ANTARA
RS RAPHA THERESIA JAMBI
DENGAN DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI
TENTANG
PENANGGULANGAN PENYAKIT PARU DENGAN PENDEKATAN DOTS
DIRECTYL OBSERVED TREATMENT SHOURTCOUSE CHEMOTHERAPY
Pada hari ini hari Rabu tanggal 16 bulan Agustus tahun 2022 kami yang bertanda tangan
dibawah ini :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktur RS Rapha Theresia Jambi yang
selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”
Dalam kedudukan dan jabatan tersebut bertindak untuk dan atas nama Kepala Dinas
Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Jambi selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama – sama disebut
PIHAK.
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
(1) Maksud dari perjanjian ini adalah agar terjalinnya dalam melaksanakan program
penanggulangan penyakit TBC dengan pendekatan DOTS secara efektif dan efesien.
(2) Tujuan perjanjian ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan (mordibilitas), angka
kematian (mortalitas), dan angka kecacatan (disabilitas) akibat peyakit TBC.
Pasal 2
Ruang Lingkup Kerjasama
(1) Persyaratan pelaksanaan adalah
Untuk memperlancar pelaksanaan Program penanggulangan penyakit TBC maka
PIHAK PERTAMA dan Dinas Kesehatan masing-masing harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
Pasal 3
Tugas dan Kewajiban
(1) PIHAK PERTAMA wajib
a. Membentuk tim DOTS Internal (dalam Intern Rumah Sakit sendiri) yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan koordinasi lintas bagian/instalasi yang karena
tanggung jawab terhadap sasarannya juga menangai penyakit TBC (sebagiannya)
dengan penanggung jawab/coordinator harys seorang dokter (bila dimungkinkan
dokter ahli) dapat ditunjuk secara bergiliran dari masing – masing bagian dan
bertanggung jawab pada Direktur Rumah Sakit.
b. Menyediakan tempat pelayanan khusus TBC (pojok DOTS) dapat dalam bentuk
ruang tersendiri dan bila tidak dimungkinkan dapat menjadi satu dengan Ruang
Penyakit Paru (tapi cukup luas untuk memberikan pelayanan sekaligus tempat
penyuluhan bagi penderita dengan keluarga dan PMO-nya).
c. Menggunakan format pencatatan dan pelaporan baku pedoman (boleh
dikembangkan tanpa merubah prinsip dasarnya) sesuai dengan permenkes No. 67
Tahun 2016.
d. Mengirimkan sampel terduga TB yang ditemukan ke fasilitas layanan TCM bukan
pasiennya
e. Mengirimkan Sampel terduga TB ke Puskesmas Simpang Kawat atau layanan TCM
lainnya untuk dilakukan pemeriksaan menggunakan TCM
Pasal 4
Pelayanan dan Manfaat
(1) Pelayanan dan manfaat yang diberikan PIHAK KEDUA kepada masyarakat Kota
Jambi yang berisiko tinggi tertular TBC untuk mengetahui tertular atau tidaknya TBC.
(2) Pelayanan dan manfaat sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat ditambahkan ataupun
diubah melalui Addendum.
Pasal 5
Tata Cara dan Prosedur Pelayanan
(1) Dirjen P2P No. 936 tahun 2021 tentang Perubahan Alur dan Pengobatan Tuberkulosis di
Indonesia yaitu Tes Cepat Molekuler (TCM) adalah alat diagnosis utama yang digunakan
untuk penegakan diagnosis Tuberkulosis.
Alur diagnosis TB dibagi sesuai dengan fasilitas yang tersedia :
a. Faskes yang mempunyai akses pemeriksaan dengan alat tes cepat molekuler.
b. Faskes yang hanya mempunyai pemeriksaan mikroskopis dan tidak memiliki akses
ke tes cepat molekuler.
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak TB Tidak - Laporan Keluarga, BTA (+)
jelas BTA (-) / BTA
tidak jelas / tahu
Uji tuberculin Negatif - - Positif (≥10 mm
(Mantoux) pada
Imunokompromais)
BB / Keadaan - BB / TB < Klinis gizi buruk -
Gizi 90% atau BB / atau BB/TB < 80%
U < 80% atau BB/U < 60%
Demam yang - - ≥ 2 Minggu -
tidak diketahui
penyebabnya
Batuk kronik - ≥ 3 minggu - -
Pembesaran - ≥ 1 mm, lebih - -
kelenjer limfe dari 1 KGB,
kolli, aksila, tidak nyeri
Inguinal
Pembengkakan - Ada - -
tulang / sendi pembengkakan
panggul, lutut,
falang
Foto Thorax Normal / Gambaran - -
kelainan sugestif
tidak jelas (mendukung)
TB
Skor Total
Pasal 6
Masa Berlaku
(1) Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) Tahun sejak ditanda tangani perjanjian dan akan
secara otomatis berakhir sampai adanya pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak.
(2) Jika salah satu pihak bermaksud mengakhiri perjanjian ini maka pihak tersebut harus
memberikan pemberitahuan tertulis mengenai pemutusan perjanjian kepada pihak
lainnya dalam waktu 1 (satu) bulan takwin sebelum memutuskan Marceur.
(3) Perjanjian tetap berakhir sebelum masanya apabila terjadi kejadian Force Marceur.
(4) Hak dan kewajiban PARA PIHAK yang timbul sebelum berakhirnya perjanjian ini akan
diselesaikan oleh PARA PIHAK dalam waktu paling lambat 1 (satu) bulan setelah
perjanjian berakhir.
(5) Dalam pelaksanaan pengakhiran menurut pasal ini PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan berlakunya pasal 1266 dan 1267 dari kitab undang – undang Hukum
Perdata.
Pasal 6
Adendum Perjanjian
Hal – hal yang belum diatur dalam perjanjian ini dapat dirundingkan secara musyawarah oleh
PARA PIHAK, atau apabila terjadinya perubahan – perubahan, penambahan, pengurangan
menjadi pembaharuan yang berkaitan dengan perubahan – perubahan itu sendiri. Ketentuan –
ketentuan tambahan atau perubahan dalam perjanjian tersendiri akan dinamakan Addendum
yang merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 7
Penyelesaian Perselisihan
(1) Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, PARA PIHAK
secara musyawarah mufakat berusaha sebaik – baiknya menghindari terjadinya pemutusan
perjanjian seperti yang disebut pada pasal 6.
(2) Apabila secara musyawarah mufakat tidak tercapai maka PARA PIHAK akan
menyelesaikan melalui Badan Abritase Nasional Indonesia (BANI) dengan mengajukan
pihak Independen untuk mewakili masing – masing pihak.
Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani oleh PARA PIHAK serta paraf disemua lembar
dokumen dalam rangkap 2 bermaterai cukup dan masing – masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
KEPALA DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT
KOTA JAMBI RAPHA THERESIA JAMBI