Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

MKDU4221
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ILHAM IBRAHIM
NIM. 049418413
1. Berdasarkan Isi kandungan Q,S, Al – ‘Ankabut/29:45, salah satu Syariat dari Allah
SWT yang diutamakan di antara ibadah – ibadah lain adalah menegakan sholat.
Karena orang senantiasa menegakan sholat secara khusuk dan dengan mengharap
Ridha Allah SWT maka ia akan terhindar dari perbuatan –perbuatan keji dan munkar.

2. A. Wajib
Wajib adalah suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang
mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan
mendapat siksa.

B. Sunnah (mandub)
Apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan maka orang yang meninggalkan hal – hal tersebut tidak akan mendapat
siksa

C. Haram
Adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapatkan
pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut mendapat siksa.

D. Makruh
Suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan itu ditinggalkan maka orang yang
meninggalkan perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala dan apabila dikerjakan
maka orang tersebut tidak mendapatkan siksa.

E. Mubah
Mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak
mendapatkan pahala dan apabila meninggalkannya tidak berdosa

3. A. Prinsip Tauhid
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah ketetapan yang sama
sebagai hamba Allah.

B. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang mengatur
persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan
yang meliputi hubungan antara individu dengan diri sendirI, individu dengan manusia
dan masyarkatnya serta hubungan antara individu dengan lingkungannya.

C. Prinsip amar makruf nahi munkar


Prinsip Amar ma`ruf ini mengandung arti bahwa Hukum Islam ditegakan untuk
menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal – hal yang baik dan benar
sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT. sedangkan nahi munkar mengandung arti
hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal – hal yang buruk yang
dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat.
D. Prinsip Al – Huriyah (kebebasan dan kemerdekaan)
Prinsip, ini mengandung maksud bahwa hukum Islam tidak ditetapkan berdasarkan
paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan argumentatif yang dapat
meyakinkan

E. Prinsip musawah (persamaan/egaliter)


Prinsip ini mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama
meskipun faktanya berbeda dalam hal lahiriyahnya, baik warna kulit, bahasa, suku,
bangsa dan lain – lain. Kesamaan tersebut, terutama dalam hal nilai kemanusiannya.
Hukum Islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak menjadikan manusia
berbeda dari segi kemanusiannya.

F. Prinsip Ta`Awun (tolong-menolong)


Prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus saling menolong demi
tercapainya kemaslahatan bersama.

G. Prinsip Tasamuh (toleransi)


Prinsip ini mengerjakan bahwa hukum Islam mengharuskan kepada umatnya untuk
hidup penuh dengan suasana damai dan toleran. Toleransi ini harus menjamin tidak
dilanggarnya hukum Islam dan hak umat Islam.

4. Berdasarkan isi kandungan surat An – Nisaa/4:59, bahwa orang beriman juga wajib
taat kepada ulil amri, namun dalam ayat tersebut tidak disertai kataathi`u/taalah
kepada ulil amri (penguasa) adalah bersyarat, yaitu sepanjang penguasa
tersebut juga taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

5. Berdasarkan Q.S. An – Nahl/16:125 menjelaskan kepada kita agar mengajak manusia


kepada kebenaran itu dengan cara hikmah. Termasuk ke dalam makna hikmah adalah
cara penyampaian yang tidak menyakitkan orang yang di dakwahinya dengan cara
bertahap disesuaikan dengan kemampuan objek dakwah dan dilakukan tidak
sekaligus.

6. Peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber
akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memiliki
daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan Tindakan
amoral. Berbeda dengan akal manusia yang tidak memiliki daya tekan karena sifatnya
yang relatif sehingga moral yang dihasilkannya akan mengalami perubahan seiring
dengan perubahan waktu dan tempat. Hal ini dirasakan oleh manusia modern di mana
akhlak yang ditentukan oleh akal telah membuat kehilangan arah, orientasi hidup dan
tujuan luhur sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT
ِ ْ‫ت َو َما فِى ااْل َر‬
‫ض َج ِم ْيعًا‬ ِ ‫َو َس َّخ َر لَ ُك ْم َّما فِى الس َّٰم ٰو‬
َ ِ‫ِّم ْنهُ ۗاِ َّن فِ ْي ٰذل‬
ٍ ‫ك اَل ٰ ٰي‬
‫ت لِّقَ ْو ٍم يَّتَفَ َّكر ُْو َن‬
7. “Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.”(Q.S.
Al – Jasiyah Ayat 13)

8. Berdasarkan Q.S. Al – Jasiyah ayat 13, Seandainya penggunaan suatu hasil


teknologi telah melalaikan dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada
keruntuhan nilai-nilai kemanusian maka ketika itu bukan hasil teknologi yang mesti
ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang
menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat
mengalihkan mansuia dari jati diridan tujuan penciptaan sejak dini pula
kehadirannya ditolak oleh Islam. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi
martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi
penciptaan teknologi dengan pemiliharaan nilai-nilai fitrahnya.

Anda mungkin juga menyukai