Anda di halaman 1dari 2

1.

Dalam observasi non partisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia
seperti terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang
lebih jelas tentang kehidupan social, yang sukar diperoleh dengan teknik lain, observasi
sebagai alat pengumpul data harus sistematis artinya observasi serta perencanaannya
dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan tertentu.

Observasi non – partisipan ini memiliki kelebihan, yaitu observer bisa melakukan
pengamatan dan pencatatan secara detail dan cermat terhadap segala aktivitas yang
dilakukan observe. Disisi lain, bentuk ini juga memiliki kelemahan yaitu bila observee
mengetahui bahwa mereka sedang diobeservasi, maka perilakunya biasanya buat – buat
atau tidak wajar. Akibatnya, observer tidak mendapatkan data yang asli.

2. Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan mengajukan pertanyaan
secara lisan kepada sumber data dan sumber data juga memberikan jawaban secara lisan
pula. Wawancara memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah:
 Wawancara Berencana
Bentuk wawancara terencana adalah suatu bentuk wawancara dimana
pewawancara menyusun secara terinci dan sistematis rencana atau pedoman
pertanyaan menurut pola tertentu dengan menggunakan format yang baku.
Pewawancara hanya membacakan pertanyaan yang telah disusun dan kemudian
mencatat jawaban responden secara tepat.
Contoh: pewawancara akan mewawancarai responden yang terkait dengan
kenakalan remaja.
 Wawancara Tanpa Berencana
Wawancara tanpa rencana adalah wawancara yang bebas di mana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan
hanya berupa garis-gris besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Contoh: wawancara untuk memperoleh tanggapan tentang pandangan
hidup atau sistem keyakinan dan keagaman.

Menurut saya benar bahwa wawancara berencana menghasilkan data yang lebih
baik dari hasil wawancara tanpa berencana. Karena dalam melakukan wawancara
Berencana , pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Sehingga data yang
diperoleh lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai