Anda di halaman 1dari 15

1

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis
membahas mengenai “GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH NASIONAL DAN
INTERNASIONAL”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu terkhusus kepada Dosen Pengampu pada mata kuliah Pengantar
Manajemen yakni Bapak Rahmat junaidi S.E,.M.M yang telah memberikan
ilmunya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis
sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya makalah
ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Pekanbaru, 16 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................1
Daftar Isi...........................................................................................................2
Bab 1 (Pendahuluan).........................................................................................3
1.1Bigrafi Fidel Castro ..............................................................................3
1.2Prestasi Fidel Castro..............................................................................4
Bab II (Pembahasan).........................................................................................8
2.1Teori gaya Kepemimpinan....................................................................8
2.2Analisis Gaya kepemimpinan Fidel Castro...........................................9
2.3Alasan Mengapa Fidel Castro Memiliki Gaya Kepemimpinan Otoriter
....................................................................................................................11
2.4Alasan Kenapa Penulis membahas Fidel Castro Beserta Gaya
Kepemimpinanya .......................................................................................12
Bab III...............................................................................................................29
3.1.Kesimpulan...........................................................................................29
Daftar pustaka...................................................................................................30

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Biografi Fidel Castro

Fidel Alejandro Castro Ruz (lahir 13 Agustus 1926) adalah Presiden Kuba
sejak 1976 hingga 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri atas
penunjukannya pada Februari 1959 setelah tampil sebagai komandan revolusi
yang gagal Presiden Dewan Negara merangkap jabatan sebagai Dewan Menteri
Fulgencio Batista pada tahun 1976.

Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba


(Communist Party of Cuba) pada tahun 1965 dan mentransformasikan Kuba ke
dalam republik sosialis satu-partai. Setelah tampil sebagai presiden, ia tampil
sebagai komandan Militer Kuba. Pada 31 Juli 2006, Castro menyerahkan jabatan
kepresidenannya kepada adiknya, Raúl untuk beberapa waktu. Pada tahun 1947, ia
ikut dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo dan lari ke
New York (Amerika Serikat) karena adanya ancaman akan dihabisi lawan
politiknya.

Setelah meraih doktor di bidang hukum pada 1950, ia memprotes dan


memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambil-alihan kekuasaan
lewat kudeta oleh Fulgencio Batista pada 1952. Tahun 1953, ia memimpin
serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun gagal. Setelah
mendapatkan pengampunan dan dibebaskan pada 15 Mei 1955, ia langsung
memimpin upaya penggulingan diktator Batista.

Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Pada 7 Juli


1955, ia lari ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang revolusioner Che Guevara.
Bersama 81 orang lainnya, ia kembali ke Kuba pada 2 Desember 1956 dan
melakukan perlawanan gerilya selama 25 bulan di Pegunungan Sierra Maestra.Di

4
luar Kuba, Castro mulai menggalang kekuatan untuk melawan dominasi Amerika
Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun
1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chávez di
Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.
Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada 13 Agustus 2006, ia
menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu kepada adiknya.
Praktis, Raúl merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Kuba dan Menteri
Pertahanan Kuba. Penyerahan kekuasaan ini merupakan pertama kali sejak ia
memerintah Kuba pada 1959. Dia mundur pada tahun 2008. Pada 19 Februari
2008, lima hari sebelum mandatnya berakhir, Castro menyatakan tidak akan
mencalonkan diri maupun menerima masa bakti baru sebagai presiden atau
komandan angkatan bersenjata Kuba.

1.2Prestasi Fidel Castro


1.Pendidikan diakui Dunia
Pendidikan di Kuba dianggap salah satu yang terbaik di dunia. Ini diakui oleh
PBB dan UNESCO. Kuba adalah satu dari sedikit negara dunia ketiga yang
berhasil menghilangkan buta-huruf.

Di Kuba, biaya pendidikan dari pra-sekolah hingga perguruan tinggi ditanggung


oleh Negara. Alias gratis. Jangan heran, tingkat putus sekolah di AS kurang dari 1
persen.Meski gratis, fasilitas pendidikan di Kuba luar biasa. Tiap ruang kelas
untuk Sekolah Dasar di Kuba hanya boleh diiisi maksimum 25 siswa. Sedangkan
ruang kelas menengah hanya rata-rata 15-20 murid.

Kemudian, tenaga pengajar di Kuba melimpah. Sejak revolusi, tak ada cerita
kekurangan guru di Kuba, bahkan di pedalaman. Rasio guru-murid di Kuba
termasuk tertinggi di dunia: satu guru melayani 42 penduduk.

2.Kesehatan terbaik di Dunia


Meski disebut Negara miskin, dengan PDB hanya sekitar 87 juta USD, sistem
kesehatan Kuba termasuk yang terbaik di bawah kolong langit ini.

5
Prestasi Kuba dalam bidang kesehatan sangat luar biasa. Angka kematian bayi
(infant mortality rate) di Kuba di bawah 5 (4.2) per 1000 kelahiran. Bandingkan
dengan AS yang masih 5.52 per 1000 kelahiran. Atau Indonesia yang masih 25.5
per 1000 kelahiran.

Di Kuba, tidak ada kasus gizi buruk. Tahun 2006, melalui laporan
berjudul Progress for children, A Report Card on Nutrition, UNICEF menyebut
Kuba sudah mencapai bebas gizi buruk. Selain itu, rata-rata Balita Kuba yang
kurang berat badan (underweight) di bawah 5 persen. Begitu juga dengan jumlah
balita stunting di bawah 5 persen.
3.Kesetaraan gender
Kesetaraan gender di Kuba menakjubkan. Kaum perempuan bisa terlibat aktif di
hampir semua ruang kehidupan (ekonomi, politik, dan sosial-budaya).

Keterwakilan perempuan Kuba di parlemen (Majelis Nasional) terbilang tertinggi


di dunia, yakni 48,86 persen. Ini merupakan yang tertinggi ketiga di dunia.
Kemudian, 9 dari 15 Provinsi di Kuba dipimpin oleh perempuan. Artinya, lebih
dari separuh Provinsi di Kuba diperintah oleh politisi perempuan.

4.Pemenuhan Hak Buruh


Kuba menjamin hak buruh untuk berserikat dan menggelar pemogokan. Di Kuba,
serikat buruh itu independen dari partai politik, termasuk Partai Komunis, dan
negara. Serikat buruh juga mandiri secara finansial karena didanai anggotanya.

Hak-hak buruh dilindungi oleh serikat buruh melalui kontrak tertulis. Jam kerja
40-44 jam per minggu. Dan ada 30 hari cuti tahunan.

5.Angka Harapan Hidup


Kendati kerap digolongkan negara miskin, angka harapan hidup orang Kuba
sangat tinggi: 78,86 tahun (2018). Kalau berdasarkan jenis kelamin: perempuan
80 tahun, sedangkan laki-laki 77 tahun. Tingkat kematian penduduk usia 15
hingga 60 tahun per 1000 penduduk adalah 115 untuk laki-laki dan 75 perempuan.

6
6.Pembangunan Berkelanjutan
Sebuah laporan World Wildlife Fund (WWF) di tahun 2006 menyebut Kuba satu-
satunya negara di dunia yang telah mencapai pembangunan berkelanjutan.
Pasalnya, Kuba berhasil mengejar kemajuan signifikan pada pembangunan
manusia, serperti melek huruf 100 persen dan angka harapan hidup yang tinggi,
dengan tingkat kerusakan lingkungan yang sedikit sekali.
Kuba berhasil merancang sebuah model pembangunan yang memproritaskan
pembangunan manusia berdampingan dengan pemeliharaan kapasitas ekosistem.
Di sektor pertanian, misalnya, Kuba berhasil menyediakan kebutuhan pangan
rakyatnya dengan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia dan beralih pada
pertanian organik.

7.kemajuan Olahraga
Meski negeri kecil, miskin pula, prestasi olahraga Kuba pasca revolusi jauh-jauh
sekali di atas Indonesia.

Sejak ikut serta Olimpiade di tahun 1900, Kuba sudah mengoleksi 209 medali: 79
emas, 67 perak dan 70 perunggu. Sedangkan Indonesia, yang baru ikut olimpiade
di tahun 1952, hanya berhasil mengumpulkan 29 medali: 6 emas (semuanya
disumbang oleh bulutangkis), 12 perak dan 13 perunggu.

8.Perlindungan Anak
Badan PBB untuk perlindungan anak-anak (UNICEF) memuji keberhasilan negeri
komunis itu dalam perlindungan hak-hak anak.

“Educa a tu hijo” (Didik anakmu!). Program yang dimulai sejak tahun 1992 ini
memberi pendidikan usia dini berbasis komunitas kepada anak-anak Kuba usia 0-
6 tahun.
Program ini memadukan antara pendidikan, layanan kesehatan, pemberian nutrisi,
olahraga, tempat penitipan anak (day care) dan permainan kepada anak-anak.

7
Program ini sangat berhasil. Pada 2016, dari 855,000 anak-anak usia di bawah 6
tahun di Kuba, sebanyak 99,5 persen diantaranya berhasil mendapat pendidikan
usia dini.

9.Kualitas Pembangunan Manusia


Kemajuan di bidang pendidikan dan kesehatan, ditunjang pemenuhan kebutuhan
dasar, membuat kualitas pembangunan manusia Kuba termasuk terbaik di dunia.

10.Solidaritas Kemanusiaan tanpa Batas


Kuba adalah satu Negara di dunia yang selalu di garis depan untuk aksi-aksi
kemanusiaan, mulai dari bencana, bantuan kesehatan gratis, hingga mengatasi
wabah penyakit.

Tahun 1960, ketika masih terseok-seok membangun negeri, Kuba sudah mengirim
dokter ke Chili yang baru saja diluluhlantakkan oleh gempa bumi. Tahun 1963,
Kuba mengirim dokter ke Aljazair.

Fidel Castro menyebut mereka “tentara berseragam putih”. Jika negara imperialis
mengirim tentara dan mesim pembunuh ke dunia ketiga, maka Kuba mengirim
dokter dan tenaga kesehatan.

Sejak itulah, atas nama solidaritas dan kemanusiaan, Kuba mengirimkan “tentara
berseragam putih” ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Indonesia saat Aceh
dan Yogyakarta diguncang gempa.

Pada tahun 2010, ketika Haiti diguncang gempa dahsyat, Kuba adalah negara
pertama yang mengirim dokter-nya untuk menolong rakyat di sana. Sampai-
sampai Presiden Haiti saat itu, Rene Preval, berujar: “Bagi rakyat Haiti,
pertolongan pertama datang dari Tuhan dan setelah itu dokter Kuba.”

8
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Teori Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan otoriter merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang


segala keputusan, dan kebijakan berpusat pada dirinya sendiri secara penuh.
Pembagian tugas dan tanggung jawab dikendalikan oleh pemimpin tersebut,
bawahannya hanya perlu melakukan tugas yang telah diberikan. Pemimpin
dengan gaya kepemimpinan ini mengendalikan semua aspek kegiatan yang
dilakukan tanpa adanya campur tangan bawahannya. Bisa dikatakan pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan otoriter hanya memberikan perintah dan
bawahannya hanya perlu menjalankannya saja.

Agus Purwando dkk mengatakan bahwa kepemimpinan otoriter ini didasari


pada perilaku pemimpin dimana ia menyatakan otoritas yang kuat, mengatur
rekan kerjanya dan tidak menerima penyerahan yang harus dipertanyakan oleh
mereka. Sedangkan menurut White and Lippit, pemimpin yang menggunakan
gaya kepemimpinan otoriter merupakan seorang pembuatan dan penentuan
keputusan yang ditentukan sendiri tapi mendapat tanggung jawab penuh.
Pemimpin seperti ini biasanya merupakan seorang pemimpin yang egois dan
sering menunjukkan sifat menonjolnya, serta tidak jarang mengabaikan para
bawahannya dalam proses mengambil keputusan (Kurniyatillah et al., 2021).

Dari penjelasan tersebut bisa kita ketahui ciri-ciri dari kepemimpinan otoriter
sebagai berikut.

1. Pemimpin yang menganggap bawahannya hanya sebagai pelaksana tugas


2. Keputusan pemimpin otoriter tidak dapat diganggu gugat oleh bawahannya dan
tidak ada kompromi
3. Pemimpin otoriter hanya memberi perintah, aturan, dan larangan

Di indonesia sendiri dapat kita temui contoh dari kepemimpinan otoriter yaitu
pada masa rezim Soeharto. Sementara pemimpin dunia yang terkenal menerapkan

9
gaya otoriter adalah Benito Mussolini, Adolf Hitler, Kim Jong-un, dan Richard
Nixon.

2.2.Analisis Gaya Kepemimpinan Fidel Castro

Patria o Muerte! Tanah Air atau Mati! Pekik itu yang kerap dikumandangkan
oleh Fidel Castro dalam setiap pidatonya yang panjang dan menggelora.
Hidupnya seperti hendak ia berikan seluruhnya untuk tanah air yang begitu ia
banggakan:Kuba. Jika ada pemimpin sebuah Negara yang berkali – kali
mengalami percobaan pembunuhan dan lebih dari empat dekade menjadi musuh
bagi negara lain, tentunya pemimpin itu adalah pemimpin yang menarik. Awal
kiprah Fidel Castro di dunia politik bermula dari perlawanannya kepada rezim
diktator Fulgencio Batista. Ia dan beberapa orang kawan seperjuangannya
bergerilya dari pegunungan Sierra Maestra dan mendapatkan simpati dari rakyat
Kuba. Itu bukan perjuangan yang mulus – mulus saja, membutuhkan beberapa
tahun bagi Fidel Castro sampai ia benar- benar berhasil menggulingkan Fulgencio
Batista (Usman, 2006).

Semasa memerintah Fidel Castro dikenal sebagai sesosok pemimpin yang


diktator. Ia dikenal sebagai figur pemimpin yang tegas, keras, bahkan angkuh.
Jules Archer (dalam Natamarga, 2005) mendefinisikan diktator sebagai seorang
penguasa yang mencari dan mendapatkan kekuasaan mutlak pemerintahan tanpa
(biasanya) memperhatikan keinginan – keinginan nyata rakyatnya. Kekuasaan
mutlak itu dapat diperolehnya baik dengan jalan sah (misalnya lewat pemilihan
umum) ataupun tidak sah (misalnya kudeta). Dalam hal ini Fidel Castro
mendapatkan tampuk kekuasaannya melalui jalan yang tidak sah yaitu seperti
yang disebutkan di atas bahwa ia “mengkudeta” pemimpin Kuba sebelumnya
yaitu Fulgencio Batista. Popularitas adalah hal penting bagi seorang diktator.
Menjadi sangat wajar bagi seorang diktator untuk meneriakkan perang pada
negara lain atau mempengaruhi rakyat agar menentang kekuasaan dunia. Hal ini
terlihat jelas sesaat setelah merebut kekuasaan, Castro mulai mendirikan sistem

10
intelijen dan keamanan yang amat ketat. Sebagai menteri pertahanan, adik Castro
mendirikan kembali pengadilan militer, organisasi keamanan seksi pertama
disebut Keamanan Negara (DGCI), dijuluki Gestapo merah. Tugasnya adalah
meresap dan menghancurkan kelompok anti Castro, membasmi dengan kejam
gerakan gerilya Escambrat, mengendalikan kamp kerja paksa dan penjara, juga
ada bagian khusus mengawasi seluruh pejabat pemerintah. Seksi ketiga
bertanggung jawab atas pengawasan terhadap semua anasir kebudayaan, olahraga,
kesenian, pengarang dan bioskop. Seksi keenam bertanggung jawab atas
penyadapan telepon, seluruh personelnya mencapai 1.000 orang, memiliki
kekuasaan istimewa yang amat besar. Seksi ketiga DSMI departemen dalam
negeri bertanggung jawab mengawasi agama dan merembes kedalam organisasi
keagamaan.

Kepemimpinan otoriter atau biasa di sebut kepemimpinan otokratis atau


kepemimpinan diktator adalah suatu kepemimpinan dimana seorang pemimpin
bertindak sebagai diktator, pemimpin adalah penguasa, semua kendali ada di
tangan pemimpin. Seorang diktator jelas tidak menyukai adanya meeting, rapat
apalagi musyawarah karena bagi seorang diktator tidak menghendaki adanya
perbedaan dan pastinya suka dengan memaksakan kehendaknya. Dengan
kepemimpinan diktator semua kebijakan ada di tangan pemimpin, semua
keputusan ada di tangan pemimpin, semua bentuk hukuman, larangan peraturan
dapat juga berubah sesuai dengan suasana hati pemimpin. Kepemimpinan otoriter
merupakan gaya kepemimpinan yang paling tua dikenal manusia. Oleh karena itu
gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau
sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling
berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Orang-orang yang
dipimpin yang jumlahnya lebih banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang
disebut bawahan atau anak buah. Kedudukan bawahan semata-mata sebagai
pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak pimpinan. Pemimpin
memandang dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan dengan bawahannya.
Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah, sehingga dianggap tidak mampu

11
berbuat sesuatu tanpa perintah. Perintah pemimpin sebagai atasan tidak boleh
dibantah, karena dipandang sebagai satu-satunya yang paling benar. Pemimpin
sebagai penguasa merupakan penentu nasib bawahannya. Oleh karena itu tidak
ada pilihan lain, selain harus tunduk dan patuh di bawah kekuasaan sang
pemimpin. Kekuasaan pimpinan digunakan untuk menekan bawahan, dengan
mempergunakan sanksi atau hukuman sebagai alat utama. Pemimpin menilai
kesuksesannya dari segi timbulnya rasa takut dan kepatuhan yang bersifat kaku.

2.3.Alasan Mengapa Fidel Castro Memiliki Gaya Kepemimpinan


Otoriter

Fidel Castro mendapatkan tampuk kekuasaannya melalui jalan yang tidak sah
yaitu seperti yang disebutkan di atas bahwa ia “mengkudeta” pemimpin Kuba
sebelumnya yaitu Fulgencio Batista. Popularitas adalah hal penting bagi seorang
diktator. Menjadi sangat wajar bagi seorang diktator untuk meneriakkan perang
pada negara lain atau mempengaruhi rakyat agar menentang kekuasaan dunia. Hal
ini terlihat jelas sesaat setelah merebut kekuasaan, Castro mulai mendirikan sistem
intelijen dan keamanan yang amat ketat. Sebagai menteri pertahanan, adik Castro
mendirikan kembali pengadilan militer, organisasi keamanan seksi pertama
disebut Keamanan Negara (DGCI), dijuluki Gestapo merah. Tugasnya adalah
meresap dan menghancurkan kelompok anti Castro, membasmi dengan kejam
gerakan gerilya Escambrat, mengendalikan kamp kerja paksa dan penjara, juga
ada bagian khusus mengawasi seluruh pejabat pemerintah. Seksi ketiga
bertanggung jawab atas pengawasan terhadap semua anasir kebudayaan, olahraga,
kesenian, pengarang dan bioskop. Seksi keenam bertanggung jawab atas
penyadapan telepon, seluruh personelnya mencapai 1.000 orang, memiliki
kekuasaan istimewa yang amat besar. Seksi ketiga DSMI departemen dalam
negeri bertanggung jawab mengawasi agama dan merembes kedalam organisasi
keagamaan.

12
2.4. Alasan Kenapa Penulis membahas Fidel Castro Beserta Gaya
Kepemimpinanya

Alasan saya membahas Fidel Castro beserta gaya kepemimpinannya adalah


karna menurut saya Fidel Castro adalah tokoh pemimpin yang menarik.Ia
merupakan tokoh revolusioner yang menganut paham komunis dan memiliki gaya
kepemimpinan otoriter,namun disisi lain ia memiliki sejumlah prestasi dan hal
positif selama memimpin Kuba

13
BAB III

KESIMPULAN

14
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/global/read/3617003/13-8-1926-lahirnya-fidel-castro-
diktator-yang-menguasai-kuba-selama-49-tahun

https://www.berdikarionline.com/63-tahun-revolusi-kuba-ini-10-prestasinya-yang-
diakui-dunia/

15

Anda mungkin juga menyukai