Anda di halaman 1dari 5

LOKAKARYA

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : Abdul Halim


B. Judul Modul : Perangkat dan Media Pembelajaran
C. Kegiatan Belajar : Pengembangan Materi, Media, Sumber Belajar, Dan Instrumen
Penilaian (KB 2)
D. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Peta Konsep
dan beberapa Pengertian Materi
Pembelajaran
definisi dan
istilah pada KB Pengembangan Materi Ajar
dan Lembar Kerja Peserta
Didik
Pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik

Pengembangan Media
Pembelajaran

Pengembangan Sumber
Belajar Digital

Pengembangan Materi,
Media, Sumber Belajar, Dan
Instrumen Penilaian Pengembangan Instrumen
Penilaian Sikap dan Karakter Teknik Penilaian Sikap
(profil Pancasila)

Pengembangan Instrumen
Teknik Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Keterampilan
Berbasis HOTS

Penilaian Unjuk
Kerja/Kinerja/Praktik
Pengembangan Instrumen
Penilaian Keterampilan
(Kompetensi, Karakter, dan
Literasi
Penilaian Proyek

Penilaian Portofolio
Penjelasan:
Pengembangan Materi, Media, Sumber Belajar, Dan Instrumen
Penilaian
1. Pengembangan Materi Ajar dan Lembar Kerja Peserta Didik
Materi pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting
dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk merancang pembelajaran
kita perlu memikirkan materi/bahan pelajaran apa yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mencapai
kompetensi yang diinginkan, karena itulah kita perlu
mengembangkan bahan pembelajaran.
a. Pengertian Materi Pembelajaran
Bahan atau materi pembelajaran (Learning Materials)
adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus
dikuasai oleh peserta didik, sesuai dengan kompetensi dasar
dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata
pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi
pembelajaran juga dapat diartikan sebagai bahanmemenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan.
b. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Apa itu LKPD? LKPD merupakan lembaran petunjuk dan
langkah-langkah tugas yang disediakan untuk peserta didik
dalam proses pembelajaran, baik secara kelompok maupun
perorangan. LKPD sendiri sebagai sarana untuk
mempermudah terbentuknya interaksi antara guru dengan
peserta didik dalam meningkatkan aktivitas pembelajaran.
Menurut Trianto, LKPD merupakan salah satu sumber belajar
yang dapat digunakan untuk menambah pemahaman konsep
peserta didik (Trianto, 2010, hal. 222). Sementara itu, menurut
Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik yang biasanya berupa petunjuk, langkah langkah
untuk menyelesaikan suatu tugas.
2. Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan unsur yang penting dalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sumber
belajar yang dapat membantu guru dalam memperkaya wawasan
peserta didik, dengan berbagai jenis media pembelajaran oleh
guru maka dapat menjadi bahan dalam memberikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik. Media yang tepat dapat
menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar hal baru dalam
materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dapat
dengan mudah dipahami. Media pembelajaran yang menarik bagi
peserta didik dapat menjadi rangsangan bagi peserta didik dalam
proses pembelajaran. Sebagai guru harus dapat memilih media
pembelajaran yang sesuai dan cocok untuk digunakan sehingga
tercapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah.
3. Pengembangan Sumber Belajar Digital
Sumber belajar digital (e Learning) dapat didefinisikan sebagai
sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang
pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja. E-
learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning
berfungsi sebagai suplemen, apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik atau tidak.
4. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Karakter (profil
Pancasila)
Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta
didik yang meliputi aspek menerima atau memerhatikan
(receiving atau attending), merespons atau menanggapi
(responding), menilai atau menghargai (valuing), mengorganisasi
atau mengelola (organization), dan berkarakter (characterization).
Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi menjadi dua, yakni sikap
spiritual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi sikap masuk
menjadi kompetensi inti 1(KI 1) untuk sikap spiritual dan
kompetensi inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial (Kunandar, 2013, hal.
