Anda di halaman 1dari 3

Nama : Okta Yayang putri lestari

NIM :13404322251
Kelas :1E
Pelajaran : Etika keperawatan

Asuhan keperawatan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan menyatakan


asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi dengan klien dan lingkunganuntuk
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian dalam merawat dirinya
(Pemerintah Republik Indonesia, 2014).
Asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yaitu suatu metode sistematis
dan ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai
atau mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang optimal
melalui tahapan pengkajian keperawatan, indentifikasi diagnosa keperawatan,
penentuan perencanaan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan serta
mengevaluasinya.

-Tujuan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah sebagai alat komunikasi antara


klien, keluarga, tim perawat dan tim kesehatan lain sehingga terbentuk komunikasi
yang baik dalam perawatan klien, sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat
perlindungan klien dalam pelayanan dan keamanan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan, sebagai informasi statistik acuan perencanaan kebutuhan sarana
prasarana dan sumber daya manusia di masa mendatang, sebagai sarana pendidikan yang
dapat dijadikan media belajar bagi mahasiswa dan bahan penelitian dalam
pengembangan ilmu keperawatan, sebagai sumber data dalam audit keperawatan untuk
alat ukur dalam penilaian kinerja perawatan, sebagai dokumen yang bisa dijadikan
aspek legal dan bukti autentik bagi perawat ketika menghadapi masalah hukum,
sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan.

-Pelaksanaan dokumentasi keperawatan sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui,
memantau dan menyimpulkan suatu pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan
di rumah sakit.
Salah satu idikator kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan bisa
dilihat dari pelaksanaan pendokumentasian asuhan. Tanpa dokumentasi keperawatan
maka semua implementasi keperawatan yang telah dilakukuan oleh perawat tidak
mempunyai makna dalam hal tanggung jawab dan tanggung gugat.
Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu bentuk upaya membina dan
mempertahankan akuntabilitas perawat dan keperawatan.

-Manfaat Dokumentasian Asuhan


Keperawatan

Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting dalam berbagai aspek, yaitu
aspek kualitas pelayanan karena pendokumentasian memberi kemudahan dalam memberikan
pelayanan dan penyelesaian masalah klien sebagai acuan evaluasi untuk meningkatkan
mutu pelayanan, aspek komunikasi dan sebagai sarana komunikasi antara perawat
dengan klien atau keluarga, tenaga kesehatan lain sehingga dapat membentuk suatu
koordinasi yang baik dan tidak terjadi duplikasi yang tidak efektif dan efisien,
aspek hukum sebagai dokumen resmi dan bernilai hukum atau legalitas dalam sistem
pelayanan keperawatan sehingga apabila terjadi suatu masalah hukum maka dokumentasi
dapat dijadikan sebagai barang bukti di pengadilan, aspek pendidikan dan pelatihan
dokumentasi mempunyai nilai pendidikan karena isinya menyangkut kronologis dari
kegiatan asuhan keperawatan yang dapat dijadikan sebagai referensi pembelajaran
bagi peserta didik profesi keperawatan, aspek keuangan semua asuhan keperawatan
yang belum, sedang atau telah diberikan didokumentasikan yang dapat dijadikan acuan
atau pertimbangan biaya bagi klien, aspek penelitian dapat dijadikan sebagai bahan
atau objek riset dan pengembangan profesi keperawatan,aspek akreditasi
pendokumentasian asuhan keperawatan sebagai indikator dalam penilaian suatu
pelayanan keperawatan dalam akreditasi rumah sakit.

-Prinsip-Prinsip Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
antara lain dokumentasi harus dilakukan segera setelah pengkajian pertama dilakukan
atau pada tiap langkah asuhan keperawatan, catat setiap respon pasien keluarga
tentang informasi atau data yang penting, pastikan kebenaran setiap data-data yang
akan dicatat, data harus objektif bukan data penafsiran perawat.

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

Kode etik Adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan
tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang
perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran
etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan Indonesia :
a. PerawatdanKlien
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warnakulit, umur, jeniskelamin, aliran politik dan
agama yang dianutserta kedudukan sosial.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama klien.
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan.
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
b. Perawat dan praktek
1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan
melalui belajar terus-menerus
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat
dan mempertimbangkan kemampuan sertakualifikasi seseorang
bilamelakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi
kepada orang lain

4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan


selalu menunjukkan perilaku profesional.
c. Perawat dan masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai
dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.
d. Perawat dan teman sejawat
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame perawat
maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara keseluruhan.
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
e. Perawat dan Profesi
1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan
3) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan
memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan

Prinsip Etik dalam Keperawatan

Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:


a. Otonomi (Autonomy)Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten
dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan
bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu
yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat
perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience)Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang
baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini
dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)Prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity)Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus
ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman
dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk
kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan
atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban
seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar
dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Kerahasiaan (Confidentiality)Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain
harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa
tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali.
Itulah 8 prinsip-prinsip etik keperawatan yang harus dimiliki oleh seorang perawat.

Anda mungkin juga menyukai