Disusun oleh :
KAFITA YOGI NOVIANSYAH (21012010016)
ANGELINA RAHMAWATI (21012010047)
NUR AINI ADZAN NISA (21012010099)
BAIQ MAY RISWATI (21012010148)
RISKA AYU PRATAMA (21012010236)
A. Latar Belakang
Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan kepuasan masyarakat terhadap kinerja
Lembaga Peradilan dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan
perbaikan kinerja Lembaga Peradilan. Lembaga Peradilan yang saat ini dijalankan
oleh para Badan Lembaga Peradilan (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, Lembaga
Kemasyarakatan) saat ini dianggap belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini
dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media
masa dan media social, sehingga memberikan dampak buruk terhadap lembaga, yang
menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan kinerja Lembaga
Peradilan adalah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap kinerja Lembaga
Peradilan. Peraturan ini dimaksudkan untuk memberikan arahan dan pedoman yang
jelas dan tegas bagi Lembaga Peradilan, maka Survei Kepuasan Masyarakat dapat
menggunakan metode dan teknik survei yang sesuai.
B. Dasar Hukum
Survey Kepuasan Masyarakat didasari oleh :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, (Lembarabbbbn Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215):
3. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor B/2459/M.PANRB/2016 tanggal 14 Juli 2016 Hal Laporan
Hasil Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat Bidang Pelayanan Publik
C. Tahapan Pelaksanaan
Tahpan Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap kinerja Lembaga
Peradilan, antara lain :
1. Tim survei menentukan metode survei, yaitu dengan metode kuantitatif dan
sampel diambil dengan Teknik simple random sampling.
2. Tim survei membuat instrumen berupa angket/kuesioner online/gform
berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat.
3. Tim survei melakukan survei sesuai jadwal dengan cara mengirimkan link/ tautan
kepada masyarakat.
4. Kuesioner yang telah diisi dikirimkan Kembali ke tim survei.
5. Tim survei memeriksa kuesioner dan kemudian mengkoding, memasukkan
jawaban kuesioner dan menganalisis data.
6. Tim survei menyajikan hasil analisa dalam bentuk analisis grafik statistik.
BAB II
PENELITIAN
A. DATA KUISIONER
Responden diminta untuk mengisi/memilih pernyataan berupa angka pada kuisioner
elektronik yang telah diterima, dimana masing-masing angka memiliki arti sebagai
berikut:
1 Sangat tidak puas
2 Tidak puas
3 Puas
4 Sangat puas
Berikut disampaikan untuk pertanyaan dari kuisioner elektronik dimaksud yang
nantinya dinilai responden, yaitu :
NO PERNYATAAN Jawaban Responden
(Beri tanda pada salah satu nomor 1-4
dibawah ini)
1: Sangat Tidak Puas; 2: Tidak Puas; 3: Puas;
4: Sangat Puas
1 2 3
Kritik :................................................................
Saran :..............................................................…
BAB III
A. HASIL
Berdasarkan hasil isian kuesioner oleh responden, berikut dapat kami jumlah
responden yang melengkapi kuesioner secara lengkap dan dapat dipergunakan dalam
pengolahan data sebanyak 18 orang, dengan rentang usia 19-21 tahun yang ikut
sebagai. Responden terdiri dari masyarakat umum dan para mahasiswa. Untuk
mengetahui data responden secara lebih lengkap dapat dilihat pada grafik dibawah
ini :
Berdasarkan grafik diatas dapat dinarasikan sebagai berikut :
Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan “Apakah anda puas dengan hasil
kinerja lembaga peradilan (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan maupun Lembaga
Pemasyarakatan)?”, diperoleh hasil 0% responden menyatakan sangat puas, 67%
responden menyatakan puas, 33% responden menyatan tidak puas, dan 0% responden
menyatakan sangat tidak puas.