= flexibility :
Semakin berkembang nya sebuah perusahaan maka akan semakin bertambah layanan
(layanan yg berkaitan dari segi Sumber daya baik sumber daya manusia maupun bertambah
perangkat nya), oleh sebab itu diperlukan sebuah jaringan pada sebuah perusahaan.
Maka bagaimana nanti sebuah jaringan itu mampu memenuhi kebutuhan penambahan
perangkat, apk baru, penambahan bandwith, dll. Sehingga sebuah jaringan harus mudah untuk
dimodifikasi.
Transformasi jaringan : dari yang hanya sekedar transpportasi data pada LAN,
bagaimana menghubungkan org, peralatan dan informasi melalui converge network.
Bagaimana sebuah jaringan bisa digunakan untuk mengaksees informasi dgn perangkat
individu terhubung dengan mudah, contoh jika kita pergi kesebuah tempat kita bisa
terhubung secara langsung, spt kita pergi kesebuah café kita bisa terhubung perangkat
kita bisa diterima dgn perangkat ditempat tsb spt wifi.
Perancangan jaringan secara hirarki mempunyai beberapa layer atau lapisan, beserta fungsi-
fungsi dari setiap layer atau lapisan tersebut. Lapisan-lapisan tersebut, yaitu :
1. Access Layer, yang berfungsi untuk menyediakan akses bagi pengguna atau workgroup ke jaringan
2. Distribution Layer, yang berfungsi untuk menyediakan konektivitas berbasis kebijakan dan
mengontrol batasan antara lapisan access dan core
3. Core Layer, yang berfungsi untuk menyediakan transportasi cepat antar switch-switch distribution
Core Layer, sering disebut sebagai backbone (tulang punggung) atau bagian inti dari jaringan.
Tantangan IT saat ini, bukan hanya sebatas untuk transformasi jaringan. Seperti hanya sekedar
transportasi data pada LAN, bagaimana menghubungkan orang, peralatan dan informasi melalui
converge network. Tetapi, harus bisa menjawab beberapa tren teratas. Seperti :
1. Bring Your Own Device (BYOD), yaitu bagaimana sebuah jaringan bisa digunakan untuk mengakses
informasi oleh individu atau beberapa orang dengan perangkat yang mereka miliki. Baik itu
menggunakan handphone, tablet, dll
2. Online Collaboration, contohnya melakukan pembelajaran jarak jauh (online) dengan menggunakan
aplikasi belajar online, seperti Edmodo, Google Classroom, dll
3. Video Communication, contohnya belajar online melalui aplikasi Zoom, Google Meet, dll
4. Cloud Computing
Bagaimana rancangan jaringan secara hirarki dapat memenuhi kebutuhan perusahaan!
Yang dimaksud hirarki/berjenjang dalam konsep perancangan jaringan berbasis hirarki yaitu
jaringan bisa dipisahkan dan dibagi dalam lapisan/layer yang mana di setiap layer ini memiliki
fungsi yang spesifik, diantara nya:
- Access layer : dibutuhkan untuk menyediakan akses bagi pengguna atau workgroup ke
jaringan, menghubungkan setiap End User Devices yaitu perangkat yang langsung
berhubungan dengan user/ yang digunakan oleh user, inilah yang kita hubungkan ke
jaringan untuk mengakses sumber daya yang ada di jaringan seperti notebook, pc,
telepon, ip camera, printer, dll. Perangkat yang dapat menghasilkan data,
menggenerate/menerima data.
Access layer bisa menjalankan fungsi nya dengan cara didukung dengan beberapa
kemampuan/fasilitas, yaitu :
Layer 2 switching yaitu bagaimana memindahkan frame dari 1 port ke port lain
High avability yaitu tingkat access nya bisa digunakan setiap saat
Port security yaitu bisa menentukan perangkat mana yang boleh maupun tidak
boleh terkoneksi ke jaringan
QoS classification and marking and trust boundaries yaitu untuk menjamin
kualitas layanan/transmisi data
Address Resolution Protocol (ARP) inspection untuk memastikan bahwa setiap
perangkat bisa terkoneksi dengan baik dan bisa melewatkan data dengan baik
Virtual access control lists (VACLs) untuk melakukan penyaringan lalu lintas,
mana paket yang bisa lewat dan tidak
Spanning tree untuk mendukung kelancaran komunikasi untuk menjaga bahwa
setiap jaringan harus selalu On
Power over Ethernet (PoE) and auxiliary VLANs for VoIP agar hemat waktu dan
biaya instalasi, perangkat menjadi lebih fleksibel, keamanan yang lebih terjamin.
Distribution layer bisa menjalankan fungsi nya dengan cara didukung dengan beberapa
kemampuan/fasilitas, yaitu :
Aggregation of LAN or WAN links untuk penambahan bandwith, jadi kita bisa
menggabungkan beberapa link untuk peningkatan bandwith
Policy-based security in the form of access control lists (ACLs) and filtering harus
bisa mendukung penyaringan lalu lintas
Routing services between LANs and VLANs and between routing domains (e.g.,
EIGRP to OSPF) harus mendukung layanan routing, bagaimana merutekan paket-
paket dari maupun antar LAN, VLANs, dll.
Redundancy and load balancing jaringan harus punya backup, pada saat satu
perangkat bermasalah, maka perangkat lain harus standby untuk menjalankan
tugasnya.
A boundary for route aggregation and summarization configured on interfaces toward
the core layer untuk efisiensi pengolaan rute
Broadcast domain control, karena router atau multilayer switches tidak melanjutkan
broadcast. Perangkat beraksi sebagai poin pembatas antara broadcast domain.
Core layer bisa menjalankan fungsi nya dengan cara didukung dengan beberapa
kemampuan/fasilitas, yaitu :
Provides high-speed switching (i.e., fast transport) harus mampu memindahkan frame
secara cepat.
Provides reliability and fault tolerance jaringan ini harus handal, mampu mengatasi
kegagalan.
Scales by using faster, and not more, equipment harus smart, perangkat dibekali
dengan algoritma yang mampu berfikir cepat untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Menghindari paket manipulasi CPU-intensive yang disebabkan oleh keamanan,
inspeksi, klasifikasi quality of service (QoS dan proses lainnya).
Hingga saat ini jaringan berubah peranan menjadi bisa melakukan kolaborasi. Seperti :