Anda di halaman 1dari 13

1.

Deskripsi Proyek Pembangunan

1
Data Deskripsi Rencana Kegiatan
1. Kontraktor : PT. HAP dan CV.TRIJAYA MAKMUR
2. Proyek : Pembangun RS. Siloam
3. Lokasi : Hative Kecil, Kota Ambon (Pesisir pantai Tantui)
4. Luas Lahan : ± 25 Ha Pesisir Pantai (tanah timbunan)
5. Tenaga kerja : 13 orang / unit (dari PT)
6. Waktu : 450hari
7. Jam Kerja : 08.00 – 16.00 WIB
8. Alat Berat : Stamper , ekstfator, truk dan Setum
9. Perijinan : Proses langsung kepada Pemkot Ambon
10. Sertifikat tanah : Dari pemilik tanah langsung (Pemkot Ambon)
11. Iklim : Panas (± 29 – 35 o C).
12. Udara : Panas ( karena dekat pantai diantara Proyek Jembatan Merah
Putih dan Pasar Oleh-oleh).
13. Bising : Terlalu bising (jarak ± 5m dari jalan utama).
14. Getaran : Ada karena terdapat proyek pembangunan Jembatan Merah
Putih , MCM, dan jalan utama di sekitar RS. Siloam.
15. Topografi : Berada di tanah timbunan (reklamasi pantai).

Keistimewaan :
• Dekat dengan jalan raya
• Akses akomodasi mudah
• Dekat dengan Maluku City Mall
• Dekat dengan jembatan Merah Putih
• Daerahnya Strategis

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, pembangunan Rumah


Sakit (RS) Siloam di wilayah tersebut terus menunjukkan percepatan. Masyarakat
berharap, RS Siloam bisa menjadi pilihan layanan kesehatan di Ambon. RS Siloam
Ambon akan dibangun empat lantai (model Rumah Sakit Pratama) yang dilengkapi
private wing (paviliun utama) dengan kapasitas 300 tempat tidur. Sejalan
perkembangan, akan ditambah 10 tingkat menjadi 14 lantai disertai penambahan
jumlah tempat tidur dan tenaga-tenaga medis. Peekerjaan struktur bangunan
dipercayakan kepada BUMN PT Nindya Karya (Persero) terletak di tepi Teluk

2
Ambon, Desa Hative Kecil, Kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, Ambon. Di lantai
teratas yang akan dikelola sebagai roof garden, para pasien bisa sepuasnya
memandang laut dan berbagai pemandangan indah di Teluk Ambon, baik ke arah
barat daya maupun ke timur laut. Selain patung Pattimura dan Jembatan Merah-Putih
sepanjang 1.060 meter, masyarakat mendapatkan satu lagi ikon kota Ambon, yakni
Siloam Hospital. Rumah sakit ini persis berdiri tegak di bagian barat daya Jembatan
Merah-Putih.

Dibangun di atas lahan hasil reklamasi, kawasan darat akan diperluas lagi
hingga batas batu cadas. Kawasan Tantui akan dikembangkan menjadi Water Front
City, sebuah kawasan indah tepi laut yang memadukan kegiatan bisnis, belanja,
keuangan, hiburan, dan rumah sakit. Sebagai kecamatan di kota Ambon dengan
jumlah penduduk terbesar, Sirimau akan menjadi pusat kegiatan bisnis baru.

Lokasi perayaan Hari Pers Nasional (HPN), persis di sebelah barat RS Siloam.
Lokasi ini dipilih karena keindahan panoramanya. Para tamu bisa langsung melihat
Teluk Ambon yang tenang. Sejak Siloam Hospital dibangun, lokasi ini dilirik
berbagai pihak, instansi pemerintah maupun swasta.

3
2. Analisis Dampak Lingkungan

Rumah Sakit bertaraf Internasional RS. Siloam yang dibangun untuk


keperluan jasa komersial, merupakan kawasan pesisir di daerah Hative Kecil, yang
awalnya merupakan kawasan dengan memeliki beberapa vegetasi pantai seperti
mangrove, ketapang pantai dan bintanggur yang kemudian di timbun dan di reklamasi
pantainya merupakan daerah pembangunan RS. Siloam. Lahan ini dipilih oleh
pengembang karena proses perijinan lebih mudah dan daerahnya strategis sebagai
kawasan Rumah sakit.

Komponen yang ditelah karena terkena dampak Aspek lingkungan yang ditelah
meliputi :
1) Geofisika Kimia,meliputi komponen :
a) Temperatur dan kelembaban udara
b) Kualitas udara (gas dan debu)
c) Kualitas air laut
d) Abrasi pantai
e) Kebisingan
f) Getaran
2) Biologi, meliputi komponen :
a) Vegetasi Pantai

4
b) Biota air laut
3) Sosekbud, Meliputi komponen :
a) Kesempatan Kerja
b) Peluang Usaha
c) Pendapatan Masyarakat
d) Pemberdayaan Masyarakat
e) Akulturasi
f) Sikap dan Presepsi masyarkat
4). Keslingmas, meleputi komponen
a) Kesehatan masyarakat
b) Kesehatan Ligkungan

A. Dampak Sebelum Pembangunan Proyek

1) Aspek Fisik
Pada tahap ini, ketika pembebasan lahan maka ada beberapa vegetasi
pantai berupa mangrove, bintanggur pantai dan ketapang yang ditebang
(komponen bilogis) untuk pembangunan proyek yang tentunya berkibat
gangguan pada padang lamun. Karena akar mangrove tak bisa lagi menyerap
polutan sehingga berdampak pada padang lamun, selanjutnya batu karang
yang merupakan tempat makannya ikan pun terganggu dan dampak
turunannya adalah biota laut tergangu.

5
2) Aspek Sosial
Tahap dimana segala persiapan yang dilakukan sebelum melakukan
pekerjaan, pada tahap ini kegiatan perijinan dilakukakan yang kemudian
bukan berarti setelah pemakarsa mendapat ijin lantas siap untuk memabangun
RS, Siloam. Tetapi , harus melalui sosialiasi kepada masyarakat sekitar dan
masyarakat umum. Semua pembangunan pasti menuai pro kontra dalam hal
pendapat dan presepsi masyarakat. Ada masyarakat yang mendukung dengan
penuh semangat ketika kami wawancarai dengan landasan berfikirnya adalah
supaya kota ambon ini lebih bagus dan telah siap menuju MEA 2015 serta
agar kedokteran UNPATTI , satu satunya fakultas Kedokteran Kebanggan
orang Maluku ini dapat juga berkembang lebih baik. Ada juga yang menolak,
dengan dalih jika RS. Siloam ini dibangun maka yang punya akses ke RS.
Siloam ini hanya orang-orang yang berduit (masyarakat ekonomi kelas
menengah keatas) sementara masyarakat yang punya ekonomi pas-pasan
hanya bisa bertahan dengan puskesmas terdekat yang memang sudah
ada.Pembebasan kawasan juga menuai kontraversi yang sama seperti diatas,
namun mewakili masyarakat kota ambon, Walikota Ambon Richard
Loenapessy, dalam salah satu spernyataan resminya di Situs Pemerintah Kota
Ambon, dan beberapa media lokal bahwa masyarakat kota ambon mendukung
sepenuhnya upaya pemerintah kota lewat kerja sama dengan RS. Siloam untuk
membangun rumah sakit bertaraf internasional itu di Hative Kecil. Rekuitmen
tenaga kerja pada proses pembangunan RS. Siloham ini tentunya membawa
dampak positif bagi masyarakat dimana ada masyarakt lokal yang dilibatkan
untuk pembangunan ini.

3) Aspek Ekonomi
 Adanya desakan dari DPRD untuk pembatalan pembangunan
kemudian Walikota meninjau kembali Izin Mendirikan Bangunan
(IMB)
 Masyarakat keluhkan dampak Reklamasi Pantai.

6
B. Dampak Saat Pembangunan Proyek

1) Aspek Fisik

Pada Tahap ini ketika mobiliasisi alat dan bahan proyek dapat
meningkatkan kebisingan, serta kualitas udara dan air menurun akibat dari
masuk keluarnya kendaraan proyek dalam membawa bahan baku. Penurunan
kulaitas udara ini berpengaruh pada kesehatan masyarakat sekitarnya. Untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan akan lahan, pada proyek RS. Siloham di pesisir
Pantai cenderung menambah luasan lahannya dengan mereklamasi Pantai,
yaitu kegiatan menimbun atau memasukkan material tertentu di kawasan
Pantai dengan maksud untuk memperoleh lahan kering (Nurmandi, 1999).
Reklamasi merupakan bentuk campur tangan (intervensi) manusia terhadap
keseimbangan lingkungan alamiah Pantai yang selalu dalam keadaan
seimbang dinamis sehingga akan melahirkan perubahan ekosistem seperti
perubahan pola arus, erosi dan sedimentasi Pantai, dan berpotensi gangguan
lingkungan. Akibat dari reklamasi pantasi ini terjadi penurunan pada kualitas
air laut, kulaitas udara tentunya dengan suara kebisingan yang terjadi juga
mengakibatkan gangguan pada biota laut. Saat pembangunan sarana dan
prasarana debu semen dari pembangunan dapat terbawa angin ke jalan utama
yang jaraknya tidak jauh dari tempat proyek akhirnya kualitas udara menurun
juga . saat pembangunan sarana dan prasarana tentunya dibangun juga taman
pada RS. Siloam dengan demikian terjadi pertambahan tumbuhan (Bilogis).

