Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL KE-2

MANAJEMEN OPERASI JASA/EKMA4369


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1. Suatu perusahaan jasa pengiriman yang berada di Jakarta akan mendirikan cabang baru agar 50
dapat melayani konsumen lebih banyak. Saat ini pemilik perusahaan akan membuka cabang
pada tiga titik lokasi, yaitu Depok, Karawaci dan Cikupa. Dalam melakukan pemilihan
lokasi, pihak manajemen telah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh di setiap lokasi,
bobot kepentingan setiap faktor, dan skor untuk masing-masing lokasi sebagai berikut.

No. Faktor Bobot Skor


Depok Karawaci Cikupa
1. Keamanan 0,7 90 80 90
2. Topografi 0,6 80 70 70
3. Pesaing 0,3 40 40 30
4. Kedekatan dengan pasar 0,5 90 80 80
5. Transportasi 0,6 90 90 80
6. Insentif Pemerintah 0,5 80 80 70

Berdasarkan kasus tersebut, lokasi mana yang paling baik untuk dipilih dengan
menggunakan The factor-rating method!. Jelaskan alasan Saudara!

Jelaskan cara mengelola antrian dengan model kuantitatif !

Jelaskan yang saudara ketahui mengenai ERP serta factor yang mempengaruhi keberhasilan
ERP
2
25
3. 25

Total 100
NAMA : VONNY PA
NIM : 044298494
JURUSAN : MANAJEMEN
FAKULTAS : EKONOMI UPBJJ UT KUPANG
1.

No. Faktor Bobot   Skor  


Karawac Cikup
Depok
Karawac Cikup i a
      Depok
i a

01 Keamanan 0,7 90 80 90
63 56 63

02 Topografi 0,6 80 70 70
48 42 42
03 Pesaing 0,3 40 40 30 12 12 9

Kedekatan
04 dengan 0,5 90 80 80
pasar
45 40 40

05 Transportasi 0,6 90 90 80
54 54 48

Insentif
06 0,5 80 80 70
Pemerintah
40 40 35
TOTAL 262 244 237

Berdasartkan The factor rating method skor yang paling tinggi adalah Depok sebaiknya pengusaha
memilih tempat tersebut.

