Anda di halaman 1dari 5

.Aplika.Ji '.JOIOpdon Radiasi.

J 996

SELEKSI LANJUT AN PADA POPULASI GALUR MUT AN T ANAMAN


GANDUM UNTUK PERBAIKAN PRODUKSI BUI

Soeranto H.

PusatApiikasi lsotop daDRadiasi. BATAN

ABSTRAK

SELEKSllANJUTAN PABA POPUIA.~I GALUR MUTAN TANAMAN GANDUM UNTUK PERBAIKAN


PRODUKSI BIJI. Pernuliaanmurasi pada tanamangandum telah menghasilkansejumlah galur mutan yang terseleksi ung-
gul di dataran tinggi hingga generasiM6. Pada generasi tersebutsebagiangalur mutan unggulan masih mengalamisegregasi.
Studi respons seleksi pada populasi bersegregasitelah dilakukan di kebun percobaandataran tinggi Cipanas. Seleksi dengan
intensitas10%pada populasitanamanawal telahmeningkatkandata fenotipahobotbiji JXlPuiasi progeni antara10.06-75,05%.
Sumbanganrespons genetik terhadap bobot biji dalam populasi progeni berkisar antara 0.261-3.363 g atau scIara 8,76-
65,92%.

ABSTRACT

ADVANCED SELECTION IN MUTANT LINE POPULATIONS OF WHEAT FOR IMPROVEMENT IN


SEED PRODUCTION. Mutation breeding in wheat has produceda number of promising mutant lines in the highland area
Some of those mtant lines are still segregatingat the M6 generation. Studies on responsesto selection in the segregating
populationshave beencarried out in the experimentalfields at the highland areas of Cipanas. Selectionwith intensity of 10%
has given responsesin an increaseof 10.06-75.05./. to the phenotifie expressionof the progeny seedweight. Genetic im-
provementswithin the progeny ~pulation contribute fCSp'nscsof 0.26 1-3.363 g or equalto 8.76--65.92% to the seedweight

