BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata pengangkutan itu sendiri berasal dari kata “angkut” yang artinya
bawa atau muat dan kirimkan. Jadi pengangkutan diartikan sebagai pengangkutan
dan pembawaan barang atau orang, pemuatan dan pengiriman barang atau orang,
barang atau orang yang diangkut dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan
yang lebih cepat dan lebih aman bagi barang yang akan mereka kirim. Dengan
1
H.M.N Purwosutjipto,2003,Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia ,Penerbit
Djambatan,Jakarta, hal. 1
2
Aiska. “Prinsip tanggung Jawab dalam Hukum Pengangkutan”, http://bahankuliah.info, 13
Oktober 2010. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2011
2
atau pergi ke suatu tempat tertentu. Selain itu, sarana pengangkutan juga
seperti perusahaan jasa pengiriman barang. Dewasa ini banyak perusahaan yang
bergerak dibidang jasa pengiriman barang. Perusahaan ini tidak hanya perusahaan
milik Negara, tetapi juga perusahaan milik swasta. Keberadaan perusahaan swasta
dalam hal pengiriman barang. Perusahaan penyedia jasa pengiriman barang yang
menjadi objek penelitian adalah PT. Eka Sari Lorena “ESL EXPRESS” cabang
bergerak dibidang jasa pengiriman paket, dokumen, dan kargo. Selaku pihak
penyedia jasa pengiriman barang pihak PT. Eka Sari Lorena “ESL EXPRESS”
yang menimbulkan kerugian baik bagi pengguna jasa maupun pengirim. Kerugian
halnya kasus yang pernah terjadi di PT. Eka Sari Lorena “ESL EXPRESS” yang
3
berupa sebuah komplein dari salah satu pengguna jasa ESL EXPRESS yang
diambil dari internet yaitu : salah satu pelanggan ESL Express yang bernama
pengiriman Antar. Sebelum pengiriman Himawan melihat tabel daftar tujuan tidak
Pasaman karena dari Padang Panjang ke Pasaman kira-kira tiga jam perjalanan,
bisa, maka mengirim paket tersebut dan dijanjikan paket diantar ke alamat dan
paket tersebut belum juga menerima paket tersebut sesuai dengan jadwal. Setelah
Panjang melalui telepon bahwa barang tidak bisa dikirim karena penerima tidak
yang tertulis pada kwitansi barang diantar bukan dijemput, tetapi petugas tersebut
tidak mau terima dan menyalahkan petugas ESL Express tempat Himawan
laundry) dan meminta paket kembali. Petugas tersebut tidak dapat memberikan
Setelah di desak beliau berjanji paket tersebut akan saya terima satu minggu
Express (Quickie laundry) dan meminta paket, dan petugas ESL tersebut
mengatakan paket masih belum sampai, dan mengatakan kalau kurang berkenan
pada sore harinya, namun sampai dua hari tidak juga dihubungi. Akhirnya ia
dikatakan barang telah "di-return" dan kira-kira empat hari lagi sampai ke Yogya,
petugas tersebut bahwa dia tidak mengetahui posisi barang Himawan, dan
harinya. Setiap janji yang dijanjikan oleh petugas ESL Express kepada Himawan
Kita dapat melihat dari kasus tersebut bahwa pihak ESL EXPRESS disini tidak
bertanggung jawab atas kerugian pengirim barang dan setiap janji yang dijanjikan
3
Himawan susanto, “ESL EXPRESS mana janjimu?”http://My.okezone.com,19 Januari 2010.
Diakses pada tanggal 08 Oktober 2011.
5
oleh pihak ESL EXPRESS tidak pernah dipenuhi dan selalu diberikan
ketidakpastian.