2. Merita Bernik
PendahuluanSistem ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar beroperasi dengan sumber daya
yang relatif terbatas. Sering terlihat, orang-orang, barang, komponen-komponen atau juga kertas kerja
harus menunggu untuk memperoleh jasa pelayanan. Garis-garis tunggu ini, biasanya disebut sebagai
"antrian" (Queues). Garis tunggu tersebut selalu berkembang karena adanya fasilitas pelayanan (Server)
dimana pengadaan fasilitas tersebut cukup memerlukan biaya yang relatif mahal bila menginginkan dapat
memenuhi pelayanan yang prima. Teori antrian diciptakan tahun 1909 oleh seorang ahli matematika dan
juga insinyur, berkebangsaan Denmark bernama A.K. ERLANG, dengan menentukan jumlah optimal dari
fasilitas telepon swiching untuk melayani permintaan yang terjadi.
PengertianDalam teori antrian terdapat istilah yang sering dipergunakan yaitu:Garis antrian : dimana
orang, mobil atau konsumen yang lainnya harus mengantri atau menunggu giliranFasilitas pelayanan :
dimana konsumen mendapatkan pelayanan yang diinginkanSistem antrian : terdiri dari garis antrian dan
fasilitas pelayanan
NoSistemGaris tunggu atau antrianFasilitas pelayanan1Lapangan terbangPesawat menunggu di
landasanLandasan di bandara 2BankNasabah Kasir3Pencucian mobilMobilTempat pencucian
mobil4Bongkar muat barangKapal,trukFasilitas bongkar muatan5PerpustakaanAnggota
perpustakaanPegawai perpustakaan
Tujuan teori antrianMenentukan tingkat pelayanan terbaik bagi sebuah organisasiSuatu tingkat pelayanan
yang optimumTugas seorang manager harus mempertimbangkan 2 jenis biaya:Biaya harus
menungguBiaya pelayananManager berhubungan dengan trade off antara biaya dalam memberikan
pelayanan dengan biaya yang terjadi karena konsumen harus menunggu
Queuing Costs and Service LevelsCost of Operating Service FacilityService LevelTotal Expected
CostCost of Providing ServiceCost of Waiting TimeOptimal Service Level
Berdasarkan grafik antara cost dengan level of service terlihat bahwaCost of providing service: semakin
banyak level of service semakin besar cost of proving serviceCo: loket pembayaran di jalan tol, semakin
banyak loket yang dibuka semakin besar biayanyaCost of waiting : semakin sedikit level of service
semakin besar cost of waitingCo: antrian di bank, misalkan seseorang yang mengantri di bank karena
sedikit loket yang dibuka, akhirnya dia tidak jadi menyimpan uangnya.
Karakteristik Sistem AntrianDisiplin antrian (pada urutan keberapa pelanggan akan dilayani)First come
first servedLast come fisrt servedSifat populasi pelanggan (calling population)Finite (terbatas) mis:
bengkel mobil yang hanya bersedia melayani 5 mobil/hariInfinite (tidak terbatas) mis: rumah makan
padangTingkat kedatangan (seberapa sering pelanggan ada di antrian) biasanya berdistribusi
poissonTingkat pelayanan (seberapa cepat pelanggan dilayani) biasanya berdistribusi eksponensial
Elemen Dari Sistem AntrianDistribusi kedatangan: Distribusi ini umumnya adalah distribusi poisson. Di
dalam ilmu statistika, peluang terdapat sejumlah x yang datang pada satu periode waktu tertentu adalah ,
x = 0,1,2,Dimana:x = Jumlah kedatangan pada suatu periode waktu tertentu (baca: lambda) = tingkat
kedatangan rata-rata per satuan waktue = 2,7183 (tetapan/bilangan natural)
Panjang antrian: jumlah orang yang menunggu untuk dilayani, dimana Jumlahnya dapat bersifat terbatas
