PEMULIAAN TANAMAN
Strategi Dasar Pemuliaan Tanaman.
3 strategi dasar pemuliaan tanaman antara lain:
1.
2.
radioaktif
atau
bahan
kimia
tertentu,
penggabungan
(fusi)
Empat cara yang disebut terakhir kerap dianggap sebagai bagian dari
bioteknologi pertanian (green biotechnology). Tiga cara yang terakhir adalah
bagian dari rekayasa genetika dan dianggap sebagai "pemuliaan tanaman
molekular" karena menggunakan metode-metode biologi molekular.
Peningkatan keragaman (variabilitas) genetik antara lain:
1.
Introduksi
Intoduksi adalah mendatangkan bahan tanam dari tempat lain
(introduksi)
merupakan
cara
paling
sederhana
untuk
meningkatkan
industri lainnya.
b. Memenuhi kebutuhan aestetik dengan mendatangkan tanaman-tanaman
ornamental untuk melengkapi koleksi kebun-kebun, taman-taman, gedunggedung sehingga menciptakan keindahan tersendiri.
c.
mutu tanaman.
2. Persilangan
Persilangan merupakan cara yang paling populer untuk meningkatkan
variabilitas genetik, bahkan sampai sekarang karena murah, efektif, dan
relatif mudah dilakukan. Walaupun secara teknis relatif mudah, keberhasilan
persilangan
(sinkronisasi),
perlu
mempertimbangkan
keadaan
lingkungan
ketepatan
yang
waktu
mendukung,
berbunga
kemungkinan
teknologi
mandul
jantan
dapat
membantu
mengurangi
dengan
hubungan
kekeluargaan
tanaman
yang
akan
sama.
b. Intervarietal : persilangan antara tanaman-tanaman yang berasala dari
varietas yang berbeda tetapi masih dalam spesies yang sama. Juga disebut
c.
persilangan Intraspesifik
Interspesifik : persilangan dari tanaman-tanaman yang berbeda spesies
tetapi masih dalam genus yang sama. Juga disebut persilangan Intragenerik.
Persilangan ini dilakukan untuk maksud memindahkan daya ressistensi
terhadap hama, penyakit dan kekeringan dari suatu spesies ke lain spesies.
Misal : tomat, tebu
d.
Intergenerik: persilangan antara tanaman-tanaman dari genera yang
berbeda. Persilangan ini dilakukan untuk menstransfer daya resisten
hama,penyakit dan kekeringan dari genera-genera yang masih liar ke
genera-genera yang sudah dibudidayakan. Misal tebu dan glagah lobak dan
e.
kubis.
Introgresive: pada tipe persilangan ini salah satu spesies seolah-olah
sifatnya mendominir sifat-sifat spesies yang lain sehingga populasi hybrid
yang terbentuk seolah-olah hanya terdiri atas satu jenis spesies yang
mendominir tersebut.
3. Pemuliaan dengan bantuan mutasi
Pemuliaan tanaman dengan bantuan mutasi (dikenal pula sebagai
pemuliaan tanaman mutasi) adalah teknik yang pernah cukup populer untuk
menghasilkan variasi-variasi sifat baru. Teknik ini pertama kali diterapkan
oleh Stadler pada tahun 1924 tetapi prinsip-prinsip pemanfaatannya untuk
pemuliaan tanaman diletakkan oleh ke Gustafsson dari Swedia. Tanaman
dipaparkan pada sinar radioaktif dari isotop tertentu (biasanya kobal-60)
dengan dosis rendah sehingga tidak mematikan tetapi mengubah sejumlah
basa DNA-nya. Mutasi pada gen akan dapat mengubah penampilan tanaman.
Pada tanaman yang dapat diperbanyak secara vegetatif, induksi jaringan
kimera sudah cukup untuk menghasilkan kultivar baru. Pada tanaman yang
diperbanyak dengan biji, mutasi harus terbawa oleh sel-sel reproduktif, dan
generasi selanjutnya (biasa disebut M2, M3, dan seterusnya) diseleksi.
Macam-macam Mutasi :
a. Mutasi gen :
Gen
letaknya
teratur
dalam
kromosom,
dengan
pengaruh
fisis/khemis maka letak gen dalam kromosom secara spontan dapat berubah,
sehingga menghadapi mutasi gen. Mutasi gen bukan saja menyebabkan
perubahan phenotype saja tetapi juga menyebabkan terpengaruhnya
pertumbuhan, pertukaran zat dan proses-proses fisiologis lainnya.
b. Mutasi genom :
Pada peristiwa ini jumlah genome individu mengalami perubahan dan
mutasi genome selalu mengakibatkan gejala heteroploid/ amphidiploid/
aneuploid yaitu gejala terbentuknya individu poliploid dimana jumlah
kromosomnya
bukan
merupakan
kelipatan
yang
sempurna
dari
genom/haploidnya.
Pada tanaman diploid normal mempunyai formula.anggota-anggota
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
d.
bagian juga dalam proses keturunan. Suatu varietas tanaman apabila terjadi
mutasi plasmon, plasmanya akan berlainan>Warna blontang-blontang pada
daun disebabkan karena mutasi plastidom. Mutasi plasmon dan plastidom
mempunyai prospek yang menarik dalam bidang hortikultura, terutama
tanaman hias yang dikomersiilkan.
4. Transfer Gen
Dalam transfer gen, fragmen DNA dari organisme lain (baik mikroba,
hewan, atau tanaman), atau dapat pula gen sintetik, disisipkan ke dalam
tanaman penerima dengan harapan gen "baru" ini akan terekspresi dan
meningkatkan keunggulan tanaman tersebut. Strategi pemuliaan ini banyak
mendapat penentangan dari kelompok-kelompok lingkungan karena kultivar
yang dihasilkan dianggap membahayakan lingkungan jika dibudidayakan.
5. Manipulasi kromosom
Yang termasuk dalam cara ini adalah semua manipulasi ploidi, baik
poliploidisasi (penggandaan genom) maupun pengubahan jumlah kromosom.
Gandum roti dikembangkan dari penggabungan tiga genom spesies yang
berbeda-beda.
semangka
Semangka
tetraploid
tanpa
dengan
biji
dikembangkan
semangka
diploid.
dari
persilangan
Pengubahan
jumlah
Identifikasi Keunggulan
Usaha perluasan keanekaragaman akan menghasilkan banyak bahan yang
harus diidentifikasi. Pertimbangan sumber daya menjadi faktor pembatas
dalam menguji banyak bahan pemuliaan. Di masa lalu identifikasi dilakukan
dengan pengamatan yang mengandalkan naluri seorang pemulia dalam
memilih
beberapa
individu
unggulan.
Program
pemuliaan
modern
Dalam praktek, biasanya ada tiga jenis evaluasi atau pengujian yang
diterapkan sebelum suatu kultivar dilepas, yaitu uji pendahuluan (melibatkan
20-50 bahan pemuliaan terseleksi), uji daya hasil pendahuluan (maksimum
20), dan uji multilingkungan/multilokasi (atau uji daya hasil lanjutan,
biasanya kurang dari 10). Semakin lanjut tahap pengujian, ukuran plot
percobaan
semakin
besar.
Setiap
negara
memiliki
aturan
tersendiri
akan
terjadi
kalau
didahului
adanya
proses
penyerbukan
dikelompokkan menjadi:
Bunga Sempurna: bunga yang memiliki organ seksual lengkap(benang sari
dan putik), disebut juga bunga hermaprodit. Contoh tanaman yang memiliki
bunga sempurna antara lain: Padi, Ubi jalar, Kacang tanah, Singkong karet,
yang
penyerbukan
belum
memberi
jaminan
akan
terjadinya
pembuahan, karena buluh serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam
perkembangan selanjutnya belum tentu dapat mencapai sel telur, yang
letaknya di dalam bakal buah jauh dari kepala putik. Pada beberapa jenis
tumbuhan
penyerbukannya
tidak
mungkin
terjadi
secara
autogami
Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik
tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca
piring, dan lain sebagainya).
Pembuahan
Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh
pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin
betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu
pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada
Angiospermae.
