AHP Dari HRSC
AHP Dari HRSC
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ISSN (Online ) : 2579-5406
Pekanbaru,12 November 2019
Abstrak
CV. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengecoran logam. Permasalahan
yang dihadapi perusahaan ini adalah belum dilakukannya pengukuran kinerja sumber daya manusia dan
terdapat perilaku karyawan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Tujuan penelitian adalah untuk
mengukur kinerja sumber daya manusia menggunakan metode Human Resources Scorecard dan Analytical
Hierarchy Process. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner menggunakan Skala Likert yang mengacu pada
empat perspektif yaitu perspektif financial, customer, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan,
maka diperoleh 12 indikator penilaian kinerja dengan bobot prioritas berada pada perspektif proses bisnis
internal yaitu kepemimpinan atasan. Pengukuran kinerja terhadap pencapaian target perusahaan
menggunakan Traffic Light System menghasilkan 6 indikator kinerja belum mencapai target dan 6 indikator
sudah mencapai target. Oleh karena itu, diharapkan CV. ini melakukan perbaikan berupa upaya peningkatan
kinerja secara terus menerus dimasa yang akan datang.
Kata kunci: Analytical Hierarchy Process, Human Resources Scorecard, Indikator penilaian Kinerja,
Pengukuran Kinerja, Traffic Light System
Abstract
CV. X is a company engaged in the metal casting industry. The problems faced by this company are
not measuring human resource performance and there are employee behaviors that can affect company
performance. The research objective is to measure the performance of human resources using the Human
Resources Scorecard and Analytical Hierarchy Process methods. Based on the results of the distribution of
questionnaires using a Likert Scale that refers to four perspectives, namely financial perspective, customer,
internal business processes, learning and growth, 12 performance appraisal indicators are obtained with
priority weights being on the perspective of internal business processes, namely superiors leadership.
Performance measurement of the achievement of company targets using the Traffic Light System produces 6
performance indicators that have not reached the target and 6 indicators have reached the target. Therefore, it
is expected that this CV makes improvements in the form of efforts to continuously improve performance in
the future.
Keywords: Analytical Hierarchy Process, Human Resources Scorecard, Performance Appraisal Indicators,
Performance Measurement, Traffic Light System
1. Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi dunia yang semakin pesat menuntut persaingan antara perusahaan
satu dan lainnya untuk terus memaksimalkan performa kinerjanya secara menyeluruh. Dalam
menghadapi kompetisi tersebut, perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya secara efektif dan
efisien sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai. Salah satu strategi yang dapat dilakukan
adalah dengan meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang tersedia.
Peran sumber daya manusia dalam organisasi adalah sangat dominan, karena merupakan
motor penggerak paling utama di dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia hendaknya
menjadi sebuah nilai tambah (value-adding) bagi organisasi, dimana pengukuran dan penilaian
kinerja perusahaan harus terus dikembangkan untuk mendukung strategi perusahaan. Konsep
atau cara keterkaitan antara strategi perusahaan dan strategi sumber daya manusia dalam
pencapaian kinerja perusahaan dikenal dengan Human Resources Scorecard [2].
CV. X merupakan perusahaan swasta nasional yang berdiri di Pekanbaru. Perusahaan ini
memiliki karyawan sebanyak 14 orang yaitu 11 orang dibagian produksi dan 3 orang dibagian
administrasi atau kantor. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan kepada
Pimpinan Perusahaan, CV. X belum melakukan pengukuran kinerja sumber daya manusia dan
belum melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawannya secara berkala. Selain itu, terdapat
beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga dibeberapa
593
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 11 ISSN (Printed) : 2579-7271
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ISSN (Online ) : 2579-5406
Pekanbaru,12 November 2019
bulan terdapat permintaan yang tidak terpenuhi diantaranya adalah terdapat beberapa karyawan
kurang disiplin, seperti masih ada karyawan yang hadir tidak tepat waktu atau terlambat bahkan
absen lebih dari hari yang ditentukan perusahaan. Terjadinya peningkatan karyawan yang keluar
(resign) di CV ini juga menjadi suatu hal yang harus di-evaluasi penyebabnya sehingga
perusahaan tidak perlu melakukan perekrutan kembali karyawan baru. Berikut adalah data turn
over karyawan bulan Januari 2018 s.d Maret 2019:
Tabel 1. Data Turn Over Karyawan Bulan Januari 2018 s.d Maret 2019:
Total Karyawan Setelah
Bulan Jumlah Karyawan Saat Ini Karyawan Keluar
Karyawan Keluar
Januari 19 - 19
Februari 19 1 18
Maret 18 - 18
April 18 - 18
Mei 18 - 18
Juni 18 - 18
Juli 18 1 17
Agustus 17 - 17
September 17 - 17
Oktober 17 1 16
November 16 - 16
Desember 16 2 14
Januari 14 - 14
Februari 14 - 14
Maret 14 - 14
(Sumber: Data Perusahaan, 2019)
Dari Tabel 1. dapat dilihat bahwa karyawan yang berhenti bekerja di CV. X belum memiliki
komitmen dan loyalitas dalam bekerja. Sistem kerja di CV ini merupakan sistem kerja lepas
sehingga karyawan tidak memiliki perjanjian dengan perusahaan. Hal tersebut tentunya membuat
karyawan bisa berhenti kapan saja. Pada tahun 2018, terdapat empat pelatihan yang telah
direncanakan oleh CV. X namun tidak ada yang terlaksana. Hal ini disebabkan oleh adanya
peningkatan karyawan yang keluar (resign) sehingga pimpinan perusahaan berusaha untuk
memenuhi permintaan dari pelanggan sehingga pelatihan karyawan yang direncanakan tidak
sempat dilakukan. Berikut adalah data produksi di CV. X bulan Juli-Desember 2018:
594
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 11 ISSN (Printed) : 2579-7271
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ISSN (Online ) : 2579-5406
Pekanbaru,12 November 2019
Dari Tabel 2, diketahui bahwa dibeberapa bulan ada permintaan yang tidak memenuhi target
yang telah ditentukan oleh perusahaan, dikarenakan kurangnya jumlah karyawan yang bekerja
dibagian produksi dan banyaknya produk cacat yang dihasilkan serta permasalahan pada mesin
yang digunakan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh CV. X, maka diperlukan suatu
pengukuran kinerja sumber daya manusia menggunakan metode Human Resources Scorecard
(HRSC) dan Analytical Hierarchy Process (AHP).
Metode Human Resources Scorecard adalah suatu sistem pengukuran sumber daya
manusia yang mengaitkan manusia, strategi, dan kinerja untuk menghasilkan perusahaan yang
unggul. HR Scorecard menjabarkan visi, strategi menjadi aksi human resources yang dapat diukur
kontribusinya. HR Scorecard menjabarkan sesuatu yang tak berwujud (leading atau sebab)
menjadi berwujud (lagging atau akibat) [3].Indikator kinerja yang diperoleh selanjutnya diberi bobot
menggunakan kartu perbandingan berpasangan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP). AHP adalah metode pembobotan yang diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan bobot kinerja berdasarkan bagaimana preferensi dari
pengambilan keputusan terhadap tingkat kepentingan dari masing-masing perspektif kelompok
KPI. Bobot yang diperoleh adalah bobot yang konsisten yaitu memenuhi syarat, jika nilai
consistency ratio lebih kecil atau sama dengan 10% atau 0,1 [3].
2. Metode Penelitian
Untuk memudahkan penyelesaian masalah dalam penelitian ini, perlu adanya alur berpikir
yaitu metodologi penelitian. Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan atau tahapan-
tahapan yang dilaksanakan selama kegiatan penelitian dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah
penelitian dapat dilihat pada Gambar 1:
Mulai B
Pengumpulan Data
Studi Pendahuluan
1. Data Primer
- Observasi
- Wawancara
Studi Literatur
- Penyebaran Kuesioner
2. Data Sekunder
- Profil Perusahaan
Identifikasi Masalah
- Visi Perusahaan
- Struktur Organisasi
- Data Turnover Karyawan
Perumusan Masalah - Data Pelatihan Karyawan
Penetapan Tujuan
Pengolahan Data
Populasi, Sampel, dan Teknik 1. Perancangan dengan Metode Human Resources Scorecard
Sampling a. Mendefinisikan Strategi Bisnis dengan Jelas
b. Membangun Argumen Bisnis untuk Sumber Daya Manusia
Variabel Penelitian sebagai Aset Strategis
c. Merancang Peta Strategi (Strategy Map)
d. Mendefinisikan HR Delieverables pada Peta Strategi
Perancangan Kuesioner e. Menyeleraskan Arsitektur SDM dengan HR Deliverables
f. Merancang Sistem Pengukuran SDM Strategis
g. Melaksanakan Manajemen Pengukuran
Penyebaran Kuesioner Umum
2. Pembobotan Indikator dengan Metode Analytical Hierarchy
Tidak Process dan Traffic Light System
Uji Kelayakan Kuesioner
-Uji Validitas
-Uji Reliabilitas
Analisa
Apakah Data
valid dan Reliabel
Kesimpulan dan Saran
Ya
A Selesai
Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling berupa teknik sampel jenuh
atau sampel sensus. Jika jumlah populasi relatif kecil kurang dari 30 orang, maka lebih baik diambil
seluruhnya untuk dijadikan sampel [4].Oleh karena itu, kuesioner disebar kepada seluruh karyawan
bagian produksi sebanyak 11 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu melalui
observasi, wawancara kepada pimpinan perusahaan dan penyebaran kuesioner penelitian.
Kuesioner yang disebar diantaranya adalah kuesioner umum untuk menentukan sasaran strategis
berdasarkan empat perspektif, kuesioner kepuasan kerja, kuesioner kepemimpinan atasan dan
kusioner perbandingan berpasangan untuk pembobotan AHP. Selain itu, pengumpulan data
dilakukan berdasarkan data perusahaan Tahun 2018.
595
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 11 ISSN (Printed) : 2579-7271
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ISSN (Online ) : 2579-5406
Pekanbaru,12 November 2019
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, diketahui bahwa 11 sasaran strategis dari
empat perspektif yang terdapat pada kuesioner umum sudah valid. Data dikatakan valid jika rtabel ≤
rhitung. Adapun rtabel diperoleh dari distribusi nilai signifikansi rtabel 5% dengan jumlah responden 12
orang yaitu sebesar 0,576. Uji reliabilitas menunjukkan kuesioner penelitian memiliki tingkat
reliabilitas atau konsisten yang tinggi sehingga data yang terkumpul dapat dipercaya[1].
Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, diketahui bahwa 11 sasaran strategis dari empat
perspektif yang terdapat pada kuesioner umum sudah reliabel. Data dikatakan reliabel jika nilai α ≥
rtabel. Sehingga jika setelah dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai α sebesar 0,770 dan rtabel sebesar
0,576 maka nilai α ≥ rtabel berarti data reliabel.
596
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 11 ISSN (Printed) : 2579-7271
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ISSN (Online ) : 2579-5406
Pekanbaru,12 November 2019
3.2.2 Membangun Argumen Bisnis untuk Sumber Daya Manusia Sebagai Aset Strategis
Setelah memperjelas sasaran strategis yang hendak dituju, langkah selanjutnya adalah
perusahaan perlu membangun argumen bisnis yang jelas tentang mengapa dan bagaimana
sumber daya manusia dapat mendukung strategi tersebut. Berikut adalah peranan SDM terhadap
sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 3.
Peningkatan Peningkatan
Produktivitas Kesejahteraan
Karyawan Karyawan
Financial
Peningkatan Peningkatan
Customer Kepuasan Loyalitas
Karyawan Karyawan
Pertumbuhan dan
Pembelajaran
Peningkatan
Peningkatan Skill
Knowledge
Karyawan
Karyawan
597
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 11 ISSN (Printed) : 2579-7271
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ISSN (Online ) : 2579-5406
Pekanbaru,12 November 2019
Perspektif Financial
598
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 11 ISSN (Printed) : 2579-7271
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ISSN (Online ) : 2579-5406
Pekanbaru,12 November 2019
C1: Peningkatan C11: Indeks kepuasan C111: Kepuasan karyawan berdasarkan gaji,
kepuasan karyawan karyawan pekerjaan itu sendiri, promosi, pengawasan atasan,
dan rekan kerja
C2: Peningkatan C21: Tingkat turn over C211: Jumlah karyawan yang keluar (resign);
loyalitas karyawan karyawan jumlah total karyawan
Perspektif Bisnis Internal Proses
PBI1: Peningkatan PBI11: Jam koordinasi antara PBI111: Lamanya waktu (menit) yang dibutuhkan
Komunikasi Karyawan manajer dengan karyawan saat rapat berlangsung
PBI2: Peningkatan PBI21: Tingkat komunikasi PBI211: Jumlah rapat bulanan antar divisi yang
quality relationship karyawan terealisasi; jumlah rapat bulanan yang direncanakan
PBI3: Peningkatan PBI31: Perekrutan karyawan PBI311: Jumlah karyawan yang belum memenuhi
standar rekruitmen berdasarkan permintaan standar rekruitmen; jumlah total karyawan
kebutuhan
PBI4: Kepemimpinan PBI41: Indeks kepemimpinan PBI411: Kepemimpinan atasan dilihat dari aspek
Atasan Atasan intruksi, konsultasi, partisipasi, dan delegasi
PBI5: Peningkatan PBI51: Tingkat kecelakaan PBI511: Jumlah kecelakaan kerja yang pernah
Kesehatan dan kerja terjadi
Keselamatan Kerja
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
PP1: Peningkatan skill PP11: Jumlah produk cacat; PP111: Persentase Jumlah produk cacat; jumlah
karyawan jumlah produk yang diproduksi produk yang diproduksi
PP2: Peningkatan PP21: Jumlah karyawan yang PP211: Persentase Jumlah karyawan yang setuju
knowledge karyawan setuju dengan rencana dengan rencana pengembangan
pengembangan
(Sumber: Pengolahan Data, 2019)
3.4 Tahapan Pengukuran Kinerja SDM Menggunakan Metode Human Resources Scorecard
(HRSC) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)
Berikut adalah rekapitulasi pengukuran kinerja SDM di CV. X menggunakan metode Human
Resources Scorecard dan Analytical Hierarchy Process
599
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 11 ISSN (Printed) : 2579-7271
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau ISSN (Online ) : 2579-5406
Pekanbaru,12 November 2019
kebutuhan
Indeks kepemimpinan
Kepemimpinan Kinerja belum
0,488 Atasan 0,27 ≥4 4,772 95,4%
atasan mencapai target
Peningkatan Tingkat kecelakaan kerja Kinerja telah
kesehatan dan 0,090 0,050 ≤3 1 100%
mencapai target
keselamatan kerja
Persentase jumlah
Peningkatan skill Kinerja belum
0,875 produk cacat (unit/bulan) 0,219 ≤5% 14,53% 85,47%
karyawan mencapai target
Pembelajaran
dan 0,251 Banyaknya karyawan
Pertumbuhan Peningkatan yang setuju dengan Kinerja telah
0,125 0,031 100% 100% 100%
knowledge karyawan rencana pengembangan mencapai target
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai “Pengukuran Kinerja Sumber
Daya Manusia Menggunakan Metode Human Resoureces Scorecard dan Analytical Hierarchy
Process di CV. X”, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Indikator penilaian kinerja sumber daya manusia menggunakan metode Human Resources
Scorecard (HRSC) di CV. X yang didasarkan pada visi perusahaan terbentuk sebanyak 12
Indikator Penilaian Kinerja yang menjadi acuan pada pengukuran kinerja karyawan.
2. Bobot prioritas indikator penilaian kinerja sumber daya manusia menggunakan metode
Analytichal Hierarchy Process (AHP) di CV. X dengan bantuan software Microsoft Excel
menghasilkan bobot prioritas antar perspektif adalah perspektif proses bisnis internal dimana
pada perspektif ini yang memiliki bobot prioritas adalah kepemimpinan atasan dengan skor
0,448.
3. Hasil pengukuran kinerja sumber daya manusia menggunakan metode Human Resources
Scorecard (HRSC) dan Analytichal Hierarchy Process (AHP) di CV. X dengan traffic light
system dibagi menjadi 3 indikator yaitu hijau, kuning, dan merah. Klasifikasi penilaian indikator
kinerja kategori kuning berarti belum mencapai target perusahaan terdiri dari peningkatan
produktivitas, peningkatan kepuasan karyawan, peningkatan loyalitas karyawan, peningkatan
standar rekruitmen, kepemimpinan atasan, dan peningkatan skill karyawan.
Daftar Pustaka
[1] Matondang, Z. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa
PPS Unimed. 2009; Vol. 6 No.1: 89-93.
[2] Phiong, S dan Surjasa, D. Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan
Human Resources Scorecard dan Alat Ukur Omax (Objective Matrix) pada Bagian
Produksi PT. Fajarindo Faliman Zipper. Jurnal Teknik Industri. 2018; Vol. 8 No.1: 72.
[3] Pratama, S, Ismail, I. Mengukur Kinerja dengan HR Scorecard (Studi Pada PT BPRS
Bhakti Sumekar, Sumenep). Seminar Nasional dan Call for Paper Sustainable Competitive
Advantage (SCA). 2018; 8: 2-8.
[4] Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. 2013: 122-123.
[5] Rivai, V, Basri A. F. M, Sagala, E.J, Murni, S, dan Abdullah, B. Performance Appraisal
Sistem yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2005: 498.
600