NIM : 044007597
Mata Kuliah : MKWU 4108 Bahasa Indonesia
3. A. Survey
- Judul : Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
- Bagian Pembuka : “Parenting” menjadi isu yang hangat dewasa ini.
Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari
bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat diimplementasikan bagi
putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah tangga di
kemudian hari.
- Sub-Judul : “Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat.”
“Orang tua adalah cerminan. “Orang tua dan anak adalah setara.”
“Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.”
- Bagian Penutup : Setelah membaca sedikit stereotip gaya asuh
orangtua di Jepang, dapat dipahami bahwa gaya asuhnya merupakan
perpaduan antara sedikit gaya permisif,
gaya authoritative (berwibawa).
- Penulis : Buyung Okita
B. Question
- Sebutkan dan Jelaskan 4 gaya parenting!
- Jelaskan perbedaan gaya mengasuh di Amerika dan Jepang!
- Bagaimana cara orang tua di Jepang dalam memperhatikan perasaan
dan emosi sang anak?
- Gaya parenting yang diterapkan oleh orang tua di Jepang?
C. Read
- “Berwibawa, gaya asuh di mana orangtua menjadi panutan yang
teladan, memberikan batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan
memberikan pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan.”
“Otoriter , gaya asuh di mana orangtua memaksakan kehendaknya
tanpa begitu memperhatikan atau mempedulikan bagaimana
perspektif sang anak.” “Permisif, gaya asuh di mana orangtua tidak
memberikan batasan kepada anak-anaknya, semisal tidak memberikan
garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau tidak. Memercayakan
putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan, cenderung
tidak mengintervensi kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius.”
“OverProtektif, gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-
putrinya dari segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan
lain-lain. Karena itu banyak membatasi putra-putrinya di berbagai
aspek.”
- Orang tua di Amerika cenderung bersifat netral dan menunjukan anak
cara untuk membuat suatu piramida, sesudah itu membiarkan anaknya
untuk membuat piramida dengan apa yang telah diajarkan atau dengan
caranya sendiri. Sedangkan orangtua Jepang cenderung
mentransmisikan apa yang ia lakukan kepada anaknya, sehingga
orang tua sepenuhnya menjadi “role model” bagi anaknya
- “Orang tua mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak
mempermalukannya. Contohnya tidak menegur anaknya atau
menasehati anaknya di muka umum ketika melakukan hal yang dirasa
kurang pantas.” “Orang tua memilih menunggu situasi dan tempat
yang lebih privasi untuk menasehatinya. Anak diajarkan untuk dapat
memiliki sikap empati dan saling menghormati orang lain.”
- Setelah membaca sedikit stereotip gaya asuh orangtua di Jepang,
dapat dipahami bahwa gaya asuhnya merupakan perpaduan antara
sedikit gaya permisif, gaya berwibawa.
D. Recite
- “Berwibawa, gaya asuh di mana orangtua menjadi panutan yang
teladan, memberikan batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan
memberikan pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan.”
“Otoriter , gaya asuh di mana orangtua memaksakan kehendaknya
tanpa begitu memperhatikan atau mempedulikan bagaimana
perspektif sang anak.” “Permisif, gaya asuh di mana orangtua tidak
memberikan batasan kepada anak-anaknya, semisal tidak memberikan
garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau tidak. Memercayakan
putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan, cenderung
tidak mengintervensi kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius.”
“OverProtektif, gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-
putrinya dari segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan
lain-lain. Karena itu banyak membatasi putra-putrinya di berbagai
aspek.”
Orang tua di Amerika cenderung bersifat netral dan menunjukan anak
cara untuk membuat suatu piramida, sesudah itu membiarkan anaknya
untuk membuat piramida dengan apa yang telah diajarkan atau dengan
caranya sendiri. Sedangkan orangtua Jepang cenderung
mentransmisikan apa yang ia lakukan kepada anaknya, sehingga
orang tua sepenuhnya menjadi “role model” bagi anaknya
“Orang tua mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak
mempermalukannya. Contohnya tidak menegur anaknya atau
menasehati anaknya di muka umum ketika melakukan hal yang dirasa
kurang pantas.” “Orang tua memilih menunggu situasi dan tempat
yang lebih privasi untuk menasehatinya. Anak diajarkan untuk dapat
memiliki sikap empati dan saling menghormati orang lain.”
E. Review
- Sudah terpenuhi.