1. Pembuahan Tunggal
Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan
mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya
akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil. Serbuk sari ini
sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel
vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini
kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak
ke ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel
yang terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke
samping akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif
membelah menjadi dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator,
dan sel spermatogen atau calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian
membelah
menjadi
dua
sel
permatozoid.
Setelah
sampai
di
ruang
kalaza 3 inti menempatkan diri berdekatan disebut antipoda. Yang satu lagi
bergerak ke tengah. Yang dekat mikrofil 3 inti menempatkan diri berdekatan.
Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya adalah sinergid, yang satu
lagi juga menuju ke tengah. Dua inti yang bergerak ke tengah bersatu
membentuk inti kandung lembaga sekunder yang diploid. Kemudian
spermatozoid
yang
satu
membuah
ovum
membentuk
zigot,
sedang
pembuahan.
- Apogami, yaitu embrio yang terjadi dari bagian lain dari kandung lembaga
-
amfimiksis
dan
apomiksis
secara
bersama-sama
menyebabkan terdapatnya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Peristiwa
a) Stek
Stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau
pemotongan bagian tanaman seperti batang, daun, pucuk, dan akar. Jenis
tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah tanaman berkayu
individu baru.
b) Mencangkok
Jenis tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon mangga.Berbagai
jenis jeruk, berbagai jenis jambu, belimbing, serta kelengkeng. Kelompok
tanaman hias yang dapat dicangkok antara lain soka, bugenvil, dan puring.
Cara mencangkok:
Terlebih dahulu memilih pohon induk yang cukup umurnya, tidak terlalu
tua juga tidak terlalu muda, telah berbuah sebanyak tiga
kali, pohon
Akar akan mulai tumbuh setelah 1-3 bulan sejak batang dicangkok,
kemudian dilakukan pemotongan pertumbuhan akar cangkokan dan hasilnya
dapat ditanam.
c) Merunduk
Merunduk dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang
secara normal berdiri tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh
dipotong, sehingga diperoleh tanaman baru.. Cara ini dapat dikerjakan pada
mawar, jambu air, dan arbel
Merunduk majemuk
Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada beberapa
tempat
atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka
dan anggur.
d) Mengenten (menyambung/kopulasi)
Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel. Cara ini banyak
dilakukan pada singkong dan buah-buahan. Mula-mula biji disemaikan.
Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis
yang buahnya baik. Kemiringan potongan 45. Diameter batang atas harus
sesuai dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat dengan
kuat. Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan
sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
Keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif buatan
Banyak petani yang mengembangkan cara reproduksi pada tanaman
buah-buah, tanaman liar, dan lain-lain dengan cara mencangkok, stek,
merunduk, okulasi, mengenten dan lain-lain. Cara ini memberikan beberapa
keuntungan antara lain:
Sifat tanaman baru akan sama persis dengan sifat tanaman induk.
Cepat menghasilkan buah.
Disamping itu ada pula beberapa kerugian, antara lain:
sangat
penting
artinya
dalam
pemuliaan,
baik
untuk
tersebut dapat
dipertahankan.
Varietas-varietas lokal pada umumnya merupakan populasi campuran
yang memerlukan pemurnian yang hanya dapat dilaksanakan dengan
seleksi,
minimal
seleksi
negatif,
tergantung
dari
besarnya
populasi
campuran. Oleh karena itu cara pemurnian untuk memantapkan dapat juga
dengan seleksi positif, dalam hal ini diambil/dipungut tanaman-tanaman
yang ciri-cirinya sesuai dengan yang dicantumkan dalan deskripsi disamping
memperhatikan
pula
potensi
hasilnya.
Tanaman
tersebut
kemudian
Berbagai
metode,
seperti
seleksi
"tongkol-ke-baris"
(beserta
lebih lungkang gen perlu dimiliki dalam suatu program pembuatan varietas
hibrida.
Penggunaan penanda genetik sangat membantu dalam mempercepat
proses seleksi. Apabila dalam pemuliaan konvensional seleksi dilakukan
berdasarkan pengamatan langsung terhadap sifat yang diamati, aplikasi
pemuliaan tanaman dengan penanda (genetik) dilakukan dengan melihat
hubungan antara alel penanda dan sifat yang diamati. Agar supaya teknik ini
dapat dilakukan, hubungan antara alel/genotipe penanda dengan sifat yang
diamati harus ditegakkan terlebih dahulu.