7
2) Aspek Sosial
Sebelum memulai tahap kontruksi yang jelas para pekerja yang sudah
direkrut selain ada pekerja lokal , ada juga pekerja dari luar kota ambon.
Mereka yang dari luar kota ini pun mencari tempat untuk tinggal, warga
Rumah Tiga menyediakan jasa Kos-Kosan dan Kontrakan , selain beberrapa
tempat di Hative Kecil. Dengan para pekerja mengontrak tempat tinggal
tentunya pendapatan masyarakat sekitar bertambah selain lewat kontrakan
juga lewat tempat makan , kios, tokoh penyedia makanan dan minuman
sekitar kontrakan para pekerja. Ada beberapa tukang pendanyung perahu
yang mengaku jika para pekerja itu ke lokasi kerja mereka, mereka sering
naik perahu sehingga pendapatan tukang perahupun meningkat.Mobilisasi
alat dan bahan juga mengakibatkan kemacetan pada daerah sekitar
pembangunan RS. Siloham, Kemacetan sering mengakibatakan kecelakaan.
Selain itu banyak masyarkat yang merasa waktunya terganggu ini juga
berdampak pada sopir angkot yang sedang mengejar setoran jadi terhambat.
Kesehatan masyarakat sekitar juga terganggu akibat adanya kualitas udara
menurun ketika mobilisasi alat dan bahan proyek. Sehingga mengakibatkan
presepsi dan sikap masyarakat yang agak negative terhadap pembangunan
proyek ini. Reklamasi pantai juga mengakibatkan kesehatan masyarakat
sekitar Hative kecil terganggu karena kualitas udara yang menurun selain itu
gangguan pada geofisika dan biologis yang sudah kami jelaskan pada
pertemuan sebelumnya. Sehingga berpengaruh pada sikap dan presepsi
masayarakat terhadap proyek tersebut.Pembangunan Saran dan Prasaran juga
berdampak pada kemacetan dan kesehehatan masyarakat terganggu akibat
debu semen yang naik keudara dan kualitas udara menurun masyarakat
sekitanya terkena gangguan kesehatan. Berujung pada presepsi dan sikap
masyarakat terhadap proyek ini.

3) Aspek Ekonomi
 Dengan adanya proyek yang terjadi membuat usaha warga yang
tadinya sepi menjadi banyak pengunjung karena rumah sakit yang
berdekatan dengan pantai.

8
 Tetapi ada juga usaha warga yang mati akibat pembangunan ini dan
akhirnya gulung tikar dan bahkan memindahkan barang dagangannya.
 Mulai banyak warga yang merintis usaha sendiri dengan
memanfaatkan proyek ini, yang tadinya mereka tidak berani menjadi
berani membuka usaha.
 Dengan adanya rumah sakit ini didekat pantai menyebabkan
perkonomian maju karna banyak peluang pekerjaan.

C. Dampak Setelah Proyek Selesai dan Beroperasi

1) Aspek Fisik
Pada tahap ini limbah dari RS. Siloam harus dikelola dengan baik agar
tidak terjadi pencemaran pada teluk sekitar RS. Siloam. Dengan menggunakan
IPAL dan tekonologi terkini maka upaya pengelolaannya dapat mengurangi
dampak pencemaran. Sebab jika tidak dikelola dengan IPAL yang baik maka
akan terjadi pencemaran.
2) Aspek Sosial
Sebelum tahap operasi yang jelas ada rekuitmen tenaga kerja ,
sebagaimana keterangan Walikota Ambon dalam situs resmi Pemkot dan RS.
Siloham Ambon bahwa jumalah pekerja yang dibutuhkan adalah 2000 pekerja.
Tentunya ini memberi kesempatan kerja bagi penduduk lokal. Ditengah
sulitnya lapangan pekerjaan pasca kebijakan Presiden Jokowi tentang

9
Moratorium PNS selama 5 Tahun. Dengan demikian mahsiswa kesehatan
diberbagai Perguruan Tinggi di Maluku dapat memeliki kesempatan kerja dan
tentunya mahasiswa Kedokteran unpatti juga punya kesempatan yang sama.
Pendapatan masyarakat meningkat. Presepsi dan sikap masyarakat positif
terhadap adanya RS. Siloham ini.Setelah Rekuitment tenaga kerja , tentunnya
para pekerja membutuhkan tempat tinggal yang aksesnya dekat dengan tempat
mereka bekerja. Ini membuat peluang usaha bagi masyarakt sekitar Hative
Kecil dan Poka Rumah Tiga untuk menyediakan jasa tempat tinggal, dengan
demikian pendapatan masyarakat meningkat.Pada saat Operasional kegiatan ,
masyarakat diperdayakan. Menurut Pemarkasa , karena ini RS bertaraf
internsional maka tentunya masayarakt sekitar dan umumnya kami perdayakan
lewat ada anak muda yang kami seleksi untuk menyekolahkan mereka di PTS
yang sudah menjadi partner kami. Kemampuan bahasa inggrisnya tentu kami
tingkatkan. Dengan adanya RS. Siloham maka tentunyya pelayanan kesehatan
masyarakat meningkat dan menjadi lebih baik karena dokter dokter yang
ditangkan juga dari spesialsiasi yang berbeda dan complete sertadari manca
negara tentunya. Kesempatan kerja dan peluang Usaha bagi masyarakat sekitar
RS. Siloam untuk menyediakan Rumah Makan, menjadi penyedia jasa ojek,
security RS. Siloam , selain pendapatan bagi si pemilik Rumah Makan juga
bagi masyarakat yang bekerja pada Rumah makan tersebut. Proses operasional
ini karena masayarakat diutungkan maka tentunya sikap dan persepsi
masyarakat baik.

Isu – Isu Pokok


a. Kesehatan lingkungan akibat debu, bising dan getaran.
b. Dampak kegiatan terhadap pencemaran air laut di teluk ambon.
c. Rekrutmen tenaga kerja.
d. Masalah terjadinya kemacetan.
e. Transportasi menuju lokasi.
f. Keamanan lingkungan RS. Siloam.

10
3) Aspek Ekonomi

 Dengan selesainya rumah sakit siloam ambon ini nantinya dapat


meningkatkan nilai ekonomi kota Ambon tetapi dengan perencanaan yang
matang dan terealisasi kota Ambon dapat menjadi salah satu alternatif
dalam kota pariwisata dengan jalan yang sudah memadai untuk menuju ke
rumah sakit siloam karna bisa menujang kesehatan masyarakat ambon dan
menjadi tempat wisata karna berdekatan dengan pantai.
 Dengan recana tersebut terbuka peluang juga untuk warga sekita membuat
suatu oleh oleh khas yang hanya dapat di temui di kota Ambon yang
berdekatan dengan pantai yang bayak pengunjung .
 Dengan rampunnya proyek ini, roda perekonomian Ambon dapat berjalan
dengan lancar tidak ada lagi hambatan yang terjadi baik arus barang
maupun arus jasa.
 Usaha warga yang dirintis pada saat proyek ini dibuat juga dapat memetik
hasilnya sesuai dengan seberapa besar usaha yang mereka lakukaan untuk
memajukan usahanya.

11
3. Kesimpulan
Rumah Sakit bertaraf Internasional RS. Siloam yang dibangun untuk
keperluan jasa komersial, merupakan kawasan pesisir di daerah Hative Kecil, yang
awalnya merupakan kawasan dengan memeliki beberapa vegetasi pantai seperti
mangrove, ketapang pantai dan bintanggur yang kemudian di timbun dan di reklamasi
pantainya merupakan daerah pembangunan RS. Siloam.
Sebelum memulai tahap kontruksi yang jelas para pekerja yang sudah direkrut
selain ada pekerja lokal , ada juga pekerja dari luar kota ambon. Mereka yang dari
luar kota ini pun mencari tempat untuk tinggal, warga Rumah Tiga menyediakan jasa
Kos-Kosan dan Kontrakan , selain beberrapa tempat di Hative Kecil. Dengan para
pekerja mengontrak tempat tinggal tentunya pendapatan masyarakat sekitar
bertambah selain lewat kontrakan juga lewat tempat makan , kios, tokoh penyedia
makanan dan minuman sekitar kontrakan para pekerja. Ada beberapa tukang
pendanyung perahu yang mengaku jika para pekerja itu ke lokasi kerja mereka,
mereka sering naik perahu sehingga pendapatan tukang perahupun meningkat.
Mobilisasi alat dan bahan juga mengakibatkan kemacetan pada daerah sekitar
pembangunan RS.
Sebelum tahap operasi yang jelas ada rekuitmen tenaga kerja , sebagaimana
keterangan Walikota Ambon dalam situs resmi Pemkot dan RS. Siloam Ambon
bahwa jumalah pekerja yang dibutuhkan adalah 2000 pekerja. Tentunya ini memberi
kesempatan kerja bagi penduduk lokal. Ditengah sulitnya lapangan pekerjaan pasca
kebijakan Presiden Jokowi tentang Moratorium PNS selama 5 Tahun. Dengan
demikian mahsiswa kesehatan diberbagai Perguruan Tinggi di Maluku dapat
memeliki kesempatan kerja dan tentunya mahasiswa Kedokteran unpatti juga punya
kesempatan yang sama. Pendapatan masyarakat meningkat. Presepsi dan sikap
masyarakat positif terhadap adanya RS.

12

Anda mungkin juga menyukai