Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH MARITIM KAWASAN KAMBOJA

Dosen : Dr. Tati Hartimah, M. A

Mata Kuliah : Sejarah Maritim Asia Tenggara

Di Susun Oleh :
Naila Sari Sugiarti 11170220000096
Fitriyani 11170220000097

SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ini.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi
didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik
dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah tentang ini bisa memberi mamafaat pada
pembaca.

Ciputat , 06 November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ............................................................................................................. 4

b. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4

c. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

a. Sejarah Negara Kamboja .............................................................................................. 5

b. Kondisi Negara Kamboja .............................................................................................. 8

c. Maritim di Negara Kamboja ....................................................................................... 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................................................. 19

Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kamboja adalah salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang awalnya
berbentuk kerajaan dibawah kekuasaan Dinasti Khmer di semenanjung Indo-China antara
abad ke-11 dan ke-14. Rakyat kamboja biasanya disebut Cambodian atau Khmer, yang
mengacu pada etnis Khmer di negara Kamboja. Salah satu yang terkenal dari Kamboja
adalah pagoda Angkor Wat. Dan negara ini berbatasan langsung dengan negara Laos,
Thailand, dan Vietam. Negara yang merupakan anggota ASEAN ini memiliki masyarakat
yang banyak menganut agama Buddha Theravada, yang turun-temurun dianut oleh etnis
Khmer. Namun, ada sebagian warganya yang juga menganut agama Islam dari keturunan
muslim cham.
Kamboja memiliki sejarah maritim yang luas. Salah satu kerajaan maritim besar yang
pernah berdiri di wilayah Kamboja adalah kerajaan Funan. Kerajaan ini sudah melakukan
aktifitas perdagangan dan maritim sejak abad 2 M. Ia menjalin kontak dengan berbagai
negeri lainnya, termasuk Indonesia. Selain kerajaan maritim, negara ini juga dilewati oleh
sebuah sungai besar, yakni sungai Mekong dan terda[at danau Tonle Sap. Sungai ini menjadi
nadi kehidupan masyarakat kamboja. Juga negara-negara lain yang dilewati sungai Mekong
tersebut. Saat ini kerajaan Kamboja memiliki beberapa pelabuhan besar, dan aktifitas
maritim baik di laut maupun di sungai Mekong dan danau Tonle Sap

B. Rumusan Masalah

a) Bagaimana letak dan kondisi negara Kamboja?


b) Bagaimana sejarah kerajaan maritim di Kamboja?
c) Apa saja aktifitas maritim di negara Kamboja?

C. Tujuan

a) Mengetahui letak dan kondisi negara Kamboja.


b) Mengetahui sejarah kerajaan maritim di Kamboja.
c) Mengetahui aktifitas maritim di negara Kamboja.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Negara Kamboja

a. Kerajaan Funan

Kamboja telah berkembang sejak abad 1 M, dan selama abad ke 3 M sampai abad 5
M terdapat dua kerajaan di Kamboja yaitu kerajaan Funan dan Chenla. Kerajaan Funan
didirkan oleh brahmana Kaundinya pada abad ke-1 M.1 Kerajaan ini terletak di daratan
lembah Sungai Mekong tepatnya di Kamboja bagian Selatan. wilayahnya pada masa puncak
kejayaannya mencakup bagian selatan Vietnam, daerah Mekong Tengah dan sebagian besar
lembah sungai Menam serta Semenanjung Tanah Melayu. Kerajaan Funan pusatnya terletak
di sebelah hilir dan di delta dengan pelabuhannya Oc Eo2. Funan adalah kerajaan agraris
yang memiliki pelabuhan sebagai pusat perdagangan dan militer. Bukti bahwa Funan
mengalami kemajuan yang sangat pesat dapat dilihat dari perkembangan masyarakatnya
yang sebagian mengandalkan bidang pertanian dan perkebunan sebagai mata pencaharian
mereka. Funan memiliki angkatan laut yang kuat, sehingga menambah pertahanan laut
kerajaan Funan yang semakin kuat dalam menaklukan wilayah-wilayah yang berada di Asia
Tenggara serta menjadi salah satu pusat perdagangan yang sangat strategis di wilayah Asia
Tenggara dan daratan Indocina. Komoditi terbesar dalm aktivitas perdagangan di kerajaan
Funan diantaranya, gerabah, keramik, dan barang-barang dari perunggu. Lambat laun Funan
dapat memperluas wilayah dan sejak abad pertengahan Funan menjadi sebuah kerajaan yang
menguasai perairan Asia Tenggara. Sementara perairan di Indonesia yang dikuasai Funan
dijadikan jalan lalu lintas rempah-rempah, binatang, kayu wangi, dan gading.

b. Kerajaan Chenla

Kerajaan Chenla merupakan kerajaan penerus Funan yang berdiri dalam kurun abad
ke 6 sampai ke 9 M. Pusatnya terletak di Sungai Mekong bagian tengah.3 Kebanyakan
sejarawan modern sepakat bahwa Chenla adalah sekumpulan konfederasi lepas, yaitu
persekutuan antar beberapa kerajaan kecil atau unit politik kecil. Chenla juga dikatakan
sebagai negara yang menguasai wilayah yang lebih besar dan memilki lebih dari satu pusat

1
George Coedes, Asia Tenggara Masa Hindu-Budha, ( Jakarta : Kepustakan Populer Gramedia, 2010), Hal. 45
2
George Coedes, Asia Tenggara..., Hal. 68
3
George Coedes, Asia Tenggara..., Hal. 103

5
kekuasaan. Kekacauan terjadi didalam kerajaan ini yang mengakibatkan pada awal abad ke 8
kerajaan Chenla terpecah menjadi dua yaitu Chenla darat dan Chenla air.4 Kerajaan Funan
dan kerajaan Chenla melakukan hubungan dekat dengan negara China dan India. Kekuasaan
kerajaan Funan dan Kerajaan Chenla mengalami keruntuhan yang bersamaan ketika
kekuasaan kerjaan Khmer dibangun.

c. Kerajaan Khmer

Kerajaan Khmer berkuasa mulai dari abad 9 M sampai abad 13 M. Pada masa
pemerintahan kerajaan Khmer, menjadikan Angkor sebagai Ibu Kotanya serta menjadikan
Angkor sebagai simbol kekuasaan Khmer. Pada tahun 1432 M kerajaan Khmer berhasil
dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dengan dikuasainya Kerajaan Khmer yang semula beribu kota
di Angkor kemudian dipindahkan ke Lovek oleh Dewan Kerajaan Khmer, dengan
dipindahnya ibu kota kerajaan mendapatkan keuntungan besar karena lovek adalah bandar
pelabuhan. Pada tahun 1549 M kerajaan Khmer akhirnya dapat dikuasai oleh Vietnam dan
Thai yang berakibat hilangnya sebagian daerah kekuasaan Khmer. Daerah ini dikuasai oleh
dua pihak dan diperintah secara bergilir antara Vietnam dan Thai.

d. Kolonialisasi Perancis

Tahun 1863, Raja Norodom yang telah dilantik oleh penguasa Thai berusaha
meminta perlindungan dan bantuan kepada Perancis. Kemudian pada tahun 1867 dilakukan
penandatangan oleh Raja Norodom dengan pihak Perancis yang berisi memberikan hak
kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap menjadi bagian Thai. Pada akhirnya kedua
daerah ini diberikan kepada Kamboja pada perjanjian perbatasan antara Perancis dan Thai
pada tahun 1906 M.

Dari tahun 1863 sampai tahun 1953 Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh
Perancis yaitu sebagai daerah Koloni Indocina. Selama menjadi daerah Koloni Indocina,
Kamboja telah mengalami beberapa peristiwa penting diantaranya, di tahun 1867 M
Thailand meniggalkan kekuasaan atas Kamboja dan Protektorat Perancis yang telah diakui
di Kamboja. Kemudian Kamboja diintegrasikan ke dalam Indocina Perancis bersama dengan
protektorat koloni di Vietnam pada tahun 1887 M. Di tahun 1946 Kamboja akhirnya
diberikan pemerintahan sendiri oleh Uni Perancis. Dan di tahun 1949 status Kamboja
sebagai protektorat dihapuskan.

4
George Coedes, Asia Tenggara..., Hal. 128

6
e. Kemerdekaan

Melalui persetujuan Jenewa setelah penjajahan Jepang pada tahun 1953, Kamboja
berhasil meraih kemerdekaannya dari Perancis yang tepatnya pada 9 November 1953 M.
Kamboja menjadi kerajaan konstitusional dibawah kepemimpinan Raja Norodom Sihanouk.
Pada tahun 1975 Khmer Merah berhasil menguasai Kamboja dan mengubah Format kerajaan
menjadi Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot. Setelah berhasil
dikuasai, mereka melakukan perpindahan terhadap masyarakat perkotaan ke pedesaan
dengan tujuan agar mereka bekerja di pertanian kolektif dan dapat menghasilkan pertanian
yang sama dengan yang terjadi pada abad 11 M. Tidak hanya itu, mereka juga menolak
pengobatan dari Barat yang berakibat banyaknya masyarakat yang kelaparan dan tidak
adanya obat-obatan di Kamboja. Di bulan November tahun 1978 Vietnam menyerbu
Republik Demokratik Kamboja dengan tujuan untuk menghentikan genosida besar-besaran
yang terjadi di Kamboja. Akhirya dilakukan perdamaian antara kedua pihak ini di Paris pada
tahun 1989.

f. Monarki konstitusional

Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem
demokrasi liberal, pluralisme, dan ekonomi pasar. Raja Kamboja menjabat sebagai Kepala
Negara, tatapi tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dengan
dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri.

Pada masa Republilik Demokratik, perekonomian Kamboja mengalami penurunan.


Namun di tahun 1990-an, kemajuan perekonomian Kamboja meningkat. Bidang pertanian,
pariwisata dan tekstil menjadi faktor utama dalam perekonomian Kamboja. Krisis moneter
tahun 1997 yang melanda Asia, menurunkan tingkat investasi asing dan turisme di Kamboja.
Terjadilah kekacauan ekonomi yang menimbulkan terjadinya kerusuhan dan kudeta yang
berhasil digagalkan di Kamboja. Karena adanya masalah politik internal negara, keinginan
Kamboja untuk bergabung denga ASEAN terpaksa ditunda. Akhirnya, dapat teralisasikan
pada tanggal 16 Desember 1998.