Dalam pemuliaan tanaman dikenal ada dua seleksi menurut cara
penyerbukannya, antara lain:
1.
a.
b.
c.
d.
e.
Menghasilkan lini lini murni bersifat inbred yaitu bersifat lemah antara
genetis.
Varietas yang dihasilkan bersifat homosigot, oleh karena itu kurang
beradaptasi diberbagai macam kondisi ( sifat adaptasinya tak begitu luas ).
Populasi campuran sebagai bahan seleksi berupa :
Varietas lokal / land race : varietas yang telah beradaptasi baik pada suatu
Tanaman yang dipilih mungkin tidak homosigot dan akan segregrasi pada
generasi berikutnya.
a.
produksi
keturunan
selanjutnya.
Digunakan
Untuk
Memurnikan
Suatu Varietas
Campuran.
Seleksi Massa dapat dibedakan menjadi 2 :
1.
b.
SELEKSI MASSA
SELEKSI GALUR MURNI
Sudah sangat tua atau Belum begitu tua.
dapat dikatakan setua orang Tak pernah dilakukan oleh
mulai bercocok tanam.
petani pada tanaman mereka.
Selalu dipraktekan oleh Dilakukan pada tanaman S. P.
petani
walaupun
tak C (autogam )
disadarinya.
Jumlah tanaman yang terpilih
Biasa dilakukan pada sediki.
tanaman C. P. C (allogam).
Tanaman
yang
terpilih
Jumlah tanaman yang mempunyai
adaptasi
tidak
terpilih banyak.
begitu luas dan hanya dapat
Tanaman yang terpilih beradaptasi pada kondisi /
mempunyai adaptasi yang tanaman tertentu saja.
luas.
Sulit dilakukan karena perlu
Seleksi Massa mudah ketrampilan khusus.
dilakukan
dan
amat
Butuh tenaga, biaya dan
sederhana.
waktu yang banyak.
Tidak perlu tenaga, biaya
Hasil
yang
diperoleh
dan waktu
yang banyak.
homosigot (uniform)
Hasil
yang
diperoleh
Perludilakukan
pengujian
heterodigot / tidak uniform.
keturunan
dan
masing
F6
dilakukan seleksi.
Pemilihan secara bulk lebih sederhana, mudah, tidak mahal.
Perlu areal yg luas
Seleksi SSD
Seleksi Single Seed Descent, yaitu satu keturunan satu biji. Pada
prinsipnya, individu tanaman terpilih dari hasil suatu persilangan pada F2
dan selanjutnya ditanam cukup satu biji satu keturunan. Cara ini dilakukan
sampai generasi yang ke-5 atau ke-6 (F5 atau F6). Bila pada generasi
Single
Seed
Descent
(SSD)
mempunyai
tujuan
dipanen
dari
masing-masing
tanaman,
perkembangan
tanaman
optimum dari generasi F2 sampai dengan F4.. Metode seleksi Single Seed
Descent (SSD) banyak dilakukan dalam pemuliaan tanaman kedelai di
Amerika Serikat (Fehr, 1978). Metode SSD Descent mempunyai beberapa
keuntungan, sebagi berikut :
-
karena yang ditanam setiap generasi satu biji satu keturunan, dengan
dapat dikuasai.
hanya diperlukan sedikit usaha dalam memperoleh tipe homozigot untuk
karakter-karakter yang pewarisannya sederhana. Keadaan homozigot cepat
-
tercapai.
penanganan persilangan dapat lebih banyak.
homozigositas
dicapai,
garis
kemudian
bisa
diuji
untuk
Musim 5: Tumbuh F 5: 6 baris dalam baris, pilih baris antara baris dan panen
metode
seleksi
silsilah
massa
(mass
pedigree
dari
dalam
keragaman
fenotipe. Akibatnya
adalah
terbaik yang
lokus-lokus
didominasi
yang
oleh
genotipe-genotipe
mengendalikan
heterozigot
keragaman
itu.
(information
from relatives),
yaitu
informasi
mengenai
gugus individu yang berasal dari suatu ansestor tunggal, untuk kegiatan
seleksi pada Generasi Seleksi F5 (Jambormias et al., 2004). Harapannya
adalah dapat dihasilkannya famili-famili dengan keragaan tinggi dan
keragaman genetik yang rendah untuk sifat produksi biji dan ukuran
biji pada Generasi Seleksi F6.
Penggunaan
rancangan
genetik
yang
tepat
untuk menguraikan
dan
kekerabatan
pemanfaatan
keragaman lingkungan
famili-famili,
informasi
dalam
diharapkan
kekerabatan
dalam
suatu
dapat
struktur
hierarkis
memaksimumkan
seleksi. Analisis
berbasis
komponen
keragaman
antarfamili
dan
intrafamili,
dan
dengan
ragam
aditif antarfamili
dan
intrafamili
(Jain,
antarfamili
kekerabatan
antarfamili
juga
dan
dan
ragam
dapat
intrafamili,
memberikan
intrafamili (Falconer
analisis berbasis
informasi
dan Mackay,
nilai
1996).
informasi
heritabilitas
Kontribusi
a.
b.
c.
d.
e.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
6.
a.
b.
c.
d.
e.
memelihara
jenisjenis
unggul
yang
telah
ada
serta
adalah
untuk
akhir
setiap
program
pemuliaan
tanaman
mendapatkan tanaman dengan sifat yang lebih baik (lebih unggul) dalam hal
ini adalah sifat sifat tertentu yang diinginkan.
Sasaran yang hendak dicapai pada Pemuliaan Tanaman Menyerbuk
Sendiri yaitu sifat unggul pada homosigot.
Autogami
genetiknya
terjadi
penyerbukan
sendiri
terus
menerus,
dengan
adanya
penyerbukan sendiri.
Pasangan gen gen heterosigot akan terjadi segresi apabila diserbuki
sendiri dan menghasilkan genotipe homosigot dan heterosigot dengan
perbandingan yang sama.
Apabila terjadi penyerbukan sendiri secara terus menerus maka
genotipe
yang
terbentuk
adalah
cenderung
homosigot
atau
genotip
silang
galur
dicampur
terjadi
persilangan
biji
berubah
sendiri.
Menghasilkan lini lini murni bersifat inbred yaitu bersifat lemah antara
genetis.
Varietas yang dihasilkan bersifat homosigot, oleh karena itu kurang
beradaptasi diberbagai macam kondisi (sifat adaptasinya tak begitu luas ).
Galur Murni
Populasi campuran sebagai bahan seleksi berupa :
Varietas lokal / land race : varietas yang telah beradaptasi baik pada suatu
Populasi homosigot
Varetas yang dihasilkan :
Tanaman yang dipilih mungkin tidak homosigot dan akan segregrasi pada
generasi berikutnya.
Hanya berguna untuk sifat sifat dengan hertabilitas tinggi. Umumnya
c.
Digunakan
Untuk
Memurnikan
Suatu Varietas
Campuran.
SELEKSI MASSA dapat dibedakan menjadi 2 :
3. Seleksi Massa Positif
Dilakukan dengan jalan memilih tanaman yang baik fenotipenya dari
suatu populasi tanaman yang ada. Biji tanaman terpilih untuk ditanam pada
generasi / tahun berikutnya. Tanaman yang tidak terpilih biasanya dipanen
untuk konsumsi.
4. Seleksi Massa Negatip
Dilakukan dengan
menghilangkan
semua
tanaman
yang
tipenya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Produksi tinggi
Daya adaptasi luas
Masak secara normal pada waktu yang tepat
Resisten terhadap hama dan penyakit
Respon tinggi pada pemupukan
Nilai nutrisi tinggi dengan rasa enak
Keunggulan phisik antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Jenisnya murni
Daya kecambah tinggi
Kadar air optimum
Bentuknya uniform
Bebas hama dan penyakit
Jenis baru yang bersifat unggul yang ditemukan seleksionis sebelum
disebarluaskan kepada para petani masih perlu diperbanyak sambil diuji
kemantapannya secara ber-Tingkat.Biji yang masih sedikit yang dihasilkan
breeder/Seleksionis ini disebut NUCLEUS SEED.
