Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen, Presiden merupakan penyelenggara
pemerintahan tertinggi disamping MPR dan DPR yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Presiden memiliki tugas dan wewenang yang ditujukan untuk mengatur serta menciptakan
kesejahteraan rakyatnya. Fokus adalah salah satu hal penting yang harus dipegang oleh
Presiden karena tugas-tugas yang diembannya untuk mengatur jalannya pemerintahan negara
serta

mengatur

kepentingan

publik

yang

akan

dirasakan

refleksitasnya

oleh

masyarakat. Namun, beberapa waktu ini terdapat pemberitaan yang dipublikasikan oleh
media massa yang menyatakan bahwa rangkap jabatan yang dilakukan oleh presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dapat menyebabkan ketidakfokusannya terhadap tugas-tugas negara.
Seperti yang diberitakan oleh suratkabar harian online liputan6.com, bahwa Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono yang selalu menyerukan agar pejabat negara lebih mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, telah mengingkari pidatonya sendiri. Hal
tersebut karena kini beliau menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, padahal Presiden
SBY melarang para menteri untuk merangkap jabatan lain. Meskipun rangkap jabatan belum
diatur dalam undang-undang, beberapa pihak menganggap bahwa SBY gagal memahami
prinsip demokrasi yang ada di Indonesia. Secara tidak langsung, PresidenSBY telah
memperlihatkan sikap yang lebih memikirkan kepentingan partaidaripada kepentingan
rakyat, karena mau menerima jabatan Ketua UmumPartai Demokrat. bukan hanya menjabat
dalam partai politik, SBY juga masihmenjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan, Ketua
Majelis Tinggi, dan Ketua Dewan Pembina. Karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
tentang hasil penganalisaan kasus rangkap jabatan oleh presiden SBY.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa pengaruh rangkap jabatan terhadap tugas dan wewenang yangdiemban presiden SBY
sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan?
2.Bagaimana pengaruh rangkap jabatan oleh presiden terhadap kebijakan-kebijakan negara?
3.Bagaimana penerapan UU Rangkap Jabatan pada pemerintahan RIS 1959?
1.3 TUJUAN
1.Memahami tugas dan wewenang presiden
2.Mengetahui pengaruh rangkap jabatan oleh presiden terhadap jabatan partai politiknya
3.Mengetahui penerapan UU Rangkap Jabatan pada pemerintahan RIS

1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada pembaca
atas penganalisisan kasus rangkap jabatan oleh presiden

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGARUH RANGKAP JABATAN TERHADAP TUGAS DAN WEWENANG
PRESIDEN
Sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintah presidensil dimana
seorang presiden di negara tersebut memperoleh dua jabatan, yaitu sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan. Di era demokrasi saat ini pemilihan presiden dan wakil presiden dipilih
melalui Pemilihan Umum (Pemilu) yang secara langsung dipilih oleh rakyat. Calon presiden
dan wakil

presiden

harus mempunyai

kendaraan

politik,

yaitu partai politik sebagai salah satu syarat untuk menjadi presiden maupun wakil Presiden.
Seperti yang diungkapkan pada UU No. 23 Tahun 2003 Pasal 1 (6) yang menyatakan bahwa
pasangan calon presiden dan wakil presiden yangdiusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik yang telah memenuhi syarat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tugas dan wewenang presiden dalam mengatur
pemerintahan serta kebutuhan publik sangatlah berarti. Apalagi disini tugas seorang presiden
didalam

negara

yang

menganut

sistem presidensil adalah menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Kepala

negara dalam konteks ini mempunyai tanggung jawab dan hak politisyang ditetapkan sesuai
dengan

konstitusi

sebuah

negara

dan

kepala pemerintahan mempunyai tanggung

jawab untuk melaksanakan segala tugas pemerintah sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Tugas dan wewenang presiden telah diatur dalam UUD 1945, yang disebutkan bahwa pada :
A.Pasal 4 UUD 1945
1.Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
B.Pasal 5 UUD 1945
1.Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada DewanPerwakilan
Rakyat.
2.Presiden menetapkan peraturan pemerintahan untuk menjalankanundang-undang
sebagaimana mestinya.
C.Pasal 10 UUD 1945
1.Memegang Kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat,angkatan laut

