Anda di halaman 1dari 16

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (3), 2020, 595-610

Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia


Nina Febriana Dosinta
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia

Abstract. Regional Development Banks are required to innovate and anticipate changes in digitalization
in the digital industry era 4.0. Financial Services Authority as the regulator of the Regional Development
Banks developed the framework for the 2015 Regional Development Banks Transformation program which
covers aspects of business and risk. Therefore, this research aims to investigate whether the annual report
is only a single medium for Regional Development Banks risk disclosures. This research uses a content
analysis approach in Regional Development Banks reporting in Indonesia in the 2015-2019 period. The
research results showed that risk disclosures are not only found in annual reports but also in sustainability
reports that are separate from annual reports. This shows that Regional Development Banks not only seeks
to detect risks that are disclosed in the annual report but also to anticipate sustainable financial risks that
are disclosed in the sustainability report. Through the transformation program makes Regional
Development Banks not only have high competitiveness and strong but also can contribute to the growth
and equity of the regional economy in Indonesia.

Keywords. annual report; sustainability report; reporting; risk disclosures

Abstrak. Bank Pembangunan Daerah (BPD) dituntut berinovasi serta mengantisipasi perubahan
digitalisasi dalam era digital industri 4.0. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator BPD menyusun
kerangka kerja program Transformasi BPD tahun 2015 yang mencakup aspek bisnis dan risiko. Oleh karena
itu, riset ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah laporan tahunan hanya sebagai media tunggal untuk
risk disclosures BPD. Riset ini menggunakan pendekatan content analysis pada pelaporan BPD di
Indonesia dalam kurun waktu 2015-2019. Hasil riset menunjukkan bahwa risk disclosures tidak hanya
terdapat pada laporan tahunan namun juga terdapat pada laporan keberlanjutan yang terpisah dari laporan
tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa BPD tidak hanya berupaya mendekteksi risiko yang diungkapkan
dalam laporan tahunan namun juga mengantisipasi risiko keuangan berkelanjutan yang diungkapkan dalam
laporan keberlanjutan. Melalui program transformasi menjadikan BPD tidak hanya memiliki daya saing
yang tinggi serta kuat namun juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan serta pemerataan ekonomi daerah
di Indonesia.

Kata kunci: laporan tahunan; laporan keberlanjutan; pelaporan; risk disclosures

Corresponding author. Email: nina.febriana.d@ekonomi.untan.ac.id


How to cite this article. Dosinta, N. F. (2020). Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 8(3), 595-610.
History of article. Received: Agustus 2020, Revision: Oktober 2020, Published: Desember 2020
Online ISSN: 2541-061X.Print ISSN: 2338-1507. DOI: 10.17509/ jrak.v8i3.25105
Copyright©2020. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI

PENDAHULUAN salah satunya adalah melalui pelaporan


Bank merupakan salah satu institusi yang perusahaan. Laporan tahunan sebagai bagian
berperan penting yang dihadapkan dengan dari pelaporan perusahaan menjelaskan kondisi
sejumlah risiko dalam kegiatan operasionalnya suatu entitas (Mediawati & Afiana, 2018) serta
(Lobo, 2017). Terlebih lagi, selain menjaga dana menunjukkan pertanggungjawaban perusahaan
yang disimpan nasabah, bank juga harus terhadap sumberdaya yang telah diinvestas ika n
menjaga stabilitas operasional, sehingga dari shareholders (Healy & Palepu, 2001) guna
kepercayaan publik dapat dipertahankan. Oleh memenuhi kepentingan dari pengguna
karena itu, bank harus berusaha untuk pelaporan perusahaan (Mediawati & Afiana,
membangun kepercayaan stakeholder, yang 2018). Pelaporan dan risk disclosures tidak

595 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


NINA FEBRIANA DOSINTA/ Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

hanya menjadi perhatian besar dari standar et al., 2012), namun pihak eksternal lainnya.
akuntansi internasional (Cabedo & Tirado, Penyajian laporan keberlanjuta n
2004) namun juga Standar Akuntansi Keuangan mengungkapkan peran perusahaan dalam
di Indonesia. Melalui International Accounting menerapkan norma-norma yang berlaku dalam
Standard Board (IASB) yang diuraikan oleh masyarakat serta upaya perusahaan dalam
Epstein & Jermakowicz, (2010) dalam memenuhi kepentingan stakeholders, yang
International Accounting Standards (IAS) No. 1 diantaranya melalui risk disclosures.
dan juga IAI, (2018) pada Pernyataan Standar Stakeholders akan menggunakan posisinya
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 dipaparkan untuk mengumpulkan sebanyak mungk in
bahwa dalam pelaporan perusahaan informasi tentang risk disclosures tidak hanya
mengharuskan perusahaan untuk memberika n untuk memahami profil risiko perusahaan
informasi ketidakpastian serta risk disclosures. (Muslih & Mulyaningtyas, 2019), namun juga
Di masa lalu, risiko terlihat negatif, akan tetapi mengambil keputusan yang tepat (Sari &
di masa kontemporer, risiko dapat terlihat Sholihkah, 2019).
negatif dan positif (Linsley & Shrives, 2006) Risk disclosures merupakan informa s i
karena stakeholders membutuhkan lebih banyak penting yang harus dilengkapi sebagai
risk disclosures untuk membuat keputusan pengungkapan wajib (mandatory) dalam
sebagai perspektif dualitas risiko (Probohudono laporan tahunan perusahaan (Alsaeed, 2006)
et al., 2013). Risk disclosures merupakan salah termasuk perusahaan keuangan. Padahal, risk
satu bentuk pengungkapan melalui pelaporan disclosures dimungkinkan tidak hanya terdapat
perusahaan yang dilakukan pihak manajeme n pada laporan tahunan namun juga pada laporan
perusahaan sehingga shareholders, stakeholders keberlanjutan. Melalui Peraturan Otoritas Jasa
serta publik dapat mengakses karakteristik Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang
risiko suatu perusahaan (Deumes, 2008). Selain Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi
itu, risk disclosures dapat mengurangi gap Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan
antara ekspektasi shareholders dengan yang Perusahaan Publik agar melaporkan keuangan
terjadi pada perusahaan (Abraham & Cox, 2007; keberlanjutan dalam pelaporan perusahaan.
Botosan, 1997; Deumes, 2008; Taylor et al., Karena risiko hadir di hampir setiap aspek
2010) serta untuk menanggapi kebutuhan operasi bisnis (Lajili & Zéghal, 2005), sehingga
stakeholders dalam hal meningka tka n risk disclosures tidak hanya pada laporan
transparansi (Jensen & Meckling, 1976). tahunan namun juga dimungkinkan terdapat
Dalam konteks teori stakeholder, pada laporan keberlanjutan. Di Indonesia,
perusahaan berperan sebagai vehicle untuk laporan keberlanjutan merupakan praktik
koordinasi kepentingan stakeholders (Deegan, pelaporan Environment Social Governance
2007) serta dinyatakan bahwa kelangsunga n (ESG) yang bersifat sukarela (voluntary)
hidup perusahaan tidak terlepas dari (Dosinta et al., 2018) cenderung bersifat
keberhasilan pihak perusahaan dalam menjaga simbolis untuk memenuhi legitimasi perusahaan
hubungan dengan para stakeholders, seperti dengan stakeholders sebagai target utama
mengkomunikasikan dampak ekonomi, sosial perusahaan (Anugerah et al., 2018), dapat
serta lingkungan perusahaan (Hess, 2008). disajikan terpisah dari laporan tahunan atau
Dalam teori stakeholder, kepedulian perusahaan terintegrasi pada laporan tahunan
terhadap lingkungan perusahaan akan (Kurnianingsih, 2013), serta sebagai tindakan
mempengaruhi pandangan stakeholders pada nyata perusahaan agar stakeholders percaya
perusahaan (Roberts, 1992). Beberapa pihak bahwa perusahaan memiliki komitmen dalam
tertarik dengan sikap perusahaan terhadap menjaga persyaratan sosial dalam lingkunga n
keberlanjutan, sehingga melalui laporan perusahaan (Anugerah et al., 2018). Oleh karena
keberlanjutan, dampak sosial dan lingkunga n itu, risk disclosures merupakan hal penting bagi
dari tindakan ekonomi perusahaan dapat pihak mana pun yang tertarik pada perusahaan
dikomunikasikan tidak hanya kepada (Linsley & Shrives, 2006), tidak hanya pada
stakeholders dan shareholders (Frias-Aceituno laporan tahunan namun juga laporan

596 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (3), 2020, 595-610

keberlanjutan. Hasil riset Diouf & Boiral, (2017) infrastruktur serta Syabani & Siregar, (2014)
menunjukkan bahwa perusahaan lebih pada perusahaan publik non keuangan. Namun
menyoroti aspek positif dari kinerja apa yang terjadi jika riset ini akan memberika n
keberlanjutan yang diungkapkan dalam laporan sudut pandang yang berbeda mengenai risk
keberlanjutan. Berdasarkan hal tersebut, riset ini disclosures menggunakan content analysis
menarik dikaji lebih lanjut, khususnya pada yang diusulkan (Linsley & Shrives, 2006) sejak
Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang diberlakukannya transformasi BPD oleh OJK,
diharapkan dapat merealisasikan laporan karena penting untuk memahami institusi pada
keberlanjutan dalam pelaporan perusahaan. suatu negara berkenaan dengan pembahasan
Sedangkan dari hasil riset Dienes et al., (2016) yang terkait disclosures (Shi et al., 2013)
menunjukkan bahwa kepemilikan pemerinta h khususnya melalui pelaporan perusahaan.
pada suatu perusahaan bukan merupakan salah Selanjutnya, Indonesia mempunyai institus i
satu pendorong dilakukannya laporan perbankan daerah sehingga menunjukka n
keberlanjutan. keberadaan perbankan pada suatu provinsi di
Dalam era digital industri 4.0, BPD Indonesia.
dituntut berinovasi serta mengantisipa s i Berpijak dari riset sebelumnya yang
perubahan digitalisasi. Oleh karena itu, hanya berfokus pada risiko perbankan pada BPD
diluncurkan program Transformasi BPD pada dan riset lainnya yang menggunakan content
tanggal 25 Mei 2015. OJK selaku regulator analysis yang diusulkan Linsley & Shrives,
menyusun kerangka kerja program tersebut (2006) namun berfokus pada laporan tahunan
yang mencakup aspek bisnis dan risiko. Efek pada sektor infrastruktur dan publik non
kepemilikan pemerintah terhadap risiko keuangan, riset ini bertujuan untuk mengetahui
operasional bank lebih ambigu, sehingga secara bagaimana risk disclosures tidak hanya pada
umum, pemerintah harus memberika n laporan tahunan namun juga pada laporan
perlindungan dikaitkan dengan pengambila n keberlanjutan yang terpisah dari laporan
risiko yang lebih tinggi (Demirgüç-Kunt & tahunan sejak diberlakukannya Transfor mas i
Detragiache, 2002). BPD. Selain berdasarkan hal tersebut, riset
Pelaporan yang sebelumnya bersifat voluntary Faisal, (2020) dan Oliveira et al., (2011)
namun dengan adanya regulasi menjadi mengemukakan bahwa teori agency cukup kuat
mandatory menyimpan potensi untuk mengga li menjadi landasan suatu riset dalam menaungi
lebih mendalam mengenai alasan yang berbagai tingkatan risiko, akan tetapi riset ini
mendasari perusahaan dalam menyajika n menggunakan perspektif teori stakeholder. Oleh
laporan keberlanjutan. Pertama, salah satu karena itu, berdasarkan tujuan riset serta hal- hal
strategi yang dilakukan perusahaan untuk yang belum dilakukan riset sebelumnya, riset ini
mendapatkan legitimasi, di antaranya dengan penting dilakukan. Hasil riset ini diharapkan
penerapan praktik laporan keberlanjuta n dapat memberikan manfaat dalam aspek
(Higgins, Stubbs, & Milne, 2015). Kedua, untuk akademis berupa pemahaman yang berkaitan
memenuhi ekspektasi stakeholders internal dan dengan risk disclosures pada pelaporan BPD
eksternal (Searcy & Buslovich, 2014). Riset dan keterkaitan hasil riset dengan teori
berkenaan dengan risk disclosures sudah stakeholder, serta dalam aspek praktis, berupa
banyak dilakukan, diantaranya riset pemahaman yang didapat dari riset ini dapat
sebelumnya pada perusahaan non keuangan di dijadikan sebagai alternatif dalam pembuat
Inggris (Linsley & Shrives, 2006), Malaysia keputusan masing-masing BPD. Guna mencapai
(Sari & Sholihkah, 2019) dan Portugis (Olive ira tujuan riset, rancangan riset dimulai dari
et al., 2011). Dalam konteks Indonesia, riset pendahuluan yang memuat kesenjangan riset,
berkenaan BPD dilakukan Kansil et al., (2017) kontribusi kebaruan, kajian literatur serta teori,
hanya fokus pada risiko perbankan, kemudian dilanjutkan metodologi yang memuat desain
menggunakan content analysis yang diusulka n riset, kemudian hasil dan pembahasan yang juga
(Linsley & Shrives, 2006), Geraldina, (2017) memuat keterkaitan dengan teori stakeholder,
menginvestigasi risk disclosures pada sektor serta simpulan yang memuat implikasi riset.

597 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


NINA FEBRIANA DOSINTA/ Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

METODOLOGI PENELITIAN Aceh memulai langkah baru untuk


Mengingat tujuan riset utama untuk mengungkapkan kinerja ekonomi,
mengeksplorasi risk disclosures tidak hanya sosial dan lingkungan kepada para
dalam laporan tahunan namun laporan Pemangku Kepentingan melalui
keberlanjutan yang terpisah dari laporan Laporan Keberlanjutan (Sustainability
tahunan, riset ini menerapkan metode content Report) tahun 2017. Laporan ini kami
analysis dengan paradigma interpretif yang susun untuk pertama kalinya sebagai
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya pelengkap dan bagian dari Laporan
deskripsi yang disajikan secara detail dan Tahunan (Annual Report) tahun 2017”
mendalam (Darmayasa & Aneswari, 2015), (Bank Aceh, 2017: 9).
serta content analysis menghasilkan inferens ia l Tabel 1. Unit Analisis
dari identifikasi yang obyektif serta sistematik No. Nama BPD Laporan Laporan T
berdasarkan karakteristik content tertentu (Jose Tahunan Keberlanjutan
& Lee, 2007). Content analysis tematik yang Terpisah
dikembangkan Beattie et al., (2004) sebagai 1. Bank Aceh 5 2 7
pendekatan utama untuk mengumpulkan dan 2. Bank Bali 5 - 5
menganalisis data. 3. Bank Bengkulu 5 - 5
Riset ini mendokumentasikan serta 4. Bank DKI 5 3 8
5. Bank Jambi 5 - 5
memeriksa berbagai aspek narasi yang
6. Bank JATENG 5 5 10
terkandung dalam risk disclosures, serta
7. Bank BJB 5 5 10
meninjau penekanan relatif. Pendekatan dalam 8. Bank JATIM 5 5 10
riset ini menawarkan dua keunggulan spesifik. 9. Bank 5 2 7
Pertama, memungkinkan risk disclosures KALTIMTARA
content diperiksa dan dipahami dalam konteks 10. Bank 5 - 5
meningkatnya atau menurunnya permintaa n KALTENG
untuk informasi yang lebih luas bagaimana 11. Bank KALBAR 5 - 5
perusahaan dalam menyajikan risk disclosures. 12. Bank KALSEL 5 2 7
Kedua, dalam riset ini memungkinka n 13. Bank Lampung 5 - 5
penyelidikan dilakukan dengan cara yang tidak 14. Bank Maluku 5 - 5
dibatasi oleh asumsi bahwa perubahan Malut
pelaporan bisnis tentu terdapat sesuatu hal yang 15. Bank NTB 5 - 5
dapat dipelajari lebih mendalam (Carnegie & 16. Bank NTT 5 - 5
Napier, 1996). Dalam riset ini, unit analis is 17. Bank Papua 5 - 5
pelaporan yang dipublikasikan dari tahun 2015- 18. Bank Riau 5 - 5
2019 pada websites masing- masing BPD berupa Kepri
130 laporan tahunan, 41 laporan keberlanjuta n 19. Bank SULTRA 5 - 5
20. Bank 5 5 10
terpisah dari laporan tahunan, dengan Total (T) SULSELBAR
171 laporan, ditunjukkan pada Tabel 1.
21. Bank 5 1 6
Riset ini tidak menggunakan konsistensi periode SULTENG
pada laporan keberlanjutan seperti halnya pada 22. Bank 5 4 9
laporan tahunan. Sebagai contoh, dikarenakan SULUTGO
BPD Aceh melaporkan laporan keberlanjuta n 23. Bank Nagari 5 2 7
mulai tahun 2017, sehingga unit analisis terdiri 24. Bank SUMSEL 5 3 8
dari 5 laporan tahunan dari tahun 2015-2019 BABEL
serta 2 laporan keberlanjutan terpisah dari 25. Bank SUMUT 5 2 7
laporan tahunan dengan kurun waktu 2017- 26. Bank DIY 5 - 5
2018. Berikut kutipan dari Laporan 130 41 171
Keberlanjutan Bank Aceh tahun 2017.
“Selamat datang di Laporan
Keberlanjutan kami. Tahun ini, Bank

598 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (3), 2020, 595-610

Tabel 2. Kategori Risk Disclosure untuk mendapatkan temuan riset yang valid
No. Kategori Risk Disclosure dan memiliki keandalan. Kedua peneliti
1. Risiko keuangan menginvestigasi aspek risk disclosures dalam
Suku Bunga waktu yang sama (Onwuegbuzie & Leech,
Kurs 2007) sebagaimana dirujuk Anney, (2014)
Komoditas guna mencapai kesepahaman atas aspek risk
Likuiditas
disclosures tidak hanya dalam laporan tahunan
Kredit
namun juga laporan keberlanjutan, yang
2. Risiko Operasi
Kepuasan Pelanggan dikenal sebagai investigator triangulation
Pengembangan produk (Smith, 2015). Kesepahaman atas aspek risk
Efisiensi dan kinerja disclosures meliputi kesamaan hasil kodifikas i
Sumber enam aspek, risiko keuangan, risiko operasi,
Persediaan usang dan susut risiko pemberdayaan, risiko pemrosesan
Kegagalan produk dan layanan informasi dan teknologi, risiko integritas dan
Lingkungan risiko strategi. Prosedur yang ditempuh dalam
Kesehatan dan keselamatan riset ini meliputi pengidentifikasian tema
Pengikisan nama merek berdasarkan kodifikasi aspek risk disclosures,
3. Risiko pemberdayaan penafsiran makna terkait dengan hasil
Kepemimpinan dan manajemen
identifikasi tema, memberikan kode, dan
Outsourcing
pengambilan kesimpulan. Pemberian kode
Insentif kinerja
Kesiapan dalam perubahan pada aspek risk disclosures diberi kode tangan
Komunikasi oleh peneliti, dan kutipan teks untuk berbagai
4. Risiko pemrosesan informasi dan kode divalidasi oleh analis independen untuk
teknologi keandalan. Apabila tidak ditemuka n
Integritas kesesuaian, keduanya mengulang kembali
Akses serta diskusi untuk kesesuaian temuan.
Ketersediaan Sehubungan dengan riset ini menggunaka n
Infrastruktur pendekatan teori stakeholder, pengambila n
5. Risiko Integritas kesimpulan tidak hanya berdasarkan hasil
Penipuan manajemen dan karyawan kodifikasi, namun juga mengkaitkan dengan
Tindakan ilegal peran stakeholders pada BPD yang
Reputasi
diungkapkan tidak hanya dalam laporan
6. Risiko Strategi
Pemindaian lingkungan tahunan namun juga laporan keberlanjutan.
Industri
Portfolio Bisnis HASIL DAN PEMBAHASAN
Pesaing Berdasarkan kodifikasi yang diusulka n
Harga Linsley & Shrives, (2006) menunjukka n
Penilaian terdapatnya identifikasi risiko tidak hanya
Perencanaan dalam laporan tahunan namun juga dalam
Lingkaran kehidupan laporan keberlanjutan. Dalam pelaporan BPD
Pengukuran kinerja selama kurun waktu 2015-2019 menunjukka n
Peraturan terdapatnya identifikasi 8 profil risiko, seperti
Berdaulat dan politis
yang terlihat pada Laporan Tahunan Bank
Sumber: Linsley & Shrives, (2006)
SUMSELBABEL tahun 2016 berikut ini.
Untuk memberikan referensi eksternal “Kebijakan mengenai proses
tentang risk disclosures, riset ini menggunaka n
identifikasi, pengukuran, pemantaua n,
content analysis diusulkan Linsley & Shrives, dan pengendalian risiko serta
(2006), juga digunakan Geraldina, (2017) serta
penggunaan sistem informas i
Syabani & Siregar, (2014), disajikan pada manajemen risiko oleh 8 (delapan)
Tabel 2. Riset ini dibantu analis independen

599 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


NINA FEBRIANA DOSINTA/ Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

risiko (risiko kredit, pasar, likuiditas, Seperti yang terlihat pada kutipan Laporan
operasional, hukum, stratejik, Keberlanjutan Bank JATIM tahun 2019
kepatuhan dan reputasi) ditetapkan berikut ini.
pada Pedoman Penerapan Manajemen
Risiko masing- masing risiko” (Bank “Merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa
SUMSEL BABEL, 2016b: 541). Keuangan tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum,
Tidak hanya mengidentifikasi profil risiko, Bank Jatim secara berkala selalu
namun dalam laporan tahunan BPD juga memperbarui kebijakan perusahaan
mengungkapkan peringkat risiko seperti low sesuai dengan best practices, kondisi
to moderate, moderate dan sebagainya. dan perkembangan lingkungan bisnis
Delapan profil risiko tidak hanya dipaparkan Perusahaan serta peraturan perundang-
dalam Laporan Tahunan Bank SUMSEL undangan yang berlaku dengan harapan
BABEL namun juga pada Laporan mampu mengakomodasi Prinsip dasar
Keberlanjutan Bank SUMSEL BABEL tahun tata kelola perusahaan(GCG).
2016, sebagaimana kutipan berikut ini. Pengelolaan risiko Bank Jatim
didasarkan pada Surat Edaran OJK
“Kebijakan manajemen risiko di Bank No.14/ SEOJK.03/2015 Tentang
Sumsel Babel selalu berpedoman pada Penerapan Manajemen Risiko
peraturan Otoritas Jasa Keuangan Terintegrasi Bagi Konglomeras i
POJK No.18/POJK.03/2016 tanggal 16 Keuangan. Uraian lengkap mengena i
Maret 2016 tentang Penerapan Sistem Manajemen Risiko dan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum penerapannya termasuk Jenis-jenis
dan Surat Edaran Otoritas Jasa Risiko dan pengelolaannya,
Keuangan No. 34/SEOJK.03/2016 disampaikan dalam Laporan Tahunan
tanggal 1 September 2016 tentang 2019 Bank Jatim yang disusun terpisah”
Penerapan Manajemen Risiko Bagi (Bank JATIM, 2019).
Bank Umum. Penerapan manajeme n
risiko dapat berjalan efektif sejauh Risiko Strategi
adanya integrasi penuh dari kesadaran Peraturan sebagai salah satu dari risiko
risiko (budaya risiko), pengukura n strategi. Dalam penyusunan laporan
risiko dan strategi pengendaliannya. keberlanjutan, BPD menggunakan pedoman
Bank Sumsel Babel mengelola risiko- internasional dari Global Reporting Initiative
risiko yang melekat pada setiap (GRI) versi 4.0, seperti yang terlihat pada
aktivitas Bank yaitu Risiko Kredit, kutipan Laporan Keberlanjutan Bank
Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko SUMSELBABEL tahun 2016 yang
Operasional, Risiko Hukum, Risiko menunjukkan bahwa laporan keberlanjuta n
Kepatuhan, dan Risiko Reputasi” disusun guna mengantisipasi segala bentuk
(Bank SUMSEL BABEL, 2016a: 47). risiko serta tantangan yang terkait dengan
keberlanjutan bisnis perusahaan.
Walaupun dalam laporan tahunan dan
laporan keberlanjutan terdapat risk “Laporan ini juga memuat informas i
disclosures, namun dalam laporan tahunan mengenai kondisi faktual yang terkait
lebih mengurai secara lengkap sistem dengan program dan pendekatan
manajemen risiko serta pengelolaa nnya manajemen yang diterapkan
untuk setiap jenis-jenis risiko. Uraian Perusahaan dalam menghadapi dan
lengkap mengenai Sistem Manajemen Risko mengantisipasi segala bentuk risiko
dan penerapannya termasuk jenis-jenis risiko serta tantangan yang terkait dengan
dan pengelolaannya disampaikan dalam keberlanjutan bisnis Perusahaan
Laporan Tahunan yang disusun terpisah. selama periode 1 Januari hingga 31

600 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (3), 2020, 595-610

Desember 2016. Sebagaimana Laporan pengungkapan keuangan berkelanjutan tidak


tahun sebelumnya, dalam menyus un hanya dalam laporan tahunan, namun juga
Laporan Keberlanjutan tahun ini, Bank laporan keberlanjutan. Berikut kutipan dari
Sumsel Babel mengacu kepada Laporan Tahunan Bank Bengkulu tahun 2019
Pedoman Pelaporan Keberlanjuta n yang menunjukkan bahwa Bank Bengkulu
(Sustainability Reporting Guidelines) selaku bank yang belum listing di Bursa Efek
yang disusun oleh Global Reporting Indonesia (BEI) telah menerapkan keuangan
Initiative (GRI) versi 4.0 dengan berkelanjutan sebagaimana yang telah diatur
tingkat kesesuaian “Core” (Bank oleh POJK.
SUMSEL BABEL, 2016a: 6).
“Menindak- lanjuti Peraturan Otoritas
Selain mengacu pada GRI yang merupakan Jasa Keuangan Nomor
standar internasional dalam mengatur laporan 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan
keberlanjutan, Bank SUMUT juga Keuangan Berkelanjutan bagi
mengadopsi serta mendukung prakarsa Lembaga Jasa Keuangan, Bank
internasional seperti COSO Framework dan Bengkulu telah menerapkan Keuangan
ISO guna menekan dampak dan risiko dari Berkelanjutan sebagaimana dimaksud
aspek keberlanjutan, seperti terlihat pada oleh Regulator” (Bank Bengkulu,
kutipan berikut. 2019: 354).

“Bank SUMUT menyadari pentingnya “Tahun 2019 juga menjadi tonggak baru
peran pelibatan berbagai pemangku bagi kami dalam proses implementas i
kepentingan guna menekan dampak keuangan berkelanjutan yang
dan risiko atas aspek keberlanjuta n. dicanangkan oleh Otoritas Jasa
Untuk itu, Bank SUMUT berupaya Keuangan (OJK) melalui Peraturan
untuk turut aktif maupun memberika n OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang
dukungan dalam inisiatif- inisia tif Penerapan Keuangan Berkelanjuta n
eksternal sebagai upaya bersama dalam bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten,
menjaga keberlanjutan ekonomi, dan Perusahaan Publik, yang salah
lingkungan, dan sosial. Hingga tahun satunya mewajibkan pembuatan
2017, Bank SUMUT mengadops i Rencana Aksi Keuangan Berkelanjuta n
sejumlah prakarsa internasional seperti (RAKB)” (Bank SULSELBAR, 2019:
COSO Framework dan ISO 26000” 18).
(Bank SUMUT, 2017:67).
Dengan diberlakukannya regulasi dari
Penilaian merupakan bagian dari risiko Otoritas Jasa Keuangan, (2017), penerapan
strategi perusahaan terdapat pada Laporan keuangan berkelanjutan tidak hanya pada
Keberlanjutan Bank KALTIMTARA tahun perusahaan keuangan yang sudah go public di
2018. Terdapat misi memprioritaska n BEI namun juga yang belum listing di BEI.
kepatuhan dan manajemen risiko yang Kutipan dari Laporan Keberlanjutan Bank
berkualitas sebagaimana terlihat dalam SULSELBAR tahun 2019 menunjukka n
kutipan berikut ini. pemenuhan terhadap regulasi dari OJK
tersebut khususnya berkenaan keuangan
“Misi (1) Memperkuat ketahanan berkelanjutan.
kelembagaan melalui pelaksanaan
kepatuhan dan manajemen risiko yang Risiko Integritas
berkualitas (Bank KALTIMTARA, Pada Laporan Keberlanjutan Bank DKI tahun
2018:3). 2017 terlihat upaya integritas Bank DKI
Berkenaan dengan keuangan berkelanjuta n, dengan menyelesaikan permasalahan yang
berdasarkan kodifikasi peraturan, menimbulkan potensi risiko.

601 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


NINA FEBRIANA DOSINTA/ Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

risiko serta pemberdayaan masyarakat”


“…Bank DKI terus berkomitmen untuk (Bank Aceh, 2018: 27).
menyelesaikan berbagai macam
permasalahan yang dapat Lingkungan yang merupakan bagian dari
menimbulkan potensi risiko, yang risiko operasi terdapat pada Laporan
antara lain melakukan penyelesaia n Keberlanjutan BPD Sulawesi Selatan dan
terhadap temuan Otoritas Jasa Sulawesi Barat, seperti terlihat dalam kutipan
Keuangan (OJK) dan otoritas berikut ini berkenaan kepedulian Bank
pengawas lainnya” (Bank DKI, SULSELBAR dalam green banking.
2017:4).
“Di saat go green – gerakan kepedulia n
Begitu juga dengan Bank Sulawesi Utara untuk menyelamatkan bumi dari
yang telah menerapkan Sistem Pelaporan kerusakan – tumbuh semakin kuat,
Pelanggaran untuk mengurangi risiko maka keberadaan green banking atau
terhadap adanya pelanggaran. Hal tersebut bank yang ramah lingkungan harus
dapat dilihat pada kutipan dalam Laporan juga diperkuat. Prinsip dasar green
Keberlanjutan Bank SULUTGO tahun 2018. banking adalah upaya memperkuat
kemampuan manajemen risiko bank,
“Bank SulutGo telah menerapkan khususnya yang terkait dengan
Sistem Pelaporan Pelanggaran sebagai lingkungan hidup, dan mendorong
bagian dari Sistem Pengendalia n perbankan untuk meningkatk a n
Internal Perusahaan untuk mengura ngi portofolio pembiayaan ramah
risiko terhadap adanya pelanggar a n lingkungan hidup, seperti ke energi
juga sebagai media pelaporan dalam terbarukan dan pertanian organik.”
mencegah dan mendeteksi adanya (Bank SULSELBAR, 2018:92).
potensi pelanggaran etika maupun
hukum dalam Perusahaan” (Bank Risiko Keuangan
SULUTGO, 2018: 62). Kredit yang merupakan bagian dari risiko
keuangan, terdapat pada Laporan
Risiko Operasi Keberlanjutan Bank BJB, seperti terlihat
Pengembangan produk, kesehatan dan dalam kutipan berikut ini berkenaan
keselamatan yang merupakan bagian dari kepedulian Bank BJB yang tidak hanya pada
risiko operasi terdapat pada Laporan pemenuhan syarat minimum dalam
Keberlanjutan Bank Aceh tahun 2017, pemberikan kredit namun juga penilaia n
sebagaimana terlihat dalam kutipan berikut risiko kredit secara objektif serta realistis
ini yang menunjukkan bahwa keberlanjuta n sehingga menghasilkan skor risiko.
bisnis tidak terlepas dari inovasi produk,
kesehatan dan keselamatan pekerja, namun “Bank menempatkan risk rating tools
juga keterlibatan dalam pemberdayaan sebagai salah satu upaya untuk
masyarakat. mengklasifikasikan tingkat risiko dari
setiap debitur, menetapkan kualitas
“Laporan Keberlanjutan ini debitur, kualitas fasilitas kredit, tingkat
menyajikan secara transparan, kewenangan memutus kredit, besarnya
akuntabel dan berimbang mengena i pemenuhan agunan, penetapan
strategi dan upaya yang kami lakukan cadangan penghapusan kredit dan
untuk menjaga keberlanjutan bisnis penetapan pricing kepada debitur.
terutama inovasi produksi, praktek Selain itu juga, bank memiliki Risk
kerja yang baik, kesehatan dan Scoring System untuk menilai risiko
keselamatan kerja, kegiatan pelestaria n kredit secara obyektif dan realistis,
lingkungan, tata kelola dan manajeme n sehingga menghasilkan skor risiko

602 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (3), 2020, 595-610

yang dapat dijadikan sebagai dasar SULTENG tahun 2019, sebagaimana terlihat
untuk perhitungan biaya risiko dan dalam kutipan berikut ini yang menunjukka n
untuk perencanaan dan manajeme n bahwa transformasi digital sebagai langkah
portofolio.” (Bank BJB, 2018: 98). awal menghadapi tantangan persaingan
usaha.
Risiko Pemrosesan Teknologi dan
Informasi “Perkembangan teknologi di era
Ketersediaan infrastruktur pemrosesan Revolusi Industri 4.0 atau yang dikenal
teknologi dan informasi tidak hanya dengan era Digital telah memic u
mendukung dalam pengembangan bisnis, persaingan usaha secara digital. Potensi
namun juga mendukung Divisi Manajemen penerapan teknologi menjadi tantanga n
Risiko dalam pengelolaan profil risiko. Hal baru bagi pelaku bisnis agar bisa
ini telah dilakukan Bank Papua bersaing dalam kompetisi yang ketat.
sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Transformasi digital adalah langkah
Tahunan 2018 berikut ini. awal untuk menghadapi tantangan ini”
(Bank SULTENG, 2019: 3).
“Dalam pengembangan bisnis,
manajemen telah memperkuat Kesiapan dalam perubahan merupakan
infrastruktur teknologi informa s i bagian dari risiko pemberdayaan yang
dalam mendukung proses bisnis Bank menunjukkan bagian dari langkah
Papua diantaranya melalui proses transformasi. Bank SULTRA dan Bank
pembangunan Electronic Loan KALBAR menyadari bahwa transfor mas i
System (E-Los) yaitu suatu sistem BPD menjadikan BPD memiliki daya saing
yang akan digunakan dalam proses tinggi dan kuat serta berkontribusi pada
analisis kredit oleh Divisi Bisnis pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
UMK dan Konsumer untuk daerah, seperti terlihat pada kutipan dalam
dipergunakan dalam menganalis is Laporan Tahunan Bank SULTRA dan
Kredit konsumer, kredit UMK dan … Laporan Tahunan Bank KALBAR berikut
Pembangunan Data Warehouse/ ini.
Management Information System
(MIS) Bank Papua, yaitu suatu media “Merujuk pada Program Tranformas i
yang akan dapat digunakan untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD)
mendukung Divisi Manajemen Risiko yang telah dicanangkan oleh Bapak
Bank untuk pengelolaan profil risiko, Joko Widodo (Presiden RI) di Jakarta
Divisi Kepatuhan untuk keperluan bulan Mei 2015. Visi program tersebut
pelaporan APU/ PTT, Divis i adalah menjadikan BPD yang berdaya
Perencanaan Strategis untuk saing tinggi dan kuat serta
penyusunan dan monitoring Rencana berkontribusi signifikan bagi
Bisnis Bank (RBB); penyelenggara n pertumbuhan dan pemerataan
Sistem Kliring Nasional (SKN) yang ekonomi” (Bank SULTRA, 2017: 22).
saat ini dikelola oleh Kantor Cabang
oleh Divisi Treasury; Peningkata n “Bank Kalbar memasuki usianya yang
security aplikasi dan jaringan; serta ke-53 tahun dengan beberapa
Capacity planning bandwidth” (Bank pencapaian penting yang bersinergi
Papua, 2018: 47). dengan Transformasi BPD untuk
menjadikan Bank Kalbar berdaya saing
Risiko Pemberdayaan tinggi serta memberikan kontribus i
Kesiapan dalam menghadapi perubahan yang yang signifikan bagi pertumbuhan dan
merupakan bagian dari risiko pemberdayaan pemerataan ekonomi daerah” (Bank
terdapat pada Laporan Keberlanjutan Bank KALBAR, 2017: 5).

603 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


NINA FEBRIANA DOSINTA/ Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

mencapai visi dan misi menjadi agen


Kesiapan dalam menerima perubahan yang pembangunan daerah sesuai dengan visi
termasuk bagian dari risiko pemberdayaan transformasi BPD melalui kemampua n
menunjukkan bahwa BPD memiliki kesiapan melayani masyarakat yang disusun
dalam transformasi BPD guna peningkata n dengan perbaikan berkelanjutan dalam
serta perbaikan yang tidak hanya berfokus hal proses bisnis internal Bank. Hal ini
pada nasabah namun juga stakeholders dan dilakukan dengan mengacu kepada arah
shareholders serta memiliki kepedulian dan kebijakan pengembangan usaha
terhadap lingkungan, seperti terlihat dalam bank antara lain memelihara momentum
kutipan Laporan Keberlanjutan Bank JATIM pertumbuhan bisnis bank,
tahun 2018 berikut ini. mempertahankan dan meningkatk a n
penguasaan pangsa pasar bank serta
“Tekad dan semangat untuk melaksanakan Manajemen Risiko yang
bertransformasi dilakukan dengan tidak optimal berdasarkan Profil Risiko,
melupakan kepedulian akan ramah Good Corporate Governance,
lingkungan yang mendukung Rentabilitas, dan Permodalan” (Bank
Sustainable Development Goals Nagari, 2018: 70).
(SDGs). Pada saat yang sama, Bank
JATIM mengimplementasikan program Dalam melaksanakan manajemen risiko yang
Transformasi BPD demi peningkata n optimal, sebagai perusahaan dalam sektor
dan perbaikan yang berfokus pada keuangan, diperlukan pengelolaan risiko-
kepuasan nasabah, pemangku risiko yang tetap berpegang teguh pada
kepentingan dan pemegang saham. standar kode etik perbankan melalui Rencana
Bank Jatim terus mempersiapkan diri Aksi Keuangan Keberlanjutan (RAKB) guna
mengembangkan teknologi melalui memenuhi kebutuhan tidak hanya nasabah
perbankan digital demi bersiap namun juga stakeholders demi bisnis yang
menghadapi tantangan yang dihadapi berkelanjutan. Berikut kutipan Laporan
Jawa Timur di masa mendatang. Keberlanjutan Bank BJB 2019.
Dengan demikian Bank Jatim bersiap
menjadi Bank Berkelanjutan” (Bank “Kami berkomitmen memberikan jasa
JATIM, 2018:3). keuangan yang meningkatk a n
pertumbuhan ekonomi yang
Transformasi BPD, Risiko dan berkelanjutan yang didasarkan kepada
Stakeholders praktek pembiayaan yang
Kemampuan BPD dalam melaksanakan bertanggungjawab. Melalui Rencana
manajemen risiko yang optimal Aksi Keuangan Berkelanjuta n
mengantarkan BPD memiliki optimis me (RAKB), perseroan menunjukk a n
tidak hanya menghadapi perkembangan komitmen dalam bertindak secara
ekonomi pada tahun 2019 namun juga bertanggung jawab, mengelola risiko-
mampu mewujudkan bank mencapai agen risiko, dan tetap berpegang teguh
pembangunan daerah sesuai dengan visi kepada standar standar kode etik
transformasi BPD, seperti terlihat pada perbankan seperti anti korupsi. Dengan
kutipan Laporan Keberlanjutan Bank Nagari melakukan hal tersebut, perseroan
berikut ini. secara konstan berusaha memenuhi
kebutuhan nasabah dan pemangku
“Optimisme perkembangan ekonomi kepentingan serta menjaga
pada tahun 2019 yang diperkirakan kepercayaan nasabah demi kontinuita s
mengalami perbaikan ke arah yang lebih bisnis” (Bank BJB, 2019: 183).
baik menyebabkan Bank Nagari optimis
untuk mampu mewujudkan bank

