Anda di halaman 1dari 7

INDIA

SEDJARAH POLITIK DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN

OLEH

Dr T. S. 0. M U L IA

TJETAKAN KEDUA

BALA I PUSTAKA — DJAKARTA — I 952"


hermaksud akan memberikan pemerintahan sendiri kepada India, me-
lainkan semuanja berdasar pada keperluan "pendjadjahan sadja.
Peraturan baru itu sama sekali tidak menjenangkan hati Hastings.
Pemerintahan pusat bersifat collegial, artinja Gubernor-Djenderal dan
Dewar? India memerintah ber-sama2; Gub.-Djenderal diharuskan mene-
rima putusan menurut suara jang terbanjak. Dalam Dewan India itu ada
3 orang anggota jang selalu menentang politik Hastings, sehingga per­
lawanan, fitnah, serta tjuriga-mentjurigai terdjadi antara G.-Djenderal
dan anggota-anggota dewan jang turut memerintah itu. Perselisihan me-
muntjak setelah kedjadian suatu perkara jang luar biasa. Nandkumar
seorang Hindu dituduh mengadakan perdjandjian palsu dengan Hastings;
kemudian 'dituntu't sebab menghina pemerintah. Dalam perkara itu
Gubernor-Djenderal dan 3 orang dari dewannja berbantah diengan
. sehebat-hebatnja; kehakiman djuga memihak, sehingga perkara itu
sampai ditangan pemerintah di London. Achirnja Nandkumar dihukum,
akan tetapi kedudukan Hastings dan kedjudjurannja sudah ditjurigai.
Ontung baginja dua orang dari lawannja meninggal -dunia tidak lama
kemudian (Jan meskipun ia terus memerintah 8 tahun lagi, perkara itu
tidak hilang dari perhatian umum ditanah Inggeris-
%
6. Perang M aratha jang pertama (1775 — 1776).

