Anda di halaman 1dari 3

Meningkatkan kapasitas produksi unit finish mill 2 menjadi 76 tph dengan menurunkan

kadar air mix material aditif melalui peningkatan pemakaian fly ash paling lambat bulan
oktober 2021
Hajar Aswar, E-mail: hajaraswar.pangkep@gmail.com

Abstrak

Berdasarkan analisa data ditemukan H20 mix material aditif yang tinggi menyebabkan kapasitas
produksi harian dibawah dari target produksi yang dapat menimbulkan kerugian buat perusahaan yang cukup
besar, sehingga tim PKM DR. Cement sepakat menetapkan sasaran tema “Meningkatkan kapasitas produksi
unit finish mill 2 menjadi 76 tph dengan menurunkan kadar air mix material aditif melalui peningkatan
pemakaian fly ash paling lambat bulan oktober 2021.” Fokus improvement pada inovasi ini berada pada
menaikkan kapasitas produksi unit finish mill 2, dengan metode PQCDSME (Productivity, Quality, cost,
Delivery, Safety, Moral, dan Enviroment). Perbaikan yang dilakukan adalah Menabah pipa inklinasi pipa
ducting, replacement feeder ke tipe impact feeder, downgrade kapasitas rotary feeder, dan penambahan pipa
unloading system
Kata kunci: Fly Ash, PQCDSME , Semen.

Pendahuluan unit yang lain merupakan masalah prioritas yang


perlu segera diselesaikan lebih awal dalam project
PT Semen Tonasa merupakan produsen
ini, sehingga gugus sepakat melakukan perbaikan
semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia,
dengan tema “ Meningkatkan kapasitas produksi
didirikan pada tahun 1960, Lokasi pabrik di
unit finish mill 2 terhadap RKAP ”.
Sulawesi Selatan dan bergabung dalam holding PT
Semen Indonesia (Persero). Produk yang dihasilkan Berdasarkan analisa data ditemukan H20
antara lain : Semen Portland Tipe I (OPC), Semen mix material aditif yang tinggi menyebabkan
Portland Komposit (PCC), Semen Portland Pozzolan
kapasitas produksi harian dibawah dari target
(PPC).
produksi yang dapat menimbulkan kerugian buat
Finish mill merupakan tahap akhir
penggilingan dalam proses pembuatan semen. perusahaan yang cukup besar, sehingga tim PKM
Diunit finish mill 23 berupa tube mill, Bahan baku DR. Cement sepakat menetapkan sasaran tema
berupa (klinker, gypsum, bahan aditif lainnya) akan “Meningkatkan kapasitas produksi unit finish mill 2
digiling kedalam mill menggunakan alat transport menjadi 76 tph dengan menurunkan kadar air mix
weight feeder. Didalam mill, ukuran material akan material aditif melalui peningkatan pemakaian fly
direduksi (diperkecil) menggunakan bola baja ash paling lambat bulan oktober 2021.”
sebagai media penggiling. Hasil dari penggilingan
berupa produk semen akan di transport lagi ke Metode
dalam separator untuk dilakukan proses
Fokus improvement pada inovasi ini berada
pemisahan menggunakan alat transport berupa air
pada menaikkan kapasitas produksi unit finish mill
slide dan bucket elevator. Hasil pemisahan dalam
separator terbagi menjadi dua bagian, material 2, dengan metode PQCDSME (Productivity,
kasar akan dikembalikan lagi kedalam mill untuk Quality, cost, Delivery, Safety, Moral, dan
digiling Kembali, sedangkan yang sudah halus Enviroment).
langsung ditransport ke tempat penampungan
Hasil dan Pembahasan
berupa silo semen.
Salah satu KPI unit cement production Gugus melakukan analisa kondisi yang ada
adalah order fullfilment silo semen, dimana (anakonda) untuk mencari potensial penyebab
volume silo semen linear dengan kapasitas
langsung yang sebenarnya dengan melihat dan
produksi harian semen. Jika realisasi kapasitas
mempelajari ditempat terjadinya problem.
produksi diatas dari yang direncanakan maka akan
menjaga nilai order fulfilment tetap tinggi. Dari Setelah melakukan brainstromming
persamaan regresi kita dapat memprediksi stock didapati kesimpulan:
silo semen diakhir tahun.
Berdasarkan diagram pie persentase gap 1. Slide gate terbuka 100%
kapasitas pada lampiran,, rendahnya kapasitas 2. Rotary yang digunakan besar
produksi unit finish mill 2 dibandingkan dengan 3. Mekanis tidak standar
4. Instrument control hasil modifikasi
5. Hisapan kurang
6. Kemiringan pipa landai
7. Mobil pengisian antri
8. Kedatangan mobil tidak beraturan

Perencanaan perbaikan dilakukan dengan


metode 5W+2H. Perbaikan yang dilakukan antara
lain:
Gambar 4 penambahan pipa unloading system
Menabah pipa inklinasi pipa ducting,
dikarnakan pipa output screw landai
Berdasarkan hasil evaluasi setelah
melakukan serangkaian perbaikan, didapati terjadi
kenaikan feed unitcement mill 2 sejak juni dengan
pencapaian kapasitas diatas dari target yang
direncanakan.

Gambar 1 dokumentasi penambahan pipa inklinasi


pipa ducting
Replacement feeder ke tipe impact feeder,
dikarenakan mekanis Pfister sudah tidak standar.

Gambar 5 grafik kapasitas produksi 2021

Gambar 2 dokumentasi replacement feeder ke tipe


impact feeder

Downgrade kapasitas rotary feeder, Gambar 6 Komparasi initial goal


dikarenakan rotary feeder besar.
Tabel 1 Analisa dampak positif berdasarkan aspek
QCDSME

ASPEK MUTU KONDISI SAAT INI HASIL AKHIR


(SMART)
QUALITY Dengan penurunan Pencapaian feed
indeks klinker pada rate 80 tph atau
pembuatan semen naik sebesar 29%
tipe PCC dari sebelum
menyebabkan dilakukan
konsumsi material improvement
Gambar 3 dokumentasi downgrade kapasitas aditif bertambah.
rotary feeder Capaian produksi
harian rata-rata
Dan penambahan pipa unloading system, feed 62 tph
dikarenakan mobil pengisian antri. COST Total kerugian Reduction cost
sebesar (waste)
- Loss produksi= - Loss produksi=
Rp Rp 0
3.917.582.776 - Benefit
kenaikan feed
=
Rp
5.095.803.160

DELIVERY - -
SAFETY Klasifikasi safety Klasifikasi safety
berdasarkan skala berdasarkan
manajemen risiko skala
berada di level manajemen
Low Risk (nilai TR = risiko berada di
4) level Low Risk
(nilai TR = 2)
MORAL Hasil survey Tingkat
kepuasan bekerja kepuasan
pada operator bekerja (lebih
sebesar 55%, puas) 88 %
menandakan
operator kurang
puas dalam
bekerja
ENVIRONMEN Banyaknya luapan Zerro
T fly ash contaminant,
menyebabkan area peningkatan nilai
sekitar kotor dan audit TPM
berdampak pada menjadi 77.64
nilai audit TPM (Q3)
bulan januari SGA
Alpha 39,67

Kesimpulan
Dengan adanya kenaikan kapasitas mill dari
improvement yang dilakukan akan memberikan
pengaruh positif bagi perusahaan, misalnya biaya
produksi akan turun sehingga akan menaikkan laba
perusahaan.

Dengan naikknya pemakaian fly ash maka


perusahaan berkontribusi dalam hal pemusnaan
limbah fly ash yang di suplay. Sehingga perusahaan
berkontribusi dalam program proper.

Anda mungkin juga menyukai