Selain itu adapun kasus lain yang berupa komplein dari salah satu
pengguna jasa ESL EXPRESS yaitu : Pada Tanggal 18 Juli 2011 di Jakarta
Sutikno mengirimkan paket barang dagangan ke Jember dan Bojonegoro via ESL
Express, tapi barang yang dikirim mengalami keterlambatan. Barang kiriman tiba
di Jember tanggal 22 Juli dan tiba di Bojonegoro tanggal 28 Juli 2011, ditambah
lagi barang tersebut ada yang hilang dengan jumlah kerugian nominalnya Rp
katanya akan segera dihubungi. Pihak ESL Express minta persyaratan berupa
semuanya dipenuhi, tidak ada respon sama sekali dari ESL Express. Ketika
Sutikno mengirimkan email untuk kelanjutan proses klaimnya, pihak ESL Express
membalas kalau proses klaim ditolak. 4 Dari kasus tersebut kita dapat melihat
bahwa pihak ESL EXPRESS tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diderita
pihak pengirim barang. Dalam hal kerugian karena kesalahan atau kelalaian
pengangkut, maka pihak penerima atau pengirim barang sebagai pihak yang
pengangkutan
4
Sutikno. “ESL Express tidak tanggung jawab atas kehilangan”, http://detik.com, 20 September
2011. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2011
6
maka penulis tertarik untuk menelitinya dan menyusunnya dalam sebuah skripsi
B. Rumusan masalah
agar masalah menjadi jelas, terarah dan tidak meluas. Maka penulis menitik
penyampaian barang?
C. Tujuan Penelitian
timbul dan yang berhubungan dengan judul di atas, maka penulis melakukan
penyampaian barang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Penulis
8
b) Bagi Perusahaan
bagi perusahaan yang terkait dengan penelitian ini yaitu PT. Eka Sari
c) Bagi Masyarakat
E. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
barang, dimana melihat hukum sebagai suatu perilaku dalam masyarakat. Metode
hubungannya dengan realita empiris yang berupa hubungan timbal balik antara
penyampaian barang.
2. Lokasi penelitian
dikota lain melalui situs internet dan wawancara pendahuluan di ESL EXPRESS
5
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia,hal 97
10
3.Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan dalam dua jenis
sumber data.
a. Data Primer
dengan responden baik pihak ESL EXPRESS maupun pihak pengirim barang.
Utnuk mengetahui pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh pihak ESL EXPRESS
hasil wawancara dengan responden, data primer ini juga diperoleh dari ESL
belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian dan dapat dijadikan bahan
triangulasi untuk mengecek keseuaian data resmi.6 Dalam penelitian ini penulis
pemberian ganti rugi oleh pihak ESL EXPRESS terhadap pengirim barang
b. Data sekunder
6
Prof.Dr.S.Nasution.1998.”Metode penelitian naturlistik Kualitatif”,Tarsito. Jakarta, hal 86
11
jalan
Konsumen
4). Arkait -artikel terkait dalam majalah atau koran maupun internet.
berikut:
7
Drs.Mardalis.2004.”Metode penelitian Suatu pendekatan Proposal”.Bumi aksara.Jakarta, hal 53
12
3) Elsa, MT.Haryono
6) Roni, Bantaran
8
Muslan Abdurrahman, 2009, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, UMM Press, Malang,
hal.109
9
Sumber rujukan dari dokumentasi ESL EXPRESS cabang Malang
10
Bambang Sunggono, 2007, Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
hal.114
13
kerugian
2. Studi Dokumentasi
yang diangkat dalam penelitian tersebut. Dalam hal ini berkenaan dengan
barang.
3. Studi Kepustakaan
yang diteliti12.
pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari data primer dan data
sekunder secara jelas13. Dari metode ini nantinya ditarik suatu kesimpulan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh pihak ESL
barang.
12
Bambang Sunggono,Op cit, hal 117
13
Sumadi Suryabrata,1997, Metode Penelitian, Penerbit Rajawali,Jakarta, hal. 58
15
F. Sistematika Penulisan
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan memaparkan landasan teori atau kajian
teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis
barang dan segala aspek yang melingkupinya baik teori, doktrin serta
malang.
ganti rugi oleh pihak ESL EXPRESS terhadap pengirim barang dalam
16
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir dalam peneltian ini yang berisikan