Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

Nama : Kawakib Muhammadi


NIM : 19103040105
Matkul : Kekuasaan Kehakiman

A. Asas kekuasaan kehakiman

Kekuasaan kehakiman adalah kemampuan seseorang atau sekelompok m


anusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau sekelompok lain sedemikian
rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang
yang mempunyai kekuasaan itu.
Menurut Undang - Undang nomor 48 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 yang di
maksud dengan kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan Negara yang merdeka unrtuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945, demi
terselenggaranya Negara Hukum republik Indonesia.

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk


menyelenggarakn peradilan, guna menegakkan hukum dan keadilan. Itulah yang
terkandung dalam pasal 24 ayat (1) UUD 1945. sedangkan pasal 24 ayat (2)
menyebutkan kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah agung dan
badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan [eradilan agama, lingkungan perdailan militer, lingkungan peradilan tata
usaha negera, dan oleh sebuah mahkamah konstitusi. Maka dari pasal 24 UUD 1945
kita mengetahui bahwa mahkamah konstitusi merupakan pelaku kekuasaan
kehakiman.

B. Asas Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman


Dalam Undang - Undang no 48 Pasal 2 - Pasal 5 Asas penyelenggaraan
Kekuasaan Kehakiman sebagai berikut :
1. Peradilan dilakukan “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA”
2. Peradilan negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
pancasila.
3. Semua peradilan di seluruh wilayah negara republik Indpnesia adalah peradilan
Negara yang diatur dengan Undang - Undang.
4. Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan.
5. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, hakim dan hakim konstitusi wajib
menjaga kemandirian peradilan.
6. Segala campur tangan dalam urusan peradilan oleh pihak lain di luar kekuasaan
kehakiman dilarang, kecuali dalam hal - hal sebagaimana dimaksud dalam Undang -
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
7. Setiap orang yang sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan.
8. Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak menbeda - bedakan orang
9. Pengedilan membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan
dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya
ringan.
10. Hakim dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai
hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.
11. Hakim dan hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, jujur, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.
12. Hakim dan hakim konsitusi wajib menaati kode etik dan pedoman perilaku hakim.

Anda mungkin juga menyukai