……………… 00 1/3 RSKIA Sawojajar … STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan, Direktur PROSEDUR OPERASIONAL
dr. Rd Yunina Endang Sari
1. Instalasi Alat Baru : Suatu pekerjaan pemasangan alat baru baik alat Pengertian medis maupun alat non medis, termasuk alat yang didatangkan melalui KSO 2. KSO : Kerja Sama Operasi dimana kepemilikan alat adalah bukan milik rumah sakit tapi alat tersebut dipakai / dipasang di rumah sakit untuk pelayanan 3. Instalasi Alat Pinjaman: Suatu pekerjaan pemasangan alat yang bukan milik rumah sakit baik alat medis maupun alat non medis termasuk demo unit, alat milik dokter dan alat milik rumah sakit lain. 4. Alat Medis : Peralatan diluar instrument yang dipergunakan untuk tindakan diagnose atau terapi terhadap pasien dan biasanya memerlukan daya listrik atau mekanik 1. Memastikan pemasangan, penempatan dan pengoperasian alat baru maupun Tujuan pinjaman dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan aman untuk dipergunakan. Kebijakan SK Direktur No. 544/SK/DIR/RSKIA Sawojajar PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) No. Dokumen No. Revisi Halaman RSKIA Sawojajar ……………… 00 2/8 … Prosedur Kerja A. Alat Baru Milik Rumah Sakit / KSO 1. Staf Elektromedik mendapatkan dokumen teknis lengkap (User manual, service manual, garansi, Cerificate of Origin bila ada, gambar, sertifikat kalibrasi. 2. Staf Elektromedik berkoordinasi dengan supplier / dokter dan departemen terkait untuk waktu dan teknis pemasangan 3. Staf Elektromedik melaksanakan uji fungsi, menandatangani dan meny- impan dokumen asli Berita Acara uji fungsi alat yang disiapkan oleh supplier. Bila ditemukan ketidaksesuaian fungsi pada alat maka alat tersebut dikembalikan lalu diganti untuk kemudia diuji fungsi kembali 4. Staf Elektromedik memeriksa daftar lampiran kelengkapan dan ak- sesoris mengenai keberadaan dan fungsi semua yang di daftar tersebut 5. Staf Elektromedik menandatangani form Serah Terima Asset kepada pengguna yang disiapkan oleh logistic sebagai tanda mengetahui dan mengakui bahwa alat sudah diuji fungsi 6. Staf Elektromedik mengisi kartu Alat dan menyimpan seusai sistem atau kelompok alat tersebut 7. Staf Elektromedik menjadwalkan pemeliharaan beserta kalibrasi bila diperlukan B. Alat Pinjaman Sementara dari Dokter/Vendor/Rumah Sakit Lain 1. Staf Elektromedik mendapatkan copy dokumen kalibrasi yang masih berlau kurang dari 1 (satu) tahun. Memberi catatan dan menginfor- masikan penanggungjawab ruangan bila tidak memiliki sertifikat kalibrasi 2. Staf Elektromedik berkoordinasi dengan supplier dan departemen terkait untuk waktu dan teknis pemasangan alat 3. Staf Elektromedik melaksanakan uji fungsi, menandatangani dan meny- impan asli Berita Acara Uji Fungsi. Bisa menggunakan formulir Check- list bila pemilik alat tidak memiliki formulir Berita Acara Uji Fungsi 4. Staf Elektromedik memeriksa daftar lampiran kelengkapan dan aksesoris mengenai keberadaan dan fungsi semua yang ada di daftar tersebut 5. Pengguna atau penanggungjawab bagian terkait menandatangani surat jalan atau formulir serah terima dari pemilik alat geles ukur yang kecil, maka gelas ukur harus ditahan agar cairan tidak tumpah a. Setiap pekerja yang menangani B3 harus menggunakan sarung tangan, gow, sepatu tertutup dan celana panjang. Pekerja tidak diperkenankan memakai celana pendek, baju lengan pendek dan sepatu yang terbuka, apabila bekerja dengan bahan kimia ynag berbahaya dan beracun b. Makan, minum, merokok tidak diperkenankan apabila sedang bekerja dengan bahan kimia B3 c. Tidak diperkenankan mengembalikan bahan kimia yang berlebihan setelah dituang ke dalam wadah semula karena hal ini akan dapat menimbulkan suatu reaksi bahan kimia yang berbahaya. Harus diupayakan pengambilan bahan secara tepat tanpa berlebihan d. Apabila sedang mengerjakan pencampuran bahan kimia, tidak diperkenankan meninggalkan tempat sehingga proses pencampuran / reaksi tidak diawasi e. Tidak diperkenankan mecicipi / meras bahan kimia jenis apapun. Apabila harus mencium bahan kimia 1. Tata cara pengelolaan B3 a. Setiap karyawan harus mengetahui lokasi dan alat pemadam api ringan (APAR), tempat pembilasan dan mengetahui cara mempergunakan alat tersebut b. Setelah kejadian pemaparan, kecelakaan, kebakaraan, peledakan atau adanya tumpahan bahan, karyawan harus segara memberitahukan kepada kepala bagiannya atau atasan langsung PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) No. Dokumen No. Revisi Halaman RSKIA Sawojajar ……………… 00 2/8 … geles ukur yang kecil, maka gelas ukur harus ditahan agar cairan tidak tumpah f. Setiap pekerja yang menangani B3 harus menggunakan sarung tangan, gow, sepatu tertutup dan celana panjang. Pekerja tidak diperkenankan memakai celana pendek, baju lengan pendek dan sepatu yang terbuka, apabila bekerja dengan bahan kimia ynag berbahaya dan beracun g. Makan, minum, merokok tidak diperkenankan apabila sedang bekerja dengan bahan kimia B3 h. Tidak diperkenankan mengembalikan bahan kimia yang berlebihan setelah dituang ke dalam wadah semula karena hal ini akan dapat menimbulkan suatu reaksi bahan kimia yang berbahaya. Harus diupayakan pengambilan bahan secara tepat tanpa berlebihan i. Apabila sedang mengerjakan pencampuran bahan kimia, tidak diperkenankan meninggalkan tempat sehingga proses pencampuran / reaksi tidak diawasi j. Tidak diperkenankan mecicipi / meras bahan kimia jenis apapun. Apabila harus mencium bahan kimia 2. Tata cara pengelolaan B3 c. Setiap karyawan harus mengetahui lokasi dan alat pemadam api ringan (APAR), tempat pembilasan dan mengetahui cara mempergunakan alat tersebut d. Setelah kejadian pemaparan, kecelakaan, kebakaraan, peledakan atau adanya tumpahan bahan, karyawan harus segara memberitahukan kepada kepala bagiannya atau atasan langsung PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) No. Dokumen No. Revisi Halaman RSKIA Sawojajar ……………… 00 3/8 … 3. Penanganan bahan gas a. Penggunaan gas yang ridak benar dapat menimbulkan peledakan, kebakaraan, keracunan dan intoksikasi akibat inhalasi gas atau dapat mencederai kulit. Karena di rumah sakit terdapat banyak gas yang berbahaya dengan efek yang bermacam – macam maka dibuat beberapa ketentuan umum yang belaku untuk semua tindakan yang mempergunakan gas b. Pemakaian lampu spirtus (Bunsen) pada daerah yang mengandung gas harus dilakukan apabila tidak terdapat kebocoran gas. Lampu spirtus harus segera dimatikan apabila tidak dipergunakan. Apabila sedang ada nyala api maka tidak diperkenankan menggunakan oksigen c. Merokok dilarang di seluruh bagian, seluruh tempat tindakan di rumah sakit apbila di tempat penyimpanan gas dan penanganan yang menggunakan gas d. Penyimpanan gas apabila memungkinkan di tempat yang berjauhan dengan pusat kegiatan pelayanan dan dilindungi dari pemaparan suhu tinggi e. Seluruh tabung gas harus diberi label yang jelas. Tabung yang tidak berlabel tidak boleh dipergunakan karena sangat membahayakan f. Seluruh staff harus mengetahui tata cara mengidentifikasi gas berdasarkan kode warna yang disepakati g. Pengakutan tabung gas dan pengisian gas harus mempergunakan troli yang menahan tabung gas agas tidak jatuh h. Dalam menuang gas bentuk cair maka tidak boleh terjadi tumpahan gas pada pakaian atau lantai. Pengangkutan tabung gas dan pengisian gas harus mempergunakan troli yang menahan tabung gas agar tidak PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) No. Dokumen No. Revisi Halaman RSKIA Sawojajar ……………… 00 4/8 … Unit Terkait 1. Seluruh unit kerja yang menggunakan B3 dalam proses kerja 2. Kesehatan lingkungan/K3