Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

MANAJEMEN OPERASI JASA/EKMA4369


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Nama : Adam Setyo Atmodjo
NIM :042049005

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1. Suatu perusahaan jasa pengiriman yang berada di Jakarta akan mendirikan 50
cabang baru agar dapat melayani konsumen lebih banyak. Saat ini pemilik
perusahaan akan membuka cabang pada tiga titik lokasi, yaitu Depok,
Karawaci dan Cikupa. Dalam melakukan pemilihan lokasi, pihak manajemen
telah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh di setiap lokasi, bobot
kepentingan setiap faktor, dan skor untuk masing-masing lokasi sebagai
berikut.

No. Faktor Bobot Skor


Depok Karawaci Cikupa
1. Keamanan 0,7 90 80 90
2. Topografi 0,6 80 70 70
3. Pesaing 0,3 40 40 30
4. Kedekatan dengan pasar 0,5 90 80 80
5. Transportasi 0,6 90 90 80
6. Insentif Pemerintah 0,5 80 80 70

Berdasarkan kasus tersebut, lokasi mana yang paling baik untuk dipilih
2 dengan menggunakan The factor-rating method!. Jelaskan alasan Saudara!
25
3. Jelaskan cara mengelola antrian dengan model kuantitatif ! 25
Jelaskan yang saudara ketahui mengenai ERP serta factor yang mempengaruhi
keberhasilan ERP
Total 100
1. Bobot Depok : 0,7x90 = 63, 0,6x80 = 48, 0,3x40= 12, 0,5x90 = 45, 0,6x90 = 54,
0,5x80= 40 total bobot adalah 262

Bobot Karawaci : 0,7x80 = 56, 0,6x70 = 42, 0,3x40= 12, 0,5x80 = 40, 0,6x90 =
54, 0,5x80= 40 total bobot adalah 244

Bobot Cikupa : 0,7x90 = 63, 0,6x70 = 42, 0,3x30= 9, 0,5x80 = 40, 0,6x80 = 48,
0,5x70= 35 total bobot adalah 237

Dari data yang disajikan, lokasi yang paling baik untuk dipilih adalah Depok.
Karena Depok memiliki skor bobot tertinggi secara keseluruhan 262

2. Memahami garis tunggu atau antrean dan mempelajari bagaimana mengelola


antrean tersebut merupakan satu bidang yang terpenting dalam manajemen
operasi. Bidang tersebut merupakan dasar disusunnya penjadwalan, desain
pekerjaan, tingkat persediaan, dan sebagainya. Pengetahuan mengenai garis
tunggu sering kali dikenal dengan teori antrean dan merupakan alat yang sering
digunakan oleh manajer operasi jasa atau pelayanan. Antrean memang sering
kali dijumpai, seperti antre untuk mendapat pelayanan di rumah sakit, bengkel,
atau antrean mobil untuk diperbaiki atau dicuei di bengkel atau tempat cuci
mobil.

Beberapa cara dalam mengelola antrean dengan model antrian kuantitatif, yaitu:
(1) menentukan waktu antri yang dapat diterima oleh pelanggan; (2) mencoba
mengalihkan perhatian pelanggan bila harus antre; (3) memberi informasi
kepada pelanggan apa yang diharapkan; (4) jauhkan karyawan yang tidak
melayani pelanggan sehingga tidak terlihat oleh pelanggan; (5) menyusun
segmentasi pelanggan; (6) melatih karyawan menjadi ramah; (7) mendorong
pelanggan untuk datang selama periode longgar; dan (8) menggunakan
pandangan jangka panjang untuk membuang jauh antrean.

3. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah salah satu aplikasi perangkat lunak
yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Penggunaan ERP yang
dilengkapi dengan hardware dan software untuk mengkoordinasi dan
mengintegrasikan data informasi pada setiap area business processes untuk
menghasilkan pengambilan keputusan yang cepat karena menyediakan analisa
dan laporan keuangan yang cepat, laporan penjualan yang on time, laporan
produksi dan inventori. Program ERP sangat membantu perusahaan yang
memiliki bisnis proses yang luas, dengan menggunakan database dan reporting
tools manajemen yang terbagi. Sistem ERP sangat bermanfaat bagi suatu
perusahaan dikarena dengan menggunakan sistem ERP maka semua bagian
yang berada diperusahaan akan dintegrasikan datanya, sehingga akan
mempermudah dalam kineria perusahaan.
Meski sangat membantu proses bisnis, tetapi tanpa adanya sejumlah faktor ini,
maka sistem ERP tidak akan berhasil diimplementasikan dengan baik: 

Keterlibatan Para Pengguna Akhir  


Dikarenakan harga ERP software yang cukup tinggi, maka umumnya yang
mencari vendor ERP adalah manager atau bahkan owner dari sebuah
perusahaan. 
Nah, sebelum mencari vendor ERP software ini, sang manager atau owner perlu
mempertimbangkan kebutuhan kerja para karyawan selaku pengguna akhir dari
ERP software itu sendiri.   

Ketepatan Efisiensi Biaya


Harga software ERP yang tidak murah kerap kali membuat manajemen
memutuskan untuk menggunakan software ERP yang murah tanpa
mempertimbangkan fungsionalitasnya secara matang. Hal ini dapat
mengakibatkan kegagalan implementasi ERP untuk menyederhanakan proses
bisnis perusahaan. 

Komunikasi antara Penanggung Jawab dan Vendor ERP 


Di dalam implementasi sisten ERP, dibutuhkan akuntabilitas dan komunikasi
yang memadai. Ada banyak pertanyaan kritis yang timbul selama proses
implementasi, baik dari pihak perusahaan maupun vendor ERP. Agar proses
implementasi tidak mengalami stuck, maka dibutuhkan komunikasi yang
memadai antara vendor ERP dan penanggung jawab dari perusahaan tersebut. 

Sumber dan referensi :

- MODUL 5-7 EKMA4369


- Kosta-consulting.com

Anda mungkin juga menyukai