Anda di halaman 1dari 13

SEMEN INDONESIA INNOVATION AWARD,

2022

Meningkatkan kapasitas produksi unit finish mill 2


terhadap RKAP

“Meningkatkan kapasitas produksi unit finish mill 2


menjadi 76 tph dengan menurunkan kadar air mix
material aditif melalui peningkatan pemakaian fly ash
paling lambat bulan oktober 2021”

Disusun oleh:

Doctor Cement Team


Safruddin. H Mgr of Line 2/3 FM Operation
Sjarifuddin Said Mgr of Plant Safety, Health & Env
Ramlan Spv of Line 2/3 FM field (shift) C
Hajar Aswar Tech of Line 2/3 FM Elins PvM
A. Bustam Arifin Opr. Of Lathe Machine

PT. SEMEN TONASA


PANGKEP
2022
A. Company Profile
Organization Development & History Company
 Project Tonasa 1. 1960, pembangunan pabrik melalui pola pembangunan nasional berencana.
 Perum Semen Tonasa. 1971, pendirian perusahaan umum oleh bapak Soeharto.
 PT Semen Tonasa Persero. 1975-1985, Pengalihan bentuk perum Semen Tonasa menjadi perusahaan
perseroan. Pembangunan Plant II & III.
 Semen Indonesia Group. 1991-2010, Penjualan saham PT Semen Tonasa & PT Semen Padang
kepada Semen Gresik. Pembangunan Plant IV & V.
 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. 2012, Transpormasi korporasi dari Semen Gresik Group menjadi
PT Semen Indonesia (Persero)

Business Product
 Semen zak
 Semen zak jumbo
 Semen curah
 Clinker export

Vission
Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia yang efisien dan berwawasan lingkungan

Mission
Senantiasa berupaya melakukan improvement disegala bidang, guna meningkatkan daya saing dipasar dan
produktifitas perusahaan

Product
 OPC
 PCC
 PPC

Facility
 Cement Plant Site Cap. 7.5 t/a
 Coal Unloading
 Steam Power Plant

Slogan
Kokoh, Kuat, Terpercaya

Culture
 2012, Champs
 2018, SMI
 2020, Akhlak

Certificate
 SNI
 ISO 9001
 ISO 14001
 OHSAS 18001
 ISO 17025
 SMK3
 KAN LSSM
B. Project Profile
Business Case
Cement mill merupakan tahap akhir penggilingan dalam proses pembuatan semen. System finish
mill 2 berupa horisontal mill, Bahan baku berupa (klinker, gypsum, bahan aditif lainnya) akan digiling
kedalam mill menggunakan alat transport weight feeder. Didalam mill, ukuran material akan direduksi
(diperkecil) menggunakan bola baja sebagai media penggiling. Hasil dari penggilingan berupa produk
semen akan di transport lagi ke dalam separator untuk dilakukan proses pemisahan menggunakan alat
transport berupa air slide dan bucket elevator. Hasil pemisahan dalam separator terbagi menjadi dua
bagian, material kasar akan dikembalikan lagi kedalam mill untuk digiling kembali, sedangkan yang
sudah halus langsung ditransport ke tempat penampungan berupa silo semen. Design capacity di unit
cement mill 2 sebesar 95 tph (basis dry).
Salah satu KPI unit cement production adalah order fullfilment silo semen, dimana volume silo
semen linear dengan kapasitas produksi harian semen. Jika realisasi kapasitas produksi diatas dari yang
direncanakan maka akan menjaga nilai order fulfilment tetap tinggi. Namun dari realisasi capaian
produksi triwulan 1 tahun 2021 cukup rendah jika dibandingkan dengan rencana produksi. Dari prediksi
menggunakan rumus regresi diperoleh capai produksi (order fullfiment cement) diakhir tahun 2021 hanya
sebesar 88%. Sehingga perlu dilakukan improvement untuk menaikkan kapasitas produksi hari untuk
mencapai target yang direncanakan.

Project Plan

Oportuny Statement
Dengan melakukan subtitusi bahan umpan menggunakan fly ash dapat memberikan kontribusi
penurunan H2O pada mix bahan umpan, yang berdampak pada kenaikan kapasitas produksi.

Goal Statement
Y = f (x)
Y = Meningkatkan kapasitas produksi unit finish mill 2 menjadi 76 tph dengan menurunkan kadar air
mix material aditif melalui peningkatan pemakaian fly ash paling lambat bulan oktober 2021.
X1 = Kemiringan pipa landai
X2 = Mekanis pada Pfister tidak standart
X3 = Mobil pengisian bin fly ash antri
X4 = Rotary yang digunakan kapasitas besar
C. Sipoc Map & Swim Line Chart
Sub Makro Level Process Map
a. Supplier.
 Produksi RKC 4/5,
 Material ke-3,
 Gudang,
 Alat berat,
 QC 2/3

b. Input.
 Klinker,
 Gypsum,
 Limestone,
 Raw trass,
 Trass dryer,
 Fly ash,
 Tender Feeder,
 Operator CCR,
 Operator QC
c. Process
 Bahan umpan ditransport kedalam bin
 Bahan disetting sesuai proporsi QC
 Bahan ditransport kedalam mill menggunakan WF
 Proses penggilingan didalam mill
 Proses pemisahan diseparator
 Transport produk (material halus) ke silo semen
d. Output
 Semen PCC

e. Customer
 Angkutan semen curah
 Packer 2/3
 QC 2/3
Swim Line Chart

Gambar 1: Swim Line Chart


D. Plan
a. Menentukan Tema Perbaikan

Salah satu KPI unit cement production adalah order fullfilment semen, dimana volume silo
semen linear dengan kapasitas produksi harian semen. Jika realisasi kapasitas produksi diatas dari
yang direncanakan maka akan menjaga nilai order fulfilment tetap tinggi.