Biji-biji nucleus seed masih murni baik secara genetis maupun
physic,jumlahnya sangat terbatas dihasilkan di stasiun percobaan dimana
seleksionis berada. Bila nucleus seed ditanam menghasilkan benih yang
disebut BREEDERS STOCK SEED
BREEDERS STOCK SEED di produksi dibawah pengamatan dan
pengawasan seleksionis di stasiun percobaan dimana dihasilkan, mempunyai
kemurnian yang tinggi dan bersifat unggul baik secara genetic maupun
physic.BREEDERS STOCK SEED biasanya disebarkan kedinas-dinas pertanian
untuk diperbanyak. Biji yang dihasilkan dari tanaman Breeder Stock Seed
disebut : FOUNDATION SEED atau
BENIH DASAR.
yang
menanam
BREEDERS
STOCK
SEED
dan
NUCLEUS
menanam
dan
memperbanyak
dibawah
petunjuk dan supervisi dari staf ahli perbenihan yang telah ditunjuk oleh
pemerintah/dinas tertentu yang bergerak dibidang perbenihan.Jika peraturan
pertanaman memenuhi syarat, biji-biji dibeli pemerintah di registrasi/dicatat
sebagai benih yang memenuhi persyaratan Sebagai benih bermutu untuk
dijual kepada petani umum.
CERTIFIED SEED yaitu benih yang dihasilkan oleh badan-badan
tertentu untuk diperdagangkan dan tidak perlu berasal dari Nucleus seed
maupun Breeders Seed,tetapi cukup memnuhi syarat genetis maupun
pyisik. Certified seed dapat diproduksi oleh petani sendiri tetapi harus
dengan rekomendasi dari dinas tertentu untuk disebut certified seed yang
diperdagangkan.
Dibeberapa negara dan negara maju benih yang dijual adalah benihbenih yang telah mengalami penangkaran seperti diatas,dan diberi label
yang memberi keterangan singkat tentang benih tersebut.Dalam label
disebtkan tentang: jenis, varietas, klas (misal Foundation seed atau yang
a.
b.
c.
meningkatnya
kebutuhan
tersebut
pendapatan
salah
satu
masyarakat.
usaha
di
Untuk
bidang
mengantisipasi
tanaman
adalah
dibentuknya Badan Benih Nasional atau BBN yang berada dalam lingkup
Departemen Pertanian dan bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian.
Dalam susunan organisasi BBN ini antara lain dibentuk Tim Penilai dan
Pelepas Varietas. Dalam kaitan ini pada tahun 1992 diberlakukan Undang
Undang Nomor 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman di mana
pengaturan pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44
Tahun 1995. Di sini antara lain ditegaskan bahwa dalam pelepasan varietas
diperlukan berbagai kebutuhan kelembagaan, syarat-syarat dan prosedur
pelepasan varietas. Dalam tulisan ini akan disampaikan kepada para pemulia
suatu kajian tentang prosedur dan syarat-syarat dan prosedur pelepasan
varietas. Dalam tulisan ini akan disampaikan kepada para pemulia suatu
kajian tentang prosedur dan syarat-syarat pelepasan varietas untuk dapat
dipenuhi pada waktu pengajuan usulan dan pembahasan oleh Tim Penilai
dan Pelepas Varietas, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat berjalan
lancar.
Syarat-Syarat Pelepasan Varietas
Surat
Keputusan
Menteri
Pertanian
No.
476/Kpts/Um
8/1977
Untuk Varietas yang akan dilepas harus diberikan silsilah bahan asal dan
cara mendapatkannnya.
2. Metode seleksi yang digunakan harus disebutkan
3.
Untuk varietas yang akan dilepas harus diadakan percobaan adaptasi,
dibandingkan dengan varietas baku, di beberapa tempat yang mewakili
daerah, di mana varietas tersebut akan dianjurkan.
4.
6.
mengenai
hal-hal
yang
disebutkan
dalam
syarat-syarat
perlu.
4.