PENDAHULUAN telah dilaporkanperolehanbeberapagalur mutantanaman


gandumunggul pada produksi biji daDindekspaneD(3).
Adanya kecenderungan perubahan pola makan Akan tetapi,produksibiji masihmengalamisegregasi pada
rakyat Indonesia, terutama di kola-kola besar, menyebab- generasiM6. Oleh karena itu, seleksimasih mungkin di-
kan konsumsi tepung terigu terns meningkat. Berdasarkan lanjutkan untuk memperbaikiproduksi biji pada generasi
data BULOG, seluruh kebutuhan terigu tersebut dipasok selanjutnya.
dari impor dan diproyeksikan impor terigu pIKia tahun 1993 Seleksipada suatupopulasitanamanyang masih
sebanyak 2,6 juta ton (1). Kebutuhan akan impor terigu mengalami segregasiberarti memilih individu-individu
cenderung akan terns meningkat pada tabun-tahun melKla- tanamanyang terbaik pada populasitersebut.Metode se-
tang mengingat pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. leksi massa ~ selection) mungkin akan lebih tepat
tingginya peningkatanjumlah penduduk, adanya gioba1isa- diaplikasikanpada populasitanamangenerasiIanjut yang
si pangan dunia, dan kenyataan bahwa Indonesia belum masih mengalamisegregasi(4. 5, 6). Genetika populasi
memproduksi terigu secara komersial. Tidak kalah dapatmemberikanpetunjukbagaimanamemilih sekelom-
pentingnya bahwa pemerintah telah mencanangkan pro- pok tanamanyang memiliki nilai pemuliaan ~reeding
gram diversifikasi pangan beberapa tabun yang lalu, yang ~ yangbaik, ~hinga keunggulankarakteryang dike-
menganjurkan agar rakyat tidak hanya terpaku pada beras. hendakidapatrelatif lebih cepatdiraih secarasistematis.
Dengan latar belakang tersebutdi alas, maka perlu kiranya Selain itu, beberapaparameterdalam genetika populasi
bangsa Indonesia memulai untuk menggali potensi perta- juga dapatdigunakanuntuk memprediksibasil akhir yang
Raman terigu yang ada dan mengembangkannya ke arab mungkin dicapaidalam prosesseleksisehinggabermacam
komersial. skemapemuliaantanamandapatdibandingkan.
Upaya pengembangan tanaman terigu perlu Bentuk seleksi tanaman yang paling sederhana
didukung dengan program pemuliaan tanaman. Aplikasi adalah memilih individu-individu tanamanberdasarkan
teknologi nuklir dalam pemuliaan tanaman penyerbuk data fenotipa karakter yang dipelajari. Efek dari seleksi
sendiri (self-~llinated ~ telah banyak menghasilkan semacam itu biasanya mengubahfrekuensi gen yang
varietas mutan unggul, rnisainya pada padi, kedelai, ka- mengontrolkarakter tersebut.Akan tetapi, pada tingkat
cang hijau, daft sebagainya (2). Pemuliaan mutasi pada populasi tanaman akin suI it untuk dapat mengetahui
tanaman gandum telah dilakukan di Pusat Aplikasi lsotop frekuensigenyangmegontrolsuatukaraktertertentu.Oleh
dan Radiasi, BATAN sejak tahun 1983. Pada awalnya karena itu. efek seleksi yang biasanyamudah diamati
keragaman genetik tanaman dikreasi melalui proses radi- adalahadanyaperubahan nilai nilai tengah populasi
asi dengan sinar gamma dari somber COOalt-60 dengan (RQRulation~ karakter yang bersangkutan.Berda-
dosis 10, 20, dan 30 Krad. Dari basil penelitian tersebut sarkan data nilai tengah dari populasi tanamanasal
Aplikasi IsotopdanRadiasi,1996

(origtnal DOoulation),
tanarnanterseleksi(selected~Qula- BASIL DAN PEMBAHASAN
YQ!!),dan turunannya(pro~enies),dapatdilakukan anali-
sis responsterhadapseleksi (7). Penelitian ini bertujuan Pada penelitian pendahuluan telah dilakukan
mempelajariresponsseleksi terhadapproduksi biji pada pengujian kesamaanvarians untuk karakter bobot bijil
beberapagalur mutan tanaman gandum unggulan yang tanamandaTitotal 57 gaiur muffin tanamanungguian pada
masih bersegregasipada generasiM6 di daerah dataran generasiM6. Varians galur-galur mutan tersebutdiban-
tinggi. dingkan denganvarians tanaman kontrol menggunakan
Barlett S test (Ho:0"12=0-;lawanH.: 0"120";),di mana 0".2
adalah varians tanaman kontrol. Hasil pengujian yang
BAHAN DAN METODE memenuhisyaratHI daD0"; > 0",2disajikan dalam Tabel
1. Sebanyak12 populasigalur mutanyang memiliki vari-
Penelitian ini dilakukan pada musim tanam 1993 aDSlebih besardaDsignifikan dibanding konttol digolong-
daD 1994 di dataran tinggi Cipanas (Kebun Percobaan kan sebagaipopulasibersegregasi daDkemudiandijadikan
Segunungdan Ciseureuh) pada ketinggian :i: 800 km di atas sebagaipopulasi tanamanawal dalam penelitian untuk
permukaan laut. Dua belas galur mutan tanaman gandum mempelajariresponsseleksi.Pada label tersebutjuga di-
(tanarnan M6) yang masih mengaiami segregasi digunakan sajikandatanilai tengahbobotbiji pada populasitanaman
sebagai populasi awal (original R2Qulation) dalam mem- awal (Xl), tanamanterseleksi(X2), daD tanamanprogeni
pelajari kemajuan yang dicapai selama proses seleksi. Dua (X3). Pada label terlihat bahwa nilai tengah bobot biji
tanaman kontrol, varietas Sonalika daD SA75, digunakan untuk populasi terseleksisecaraumum lebih tinggi dari-
untuk mengestimasi varians non-genetik. Masing-masing pada populasiawal. lntensitas seleksi10% pada populasi
galur ditanam sebanyak :i: 500 tanaman (1 benih/lubang) awal telah meningkatkandatafenotipa bobotbiji populasi
denganjarak 15 cm di antara baris dan 5 cm di dalam baris. progeni antara 10.06% pada populasi SAIO-40 sampai
Untuk masing-masing galur diambil 200 tanaman sampel 75.05~/o pada populasiSAIO-36. Peningkatantersebutda-
dan diamati produksi bijinya. Seleksi dilakukan pada patterjadikarenaadanyaperbaikangenetiksebagairespons
tanaman sampel dengan subprogram SORT dari MST A T seleksi dan adanya pengaruh lingkungan. Berdasarkan
(9). Intensitas seleksi untuk masing-masing galur ditetap- rumus yang digunakan respon seleksi berbading lurus
kan sebesar 10%. Tanaman terseleksi kemudian ditanam dengan nilai heritabilitas, intensitas seleksidaD simpa-
untuk mendapatkan populasi progeni. Pada masing- nganbakupopulasiawal.PadaTabel2 terlihat bahwanilai
masing galur dalam populasi progeni diambil 200 tanaman heritabilitasyang tinggi memberikanresponsseleksiyang
sampel dan diamati produksi bijinya. Skema seleksi pada lebih tinggi pada bobot biji. Hubungan tersebutsejalan
populasi gaiur tanaman bersegregasi disajikkan pada Gam- denganbasilyangtelah dilaporkanoleh RYKHTARIK (8),
bar 1. Respons seleksi didefinisikan sebagai bahwa heritabilitas yang tinggi memberikan respons
seleksiyang tinggi pada basil biji winter wheat.Rasio R.
terhadapX3 pada Tabel 2 menggambarkanbesaransum-
.
R = k. H. 0' (4, 5, 6, 7) banganresponsgenetikdalamseleksiterhadaptotal ekspre-
si fenotipa populasi progeni (7). Sumbanganrespons
di mana R. = Responsseleksi genetik terhadap perbaikan bobot biji dalam populasi
k = indeks seleksi progeni berkisar antara 0.261 g atau 8.56% pada galur
H = heritabilitas tanamanSA20-11 sampar3.363 g atau 65.92%padaga-
cr = simpanganbaku populasiawal lor tanamanSAIO-22.Pada galur tanamanSA20-11 da-
pat disimpulkan bahwa faktor non-genetik (lingkungan)
lndeks seleksi(k) bergantungpadabesarnyaintensitasse- lebih mempengaruhiresponsseleksidibandingkanfaktor
leksi (P),dan didefinisikansebagaijarak penggaianp dari genetik sedangkanpada galur tanamanSAI0-22 adalah
padasuatusebarannormal(tnmcatednonnaldistribution). sebaliknya.Responsgenetik yang tinggi juga diperoleh
Hubunganantara p dan k diilustrasikan pada Gambar2. pada galur tanaman SAIO-4 (58.55%) daD SAI0-16
Untuk p=IO% diperoleh nilai k=I.755 (FALCONER, (53.78%).Responsgenetikyang tinggi menunjukkanbah-
1989).Nitai heritabilitas(H) padapersamaandi atasditen- wa prosesseleksitelahberhasildenganefektifdalammem~
tukan berdasarkanrumus (7) sebagaiberikut: perbaiki genetik bobot biji tanaman gandum di dataran
tinggi. Hasil penelitian ini masih perlu untuk terus di-
X3 -Xl lanjutkan pada pengujian homogenitasvarians populasi
H= progeniberikutnya.
X2 -Xl

