BAB II Eny Lupita Sari
BAB II Eny Lupita Sari
TINJAUAN PUSTAKA
1. Laporan Keuangan
laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta
adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Proses akuntansi dimulai dari
pendapat.
ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu bank syariah
menyebutkan bahwa :
selama periode tertentu yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
perusahaan tersebut.
e. Pihak pemerintah
perusahaan.
f. Pihak pelanggan
g. Pihak Pegawai
Pegawai memerlukan data informasi keuangan buat
yang telah diterima secara umum. Hal tersebut diatur dalam Undang-
saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu
dengan :
pemerintahan; dan
aktivitasnya.
Nomor 4286).
5679).
21 Tahun 2011.
10) Peraturan Menteri Keuangan No.283/PMK.05/2011 Tahun
Pemerintahan.
Akuntansi Pemerintahan.
atas:
berjalan.
3) Laporan Operasional
5) Neraca
tahun sebelumnya.
tersebut disusun oleh Pemerintah Daerah dan ditetapkan dalam Peraturan Kepala
Daerah.
lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan
tersebut ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah sebagai bagian yang tidak
sampai dengan Pasal 188, akuntansi pemerintah daerah diatur sebagai berikut:
2) SAPD
peraturan perundang-undangan.
entitas pelaporan.
SAP atas:
SAP
3) Neraca
4) Laporan Operasional
elektronik.
kelompok dana tersebut membagi dana menjadi dana umum dan dana
Daerah memiliki peran dan unit kerja yang sangat strategis baik ditinjau dari
aspek fungsi dan tanggung jawab dalam manajemen maupun dari segi
pencapaian visi dan misi serta program-program pemerintah. Dari segi fungsi-
dapat memanfaatkan hasil pengawasan APIP terutama dari hasil reviu atas
berikut.
I. Kegiatan Pengawasan
penganggaran;
Daerah;
dana desa;
verifikasi LHKPN/LHKASN;
Pemberantasan Korupsi;
pelayanan publik.
kinerja; dan
seorang leader atau top manajemen dalam setiap organisasi, sejalan dengan
sederhana adalah untuk memahami dan menemukan apa yang salah demi
perbaikan di masa mendatang. Hal itu sebetulnya sudah menjadi hal yang
lumrah dan harus dilaksanakan oleh semua pihak baik yang mengawasi
unsur tindak pidana harus diproses oleh aparat penegak hukum, sehingga
membuat efek jera bagi pelaku dan orang lain berpikir seribu kali untuk
melakukan hal yang sama, sehingga praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) menjadi berkurang dan akhirnya hilang. Hal seperti itulah yang menjadi
melihat perilaku birokrasi korup, yang semakin hari bukannya kian berkurang
memberi label perbuatan korupsi itu sebagai kejahatan yang luar biasa, dan
pengawas daerah tersebut karena dinilai tidak ada gunanya, bahkan ikut
pengawas seperti Inspektorat Daerah bukan hanya berdiam diri, tidak berbuat,
tidak inovatif, dan sebagainya. Tetapi jauh dari anggapan itu, insan-insan
masyarakat itu sendiri. Langkah pro aktif menuju pengawasan yang efektif dan
pragmatis yang lebih realistis dan sistematis dalam penempatan sumber daya
manusia (SDM) pada lembaga pengawas daerah, mulai dari pimpinan sampai
dapat berjalan secara efisien, efektif dan sesuai dengan aturannya dalam
pemerintahan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen
posisi keuangan, perubahan ekuitas, hasil usaha dan laporan arus kas.
Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi, pengertian
tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan
Menurut Leo Harbert (1979:5) dalam Rai (2008 : 88) terdapat tiga pihak yang
saling berkaitan dalam kegiatan audit, yaitu: (1) entitas pemeriksa (auditor),
(2) entitas yang diaudit (auditee), dan (3) entitas yang meminta
2.1
Gambar 2.1 Hubungan Audit
Sumber : Leo Harbert (1979:5)
dapat tercapai. Pihak auditee biasanya terdiri dari manajemen atau pekerja
menerima laporan dan biasa disebut pihak ketiga yang terdiri dari beberapa
kelompok antara lain: tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi yang
bahwa:
bersangkutan.
rupa sehingga auditor percaya pada hasil kerjanya dan tidak ada
2) Kompetensi
2) Preliminary Survey
terhadap wilayah audit yang terdiri dari program, fungsi, entitas atau
yang diaudit. Poin penting dalam tahap ini yaitu: mengetahui latar
5) Reporting (Pelaporan)
audit internal. Banyak yang mampu menulis sebuah report, tapi tak
penting dalam tahap ini: outline report, menulis draf awal, mengedit
kepada manajemen. Ada dua hal penting pada tahap ini: kebutuhan
terhadap audit.
2.1.5 Karateristik Kualitatif Laporan Keuangan
ekonomi dan bisnis, serta asumsi dan juga konsep yang menjadi
independen ini bisa terbaca dan juga bermanfaat dan juga tidak
b) Relevansi (Relevance)
umum.b) Andal/Reliabilitas
c) Keandalan (Reliability)
tingkat relevansinya.
keandalan informasi.
Sebaliknya, bila pelaporan ditunda hingga seluruh aspek di
lebih relative.
keuangan dari transaksi dan juga peristiwa lain yang serupa harus
berbeda-beda.
perubahan tersebut.
yang berbeda.
a. Definisi Reviu
1) Perencanaan
memadai antara lain penyusunan tim reviu. tim reviu secara kolektif
masing-masing kementrian/lembaga.
proses reviu.
intern.
4) Tindak lanjut
pengawasan intern.
mencegah terjadinya
penyimpangan-
penyimpangan yang
disebabkan oleh pihak-
pihak tertentu, hal ini
dikarenakan seorang
auditor harus memiliki
kemampuan agar dapat
menilai secara objektif
sehingga ketika seorang
auditor menemukan adanya
penyimpangan dalam
penyajian laporan
keuangan yang diaudit
maka seorang auditor akan
mengungkapkan bahwa
terdapat penyimpangan
atas laporan keuangan.