BAB 4 edit
BAB 4 edit
Inspeksi :
a) Palpebra tidak edema, tidak ada radang
b) Pupil isokor kiri dan kanan
c) Keadaan bulu mata tumbuh merata
Palpasi :
d) Tidak ada nyeri tekan pada area mata
e) Respon berkedip baik
2) Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri
tekan, tidak terdapat lumen, penciuman
normal, mukosa hidung lembab, tedapat
sekret dan klien mengeluhkan sulit bernapas
lewat hidung
Inspeksi :
a) Posisi hidung simetris kiri dan kanan
b) Tidak ada polip dan radang
c) Keadaan septum tidak bengkok
d) Terpasang Nasal Kanul 3 LPM
3) Telinga
Daerah telinga dan fungsi sistem
pendengaran, keadaan umum telinga terlihat
simetris, tidak ada gangguan saat
mendengar, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran, tidak adanya kelainan bentuk
dan tidak ada gangguan lainnya.
Inspeksi :
a) Posisi telinga simetris antara kiri dan
kanan
b) Tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
c) Pendengaran baik
Palpasi :
d) Tidak ada nyeri tekan
g. Sistem saraf
1) Fungsi cerebrall
a) Status mental : Pasien berorientasi dengan
baik, daya ingat baik, perhatian tidak terlalu
fokus dan bahasa yang digunakan mudah
dimengerti
b) Kesadaran : 15 (Composmentis) dengan
GCS E4 V5 M6
c) Bicara : Ekspresif
d) Fungsi kranial (saraf kranial I s/d XII)
5 5
5 5
Ket :
1 : Lumpuh Total
2 : Adanya Kontraksi
3 : Dapat bergerak dengan bantuan
4 : Dapat melakukan gravitasi
5 : Dapat menahan tekanan
6 : Dapat menahan tekanan berat
h. Sistem Muskuloskeletal
1) Kepala : Kepala tampak bulat, tidak terdapat
benjolan, tidak terdapat kelainan pada kepala
klien, rambut pasien berwarna hitam dan
beruban, lembab, dan bersih.
2) Vertebrae : Normal
3) Pelvis : Normal
4) Lutut : Normal
5) Kaki : 5 (dapat menahan tekanan berat)
6) Bahu : Normal
7) Tangan : 5 (dapat menahan tekanan berat)
5 5
5 5
Ket :
1 : Lumpuh Total
2 : Adanya Kontraksi
3 : Dapat bergerak dengan bantuan
4 : Dapat melakukan gravitasi
5 : Dapat menahan tekanan
6 : Dapat menahan tekanan berat
i. Sistem Integumen
Kulit :
Berdasarkan hasil inspeksi keadaan kulit klien
terlihat berwarna sawo matang keadaan bersih,
dengan keadaan kering. Turgor kulit elastis
(kembali kurang dari 2 detik), tidak ditemui adanya
lesi dan kelainan pada bagian kulit yang lain. Saat di
palpasi kulit teraba hangat, T : 36,5 ºC
Rambut :
Rambut berwarna hitam dan beruban, lembab, dan
bersih..
Kuku :
Warna kuku putih, permukaan kuku bersih. tidak
terdapat clupping finger
j. Sistem Endokrin
1) Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran tiroid
2) Percepatan pertumbuhan : Tidak ada
3) Gejala kreatinisme atau gigantisme : Tidak
ada
4) Ekskresi urine berlebihan, polydipsi,
poliphagi : Tidak ada
5) Suhu tubuh yang tidak seimbang, keringat
berlebihan, leher kaku : Tidak ada
6) Riwayat bekas air seni dikelilingi semut :
Tidak ada
k. Genetalia dan Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, menikah, tidak ada
kelainan reproduksi.
Hematologi Lengkap
Kimia Darah
Karbohoidrat
Faal Ginjal
Faal Hati
Inf. - - 20 tpm IV
Asering
Tanggal/
No Data Fokus Problem Etiologi
Jam
1. 16/11/2023 DS: Bersihan Hipersekre
Jam 09.00 Pasien mengatakan sesak Jalan Napas si Jalan
napas dan batuk berdahak Tidak Napas
Efektif
DO:
TTV:
TD : 170/98 mmHg;
N : 97 x/menit
R : 24 x/menit
T : 36,6°C
Spo2 98 %
Tampak pasien batuk
berdahak
Auskultasi paru kiri ronkhi
Pemeriksaan Penunjang :
HB 12,2 gr/dl
Albumin : 3,22 g/dL
Rontgent Thorax TB Pulmo
Bilateral Aktif
Kolaborasi:
Antibiotik ceftriaxone 2x1 gr
OAT 4FDC 1x4 tab
Vip Albumin 1x1 tab
2. 16/11/2023 DS: Risiko Peningkata
11.00 1. Pasien mengatakan badan Defisit n
lemas nafsu makan kurang Nutrisi Kebutuhan
Metabolis
DO: me
2. TTV:
TD : 170/98 mmHg;
N : 97 x/menit
R : 24 x/menit
T : 36,6°C
Spo2 98 %
3. Pola makan 2-3x/hr,
menghabiskan 1/4 dari porsi
yang disediakan
4. Peristaltik usus 10x/menit
disetiap kuadran abdomen
5. Nyeri tekan epigastrium
6. BB 62 Kg, TB 160 cm, IMT
24,21
(Normal)
7. Pemeriksaan penunjang
HB 12,2 gr/dl
Albumin 3,22 g/dL
8. Kolaborasi
Injeksi Lansoprazole 1 x 30
mg
Vip Albumin 1x1 tab
Hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Tn. K (50 tahun). Berikut
akan dijelaskan analisa kasus berdasarkan faktor yang dapat
mempengaruhi ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn. K,
Sehingga faktor apakah yang paling berpengaruh dalam masalah
ketidakefefktifan bersihan jalan nafas yang terjadi pada Tn. K.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusna T, Dhea Sry A.I,
Siti M (2019) tentang “Fisioterapi Dada Dan Batuk Efektif Sebagai
Penatalaksanaan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien
TB Paru Di RSUD Kota Kendari” . Penerapan fisioterapi dada dan
batuk efektif dilaksanakan selama 3 hari, dengan frekuensi latihan 2x
dalam sehari pada pagi (P) dan sore (S) hari. Setelah dilakukan
tindakan fisioterapi dada dan batuk efektif terjadi penurunan RR dari
27x/menit menjadi 26x/menit pada hari kedua sesi pagi dan dari
26x/menit menjadi 25x/menit pada sesi sore. Terjadi penurunan dari
25x/menit menjadi 24x/menit (RR normal) pada hari ketiga pada sesi
pagi dan sore hari. fisioterapi dada dan batuk efektif dapat digunakan
sebagai penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada
pasien TB paru dengan kriteria hasil kepatenan jalan napas yang
ditandai dengan frekuensi napas normal, irama napas teratur, tidak ada
suara napas tambahan, pasien mampu mengeluarkan sputum.