7
B. Kondisi Negara Kamboja

1. Letak, luas dan batas negara Kamboja


Negara kamboja adaah negara yang berbatasan langsung dengan negara
Thailand di sebelah selatan dan barat, dengan Laos di utara, dan dengan Vietnam di
timur. Secara astronomis Kamboja terletak pada 10ºLU–15ºLU dan 102ºBT-108ºBT.
Luas wilayah Kamboja adalah 181.300 km². Kamboja memiliki garis pantai
sepanjang 443 kilometer sepanjang Teluk Thailand.5

2. Iklim dan bentang alam


Kamboja memiliki iklim tropis. Musim hujan terjadi pada Mei sampai
Oktober. Rata-rata suhu saat musim hujan adalah 20ºC. sedangkan musim kemarau
berlangsung dari November sampai April dan suhu rata-ratanya bisa mencapai 40 ºC
pada bulan april. Wilayah Kamboja bagian tengah merupakan dataran rendah alluvial
yang disebut Dataran Besar Tonle Sap. Dataran rendah tersebut dikelilingi oleh
rangkaian pegunungan antara lain: Pegunungan Dangrek (Phanom Dang Raek) di
sebelah utara, Pegunungan Cardamon di sebelah barat, Plato Batanokini dan Plato
Mondol Kini, di sebelah timur. Puncak tertinggi adalah Gunung Phnum Aoral (1.771
m) yang terletak di Pegunungan Cardamon. Sungai utama yang terdapat di Kamboja
adalah Sungai Mekong dengan anak sungainya yang terhubung dengan danau Tonle
Sap, sungai ini merupakan sungai terpanjang yang mengalir dari negara Laos
melewati Kampuchea kemudian memasuki Vietnam.
Daerah pantai sepanjang 443 km di tepi Teluk Thailand berupa tanah
berbatu-batu. Dataran pantainya sebagian besar sempit dan terpotong-potong oleh
Pegunungan Elephant yang membujur ke arah pantai. Wilayah tersebut memiliki
pelabuhan alam terbaik yaitu di Teluk Kompong Som dan beberapa pulau di lepas
pantai.

3. Kondisi penduduk
Kamboja merupakan negara yang berpenduduk nomor dua terkecil di Asia
Tenggara dengan jumlah penduduk 16.350.488 jiwa.6 Selama empat tahun masa

5
Wikipedia, Cambodia, https://en.m.wikipedia.org/wiki/cambodia
6
World Meters, Cambodia P opulation, http://www.worldmeters.info/world-population/cambodia-
population/

8
kekuasaan dari Khmer merah, jumlah penduduk menurun drastis menjadi hanya 6
juta jiwa, banyak dari mereka yang di bunuh oleh khmer merah tetapi ada juga yang
kelaparan dan ada pula yang bermigrasi dalam jumlah yang cukup besar, terutama
orang-orang dari etnik Vietnam. Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja
adalah dari etnik Khmer, sekitar 90 % dari jumlah keseluruhan penduduk kamboja.7
Sisanya adalah orang dari etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang dari etnik
Cina, dan muslim Cham, serta yang terakhir adalah beberapa dari suku primitif.
Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan jumlah
pemeluk sekitar 96% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di kamboja. Agama
terbesar kedua adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan Melayu. Mereka
kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham. Terdapat sekitar 300.000 warga
Muslim di negara ini. Satu persen penduduk Kamboja memeluk agama Kristen,
dengan yang terbesar adalah Kristen Katolik diikuti dengan Kristen Protestan.
Terdapat sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di Kamboja dan merupakan
0,15% dari seluruh penduduk Kamboja. Agama Buddha Mahayana adalah agama
yang mayoritar dipeluk oleh warga Tionghoa dan orang Vietnam di Kamboja.8

C. Perekonomian Negara Kamboja


Pereokonomian Kamboja saat ini mengikuti sistem pasar terbuka (ekonomi pasar)
dan telah terlihat kemajuan ekonomi yang pesat dalam dekade terakhir. Kamboja memiliki
PDB sebesar $ 18,05 miliar pada tahun 2015. Masyarakat kebanyakan bergantung kepada
pertanian dan beberapa sektor lainnya. Nasi, ikan, kayu, tekstil, dan karet adalah ekspor
utama Kamboja.

Sektor-sektor yang menopang perekonomian negara Kamboja antara lain :


a. Sektor pertanian
Kamboja merupakan negara agraris dengan hasil pertanian yang utama adalah
padi di daerah sepanjang Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap.9 Hasil panen padi
musim kemarau cenderung lebih tinggi daripada hasil musim hujan karena

7
Wikipedia, “Ethnic Grups in Cambodia”, https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ethnic_groups_in_Cambodia
8
Religion Fact, Relogion Fact in Cambodia, https://www.religion-facts.com/id/100
9
N. Bonheur, Tonle Sap Ecosystem and Value, Technical Coordination Unit for Tonle Sap, (Phnom Penh:
Ministry of Environment, 2001), hal. 29

9
pengendalian air yang lebih baik, sinar matahari yang lebih tinggi selama
pertumbuhan tanaman, dan budidaya pupuk yang responsif.10
Hasil pertanian lainnya adalah jagung, lada, umbi-umbian, sayuran,
tembakau, gula, kedelai, dan buah-buahan. Getah merupakan tanaman ladang yang
paling penting dan juga sebagai bahan ekspor utama bagi negeri ini. Daerah
penanamannya di sepanjang bukit Cardamon dan di tanah tinggi Annam dekat
Kompong Cham.

b. Sektor perikanan
Kamboja memiliki perikanan yang melimpah dan produktif. Sumber daya
perikanan kamboja tak tertandingi dalam skala global. Negara ini memiliki hasil
tangkapan perikanan darat perkapita tertinggi dan konsumsi ikan air tawar per-kapita
tertinggi. Menurut laporan WorldFish 2015, Kamboja termasuk diantara konsumen
ikan air tawar tertinggi di dunia, dengan konsumsi ikan perkapita tahunan
diperkirakan mencapai 52,4 kg11. Industri perikanan di danau Tonle Sap
mempekerjakan sekitar 2 juta orang dalam penangkapan, budaya, pengolahan,
perdagangan dan transportasi.
Pada tahun 2014, sektor perikanan secara keseluruhan diproduksi 735.310 ton
dimana 69% berasal ikan air tawar (505.000 ton), 16% dari ikan laut (120.250 ton)
dan 15% dari akuakultur (110.055 ton). Daerah perikanan terpenting ialah Tonle sap.
Daerah perikanan lainnya meliputi kawasan pinggir laut di sepanjang Mekong dan
cabang-cabangnya.12

c. Sektor pertambangan
Bahan galian (pertambangan) kurang penting, karena jumlahnya kecil, hanya
fosfat dan biji besi yang ditambang dalam jumlah besar. Biji besi terdapat dekat
Phnom Penh dan posfat dekat Kampot dan Battambang. Sektor pertambangan juga
menghasilkan mineral utama seperti: emas, besi, batu bara, dan timah.

10
Bruce McKenney, Prom Tola, Natural Resources and Rural Livelihoods in Cambodia: A Baseline Assessment,
(Phnom Penh : Cambodia Development Resource Institute, 2002), Hal 21
11
Oliver Joffre, Yumiko Kura, Jhreundu Pant and Nam so, Aquacultur for the Poor in Cambodia-Lessons
Learned, Phnom Penh: WoldFish Centre. 22 Juni 2015
12
Eric Baran and Gloria Gallego, Cambodia's fisheries: a decade of changes and evolution, Catch and Culture
Volume 21, No. 3 hal. 29

10
d. Sektor perdagangan
Ekspor utama Kamboja adalah karet, beras, lada, dan kayu, sedangkan impor
utama adalah bahan makanan, mesin-mesin, obat-obatan, tekstil, pupuk, dan
peralatan listrik.

e. Sektor pariwisata
Salah satu daya tarik bagi wisatawan adalah kuil Angkor Wat yang termasuk
salah satu keajaiban dunia, berada di kaki Gunung Dongkrak. Industri pariwisata
adalah penghasilan terbesar kedua di Kamboja setelah industri tekstil. Pada tahun
2007, telah terjadi peningkatan jumlah wisatawan asing ke Kamboja yaitu sebesar
2.015 juta orang yang merupakan peningkatan sebesar 18,53% dibaning tahun 2006.
13
Kebanyakan wisatawan (51%) mengunjungi Siem Reap dan sisanya (49%) menuju
Phnom Penh dan destinasi lainnya. Kebanyakan wisatawan datang dari Jepang, Cina,
Filipina, Amerika, Korea Selatan, dan Prancis. Suvenir yang terdapat di Kamboja
antara lain kerajinan dari keramik, sabun, rempah-rempah, ukiran kayu, kerajinan
perak, dan kerajinan dari botol yang didalamnya terdapat wine beras.

f. Sektor Industri
Sektor garmen merupakan salah satu sektor unggulan yang selama ini
menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Kamboja. Pada tahun 2008, sektor
garmen menyumbangkan 15 persen dari GDP Kamboja dan 65 persen dari total
ekspor Kamboja. Neraca perdagangan Kamboja sampai dengan tahun 2008 masih
didominasi ekspor sektor garmen Kamboja yang tercatat mencapai USD 2,9 milyar,
sedangkan impor garmen Kamboja sebesar USD 1,298 milyar. Pasar utama bagi
garmen kamboja adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan 90% dari produknya
diekspor ke kedua wilayah ekonomi tersebut.

D. Maritim di Negara Kamboja

Kamboja adalah salah satu negara yang di lewati oleh sungai Mekong. Dimana
sungai ini adalah sungai terpanjang di Asia tenggara yang menjadi nadi kehidupan rakyat

13
Menangkap Peluang Pasar Kamboja, https://www.kemlu.go.id/phnompenh/lc/berita-agenda/berita-
perwakilan/pages/menangkap-peluang-pasar-kamboja.aspx, 4 April 2008

11
Kamboja dan negara-negara sekitarnya. Kamboja adalah salah satu dari hanya beberapa
negara di dunia di mana perikanan darat adalah segmen paling penting dari industri perikan
yakni di jantung Kamboja yang terletak di danau air tawar terbesar di Asia Tenggara, Tonlé
Sap, yang diisi dan dikeringkan oleh Sungai Mekong, sungai terpanjang ke 7 di Asia.14
Danau ini memiliki keunikan, yakni ukuran danau yang mengembang dan mengecil secara
dramatis sesuai musim. Kemudian, negara kamboja memiliki beberapa pelabuhan penting.
Kamboja memiliki garis pantai sepanjang 443 kilometer sepanjang Teluk Thailand. Terdapat
tiga pelabuhan yang dianggap penting di negara ini, yakni pelabuhan Sihanoukville (di teluk
Siam), Phnom Penh di sungai Mekong, dan pelabuhan Koh Kong.