maupun tak terbatas. Rancangan fasilitas pelayanan: yaitu elemen dari sususan channel atau server yang
ditempatkan. Rancangan ini dapat bersifat tunggal, seri, paralel, maupun jaringan kerja.
Struktur AntrianBerdasarkan sifat proses pelayanannya serta fasilitas pelayanan yang ada dalam sistem,
maka struktur antrian diklasifikasikan dalam berbagai kombinasi susunan saluran (Channel) dan phase.
Chanel/saluran bisa bersifat banyak (multipel) atau sebuah (tunggal/single), demikian juga phase bisa
tunggal atau banyak.Dimana saluran/channel dan phase dapat diartikan sebagai berikut :Saluran /Channel
= jumlah jalur (tempat) untuk memasuki sistem pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah fasilitas
pelayanan.
Phase = Jumlah stasion pelayanan dimana para langganan harus melaluinya sebelum pelayanan
dinyatakan lengkap
Jenis Antrian
Distribusi waktu pelayanan: Distribusi ini umumnya adalah distribusi eksponensial negatif. dimana : =
tingkat pelayanan rata-rata per satuan waktut = waktu yang dibutuhkan dalam pelayanan, berupa variabel
Misalkan terdapat kasus dimana suatu system pelayanan dalam waktu satu jam, rata-rata dapat melayani
sebanyak 60 pelanggan, maka nilai = 60 pelanggan/jam, atau 1 pelanggan/menit.
Disiplin antrian/disiplin pelayanan: yaitu bagaimana urutan pelayanan. Terdapat beberapa jenis disiplin
antara lain:Disiplin yang bersifat umum, contoh: First in First Out (FIFO), Last in First Out (LIFO),
service in random orderDisiplin pelayanan yang berdasarkan prioritas, contoh: Emergency First, Critical
Condition First.
Perilaku manusia: dimana untuk antrian manusia berbeda perilakunya dibandingkan untuk antrian barang
yang timbul karena sifat manusiawinya antara lain: RebutanPenolakanTidak menepati Janji
Kondisi steady state (keadaan tetap), yaitu bahwa kondisi antrian berada dalam tingkat keadaan tetap.
Penjelasan lebih lengkap mengenai kondisi ini dibahas dalam analisa Markov, dimana dikatakan bahwa
keadaan tetap merupakan tingkat rata-rata yang konstan yang dialami oleh suatu sistem setelah sejumlah
periode waktu.
Kondisi yang umumnya ingin dicari dalam system antrian sebagai berikut:Bagaimana tingkat kesibukan
dari fasilitas pelayanan, hal ini disimbolkan dengan huruf : (baca: rho)Bagaimana tingkat kedatangan
rata-rata per satuan waktu, hal ini disimbolkan dengan huruf : (baca: lambda)Bagaimana tingkat
pelayanan rata-rata per satuan waktu, hal ini disimbolkan dengan huruf : (baca: miu)Berapa panjang
antrian, hal ini disimbolkan dengan huruf : Lq
Berapa panjang di dalam sistem antrian (yang sedang antri dan yang sedang dilayani), hal ini disimbolkan
dengan huruf : LsBerapa waktu tunggu, hal ini disimbolkan dengan huruf : WqBerapa waktu di dalam
sistem antrian (waiting time in the system), hal ini disimbolkan dengan huruf : WsBerapa kemungkinan
stasiun pelayanan menganggur, hal ini disimbolkan dengan huruf : P(0)Berapa kemungkinan terdapat n
(orang/stasiun) di dalam sistem antrian, hal ini disimbolkan dengan huruf : P(n)
Notasi Lee & Kendall: Model Sistem Antrian (a/b/c); (d/e/f)Dalam model Lee & Kendall, sistem antrian
dinotasikan dengan 6 komponen yaitu (a/b/c); (d/e/f), dimana arti dari masing-masing notasi adalah
sebagai berikut:a : Menunjukkan distribusi kedatangan, dimana seperti telah dijelaskan di atas, distribusi
kedatangan umumnya mengikuti distribusi poisson atau markovian. Distribusi ini diberi simbol (M).
b : Menunjukkan distribusi waktu pelayanan, notasi untuk masing-masing distribusi adalah:Eksponensial
negatif (M)Deterministik (D)Kendall (G=general), untuk distribusi yang tidak spesifik
c : Menunjukkan banyaknya fasilitas pelayanan, dimana: c = 1 untuk server tunggal, c = 2 untuk server
ganda, dst, sampai c = k untuk server sebanyak k buah.
d : Disiplin pelayanan, dimana umumnya adalah:FIFO (First in First Out)LIFO (last in First Out) Jika
tidak disebut, maka diasumsikan GD=general disipline : Menunjukkan jumlah maksimum yang diizinkan
berada di dalam sistem antrian (yang sedang antri ditambah yang sedang dilayani). Notasi untuk jumlah
ini adalah:Panjang antrian yang bersifat terbatas (N) Panjang antrian yang tidak terbatas (=tak hingga).f :
Menunjukkan sumber kedatangan, dimana sumber ini dinotasi sebagai berikut:Untuk sumber yang
bersifat terbatas (N) Untuk sumber yang bersifat tidak terbatas (tak hingga=).
Model Pelayanan TunggalKarakteristik:Populasi pelanggan yang tidak terbatasDisiplin dimana yang
datang pertama akan diberikan pelayanan yang pertama (first come first served)Tingkat kedatangan
berdistribusi poissonWaktu pelayanan berdistribusi eksponensial
Model Pelayanan Tunggal (M/M/1);(GD//) : menunjukan tingkat kedatangan : menunjukan tingkat
pelayananAsumsi : < pelanggan dilayani dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi dari tingkat
kedatangan
Formula dalam Sistem Antrian untuk Pelayanan TunggalRata-rata jumlah pelanggan dalam suatu antrian
( jumlah pelanggan yang dilayani dan berada dalam baris antrian) adalahLs = / ( - )Waktu rata-rata yang
dihabiskan seorang pelanggan dalam keseluruhan antrian ( waktu untuk menunggu dan dilayani )
adalahW = 1 / ( - ) = Ls /
Formula Antrian untuk Pelayanan TunggalRata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam antrian
Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk menunggu dalam antrian sampai dilayani
Probabilitas bahwa pelayan sedang sibuk ( merupakan probabilitas seorang pelanggan harus menunggu)
disebut dengan faktor utilitas = P = / Probabilitas bahwa pelayan sedang tidak sibuk
Probabilitas terdapat n pelanggan dalam suatu sistem antrian adalah
Soal 1Dalam Fast Shop Market diketahui bahwa rata-rata pelanggan yang datang ke tempat kasir adalah
24 orang / jam, sedangkan rata-rata kasir dapat melayani pelanggan adalah 30 orang / jamTentukanlah:Po,
Ls, Lq, W, Wq,
JawabPo = 0,20 yang berarti probabilitas tidak adanya pelanggan dalam sistemLs = 4 yang berarti
terdapat rata-rata 4 pelanggan dalam sistem antrianLq = 3,2 yang berarti rata-rata 3,2 pelanggan dalam
baris antrianW = 0,167 jam(10 menit) waktu rata-rata tiap pelanggan dalam sistemWq = 0,133 jam ( 8
menit) waktu rata-rata tiap pelanggan dalam baris antrian = 0,80 probabilitas pelayan akan sibuk dan
pelanggan harus antri
Soal 2Manajer sebuah kios makan /restoran merasa prihatin dengan panjangnya antrian pelanggannya
pada saat jam sibuk makan siang dan makan malam. Hal ini diketahui setelah melakukan wawancara
dengan para langganannya, yang merasa tidak nyaman karena waktu tunggu yang terlalu lama sehingga
banyak langganannya yang merencanakan untuk pindah ke kios makanan lainnya. Sehubungan dengan
hal tadi, manajer menemui seorang konsultan untuk mengetahui kelemahan dan memperoleh advis. Dari
pengalaman, diketahui bahwa tingkat kedatangan rata-rata langganan pada jam sibuk adalah 50 orang per
jam, dan waktu pelayanan rata-rata adalah 1 menit. Apabila saudara dianggap sebagai konsultan, tentukan
variabel-variabel yang berkaitan dengan masalah di atas !
JawabRata-rata banyaknya langganan pada periode sibuk = = 50 pelanggan/jamWaktu pelayanan rata-rata
= 1/ = 1 menit = 1/60 jam, maka = 60 pelanggan/jam, selanjutnya kita dapat menghitung berbagai
variabel untuk Model Antrian : M/M/1 dengan anggapan pada kios tersebut hanya ada seorang pelayan
Soal 3UD ABC mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu orang pekerja yaitu Ali. Rata-rata
tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi Poisson yaitu 20 kendaraan/jam. Ali dapat melayani
rata-rata 25 kendaraan/jam. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan adalah M/M/1,
hitunglah: Tingkat intensitas (kegunaan) pelayananJumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam
sistemJumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian Waktu yang diharapkan oleh setiap
kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan) Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan
untuk menunggu dalam antrian
Jawaban SoalDiketahui: = 20, = 25Ditanyakan: 1). U?, 2). L?, 3). Lq ?, 4). W ?, 5). Wq ?Jawab:1). U = /
= 20/25 =0,80Bahwa Ali akan sibuk melayani kendaraan selama 80% dari waktu yang dimilikinya dan
pelanggan harus menunggu, sedangkan 20% dari waktunya (1-u) untuk istirahat (idle time)2). L = / ( ) =
20 / (25-20) = 4Angka 4 menunjukkan bahwa Ali mengharapkan 4 kendaraan yang berada dalam
sistem3). Lq = 2 / ( ) = (20)2 / 25(25-20) = 3.2Jadi kendaraan yang menunggu untuk dilayani dalam
antrian sebanyak 3.2 kendaraan4). W = 1 / ( ) = 1 / (25-20) = 0.2 jam atau 12 menitJadi waktu rata-rata
kendaraan menunggu dalam sistem selama 12 menit5). Wq = / ( ) = 20 / 25(25-20) = 0.16 jam atau 9.6
menitJadi waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian selama 9.6 menit
Pelanggan PDAM datang pada loket pembayaran dengan tingkat rata-rata 20 per jam secara rata-rata
setiap pelanggan dilayani 2 menit. Hitunglah:Terdapat 10 pelanggan dalam sistem antrianRata-rata
banyaknya pelanggan dalam sistemRata-rata banyaknya pelanggan yang sedang antriRata-rata waktu
menunggu dalam sistemRata-rata waktu antriJawaban soal:Dik: Rata-rata kedatangan = 20 pelanggan per
jamSetiap pelanggan dilayani 2 selama menit, dalam 1 jam pelayan dapat melayani pelanggan sebanyak =
60/2 = 30 pelanggan.Ditanyakan: 1). P10, 2). L?, 3). Lq?, 4). W?, 5). Wq?Jawab:1). P10 = [/ ]10. [1-
(/ )]= [20/30]10.[1-(20/30)] = [2/3]10.[1/3] = 0,00578Kemungkinan terdapat 10 pelanggan dalam sistem
antrian hanya 0,578%
Pelanggan yang datang ke sebuah pangkas rambut layanan tunggal, mengikuti proses Poisson dengan
rataan waktu antar kedatangan berurutan 20 menit. Pelanggan memerlukan rata-rata 15 menit untuk di
pangkas rambutnya. Hitunglah:Peluang/kemungkinan seorang pelanggan tidak harus menunggu untuk
dilayaniRata-rata jumlah pelanggan yang datang ke pangkas rambut tersebutRata-rata waktu seorang
pelanggan akan berada dalam pangkas rambut tersebut
Aplikasi model antrian single channel Sebuah perusahaan yang menyewakan furniture mempunyai satu
gudang dengan satu mesin pengangkut yang dioperasikan oleh satu kelompok yang terdiri dari tiga orang
tenaga kerja. Pemimpin perusahaan melihat pada jam-jam tertentu terjadi antrian truk tetapi di saat lain,
petugas yang mengoperasikan mesin menganggur. Dari data yang telah lalu, diketahui rata-rata
kedatangan 4 truk per jam, dan rata-rata pelayanan 6 truk per jam. Untuk mengatasi masalah tersebut,
pimpinan perusahaan merencanakan untuk menambah kelompok tenaga kerja untuk mengoperasikan
mesin. Bagaimana dampak penambahan kelompok tenaga kerja terhadap biaya total yang dikeluarkan
perusahaan jika biaya sewa truk $ 20 per jam, sedang upah tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin $ 6
per orang per jam. Diasumsukan jika perusahaan menggunakan dua kelompok tenaga kerja maka rata-rata
pelayanan menjadi 12 truk per jam dan jika perusahaan menggunakan tiga kelompok tenaga kerja maka
rata-rata pelayanan menjadi 18 truk per jam. 1 hari 8 jam kerja.
Karakteristik model antrianTujuan analisis antrian meminimalkan biaya total, yaitu biaya karena
mengantri, sehingga kita dapat mengidentifikasi karakteristik antrian yang terdiri dari: Rata-rata jumlah
pelanggan dalam garis tunggu antrian (waiting lines), pelanggan menunggu pelayanan (sedang antri)Rata-
rata jumlah pelanggan dalam sistem, pealanggan sedang antri dan yang sedang dilayaniRata-rata waktu
antrianRata-rata waktu dalam sistemTingkat intensitas pelayanan (peluang pelayan sibuk menggunakan
waktu untuk memberikan pelayanan)Biaya karena menambah fasilitas layanan Menambah fasilitas
layananMenambah tenaga kerja
lanjutanAnalisis antrian pada kasus di atas adalah mana yang menghasilkan biaya total optimal apakah
satu kelompok, dua kelompok atau tiga kelompok tenaga kerja.Identifikasi masalah: Kondisi awal (satu
kelompok tenaga kerja terdiri 3 orang): Rata-rata kedatangan = 4 truk perjamRata-rata pelayanan = 6 truk
perjamBiaya $ 6 per orang per jam, 3 orang $ 18Kondisi kedua (dua kelompok tenaga kerja terdiri 6
orang): Rata-rata kedatangan = 4 truk perjamRata-rata pelayanan = 12 truk perjamBiaya $ 6 per orang per
jam, 6 orang $ 36Kondisi kedua (dua kelompok tenaga kerja terdiri 9 orang): Rata-rata kedatangan = 4
truk perjamRata-rata pelayanan = 18 truk perjamBiaya $ 9 per orang per jam, 6 orang $ 54
Langkah analisis:Kondisi awal (satu kelompok tenaga kerja):Rata-rata jumlah truk dalam antrian LqLq =
2 / ( ) = 42 / 6(6-4) = 1,333Rata-rata jumlah truk dalam sistem L L = / ( ) = 4 / (6-4) = 2Rata-rata waktu
truk dalam antrian WqWq = / ( ) = 4 / 6(6-4) = 0.333Rata-rata waktu truk dalam sistem W W = 1 / ( ) =
1 / (6-4) = 0.5Tingkat intensitas pelayanan U U = / = 4 / 6 =0,667
lanjutanKondisi kedua (dua kelompok tenaga kerja):Rata-rata jumlah truk dalam antrian LqLq = 2 / ( ) =
42 / 12(12-4) = 0,167Rata-rata jumlah truk dalam sistem L L = / ( ) = 4 / (12-4) = 0,5Rata-rata waktu truk
dalam antrian WqWq = / ( ) = 4 / 12(12-4) = 0.042Rata-rata waktu truk dalam sistem W W = 1 / ( ) = 1 /
(12-4) = 0.125 Tingkat intensitas pelayanan U U = / = 4 / 12 =0,333
lanjutanKondisi ketiga (tiga kelompok tenaga kerja):Rata-rata jumlah truk dalam antrian LqLq = 2 / ( ) =
42 / 18(18-4) = 0,063Rata-rata jumlah truk dalam sistem L L = / ( ) = 4 / (18-4) = 0,286Rata-rata waktu
truk dalam antrian WqWq = / ( ) = 4 / 18(18-4) = 0.016Rata-rata waktu truk dalam sistem W W = 1 / ( ) =
1 / (18-4) = 0.071 Tingkat intensitas pelayanan U U = / = 4 / 18 =0,222
lanjutanHasil analisis antrian secara ringkas adalah:
Karakteristik antrian1 kelompok tenaga kerja2 kelompok tenaga kerja3 kelompok tenaga kerjaRata-rata
jumlah truk dalam antrian (Lq)Rata-rata jumlah truk dalam sistem (L)Rata-rata waktu truk dalam antrian
(Wq) Rata-rata waktu truk dalam sistem (W)Probabilitas fasilitas Pelayanan sibuk
(U)1,3332,0000.3330.5000,6670,1670,5000.0420.1250,3330,0630,2860.0160.0710,222
Analisis perbandingan total biaya pada tiap kelopokDari perhitungan biaya total seperti tampak pada tabel
di atas terlihat bahwa biaya total paling rendah jika perusahaan mempekerjakan 2 kelompok tenaga kerja.
Dengan demikian disarankan agar perusahaan tersebut menambah satu kelompok tenaga kerja.
Biaya Truk per hari Biaya tenaga kerja per hari Biaya total1 kelompok2 x 8 jam x $20 = $320 3 x $6 x 8
jam = $144 $464 2 kelompok0,5 x 8 jam x $20 = $ 80 6 x $6 x 8 jam = $288 $368 3 kelompok0,286 x 8
jam x $20 = 469 x $6 x 8 jam = $432 $478
Model Pelayanan GandaKarakteristik sama dengan pelayanan tunggalNotasi: : tingkat kedatangan ( rata-
rata jumlah kedatangan per periode waktu) : tingkat pelayanan ( rata-rata jumlah orang yang dilayani per
periode waktu per pelayanan/saluran)c : jumlah pelayan (saluran)
Equations: (M/M/c)Probablilitas tidak adanya pelanggan dalam sistem tersebut ( para pelayan
menganggur)
Probabilitas terdapat n pelanggan dalam sistem antrian tersebutUntuk n > c
Untuk n < c
Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem antrian
Waktu rata-rata yang dibutuhkan pelanggan dalam sistem antrian
Jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian
Waktu rata-rata yang dibutuhkan pelanggan dalam antrian menunggu untuk dilayani
Probabilitas bahwa pelayan sedang sibuk (probabilitas seorang pelanggan harus menunggu) dikenal
dengan faktor utilitas
Probabilitas seorang pelanggan yang datang dalam sistem tersebut harus menunggu untuk dilayani
(probabilitas seluruh pelayan sibuk)
Soal 1Jika pada suatu toserba rata-rata pelanggan datang untuk minta dilayani oleh pramuniaga sebesar
10 pelanggan/jam, sedangkan rata-rata pelanggan yang dapat dilayani oleh pramuniaga sebanyak 4
orang/jam, dimana toserba tersebut hanya memiliki 3 orang pramuniaga, apabila menggunakan formula
model pelayanan multipel, bagaimana karakteristik operasi bagian pelayanan tersebut?
JawabPo = 0,045 probabilitas tidak adanya pelanggan di bagian pelayananL = 6 pelanggan rata-rata
dalam bagian pelayananW = 0,60 jam (36 Menit) waktu rata-rata per pelanggan di bagian pelayananLq =
3,5 pelanggan rata-rata yang menunggu untuk dilayaniWq = 0,35 jam (21 menit) waktu rata-rata
menunggu per pelanggan dalam barisanPw = 0,703 probabilitas seorang pelanggan harus menunggu
untuk dilayani
Apabila manajemen toserba tersebut menambah pramuniaga menjadi 4 orang apa yang akan terjadi?
Soal 2Sebuah Bank Swasta memperkerjakan sebanyak 3 karyawati di bagian kredit untuk menangani para
pedagang yang akan memperoleh pinjaman modal. Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menerima
panggilan pedagang adalah 0,5 menit jika tidak ada waktu tunggu dengan pola pelayanan mengikuti
Distribusi Eksponensial. Selama periode puncak yaitu selama 8 jam (dari pukul 8,oo - 16.oo), Bank
menerima sebanyak 1750 pedagang yang akan memperoleh pinjaman dengan tingkat kedatangan
mengikuti Distribusi Poisson.

Sumber : https://dokumen.tips/documents/9-teori-antrian-metode-kuantitatif.html?page=1

3. RP merupakan singkatan dari Enterprise Resource Planning. ERP adalah sistem terpadu yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan seluruh sumber daya perusahaan. Penggunaan sistem
ERP akan memudahkan perencanaan hingga pengelolaan sumber daya perusahaan.

Dengan sistem ERP memungkinkan setiap departemen di perusahaan dapat terhubung pada satu sistem
yang sama. Hal ini akan memudahkan perencanaan dan pengelolaan antara departemen. Sistem ERP
memiliki banyak modul yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa modul diantaranya yaitu
modul gudang, keuangan, manajemen pesanan, manajemen pelanggan, manajemen sumber daya manusia,
dan lain-lain. Ketersediaan modul ERP bergantung terhadap software ERP yang digunakan.

5 FAKTOR KEBERHASILAN ERP

Keterlibatan Para Pengguna Akhir  


Dikarenakan harga ERP software yang cukup tinggi, maka umumnya yang mencari vendor ERP adalah
manager atau bahkan owner dari sebuah perusahaan. 
Nah, sebelum mencari vendor ERP software ini, sang manager atau owner perlu mempertimbangkan
kebutuhan kerja para karyawan selaku pengguna akhir dari ERP software itu sendiri.   
Dengan mempertimbangkan kebutuhan para pengguna akhir, maka ERP software dapat
diimplementasikan oleh vendor ERP dengan optimal, sehingga melancarkan proses bisnis perusahaan. 
Ketepatan Efisiensi Biaya
Harga software  ERP yang tidak murah kerap kali membuat manajemen memutuskan untuk
menggunakan software ERP yang murah tanpa mempertimbangkan fungsionalitasnya secara matang. Hal
ini dapat mengakibatkan kegagalan implementasi ERP untuk menyederhanakan proses bisnis
perusahaan. 
Untuk menghindarinya, alih-alih menggunakan software ERP termurah, pihak manajemen perlu
mempertimbangkan biaya dan fungsionalitas suatu software ERP, mulai dari modul ERP hingga layanan
yang disediakan secara matang. Dengan begitu, pihak manajemen dapat menemukan software ERP
terbaik yang sesuai dengan kebutuhan proses bisnis. 
Komunikasi antara Penanggung Jawab dan Vendor ERP 
Di dalam implementasi sisten ERP, dibutuhkan akuntabilitas dan komunikasi yang memadai. Ada banyak
pertanyaan kritis yang timbul selama proses implementasi, baik dari pihak perusahaan maupun vendor
ERP. Agar proses implementasi tidak mengalami stuck, maka dibutuhkan komunikasi yang memadai
antara vendor ERP dan penanggung jawab dari perusahaan tersebut. 
Testing dan Training yang Memadai   
Sebelum ERP software go-live, harus diadakan testing untuk memastikan bahwa semua proses bisnis bisa
diakomodasi oleh ERP software tersebut. Dengan demikian, apabila ada masalah, bisa diselesaikan
sebelum training dijalankan. 
Selain itu, agar para pengguna akhir bisa memanfaatkan ERP software dengan benar, maka perlu
diadakan training yang memadai untuk mereka semua sebelum ERP software go-live. Setelah
ERP software go-live, pihak penanggung jawab tetap perlu mengomunikasikan perubahan proses bisnis
yang terjadi. 
Setelah terjadi perubahan, tak hanya konfigurasi ERP yang perlu ditambahkan, tetapi juga training untuk
semua penggunanya. Ya, para pengguna akhir harus tahu cara mengoperasikan sistem ERP baru yang
telah dikonfigurasi, agar tidak muncul keengganan untuk menggunakannya. 

Meninggalkan Masa Lalu 


Perusahaan kerap kali akan menyesuaikan sistem ERP terbaru agar tampak dan berfungsi seperti sistem
yang dahulu mereka pakai demi kenyamanan para pengguna akhir. Kebiasaan ini perlu ditinggalkan agar
tidak memperumit kerja sama jangka panjang antara perusahaan dan vendor ERP. 

Konfigurasi yang berlebihan tidak hanya menambah biaya, tetapi juga membutuhkan peningkatan di masa
mendatang. Hal itu juga bisa membuat proses testing lebih lama dan lebih sulit untuk dijalankan. Pada
akhirnya, sistem dapat meningkatkan proses bisnis di setiap departemen sehingga menjadikannya aset
yang tak ternilai jika dilakukan dengan benar. 

Anda mungkin juga menyukai