Tabel 1:

600,000 Trend produksi semen tahun 2020 - 2021


500,000 200

400,000 150

300,000
100
200,000
50
100,000

- -
Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21

Produksi Bulanan Hari Operasi Bulanan

Gambar 2: Grafik Trend produksi semen tahun 2020-2021

Gambar 3: Grafik Regresi hari operasi terhadap produksi bulanan


Dari persamaan regresi kita dapat memprediksi stock isi silo semen diakhir tahun.
Kapasitas silo semen : 199.840 ton
Kekurangan produksi Nov-Des : 22.605 ton
Kapasitas akhir silo semen : 124.243 ton
Persen silo semen : 88%

Dari grafik kapasitas pada gambar dibawah dapat dilihat tren kapasitas masing-masing plant
masih rendah dari design kapasitas.

Gambar 4: Grafik trend kapasitas FM 2020-2021


Tabel 2:

Berdasarkan table diatas, rendahnya kapasitas produksi unit finish mill 2 dibandingkan
dengan unit yang lain, merupakan masalah prioritas yang perlu segera diselesaikan lebih awal dalam
project ini, sehingga gugus sepakat melakukan perbaikan dengan tema “ Meningkatkan kapasitas
produksi unit finish mill 2 terhadap RKAP ”.

Tabel 3:
Tabel 4:

Dilakukan table komparasi untuk melihat priority perbaikan terhadap beberapa issue problem
penyebab kapasitas produksi mill dibawah dari target yang direncanakan dengan menggunakan
scoring table komparasi tools.

Gambar 5: Initial Goals


Sasaran tema berdasarkan aspek panca mutu,
 Quality, Menaikkan feed sebesar 14 tph atau feed rata-rata perhari 76 tph (target RKAP)
 Cost, Menghilangkan loss produksi= Rp 3.9 M
 Safety, Menurunkan Risk Level dari 4 to 2
 Moral, Meningkatkan kepuasan bekerja personil dari 55% up to 85%
 Enviroment, Zerro contaminant, peningkatan nilai audit TPM menjadi 64 (standar nilai Q2)
b. Menganalisis akar penyebab
Penyebab Dominan (NGT)
 Mekanis tidak standar
 Kapasitas rotary yang digunakan besar
 Kemiringan pipa landai
 Mobil pengisian antri
Dari keempat root cause memiliki tingkat risiko di level high & medium risk

Gambar 6: fish bone diagram

c. Menentukan Solusi
Tabel 5:
d. Merencanakan Perbaikan
Tabel 6:

E. Do
Menyusun dan Melaksanakan Perbaikan
Untuk membantu atau menunjang proses kegiatan sehingga tujuan dari project dapat tercapai. Tim
membutuhkan beberapa sarana & prasarana. Selain itu, dilakukan pengukuran kompetensi anggota tim
sebelum melaksanakan perbaikan.
Sarana:
 Alat tulis
 Meter
 Cutting torch
 Perlengkapan las
 Gerinda tangan
 Gerinda duduk
 Mesin roll plate

Prasarana:
 Workshop
 Lt dasar loading injeksi fly ash
 Lt feeder fly ash
 RR CCR 2/3
Kompetensi:

Gambar 7: pengukuran kompetensi anggota tim

F. Check
Mengevaluasi Hasil
Dari report table produksi dapat dilihat kenaikan feed unit cement mill 2 sejak bulan juni dengan
pencapapain kapasitas diatas dari target yang direncanakan.
Tabel 7:

Grafik kapasitas produksi


90
85 85
80 81 79
78 77 77
75
73
70 68
65 66
60 61
59
55
50
45
40
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
Gambar 8: Grafik kapasitas produksi
Berikut komparasi table data kinerja terkait pencapaian kapasitas
Tabel 8:

Indikator BULAN : MARET 2021


Kinerja
RKAP REAL RATE % Gap
(2021) (2021) REAL Cap.
RKAP

CM2 76 61 63 81 -15

Indikator BULAN : MARET 2021


Kinerja
RKAP REAL RATE % Gap
(2021) (2021) REAL Cap.
RKAP

CM2 76 61 63 81 -15

Dari table kinerja dapat dilihat penurunan gap capaian produksi cement mill 2 terhadap target dari 15 %
menjadi 5 % (+20 % dari RKAP)

Benefit improvement dari aspek mutu QCDSME & Value Added


Dampak positif dari hasil improvement yang dilakukan dapat dilihat dari aspek panca mutu (QCDSM)
 Q, Increased feed 29%atau feed naik dari dari 62 tph up to 80 tph
 C, Margin sebesar Rp 347 juta
 D, Penurunan nilai tingkat risiko dari TR 4 menjadi 2
 S, Peningkatan kepuasan bekerja operator dari 55% menjadi 88%
 M, Peningkatan nilai audit TPM dari 39,67 menjadi 77,64

Dampak positif terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders/customer)


 Indeks CL, Support program perusahaan penurunan indeks clinker
 Development Skill, Peningkatan kompetensi tim terkait skill problem solving
 Proper, Pemanfaatan limbah fly ash (aspek limbah non B3)

Trend konsumsi fly ash plant 2

Gambar 9: perbandingan trend konsumsi fly ash plant 2 sebelum dan sesudah improvement
G. ACT
Menyusun dan melaksanakan perbaikan
 Lern & Share offline
 Zoom Meeting
 Upload doc. Simple app

Anda mungkin juga menyukai