1) Sungai Mekong dan danau Tonle Sap

a) Sungai Mekong
Mekong adalah rumah bagi perikanan darat terbesar di dunia, menghasilkan
lebih dari dua juta ton ikan setiap tahun. Sistemnya sangat produktif karena dataran
banjir yang luas sistem dipelihara oleh monsun tahunan. Kamboja menyumbang
sekitar sepertiga tangkapan darat, terbesar kelima di dunia setelah China, India,
Bangladesh dan Myanmar sejak 2004, menurut data FAO.
Sungai Mekong adalah sungai yang melintasi enam negara Asia. Keberadaan
sungai Mekong menunjang kehidupan sekitar 100 juta orang dari hampir 100 suku
dan kelompok etnik. Sungai ini merupakan pembatas alami tiga negara, yakni Laos,
Kamboja, dan Thailand. Sungai itu terentang sepanjang 4.350 kilometer, sehingga
menjadi sungai terpanjang di Asia Tenggara.15 Sungai itu mempunyai banyak nama;
yang paling terkenal adalah “Mekong” yang merupakan singkatan dari namanya di
Thailand, yaitu Mae Nam Khong. Kamboja terletak di lembah sungai Mekong yang
lebih rendah, dan sumber daya air tawar adalah sumber utama mata pencaharian,
nutrisi, protein, dan pendapatan bagi jutaan orang.16 Karena mengalir melalui
sejumlah negara, dibentuklah sebuah organisasi untuk mengelola sungai ini, yakni
MRC (Mekong River Comission). Ini adalah organisasi antar-pemerintah yang
bekerja langsung dengan pemerintah Kamboja, Thailand, Laos, dan Vietnam untuk

14
Nikola Kutin, Thomas Valle, Final Report : Maritime and Inland Waterways Observatory of Cambodia, 2015,
hlm. 1
15
Dilansir dari http://www.mrcmekong.org/assets/Publications/basin-reports/MRC-SOB-report-2010full-
report.pdf
16
Nikola Kutin, Thomas Valle, Final Report : Maritime and Inland..., hal. 1

12
bersama-sama mengelola sumber daya air bersama dan pembangunan berkelanjutan
sungai Mekong.
Sungai Mekong sangat penting bagi negara Kamboja, dimana ibu kotanya
Phnom Penh adalah kota pelabuhan yang terletak di tepi sungai tersebut. Sejenis ikan
lokal yang populer, trey riel, menjadi terkenal karena alasan yang unik, yakni
dijadikan nama mata uang Kamboja, riel. Delta mekong adalah salah satu tempat
perikanan paling produktif di dunia. Aliran sungainya juga yang memenuhi danau
Tonle Sap ketika musim hujan tiba, ini menyebabkan danau Tonle Sap juga ikut
menjadi daerah paling produktif dalam perikanan.
Selain memberi makan jutaan orang, Sungai Mekong juga digunakan untuk
lalu lintas kapal dengan berbagai ukuran—perahu kecil pembawa penumpang, kapal
yang lebih besar pengangkut barang, dan kapal kargo yang keluar masuk laut lepas.
Sungai ini juga merupakan objek wisata yang populer. Selanjutnya, karena adanya
sungai Mekong dan danau Tonlé Sap ini , Kamboja menjadi satu-satunya negara
ASEAN dengan bagian tangkapan perikanan darat yang penting.17

b) MRC (Mekong River Comission)


Karena sungai ini mengaliri banyak negara, maka dibentuk sebuah organisasi
yakni MRC (Mekong River Comission). MRC adalah organisasi antar-pemerintah
yang bekerja langsung dengan pemerintah Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam
untuk bersama-sama mengelola sumber daya air bersama dan pembangunan
berkelanjutan sungai Mekong. MRC memastikan pembangunan sungai Mekong yang
efesian dan saling menguntungkan serta meminimalkan dampak yang berpotensi
membahayakan masyarakat dan lingkungan di lembah sungai Mekong. MRC
mengelola semua sektor, termasuk kelestarian perikanan, identifikasi peluang untuk
pertanian, kebebasan navigasi, tenaga air yang berkelanjutan, manajemen banjir,
pelestarian dan konvervasi ekosistem juga saling bekerjasama untuk menghadapi
dampak di masa depan dari banjir yang ekstrem, dan kekeringan berkepanjangan
serta kenaikan permukaan laut yang terkait dengan perubahan iklim.

c) Danau Tonle Sap

17
Nikola Kutin, Thomas Valle, Final Report : Maritime and Inland...,hal. 193

13
Danau ini merupakan danau air tawar terbesar di Asia tenggara. UNESCO
pada tahun 1997 menjadikan danau ini sebagai biosfer yang merupakan titik penting
keanekaragaman hayati.18 Danau Tonle Sap memiliki dua keunikan, yakni pertama
adalah alirannya berubah arah duakali setiap tahun, dan kedua adalah ukuran danau
yang secara dramatis mengembang dan mengecil sesuai musim. Pada musim
kemarau, aliran air sungai Tonle Sap masuk menuju sungai Mekong di Phnom Penh.
Namun pada musim hujan saat curah hujan tinggi aliran sungai berbailk dari sungai
Mekong mengisi Tonle Sap hingga ukurannya mengembang menajadi danau yang
sangat besar.
Sepanjang tahun, danau ini lebih sering relatif dangkal, sekitar satu meter
dengan luas area 2.700 kilometer persegi. Namun ketika musim penghujan tiba,
aliran air pada sungai Mekong berbalik, air mulai masuk dari sungai Mekong dan
mengisi penuh danau ini hungga ukurannya membengkak hingga mencapai luas
16.000 kilometer persegi dengan kedalaman mencapai 9 meter. Membanjiri dataran
banjir dan hutan di sekitaranya. Namun, dataran banjir inilah yang penting untuk
pengembangbiakan ikan.
Ukuran danau yang membengkak yang menyebabkan banjir yang luar
membawa keanekaragaman hayati dan membawa endapan tanah subur dari sungai
Mekong. Danau ini menjadi lahan perikanan darat yang sangat produktif di dunia
yang mampu menopang lebih dari tiga juta orang dan menyediakan 75 persen
tangkapan ikan tahunan Kamboja, serta 60 persen asupan protein warga Kamboja.19
Pada akhir musim penghujan, aliran air berbalik dan ikan terbawa ke aliran air
Mekong.
Disekitar sungai terdapat lebih dari 170 desa terapung. 20 Beberapa desa
terapung penting adalah Kampong Phluk (Siem Reap), Chong Khnea, Kampong
Khleang. Ketika musim hujan datang, desa-desa ini banyak dikunjungi para
wisatawan dari berbagai mancanegara. Masyarakat sekitar menggantungkan mata
pencaharian dari pasang surutnya danau ini. Masyarakat banyak bertani dan mencari
ikan. Kehidupan masyarakat yang bergantung pada alam ini rata-rata berada dibawah
garis kemiskinan. Meskipun danau Tonle Sap menjadi salah satu daerah perikanan
yang produktif, namun perhatian pemerintah terhadap kondisi masyarakat di sekitar
18
Tonle sap, https://id.wikipedia.org/wiki/Tonle_Sap
19
Nikola Kutin, Thomas Valle, Final Report : Maritime and Inland..., Hlm. 40
20
Sue Slaght, Tonle Sap Floating Villages-Cambodia’s Forgotten People, https://traveltalesoflife.com/tonle-
sap-cambodia-floating-villages/ , 1 Juni 2018.

14
danau ini masih kurang. Bahkan masih banyak masyarakat yang buta huruf.
Masyarakat bertahan hidup dengan bertani ketika air surut, serta mencari ikan yang
melimpah saat ikan-ikan bermigrasi ke danau ini. Selain itu juga bergantung pada
para wistawan yang datang.

d) Ikan di sungai Mekong dan danau Tonle Sap

Perikanan darat utama di Kamboja dapat dibagi menjadi tiga ekosistem :


 Danau Tonle Sap, yang menyediakan area penangkapan ikan terkaya, termasuk
provinsi Kompong Chhnang, Pursat, Battambang, Banteay Meanchey, Siem Reap,
Kompong Thom, dan Kandal utara Phnom Penh.
 Sungai Mekong dan Tonle Bassac termasuk provinsi Kandal di selatan Phnom
Penh, Kompong Cham, Takeo, Prey Veng, dan Svay Rieng.
 Daerah hulu Sungai Mekong, yang dianggap kurang signifikan untuk perikanan
komersial tetapi penting dalam dukungannya untuk spesies bermigrasi dan
memancing subsisten, termasuk provinsi Kratie dan Stung Treng21

Adapun jenis ikan di sungai ini sangat banyak, Penelitian telah menunjukkan
bahwa lebih dari 500 spesies ikan ditemukan di Kamboja. Kamboja mengkategorikan
spesies ikan air tawar mereka sebagai 'Hitam' atau 'Putih'. 'Ikan Hitam' adalah spesies
yang dapat bertahan hidup di lahan basah, sepanjang tahun dan memiliki migrasi
lateral terbatas. Mereka kebanyakan pemakan karnivora atau detritus dengan cukup
banyak dari mereka yang bernapas dengan udara. Mereka termasuk: Channidae
(Snakeheads), Clariidae, Bagridae & Anabantidae. Sedangkan 'Ikan Putih' adalah
spesies sungai yang memiliki migrasi lateral dan longitudinal yang kuat. Kelompok ini
mencakup banyak cyprinids, berbagai Pangasius sp., Siluridae dan Cirrhinus.
Spesies ikan air tawar komersial utama adalah: Channa striata; Channa
micropeltes; Barbonymus altus; Barbonymus gonionotus; Cyclocheilichthys apogon;
Cyclocheilichthys enoplos; Cirrhinus lobatus; Cirrhinus siamensis; Pangasius
hypophthalmus; Pangasius djambal, Pangasius larnaudii; Clarias batrachus; Microlepis
Cirrhinus; Leptobarbus hoevenii; Thynnichthys thynnoides; Trichogaster microlepis;

21
Ahmed, M., N. Hap, V. Ly, and M. Tiongco, Socio-economic Assessment ofFreshwater Capture Fisheries of
Cambodia: Report on a Household Survey, (Phnom Penh: Department of Fisheries, DANIDA, and Mekong River
Commission, 1998)

15
Trichogaster pectoralis; Anabas testudineus; Mikroba Boesemania; dan Oxyeleotris
marmorata.
Beberapa spesies ikan yang luar biasa dapat ditemukan di Kamboja, termasuk
Ikan Lele Raksasa Mekong, Pangasionodon gigas, yang dapat mencapai panjang 3m
dan berat lebih dari 300kg, Giant Mekong Carp (Catlocarpio siamensis) dan Seven-line
barb ( Probarbus jullieni). Populasi semua spesies ini telah menunjukkan penurunan
tajam dalam beberapa tahun terakhir. The Giant Mekong Catfish dianggap sangat
terancam dengan hanya sekitar 10 orang yang ditangkap setiap tahun.22

2) Pelabuhan-pelabuhan

a) Pelabuhan Sihanoukville
Sihanoukville adalah pelabuhan laut dalam utama Kamboja. Pelabuhan
Sihanoukville, yang terletak di Teluk Kompong Som, adalah pelabuhan maritim laut
dalam di Kamboja. Keuntungan alami Kompong Som adalah perairan dalam dan
tingkat perlindungan alam dari badai yang disediakan oleh serangkaian pulau di mulut
teluk.23 Pelabuhan ini dibangun pada tahun 1959 dengan kapasitas total 1,2 juta
meliputi dermaga tua buatan perancis dan fasilitas baru yang berdekatan. Kapasitas
pelabuhan Sihanoukville, dalam kondisinya sekarang, diperkirakan sekitar 950.000 ton
per tahun, tidak termasuk POL yang memiliki fasilitas terpisah. Ini sekitar dua kali
lipat dari lalu lintas saat ini. Pelabuhan ini dapat menampung kapal dengan bobot
10.000 - 15.000 ton.
Akses utama ke pelabuhan adalah melalui saluran fairway 3 km, ditandai oleh
pelampung dan lampu utama untuk navigasi siang hari saja. Karena singkapan batuan
di saluran, pintu masuk ke pelabuhan dibatasi untuk kapal dengan draft kurang dari
8,0-8,5 m. Dalam prakteknya, kapal hingga sekitar 10.000 dwt dapat menggunakan
pelabuhan. Pelabuhan ini terletak 540 mil laut (1000 km) dari Singapura.

b) Pelabuhan Phnon Penh


Pelabuhan Otonom Phnom Penh adalah pelabuhan internasional yang berada
di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi dan
Kementerian Keuangan dan Ekonomi. Pelabuhan Otonom Phnom Penh memiliki

22
Fisheries and Aquaculture Department, Fishery and Aquaculture Country Profiles
23
Sihanoukville Autonomous Port, https://en.wikipedia.org/wiki/Sihanoukville_Autonomous_Port

16
satu terminal lokal yang terhubung ke semua pelabuhan domestik di sepanjang sungai
utama di provinsi lain: Phsar Krom Port di provinsi Kompong Chhnang (100km),
pelabuhan Chong Kneas di provinsi Siem Reap (251km), Tonle Bet di Kompong
cham province (106km),pelabuhan Stung Treng Port di provinsi Stung Treng
(301km), pelabuhan Kratie di provinsi Kratie (221km). Mendistribusikan barang dan
komoditas dan mengumpulkan produk pertanian lainnya untuk diekspor ke luar
negeri.
Phnom Penh bergantung pada akses melalui Mekong melalui daerah delta
Vietnam. Pelabuhan Phnom Penh dapat diakses oleh kapal dari Laut Cina Selatan
melalui Vietnam. Pelabuhan Phnom Penh terletak di kota, di sungai Sap sekitar 3-4
km dari persimpangan dengan Mekong. Ini adalah sekitar 330 km dari mulut
Mekong, sekitar 100 km di Kamboja dan sisanya di Vietnam. Jarak dari Singapura
sekitar 1450 km. Kapal hingga 2.000 dwt-dapat menggunakan rute tanpa kesulitan,
dan 5.000 dwt perahu dapat melewati pintu masuk ke Mekong. Pelabuhan melayani
hingga 150 kapal per tahun, termasuk 3 kapal kargo yang berbasis di Singapura yang
memakan waktu 10-12 hari untuk perjalanan pulang.

c) Pelabuhan Koh Kong


Koh Kong terletak di dekat perbatasan Thailand dan digunakan oleh perahu
kecil, di bawah 500 dwt. Pelabuhan provinsi Koh Kong benar-benar sistem dari tiga
pelabuhan. Kapal yang memasuki Kamboja dari Singapura, Malaysia atau Thailand
pertama menghubungi Paklong, di Teluk Siam sekitar 15 km dari perbatasan
Thailand, untuk izin bea cukai dan formalitas lainnya. Kapal dengan kapasitas hingga
300 ton dapat diterima, atau 500 ton di pelabuhan. Kapal-kapal seberat 300 ton
kemudian dapat melanjutkan perjalanan melintasi teluk ke kota Koh Kong untuk
pembongkaran atau pengapalan ke kapal-kapal yang lebih kecil jika diperlukan.
Koh Kong adalah ibukota provinsi kecil tanpa akses jalan ke seluruh
Kamboja. Jalan 43 hanya dapat digunakan (dengan kesulitan) oleh siklus motor saat
ini. Setelah itu, sebagian besar kapal dipindahkan ke pelabuhan provinsi lain, Sre
Ambel, di sebuah teluk Kompong Som Bay dekat Jalan 4, sekitar 170 km dari Phnom
Penh. Sre Ambel hanya dapat menerima 120-130 ton kapal, namun. Lalu lintas yang
tiba di Koh Kong di kapal yang lebih besar harus diangkut antara kapal di kota
Paklong atau Koh Kong.

17
Paklong dan Koh Kong memiliki fasilitas yang cukup baik tetapi terbatas dan
sangat padat, terutama Paklong. Ada beberapa gudang di kota Koh Kong untuk
mendukung kegiatan transhipment. Koh Kong juga merupakan pelabuhan perikanan
yang cukup penting, dari mana sekitar 16.000 ton diekspor ke Thailand pada tahun
1993.

d) Pelabuhan lainnya
Pelabuhan lain di Kamboja berada di Kampot., 148 km dari Phnom Penh
sepanjang Jalan 3 atau 166km dengan kereta api. Pelabuhan ini terletak di kota di tepi
sungai 4 km dari laut. Pelabuhan kecil, Kampot adalah fasilitas pesisir yang paling
penting. Itu lebih penting sebelum tahun 1975 ketika itu memiliki fasilitas yang lebih
baik dan mampu mengambil kapal hingga 150 ton atau lebih. Ini adalah pelabuhan
yang lebih ringan, dengan dua pendekatan utama dari laut, salah satunya memiliki
kedalaman fairway 10 m ke dalam 11 km dari pelabuhan. Saluran selatan lainnya
dapat menampung kapal kurang dari 4,6 m. Ada tiga saluran di mana jung dan kapal
api bisa masuk ke sungai untuk mencapai Kampot. Sebuah dermaga kayu dapat
digunakan oleh 30-40 ton kapal. Ada perdagangan reguler dengan Koh Kong, untuk
pertukaran barang dengan Thailand, tetapi pelabuhan Kampot sendiri tidak
digunakan untuk lalu lintas internasional.
Pelabuhan sungai lainnya, misalnya Kompong Cham di Mekong, secara
umum juga digunakan untuk lalu lintas domestik saja. Sebuah pelabuhan kecil ada di
Kompong Ampil, di provinsi Takeo, di mana ada cukup banyak perdagangan dengan
Vietnam melalui sungai kecil yang mengarah ke Bassac, tetapi kebanyakan kapal
hanya berkapasitas 25-30 ton