Lagi pula ada beberapa peristiwa-peristiwa jang kurang menjenangkan


diwaktu pemerintahannja. Pertama, perang dengan bangsa Maratha jang
ditindis oleh pemerintah di Bombay. Hastings terpaksa mengadakan
perdamaian karena kekurangan belandja, meskipun tidak disetudjui oleh
pemerintah pusat di London. Oleh karena itu pengaruh bangsa Maratha
jang dipimpin oleh Mahadaji Sindia bertambah kuat. Tenteranja teratur
dgn dilatih oleh seorang opsir Perantjis jang lari dari Madras. Lama
kelamaan perdjandjian dengan Maratha itu melemahkan kedudukan
Inggeris di India. Teru,tama sebab kenjataan bahwa Hydar Ali, radja
Mysore bermaksud djuga mengusir orang Inggeris. Radja-radja Hyd-
rabad. Mysore dan Maratha bersatu dalam mentjapai maksud1 itu. Dita-
hun 1780 Hydar Ali menjerang provinsi Madras dengan 80.000 orang,
diantaranja 400 orang Perantjis. Tentara Ifiggeris disana danbala bantuan
jang dikirim oleh Hastings dari Benggala dibinasakan, sehingga hampir
semua opsir-opsir Inggeris mati atau ditawan. Sebab itu Hastings ter­
paksa mengadakan serangan p ^b alasan. Setelah ia berikan uang sogok
bagi tentera Maratha jang mengantjam Benggala dari barat-laut, ia
mengirim hampu sOnuia pasukan-pasukan jang ada di Benggala ke
Madras. Gubernor disana dipetjat dan diganti dengan pembesar lain.
Angkatan laut jang kuat dikirim djuga, sebab ‘pertempuran dengan ang­
katan Perantjis mungkin terdjadi.
Ketika perang sedang berdjaLan, maka Hydar Ali meningga*! dan di-
ganti oleh anaknja Tippu, "seorang pahlawan jang gagah perkasa. Dua
kali tentera Inggeris dipukulnja, sehingga Gubernor di Madras minta
berdamai, meskipun tidak disetudjui oleh Hastings. Pemerintah Inggeris
berdjandji membajar kerugian kepada keradjaan Mysore, akan° tetapi
hanja tawanan-tawanan Inggeris, lebih kurang 2680 orang, diantaranja
180 opsir dilepaskan. Kedua kalinja dalam 8 tahun Inggeris terpaksa
mengadakan perdamaian jang menghinakan baginja, ini kali dengan
Mysore di Bangalore (1784).
Sebelum Hastings meninggalkan India ada lagi dua rupa kedjadian
jang membawa-bawa namanja dan dibelakang hari mendjadi tuduhan
pula bagi Parlemen. „
Seorang radja di Bei'iares bernama Raja Chait Singh dipaksanj
membajar djuta rupees jang menurut Hastings sudah mendjandjikan
akan membantu tentera Inggeris diwaktu perang dengan orang
Perantjis. Radja itu seperti radja-radja lain di Benggala perka as
orang Inggeris sadja. Dalam 2 tahun djandjinja bclum dipenuhi , kemu
dian hartanja dirampas dan radja itu terpaksa lari kedaeraji Marat a.
Ia diganti oleh Nawab biaru jang rela membajar. Menurut P ari .men
di London, perbuatan Hastings itu merusakkan martabat pemerinta
Inggeris. Kedjadian jang kedua ialah perkara rampasan pula. awa
negeri Oudh berhutang djuga, sebab pembajaran upeti jang tidak
kepada pemerintah di Benggala. Kebetulan kas Nawab itu kosong. ^
tetapi nenek dan ibunja mempunjai harta jang luar biasa. Hastings ti a
keberatan menjuruh rampas harta mereka untuk membajar hutang awa
itu. Pembajaran itu semata-mata dilakukan dengan tjara keras jaitu
ngan perantaraan militer. Perkara ini memberatkan tuduhan-tuduhan j g
sudah ada terhadap Hastings.
Disini tidak perlu kita selidiki bagaimana akibatnja perkara pe
itu. Semuanja membuktikan buruknja ketertiban di India diwaktu pei
rintahan Hastings.
Diantara mereka jang mentjela politik Hastings ialah William Pit
(perdana menteri Inggeris jang besar pengaruhnja dipenghabisan a a
ke-18) dan Burke anggota Parlemen. Menteri Pitt bermaksud meng­
adakan perobahan dalam tjar£ pemerintahan di India. Hastings merasa
peraturan baru itu seakan-akan membatalkan politiknja. Oleh karena itu
ia minta iepas (1784) dan seterusnja pulang ke Inggeris. Disana ia me
ngalami tjelaan dan penghinaan dari Parlemen, pers dan rakjat selama
13 tahun. Achirnja pensiun tidak diberikan kepadanja dan hadiahpun
jang didjandjikan oleh E.I.C. waktu ia diangkat mendjadi Gubernor
Djenderal tidak boleh diterimanja. Tiga puluh lima tahun lagi ia hidup
setelah meninggalkan India dan selama itu sampai pada adjalnja ia me-
76 itunggu pembersihan namanja dengan sia-sia sadja.
bertambah chawatir akan akibat pol:tik sematjam itu. Lebih-febih lagi
sesudah Gubernor-Djendefal mengadakan provinsi baru di Benggala,
jaitu provinsi Agra dan mengangkat saudaranja, seorang djenderal di
India djadi gubernor. Pengurus umum E. I. C. di London menunggu
saat jang baik untuk menjuruh Wellesley berhenti. W aktu itu tiba,
setelah perang petjah dengan bangsa Maratha. Disini djuga Wellesley
mentjoba mendjalankan diplomasinja.

8. Perang Maratha jang kedua (1802).


Bangsa Maratha terbagi atas tiga keradjaan, jaitu Sindia, Berar dan
Holkar. Radja-radja negeri itu sebetulnja takluk kepada Peshwa, radja
jang tertinggi, akan tetapi kuasanja sebenarnja tidak ada. Peshwa itu
mempunjai seorang menteri, Nana Farnavis, jang memimpin pemerintahan
disana lebih dari 30 tahun. Setelah ia meninggal, maka Peshwa jango
baru terus membuat perdjandjian dengan Inggeris di Bassein (1802).°
Akan tetapi radja-radja lain tidak mengakui perdjandjian itu, sebab
berarti akan tunduk kepada Inggeris. Mereka tidek suka hidup dibawah
perlindimgan Inggeris (Pax Britannica) dan tiga-tiganja melawan. Jang
dua dengan lekas ditaklukkan, akan tetapi di Holkar tentara Inggeris
tidak beruntung, sebab sampai dua kali dipukul mundur. Oleh karena
itu kedudukan Inggeris tentu akan bertambah buruk, djikalau politik
Wellesley diteruskan. Setelah mendengar kekalahan tentara Inggeris
pada kedua kalinja di Bharatpur, pengurus E.I.C. menjuruh AVellesley
mengadakan perdjandjian dengan Holkar dan kemudian ia dipanggil
kembali (1805).
Kedua kalinja Cornwallis diangkat djadi Gubernor-Djenderal dan
diwadjibkan memperbaiki keadaan jang ditinggalkan oleh Wellesley.
Gubernor-Djenderal baru sebetulnja tidak begitu gembira pergi sekali
lagi ke India, oleh karena sudah tua dan kesehatannja terganggu. Baru
6 bulan di India ia meninggal, sebelum dapat berbuat apa-apa. Ia mula-
mula diganti oleh Barlow, seorang anggota Dewan India jang tjakap
dalam administrasi, akan tetapi tidak mempunjai sifat-sifat radja-muda.
Ia memerintah dua tahun dan terpaksa meletakkan djabatannja, berhu-
bung dengan susunan 'partai-partai di Parlemen. Penggantinja ialah Lord
Minto. -i
Pemerintahannja tidak mendapat perhatian dengan sepenuhnja, oleh
sebab beikenaan dengan perang Napoleon di Eropah jang makin lama
niakin bertambah hebat.
Disebelah Asia djuga perang itu berlaku diantara negeri-negeri jang
berperang di Eropah. Mula-mula pulau koloni 'Perantjis di Lautan
Hindia dirampas oleh Inggeris, kemudian Lord Mlinto sendiri bertolak
ke Djawa dan merebut pulau Djawa dan Maluku dari orang Belanda
(1811). Setelah kembali di Calcutta ia beritakan ke London bahwa
Lautan Hindia sudah disapu bersih dari pengaruh bangsa-bangsa Ero­
pah jang lain. Seperti kita ketahui pulau-pulau Indonesia jang dikuasai
oleh Inggeris sementara waktu dikembalikan kepada Belanda ditahun
1816. ketjuali Bengkulen jang baru diserahkan kembali ditahun 1824
(Traktat London).
Di India Minto dapat menghindarkan perang dengan Ranjit Singh
radja Sikh jang menguasai sebagian besar dari Punjab dengan meng­
adakan perdjandjian persahabatan. Akan tetapi maksud Minto tidak lain
dari pada menunggu waktu jang baik untuk mengambil tindakan jang
baru. Ia merasa bahwa tentara Inggeris di India belum tjukup kuatnja,
berhubung dengan pengiriman tentara keseberang laut, kedjadjahan Be-
landa dan Perantjis. Sebab itu ia selalu berichtiar supaja djangan sampai
terdjadi perang didalam negeri, terutama dengan musuh jang berabad-
abad, jaitu keradjaan Maratha.

9. Hastings (1815 — 1824).

Ia diganti oleh Markies Hastings (tidak sekeluarga dengan Warren


H astings), ssorang bangsawan sahabat radja Inggeris waktu putera mah­
kota dan pernah mendjadi opsir diwaktu berperang dengan Amerika.
Ketika ia diangkat umurnja sudah 60 tahun, akan tetapi masih kuat dan
memerintah selama 9 tahun penuh jaitu hampir dua kali djangka jang
ditentukan= untuk radja-radja muda di India.
Kenjataan bahwa Gubernor-Djenderal baru tidak setudju dengan po-
litik menanti-nanti atau sikap djangan tjampur tangan. Ia sebagai seorang
militer tidak suka meneruskan politik berdiplomasi jang dilakukan oleh
Minto, melainkan hendak mendjalankan tindakan jang keras. Dalam
laporannja pertama ke London ia terangkan, bahwa di India ada 7
matjam soal jang penting jang harus diselesaikan, akan tetapi hanja
tetfjapai dengan mempergunakan sendjata sadja.
Jang penting sekali ialah melawan keradjaan Nepal, jang diduduki
oleh bangsa Gurkha, suatu bangsa jang gagah dan berdiam dipegu-
nungan Himalaya. Lama kelamaan mereka itu turun dari gunung-
gunung kelembah dan mengantjam daerah-daerah Benggala jang
dibawah pengawasan orang Inggeris. Perang dengan keradjaan Nepal
kemudian terdjadi 2 tahun lamanja, dalam mana tentara Inggeris men-
derita kekalahan jang hebat sampai tiga kali. Djenderal Gillespie jang
merebut pulau Djawa wakfu pemerintahan Minto tiwas dalam perang
itu. Disitulah kelihatan semangat bangsa Gurkha sehingga orang Inggeris
dikemudian hari ^mempergunakan orang-orang Gurkha dalam teriteranja,
baik di Asia maupun*d* Eropah sebagai nampak dalam perang dunia
pertama dan kedua.
Kemerdekaan Nepal diakui, akan tetapi Inggeris mendapat bebe­
rapa daerah-daerah pegunungan jang subur dan sedjuk hawanja.
India
Beberapa tahun kemudian daerah itu mendjadi pusat perkebunan besar
(ondernemingen) dan kota-kota tempat beristirahat timbul djuga disitu,
misalnja kota Simla tempat pusat pemerintahan India dimusim panas.
Nepal hanja satu kali berperang, sedjak itu amat dihargai oleh orang
Inggeris sebagai sumber serdadu jang baik untuk dipakai dimana-
mana sampai sekarang.
Hal jang kedua jang harus diurus oleh Hastings ialah pembersi-
han India Tengah dari kaum-kaum perampok jang bertahun-tahun
merampas dan membunuh penduduk dalam daerah itu. Perampok-
perampok itu berasal dari suku-suku jang tidak berketentuan tempat
tinggalnja dan terdiri dari bangsa Maratha, Pathan dan Pindari.
Hastings menunggu sampai kaum-kaum perampok itu memasuki daerah-
daerah jang dikuasai oleh Inggeris. Akan tetapi maksudnja lebih luas
lagi dari pada membinasakan mereka sadja. Menurut rentjananja itu­
lah waktu jang baik buat menaklukkan bangsa Maratha untuk selama-
lamanja. Pemberantasan perampokan itu hanja suatu muslihat guna
memperkuat kuasa Inggeris di India Tengah. Sampai masa itu Inggeris
telah dua kali berperang dengan bangsa Maratha, jaitu ditahun 1775
— 1776, dan tahun 1802 — 1803. «
Perang jang ketiga ialah jang diselesaikan oleh Lord Hastings di­
tahun 1817— 1819.
&
Perang M aratha jang ketiga (1817 — 1819).
Lebih dari setahun Gubernor-Djenderal itu mengadakan perlengkap-
an jang kuat dan sempuma. Sesudah datang waktunja ia sendirilah jang
mengepalai tentera jang terdiri dari lebih kurang 130.000 orang. Seba-
gian dari tentera itu menjerang dari sebelah bara't (Romby), jang lain
dan jang dfpimpinnja sendiri dari sebelah timur (Allahabad). Akan tetapi
sekonjong-konjong tentera itu dihinggapi pen'jakit kolera jang meradja-
lela diseluruh Benggala, kemudian berpindah ke Punjab, Iran dan Mesir.
Riwajat perang Maratha jang dua tahun lamanja itu tak usah di-
tjeriterakan pandjang lebar disini. Lebih dari empat kali terdjadi pertem-
puran jang menimbulkan kerugian jang besar dipihak Inggeris. Achirnja
Peshwa Maratha menjerah vkepada djenderal Malcolm dekat Poona
(1818), akan tetapi perdjuangan masih berlaku terus setahun kemudian
dan bai'd selesai dengan djatuhnja Amirgarh, suatu benteng jang kuat
di India Tengah.
Keradjaan Maratha dibagi dalam beberapa keradjaan-keradjaan jang
sampai sekarang masih ada dan masing-masing cmendapat radja baru.
Sebagian lagi dimasukkan dalam daerah provinsi baru, jaitu provinsi
India Tengah (Central Province).
Bangsa Maratha ja^ig berpuluh-puluh tahun menentang Inggeris itu
tidak berdaja la g i; sebagian besar dari India Tengah sudah mendjadi
djadjahan Inggeris, sebagian lagi diperintah ojeh radja-radja jang meng-
akui kuasa tertinggi dari Inggeris (paramount power). Mereka merdeka
dalam mengatur keperluan sendiri, akan tetapi segala sesuatu dibawah
pengawasan seorang ,.resident” bangsa Inggeris jang diangkat ditiap-tiap
keradjaan.
Setelah keamanan kembali, maka Gubernor-Djenderal mulailah me-
mentingkan keperluan anak negeri. Pengairan sawah diadakan, sekolah-
sekolah didirikan, surat-surat kabar bahasa Benggala diterbitkan. Lagi
pula hak tanah diprovinsi Madras dan Bombay diselidiki dan sesudah
itu diatur lebih baik dari pada di Benggala.
Tatkala giliran 5 tahun jang diberikan kepadla Gubernor-Djenderal
tiba waktunja, Hastings diangkat sekali lagi. Ia minta lepas ditahun 1823
sesudah 9x / i tahun memegang kuasa di India'. Berhentinja berhubung
dengan perbuatan seorang diantara keluarganja. Menantunja jang kawin
dengan anak angkatnja mengepalai suatu bank jang mengurus uang sim-
panan Nizam Hydrabad, akan tetapi ternjata ia mengambil untung besar
dan menggelapkan uang keradjaan itu.
Sungguh^un Hastings sendiri tak bersalah, namanja ditjela oleh pers
di Ind^a dan dalam Parlemen djuga, sehingga ia terpaksa mengundurkan
diri.
10. Perang Birma jang pertama (1824 — 1826).
e
Penggantinja ialah Lord Amherst (1824— 1829) seorang Gubernor-
Djenderal jang kurang tjakap, tetapi mendjabat pangkat jang tinggi itu
selama 5 th. Kedjadian jang penting selama pemerintahannja hanja satu
sadja jaitu perang pertama dengan Birma (1824 .— 1826). Sedjak purba­
kala Birma adalah suatu keradjaan jang merdeka. Radja2nja jang berdiam
di Ava dekat kota Mandalay jang sekarang selalu memperluas keradjaan-
njai sehingga keradjaan Birma dapat merebut daerah Assam dan Arakan
dan dalam keadaan demikian berbatas dengan Benggala jang dikuasai
oleh Inggeris. Djadi sudah terang, bahwa pada suatu waktu pertentangan
antara Birma dan Inggeris akan terdjadi. Mula-mula Inggeris mendja-
lankan diplomasi biasa, jaitu memperluas kuasanja dengan tjara tawar-
menawar dan mengirim utusan ke Birma, sampai tiga kali berturut-turut.
Utusan itu tiap-tiap kali menHapat penghinaan dan kembali dengan
tangan jang hampa.
Pada waktu itu tentara Birma jang dipimpin oleh panglima Bandula
amat kuat. Mereka bermaksud merebut kota Chittagong jang sudah
diduduki ofeh Inggeris. Lord Amherst terpaksa mengangkat sendjata.
Akan tetapi persediaannja tak mentjukupi sebab seperti biasa, Inggeris
merasa bahwa menaklukkan Birma dan bangsa Timur umumnja adalah
suatu perkara jang mudah. Sebelum tentara berangkat sudah kedjadian
pemberontakan diantara serdadu-serdadu India jang berpendapat bahwa

Anda mungkin juga menyukai