D.Pasal 11 UUD 1945


1.Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang membuat perdamaian dan
perjanjian dengan negara lain.
2.Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yangmenimbulkan akibat yang
luas dan mendasar bagi kehidupan rakyatyang terkait dengan beban keuangan Negara
dan/ atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan
persetujuan DPR.
E.Pasal 12 UUD 1945
1.Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnyakeadaan bahaya
ditetapkan dengan undang-undang.
F.Pasal 13 UUD 1945
1.Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presidenmemperhatikan
pertimbangan DPR. (ayat 1)
2.Menerima penemparan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
(ayat 3).
G.Pasal 14 UUD 1945
1.Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbanganMahkamah Agung.
2.Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
H.Pasal 15 UUD 1945Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang
diaturdengan UU
I.Pasal 16 UUD 1945.
Presiden membentuk suatu Dewan Pertimbangan yang bertugas memberikan nasehat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam Undang-Undang.
J.Pasal 17 UUD 1945.
Presiden dibantu oleh menteri-menteri Negarak.
K.Pasal 20 UUD 1945.
1. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama untuk menjadi undang-undang. (ayat 4).
2.Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersamatersebut tidak
disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh harisemenjak rancangan undang-

undang tersebut disetujui, rancanganundang-undang tersebut sah menjadi undangundang dan wajibdiundangkan (ayat 5).

L.Pasal 22 UUD 1945.


Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhakmenetapkan peraturan
pemerintah sebagai pengganti undang-undang.m.

M.Pasal 23 UUD 1945.


Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negaradiajukan oleh Presiden
untuk dibahas bersama Dewan PerwakilanRakyat dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan PerwakilanDaerah. (ayat 2)n.

N.Pasal 23 F UUD 1945.


Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan PerwakilanRakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan PerwakilanRakyat dan diresmikan oleh Presiden

O.Pasal 24 A UUD 19451.


Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DewanPerwakilan Rakyat untuk
mendapatkan persetujuan dan selanjutnyaditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.
(ayat 3).

P.Pasal 24 B UUD 1945


1.Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presidendengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat (ayat 3)
Q.Pasal 24 C UUD 19451.

Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakimkonstitusi yang ditetapkan


oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang
oleh DewanPerwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. (ayat 3)Selain semua tugas
yang diemban oleh presiden diatas, presiden
juga berwewenang atas beberapa hal yang telah diatur dalam UUD 1945,diantaranya:
1.Kewenangan yang bersifat eksekutif atau kewenangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan undang-undang dasar
2.Kewenangan yang bersifat legislatif atau kewenangan untuk mengaturkepentingan umum
atau publik
3.Kewenangan yang bersifat judisial dalam rangka pemulihan keadilanyang terkait dengan
putusan pengadilan, yaitu untuk mengurangi masahukuman, pengampunan ataupun
menghapuskan tuntutan yang terkaitdengan kewenangan pengadilan
4.Kewenangan bersifat diplomatik yaitu kewenangan dalam menjalinhubungan dengan
negara lain atau subjek hukum internasional yanglainnya dalam konteks hubungan luar
negeri, baik dalam keadaan perang atau damai
5.Kewenangan bersifat administratif
Keadaan presiden SBY yang merangkap jabatan dengan menjadi pihak penting dalam
organisasi lain tersebut justru dapat menjadikannya tidakfokus pada tugas dan wewenang
tersebut. Padahal tugas dan wewenangtersebut dilakukan untuk kepentingan pemerintahan
dan publik. Hal ini bisasaja mengganggu stabilitas pemerintahan Indonesia karena situasi
kepalanegara yang tidak dapat fokus terhadap permasalahan-permasalahan publik.

B.PENGARUH RANGKAP JABATAN OLEH PRESIDEN SBYTERHADAP


KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NEGARA
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden ke-6 Indonesia dan
merupakan presiden pertama yang dipilih oleh rakyat secaralangsung melalui pemilu.
Presiden SBY menjabat sebagai presiden padatahun 2004 untuk waktu 5 tahun dan pada
tahun 2009 beliau kembali terpilihmenjadi presiden untuk waktu 5 tahun juga. Disini dapat
diketahui

bahwa presiden

SBY menjabatkan

dirinya

sebagai

presiden

selama

periode. Namun, di masa akhir-akhir jabatannya isu-isu kontroversial mulai bermunculan dari
kalangan publik yang menyatakan bahwa presiden SBYmelakukan rangkap jabatan. Rangkap
jabatan merupakan kedudukanseseorang dalam suatu organisasi struktural yang secara
bersamaan menjabatkedudukan di organisasi lain. Rangkap jabatan yang dilakukan oleh
presidenini menimbulkan pro dan kontra secara massif dari berbagai kalangan
karenamenganggap presiden tidak dapat fokus terhadap tugas dan wewenangnegara.
Meskipun

rangkap

jabatan

belum

diatur

dalam

undang-

undang, presiden SBY sudah gagal memahami prinsip demokrasi yang ada diIndonesia.
Prinsip demokrasi ini mengandung arti bahwa pemerintahan darirakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Jabatan sebagai Ketua DewanKehormatan, Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan
Pembina,

serta

KetuaUmum

Partai

Demokrat

yang

kini

disandang

oleh

SBY

justrumemperlihatkan bahwa presiden SBY tidak secara serius menerapkandemokrasi dalam


pemerintahannya.Rangkap

jabatan

yang

dilakukan

presiden

SBY

dengan

partai

pengusungnya secara tidak langsung akan mempengaruhi kebijakan yangdibuat. Partai


demokrat akan banyak berpengaruh dalam pembuatankebijakan pemerintahan daripada
partai-partai lain dalam kancah dunia politik.
.Hal ini menyebabkan ketidak sinkronan kebijakan pemerintahankarena

pemihakan

pada

golongan tertentu yang menyebabkan kecemburuan politik dari partai-partai lain.


C.PENERAPAN UU RANGKAP JABATAN PADA MASAPEMERINTAHAN RIS 1959
Di sudut pandang lain, Undang-undang rangkap jabatan inisebenarnya pernah diterapkan
pada masa pemerintahan Republik IndonesiaSerikat tahun 1959. Pada BAB III tentang
Perlengkapan Republik IndonesiaSerikat Bagian 1 Pemerintah Pasal 71 disebutkan:
Presiden sebelum memangku djabatan, mengangkat sumpah (keterangan dan djandji)
menurut tjara agamanja dihadapan orang yang dikuasakan oleh daerah2-bagian sebagai
tersebut dalam pasal 69 dan yang untuk itu bersidang dalam rapat umum, sebagai berikut:
"Saja bersumpah (menerangkan) bahwa saja, untuk dipilih mendjadi PresidenRepublik
Indonesia Serikat, langsung ataupun tak langsung, dengannama atau dengan dalih apapun,
tiada memberikan atau mendjandjikanataupun akan memberikan sesuatu kepada siapapun
djuga. Saja bersumpah (berdjandji) bahwa saja, untuk melakukan ataumeninggalkan sesuatu
dalam djabatan ini, tiada sekali-kali akanmenerima dari siapapun djuga, langsung ataupun tak
langsung, sesuatudjandji atau pemberian. Saja bersumpah (berdjandji) bahwa saja
sekuattenaga akan memadjukan kesedjahteraan Republik Indonesia Serikatdan bahwa saja
akan melindungi dan mempertahankan kebebasan2 danhak2 umum dan chusus sekalian
penghuni Negara. Saja bersumpah(berdjandji) setia kepada Konstitusi dan lagi bahwa saja
akanmemelihara
dan
menjuruh
memelihara
segala
peraturan
jang

berlaku bagi Republik Indonesia Serikat, bahwa saja akan mengabdi dengansetia
kepada
Nusa dan Bangsa dan Negara dan bahwa saja dengan setiaakan memenuhi segala kewadjiban
jang ditanggungkan kepada sajaoleh djabatan Presiden Republik Indonesia Serikat, sebagai
sepantasnja bagi kepala negara jang baik."Hal ini memperlihatkan bahwa pada masa
pemerintahan RIS 1959rangkap jabatan ditentang tegas oleh pemerintahan tersebut. Hal
tersebut karena pemerintahan negara pusat menginginkan para presiden tiap
negara bagian melakukan tugasnya secara sungguhsungguh untuk memajukankesejahteraan
Republik Indonesia Serikat. Meski dalam konteks ini Indonesiadirugikan oleh adanya
pemerintahan parlementer yang dibangun oleh campurtangan negara asing, ketegasan
tersebut memberikan artian positif bagi parakepala negara bagian, yaitu untuk menjalankan
tugasnya dengan baik.Dalam masa pemerintahan demokrasi seperti saat ini, Undangundangrangkap jabatan juga diperlukan agar terjadi kesungguhan dalam penerapandemokrasi
demi tercapainya tujuan negara. Undang-undang rangkap jabatanini dapat membatasi
kedudukan
seseorang
dalam
pemerintahan
untuk bersungguhsungguh menjalani tugas dan wewenangnya dalam jabatantersebut sehingga kesejahteraan
rakyat dapat tercapai tanpa adanyaketerpihakan golongan tertentu.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Indonesia

merupakan

negara

yang

menganut

sistem

pemerintahan presidensil berasaskan demokrasi dimana seorang presiden mempunyai duatan


ggung

jawab,

yaitu

sebagai

kepala

negara

dan

kepala

pemerintahan. Namun, adanya rangkap jabatan oleh presiden SBY menyebabkan presidentida
k dapat menerapkan demokrasi dengan baik karena beliau mempunyaitugas dan wewenang
pada organisasi intern lain. Hal tersebut didukungdengan adanya penjelasan beberapa media
massa

yang

menyebutkan

bahwa presiden SBY saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan, KetuaMajelis
Tinggi, Ketua Dewan Pembina, serta Ketua Umum Partai Demokratini menjadikan beliau
tidak dapat fokus pada tugas negara yang tidak lainadalah untuk mensejahterakan
kepentingan publik. Kepentingan partai politikyang dibebaninya kini dapat mempengaruhi
kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dipimpin oleh presiden SBY. Undang-undang rangka
p jabatan pernah ditetapkan pada masa pemerintahan RIS 1959 yangmenyebutkan
seorang

pejabat

negara

tidak

bahwa
boleh

merangkap jabatannya dan hanya menjalankan tugasnya demi tercapainya kesejahteraanRepu


blik

Indonesia

Serikat.

Hal

positif

ini

perlu

dianut

oleh

sistem pemerintahan

demokrasi saat ini demi ketercapaian tujuan negara yang tidaklain adalah untuk kesejahteraan
publik.
3.2 SARAN
Sudah selayaknya kita sebagai warga negara Indonesia mendukungditetapkannya undangundang rangkap jabatan ini agar pejabat pemerintahandapat menjalankan tugasnya dengan
baik tanpa memberatkan pada urusan-urusan organisasi mikro yang mungkin saat ini masih
dijalani oleh pejabat pemerintahan.

DAFTAR PUSTAKA
widji Ananta. (7 April 2013). Adnan buyung: sby ingkari pidato-pidatonyasendiri.
Liputan6.com [online]tersedia:http://news.liputan6.com/read/551893/adnan-buyung-sbyingkari- pidato-pidatonya-sendiri. (7 April 2013)tri artining putri (3 April 2013) rangkap
jabatan SBY cederai
kedaulatanrakyat http://www.tempo.co/read/news/2013/04/03/078470977/Rangkap-JabatanSBY-Cederai-Kedaulatan-Rakyat (7 April 2013)koordinasi perguruan tinggi swasta wilayah
xii.(2012) kabinet Indonesia bersatu jilid 1-2 http://www.kopertis12.or.id/2012/12/20/kabinetindonesia-bersatu-jilid-i-ii.html (7 april 2013)Konstitusi Republik Indonesia
Serikathttp://id.wikisource.org/wiki/Konstitusi_Republik_Indonesia_Serikat

PENGARUH RANGKAP JABATAN TERHADAP TUGAS DAN WEWENANG


PRESIDEN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Hukum Kapita Selekta Hukum Tata Negara

Disusun Oleh :
Nina Nadya
41151010120058
Rosie Ramadhan
41151010120168
M.Johan Johari
41151010110036
8C

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
Jalan Karapitan No.116
Bandung 40261
2015

Anda mungkin juga menyukai