18
BAB III
KESIMPULAN

Sejarah kerajaan maritim di Kamboja diawali dengan berdirinya Kerajaan Funan


karena letaknya yang strategis dan dekat dengan periran mengakibatkan kerajaan ini menjadi
kerajaan maritim yang kuat. Didukung dengan adanya pelabuhan Oc Eo pada saat itu
menjadikan kerajaan Funan berkembang pesat dalam dunia kemaritiman. setelah kerajaan
Funan runtuh digantikan dengan kerajaan Chenla yang juga memiliki wilayah yang lebih
besar dan memiliki lebih dari satu pusat kekuasaan. Kedua kerajaan ini runtuh bersamaan
dengan berdirinya kerajaan Khmer yang menjadikan Angkor sebagai Ibu Kota, Banyak
peristiwa yang terjadi di negara Kamboja yang pada akhirnya Kamboja dapat memerdekakan
diri pada tanggal 9 November 1953, di tahun 1990-an kemajuan perekonomian Kamboja
meningkat. Kamboja akhirnya bergabung dengan ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998,
meskipun sempat terjadinya kudeta yang berhasil digagalkan di Kamboja pada tahun 1997.

Kamboja adalah negara yang berbatasan langsung dengan Thailand ( selatan dan
barat), Laos (utara), dan Vietnam (timur). Kondisi Penduduk kamboja mayoritas adalah
etnik Khmer, sekitar 90 %. Sisanya etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang dari etnik
Cina, dan muslim Cham,dan beberapa dari suku primitif. Saat ini Kamboja memiliki aktifitas
maritim yang menonjol di danau Tonle Sap dan sungai Mekong. Kedua tempat ini termasuk
kedalam daerah perikanan paling porduktif di dunia. Terdapat tiga pelabuhan yang dianggap
penting di negara ini, yakni pelabuhan Sihanoukville (di teluk Siam), Phnom Penh di sungai
Mekong, dan pelabuhan Koh Kong.

19
DAFTAR PUSTAKA

Coedes, George (2010) Asia Tenggara Masa Hindu-Budha, Jakarta : Kepustakan Populer
Gramedia.

Ahmed, M., N. Hap, V. Ly, and M. Tiongco (1998), Socio-economic Assessment of


Freshwater Capture Fisheries of Cambodia: Report on a Household Survey, (Phnom
Penh:
Department of Fisheries, DANIDA, and Mekong River Commission)

Thompson, C. (2008) First Contact in the Greater Mekong. WWF Greater Mekong
Programme, 15 December 2008

Hortle, K.G. (2009) Fisheries of the Mekong River Basin, in Campbell, I.C., ed., The
Mekong—Biophysical environment of an international river basin: New York,
Academic Press, Elsevier, p. 197–247.
Dilansir dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/cambodia
Dilansir dari http://www.worldmeters.info/world-population/cambodia-population/
Wikipedia, “Ethnic Grups in Cambodia”
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ethnic_groups_in_Cambodia
Dilansir dari https://www.religion-facts.com/id/100
N. Bonheur, Tonle Sap Ecosystem and Value, Technical Coordination Unit for Tonle Sap,
(Phnom Penh: Ministry of Environment, 2001), hal. 29
Bruce McKenney, Prom Tola, Natural Resources and Rural Livelihoods in Cambodia: A
Baseline Assessment, (Phnom Penh : Cambodia Development Resource Institute,
2002), Hal 21
Oliver Joffre, Yumiko Kura, Jhreundu Pant and Nam so, Aquacultur for the Poor in
Cambodia-Lessons Learned, Phnom Penh: WoldFish Centre. 22 Juni 2015
Eric Baran and Gloria Gallego, Cambodia's fisheries: a decade of changes and evolution,
Catch and Culture Volume 21, No. 3 hal. 29

Menangkap Peluang Pasar Kamboja, https://www.kemlu.go.id/phnompenh/lc/berita-


agenda/berita-perwakilan/pages/menangkap-peluang-pasar-kamboja.aspx, 4 April
2008

20
Nikola Kutin, Thomas Valle, Final Report : Maritime and Inland Waterways Observatory of
Cambodia, 2015, hlm. 1
Ahmed, M., N. Hap, V. Ly, and M. Tiongco, Socio-economic Assessment ofFreshwater
Capture Fisheries of Cambodia: Report on a Household Survey, (Phnom Penh:
Department of Fisheries, DANIDA, and Mekong River Commission, 1998)
Dilansir dari http://www.mrcmekong.org/assets/Publications/basin-reports/MRC-SOB-
report-2010full-report.pdf
Sue Slaght, Tonle Sap Floating Villages-Cambodia’s Forgotten People,
https://traveltalesoflife.com/tonle-sap-cambodia-floating-villages/ , 1 Juni 2018.

21

Anda mungkin juga menyukai