604 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (3), 2020, 595-610

Dengan menerapkan manajemen risiko yang Pemangku Topik Pem- Pendekatan dan
efektif akan meningkatkan stakeholder value, Kepentingan bahasan Respon Bank
sehingga memberikan manfaat bagi bank, KALSEL
seperti terlihat pada kutipan dalam Laporan Pemerintah • Kepatuhan Pelaporan
Keberlanjutan Bank SULTENG berikut ini. & OJK pada pelaksanaan
(Legal dan peraturan dan kepatuhan &
Kepentingan perundang- notifikasi pada
“Penerapan manajemen risiko yang LJK) undangan Bank Indonesia
efektif akan memberikan manfaat bagi
• Analisa risiko Basel II
Bank karena akan meningkatk a n lingkungan & Accord-Basel
stakeholder value dan dapat sosial dalam Committee
memberikan gambaran mengena i pemberian Pelaporan
kemungkinan risiko yang harus kredit kepatuhan aspek
ditanggung Bank di masa mendatang” • Anti Bribery syariah
(Bank SULTENG, 2019: 5). and Anti pada Dewan
Bribery and Syariah
Stakeholders merupakan pihak yang Corruption Nasional,
(ABC), Anti- penyediaan
mendapatkan prioritas awal dalam penetapan
Money ATM,
isi laporan keberlanjutan. Seperti halnya
Laundering Penyusunan
dalam kutipan pada Laporan Keberlanjutan RAKB dan
(AML) and
Bank KALSEL, terlihat stakeholders Laporan
Anti
inclusiveness pada urutan teratas. Terrorism Keberlan-jutan
• Green
“Proses penetapan isi laporan banking
dilakukan dengan berupaya • Inclusive
menerapkan 4 (empat) prinsip yang banking
disyaratkan oleh GRI G4, yaitu • Keuangan
stakeholders inclusiveness (pelibatan Berkelanjutan
pemangku kepentingan), materiality (Bank KALSEL, 2019: 610)
(materialitas), sustainability context
(konteks keberlanjutan) dan Bank JATENG meyakini keterlibatan
completeness (kelengkapan)” (Bank stakeholders berperan dalam menunja ng
KALSEL, 2015). keberhasilan serta kesuksesan perusahaan
tidak hanya keberhasilan ekonomi yang
Pemerintah dan OJK merupakan salah satu mencakup aspek profit, namun juga dalam
stakeholders penting yang diungkapkan pada aspek people dan planet. Dengan pemikiran
Laporan Tahunan Bank KALSEL dalam tersebut, turut mendukung tercapainya tujuan
rangka meningkatkan stakeholder pembangunan berkelanjutan (Sustainable
engagement. Dalam kutipan tersebut Development Goals – SDG’s) sebagai wujud
menunjukkan pendekatan dan respon Bank nyata dari komitmen Bank JATENG dalam
KALSEL melalui pelaporan pelaksanaan menjaga keharmonisan tidak hanya
kepatuhan dengan penyusunan RAKB dan kepentingan ekonomi dan sosial, namun juga
laporan keberlanjutan berkenaan topik lingkungan hidup di semua aktivitas aspek
pembahasan keuangan berkelanjutan sebagai operasional perusahaan, seperti terlihat
wujud kepatuhan pada peraturan dan kutipan dari Laporan Keberlanjutan Bank
perundang-undangan yang telah diatur JATENG berikut ini.
Pemerintah dan OJK. Berikut kutipan bagian
dari stakeholders penting dalam program “ Bank Jateng meyakini bahwa aspek
kerja yang terdampak dari kegiatan keterlibatan pemangku kepentinga n
perusahaan telah diidentifikasi oleh Bank (people dan planet) berperan serta
KALSEL. menunjang tingkat keberhasilan dan

605 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


NINA FEBRIANA DOSINTA/ Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

kesuksesan Perusahaan di samping program transformasi menjadikan BPD tidak


aspek keberhasilan ekonomi hanya memiliki daya saing yang tinggi serta
(economy). Berangkat dari pemikira n kuat namun juga dapat berkontribusi pada
tersebut, Bank Jateng sebagai entitas pertumbuhan serta pemerataan ekonomi
usaha di bidang perbankan turut daerah di Indonesia.
mendukung tercapainya tujuan Stakeholders yang menjadi bagian dari suatu
pembangunan berkelanjuta n perusahaan, selayaknya menginginkan untuk
(Sustainable Development Goals – bertahan dalam kelangsungan perusahaan
SDG’s) sebagai wujud nyata dari yang salah satu upayanya memprioritaska n
komitmen Bank Jateng yang senantiasa keberlanjutan (Dosinta & Brata, 2020).
berupaya menghadirkan harmoni Upaya memprioritaskan keberlanjuta n
antara kepentingan ekonomi, sosial, merupakan salah satu penerapan dari going
serta lingkungan hidup dalam seluruh concern. Perusahaan ingin terus
aktivitas operasional Perusahaan” berkelanjutan, diantaranya dengan
(Bank JATENG, 2019: 29). mengantisipasi terjadinya accounting failure
dalam pelaporan perusahaan melalui risk
Teori Stakeholder dan Risk Risclosures disclosures (Linsley & Shrives, 2009).
Hasil riset ini menunjukkan bahwa risk Keenam risk disclosures yang diusulka n
disclosures yang terdapat pada laporan Linsley & Shrives, (2006) tidak hanya
keberlanjutan tidak hanya dipublikas ika n terdapat pada laporan tahunan perusahaan
pada BPD yang telah go public di Bursa Efek non keuangan di Inggris, sebagaimana riset
Indonesia seperti Bank JABAR dan Bank Linsley & Shrives, (2006) dan perusahaan
JATIM, namun juga dipublikasikan pada publik non keuangan di Indonesia, dalam
BPD yang belum go public. Hal ini riset (Syabani & Siregar, 2014), kemudian
menunjukkan bahwa BPD tidak hanya perusahaan pada sektor infrastruktur di
berupaya mendekteksi risiko yang Indonesia, dalam riset Geraldina, (2017),
diungkapkan dalam laporan tahunan namun namun dalam hasil riset ini menunjukka n
juga mengantisipasi risiko keuangan bahwa risk disclosures terdapat di dalam
berkelanjutan dalam laporan keberlanjuta n. laporan tahunan dan laporan keberlanjuta n
Dari hasil riset ini juga menunjukkan terdapat pada pelaporan BPD yang merupakan
keselarasan dengan teori stakeholder. perusahaan dalam sektor keuangan di
Laporan tahunan dan laporan keberlanjuta n Indonesia.
merupakan salah satu bentuk komunikas i Abid & Shaiq, (2015) dengan hasil risetnya
perusahaan kepada stakeholders dalam pada pelaporan perusahaan yang listing di
memenuhi kepentingan stakeholders. Karachi Stock Exchange (KSE) 100 index
Risk disclosures sebagai salah bentuk Pakistan menunjukkan terdapat risk
pertanggungjawaban BPD selaku perusahaan disclosures tidak hanya yang pada pelaporan
yang bergerak dalam sektor keuangan yang bersifat mandatory, namun juga
menunjukkan bahwa perusahaan selalu voluntary. Hasil riset Aldi & Djakman,
mengutamakan stakeholders dalam setiap (2020) mengemukakan bahwa perusahaan
aspek perubahan perusahaan, termasuk memiliki motivasi dalam penyusuna n
Transformasi BPD untuk memenuhi laporan keberlanjutan guna berkontribus i
kepentingan stakeholders. Pemerintah dan kepada masyarakat dan negara yang sesuai
OJK selaku regulator BPD merupakan salah konsep People, Profit dan Planet. Namun
satu stakeholder penting bagi BPD yang telah demikian, belum adanya standar laporan
menyusun kerangka kerja program keberlanjutan yang diberlakukan standar
Transformasi BPD. Berdasarkan hasil salah setter di Indonesia, sehingga perusahaan
satu kodifikasi risk disclosures yang menggunakan standar yang berlaku secara
diusulkan Linsley & Shrives, (2006) pada global (Nur et al., 2019).
pelaporan BPD menunjukkan bahwa melalui

606 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (3), 2020, 595-610

SIMPULAN Abraham, S., & Cox, P. (2007). Analysing


Hasil riset ini menunjukkan bahwa risk the determinants of narrative risk
disclosures tidak hanya terdapat pada laporan information in UK FTSE 100 annual
tahunan namun juga terdapat pada laporan reports. British Accounting Review,
keberlanjutan yang terpisah dari laporan 39(3), 227–248.
tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa BPD https://doi.org/10.1016/j.bar.2007.06.00
tidak hanya berupaya mendekteksi risiko 2
yang diungkapkan dalam laporan tahunan Aldi, B., & Djakman, C. D. (2020). Persepsi
namun juga mengantisipasi risiko keuangan Manajemen dan Stakeholders pada
berkelanjutan dalam laporan keberlanjutan. Pencapaian Sustainable Developme nt
Risk disclosures sebagai salah bentuk Goals (SDGs) dalam Sustainability
pertanggungjawaban BPD selaku perusahaan Reporting. Jurnal Riset Akuntansi Dan
yang bergerak dalam bidang keuangan Keuangan, 8(2), 405–430.
menunjukkan bahwa perusahaan selalu https://doi.org/10.17509/jrak.v8i2.2163
mengutamakan stakeholders dalam setiap 9
aspek perubahan perusahaan, termasuk Alsaeed, K. (2006). The association between
transformasi BPD untuk memenuhi firm-specific characteristics and
kepentingan stakeholders. Melalui program disclosure: The case of Saudi Arabia.
transformasi menjadikan BPD tidak hanya Managerial Auditing Journal, 21(5),
memiliki daya saing yang tinggi serta kuat 476–496.
namun juga dapat berkontribusi pada https://doi.org/10.1108/0268690061066
pertumbuhan serta pemerataan ekonomi 7256
daerah di Indonesia. Oleh karena itu, riset ini Anney, V. N. (2014). Ensuring the quality of
tidak hanya memiliki implikasi secara praktis the findings of qualitative research:
namun juga memiliki implikasi secara teoritis looking at trustworthiness criteria.
khususnya dari teori stakeholder. Journal of Emerging Trends in
Riset ini menggunakan kodifikasi content Educational Research and Policy
analysis berdasarkan pilihan subjektifitas Studies, 5(2), 272–281.
peneliti serta dilakukan pada BPD yang Anugerah, E. G., Saraswati, E., & Andayani,
dikaitkan dengan program transformas i. W. (2018). Quality Of Disclosure And
Hasil riset berikutnya mungkin akan berbeda Corporate Social Responsibility
jika menggunakan kodifikasi content Reporting Practices In Indonesia. Jurnal
analysis yang sama namun digunakan pada Akuntansi, 22(3), 337–353.
sektor yang berbeda kemudian dikaitkan https://doi.org/10.24912/ja.v22i3.392
dengan program lainnya. Bank Aceh. (2017). Laporan Keberlanjutan.
http://www.bankaceh.co.id/
UCAPAN TERIMA KASIH Bank Aceh. (2018). Laporan Keberlanjutan.
Sehubungan dengan saran penyempur naa n http://www.bankaceh.co.id/
pada manuskrip artikel, diucapkan terima Bank Bengkulu. (2019). Laporan Tahunan.
kasih kepada Dewan Redaksi, Reviewer dan https://www.bankbengkulu.co.id/
analis independen. Terima kasih juga Bank BJB. (2018). Laporan Keberlanjutan.
diucapkan kepada FEB UNTAN atas https://www.bankbjb.co.id
dukungan pendanaan pada riset ini. Bank BJB. (2019). Laporan Keberlanjutan.
https://www.bankbjb.co.id
DAFTAR PUSTAKA Bank DKI. (2017). Laporan Keberlanjutan.
Abid, A., & Shaiq, M. (2015). A Study of https://www.bankdki.co.id
Risk Disclosures in the Annual Reports Bank JATENG. (2019). Laporan
of Pakistani Companies: A Content Keberlanjutan.
Analysis. Research Journal of Finance https://www.bankjateng.co.id/
and Accounting, 6(11), 14–25. Bank JATIM. (2018). Laporan

607 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


NINA FEBRIANA DOSINTA/ Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

Keberlanjutan. https://doi.org/10.1016/j.accfor.2004.07
https://www.bankjatim.co.id .001
Bank JATIM. (2019). Laporan Botosan, C. A. (1997). Disclosure Level and
Keberlanjutan. the Cost of Equity Capital. Accounting
https://www.bankjatim.co.id Review, 72(3), 323–349.
Bank KALBAR. (2017). Laporan Tahunan. Cabedo, J. D., & Tirado, J. M. (2004). The
www.bankkalbar.co.id Disclosure of Risk in Financia l
Bank KALSEL. (2015). Laporan Statement. Accounting Forum, 28(2),
Keberlanjutan. 181–200.
http://www.bankkalsel.co.id https://doi.org/10.1016/j.accfor.2003.10
Bank KALSEL. (2019). Laporan Tahunan. .002
https://www.bankkalsel.co.id Carnegie, G. D., & Napier, C. J. (1996).
Bank KALTIMTARA. (2018). Laporan Critical and Interpretive Histories  :
Keberlanjutan. Insights into Accounting’s Present and
https://www.bankaltimtara.co.id Future Through Its Past. Accounting,
Bank Nagari. (2018). Laporan Auditing & Accountability Journal,
Keberlanjutan. 9(3), 7–39.
https://www.banknagari.co.id/ Darmayasa, I. N., & Aneswari, Y. R. (2015).
Bank Papua. (2018). Laporan Tahunan. Paradigma Interpretif Pada Penelitia n
www.bankpapua.co.id Akuntansi Indonesia. Jurnal Akuntansi
Bank SULSELBAR. (2018). Laporan Multiparadigma, 6(3), 341–511.
Keberlanjutan. https://doi.org/10.18202/jamal.2015.12.
https://banksulselbar.co.id/ 6028
Bank SULSELBAR. (2019). Laporan Demirgüç-Kunt, A., & Detragiache, E.
Keberlanjutan. (2002). Does deposit insurance increase
https://banksulselbar.co.id banking system stability? An empirica l
Bank SULTENG. (2019). Laporan investigation. Journal of Monetary
Keberlanjutan. Economicsc, 49(7), 1373–1406.
https://www.banksulteng.co.id/ https://doi.org/10.1016/S0304-
Bank SULTRA. (2017). Laporan Tahunan. 3932(02)00171-X
https://banksultra.co.id Deumes, R. (2008). Corporate Risk
Bank SULUTGO. (2018). Laporan Reporting A Content Analysis of
Keberlanjutan. Narrative Risk Disclosures in
https://www.banksulutgo.co.id Prospectuses. Journal of Business
Bank SUMSEL BABEL. (2016a). Laporan Communication, 45(2), 120–157.
Keberlanjutan. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/0
https://www.banksumselbabel.com/ 021943607313992
Bank SUMSEL BABEL. (2016b). Laporan Dienes, D., Sassen, R., & Fischer, J. (2016).
Tahunan. What are the drivers of sustainability
https://www.banksumselbabel.com/ reporting? A systematic review.
Bank SUMUT. (2017). Laporan Sustainability Accounting, Management
Keberlanjutan. and Policy Journal, 7(2), 154–189.
https://www.banksumut.co.id/ https://doi.org/10.1108/SAMPJ-08-
Beattie, V., McInnes, B., & Fearnley, S. 2014-0050
(2004). A Methodology for Analysing Diouf, D., & Boiral, O. (2017). The quality of
and Evaluating Narratives in Annual sustainability reports and impressio n
Reports: A Comprehensive Descriptive management: A stakeholder
Profile and Metrics for Disclosure perspective. Accounting, Auditing and
Quality Attributes. Accounting Forum, Accountability Journal, 30(3), 643–667.
28(3), 205–236. https://doi.org/10.1108/AAAJ-04-2015-

608 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (3), 2020, 595-610

2044 dialogue and development. Business


Dosinta, N. F., & Brata, H. (2020). Politik Ethics Quarterly, 18(4), 447–482.
Penamaan di Dalam Pelaporan Korporat IAI. (2018). Standar Akuntansi Keuangan
Pascaimplementasi Integrated (SAK) Per Efektif 1 Januari 2018.
Reporting. Jurnal Akuntansi Jakarta: Divisi Penerbitan IAI.
Multiparadigma, 11(1), 138–158. Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976).
https://doi.org/10.21776/ub.jamal.2020. Theory Of The Firms: Managerial
11.1.09 Behaviour, Agency Costs And
Dosinta, N. F., Brata, H., & Heniwati, E. Ownership Structure. Journal of
(2018). Haruskah Value Creation Hanya Financial Economics, 3(4), 305–360.
Terdapat Pada Integrated Reporting? Jose, A., & Lee, S. M. (2007). Environme nta l
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 9(2), Reporting of Global Corporations : A
248–266. Content Analysis Based on Website
https://doi.org/10.18202/jamal.2018.04. Disclosures. Journal of Business Ethics,
9015 72(4), 307–321.
Epstein, B. J., & Jermakowicz, E. K. (2010). https://doi.org/10.1007/s10551-006-
Interpretation and Application of 9172-8
International Financial Reporting Kansil, D., Murni, S., & Tulung, J. E. (2017).
Standards. New Jersey: John Wiley & Pengaruh Risiko Perbankan Terhadap
Sons, Inc. Kinerja Keuangan Tahun 2013-2015
Faisal, M. (2020). Karakteristrik CEO dan (Bank Pembangunan Daerah Se-
Enterprise Risk Management. Jurnal Indonesia). Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Riset Akuntansi Dan Keuangan, 8(1), Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
109–120. Akuntansi, 5(3), 3508–3517.
https://doi.org/10.17509/jrak.v8i1.2074 Kurnianingsih, H. T. (2013). Pengaruh
1 Profitabilitas Dan Size Perusahaan
Frias-Aceituno, J. V., Rodriguez-Ariza, L., & Terhadap Corporate Social
Garcia-Sanchez, I. M. (2012). The Role Responsibility. Jurnal Riset Akuntansi
of the Board in the Dissemination of Dan Bisnis, 13(1), 1–14.
Integrated Corporate Social Reporting. Lajili, K., & Zéghal, D. (2005). A Content
Corporate Social Responsibility and Analysis of Risk Management
Environmental Management. Disclosures in Canadian Annual
https://doi.org/10.1002/csr.1294 Reports. Canadian Journal of
Geraldina, I. (2017). The Quality of Risk Administrative Sciences, 22(2), 125–
Disclosure: Evidence from 142. https://doi.org/10.1111/j.1936-
Infrastructure Industry in Indonesia. 4490.2005.tb00714.x
Jurnal Dinamika Akuntansi Dan Bisnis, Linsley, P. M., & Shrives, P. J. (2006). Risk
4(2), 211–230. reporting : A study of risk disclosures in
https://doi.org/10.24815/jdab.v4i2.8053 the annual reports of UK companies.
Healy, P. M., & Palepu, K. G. (2001). The British Accounting Review, 38,
Information asymmetry, corporate 387–404.
disclosure, and the capital markets: A https://doi.org/10.1016/j.bar.2006.05.00
review of the empirical disclosure 2
literature. Journal of Accounting and Linsley, P. M., & Shrives, P. J. (2009). Mary
Economics, 31(1–3), 405–440. Douglas, risk and accounting failures.
https://doi.org/10.1016/S0165- Critical Perspectives on Accounting,
4101(01)00018-0 20(4), 492–508.
Hess, D. (2008). The three pillars of https://doi.org/10.1016/j.cpa.2008.05.0
corporate social reporting as new 04
governance regulation: Disclosure, Lobo, G. J. (2017). Accounting research in

609 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020


NINA FEBRIANA DOSINTA/ Risk Disclosures pada Pelaporan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

banking – A review. China Journal of bagi-Lembaga-Jasa-Keuangan,-


Accounting Research, 10(1), 1–7. Emiten,-dan-Perusahaan-Publik/SAL
https://doi.org/10.1016/j.cjar.2016.09.0 POJK 51 - keuangan berkelanjutan.pdf
03 Probohudono, A. N., Tower, G., & Rusmin,
Mediawati, E., & Afiana, I. F. (2018). Dewan R. (2013). A risky tale of two countries.
Pengawas Syariah dan Pengungkapa n Asian Review of Accounting, 21(3),
Sukarela Pada Bank Umum Syariah di 257–272. https://doi.org/10.1108/ARA-
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Dan 04-2012-0017
Keuangan, 6(2), 259–268. Roberts, R. W. (1992). Determinants of
https://doi.org/10.17509/jrak.v6i2.1278 corporate social responsibility
7 disclosure: an application of stakeholder
Muslih, M., & Mulyaningtyas, C. T. (2019). theory. Accounting, Organizations and
Pengaruh Good Corporate Governance Society, 17(6), 595–612.
Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap https://doi.org/10.1016/0361-
Pengungkapan Risiko. Jurnal Aset 3682(92)90015-K
(Akuntansi Riset), 11(1), 179–188. Sari, S. P., & Sholihkah, H. (2019). Liquid ity
https://doi.org/10.17509/jaset.v11i1.17 Risk Disclosure: A Review of Corporate
303 Governance. Riset Akuntansi Dan
Nur, F., Saraswati, E., & Andayani, W. Keuangan Indonesia, 4(2), 147–155.
(2019). Determinan Pengungkapa n https://doi.org/https://doi.org/10.23917/
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan reaksi.v4i2.8723
Nilai Perusahaan: Kasus Indonesia. Shi, C., Pukthuanthong, K., & Walker, T.
Jurnal Dinamika Akuntansi Dan Bisnis, (2013). Does Disclosure Regulatio n
6(2), 213–228. Work? Evidence from International IPO
https://doi.org/10.24815/jdab.v6i2.1408 Markets. Contemporary Accounting
7 Research, 30(1), 356–387.
Oliveira, J., Rodrigues, L. L., & Russell https://doi.org/10.1111/j.1911-
Craig. (2011). Risk‐related disclosures 3846.2012.01158.x
by non‐finance companies: Portuguese Smith, M. (2015). Research Methods in
practices and disclosure characteristics. Accounting. London: Sage Publicatio ns.
Managerial Auditing Journal, 26(9), Syabani, A., & Siregar, S. V. (2014).
817–839. Determinants of Risk Disclosure Level :
https://doi.org/10.1108/0268690111117 Case of Indonesia. The Indonesian
1466 Journal of Accounting Research, 17(2),
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Penerapan 207–226.
Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga https://doi.org/http://doi.org/10.33312/i
Jasa Keuangan, Emiten dan jar.398
Perusahaan Publik. Taylor, G., Tower, G., & Neilson, J. (2010).
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbank Corporate communication of financ ia l
an/regulasi/peraturan- risk. Accounting and Finance, 50(2),
ojk/Documents/Pages/POJK- 417–446.
Penerapan-Keuangan-Berkelanjutan- https://doi.org/10.1111/j.1467-
629X.2009.00326.x

610 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.3 | 2020

Anda mungkin juga menyukai