Ridwan Nugraha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Setiap negara pasti memiliki dasar hokum tentang penyelenggaraan
negara tersebut, dimana undang-undang tersebut mengatur tentang
penyelenggaraan sebuah negara yang dilakukan oleh lembaga negara,
mengatur hubung anantar lembaga itu sendiri, hak dan kewajiban lembaga
negara selaku penyelenggara pemerintahan dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri, penyelenggaraan negara diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Didalam Undang-Undang tersebut diatur mengenai :Ketentuan Umum,
Definisi Penyelenggara Negara (Pemerintah), Asas Umum Penyelenggara
Negara, Hak dan Kewajiban Penyelenggara Negara, Peran Serta Masyarakat,
dan lain sebagainya.
Sehingga penulis berkeyakinan bahwa Undang-Undang tersebut dibuat
untuk menjadi pedoman secara umum yang mengatur Pemerintah selaku
Penyelenggara Negara dalam menjalankan Tugas dan Fungsi Pokoknya
(Tupoksi) dalam menjalankan roda pemerintahan di Indonesia.
Sehingga apabila hal tersebut diatas terjadi karena memenuhi satu atau
lebih poin-poin diatas, maka tentulah akan terjadi “Pemerintahan Yang
Mempunyai Legalitas Diberhentikan Sebelum Habis Masa Jabatannya.” Sesuai
dengan rumusan masalah diatas dan akan penulis bahas dampaknya pada
bagian dibawah ini.
3.1 Kesimpulan
Dari ulasan di atas penulis bias merumuskan sebagai berikut:
a. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia sudah diatur
dalam Undang-Undang.
b. Pemberhentian Presiden dan atau Wakil Presiden pun sudah diatur
dalam Undang-Undang
c. Indonesia sudah memiliki pengalaman memberhentikan Presiden dan
Wakil Presiden sebanyak dua kali dalam sejarah selama ini.
d. Banyak ragam dampak bagi rakyat Indonesia akibat dari
pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden
e. Namun begitu banyak sekali hal-hal yang harus diwaspadai jika terjadi
kembali pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden selama masa
jabatannya belum habis, misalnya saja terjadi kudeta (perebutan
kekuasaan secara paksa), misalnya oleh militer, contohnya di Mesir,
ketika Pemerintahan Presiden Mursi direbut oleh Militer dan terjadinya
kerusuhan massal yang sangat signifikan.
DAFTAR PUSTAKA