Anda di halaman 1dari 24

MESIN

HEMODIALISIS
Y a t n o, S T

RSKG Ny.RA.Habibie Jl. Tubagus Ismail No.46 BANDUNG


Mesin Hemodialisis ragam

TORAY

1
RSKG Ny.RA.Habibie Jl. Tubagus Ismail No.46 BANDUNG
Kebutuhan Listrik dan Air

 Listrik: 110/220 Volt ,


10-16 Ampere,
500-2500 Watt
 Air :
- Water Inlet yaitu air yang sudah melalui proses
treatment (Reverse Osmosis )
- Drain ( buangan ) yaitu air sisa dari proses
Hemodialisis

RSKG Ny.RA.Habibie Jl. Tubagus Ismail No.46 BANDUNG


SPESIFIKASI DATA TEKNIK

 LISTRIK  AIR

Voltage : 115/220 V olt Kualitas : AAMI (Assosiation for


Arus : 10 - 16 Ampere Advancement of Medical
Frequency : 50 - 60 Hz instrumentation)
Konsumsi daya : 500 – 2500 watt Tekanan air inlet : 0,5 s/d 6.0 bar
Fuse : 2 x T 10 A Temperature air inlet : 5 – 30 o C

 DISINFECTION/CLEANING  CAIRAN DISINFECTION

Rinse : Temperatur 37o C Citric Acid : 3.5 -30%


Chemical disinf : Temperatur 37o C Hypochlorite/Havox : 0,5 – 5 %
Hot Rinse : Temperatur 85o C Formalin : 4%
Disinf + Hot rinse : Temperatur 85o C

1
KEBUTUHAN RUANGAN
NAMA RUANGAN UKURAN (METER)

 1 mesin + 1 tempat tidur 3x3


 Konsultasi dokter / ahli gizi 4x4
 Kepala perawat 3x3
 Kerja pelaksana perawat ( nurse station ) 3x3
 Reverse Osmosis ( Water Treaement) 4x4
 Reuse 3x3
 Service mesin 3x3
 Gudang konsumebel 3x3

1
Mesin Hemodialisis modul

A. Bood Monitor (Pengontrol Darah)


Berfungsi untuk mengontrol dan
mengamati aliran darah sebelum
dan setelah melewati dialiser
serta mengontrol penambahan
heparin ke dalam darah.
B. Fluid monitor (Pengontrol Cairan)
Berfungsi untuk membuat
cairan dialisat dari
pencampuran antara
konsentrat dan air Reverse
Osmosis dilengkapi dengan
pengatur suhu untuk
menghasilkan komposisi yang
tepat

1
RSKG Ny.RA.Habibie Jl. Tubagus Ismail No.46 BANDUNG
A. Bagian Dari Blood Monitor
4a. Pengukur tekanan vena dengan
pengatur batasan alarm dan lampu
indikasi tekanan vena bila terjadi
alarm.
4b. Penghubung transduser tekanan
vena.
5. Sensor tekanan vena dan lampu
indikasi tekanan arteri. Sensor
tekanan
1. Swicth/tombol utama untuk arteri dapat di bypass dengan
menghidupkan unit monitor darah mendorong gagang sensor.
dan unit monitor dialisat.Tombol 6. Selektor sistem satu jarum, Jalur
mute akan menyala bila ada pengunci arteri dan vena.
kerusakan atau kesalahan 7. Pendeteksi udara, tombol untuk
operasional. bypass pendeteksi udara, dan tombol
2. Pompa heparin dan sakelar untuk riset pendeteksi udara.
pengaturnya dengan satuan ml/jam.
3. Pompa darah, pengukur aliran darah,
dan tombol pengaturnya. Pengukur
aliran darah di indikasikan dengan
satuan ml/menit. Bila ada gangguan
listrik maka darah dapat dialirkan
dengan memutar pompa darah
secara manual.
1
RSKG Ny.RA.Habibie Jl. Tubagus Ismail No.46 BANDUNG
B. Bagian Dari Fluid Monitor
4. Pengukur nilai temperatur, knob
pengatur nilai temperatur, dan lampu
indikasi alarm temperatur.Batasan
temperatur yang diijinkan adalah
34oc sampai 40oc.
5. Pengukur aliran dialisat dan selang
penghubung dialisat.
6. TMP (trans membrane pressure)
yaitu sistem untuk menentukan
jumlah cairan yang akan ditarik dari
1. Tombol disinfektan yang terdiri dari tubuh pasien, pengukur tekanan
heat disinfection, chemical dialisat yang dilengkapi batasan
disinfection, drain.Tombol bypass alarmnya, knob pengatur tekanan
alarm. dialisat.
2. Lampu indikasi batasan air didalam 7. Pendeteksi kobocoran darah, tombol
mesin. dan indikasi alarm pada kebocoran
3. Pengukur nilai konduktiviti yang darah.
dilengkapi dengan batasan alarm dan 8. Mode pilihan ultrafiltrasi untuk
lampu indikasi alarm konduktiviti. penarikan cairan pasien

RSKG Ny.RA.Habibie Jl. Tubagus Ismail No.46 BANDUNG


1. TOP TRAY
BLOOD MONITOR Untuk melindungi kebocoran segala jenis
cairan dari bagian atas mesin.

2. AIR DETECTOR
Didesain untuk drip chamber dengan
diameter 22 mm.Ultrasonic mendeteksi
udara dan gelembung

3. VENOUS PRESSURE TRANSDUCER


CONNECTOR
4. ARTERIAL PRESSURE TRANSDUCER
CONNECTOR
5. BVS – Blood Volume Sensor
6. ARTERIAL BLOOD PUMP
Blood pump akan berhenti jika cover terbuka
7. HEPARIN PUMP
8. ARTERIAL LINE GUIDE

9. PRIMING AND BLOOD LINE DETECTOR


Aktif jika ada darah melewati venous line.
waktu dialisis dan akumulasi nilai akan
dimulai jika darah sudah terdeteksi.