Setelah mendengarkan pendapat Ketua BBN, Menteri Pertanian dapat
5.
untuk
mengidentifikasikasi
calon
varietas
unggul,
pengujian
dilakukan juga oleh unit kerja Direktorat Jenderal untuk mengethui calon
varietas yang cocok untuk dilepas. Prosedur dan mekanisme kerja evaluasi
dan pengujian varietas perlu disusun untuk menghindari konflik kepentingan
disamping untuk mempercepat prose alih teknologi.
Assessemen
pengujian
yang
varietas
paling
umum
mencakup
daya
dilakukan
hasil,
dalam
evaluasi
ketahanan
dan
terhadap
serangan hama dan penyakit, umur, sifat yang diinginkan dan ketahanan
terhadap cekaman lingkungan.
Evaluasi terhadap penampilan dapat dilakukan berbagai cara namun
tiga prinsip dasar perlu diperhatikan ,yaitu:
1.
secara tepat.
2.
Calon varietas tanaman yang paling sesuai dialokasikan pada setiap
3.
agroekosistem dan
Pengelompokan varietas mempunyai umur dan sifat tumbuh hampir sama.
Tata Cara Memberikan Nama Varietas
1.
Pelepas Varietas.
Nomenklatur nama-nama varietas unggul ditetapkan atas dasar sebagai
berikut:
Padi:
Padi sawah: nama sungai di Indonesia
Padi gogo: nama danau di Indonesia
Padi sawah pasang surut; nama sungai di daerah pasang surut.
Padi gogo rancah: nama sungai di daerah potensi gogo rancah.
Palawija:
maupun
menggunakan
nama
pemutihan.
asli
dari
Sampai
asal
saat
varietas
ini
lokal
pada
umumnya
tersebut
(untuk
tersebut.
Determinasi
Seleksi/Rouging
Seleksi sangat
penting
artinya
dalam
pemuliaan,
baik
untuk
tersebut dapat
dipertahankan.
Varietas-varietas lokal pada umumnya merupakan populasi campuran
yang memerlukan pemurnian yang hanya dapat dilaksanakan dengan
seleksi,
minimal
seleksi
negatif,
tergantung
dari
besarnya
populasi
campuran. Oleh karena itu cara pemurnian untuk memantapkan dapat juga
dengan seleksi positif, dalam hal ini diambil/dipungut tanaman-tanaman
yang ciri-cirinya sesuai dengan yang dicantumkan dalan deskripsi disamping
memperhatikan
4.
pula
potensi
hasilnya.
Tanaman
tersebut
kemudian
a.
ke tahun/musim ke musim).
b.
Dalam pelaksanaan pertanaman direncanakan untuk keperluan benih
c.
persatuan luas.
Pertanaman untuk seleksi/pemurnian lebih baik langsung seleksi positif,
kalau memungkinkan cara yang terbaik adalah dipilih tanaman yang baik
dan mempunyai ciri-ciri yang sesuai dan terus digalurkan/ditanam satu per
satu setiap lubang tanam. Galur-galur yang menunjukkan ciri-ciri yang
mantap, disatukan kembali sebagai bulk untuk benih selanjutnya. Cara ini
selanjutnya
g.
mendukung
produksi
tanaman
pangan
lainnya.
Setiap
peningkatan
berdampak
peningkatan
kesejahteraan
petani.
Di
samping
itu
yang
melakukan
pengujian
adaptasi
atau
multilokasi
akan
SEJARAH PEMULIAAN
Kegiatan pemuliaan tanaman dapat dikatakan sebagai tekanan evolusi
yang sengaja dilakukan oleh manusia. Pada masa prasejarah, pemuliaan
peninggalan
arkeologi
membantu
menyingkap
masa
prasejarah
terlihat dari temuan-temuan untuk bulir gandum roti dan jelai. Contoh
lainnya adalah munculnya padi ketan serta jagung ketan di Asia Timur dan
Asia Tenggara. Hanya dari wilayah inilah muncul jenis-jenis ketan dari
delapan spesies dan menunjukkan preferensi akan sifat ini.
Pemuliaan pada masa pramodern
Kebudayaan Romawi Kuna (abad ke-9 SM abad ke-5 Masehi)
meninggalkan banyak tulisan mengenai keanekaragaman tanaman budidaya
dan juga menyebut berbagai variasi setiap jenis. Cato dengan De Agri
Cultura[8] dan Plinius yang Tua dengan Naturalis Historia, misalnya, memberi
banyak informasi mengenai variasi tanaman dan khasiat masing-masing bagi
kesehatan.
Kitab-kitab suci dari Asia Barat, seperti Al-Qur'an, juga menyebut
tentang variasi pada beberapa tanaman. Hal ini menunjukkan telah ada
kesadaran dalam memilih bahan tanam dan pemilihan kultivar tertentu
dengan target konsumen yang berbeda-beda.
Pada awal milenium pertama dan paruh pertama milenium kedua telah
terjadi pertukaran komoditi pertanian yang berakibat migrasi sejumlah
bahan pangan. Pisang menyebar dari Asia Tenggara maritim ke arah barat
hingga pantai timur Afrika. Berbagai tanaman rempah, seperti merica dan
ketumbar, dan tanaman "suci", seperti randu alas dan beringin, menyebar
dari India ke Nusantara. Namun demikian, pertukaran tanaman yang intensif
terjadi setelah penjelajahan orang Eropa.
dan
statistika
tumbuh
sebagai
motor
utama
modernisasi
yang
paling
revolusioner
dalam
genetika
dan
dan
Donald
Ditemukannya
F.
Jones
teknologi
yang
mandul
memanfaatkan
jantan
di
tahun
gejala
heterosis.
1940-an
semakin
pertanian,
dengan
penggunaan
pupuk
kimia,
pestisida,
dan
varietas
hibrida
karena
benih
yang
harus
dibeli
petani
ke-19, muncul KWS Saat dan NPZ (Jerman), serta SW Seeds (Swedia) sebagai
pemain utama di bidang perbenihan tanaman serealia dan pakan ternak
hijauan. Di Taiwan dan Jepang juga berkembang perusahaan benih yang
menguasai pasar regional Asia, seperti Sakata (Jepang) dan Known You
Seeds (Taiwan).
Seusai Perang Dunia II (PD II) perbaikan genetik gandum yang
didukung Yayasan Rockefeller di lembaga penelitian yang didanainya di
Meksiko sebagai bagian dari paket teknologi untuk melipatgandakan hasil
gandum menunjukkan keberhasilan. Strategi ini, yang dikonsep oleh Norman
Borlaug, kemudian dicoba untuk diterapkan pada tanaman pokok lain,
khususnya padi dan beberapa serealia minor lainnya (seperti sorgum dan
milet) dan didukung oleh FAO. Revolusi dalam teknik bercocok tanam ini
kelak dikenal secara iinformal sebagai Revolusi Hijau. Untuk mendukung
revolusi ini banyak dibentuk lembaga-lembaga penelitian perbaikan tanaman
bertaraf dunia seperti CIMMYT (di Meksiko, 1957; sebagai kelanjutan dari
lembaga milik Yayasan Rockefeller), IRRI (di Filipina, 1960), ICRISAT (di
Andhra Pradesh, India, 1972), dan CIP (di La Molina, Peru). Lembaga-lembaga
ini
sekarang
tergabung
dalam
CGIAR
dan
koleksi
serta
hasil-hasil
multinasional.
Isu
politik,
lingkungan,
dan
etika,
yang
dan
juga
penggunaan
teknik-teknik
pengendalian
regulasi
secara
turun-temurun
sambil
memperbaiki
mutu
genetiknya.
Perbaikan mutu genetik tanaman ditentukan sendiri arahnya oleh petani dan
pemulia membantu mereka dalam melakukan programnya sendiri. Istilah
"gotong-royong"
(participatory)
digunakan
untuk
menggambarkan
keterlibatan semua pihak (petani, LSM, pemulia, dan pedagang benih) dalam
kegiatan produksi benih dan pemasarannya. Gerakan ini sangat memerlukan
dorongan dari organisasi non-pemerintah (LSM), khususnya pada masyarakat
tidak berorientasi komersial.