di mana Xl = Nilai tengahpopulasi asal KESIMPULAN


X2 = Nilai tengahtetua terseleksi
X3 = Nilai tengah progeny.
Pemuliaan mutasi telah berhasil mengubah
genetiktanamangandumuntuk beradaptasi di dataranting-
Populasi Xl dan X2 ditanamanpada lokasi daD musim gi. Seleksipada tanamanM6 denganintensitas10%telah
tanamanyang sarna,sedangkanpopulasiX3 ditanampada memperbaiki genetik populasi galur mutan dalam
musimtanam tahun berikutnya. ekspresibobotbiji. Perbaikanfenotipa bobot biji melalui
Aplikasi I sotop dan Radiasi. J 996

seleksidiperolehantara10.06-75.05%.Sumbangan respons 5. FALCONER, Introduction to Quantitative Genetics,


genetik dalam populasi progeni berkisar antara 0.261- Longman Sci. (1986).
3.363 g atausetara8.56-65.92%.
6. KUCKUCK, H., KOBABE, G., and WENZEL,G., Fun-
damentals of Plant Breeding, Springer-Verlag
(1991).
DAFTARPUSTAKA
7. PHOELMAN, J.M., BreedingField Cropps,AVI Pub-
1. KOMPAS, Impor tepung terigu meningkat,Rabu. 23 lication (1979).
Sept. (1993)2.
8. RYKHTARIK, W., "Heritability of yield charactersand
2. IAEA, Manual on Mutation Breeding(Tech.Rep. Ser. ~bilities of predicting selectionin winter wheat",
No. 119), IAEA, Vienna (1977). Voprosy Selektsii Genetiki Zernovykh kul'tur,
(SECHNYAK, L., ed.), Plant Breeding Abstr.
HUMAN, S., ISHAK, daD HUATABARAT, D., (1986)4655.
"Pemuliaanmutasipadatanamangandum",Aplika-
si IsotopdaD Radiasidalam Bidang Industri, Per- 9. BRICKER, B., User's Guide to MSTAT, A Software
taman, daD Lingkungan (Risalah Pertem. Ilmiah Programfor the Design, Management,and Analy-
Jakarta,1993)BATAN, Jakarta(1994). sis of Agronomic ResearchExperiments,Michigan
StateUniversity (1989).
4. ALLARD, R. W., Principle of Plant Breeding, John
Wiley & Sons, New York (1964).

Tabe! Data nilai tengah populasi galur tanamanawal, tanamanterseleksi,tanaman progeni, clan 0-2

Nilai tengah populasi (po~ulation mean) Varians


(g) untuk X I
Galur (0'2)
Populasi Populasi Populasii Kenaikan clari
awal Xl terseleksiX2 progeni X3 clari XI ke X3 (%)
-
SonlO-1 2.084 4.118 2.986 43.28 5.750
Son10-4 3.522 5.205 4.700 33.45 8.124
Son10-16 2.503 5.100 4.152 65.88 7.120
SAIO-22 3.176 5.337 5.101 60.61 7.732
SAIO-30 2.188 5.811 3.370 54.02 5.900
SAIO-31 2.730 6.014 3.875 41.94 6.450
SAIO-34 3.011 5.716 3.399 12.89 4.441
SAIO-36 2.806 5.041 4.912 75.05 5.111
SAIO-40 4.522 6.113 4.977 10.06 4.760
SAIO-41 3.477 7.706 5.162 48.46 7.538
SA20-10 3.216 6.901 4.321 34.36 6.330
SA20-II 2.693 5.526 2.980 12..92 4.692
Ap/ikasi Isotop dan Radiasi, J 996

Tabel2. Heritability (H), C1dan responsseleksi(R.) terhadapbasil biji untuk masing-


masinggator mutantanaman.

-
Galur Heritabilitas
(H)
(1= .,1(12 Respons seleksi
(R.)
.
Ratio R terhadap
X3 (%)

SonlO-l 0.4435 1.626 1.266 42.3


SonlO4 0.6999 2.240 2.752 58.5 58
SonlO-16 0.6350 2.004 2.233 53.7
SAIO-22 0.8908 2.151 3.363 65.9 20887
SA 10-30 0.3262 1.672 0.957 28.4
SA 10-3 1 0.3487 1.829 1.119 28.8
SA 10-34 0.1434 1.156 0.291 8.56
SAIO-36 0.9423 1.416 2.342 47.6
SAI040 0.2860 1.286 0.646 12.9
SAI041 0.3984 2.105 1.472 28.5 27
SA20-10 0.2999 1.796 0.945 21.8
SA20-11 0.1181 1.260 0.261 8.76
-

k=1 5 untuk j= 10%

Garnbar Skemaseleksipada populasitanamanM6 bersegresi

.u

dimana k zip

Gambar2. Hubun~anintensitasseleksidan indeks seleksipada datayang menyebarnormal (FALCONER 1989).

9
_Aplikasi /sotop dan Radiasi. /996

DISKUSI

RIYANTIS prospekbudidayanyaakan sangatbaik. terntamabila da-


pat melibatkan pihak swasta.Prospekbudi daya gandum
Saranmohon perhatianpadabuku kumpulanab- juga dapatdihubWlgkandenganantisipasiglobalisasipasar
strak terdapat kesalahancetak yang mengganggu,yaitu gandum.Kita harnswaspadadengankernajuanyang diraih
kata-katasegresi.Mohon diralat? negara-negara ASEAN lainnya dalampenelitiangandum.
Selamaini, penelitiankita lakukan padaketinggian:!: 800
meterdari permukaanlaut. Tetapipenelitianini akan terns
SOERANTO dilanjutkan untuk mencari gaiur-galur yang mampuber-
adaptasipadadataranyang lebih rendahdengansuhuyang
Terima kasih alas sarannya. lebih tinggi.

ROSALINA SINAGA HARYANTO

Kenapa galur mutan langsungditanampadada- Anda melakukan pemuliaan tan man gandum
taran tinggi, apakahsudah diketahui syarat-syarattanah denganseleksiuntuk mendapatkanvarietas untuk dataran
yang paling cocokuntuk gandumtersebut? tinggi. ApakahkeuntungandaTivarietastersebut?

SOERANTO SOERANTO

Gandumadalahtanamanyang dapattumbuhdaD Keuntungan varietas unggul di dataran tinggi,


berproduksidenganbaik padadaerahbersuhudingin yang yaitu dapatmeningkatkanproduksigandum.Tujuanyang
bila di Indonesiabisa dijumapi pada daerah-daerahdata- lebih jauh untuk dapat meningkatkanketahananpangan
ran tinggi. Tanah di Cipanas telah terbukti cocok untuk bangsaIndonesia,daD mengurangiketergantunganpada
budi daya tanamangandum. gandumimpor.

BAGYOSOEMINTO YUNI MELDIA

Mengingattanamangandumadalahjenis tanaman 1. Bagaimanacara menentukantetua terseleksi?


sub tropik daD bukan tanaman asli Indonesia,bagaimana 2. SampaiM berapakemungkinansifat genetiknyastabil?
prospekpembudidayaannya di Indonesia? Kemungkinan
dapat berhasilbaik di daerahyang berketinggianberapa SOERANTO
meter di alas permukaantaut.
1. Dengan subprogram SORT dari program statistik
MSTAT.
SOERANTO 2. DiharapkanM7 sudahhomogen,tetapi biasanyauntuk
tanamanpenyerbuksepertigandumsampai~ ataubah-
Asalkankita dapatmenciptakantanamangandum kan lebih.
yang dapatberadaptasidengan kondisi Indonesia,maka

Ke Daftar Isi

Anda mungkin juga menyukai