Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Desa Rawasari Dalam Upaya Meningkatkan Peran

BUMDES

BUMDES merupakan singkatan dari Badan Usaha Milik Desa. Dalam


pengertian secara rinci diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia No 4 Tahun 2015 tentang “
Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran BUMDES” pada pasal 1
ayat 2 yang berbunyi “ Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa,
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainya untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Berdasarkan pengertian tersebut maka
perlu didirikan BUMDES di Desa-Desa seluruh Indonesia untuk mengembangkan
potensi-potensi di masing-masing Desa untuk kesejahteraan masyarakat Desa.
Dengan adanya dasar instruksi tentang pendirian BUMDES yang tertuang
pada Peraturan Menteri dan Peraturan Bupati Karawang No 51 Tahun 2015 maka
Desa Rawasari membuat Peraturan Desa Rawasari No 3 Tahun 2015 Tentang “
Pendirian, Pengurusan, Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Desa Rawasari Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang” sebagai tindak lanjut
dari PERMEN dan PERBUP tersebut. PERDES tersebut merupakan hasil dari
musyawarah Badan Perwakilan Desa (BPD) Rawasari dengan Kepala Desa
Rawasari yang resmi diundangkan pada tanggal 31 Juli 2015 dan ditandatangani
oleh Kepala Desa Rawasari Bapak Yosih Tahya. Dari hasil musyawarah tersebut
ditetapkanlah struktur organisasi pengelolaan BUMDes Rawasari sebagai berikut :

No Jabatan Dalam Pengurus Nama


1 Penasihat Yosih Tahya
2 Direktur Neneng Jauhari
3 Sekretaris Yadi Suryadi
4 Bendahara Parman
5 Kepala Unit Usaha Ekonomi Produktif Omsah
6 Kepala Unit Usaha Simpan Pinjam Iyam Mariyam
7 Staff Administrasi 1.Komariah
2.jubaidah
8 Staff Keuangan 1.H. Ade
2.Wulan

selain dibentuknya struktur organisasi pengelolaan, dibentuk juga susunan


pengawas BUMDes yang berfungsi sebagai kontrol terhadap jalanya operasional
manajemen BUMDes.

Jenis Jenis Usaha BUMdes Desa Rawasari


1. Simpan Pinjam
2. Ternak Domba
3. Jual Beli Gas
Penyertaan Modal BUMdes
1. Tahun 2015 : Rp. 29.186.322.-
2. Tahun 2016 : Rp. 43.460.862.-
3. Tahun 2017 : Rp. 123.056.250.-
4. Tahun 2018 : Rp. 15.000.000.-
5. Tahun 2019 : Rp..-
Omset Pertahun BUMdes
1. Tahun 2017 : Rp. -
2. Tahun 2018 : Rp. 32.200.000.-
3. Tahun 2019 : Rp..-
Kotribusi Terhadap PADES
1. Tahun 2017 : Rp. -
2. Tahun 2018 : Rp. -
3. Tahun 2019 : Rp. 3.000.000.-
Data Nominatif BUMdes Rawasari

PERMASLAHAN DAN SOLUSI………………………………………………………………………………………


Setelah mempelajari BUMdes rawasari di mulai dari pembentukan serta dasar hukum BUMdes
itu sendiri muncul beberapa pertanyaan
1. Apakah Unit usaha BUMdes mengajukan proposal usahanya.
2. Apakah didalam proposal Unit usahanya tertera Bisnis plan dan marketing plannya.
3. Jika ada bisnis plannya apakah sudah di kaji pihak BUMdes kapan BEP (Break Even Point)
Balik modalnya kapan.
4. Marketing plannya juga apakah di lakukan pengkajian terlebuh dahulu sebelum dana di
cairkan ke unit usaha.
5. Apakah document terkait mengenai berita acara, Notulen rapat , kwitansi pencairan
dana ada.
6. Apakah unit usaha presentasi di depan BUMdes untuk usaha yang akan di kerjakannya.
7. Sejauh mana pengawasan BUMdes terhadap unit usaha tersebut dan apa indicator
pengawasannya.
8. Kenapa hanya di tahun 2018 aja baru ada profit..dan apakah indikatornya sehingga
dengan modal Rp. 15.000.000. bisa mendapat profit sebesar 32.200.000.- bagaimana
penghitungannya dan apa jenis usahanya. Padahal di tahun 2015~2017 modalnya sangat
besar tapi tidak ada profitnya bahkan tidak ada keterangan jenis usahanya, apakah pailit
atau bagaiamana? Jika pailit mana bukti dokumen terkaitnya berupa berita acara terus
dokumen terkait proposal ,bisnisplan dan marketing plannya.?
9. Apakah ada pihak ketiga yang ikut serta. Jika tidak ada, tidak perlu data atau dokumen
terkait,jika ada maka harus ada dokumen terkaitnya.
10. Di 2015~2017 Apakah ada dokumen terkaitnya ? dari sekian banyak dana yg di cairkan.
11. Laporan pertanggung jawabannya seperti apa di mulai dari tahun 2015~2019.
12. BPD dan kepala desa Bagaimana menyikapi ini?
13. Jika melihat track recod BUMdes dari Tahun 2015~2019, Bagaimana inspektorat
menginspeksi BUMdes tersebut,? Terus Dokumen terkait dan berita acar
penginspeksianya mana?
Hal yang harus di lakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan diatas adalah: (Solusi)
1. JIka ingin mengajukan Jenis usaha pihak unit usaha hendaknya membuat proposal
pengajuan lengkap dengan bissnis plan dan marketing plannya.
2. Mempresentasikan proposal jenis usaha yg di ajukannya di depan Kepala desa juga BPD
dan lain lain terkait dalam MUSREMBANG. Untuk di setujui dan di masukan kedalam
RKPEDES.
3. Setelah pengajuan di setujui maka dana di cairkan secara otomatis masuk ke rekening
BUMdes oleh KAS desa di lampirkan berita acara kwitansi sebagai dokumen terkait.
4. BUMdes mencairkan dana kepada si pengaju unit usaha dengan Kwitansi sebagai
dokumen terkait dari BUMdes dan di ketahui BPD juga kepala desa juga di sertakan
berita acara pencairan dana.
5. JIka di kemudian hari unit usaha pailit pihak unit usaha membuat berita acara pailit dan
harus di jelaskan secara detail dan administrative penyebab ke pailitan nya itu.
6. Untuk laporan keuangan unit usaha berupa BKU(Buku Kas UMUM) dan harus di
laporkan setiap bulan kepada BUMdes dan di ketahui Kepala desa juga BPD.
7. Jika terjadi kepailitan Kepala Desa dan BPD harus croscek ke lapangan (Lokasi Unit
Usaha) untuk mengevaluasi dengan pedoman mengkaji lagi bissnis plan dan marketing
plan unit usaha. Jika di mungkinkan untuk menyelamatkan asset yg masih ada di unit
usaha.
8. LPJ akan di evaluasi oleh Inspektorat berikut dokumen terkait lainnya secara berkala di
setiap tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai