PENDAHULUAN.
mengatur
kepentingan
publik
yang
akan
dirasakan
refleksitasnya
oleh
masyarakat. Namun, beberapa waktu ini terdapat pemberitaan yang dipublikasikan oleh
media massa yang menyatakan bahwa rangkap jabatan yang dilakukan oleh presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dapat menyebabkan ketidakfokusannya terhadap tugas-tugas negara.
Seperti yang diberitakan oleh suratkabar harian online liputan6.com, bahwa Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono yang selalu menyerukan agar pejabat negara lebih mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, telah mengingkari pidatonya sendiri. Hal
tersebut karena kini beliau menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, padahal Presiden
SBY melarang para menteri untuk merangkap jabatan lain. Meskipun rangkap jabatan belum
diatur dalam undang-undang, beberapa pihak menganggap bahwa SBY gagal memahami
prinsip demokrasi yang ada di Indonesia. Secara tidak langsung, PresidenSBY telah
memperlihatkan sikap yang lebih memikirkan kepentingan partaidaripada kepentingan
rakyat, karena mau menerima jabatan Ketua UmumPartai Demokrat. bukan hanya menjabat
dalam partai politik, SBY juga masihmenjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan, Ketua
Majelis Tinggi, dan Ketua Dewan Pembina. Karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
tentang hasil penganalisaan kasus rangkap jabatan oleh presiden SBY.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada pembaca
atas penganalisisan kasus rangkap jabatan oleh presiden
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGARUH RANGKAP JABATAN TERHADAP TUGAS DAN WEWENANG
PRESIDEN
Sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintah presidensil dimana
seorang presiden di negara tersebut memperoleh dua jabatan, yaitu sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan. Di era demokrasi saat ini pemilihan presiden dan wakil presiden dipilih
melalui Pemilihan Umum (Pemilu) yang secara langsung dipilih oleh rakyat. Calon presiden
dan wakil
presiden
harus mempunyai
kendaraan
politik,
yaitu partai politik sebagai salah satu syarat untuk menjadi presiden maupun wakil Presiden.
Seperti yang diungkapkan pada UU No. 23 Tahun 2003 Pasal 1 (6) yang menyatakan bahwa
pasangan calon presiden dan wakil presiden yangdiusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik yang telah memenuhi syarat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tugas dan wewenang presiden dalam mengatur
pemerintahan serta kebutuhan publik sangatlah berarti. Apalagi disini tugas seorang presiden
didalam
negara
yang
menganut
Kepala
negara dalam konteks ini mempunyai tanggung jawab dan hak politisyang ditetapkan sesuai
dengan
konstitusi
sebuah
negara
dan
jawab untuk melaksanakan segala tugas pemerintah sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Tugas dan wewenang presiden telah diatur dalam UUD 1945, yang disebutkan bahwa pada :
A.Pasal 4 UUD 1945
1.Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
B.Pasal 5 UUD 1945
1.Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada DewanPerwakilan
Rakyat.
2.Presiden menetapkan peraturan pemerintahan untuk menjalankanundang-undang
sebagaimana mestinya.
C.Pasal 10 UUD 1945
1.Memegang Kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat,angkatan laut
undang tersebut disetujui, rancanganundang-undang tersebut sah menjadi undangundang dan wajibdiundangkan (ayat 5).
bahwa presiden
SBY menjabatkan
dirinya
sebagai
presiden
selama
periode. Namun, di masa akhir-akhir jabatannya isu-isu kontroversial mulai bermunculan dari
kalangan publik yang menyatakan bahwa presiden SBYmelakukan rangkap jabatan. Rangkap
jabatan merupakan kedudukanseseorang dalam suatu organisasi struktural yang secara
bersamaan menjabatkedudukan di organisasi lain. Rangkap jabatan yang dilakukan oleh
presidenini menimbulkan pro dan kontra secara massif dari berbagai kalangan
karenamenganggap presiden tidak dapat fokus terhadap tugas dan wewenangnegara.
Meskipun
rangkap
jabatan
belum
diatur
dalam
undang-
undang, presiden SBY sudah gagal memahami prinsip demokrasi yang ada diIndonesia.
Prinsip demokrasi ini mengandung arti bahwa pemerintahan darirakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Jabatan sebagai Ketua DewanKehormatan, Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan
Pembina,
serta
KetuaUmum
Partai
Demokrat
yang
kini
disandang
oleh
SBY
jabatan
yang
dilakukan
presiden
SBY
dengan
partai
pemihakan
pada
berlaku bagi Republik Indonesia Serikat, bahwa saja akan mengabdi dengansetia
kepada
Nusa dan Bangsa dan Negara dan bahwa saja dengan setiaakan memenuhi segala kewadjiban
jang ditanggungkan kepada sajaoleh djabatan Presiden Republik Indonesia Serikat, sebagai
sepantasnja bagi kepala negara jang baik."Hal ini memperlihatkan bahwa pada masa
pemerintahan RIS 1959rangkap jabatan ditentang tegas oleh pemerintahan tersebut. Hal
tersebut karena pemerintahan negara pusat menginginkan para presiden tiap
negara bagian melakukan tugasnya secara sungguhsungguh untuk memajukankesejahteraan
Republik Indonesia Serikat. Meski dalam konteks ini Indonesiadirugikan oleh adanya
pemerintahan parlementer yang dibangun oleh campurtangan negara asing, ketegasan
tersebut memberikan artian positif bagi parakepala negara bagian, yaitu untuk menjalankan
tugasnya dengan baik.Dalam masa pemerintahan demokrasi seperti saat ini, Undangundangrangkap jabatan juga diperlukan agar terjadi kesungguhan dalam penerapandemokrasi
demi tercapainya tujuan negara. Undang-undang rangkap jabatanini dapat membatasi
kedudukan
seseorang
dalam
pemerintahan
untuk bersungguhsungguh menjalani tugas dan wewenangnya dalam jabatantersebut sehingga kesejahteraan
rakyat dapat tercapai tanpa adanyaketerpihakan golongan tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Indonesia
merupakan
negara
yang
menganut
sistem
jawab,
yaitu
sebagai
kepala
negara
dan
kepala
pemerintahan. Namun, adanya rangkap jabatan oleh presiden SBY menyebabkan presidentida
k dapat menerapkan demokrasi dengan baik karena beliau mempunyaitugas dan wewenang
pada organisasi intern lain. Hal tersebut didukungdengan adanya penjelasan beberapa media
massa
yang
menyebutkan
bahwa presiden SBY saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan, KetuaMajelis
Tinggi, Ketua Dewan Pembina, serta Ketua Umum Partai Demokratini menjadikan beliau
tidak dapat fokus pada tugas negara yang tidak lainadalah untuk mensejahterakan
kepentingan publik. Kepentingan partai politikyang dibebaninya kini dapat mempengaruhi
kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dipimpin oleh presiden SBY. Undang-undang rangka
p jabatan pernah ditetapkan pada masa pemerintahan RIS 1959 yangmenyebutkan
seorang
pejabat
negara
tidak
bahwa
boleh
Indonesia
Serikat.
Hal
positif
ini
perlu
dianut
oleh
sistem pemerintahan
demokrasi saat ini demi ketercapaian tujuan negara yang tidaklain adalah untuk kesejahteraan
publik.
3.2 SARAN
Sudah selayaknya kita sebagai warga negara Indonesia mendukungditetapkannya undangundang rangkap jabatan ini agar pejabat pemerintahandapat menjalankan tugasnya dengan
baik tanpa memberatkan pada urusan-urusan organisasi mikro yang mungkin saat ini masih
dijalani oleh pejabat pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
widji Ananta. (7 April 2013). Adnan buyung: sby ingkari pidato-pidatonyasendiri.
Liputan6.com [online]tersedia:http://news.liputan6.com/read/551893/adnan-buyung-sbyingkari- pidato-pidatonya-sendiri. (7 April 2013)tri artining putri (3 April 2013) rangkap
jabatan SBY cederai
kedaulatanrakyat http://www.tempo.co/read/news/2013/04/03/078470977/Rangkap-JabatanSBY-Cederai-Kedaulatan-Rakyat (7 April 2013)koordinasi perguruan tinggi swasta wilayah
xii.(2012) kabinet Indonesia bersatu jilid 1-2 http://www.kopertis12.or.id/2012/12/20/kabinetindonesia-bersatu-jilid-i-ii.html (7 april 2013)Konstitusi Republik Indonesia
Serikathttp://id.wikisource.org/wiki/Konstitusi_Republik_Indonesia_Serikat
Disusun Oleh :
Nina Nadya
41151010120058
Rosie Ramadhan
41151010120168
M.Johan Johari
41151010110036
8C
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
Jalan Karapitan No.116
Bandung 40261
2015