100)
a. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap harus mengacu pada indikator yang dirinci
dari Kompetensi Dasar (KD) dari kompetensi inti spiritual dan
sosial pada kurikulum 2013 dan Capaian Pembelajaran pada
kurikulum merdeka yang ada di kerangka dasar dan struktur
kurikulum untuk setiap jenjang dari dasar sampai menengah.
5. Pengembangan Instrumen Penilaian Pengetahuan Berbasis
HOTS
Bagaimana mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi?
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) bukanlah
kemampuan untuk mengingat, mengetahui, atau mengulang.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk
memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan
(decision making). Tingkat kesukaran dalam butirs soal tidak sama
dengan kemampuan berpikir tinggi. Contohnya, untuk
mengetahui arti sebuah kata yang tidak umum (uncommon word)
mungkin memiliki tingkat kesukaran yang tinggi, tetapi
kemampuan untuk menjawab soal tersebut tidak termasuk higher
order thinking skills. Dengan demikian, soal-soal HOTS belum
tentu soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi
6. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan (Kompetensi,
Karakter, dan Literasi
Penilaian keterampilan (psikomotorik) adalah penilaian yang
dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
keterampilan dari peserta didik yang meliputi aspek imitasi,
manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi. Kompetensi inti 4
(KI 4), yakni keterampilan tidak dapat dipisahkan dengan
kompetensi inti 3 (KI 3), yakni pengetahuan. Artinya kompetensi
pengetahuan itu menunjukkan peserta didik tahu tentang
keilmuan tertentu dan kompetensi keterampilan ini menunjukkan
peserta didik bisa (mampu) tentang keilmuan tertentu tersebut.
(Kunandar, 2013, hal. 251).
a. Teknik Penilaian Keterampilan
Guru menilai kompetensi keterampilan peserta didik dapat
dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain (1) penilaian
kinerja yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu tertentu menggunakan tes praktek
(unjuk kerja) dengan menggunakan instrumen lembar
pengamatan(observasi), (2) proyek dengan menggunakan
instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, (3)
penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar
penilaian dokumen kumpulan portofolio dan penilaian
produk. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
(Kunandar, 2013, hal. 257).
b. Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian tindakan atau tes
praktik yang secara efektif dapat digunakan untuk
kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-
bentuk perilaku atau keterampilan yang diharapkan muncul
dalam diri peserta didik. (Kunandar, 2013, hal. 257). Penilaian
ini dapat digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu,
seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik
olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi.
c. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang meliputi: pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian, dan penyajian data yang harus diselesaikan
peserta didik (individu/kelompok) dalam waktu atau periode
tertentu. Tugas tersebut bisa berupa investigasi atau penelitian
sederhana tentang suatu masalah yang berkaitan dengan
materi KD tertentu mulai dari perencanaan, pengumpulan data
atau informasi, pengolahan data, penyajian data dan
menyusun laporan.
d. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan
berdasarkan kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang
terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
(Kunandar, 2013, hal. 286).

Identifikasi
Permasalahan
pembelajaran/ Banyak guru yang mengajar tanpa menggunakan media sekalipun, hanya
Kesulitan yang terfokus pada metode konvensional
2
ditemukan
berkaitan
dengan materi
pada KB

a. Guru merasa repot


b. Mahal
Penyebab
3 c. Tidak bisa
permasalahan
d. Tidak tersedia
e. Kurang penghargaan

Upaya untuk mengatasi problematika guru dalam pengembangan media


pembelajaran yaitu memanfaatkan semaksimal mungkin terhadap media
pembelajaran yang ada dengan pembelajaran yang efektif dan
Solusi/Rencana
menyenangkan, dilain sisi kepala sekolah mengusulkan pengadaan
4 aksi yang akan
kelengkapan media pembelajaran kepada pihak dinas pendidikan dan
dilakukan
membuat pelatihan-pelatihan kepada guru-guru tentang cara
penggunaan media pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai