Anda di halaman 1dari 3

SIDANG KODE ETIK PROFESI ARSITEK

1. Kasus kali ini menimpa saudara Ar. Elaissandy Shiddiq Sindapati, M.Ars. yang
merupakan seorang arsitek dari organisasi Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI). Saudara Sandy
telah melakukan pelanggaran karena mencoba melakukan pembangunan pada suatu
kawasan bersejarah, dan saudara Sandy pun sudah sempat diprotes oleh sekelompok
masyarakat yang peduli akan kawasan bersejarah tersebut. Kemudian saudara Sandy
dianggap sebagai aktor yang akan merusak situs bersejarah tersebut. Lalu saudara Tegar
Abdillah Ramadhan sebagai pengadu, yang juga merupakan perwakilan dari kelompok
masyarakat yang tidak terima atas rencana yang diambil oleh saudara Sandy untuk
melakukan pembangunan di situs bersejarah tersebut.
2. Saudara Tegar, selaku pengadu, menghadirkan satu orang saksi pemberat yang
mengetahui permasalahan di lokasi.
3. Saudara Sandy, selaku yang teradu, menghadirkan satu orang saksi peringan yang
memiliki argumentasi terhadap argumen pengadu.
Pemeran :
1. Pelanggar : Elaissandy Shiddiq Sindapati
2. Pengacara : Rovi Mubarak
3. Saksi Peringan : Abdurrahman Prayoga
4. Saksi Pemberat : Indah Fitrianita
5. Jaksa : Annelis Yovita Dwi Nabila
6. Hakim : Anggi Artasya Fitra Lubis

Hakim (Anggi) : Asalamualaikum Wr. Wb. Pada hari ini, Selasa, 11 November 2022,
pukul 10.00 WIB. Akan segera dilaksanakannya sidang perkara
Pelanggaran Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi
Arsitek.
: Bagaimana Jaksa, apakah Jaksa sudah siap untuk mengikuti
persidangan? (tengok ke arah Jaksa).
Jaksa (Annelis) : Siap, yang mulia.
Hakim (Anggi) : Apakah saudara yang teradu sudah siap untuk mengikuti
persidangan?
Pelanggar : Siap, yang mulia.
(Sandy)
Hakim (Anggi) : Sidang Majelis Hakim Dewan Kehormatan Sidang perkara
Pelanggaran Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek,
dalam acara pemeriksaan saksi - saksi dan alat bukti antara saudara
Tegar Abdillah Ramadhan sebagai pihak yang Mengadu dan
saudara Ar. Elaissandy Shiddiq Sindapati, M.Ars. sebagai pihak
yang Teradu dinyatakan dibuka. (ketukan palu 3x)
: Baiklah, sidang akan dilanjutkan, dan sesuai dengan perintah sidang
yang lalu, maka agenda sidang pada hari ini adalah pengajuan bukti -
bukti dari Jaksa dan Pelanggar. Apakah saudari Jaksa sudah siap
dengan barang buktinya?
Jaksa (Annelis) : Siap, yang mulia. Barang buktinya berupa video.
Hakim (Anggi) : Saudari Jaksa silahkan mengajukan barang buktinya.
Jaksa (Annelis) : (maju dan menyerahkan barang bukti ke Hakim, lalu duduk
kembali).
Hakim (Anggi) : Saudara pelanggar silahkan maju untuk memeriksa barang bukti yang
diserahkan oleh Jaksa.
Pelanggar : (maju dan memeriksa barang bukti, lalu duduk kembali).
(Sandy)
Hakim (Anggi) : Apakah ada saksi yang hadir dan akan memberikan kesaksian?
Jaksa (Annelis) : Ada, yang mulia. Kami menghadirkan 2 orang saksi persidangan ini,
dan izinkan kami menghadirkan keduanya.
Hakim (Anggi) : Dipersilahkan, dan saya mohon untuk dilampirkan biodata yang
bersangkutan.
(kedua saksi masuk ke dalam ruangan,
lalu duduk di bangku yang telah disediakan).
Hakim (Anggi) : Baiklah, saya akan membacakan biodata dari kedua saksi terlebih
dahulu.

Saksi pertama,
Nama : Indah Fitrianita
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Arsitek
Alamat : Jalan P. Natadirja, Kel. Jalan Gedang, Kec. Gading Cempaka,
Kota Bengkulu.

Saksi kedua,
Nama : Abdurrahman Prayoga
Jenis kelamin : Laki - Laki
Pekerjaan : Arsitek
Alamat : Jalan Putri Gading Cempaka Bengkulu, Kec. Ratu Samban,
Kota Bengkulu.
Hakim (Anggi) : Baiklah, para saksi silahkan berdiri dan ikuti kata - kata saya.
(Bismillahirahmanirahim. Saya bersumpah akan memberikan
kesaksian yang sebenar – sebenarnya, dan sebagaimana mestinya,
tanpa ada kesaksian yang dilebih – lebihkan ataupun dikurang -
kurangkan).
Hakim (Anggi) : Baik, kepada Jaksa, siapa dulu yang akan dilakukan pemeriksaan?
Jaksa (Annelis) : Saudari Indah, sebagai saksi yang memberatkan yang mulia.
Hakim (Anggi) : Apakah saudara saksi siap untuk diperiksa dan memberikan
keterangan?
Saksi Pemberat : Siap, yang mulia.
(Indah)
Hakim (Anggi) : Apakah saudari kenal dengan saudara Sandy sebagai pelanggar?
Saksi Pemberat : Saya mengenal saudara pelanggar, yang mulia.
(Indah)
Hakim (Anggi) : Apakah saudari mengetahui bahwa saudara pelanggar telah
melakukan hal yang melanggar kode etik arsitek?
Saksi Pemberat : Ya, saya sebagai sesama rekan arsitek mengetahui bahwa tindakan
(Indah) yang dilakukan saudara Sandy merupakan tindakan yang melanggar
kode etik dan kaidah tata laku dari arsitek.
Hakim (Anggi) : Apakah saksi pemberat mengetahui kaidah apa yang telah dilanggar
oleh pelanggar?
Saksi Pemberat : Kaidah yang dilanggar adalah Kaidah Tata Laku 1.402 pada Kode
(Indah) Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek yang isinya, yaitu
“Arsitek berkewajiban meneliti secara cermat sebelum melakukan
rencana peremajaan, pembongkaran bangunan/kawasan yang dinilai
memiliki potensi untuk dilestarikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, baik sebagian maupun seluruhnya.”
Hakim (Anggi) : Baik, terima kasih kepada saudari saksi yang memberatkan. Menurut
Jaksa, apa sanksi yang dapat dikenakan kepada pelanggar terhadap
pelanggaran kode etik yang dilakukannya?
Jaksa (Annelis) : Sanksi yang telah diatur dalam AD/ART dan Kode Etik dan Kaidah
Tata Laku IAI melalui Dewan Kehormatan IAI dan Pengurus IAI, yakni :
1. Peringatan tertulis,
2. Pembatasan sebagian hak dan kewenangan sebagai anggota IAI,
3. Pembekuan untuk sementara keanggotaan IAI,
4. Pencabutan keanggotaan IAI secara penuh.
Hakim (Anggi) : Baik, saya kira cukup bagi saksi yang memberatkan dan Jaksa.
Selanjutnya giliran pengacara pelanggar yang nanti akan dilanjutkan
oleh saksi yang meringankan. Kepada pengacara pelanggar,
dipersilahkan.
Pengacara : Saya kuasa hukum kode etik saudara Ar. Elaissandy Shiddiq
(Rovi) Sindapati, M.Ars. ingin menyampaikan, bahwa kami akan mengikuti
semua proses sidang etik profesi arsitek dengan sebaik - baiknya.
Akan memperjuangkan keadilan dan melakukan banding apabila
keputusan hakim kode etik tidak sesuai dengan fakta persidangan dan
pemeriksaan.
Hakim (Anggi) : Baik, cukup pengacara. Selanjutnya saksi yang meringankan.
Saksi Peringan : Saya saksi yang meringakan saudara Sandy, juga merupakan rekan
(Yoga) arsiteknya. Ingin menyampaikan bahwa hal yang dilakukan oleh
saudara Sandy baru sebatas rencana. Belum ada tindakan yang
memperlihakan saudara Sandy sudah mulai melakukan pembangunan
pada kawasan bersejarah tsb.
Hakim (Anggi) : Baik, terima kasih kepada saksi yang meringankan. Kepada jaksa
dipersilahkan untuk memberikan pendapat.
Jaksa (Annelis) : Atas keterangan saksi – saksi, kami mohon kepada hakim saja untuk
menghasilkan keputusan karena tidak adanya bantahan dari jaksa, dan
saya mengajukan :
1. Evaluasi yang dilakukan oleh hakim dengan skors bersama
pelanggar, pelapor berserta jaksa,
2. Mempertimbangkan pendapat saksi yang meringankan,
3. Mereview sanksi/ancaman apabila memang terdapat pelanggaran,
4. Menjatuhi sanksi yang sesuai dengan pelanggaran.
Hakim (Anggi) : Baik, kepada jaksa. Kepada semuanya, saya persilahkan untuk
berkomentar sebelum persidangan saya tutup. (tidak ada?)
Baiklah, akan saya bacakan kesipulan dari saya.
1. Hakim akan mempertimbangkan pendapat kedua saksi dan barang
bukti yang disampaikan oleh jaksa,
2. Hakim akan menjatuhi skors waktu untuk mereview terlebih dahulu
dan mediasi sesuai dengan pendapat saksi yang meringankan dan
saksi pemberat yang keduanya di dalam laporan petitum berita acara
pemeriksaan untuk memohon adanya pemeriksaan data terlebih
dahulu dan evaluasi.

Baiklah, itulah kesimpulan dari saya untuk sidang kali ini. Lalu untuk
persidangan kali ini akan saya tutup. (ketuk palu 3x)

Anda mungkin juga menyukai