Metode Perhitungan CADANGAN

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.
Metode Perhitungan
CADANGAN
by
M uhammad Dahlan Balfas, ST., M T.
sumberdaya vs. cadangan

v Memberikan besaran kuantitas (tonase) dan kualitas

terhadap suatu endapan bahan galian.
v Memberikan perkiraan bentuk 3-dimensi dari endapan

bahan galian serta distribusi ruang (spatial) dari nilainya.
Hal ini penting untuk menentukan urutan/tahapan
penambangan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
pemilihan peralatan dan NPV (net present value).
Persyaratan Perhitungan Sumberdaya
v Taksiran sumberdaya mencerminkan secara tepat kondisi geologi dan

karakter/sifat dari endapan bahan galian.
v Taksiran sumberdaya harus sesuai dengan tujuan evaluasi.
v Model sumberdaya yang digunakan konsisten dengan metode
penambangan dan teknik perencanaan tambang yang akan diterapkan.
v Taksiran didasarkan pada data aktual yang diolah secara objektif.
Keputusan dipakai-tidaknya suatu data diambil dengan pedoman yang
jelas dan konsisten. Tidak boleh ada pembobotan data yang berbeda
dan harus dilakukan dengan dasar yang kuat.
v Metode perhitungan yang digunakan memberikan hasil yang dapat diuji
ulang. Tahap pertama setelah perhitungan sumberdaya selesai adalah
mengecek taksiran kualitas blok (unit penambangan terkecil) dengan
menggunakan data pemboran di sekitarnya. Setelah penambangan
dimulai, pengecekan ulang dengan menggunakan kualitas dan tonase
hasil penambangan yang sesungguhnya.
K
Analisis data dengan STATI STI K
v Deskripsi univarian, merupakan deskripsi yang dapat digunakan

untuk melihat hubungan antar data dari suatu populasi tanpa
memperhatikan lokasi dari data-data tersebut.
v Deskripsi bivarian, merupakan deskripsi yang dapat digunakan untuk
melihat hubungan dari dua variabel populasi parameter data yang
berbeda pada lokasi yang sama.
v Deskripsi ruang, merupakan deskripsi yang dapat digunakan untuk
melihat kumpulan data dengan mempertimbangkan faktor ruang (letak)
dari data-data tersebut (geostatistik).
v Deskripsi univarian
• Histogram
• Ukuran tendensi sentral
Rata-rata (µ)
Median
Modus Range = x max − x min
• Ukuran variasi
Range
Rata-rata simpangan (MD)
Simpangan baku (standard deviation)
koefisien variasi
v Deskripsi univarian
• Ukuran kemiringan kurva (skewness, a)
• Pencilan
1. Perhitungan Luas (m2)
2. Perhitungan Volume (m3)
3. Penaksiran Kadar Titik (gr)
4. Perhitungan Kadar Blok (gr)
5. Perhitungan Kadar Total (gr)

1. Perhitungan L uas
1. Perhitungan Luas (m2) dengan metode GRID
1. Perhitungan Luas (m2) dengan metode GRID
Luas = 48 + 4/2 = 50 cm2

Luas = 50 x 25 = 1.250 m2
1 cm2 Skala = 1 : 500

2. Perhitungan Luas (m2) dengan Simpson’s Rule
l1 l2 l3 l4 l5 l6 l7 l8
d
A B
2. Perhitungan Luas (m2) dengan Simpson’s Rule
Luas = [l1 + l8 + 2(l3) +Τϕ ] 43.

d
/ Φ5
l5 + l7 +43.
4(l2) 4844
+Τϕ
l4 /+ Φ5
l6Τφ 0. 74
48
3
2. Perhitungan Luas (m2) dengan Planimeter
Pembacaan = 55.05
MENENTUKAN AREA MEASURING CONSTANT CA
Models u-Value (English) u-Value (Metric

10 / 10A 0.01 in2 0.0645 cm2
20 / 20A 0.02 in2 0.129 cm2
20M /20AM 0.015 in2 0.1 cm2
CA = u atau CA = Sc2 x u
Skala = 1: 5500; berarti 1cm = 5500cm atau 1cm = 55m;
maka,
CA = 552 x 0.1 = 302.5 m2

2. Perhitungan Volume
1. Metode Penampang (cross-section)
v Masih sering dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari

perhitungan.
v Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai sebagai alat

pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih
menggunakan komputer.
v Hasil perhitungan secara manual ini tidak dapat digunakan secara

langsung dalam perencanaan tambang menggunakan komputer.
F
D
B
S3
E
S2
C S1
L
= titik bor
A
2L = daerah dengan kadar
L = CoG
v Rumus luas rata-rata (mean area)

Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang yang
uniform.
v Rumus Prismoida
V = (S)1 Τϕ / Φ5+ S 233. 9766 Τφ 0.

L
+ 4M
6
S1,S2 = luas penampang ujung
M = luas penampang tengah
L = jarak antara S1 dan S2
V = volume cadangan
v Rumus kerucut terpancung
V=
L
3
( ) Τϕ ΕΤ Θ θ 677. 04 226. 99
S1 + S 2 + S1S 2
S1 = luas penampang atas

S2 = luas penampang bawah
V = volume cadangan
v Rumus Obelisk
Rumus obelisk dipakai untuk endapan yang membaji
V=
L (a) Τϕ
+ b ΕΤ
2 (a)Θ
2Τϕ
+θb667.
ΕΤ
1  Θ 92
θ 739.
192
 S1 + S 2 + 1 
3 24 
S1 = luas penampang atas
S2 = luas penampang bawah
V = volume cadangan
2. Metode Circular USGS-83
0,4 km
RE AR
? SO EA
UR OF
AREA OF INFERRED COAL RESOURCES CE HY
S B PO
BETWEEN 1,2 AND 4,8 km RADIUS EY TH
ON ET
D 4 ICA
,8 L C
km O
RA AL
DIU
S
AREA OF INDICATED COAL RESOURCES

BETWEEN 0,4 AND 1,2 km RADIUS
AREA OF MEASURED COAL RESOURCES
WITHIN 0,4 km RADIUS
OF
D
L BE
P
COA
RO
TC
POINT OF THICKNESS
OU
MEASUREMENT
400 m 800 m
permukaan
a = 30o
400
m
800
m
co
al
400cos a 800cos a
permukaan
a> 30o
40
0m
80
0m
co
al
0m
40
400 m
m
400
Coa
lbed
Coal bed
3. Triangular Grouping
V=Sxt
t1 + t 2 + t3
dimana : t =
3
4. Metode poligon (area of influence)
1
k1 t1
S1
4. Metode poligon (area of influence)
Andaikan ketebalan endapan bijih pada

titik 1 adalah t1 dengan kadar rata-rata k1,
maka volume - assay - produk
V = S1 x t1 (volume pengaruh)
Kelemahan metoda poligon :

Belum memperhitungkan tata letak
(ruang) nilai data di sekitar poligon,
Tidak ada batasan yang pasti sejauh
mana nilai conto mempengaruhi
distribusi ruang.
M odel BL OK
SELECTIVE MINING UNIT
q Adalah blok terkecil dimana penentuan bijih dan waste umumnya dibuat.
q Ukuran ditentukan berdasarkan metode penambangan dan juga skala operasi
yang akan dilakukan.
q Untuk tujuan perencanaan, endapan mineral dapat dibuat menjadi blok-blok 3
dimensi seperti pada Gambar.
M odel BL OK
Contoh dimensi hasil penaksiran dengan Model Blok

M odel BL OK
.5 .16 .14 .24 .11 .6 .25 .18 .10 .9 .5 .16
.16 .14 .24 .6 .14 .11 .17 .10 .17 .6 .5 .4
.4 .15 .13 .8 .17 .6 .21 .11 .8 .12 .9 .14
.14 .24 .6 .13 .11 .4 .15 .13 .8 .17 .6
.9 .14 .21 .5 .16 .14 .16 .14 .24 .5 .4
.13 .8 .6 .14 .11 .17 .16 .14 .5 .16 .14
.4 .15 .13 .8 .17 .6 .4 .15 .13 .8 .17 .6
.14 .24 .5 .4 .15 .13 .8 .17 .6 .16 .14 .24

M odel BL OK
.24 .25 .18 .16

.11
.13 .6 .17 .10 .10 .4
.8 .17 .11 .14

.4
.14 .24 .11 .6
.6 .15 .8
.4
.9
.6 .14 .17 .14 .16 .14
.8
.4 .15 .15 .17 .6
.13
.14 .24 .15 .13 .8 .17 .6 .16 .14 .24
3. Penaksiran K adar Titik
Istilah perhitungan cadangan berhubungan dengan proses

menghitung untuk memperoleh kuantitas (tonase atau volume
bijih) dengan menggunakan :
q data dimensi (kuantitas), dan
q data kualitas baik yang primer (diperoleh dari sampel) atau

sekunder (diperoleh dari hasil penaksiran).
v Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan

adalah metode penaksiran
v Setelah data-data hasil uji kualitas dari conto
dimasukkan ke dalam basis data, kemudian dilakukan
penaksiran data kualitas pada titik-titik (grid) yang belum
mempunyai data kualitas.
v Nilai data hasil taksiran tersebut merupakan nilai rata-
rata tertimbang (weighting average) dari data conto yang
telah ada.


v Penaksiran data kadar (kualitas) dilakukan dengan

teknik-teknik pembobotan yang didasarkan pada
Letak grid atau blok yang akan ditaksir terhadap letak
data conto
Kecenderungan penyebaran data kualitas,
Orientasi setiap conto yang menunjukkan hubungan
letak ruang antar conto.
v Metode penaksiran yang biasa dilakukan

NNP (Neighborhood Nearest Point)
IDW (Inverse Distance Weighting)
Kriging.

1. Metode Neighborhood Nearest Point
Nilai hasil penaksiran

hanya dipengaruhi oleh
nilai conto yang terdekat

1. Metode Neighborhood Nearest Point
Metode NNP pada

model blok
2. Metode Invers Distance Weighting (IDW)

v Metoda ini telah memperhitungkan adanya hubungan letak ruang (jarak)
v Harga rata-rata suatu blok merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata
tertimbang (weighting average) dari titik-titik data yang ada di sekitarnya.
v Data di dekat blok memperoleh bobot lebih besar, sedangkan data yang jauh
dari blok bobotnya lebih kecil ? bobot berbanding terbalik dengan jarak data
dari blok yang ditaksir.
v Untuk mendapatkan efek penghalusan (pemerataan) data dilakukan faktor
pangkat. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, ...) berpengaruh
terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya
akan semakin mendekati metode poligon conto terdekat.
v Sifat atau perilaku anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan
(space warping).
v Merupakan metode yang masih umum dipakai.


Jika "d" adalah jarak titik yang ditaksir dengan
titik data (z), maka faktor pembobotan ID :
ID pangkat satu : IDS : ID pangkat n :
1 1 1
dj dj
2
dj
n
wj = j wj = wj =
1
∑
j j
1 1
i =1 di
∑
i =1 di
2 ∑
i =1 di
n
j
Maka, hasil taksiran : Z * = ∑ w i zi
i =1
Kekurangan metoda seperjarak :
v Metode ini hanya memperhatikan jarak saja dan belum memperhatikan

efek pengelompokan data
sehingga
v data dengan jarak yang sama namun mempunyai pola sebaran yang
berbeda masih akan memberikan hasil yang sama.
.5 .16 .14 .24 .11 .6 .25 .18 .10 .9 .5 .16
.16 .14 .24 .6 .14 .11 .17 .10 .17 .6 .5 .4
.4 .15 .13 .8 .17 .6 .21 .11 .8 .12 .9 .14
.14 .24 .6 .13 .4 .15 .13 .8 .17 .6
.9 .14 .6 .21 .5 .16 .14 .16 .14 .24 .5 .4
.13 .8 .6 .14 .11 .17 .16 .14 .24 .5 .16 .14
.4 .15 .13 .8 .17 .6 .4 .15 .13 .8 .17 .6
.14 .24 .5 .4 .15 .13 .8 .17 .6 .16 .14 .24

.5 .16 .14 .24 .11 .6 .25 .18 .10 .9 .21 .21
.16 .14 .24 .6 .14 .11 .17 .10 .21 .21 .5 .4
.4 .15 .13 .8 .17 .6 .21 .21 .8 .12 .9 .14
.14 .24 .6 .13 .4 .15 .13 .8 .17 .6
.9 .14 .21 .21 .5 .16 .14 .16 .14 .24 .5 .4
.21 .21 .6 .14 .11 .17 .16 .14 .24 .5 .16 .14
.4 .15 .13 .8 .17 .6 .4 .15 .13 .8 .17 .6
.14 .24 .5 .4 .15 .13 .8 .17 .6 .16 .14 .24

3. Kriging
4. Penaksiran K adar Blok

F
D
B
S3
E
S2
C S1
L
= titik bor
A
2L = daerah dengan kadar
L = CoG
PERHITUNGAN KADAR (TONASE) SUMBERDAYA ??????

Thank You
for your attention!

Metode Perhitungan CADANGAN

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Metode Perhitungan CADANGAN

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

sumberdaya vs. cadangan

v Memberikan besaran kuantitas (tonase) dan kualitas

v Memberikan perkiraan bentuk 3-dimensi dari endapan

Persyaratan Perhitungan Sumberdaya

v Taksiran sumberdaya mencerminkan secara tepat kondisi geologi dan

Analisis data dengan STATI STI K

v Deskripsi univarian, merupakan deskripsi yang dapat digunakan

Analisis data dengan STATI STI K

Analisis data dengan STATI STI K

1. Perhitungan Luas (m2)

2. Perhitungan Volume (m3)

3. Penaksiran Kadar Titik (gr)

4. Perhitungan Kadar Blok (gr)

5. Perhitungan Kadar Total (gr)

Luas = 48 + 4/2 = 50 cm2

1 cm2 Skala = 1 : 500

Luas = [l1 + l8 + 2(l3) +Τϕ ] 43.

Models u-Value (English) u-Value (Metric

CA = 552 x 0.1 = 302.5 m2

v Masih sering dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari

v Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai sebagai alat

v Hasil perhitungan secara manual ini tidak dapat digunakan secara

v Rumus luas rata-rata (mean area)

V = (S)1 Τϕ / Φ5+ S 233. 9766 Τφ 0.

v Rumus kerucut terpancung

S1 = luas penampang atas

AREA OF INDICATED COAL RESOURCES

Andaikan ketebalan endapan bijih pada

Kelemahan metoda poligon :

Contoh dimensi hasil penaksiran dengan Model Blok

.5 .16 .14 .24 .11 .6 .25 .18 .10 .9 .5 .16

.16 .14 .24 .6 .14 .11 .17 .10 .17 .6 .5 .4

.4 .15 .13 .8 .17 .6 .21 .11 .8 .12 .9 .14

.14 .24 .6 .13 .11 .4 .15 .13 .8 .17 .6

.9 .14 .21 .5 .16 .14 .16 .14 .24 .5 .4

.13 .8 .6 .14 .11 .17 .16 .14 .5 .16 .14

.4 .15 .13 .8 .17 .6 .4 .15 .13 .8 .17 .6

.14 .24 .5 .4 .15 .13 .8 .17 .6 .16 .14 .24

.24 .25 .18 .16

.8 .17 .11 .14

3. Penaksiran K adar Titik

Istilah perhitungan cadangan berhubungan dengan proses

q data dimensi (kuantitas), dan

q data kualitas baik yang primer (diperoleh dari sampel) atau

3. Penaksiran K adar Titik

v Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan

3. Penaksiran K adar Titik

3. Penaksiran K adar Titik

3. Penaksiran K adar Titik

v Penaksiran data kadar (kualitas) dilakukan dengan

v Metode penaksiran yang biasa dilakukan

3. Penaksiran K adar Titik

Nilai hasil penaksiran

3. Penaksiran K adar Titik

Metode NNP pada

3. Penaksiran K adar Titik

2. Metode Invers Distance Weighting (IDW)

3. Penaksiran K adar Titik

2. Metode Invers Distance Weighting (IDW)

3. Penaksiran K adar Titik

2. Metode Invers Distance Weighting (IDW)