Anda di halaman 1dari 3

1.

Tujuan dan fungsi hukum

A. Tujuan hukum :

a. Menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus bersendikan
pada keadilan, yaitu asas keadilan dari masyarakat.

b. Menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri
(eigenrichting is verboden), tidak mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap setiap
pelanggaran hukum terhadap dirinya. Namun tiap perkara, harus diselesaikan melalui proses
pengadilan dengan perantaraan hakim.

c. Menurut Aristoteles, hukum bertujuan untuk mencapai keadilan di lingkungan masyarakat.


Artinya setiap warga negara akan diberikan apa yang sudah menjadi haknya. Konsep milik
Aristoteles ini dikenal pula sebagai teori etis.

d. Menurut Sudikno Mertokusumo, tujuan pokok hukum ialah menciptakan tatanan masyarakat
yang tertib dan seimbang. Artinya hukum dijadikan sarana atau alat untuk membentuk tatanan
masyarakat yang lebih tertib.

e. Menurut Jeremy Bentham, hukum bertujuan untuk mencapai kemanfaatan tertentu. Artinya
hukum dibuat dan diterapkan untuk menjamin kebahagaian bagi banyak orang. Konsep milik
Jeremy Bentham juga dikenal sebagai teori utilities.

f. Menurut Soedjono Dirdjosisworo, tujuan hukum yang sebenarnya ialah untuk menciptakan
kerukunan dan perdamaian dalam hidup bersama. Artinya hukum dijadikan sarana untuk
membuat lingkungan masyarakat lebih damai dan rukun.

e. Menurut Geny, hukum bertujuan untuk mencapai keadilan dan sebagai unsur keadilan.
Artinya hukum diciptakan untuk mencapai keadilan di lingkungan masyarakat.

B. Fungsi hukum :

a. Menurut Budiono Kusumohamidjojo dalam bukunya Filsafat Hukum, Problematik Ketertiban


yang Adil menerangkan bahwa fungsi hukum adalah mencapai ketertiban umum dan keadilan.

b. Menurut Hans Kelsen, pelopor ajaran hukum murni menegaskan pengertian hukum harus


dibedakan dari pengertian keadilan.

c. Magnis Suseno mengutip kata Gustav Radbruch yang menyatakan, hukum bisa saja tidak


adil, tetapi hukum hanyalah hukum karena maunya adil.

d. Thomas Aquinas meletakkan gagasan keadilan ke dalam kerangka berikut :

- Keadilan distributif, keadilan yang berkaitan dengan pembagian jabatan, pembayaran pajak,
dan lain-lain.

- Keadilan legal, yang menyangkut pelaksanaan hukum umum.

- Keadilan tukar-menukar, yang berkenaan dengan transaksi jual beli.

- Keadilan balas dendam, yang di masa itu berlaku dalam hukum pidana.

e. Menurut Lawrence M. Friedman, hukum memiliki fungsi pengawasan sosial atau social


control. Artinya hukum berperan untuk mengawasi serta mengendalikan lingkungan sosial di
masyarakat. Hukum sebagai social control juga berarti memaksa warga masyarakat untuk mau
berperilaku sesuai hukum. Jika tidak mematuhinya atau melanggar hukum, sanksi akan
diberikan. Selain itu, hukum juga berfungsi untuk menyelesaikan sengketa. Artinya hukum
menjadi penengah bagi kedua belah pihak yang sedang berselisih. Tentunya dalam
penyelesaian sengketa ini didasarkan pada ketentuan atau peraturan yang berlaku.

f. Menurut Theo Huijibers, hukum berfungsi untuk memelihara kepentingan umum di


masyarakat. Kepentingan ini menyangkut kepentingan orang banyak dan bukan hanya pada
golongan atau individu tertentu saja. Karena hukum bersifat umum atau berlaku untuk semua
orang. Hukum berfungsi untuk menjaga hak manusia. Artinya hukum berperan dalam
melindungi hak manusia. Contohnya perlindungan hak anak, hak pekerja, hak warga negara,
dan lain-lain. Jika ada yang melanggar, maka sanksi tegas akan diberikan.

Maka jika dirangkum, fungsi hukum ialah :

- Menertibkan dan mengatur masyarakat.

- Pengawasan dan pengendalian sosial.

- Penyelesaian sengketa.

- Memelihara kepentingan umum.

- Menjaga hak asasi manusia.

- Mewujudkan keadilan bersama.

2. Das Sollen dan Das Sein.

a. Menurut Sudikno Mertokusumo, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada,


penemuan hukum adalah proses pembentukan hukum oleh hakim atau petugas hukum lainnya
yang diberi tugas melaksanakan hukum terhadap peristiwa-peristiwa konkret. Penemuan
hukum adalah konkretisasi, kristalisasi atau individualisasi peraturan hukum (das sollen) yang
bersifat umum dengan mengingat peristiwa konkret (das sein).

b. Menurut Sabian Utsman dalam bukunya Metodologi Penelitian Hukum Progresif, das


sollen dan das sein ditemukan dalam penelitian hukum. Penelitian hukum setidaknya
mendiskusikan antara apa yang seharusnya hukum sebagai fakta hukum (das sollen) yang
diungkapkan para ahli hukum dalam tataran teoritik (law in the books), pada tataran ini lebih
pada kajian dasar-dasar normatif (hukum dalam bentuk cita-cita bagaimana seharusnya)
dengan apa yang senyatanya (das sein) lebih kepada hukum sebagai fakta, yaitu hukum yang
hidup berkembang dan berproses di masyarakat (law in action).

Jadi, Das sollen itu adalah peraturan hukum yang bersifat umum, sedangkan das sein adalah
suatu peristiwa konkret. Das sollen dan das sein ditemukan dalam penelitian hukum. Das
sollen adalah apa yang seharusnya hukum sebagai fakta hukum yang diungkapkan para ahli
hukum dalam tataran teoritik (law in the books), yakni hukum dalam bentuk cita-cita bagaimana
seharusnya; sedangkan (das sein) lebih kepada hukum sebagai fakta (yang senyatanya), yaitu
hukum yang hidup berkembang dan berproses di masyarakat (law in action).

Sumber referensi :

https://www.hukumonline.com/klinik/a/pemahaman-singkat-tentang-fungsi-hukum-dan-tujuan-
hukum-lt623030c1270b7/

https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/13/130257669/fungsi-dan-tujuan-hukum-
menurut-para-ahli?page=all
https://www.hukumonline.com/klinik/a/perbedaan-idas-sollen-i-dengan-idas-sein-i-
lt5acd738a592ef

Anda mungkin juga menyukai