Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAI(AT ISLAM

NOMOR DJ.II/ Lr42 TAHUN zOLg


TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NII{AH

DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAI{AT ISLAM,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan


Kantor Urusan Agama (KUA) kepada masyarakat di
bidang nikah rujuk dan tertib administrasi pengisian dan
penulisan blangko nikah oleh pegawai pencatat nikah
(penghulu), dipandang perlu menetapkan petunjuk teknis
pengisian dan penulisan blangko nikah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tentang
Petunjuk Teknis Pengisian dan Penulisan Blangko Nikah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang
Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1946 Nomor 98, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 69a);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 1974 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3019);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun L975 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 7974
tentang Perkawinan;
4. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2OlO tentang
Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 42
Tahun 2OO2 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
5. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2OlL tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2OO9 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Agama;
6. Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2oll tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2OlO tentang Kedudukan, T\rgas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor l L Tahun 2OOT tentang
Pencatatan Nikah ;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor ILT Tahun 2OO7
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan
Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2OLO tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
t0. Peraturan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001
tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama
Kecamatan;
t1. Keputusan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2Ol2
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama;

t2. Keputusan Menteri Agama Nomor 99 Tahun 2013 tentang


Penetapan Blangko Daftar Pemeriksaan Nikah, Akta
Nikah, Buku Nikah, Duplikat Buku Nikah, Buku
Pencatatan Rujuk, dan Kutipan Buku Pencatatan Rujuk.

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN


MASYARAKAT ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

KESATU Menetapkan Petunjuk Teknis Pengisian dan Penulisan


Blangko Nikah sebagaimana tercantum dalam lampiran
Keputusan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan ini.

KEDUA Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum


KESATU merupakan panduan bagi pegawai pencatat nikah
(penghulu) dalam melaksanakan pengisian dan penulisan
blangko nikah di Kantor Urusan Agama (KUA).

KETIGA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Nopember 2013

R JENDERAL 4
AN MASYARAKAT ISLAM,

. ABDULJAMIL, M.A f.
7O414L982O310O3I
/.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAI{AT ISLAM
NOMOR DJ.ttl rt42 TAHUN 2OL3
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

BAB I
PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 2


menyatakan:
1. Perkawinan adalah sah, apabila dilaku.kan menurut hukum masing-masing
agama dan kepercayaannya itu.
2. Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut-peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Di sini jelas bahwa titik berat sahnya suatu perkawinan adalah pada
sahnya perkawinan itu menurut ketentuan hukum Agama. Disamping itu
ketentuan administrasi mengharuskan perkawinan yang sah dicatat.

Setiap Warga Negara Indonesia yang beragama Istam pernikahannya


dilaksanakan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah, pejabat tersebut
berkewajiban mengawasi dan menyaksikan serta melakukan pencatatan.
Pencatatan ini sangat penting untuk mendapatkan kepastian hukum bagi
yang bersangkutan untuk melaksanakan ketentuan pasal 32 ayat (1)
Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2OO7 tentang pencatatan nikah,
telah ditetapkan Keputusan Menteri Agama Nomor 99 Tahun 2Ol3 tentang
Penetapan blangko daftar pemeriksaan nikah, akta nikah, buku nikah dan
duplikat buku nikah.
Dalam suatu pencatatan, sekecil apapun kesalahan hendaknya dapat
dihindari, khususnya akta nikah dan kutipan akta nikah. Apabila terjadi
kesalahan dalam pencatatan akta, akan menimbulkan dampak antara lain
otentitas data dipertanyakan sehingga kebenaran data diragukan.
Untuk menjaga hal-hal tersebut di atas, maka disusunlah tata cara pengisian
blangko ini, untuk dapat dipedomani khususnya oleh para pelaksana
administrasi, penghulu, dan pejabat terkait.
Perlu dikutip beberapa pasal dari Peraturan Menteri Agama Nomor 11. Tahun
2OO7 tentang Pencatatan Nikah antara lain :

Penjelasan PMA 11 Tahun 2OO7

a. Pasal 33
(2) Pengisian blangko-blangko yang digunakan dalam pendaftaran
pemeriksaan dan pencatatan peristiwa nikah, cerai/talak dan rujuk
ditulis dengan huruf balok, dan menggunakan tinta hitam;
(3) Penulisan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin ketik atau komputer.

b. Pasal 34
(1) Perbaikan penulisan dilakukan dengan mencoret kata yang salah dengan
tidak menghilangkan tulisan salah tersebut, kemudian menulis kembali
perbaikannya dengan dibubuhi paraf oleh PPN dan diberi stempel KUA;
(2) Perubahan yang menyangkut biodata suami, istri ataupun wali harus
berdasarkan kepada Keputusan Pengadilan pada wilayah yang
bersangkutan.

Dari Pasal ini diharapkan agar penulisan baru dilakukan setelah diteliti
dengan cermat, sehingga terhindar dari kesalahan. Apabila ada kesalahan
jangan sekali-kali kesalahan itu ditutup dengan tipp ex misalnya, tetapi harr.s
dicoret dua garis pada bagian yang salah dan bagian yang salah itu harus
tetap dapat dibaca, lalu ditulis pembetulannya pada bagian kertas yang masih
tersedia, kemudian Penghulu memberikan paraf pada tiap bagian yang
dibetulkan tersebut.

BAB II
TATA CARA PENGISIAN FORMULIR

1. Daftar Pemeriksanaan Nikah (Model NBf-

a. Di bawah tulisan daftar pemeriksaan nikah ada nomor yang harus


diisi yaitu nomor dari daftar pemeriksaan nikah. Penulisan nomor
tersebut ditulis secara urut, yaitu nomor urut pemeriksaan dalam
tahun yang bersangkutan, kode desa/kelurahan tempat tinggal calon
mempelai wanita/tempat dilangsungkan akad nikah, bulan
dilaksanakan pemeriksaan, dan tahun pemeriksaan. Contoh Nomor :
417 /l I 2OI3 Penjelasan : 417 adalah nomor urut pemeriksaan tahun
itu; 1 adalah kode desa/kelurahan; 2013 adalah tahun pemeriksaan ;
ditulis lengkap dan tidak disingk,r.t.
b. Hari, tanggal, bulan dan tahun pemeriksaan serta kecamatan dan
Kabupaten f Kota, penulisannya adalah dengan menggunakan huquf,
contoh hari senin tanggal lima belas bulan januari tahun dua ribu tiga
belas bertempat di KUA Kecamatan Kabupaten lKota

c. Kolom hari, tanggal, dan waktu pelaksanaan akad nikah,


penulisannya dengan menggunakan angka seperti petunjuk pada
huruf a. Sedangkan tempat dengan menggunakan huruf.
Contoh :
Selasa 1 Agustus 2013 M
09.00
Jalan Melati Putih nomor 2 G Kelurahan Kemanggisan Jakarta Barat

