Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PRESIDEN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Sekolah Pendidikan Kewarganegaraan

Nama guru: Tri Yulia Khasanah S.Pd.I

DISUSUN OLEH:

1.DEVIA SAPUTRI

2.TIARA RAMADHANI

3.AHMAD REYHAN

4.M RAMA ZIDAN

Kelas IX.B
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Presiden ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah PPKn yang berjudul Makalah Presiden ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Presiden ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.Kami mohon
maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik
kita sebagai manusia. Semoga Makalah Presiden ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 B. Rumusan Masalah
 BAB II PEMBAHASAN
 A. Pengertian Presiden
 B. Fungsi Presiden

 1. Fungsi Presiden sebagai Kepala Pemerintahan


 2. Fungsi Presiden sebagai Kepala Negara
 C. Wewenang, Kewajiban, dan Hak Presiden
 D. Persyaratan Menjadi Presiden
 E. Pemilihan Presiden
 1. Pemilihan Wakil Presiden yang Lowong
 2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang Lowong
 F. Pelantikan Presiden
 1. Sumpah Presiden (Wakil Presiden)
 2. Janji Presiden (Wakil Presiden)
 G. Pemberhentian Presiden
 H. Hak Keuangan/Administratif Presiden
 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan
 B. Saran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Presiden dan Wakil Presiden Indonesia (secara bersama-sama disebut lembaga kepresidenan
Indonesia) memiliki sejarah yang hampir sama tuanya dengan sejarah Indonesia. Dikatakan
hampir sama sebab pada saat proklamasi 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia belum memiliki
pemerintahan. Barulah sehari kemudian, 18 Agustus 1945, Indonesia memiliki konstitusi
yang menjadi dasar untuk mengatur pemerintahan (UUD 1945) dan lembaga kepresidenan
yang memimpin seluruh bangsa. Dari titik inilah perjalanan lembaga kepresidenan yang
bersejarah dimulai.

Sejarah perjalanan lembaga kepresidenan Indonesia memiliki keunikan tersendiri,


sebagaimana tiap-tiap bangsa memiliki ciri khas pada sejarah pemimpin mereka masing-
masing. Perjalanan sejarah yang dilalui lembaga kepresidenan diwarnai setidaknya tiga atau
bahkan empat konstitusi. Peraturan di bawah konstitusi hanya mengatur sebagian kecil dan
itupun letaknya tersebar dalam berbagai jenis maupun tingkatan peraturan. Ini berbeda
dengan lembaga legislatif dan lembaga yudikatif yang memiliki undang-undang mengenai
susunan dan kedudukan lembaga itu sendiri. Lain daripada itu masalah tokoh dan periodisasi
juga memerlukan pencermatan lebih lanjut.Oleh sebab lembaga kepresidenan sebagian besar
diatur dalam konstitusi, maka pembahasan sejarah lembaga ini akan difokuskan menurut
pengaturan dalam konstitusi dan akan dibagi menurut masa berlakunya masing-masing
konstitusi. Pembagian inipun tidak sepenuhnya lepas dari kesulitan di setidaknya dua kurun
waktu. Pertama, periode antara tahun1949-1950 ketika ada dua konstitusi yang berlaku secara
bersamaan. Kedua, antara 1999-2002 ketika konstitusi mengalami pembongkaran ulang.
Selain itu, karena dinamika yang masih terus berlangsung, maka pembahasan artikel hanya
akan dibatasi sampai tahun 2008 atau setidak-tidaknya pertengahan 2009.
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian presiden?
2. Apa saja fungsi presiden?
3. Apa saja wewenang, kewajiban, dan hak presiden?
4. Apa saja persyaratan menjadi presiden?
5. Bagaimana cara pemilihan presiden?
6. Bagaimana cara pelantikan presiden?
7. Bagaimana cara pemberhentian presiden?
8. Apa saja hak keuangan/administratif presiden?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Presiden

Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai kepala negara,
Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan,
Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang
kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan
Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan. Presiden di Indonesia digaji sekitar 60 juta
per bulan.Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
yang merupakan badan penerus dari BPUPKI menetapkan pemberlakuan UUD 1945, yang
dengan demikian mengesahkan lembaga kepresidenan di Indonesia, dan memilih Soekarno
sebagai presiden pertama Indonesia.
Urutan Nama Presiden beserta Masa Jabatannya

Daftar presiden yang pernah atau sedang memimpin Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Presiden Soekarno (1945-1967)

Merupakan presiden pertama RI yang sering disebut-sebut sebagai bapak proklamator.


Presiden Soekarno memiliki sapaan akrab, yakni Bung Karno.

Lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ia menempuh jenjang pendidikan
terakhirnya di ITB dan lulus dengan menyandang gelar insinyur.

Selama menjabat, Ir. Soekarno dibantu oleh wakil presiden, yakni Drs. Moh Hatta. Ia lahir di
Bukittinggi, Sumatera Barat pada 12 Agustus 1902.

2. Presiden Soeharto (1967-1998)

Lahir pada 8 Juni 1921 di Argomulyo, Yogyakarta, dan merupakan lulusan dari sekolah
Bintara di Gombong. Karir militer Soeharto cukup menonjol, ia pun turut berperang dalam
melawan penjajah Belanda.

Saat menjabat sebagai presiden, Presiden Soeharto menduduki kursi jabatan presiden paling
lama.

Dikarenakan masa jabatan yang begitu lama, presiden Soeharto memiliki beberapa wakil
presiden, di antaranya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar
Wirahadikusumah, Sudharmono, Try Sutrisno, dan B. J. Habibie.

3. BJ Habibie (1998-1999)

Habibie adalah presiden yang sebelumnya menduduki jabatan wakil presiden di masa jabatan
presiden Soeharto. Presiden Habibie memimpin negara Indonesia tanpa didampingi seorang
wakil presiden.
4. Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Presiden Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur adalah presiden yang
juga menjadi tokoh dalam organisasi Islam, yakni Nahdlatul Ulama.

Ia dilantik oleh MPR pada 20 Oktober 1999 menjadi presiden didampingi dengan wakilnya,
Megawati Soekarno Putri.

5. Megawati Soekarno Putri. (2001-2004)

Sama seperti B. J. Habibie, Presiden Megawati juga diangkat dari kursi wakil presiden
menjadi presiden. Nama lengkapnya adalah Dyah Permata Megawati Setiawati Soekarno
Putri, lahir pada 23 Januari 1946 di kota Yogyakarta.

Ia terpilih presiden pada 23 Juli 2001 untuk menggantikan posisi mantan presiden
Abdurrahman Wahid. Wakil presiden yang mendampinginya adalah Hamza Haz

6. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Presiden keenam Indonesia akrab dengan sebutan SBY, yang merupakan singkatan dari
namanya sendiri. Ia menjadi presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat.

Terkait dengan latar belakangnya, presiden SBY berkarir di bidang politik dengan menjadi
anggota DPR, Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial dan Keamanan (Menko
Polsoskam) di tahun 2000-2004. Dalam melaksanakan tugasnya, presiden SBY dibantu oleh
M. Jusuf Kalla dan Boediono selaku wakilnya.

7. Joko Widodo (2014-Sekarang)

Presiden Joko Widodo lebih dikenal dengan sebutan Jokowi. Sebelum menjabat sebagai
seorang presiden, Jokowi adalah seorang gubernur DKI Jakarta dan juga menjadi walikota
Surakarta sejak tahun 2005 hingga 2012. Wakil-wakilnya adalah M Jusuf Kalla dan Ma'ruf
Amin
B. Fungsi Presiden
Fungsi Presiden secara umum adalah sebagai Kepala Negara dikarenakan Presiden
memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Dengan persetujuan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain. Dalam sistem pemerintahan Indonesia,
presiden mempunyai dua kedudukan sekaligus, yaitu sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Dalam setiap kedudukannya, presiden mempunyai tugas dan wewenang yang
berbeda-beda.

1. Fungsi Presiden sebagai Kepala Pemerintahan


 Membentuk Kabinet.
 Mengangkat dan memberhentikan menteri sebagai pembantu Presiden, menetapkan
Peraturan Pemerintah untuk menjalankan Undang-undang sebagaimana mestinya.
 Melaksanakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), program
pembangunan.
 Melaksanakan TAP MPR.
2. Fungsi Presiden sebagai Kepala Negara
 Presiden sebagai Kepala Negara dikarenakan Presiden memegang kekuasaan tertinggi
atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
 Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain.
 Menyatakan keadaan bahaya.
 Presiden mengangkat duta dan konsul.
 Presiden menerima duta negara lain.
 Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi.
 Memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan.

C. Wewenang, Kewajiban, dan Hak Presiden


1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
2. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara.
3. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU
bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
4. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan
yang memaksa).
5. Menetapkan Peraturan Pemerintah.
6. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.
7. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan DPR.
8. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR.
9. Menyatakan keadaan bahaya.
10. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan DPR.
11. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan
DPR.
12. Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung (MA).
13. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
14. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU.
15. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
16. Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan
disetujui DPR.
17. Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan
Mahkamah Agung.
18. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan
DPR.

D. Persyaratan Menjadi Presiden


Persyaratan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia menurut UU Nomor 42
tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sebagai berikut:

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima
kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri.
3. Tidak pernah mengkhianati negara, serta tidak pernah melakukan tindak
pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya.
4. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
5. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Telah melaporkan kekayaannya kepada instansi yang berwenang memeriksa
laporan kekayaan penyelenggara negara.
7. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara
badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara.
8. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan.
9. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela.
10. Terdaftar sebagai pemilih.
11. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah melaksanakan kewajiban
membayar pajak selama 5 tahun terakhir yang dibuktikan dengan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi.
12. Belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama 2 (dua) kali
masa jabatan dalam jabatan yang sama.
13. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
14. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
15. Berusia sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) tahun.
16. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah
Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
17. Bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk
organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung dalam Gerakan 30
September PKI.
18. Memiliki visi, misi, dan program dalam melaksanakan pemerintahan negara
Republik Indonesia.
19. Memiliki visi, misi, dan program dalam melaksanakan pemerintahan negara
Republik Indonesia.
E. Pemilihan Presiden
Menurut Perubahan Ketiga UUD 1945 Pasal 6A, Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam
satu pasangan secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden (Pilpres). Sebelumnya, Presiden (dan Wakil Presiden) dipilih oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Dengan adanya Perubahan UUD 1945, Presiden tidak lagi
bertanggung jawab kepada MPR, dan kedudukan antara Presiden dan MPR adalah setara.
Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik
peserta pemilu sebelumnya. Pilpres pertama kali di Indonesia diselenggarakan pada tahun
2004.

Jika dalam Pilpres didapat suara >50% jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di
setiap provinsi yang tersebar di lebih dari separuh jumlah provinsi Indonesia, maka
dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Jika tidak ada pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, maka pasangan yang memperoleh suara terbanyak
pertama dan kedua dalam Pilpres mengikuti Pilpres Putaran Kedua. Pasangan yang
memperoleh suara terbanyak dalam Pilpres Putaran Kedua dinyatakan sebagai Presiden dan
Wakil Presiden Terpilih.

1. Pemilihan Wakil Presiden yang Lowong


Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, Presiden mengajukan 2 calon Wapres kepada
MPR. Selambat-lambatnya, dalam waktu 60 hari MPR menyelenggarakan Sidang MPR untuk
memilih Wapres.

2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang Lowong


Dalam hal Presiden dan Wakil Presiden keduanya berhalangan tetap secara bersamaan, maka
partai politik (atau gabungan partai politik) yang pasangan Calon Presiden/Wakil Presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pilpres sebelumnya, mengusulkan
pasangan calon Presiden/Wakil Presiden kepada MPR. Selambat-lambatnya dalam waktu 30
hari, MPR menyelenggarakan Sidang MPR untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.
G. Pemberhentian Presiden
Usul pemberhentian Presiden/Wakil Presiden dapat diajukan oleh DPR. Apabila DPR
berpendapat bahwa Presiden/Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum atau tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Presiden/Wakil Presiden (dalam rangka pelaksanaan fungsi
pengawasan DPR), DPR dapat mengajukan permintaan kepada Mahkamah Konstitusi, jika
mendapat dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dalam sidang
paripurna yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.

Jika terbukti menurut UUD 1945 pasal 7A maka DPR dapat mengajukan
tuntutan impeachment tersebut kepada Mahkamah Konstitusi RI kemudian setelah
menjalankan persidangan dalam amar putusan Mahkamah Konstitusi RI dapat menyatakan
membenarkan pendapat DPR atau menyatakan menolak pendapat DPR. dan MPR-RI
kemudian akan bersidang untuk melaksanakan keputusan Mahkamah Konstitusi RI tersebut.

H. Hak Keuangan/Administratif Presiden


Gaji pokok dan tunjangan Presiden diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978
tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan
Bekas Wakil Presiden yakni:

1. Gaji pokok Presiden adalah 6 kali gaji pokok tertinggi Pejabat Negara Republik
Indonesia selain Presiden dan Wakil Presiden;
2. Tunjangan jabatan dan tunjangan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku bagi Pegawai Negeri;
3.Selain gaji dan tunjangan, Presiden juga diberikan seluruh biaya yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas kewajibannya, seluruh biaya rumah tangganya, dan seluruh
biaya perawatan kesehatannya serta keluarganya.
4.mendapatkan seluruh biaya perawatan bagi mantan presiden dan mantan wakil
presiden serta keluarganya
5.mendapatkan biaya rumah tangga seperti biaya air, listrik, dan telepon
6.mendapatkan rumah yang layak disertai perlengkapannya
7.mendapatkan kendaraan milik negara beserta sopirnya
Saat ini gaji pokok Presiden sebesar Rp30,24 juta. Tunjangan jabatan Rp32,50 juta sehingga
total gaji yang diterima presiden setiap bulan sebesar Rp62,74 juta
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Presiden adalah suatu nama jabatan yang digunakan untuk pimpinan suatu organisasi,
perusahaan, perguruan tinggi, atau negara. Pada awalnya, istilah ini dipergunakan untuk
seseorang yang memimpin suatu acara atau rapat (ketua); tetapi kemudian secara umum
berkembang menjadi istilah untuk seseorang yang memiliki kekuasaan eksekutif. Lebih
spesifiknya, istilah “Presiden” terutama dipergunakan untuk kepala negara suatu republik,
baik dipilih secara langsung, ataupun tak langsung.

Fungsi Presiden secara umum adalah sebagai Kepala Negara dikarenakan Presiden
memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara,
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian dengan negara lain.

Menurut Perubahan Ketiga UUD 1945 Pasal 6A, Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam
satu pasangan secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden (Pilpres). Sebelumnya, Presiden (dan Wakil Presiden) dipilih oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Dengan adanya Perubahan UUD 1945, Presiden tidak lagi
bertanggung jawab kepada MPR, dan kedudukan antara Presiden dan MPR adalah setara.

B. Saran
Dengan adanya presiden di dalam suatu negara, diharapkan pemerintahan Negara tersebut
bisa lebih teratur dan bisa mencapai tujuan Negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai