Anda di halaman 1dari 18

International Law

Temple of Preah Vihear Case


Cambodia v. Thailand

1. Aileen Griselda P. Aritonang - 110110200104


2. Debora Sinaga - 110110200102
3. Fara Carisa Fernanda Buan - 110110200103
4. Annisa Rosemawati - 110110200105
5. Azri Aufa Nur’auniyah - 110110200101
Prinsip Temple of Preah Vihear

Dalam kasus ini menggunakan prinsip hukum


umum atau general principle of law

General principle of law itu sendiri bersifat


melengkapi sumber hukum yang pertama dan yang
kedua.

Prinsip Hukum umum/general principle of law


dalam kasus ini di antaranya, estoppel, itikad
baik/good faith, dan use of force.

Who?

Pihak Yang Bersengketa


Kamboja dan Thailand

Pihak Yang Mengadili


International Court of Justice
Persatuan Bangsa - Bangsa

Pihak Yang Menengahi


ASEAN
What?
Permasalahan dalam penetapan batas wilayah antara
Kamboja dan Thailand.
Kamboja menuduh pihak Thailand melanggar
kedaulatan teritorial Kamboja atas wilayah Kuil Preah
Vihear dan sekitarnya.
Thailand menegaskan bahwa wilayah yang dimaksud
terletak di sisi Thailand dari perbatasan bersama di
antara kedua negara dan berada di bawah kedaulatan
Thailand.
Maka terjadi sengketa tentang kedaulatan teritorial.
Dengan demikian, pokok sengketa yang diajukan ke
Pengadilan terbatas pada perbedaan pandangan tentang
kedaulatan atas wilayah Kuil Preah Vihear.
When?

Kasus ini bermula pada


tahun 1953 hingga 1958,
berlanjut hingga 1962
namun sempat mereda

Muncul kembali pada


tahun 2008 hingga 2011
Where?

Temple of Preah Vihear ini terletak di puncak


pegunungan Dangrek dengan ketinggian 657
meter diatas permukaan laut. Wilayah ini
terletak diantara perbatasan Kabupaten
Kantharalak, Provinsi Sisaket, timur laut
Thailand dan kabupaten Choam Khasant,
provinsi Preah Vihear, utara Kamboja, di mana
wilayah Preah Vihear merupakan lingkungan
yang memiliki cukup banyak peninggalan
sejarah yang berupa situs candi kuno yang
berjumlah lebih dari 225 candi
Why?
Kuil Preah Vihear yaitu kuil yang menjadi tempat penziarahan
dan pemujaan bagi orang Kamboja. Menurut kamboja kuil
tersebut dibangun oleh raja Kamboja, melihat dari segi arsitektur
maupun karakter bangunan.

Namun menurut Thailand sendiri wilayah di sekitar Candi Preah


Vihear bukan milik siapapun,karena daerah perbatasan tersebut
dibuat secara tidak sengaja pada zaman kolonial Prancis.

Dalam hal ini maka timbul lah permasalahan dalam penetapan


batas wilayah persengketaan kuil antara Kamboja dan Thailand
How?
1. Pada 1953, Thailand membangun pos polisi di kawasan Pegunungan Dangrek, dan
karena hal itu pemerintah Kamboja di bawah kepemimpinan Perdana Menteri
Sihanouk mengadakan aksi protes yaitu dengan melakukan beberapa negosiasi dari
tahun 1953 hingga 1958. Namun negosiasi tersebut tidak mencapai hasil yang
diharapkan oleh Kamboja.
2. Pada 1959, Kamboja mengajukan konflik kepemilikan Kuil Preah Vihear ini ke
International Court of Justice (ICJ).
3. Pada tanggal 15 Juli 2008, pasukan militer Thailand kemudian melakukan intervensi
ke kawasan Kamboja di sekitar Kuil Preah Vihear yaitu dengan mengirimkan pasukan
militernya dan membuat pos-pos penjagaan di kawasan sekitar kuil tersebut.
4. Pada Juni 2011 petinggi Mahkamah Internasional mulai memberikan instruksi kepada
Kamboja dan Thailand untuk menemukan kesepakatan perdamaian. Akhirnya pada
Juli 2011, ICJ membacakan putusan yang harus dilaksanakan oleh Kamboja dan
Thailand yaitu untuk menghentikan penyerangan oleh masing- masing pasukan
militernya dan mengharuskan Kamboja dan Thailand menghentikan konflik
bersenjatanya.
Putusan ICJ pada 26 Mei 1961

Pengadilan menolak keberatan awal


pertama dari Pemerintah Thailand dan
menemukan bahwa ia memiliki yurisdiksi
untuk mengadili sengketa yang diajukan
kepadanya pada tanggal 6 Oktober 1959
oleh Permohonan Pemerintah Kamboja.

Pemerintah Thailand mengajukan dua keberatan awal


terhadap yurisdiksi ICJ. ICJ menyatakan, dengan suara
bulat, bahwa ia memiliki yurisdiksi. Dalam Putusannya,
Pengadilan mencatat bahwa, dalam mengajukan
yurisdiksi Pengadilan, Kamboja pada prinsipnya
mendasarkan dirinya pada efek gabungan dari
penerimaannya sendiri atas yurisdiksi wajib Pengadilan
dan deklarasi yang dibuat oleh Thailand pada tanggal
20 Mei 1950.
Putusan ICJ pada 15 Juni 1962
Sembilan suara berbanding tiga, Dengan tujuh suara berbanding lima,
menemukan bahwa Kuil Preah Vihear Pengadilan memutuskan bahwa Thailand
terletak di wilayah di bawah kedaulatan berkewajiban untuk mengembalikan ke
Kamboja dan sebagai akibatnya, bahwa Kamboja setiap patung, prasasti, fragmen
Thailand berkewajiban untuk menarik monumen, model batu pasir dan tembikar
pasukan militer atau polisi, atau penjaga kuno yang mungkin, sejak tanggal
atau penjaga lainnya, yang ditempatkan pendudukan Kuil oleh Thailand pada tahun
olehnya di Kuil, atau di sekitarnya di 1954, telah dipindahkan dari Kuil atau area
wilayah Kamboja Kuil oleh otoritas Thailand

Pengadilan merasa terikat untuk menyatakan


mendukung perbatasan yang ditunjukkan pada peta di
daerah yang disengketakan dan menjadi tidak perlu
untuk mempertimbangkan apakah garis yang dipetakan
memang sesuai dengan garis DAS yang sebenarnya.
Untuk alasan ini, Pengadilan menguatkan pengajuan
Kamboja tentang kedaulatan atas Preah Vihear.
Putusan ICJ pada Juli 2011

Menghentikan penyerangan oleh masing- masing pasukan militernya


dan mengharuskan Kamboja dan Thailand menghentikan konflik
bersenjatanya. ICJ kemudian menjadikan kawasan tersebut menjadi
zona demiliterisasi sementara atau PDZ (Provisional Demilitarized
Zone) yang akan membuat kedua negara untuk menarik pasukannya
dan menjadikan kawasan tersebut menjadi zona steril.

Pada tahun 2013, ICJ diminta untuk menafsirkan bagian operasional


dari Penghakiman 1962, dan khususnya cakupan teritorial area atau
'sekitar' kuil di wilayah Kamboja yang dirujuk.
Analisa Sumber Hukum

General Principle of Law


General principle of law berfungsi sebagai pengisi kekosongan
hukum, apabila sumber
hukum sebelumnya (perjanjian
internasional dan hukum kebiasaan internasional) tidak
memberikan kejelasan. General principle of law itu sendiri
bersifat melengkapi sumber hukum yang pertama dan yang
kedua. Prinsip hukum umum/general principle of law dalam
kasus ini di antaranya, estoppel, itikad baik/good faith, dan use
of force.
1. Estoppel

Salah satu bukti kunci yang diandalkan Kamboja Seorang pangeran Thailand mengunjungi kuil untuk
adalah peta yang dibuat pada tahun 1907 yang resepsi resmi dengan bendera Perancis berkibar di
menunjukkan kuil itu berada di wilayah Prancis sana, yang meyakinkan Mahkamah Internasional
yang mana Kamboja mengklaim, sebagai penerus bahwa Thailand telah diam-diam menerima
Prancis, kedaulatan atas wilayah tanah yang (menerima secara tersirat tanpa dinyatakan secara
termasuk Kuil Preah Vihear. Thailand meminta peta langsung) kedaulatan Prancis atas wilayah yang
tersebut dari otoritas Prancis kemudian peta itu disengketakan. Dengan kata lain, Thailand dihalangi
dikirim ke penguasa Siam (sekarang Thailand). oleh tindakannya untuk mengklaim bahwa mereka
Pemerintah Thailand menerima peta tersebut dan memperebutkan perbatasan di area kuil
meminta salinan lebih lanjut.

Thailand menolak mengakui peta tersebut sehingga untuk mengisi kekosongan


hukum akibat penolakan Thailand terhadap pengakuan peta itu digunakanlah prinsip
estoppel sebagai general principle of law.
2. The Use of Force

Indonesia melakukan upaya


diplomasi, seperti mengadakan Pada bulan Juli 2012,
perundingan-perundingan antara Kamboja dan Thailand sama-

pihak Thailand dan Kamboja. Upaya sama menarik pasukan


militer mereka dari wilayah
diplomasi ini sangat diutamakan dan
perbatasan tersebut
diprioritaskan, demi menghindari
cara kekerasan dari militer.
3. Good Faith

Prinsip ini digunakan pada saat


Perdana Menteri Thailand yaitu Indonesia menjadi fasilitator
Somchai Wongsawat dan pertemuan perundingan
Perdana Menteri Kamboja yaitu sengketa antar dua negara
Hun Sen merencanakan untuk tersebut
mengadakan pertemuan
bilateral di Kota Beijing.
Resource Gratis
Gunakan ikon dan ilustrasi gratis yang dapat diwarnai ulang ini dalam desain Canva Anda.
Resource Gratis
Gunakan ikon dan ilustrasi gratis yang dapat diwarnai ulang ini dalam desain Canva Anda.

Anda mungkin juga menyukai