d. Kolom CALON SUAMI


1) Butir 1 Nama ditulis lengkap tidak disingkat, sesuai dengan surat-
surat keterangan dari kepala desa/lurah dan dicocokkan dengan
akta kelahiran atau KTP. Ditulis mulai pada awal titik dan
sesudah huruf terakhir nama, dibuat garis lurus sampai akhir
titik.
Contoh : Muhammad alias Mamad------
Bagi yang ada perubahan nama, harus dilengkapi dengan nama
aslinya.
Contoh : Ahmad Khair alias Wijanarko-----
Poin 2, 3, 4, 6 dan 8 (tempat dan tanggal lahir, NIK,
kewarganegaraan, agama, pekerjaan dan alamat tempat tinggal)
diisi sesuai dengan keterangan dari kepala desa/lurah.
2) Butir 5 (agama) diisi sesuai dengan keterangan dari Kepala
Desa/Kelurahan dan atau surat keteranganfpernyataan dari
lembaga pemerintah atau keagamaan;
3) Butir 7 (pendidikan terakhir) diisi sesuai dengan keterangan yang
bersangkutan.
4) Butir 9 (orang tualayali, kandung) Nama ditulis lengkap tidak
disingkat, sesuai dengan surat-surat keterangan dari kepala
desa/lurah dan dicocokkan dengan KTP. Ditulis mulai pada awal
titik dan sesudah huruf terakhir nama, dibuat garis lurus sampai
akhir titik.
Contoh : Mamad alias Mahmud----------
Huruf a, b, c, d, e, f, dan g (tempat dan tanggal lahir, NIK,
kernarganegaraan, agama, pekerjaan dan alamat Empat tinggalj
diisi sesuai dengan keterangan dari kepala desa/rurah.
5) !u!ir 10 (orang tua/ibu kandung) Na*u. ditulis lengkap tidak
disingkat, sesuai dengan surat-surat keterangan dari'kepaia
desa/lurah dan dicocokkan dengan KTp. Ditulis-rnulai pada awal
titik dan sesudah huruf terakhir nama, dibuat garis lurus sampai
akhir titik.

Contoh: Solehah
Huruf a, b, c, d, e, f, dan g (tempat dan tanggal lahir, NIK,
kewarganegaraan, agama, pekerjaan dan alamat timpat tinggalj
diisi sesuai dengan keterangan dari kepala desa/lurah.
6) Butir 11 (status perkawinan) apabila keterangan dari kepala
desa/lurah status yang bersangkutan perjaka rnaka dilampirkan
surat pernyataan bermaterai 6000, selanjutnya kolom duda dan
kolom beristri di garis silang.
Jika berstatus duda, maka dituliskan nama, tempat tinggal bekas
istri dan bukti perceraian berdasarkan surat putusan pengadilan
Agama/surat kematian, nomor dan tanggal untuk bekas istri ke I,
II, dan III.
Jika duda lebih dari tiga kali maka bekas istri ke IV dan
seterusnya ditulis dalam lembar terpisah.
7l Butir 12 fiika beristri) maka dituliskan nama istri, Nomor Akta
nikah, dan tanggal akta nikah baik untuk istri I, II, dan III, serta
menuliskan surat izin Pengadilan Agama Kabupaten f Kota, nomor
dan tanggal. Untuk istri ke III dan IV ditulis pada lembar terpisah.
Jika memiliki istri yang keempat maka datanya ditulis dalam
lembar terpisah.
8) Butir 13, diisi dengan melingkari poin I, II, III, dan IV sesuai
dengan jumlah istri.
e) Butir 14, hubungan nasab, radla'ah atau mushaharah (semenda)
antara calon istri dengan :

lembar sendiri ditulis ADA / TIDAK


pada lembar tersendiri ditulis ADA / TIDAK.
10)Butir 15, persetujuan istri/istri-istri dicoret salah satu ada atau
tidak ada dengan satu garis dan dibuat tanggal persetujuan atau
tidak.
11) Butir i6 jika calon suami anggota TNI atau Kepolisian , diisi
selengkapnya berdasarkan surat izin pejabat yang berwenang dan
jika bukan anggota TNI atau kepolisian kolom ditutup dengan
garis silang.
12) Butir 17, Jika yang bersangkutan WNA (calon suami WNA) diisi
selengkapnya nama kedutaan yang memberi izin, nomor dan
tanggal surat dan jika bukan perkawinan campuran maka kolom
ini ditutup dengan garis silang.
13)Butir 18, jika calon suami belum mencapai umur 19 tahun diisi
selengkapnya berdasarkan izin Pengadilan Agama
Kabupaten f Kota, nomor dan tanggal surat izin. Apabila umurnya
sudah lebih dari 19 tahun maka kolom ini ditutup dengan garis
silang.
l4)Butir 19, jika calon suami belum mencapai umur 21 tahun.
Apabila izin diberikan oleh orang tua, kolom a diisi nama orang
tua kolom b, digaris memanjang, kolom c diisi tanggal surat.
Apabila izin diberikan oleh selain orang tua, kolom a diisi nama
atau Pengadilan Agama yang memberi izin, kolom b hubungan
keluarga, dan kolom c, diisi nomor dan atau tanggal surat.
Apabila
sudah mencapai umur 21 tahun, kolom ini ditiiup a""g""fg"ri"
silang.

e. Kolom CALON ISTRI


cara pengisian kolom calon
istri sama dengan cara pengisian kolom
calon suami yaitu berdasarkan surat keterangan -dari kepala
desa/lurah yang dicocokkan dengan akta kelahiran-atau xTp. oitutis
mulai pada awal titik dan sesudah huruf terakhir nama, dibuat garis
lurus sampai akhir titik, seperti :
1) Butir 1, nama, contoh-contoh
Ratu Siti Maimunah
Maisarah alias Elisa

2) Butir 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 tempat tinggal dan tanggal lahir, Nomor


Induk Kependudukan, Kewarganegaraan, aga-a, pei<erjaan,
pendidikan terakhir dan alamat tempat tinggal, cukup jeLs.
3) Butir 9 (orang tua/ayah kandung) Nami ditulis iengt<ap - tidak
disingkat, sesuai dengan surat-surat keterangan dari kepala
desa/lurah dan dicocokkan dengan KTp. Ditulis mulai pada awal
titik dan sesudah huruf terakhir nama, dibuat garis lurus sampai
akhir titik.
Contoh : Mamad alias Mahmud-------
Huruf a, b, c, d, e, f, dan g (nama, tempat dan tanggal lahir, NIK,
kewarganegaraan, agama, pekerjaan dan alamat tempat tinggal)
diisi sesuai dengan keterangan dari kepala desa/lurah.
4) Butir 10 (orang tua/ibu kandung) Nama dituris lengkap tidak
disingkat, sesuai dengan surat-surat keterangan dari kepala
desa/lurah dan dicocokkan dengan KTp. Ditulis mulai pada iwal
titik dan sesudah huruf terakhir nama, dibuat garis lurus sampai
akhir titik.
Contoh: Solehah
Huruf a, b, c, d, e, f, dan g (nama, tempat dan tanggal lahir, NIK,
kewarganegaraan, agama, pekerjaan dan alamat tempat tinggal)
diisi sesuai dengan keterangan dari kepala desa/lurah.
5) Butir 11", status sebelum nikah, jika perawan maka semua kolom
janda digaris silang.
Jika janda, angka 1), 2) dan 3) huruf a) dan b) (nama bekas suami,
tempat tinggal bekas suami dan surat bukti perceraian dari
Pengadilan Agama atau Surat Kematian dari kelurahan) diisi
sesuai dengan wawancara dan surat keterangan kepala
desa/lurah lengkap berdasarkan akte cerai atau surat kematian.
6) Butir 72, nama calon suami, cukup jelas.
7) Butir 13, hubungan nasab, cukup jelas.
B) Butir 14, Calon istri anggota TNI/Polri, cukup jelas.
9) Butir 15, yang bersangkutan WNA, cukup jelas.
10) Butir 16, belum mencapai umur 16 tahun, cukup jelas.
1 1) Butir 17, belum mencapai umur 21 tahun, cukup jelas.

Kolom 1VALI NII(AH


1) Butir I , status wali, diisi nasab atau hakim.
2) Butir 2, hubungan wali/nasab, diisi contoh : ayah atau kakek
Jika walinya bukan ayah, apa sebabnya. Contoh : Kakek sebab
ayah telah meninggal dunia.
Jika wali hakim, apa sebabnya. Contoh : hakim sebab beda
agama.
3) Butir 3, 4, 5, 6,7, 8 dan 9, bagi wali nasab diisi lengkap.
4l Bagi wali hakim butir 3 ditulis lengkap tidak disingkat dan
sesudah huruf terakhir nama, dibuat garis lurus sampai akhir
titik.
Sedangkan butir 4 sampai dengan 9 tidak perlu diisi.

g. Kolom UIAKIL WALI NII(AH


Kolom ini dibuat garis silang apabila wali nikahnya nasab atau hakim,
jika wali nikah berwakil maka butir I,2, 3, 4, S, 6,7, g, d,an 9 (nama,
tempat dan tanggal lahir, NIK, kerwarganegaraan, agama, pekerjaan,
alamat tempat tinggal, tanggal surat kuasa, dan pejabat KUA'yang
mengesahkan) diisi berdasarkan data surat taukil atau KTP yang
bersangkutan
h. Kolom MASKAWIN
1) Jenis maskawin berupa apa dan berapa ditulis jelas dan lengkap
dengan jumlahnya. Contoh : Kalung emas sepuluh gram dan
seperangkat perlengkapan shalat.
2) T\rnai atau dihutang. cukup jelas.
i. Kolom PERJANJIAN PERI(AWINAN
Jika ada ditulis ada, dan foto kopinya dilampirkan selengkapnya dan
jika tidak ada perjanjian, ditulis tidak ada.
j. Kolom PPN/Penghulu/Pembantu Penghulu yang memeriksa, cukup
jelas;
k. Kolom Tanda tangan
Sebelum hasil pemeriksaan ditandatangani masing-masing yang
bersangkutan, terlebih dahulu PPN/Penghulu/Pembantu Penghulu
yang memeriksa membaca sekali lagi di depan para pihak apakah
pengisian Daftar Pemeriksaan Nikah sudah tidak ada kekurangan.
Untuk penandatangan pemeriksaan penghulu adalah pada kolom
PPN.
l. Kolom Catatan
Digunakan untuk mencatat perubahan status berdasarkan putusan/
penetapan Pengadilan Agama dan catatan yang dianggap perlu.

2. Akta Nikah (Model N)

a. Pada dasarnya pengisian akta nikah, model N. merupakan


pemindahan dari daftar pemeriksaan nikah, Model NB. oleh karena itu
pengisiannya sebagaimana penjelasan pada pengisian formulir daftar
pemeriksaan nikah.
b. Nomor Akta Nikah adalah :-nomor urut dalam tahun. Nomor urut
dalam bulan, bulan pencatatan (dengan angka Romawi) dan tahun
pencatatan. Contoh Nomor : 477l17lYllll 2Ol3
Penjelasan :417 adalah nomor urut pada tahun itu, i5
adalah nomor urut pada bulan itu, VIII adalah bulan Agustus, bulan
pencatatan, 2013 adalah tahun pencatatan, ditulis lengkap.
c. Pada halaman 2, penulisan tanggal dan tahun masehi diikuti dengan
penulisan tanggal dan tahun hijriyah.
d. Pengisian kolom suami dan kolom istri sama dengan pengisian kolom
calon suami dan kolom calon istri pada daftar pemeriksaan nikah
(model NB).
e. Pada kolom status perkawinan diisi nama istri terdahulu ditulis nama
lengkap dan tempat tinggal serta diisi nomor putusan Pengadilan
Agama.
f. Pada data suami nomor 18 dan istri nomor 16, jika belum mencapai
umur 19 tahun bagi suami dan kurang 16 tahun bagi istri, izin
Pengadilan Negeri yang dimaksud adalah izin Pengadilan Agama
Kabupaten lKota yang bersangkutan (kolom agar diisi dengan
Pengadilan Agama).
g. Kolom wali nikah pengisiannya sama dengan daftar pemeriksaan
nikah (model NB).
h. Kolom mas kawin diisi jenis dan jumlahnya, kolom diisi dengan tunai
atau hutang.
i. Kolom perjanjian perkawinan bila ada diisi lengkap sesuai fakta surat
perjanjian, jika tidak ada digaris silang.
j. Kolom taklik talak diisi ya atau tidak dimulai pada awal titik dan
sesudah huruf terakhir, digaris lurus sampai akhir titik.
k. Kolom wakil suami diisi lengka.p sesuai dengan surat kuasa, jika
suami tidak berwakil, maka kolom wakil suami digaris silang.
l. Kolom saksi-saksi diisi sesuai dengan Kartu Identitas Penduduk yang
bersangkutan.
m. Kolom yang menghadiri akad nikah ditulis nama PPN/Penghulu/P3N
yang menghadiri akad nikah dan menyebutkan jabatan
PPN/Penghulu/P3N.
n. Kolom tempat akad nikah ditulis lengkap.
o. Kolom pencatatan nikah berdasarkan putusan pengadilan ditulis
nama Pengadilan Agama yang mengeluarkan, nomor, serta tanggal
keputusan.
p. Kolom tanda tangan, ditandatangani oleh masing-masing pihak,
untuk kolom PPN ditandatangani oleh PPN/Penghulu/P3N yang
menghadiri akad nikah.
q. Setiap Akta Nikah ditandatangani oleh PPN lKepala KUA di bawah
kolom tanda tangan PPN/Penghulu/P3N.
r. Sebelum dilangsungkan akad nikah, akta nikah sudah ditulis dan
setelah akad nikah masing-masing pihak menandatangani akta
tersebut.
s. Jika wali nikah bertaukil bil kita.bah maka ditulis pada kolom catatan
paling bawah adalah "Wall bertaukll bil kitabah".

3. Buku Nikah (Model NA)

a. Buku nikah adalah kutipan dari akta nikah, sehingga pengisiannya


berdasarkan data dari akta nikah (model N).
b. Buku nikah yang baru menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.
c. Kolom Kecamatan diisi nama kecamatan tempat akad nikah, District
diisi kawasan tempat akad nikah di luar negeri.
d. Kolom Kabupaten f Kota, Regency/Municipality diisi nama kabupaten
kota yang mewilayahi kecamatan/kawasan tempat akad nikah
dilangsungkan di Indonesia atau di luar negeri.
e. Kolom Provinsi, Province diisi nama provinsi tempat akad nikah
dilangsungkan di Indonesia atau di luar negeri.
f. Kolom Perwakilan RJlllndoneslan Embassg/consulate general diisi
negara tempat akad nikah dilangsungkan di luar negeri. Bila akad
nikah dilangsungkan di Indonesia kolom perwakilan RI tidak diisi.
g. Kolom Foto suami ditempel sebelah kanan dan foto istri ditempel
sebelah kiri dengan ukuran masing-masing 2 x 3, selanjutnya
distempel.
h. Kolom Pasphoto suami/Husband Photograph dan pasphoto istri/Wife
Photograph ditempel photo suami dan istri berwarna, dengan latar
belakang (back ground) warna biru, distempel dinas KUA atau
Perwakilan RI.
i. Kolom Nomor/Number yaitu nomor akta nikah, Contoh
2tsloe ltrr/2oo5.
j Kolom Harif Day, Tanggal, bulan, tahun/Date,Month,Year masehi dan
Bertepatanl Colncldes wtth lnijrlah diisi data dilangsungkan akad
nikah.
Contoh : Selasa
1 Agustus 2013 M
23 Ramadhan1434 H
k. Kolom Na*^al Full nqme, Birr/Son of, Tempat dan tanggal
lahirl Place ynd of birfia tewiiganigaruanl Nationaritg,
Agama/Religion, _dvte
pekerjaan I oecupation, AIam
itl eaar"ss diisi data
suami dan data istri serta data wali p"."i" sama dengan data yang
dicatat pada Model N.
l. Kolom Nomor/Number yaitu nomor akta nikah istri dikosongkan paja.
m' Kolom Mas kawin berupa/with the dowry diisi jenis mas kawin dan
jumlah yang je1as.
n. Di kolom kutipan akta nikah ditulis nama kota
kabupaten/kotamadyalKota tempat perwakilan RI di Luar Negeri,
tanggal, bulan_dan tahun penerbitan kutipan, seranjutnya ,I-.
terang dan NIP Kepala KUA/ppN yang menand-atanganinya
Contoh:
Malang 1 Agustus 2O1S
Pegawai Pencatat Nikah
Offtcer of Marriage Registration
(Tanda tangan)
(Stempel)
Drs. H. MADARI
NIP. 1972 1 I 151998031002
o. Kolom sighat taklik diisi nama suami, apabila suami mengucapkan/
membaca/menyetujui sekaligus ditandatangani.
p. Buku Nikah harus ditulis bagus dan rapi ditulis dengan tinta hitam
huruf balok menggunakan tulis tangan atau dicetak dengan
komputer.
q. Lembar catatan status Perkawinan diisi dengan catatan putusan
pengadilan atau legalisasi pejabat Kementerian Agama pusat.
r. Buku Nikah dibuat rangkap 2 (dua) dengan warna yang berbeda, yang
berwama hrjau tua untuk istri dan yang berwarna coklat muda urrt k
suami.
+. Duplikat Kutipan Akta Nikah (Model DN)
a. Pada dasarnya pengisian duplikat kutipan akta nikah (model DN)
sama dengan penulisan buku nikah (model NA), oleh karena itu
pengisiannya sebagaimana penjelasan pada pengisian buku nikah
(model NA).
b. Nomor Duplikat Kutipan Akta,Nikah adalah nomor yang tertera pada
akta nikah yang menjelaskan : nomor urut dalam tahun. Nomor urut
dalam bulan, bulan pencatatan (dengan angka Romawi) dan tahun
pencatatan. Contoh Nomor : ll5l07lVllll 2OL3
Penjelasan : 115 adalah nomor urut pada tahun itu, 07
adalah nomor urut pada bulan itu, MII adalah bulan Agustus, bulan
pencatatan, 20 I 3 adalah tahun pencatatan, ditulis lengkap.
c. Di kaki kutipan ditulis nama kota kabupaten/kotamadyalKota Kantor
Perwakilan RI di Luar Negeri, tanggal, bulan dan tahun penerbitan
duplikat kutipan akta nikah, selanjutnya nama terang dan NIP Kepala
KUA/ PPN yang menandatanganinya
Contoh :
Pontianak L Aqustus 2013
Pegawai Pencatat Nikah
Offi ce r of M arriag e R e g istr atio n
(Tanda tangan)
(Stempel)
Drs. H. ABDUL RASYID
NrP. 79721 1 15 199803 1002
d. Kolom sighat taktik diisi, apabila suami mengucapkan/membaca
{meLyetujui sekaligus ditandatangani.
e. Duplikat Kutipan Akta Nikah harus ditulis bagus dan rapi, ditulis
dengan tinta hitam huruf barok. Dapat
atau menggunakan komputer. -.rrggfr.r.kan turis tangan
f. Lembar catatan status perkawinan diisi dengan catatan putrrsan
pengadilan atau legalisasi pejabat Kementerian a-gama p"""t. r --:--*--
o Duplikat Kutipan Akta Nikah
b. terdapat rangkap f 1arr"i dengan warna
yang- berbeda yakni warna hijau lua uniuk- istri dan
coklat muda
ynluk suami, duplikat ini dikeluarkan berdasarkan permintaan yang
berkepentingan.

Ditetapkan di Jakarta
padatanggal 19 Nopember 2OL3

ABDUL JAMIL, *.^ 7


141982031003
"bf
?/julaisbryh 1-12/ t3
Qffi""d

Anda mungkin juga menyukai