Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan:

1. Berikan analisis anda bahwa Pancasila sebagai rechtsidee atau cita hukum bangsa
Indonesia?
2. Apa yang menjadi ciri dari Pancasila sebagai norma hukum dasar?

Jawaban :

NOMOR 1 :
PANCASILA dinyatakan kedudukannya oleh para pendiri bangsa sebagaimana
terlihat dalam UUD 1945, dalam penjelasan umum ditegaskan, Pancasila adalah
Cita Hukum (Rechtsidee) yang menguasai hukum dasar, baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis.
Mengutip pendapat Rudolf Stammler (1856-1939) seorang ahli filsafat hukum
beraliran Neo-Kantian berpendapat bahwa cita hukum adalah konstruksi pikir yang
merupakan keharusan bagi mengarahkan hukum kepada cita-cita yang diinginkan
masyarakat. Cita hukum berfungsi sebagai bintang pemandu (Leitsteren) bagi
tercapainya cita-cita masyarakat. Meski merupakan titik akhir yang tidak mungkin
dicapai, namun cita hukum memberi manfaat karena ia mengandung dua sisi;
dengan cita hukum kita dapat menguji hukum positif dan kepada cita hukum kita
dapat mengarahkan hukum positif sebagai usaha dengan sanksi pemaksa menuju
sesuatu yang adil (Zwangversuch zum Richtigen). Oleh karenanya menurut
Stammler keadilan adalah usaha atau tindakan mengarahkan hukum positif kepada
cita hukum. Dengan demikian maka cita hukum yang adil (Richtiges Recht) adalah
hukum positif yang memiliki sifat yang diarahkan oleh cita hukum untuk mencapai
tujuan-tujuan masyarakat.
Gustav Radbruch (1878-1949) seorang ahli filsafat hukum beraliran Neo-Kantian
juga namun dari mahzab Baden atau mahzab Jerman Barat-Daya menegaskan cita
hukum tidak hanya berfungsi sebagai tolak ukur yang bersifat regulative, melainkan
juga sekaligus berfungsi sebagai dasar yang bersifat konstitutif, yaitu yang
menentukan bahwa tanpa cita hukum, hukum akan kehilangan maknanya sebagai
hukum. Radbruch termasuk dalam mahzab yang berusaha menjembatani dualisme
das Sein dan das Sollen dengan mengkonstruksikan lingkup ketiga yaitu
kebudayaan (kultur). Dengan demikian cita hukum itu gagasan, rasa, cipta, pikiran.
Bukan sekedar cita-cita sebagai keinginan, kehendak, harapan yang selalu
dipikirkan atau dihayalkan.
Pancasila Adalah Cita Hukum (Rechtsidee)
Akhmad Bumi, SH, Praktisi Hukun Nusa Tenggara Timur, aktifis
MuhammadiyahNTT
Penjelasan UUD 1945 menggariskan bahwa pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam pembukaan mewujudkan cita hukum (Rechtsidee), dan pokok-pokok pikiran
dalam pembukaan itu Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial atau disingkat
persatuan, kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan, keadilan bagi seluruh
rakyat.
Dalam pembukaan UUD 1945, alinea ke-empat dirumuskan oleh para pendiri
bangsa dari hasil urung rembuk yang panjang antara lain; Soekarno, Mohamad
Hatta, A. A Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, H. A Salim,
Achmad Subardjo, KH Wahid Hasyim, Muhamad Yamin, Mr Soepomo kemudian
disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada
tanggal 18 Agustus 1945 dengan merumuskan dengan jelas bunyi Pancasila yakni;
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 ialah Pancasila yang
berwujud dalam hukum, pembukaan dari Hukum Dasar dari Undang-undang Dasar.
Kedudukan Pancasila sebagai Cita Hukum maka nilai-nilai yang terdapat dalam
Pancasila mempunyai fungsi konstitutif yang menentukan apakah tata hukum
Indonesia merupakan tata hukum yang benar sesuai kepribadian bangsa Indonesia
atau tidak, selain sebagai fungsi regulative yang menentukan hukum itu adil atau
tidak.
Dengan demikian maka menurut UUD 1945, dalam tata hukum yang berlaku bagi
bangsa Indonesia, Pancasila berada dalam dua kedudukan. Sebagai Cita Hukum
(Rechtsidee), dan Pancasila berada dalam tata hukum Indonesia namun terletak
diluar system norma hukum. Dalam kedudukan yang demikian Pancasila berfungsi
secara konstitutif dan secara regulative terhadap norma-norma yang ada dalam
system norma hukum.
Dan sebagai norma yang tertinggi dalam system norma hukum Indonesia yang
berasal dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945,
Pancasila merupakan Norma Dasar (Grundnorm) atau Norma Fundamental Negara.

Oleh karenanya bangsa Indonesia telah menerima dan telah ditetapkan dalam
konsensus para pendiri Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17
Agustus 1945, bahwa dalam kehidupan bangsa Indonesia terdapat Cita Hukum yang
berisi nilai-nilai Pancasila yang pokok-pokok pikiran Aturan Dasar termuat dalam
Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 yang telah disyahkan oleh PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945 dan disiarkan
dalam Berita Negara tanggal 15 Februari 1946.
Dengan demikian apabila tetap ingin perpegang kepada apa yang telah digariskan
oleh para pendiri Negara Republik Indonesia dan para penyusun UUD 1945, maka
tidak dapat melepaskan diri dari wawasan, bahwa pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan atau ditetapkan PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 adalah dasar daripada semua kehidupan rakyat Indonesia
dalam berbangsa dan bernegara.
Menafsirkan Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum sebagaimana
tercantum dalam TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 tidak boleh luas daripada sumber-
sumber hukum rakyat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Menafsirkan lebih
dari itu adalah tidak benar dan hal itu membongkar fondasi bernegara.
Konsepsi Soekarno (Bung Karno) terkait dasar Negara yang disampaikan dalam
pidato 1 Juni 1945 yang dikenal dengan Panca Dharma berisi; kebangsaan
Indonesia, Internasionalisme atau perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi,
kesejahteraan sosial dan ketuhanan yang berkebudayaan yang oleh Soekarno
sendiri tidak menggunakan ketika urung rembuk dengan para pendiri bangsa yang
lain dan telah mencapai kata sepakat.
Kesepakatan kemudian tertuang dalam aline ke-4 Pembukaan UUD 1945 yakni
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hal itu disepakati para Pendiri Bangsa, dan kemudian ditetapkan pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh PPKI.
Jika 1 Juni 1945 dijadikan sebagai rujukan, maka kita mengesampingkan pikiran
para pendiri bangsa yang lain yang telah diakomodir Soekarno dalam rapat BPUPKI
yang dipimpin Bung Karno sendiri, yang telah menjiwai kepribadian bangsa
Indonesia secara adil dan bijaksana atau dengan kata lain menggunakan 1 Juni
sebagai dasar lahir Pancasila sama dengan kita membongkar fondasi dan tatanan
bernegara yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa.

NOMOR 2 :
Pancasila sebagai dasar negara dibentuk setelah menyera berbagai pandangan
yang berkembang secara demokratis dari para anggota BPUPKI dan PPKI sebagai
pendiri negara Indonesia merdeka. Apabila dasar negara Pancasila dihubungkan
dengan cita-cita negara dan tujuan negara, jadilah Pancasila ideologi negara.
Sejak disahkan secara konstitusional pada 18 Agustus 1945, Pancasila dapat
dikatakan sebagai dasar negara, pandangan hidup, ideologi negara dan ligatur
(pemersatu) dalam perikehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia.
Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bagaimana Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup wajib dilaksanakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila haruslah dilaksanakan secara utuh dan konsekuen. Sebagai norma
hukum Pancasila juga mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat
dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada Pancasila dan bagi siapa
saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di
Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi–sanksi hukum.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Kehidupan berbangsa dan
bernegara yang diharapkan adalah kehidupan masyarakat Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat adil dan makmur seperti dinyatakan dalam Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia tahun 1945.

SUMBER :

https://tabloidmatahati.com/pancasila-adalah-cita-hukum-rechtsidee/#.Y0-jOHbP1PY
https://buguruku.com/pancasila-sebagai-norma-hukum/

Anda mungkin juga menyukai