1
BLOOD MONITOR

10. ARTERIAL DAN VENOUS LINE CLAMPS


Klamping akan menutup venous dan arterial
line pada saat ada alarm/error.
Klamping juga digunakan pada saat mode
single needle dialysis.

11. LEVEL ADJUSTMENT BUTTONS


Mengatur level darah pada venous drip
chamber

12. SYSTEM PRESSURE TRANSDUCER


CONNECTOR
Dipakai pada single needle double pump

13. VENOUS BLOOD PUMP


14. EXPANSION CHAMBER HOLDER
15. OPERATOR’S PANEL

1
FLUID MONITOR

1. DISINFECTION PORT FOR CONCENTRATE


PICK-UP TUBES

2. ACETATE DAN B-CONCENTRATE PICK-UP


TUBE (BIRU)

3. A-CONCENTRATE PICK-UP TUBE (MERAH)

4. DIALYSIS FLUID OUTLET ( TO FILTER)

5. DIALYSIS INLET ( FROM FILTER)

6. SAFETY COUPLING

7. BLOOD LEAK DETEKTOR

8. SELECTBAG HOLDER (sodiumchloride)

9. TURNABLE FILTER HOLDER ARM

10. BICART HOLDER

11. SELECTCART HOLDER (Dry sodium chloride)

1
OPERATOR’S PANEL

1. HYGIENE GROUP (mode disinfection, rinsing, draining untuk fluid monitor )


2. MODE GROUP (memilih mode treatment)
3. THERAPY GROUP(inisiasi priming, data heparin, terapi special treatment-profiling,HDF)
4. TREATMENT OVERVIEW GROUP(treatment parameter)
4.1 Bargraph display
4.2 Flow diagram
4.3 Time display
5. STAND-BY GROUP(kontrol langsung dan posisi standby)
6. DISPLAY AND SETTING GROUP(4 tombol dan SET tombol putar (6.3)untuk seting parameter,
tombol blood flow (6.2) untuk mengontrol kecepatan aliran darah, display informasi (6.1)
membaca informasi
Data Teknik

 Blood pump :
1 roller/ 2 roller
kecepatan :
0 – 600 ml/ min
Ukuran Segment Line :
6,5 dan 8,0 mm

 Blood pump digunakan untuk


memastikan banyaknya darah
yang mengalir di selang
extracorporeal

1
Data Teknik

 Monitor Tekanan Vena


- 60 mmHg to + 520 mmHg ( Fresenius)
- 200 mmHg to + 400 mmHg ( Toray)
+ 20 mmHg to + 390 mmHg ( B Braun)
- 700 mmHg to + 750 mmHg ( Gambro AK-200)

 Monitor Tekanan Arteri


- 300 mmHg to + 280 mmHg ( Fresenius)
- 200 mmHg to + 400 mmHg ( Toray)
- 400 mmHg to + 400 mmHg ( B Braun)
- 700 mmHg to + 750 mmHg ( Gambro AK-200)

1
Data Teknik
 Transmembrane Pressure (TMP)

- 60 mmHg to + 520 mmHg ( Fresenius )


UF Rate 0 – 4.00 l/h

- 400 mmHg to + 400 mmHg ( Toray )


UF Rate 0 – 5.00 l/h

Uf Rate 0 – 3.00 l/h ( B Braun )


0 – 5.00 l/h option HDF

- 200 mmHg to + 550 mmHg ( Gambro)


Uf Rate 0 – 4.00 l/h

1
Data Teknik
 Pompa Heparin
0 to 10 mL/h
Ukuran syringe :
10mL/20mL/30mL/50mL

Heparin pump menyediakan mode continuous heparinisasi


pada darah sehingga waktu coagulasi menjadi lebih lama

 Air Bubble Detector (Pendeteksi Gelembung


Udara)
Sistem pendeteksi ultrasonik
pada drip chamber dilengkapi
optik monitor pada klemping vena

Penetrasi udara didalam selang darah akan mengakibatkan


emboli udara pada pasien
1
Data Teknik

 Aliran Dialisat ( Flow Rate)

Fresenius : 0 – 300 – 500 – 800 ml/min

Toray : 300 to 700 ml/min

B braun : 300 to 800 ml/min

Gambro : 300 to 750 ml/min (AK-200)

1
Data Teknik

 Conduktivity Dialisat
Fresenius : 12.8 to 15.7 mS/cm
Toray : 13.0 to 18.0 mS/cm
B braun : 12.0 to 17.0 mS/cm
Gambro : 0.1 to 20.0 mS/cm

 Temperatur Dialisat

Fresenius : 35 – 39 o C
Toray : 30 – 40 o C
B braun : 33 – 40 o C
Gambro : 30 – 39 o C
Conductivity
Temperatur

1
PROFILLING NATRIUM DAN UF
Gambro INCREASE DECREASE

Ultrafiltrasi natrium
PROFILING NATRIUM DAN UF
Flow Diagram Pada Fluid Monitor

1
RSKG Ny.RA.Habibie Jl. Tubagus Ismail No.46 BANDUNG
FLOW DIAGRAM

LIHAT ANIMASI FLOW DIAGRAM DIALISAT


Perawatan Mesin Hemodialisis
 Disinfectant berkala
 Kalibrasi rutin setelah
operasional 1500 jam
 Rekondisi komponen
 Jaga kualitas water treatment
 Jaga kestabilan tegangan listrik
 Buat log book

1
TERIMA KASIH

1
RSKG Ny.RA.Habibie Jl. Tubagus Ismail No.46 BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai