Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING

KEBUDAYAAN KAMBOJA
Dosen Pembimbing : Drs. Putu Tastra Wijaya, M.M

Oleh :
1. I Nyoman Devan Rishikesha Sabha (2023344720/MP1)
2. Putu Justin Hanggarayasa (2023344686/MP1)

PANSOPHIA SINGARAJA
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga makalah yang berjudul
“Kebudayaan Kamboja” ini dapat tersusun, makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Cross Culture Understanding.

Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya dosen pembimbing kami yang telah
membimbing kami hingga terselesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempumaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun
dari para pembaca akan kami terima dengan senang hati sehingga bisa menjadi sebuah
pelajaran bagi penulis agar kelak kami dapat membuat dengan lebih baik lagi.

Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi anda sekalian pada umumnya
dan pada khususnya pembaca

Singaraja, 6 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5
A. Letak, Batas Wilayah dan Luas Negara Kamboja......................................................5
B. Keadaan Alam Kamboja...............................................................................................6
C. Iklim Kamboja...............................................................................................................8
D. Keadaan Penduduk.......................................................................................................9
E. Perekonomian Negara Kamboja................................................................................10
F. Keadaan Sosial Kamboja............................................................................................22
G. Hubungan Indonesia-Kamboja..............................................................................27
H. Sejarah Kamboja.....................................................................................................28

BAB III PENUTUP.............................................................................................31


3.1. SIMPULAN..............................................................................................................31
3.2. SARAN.....................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................33
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nama resmi : Kingdom of Cambodia

Bentuk Negara : Kerajaan Konstitusional

Ibukota : Phnom Penh

Tahun Merdeka : 1953

Kepala Negara : Raja Norodom Sihamoni


Kepala Pemerintahan : PM Hun Sen Ketua Senat : Samdech Chea Sim

Ketua Majelis Nasional : Pangeran Norodom Ranaridh

Luas Wilayah : 181.035 sq km

Iklim : Tropis Agama : Budha

Bahasa Nasional : Khmer

Lagu Nasional : Nokor Reakh

Hari Nasional : 9 November

Pembagian wilayah : 20 propinsi, 4 kotamadya

Negara Kamboja (Bahasa Khmer : រដ្ឋ កម្ពុជា) adalah nama resmi dari
Kamboja 1989 sampai 1993. Nama Kamboja ini tidak diakui secara
internasional. Ibu kota Kamboja yaitu Phnom Penh, Bahasa Nasional kamboja
yaitu Bahasa Khmer, Negara Kamboja berasal dari Republik Rakyat Kamboja,
yang didirikan pada tahun 1979 setelah negara yang didirikan oleh Pol Pot
dan Khmer Merah nya yang dinamakan Republik Demokratik Kampuchea
dikalahkan.

Republik Rakyat Kampuchea, bagaimanapun tetap berdiri dengan hanya


pengakuan beberapa negara, seperti Vietnam dan Uni Soviet. Dalam PBB
Kamboja (atau Kampuchea) tetap diwakili oleh rezim Demokratik Kamboja.
Untuk mengandalkan masyarakat internasional lebih simpatik di Republik
Rakyat Kamboja pada tahun 1989 negara ini berganti nama menjadi Negara
Kamboja dan pada 1991) struktur pemerintahan komunis negara dihapuskan.
Pada 15 Maret 1992 negara ini berakhir ketika pemerintah Kamboja diambil
alih oleh Pemerintahan Transisi PBB di Kamboja.

Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang


menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja
Kamboja menjabat Kepala Negara menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi
tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dengan
dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri (Council of
Minister). Kepala Negara Norodom Sihamoni naik tahta pada tanggal 29
oktober 2004.

1.2. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Letak, Luas dan Batas Negara kamboja

2. Menjelaskan Keadaan Alam Negara kamboja

3. Menjelaskan Iklim Negara kamboja

4. Menjelaskan Keadaan Penduduk kamboja


5. Menjelaskan Perekonomian Negara kamboja

6. Menjelaskan Keadaan Sosial Negara kamboja

7. Menjelaskan Pembagian Administratif Negara kamboja

8. Menjelaskan Hubungan Indonesia-kamboja

9. Menjelaskan Sejarah Negara kamboja

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk :

1. Memenuhi tugas mata kuliah Geografi Asia Tenggara Dan Pasifik


2. Agar dapat menambah wawasan tentang Letak, Luas dan Batas Negara
kamboja

3. Agar dapat menambah wawasan tentang Keadaan Alam Negara kamboja


4. Agar dapat menambah wawasan tentang Iklim Negara kamboja

5. Agar dapat menambah wawasan tentang Keadaan Penduduk Negara


kamboja
6. Agar dapat menambah wawasan tentang Perekonomian Negara kamboja
7. Agar dapat menambah wawasan tentang Pembagian Administratif Negara
kamboja
8. Agar dapat menambah wawasan tentang Hubungan Indonesia-kamboja
9. Agar dapat menjelaskan tentang Sejarah Negara kamboja

BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak, Batas Wilayah dan Luas Negara Kamboja

Berikut ini terdapat beberapa letak, batas dan luas kamboja, yaitu sebagai berikut:

 Letak Geografi Kamboja


Letak astronomis negara Kamboja diantara 10º LU - 14º LU dan 104º BT -
108º BT.
 Batas Negara Kamboja
 Batas Geografis negara Kamboja adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laos
Sebelah Barat : Thailand
Sebelah Timur : Vietnam
Sebelah Selatan : Vietnam dan Teluk Siam
 Luas Wilayah Negara Kamboja
Luas wilayah negara Kamboja adalah 181.035 Km².

B. Keadaan Alam Kamboja


Secara menyeluruh, bentuk wilayah Kamboja menyerupai piring. Di bagian
tengahnya terdapat dataran besar Tonle Sap, sedangkan bagian tepi dibentuk oleh
deetan pegunungan. Di sebelah utara terdapat Pegunungan Dong Rek (Phanon Dang
Reh) dan di bagian barat terdapat Pegunungan Cardamon. Barisan pegunungan itu
memiliki ketinggian 750-900 meter. Puncak tertingginya adalah Gunung Phnum
Aoral (1.771 m). Di bagian timur dapat dijumpai Plato Rotanikiri dan Plato
Mondol.
Danau Tonle Sap memiliki ciri geografis yang luar biasa. Air danau berasal dari
Sungai Tonle Sap, yaitu anak Sungai Mekong yang meluap pada bulan Mei dan
Oktober. Dalam bulan-bulan itu cabangcabang Sungai Mekong di wilayah Vietnam
bagian selatan tidak mampu menampung luapan air itu. Akibatnya, luapan air
kembali ke Sungai Bassac dan Sungai Tonle Sap, sehingga membanjiri daerah
sekitar danau. Pada puncaknya, banjir tersebut akan melipat gandakan luas
permukaan air danau.
Jika semula luas permukaannya hanya 3.000 km2 , maka oleh luapan banjir
akan menjadi 10.000 km2 lebih. Gejala tersebut menguntungkan bagi kegiatan
perikanan darat di Kamboja.
Daerah pantai sepanjang 560 km di tepi Teluk Thailand berupa tanah berbatu-
batu. Dataran pantainya sebagian besar sempit dan terpotong-potong oleh
Pegunungan Elephant yang membujur ke arah pantai. Wilayah tersebut memiliki
pelabuhan alam terbaik yaitu di Teluk Kompong Som dan beberapa pulau di lepas
pantai.
Kamboja memiliki banyak varietas tumbuhan dan hewan. Terdapat 212 spesies
mamalia, 536 spesies burung, 240 spesies reptil, 850 spesies ikan air tawar (di area
Danau Tonle Sap), dan 435 spesies ikan air laut.
Laju deforestasi di Kamboja adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Pada
tahun 1969, luas hutan di Kamboja meliputi lebih dari 70% dari luas total dan
menurun menjadi hanya 3,1% pada tahun 2007. Kamboja kehilangan 25.000
kilometer persegi hutan.
Sebenarnya, Kamboja bisa menjadi sebuah negara yang kaya. Karena dalam
beberapa tahun belakangan ini, kondisinya lebih baik dari Ethiopia, Turki, Peru,
Mesir, Afganistan atau Irak. Namun dengan tidak stabilnya kondisi politik, maka
kemungkinan pertumbuhan ekonomi tidak dapat terwujud.
Pertanian padi merupakan tanaman utama, terutama di sekitar Tonselap,
istimewa dekat Battambang. Disepanjang sebelah menyebelah hilir Mekong dan di
selatan Kompong Cham pada umumnya penghasilan padi rendah, namun demikian
masih terdapat kelebihan padi untuk diekspor karena penduduknya tidak banyak.
Getah merupakan tanaman ladang yang paling penting dan juga sebagai bahan
ekspor utama bagi negeri ini. Daerah penanamannya di sepanjang bukit Cardamon
dan di tanah tinggi Annam dekat Kompong Cham. Lada hitam termasuk penting,
terutama diusahakan orang Cina dan merupakan bahan ekspor. Daerah
penanamannya di pegunungan Gajah dekat Kampot. Tanaman lain yang diusahakan
merupakan tanaman kering seperti tembakau, kapas, kacang tanah, jagung, kapuk,
tebu dan lain-lain. Tanaman ini terutama terdapat di tanah pamah sepanjang
Mekong dan Tonselap, sedangkan Jute di sekitar Battambang untuk membuat goni,
beras dan tikar kasar.
Perikanan merupakan kegiatan kedua di negara ini, kebanyakan para petani
menjadi nelayan pada musim kering. Daerah perikanan terpenting ialah Tonselap
yang menghasilkan 50% dari jumlah tangkapan ikan di Khmer. Daerah perikanan
lainnya meliputi kawasan pinggir laut di sepanjang Mekong dan cabang- cabangnya
di sawah padi dan paya-paya. Sebagian besar hasil tangkapan ikan di negara ini
telah dijadikan bahan ekspor.
Bahan galian (pertambangan) kurang penting, karena jumlahnya kecil, hanya
fosfat dan biji besi yang ditambang dalam jumlah besar. Biji besi terdapat dekat
Phnom Penh dan posfat dekat Kampot dan Battambang.

C. Iklim Kamboja
Kamboja adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara. Kamboja
memiliki Iklim Tropis karena terletak di Zona Tropis, pada 10-13 derajat di utara
Garis Khatulistiwa. Seperti sebagian besar negara di Asia Tenggara, Kamboja
memiliki iklim dengan suhu udara hangat sepanjang tahun dan iklimnya
dipengaruhi oleh siklus angin Muson tahunan dengan musim hujan dan kemarau
yang berganti-ganti seiring pergantian arah angin Muson.
Siklus angin Muson didorong oleh perubahan tekanan udara siklik di
daratan Asia. Ketika tekanan turun selama bulan-bulan musim panas (Juni
hingga Oktober), terjadi musim hujan udara lembab naik dari laut membawa hujan
seiring angin Muson barat daya ke Kamboja dan sebagian besar Asia Tenggara.
Saat bulan-bulan musim dingin (November hingga Mei), tekanan udara di Asia
meningkat seiring turunnya suhu, membuat udara kering yang sejuk kembali
melintasi Asia Tenggara dan membawa musim kemarau yang sangat kering ke
Kamboja. Dengan iklim Tropis yang memiliki musim kemarau panjang ini,
pertanian di Kamboja sangat bergantung pada pengairan dari Sungai Mekong dan
Danau
D. Keadaan Penduduk
Kamboja merupakan negara yang berpenduduk nomor dua terkecil di Asia
Tenggara dengan jumlah penduduk sekitar 13 juta jiwa. Mayoritas negara-negara
lainnya di Asia Tenggara memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih banyak
daripada Kamboja, seperti : Indonesia dengan 210 juta jiwa, Vietnam dengan 80
juta jiwa, Philipina dengan 73 juta jiwa, Thailand dengan 64 juta jiwa, Myanmar 50
juta jiwa dan Malaysia 19.9 juta jiwa. Hanya Laos yang memiliki jumlah penduduk
yang kecil dengan hanya 5.5 juta jiwa. Dengan perbandingan, Singapura memiliki
jumlah penduduk sekitar 3.4 juta jiwa.Pada tahun 1975,
Selama empat tahun masa kekuasaan dari Khmer merah, jumlah penduduk
menurun drastis menjadi hanya 6 juta jiwa, banyak dari mereka yang di bunuh
oleh khmer merah tetapi ada juga yang kelaparan dan ada pula yang bermigrasi
dalam jumlah yang cukup besar, terutama orang-orang dari etnik Vietnam.
Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja adalah dari etnik Khmer,
sekitar 85 % dari jumlah keseluruhan penduduk kamboja. Sisanya adalah orang dari
etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang dari etnik Cina, dan sekitar 100.000
muslim Cham, serta yang terakhir adalah beberapa dari suku primitif.
Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan jumlah
pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di kamboja.
Agama terbesar kedua adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan Melayu.
Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham.
Terdapat 300.000 warga Muslim di negara ini. Satu persen penduduk Kamboja
memeluk agama Kristen, dengan yang terbesar adalah Kristen Katolik diikuti
dengan Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di
Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk Kamboja. Agama Buddha
Mahayana adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh warga Tionghoa dan orang
Vietnam di Kamboja.
Angka harapan hidup adalah 60 tahun untuk laki-laki dan 65 tahun untuk
perempuan pada tahun 2010. Ini meningkat dari angka harapan hidup pada tahun
1999 yaitu 49,8 tahun untuk laki-laki dan 46,8 tahun untuk perempuan. Pemerintah
Kerajaan Kamboja berencana untuk meningkatkan kualitas kesehatan di negaranya
dengan menanggulangi HIV/AIDS, malaria, dan wabah lainnya.Anggaran yang
dikeluarkan untuk kesehatan adalah 5,8%.
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada.
Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi
budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu
nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak
bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga kategori: tarian klasik Khmer, tarian
rakyat, dan tarian sosial.
E. Perekonomian Negara Kamboja
Pada tahun 2011 pendapatan per kapita di Kamboja adalah sekitar $2.470
sampai $1.040. Pendapatan per kapita di Kamboja terus meningkat tetapi termasuk
rendah dibandingkan negara lain di sekitarnya. Masyarakat kebanyakan bergantung
kepada pertanian dan beberapa sektor lainnya. Nasi, ikan, kayu, tekstil, dan karet
adalah ekspor utama Kamboja.
Perekonomian Kamboja sempat turun pada masa Republik Demokratik
berkuasa. Tapi, pada tahun 1990-an, Kamboja menunjukkan kemajuan ekonomi
yang membanggakan. Pendapatan per kapita Kamboja meningkat drastis, namun
peningkatan ini tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di
kawasan ASEAN. PDB bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3 % pada tahun
2001.
Perlambatan ekonomi pernah terjadi pada masa Krisis Finansial Asia 1997.
Investasi asing dan turisme turun dengan sangat drastis, kekacauan ekonomi
mendorong terjadinya kekerasan dan kerusuhan di Kamboja.
Industri pariwisata adalah penghasilan terbesar kedua di Kamboja setelah
industri tekstil. Antara Januari dan Desember 2007, terdapat sekitar 2 juta
wisatawan asing, meningkat 18,5% dari tahun 2006. Kebanyakan wisatawan (51%)
mengunjungi Siem Reap dan sisanya (49%) menuju Phnom Penh dan destinasi
lainnya. Kebanyakan wisatawan datang dari Jepang, Cina, Filipina, Amerika, Korea
Selatan, dan Prancis. Suvenir yang terdapat di Kamboja antara lain kerajinan dari
keramik, sabun, rempah-rempah, ukiran kayu, kerajinan perak, dan kerajinan dari
botol yang didalamnya terdapat wine beras.
Sektor garmen merupakan salah satu sektor unggulan yang selama ini
menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Kamboja. Pada tahun 2008,
sektor garmen menyumbangkan 15 persen dari GDP Kamboja dan 65 persen dari
total ekspor Kamboja. Neraca perdagangan Kamboja sampai dengan tahun 2008
masih didominasi ekspor sektor garmen Kamboja yang tercatat mencapai USD
2,9 milyar, sedangkan impor garmen Kamboja sebesar USD 1,298 milyar. Pasar
utama bagi garmen kamboja adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan 90%
dari produknya diekspor ke kedua wilayah ekonomi tersebut :
1) Sektor Pertanian
Pertanian padi merupakan tanaman utama, penanamannya terutama di
sekitar Tonselap, istimewa dekat Battambang. Disepanjang sebelah
menyebelah hilir Mekong dan di selatan Kompong Cham pada umumnya
penghasilan padi rendah, namun demikian masih terdapat kelebihan padi utnuk
diekspor karena penduduknya tidak banyak.
Getah merupakan tanaman ladang yang paling penting dan juga sebagai
bahan ekspor utama bagi negeri ini. Daerah penanamannya di sepanjang bukit
Cardamon dan di tanah tinggi Annam dekat Kompong Cham. Lada hitam
termasuk penting, terutama diusahakan orang Cina dan merupakan bahan
ekspor. Daerah penanamannya di pegunungan Gajah dekat Kampot.
Tanaman lain yang diusahakan merupakan tanaman kering seperti
tembakau, kapas, kacang tanah, jagung, kapuk, tebu dan lain-lain. Tanaman ini
terutama terdapat di tanah pamah sepanjang Mekong dan Tonselap, sedangkan
Jute di sekitar Battambang untuk membuat goni, beras dan tikar kasar.

2) Sektor Perternakan dan Perikanan


Perikanan merupakan kegiatan kedua besarnya di negara ini,
kebanyakn para petani menjadi nelayan pada musim kering. Daerah perikanan
terpenting ialah Tonselap yang menghasilkan 50% dari jumlah tangkapan ikan
di Khmer. Daerah perikanan lainnya meliputi kawasan pinggir laut di
sepanjang Mekong dan cabang-cabangnya di sawah padi dan paya-paya.
Sebagian besar hasil tangkapan ikan di negara ini telah dijadikan bahan
ekspor.

3) Pertambangan
Bahan galian (pertambangan) kurang penitng, karena jumlahnya kecil, hanya
fosfat dan biji besi yang ditambang dalam jumlah besar. Biji besi terdapat
dekat Phnom Penh dan posfat dekat Kampot dan Battambang.

4) Sektor Pariwisata
Kuil dan reruntuhan kuno merupakan andalan tempat wisata di kamboja.
Semua reruntuhan itu seakan memberitakan mengenai kejayaan masa lampau
di negeri ini. Sehingga pantas negeri ini dinamakan Kambuja. Yang dalam
bahasa Sansekerta artinya “Negeri Kedamaian dan Kemakmuran”
Tempat Wisata di Kamboja
a. Ankor Wat
Tempat wisata di Kaboja ini adalah sebuah gugus bangunan candi, yang
merupakan salah satu monumen keagamaan terbesar di dunia. Angkor
Wat, dalam bahasa lokal artinya”candi kota”. Tempat wisata di Kaboja ini
adalah sebuah gugus bangunan candi, yang merupakan salah satu
monumen keagamaan terbesar di dunia. Keseluran kompleks memeiliki
luas 1.626.000 m2.
Kompleks tempat wisata di Kamboja ini mula-mula dibangun sebagai
candi agama Hindu Kerajaan Khmer yang dibaktikan untuk dewa Wisnu,
namun lambat laun berubah menjadi candi agama Buddha menjelang akhir
abad ke-12.
Bangunan candi Ta Prohm menjadi spot yang paling diincar pengunjung
untuk berfoto. Akar pohon yang tumbuh menutupi bangunan candi Ta
Prohm menjadi keunikan tersendiri yang menjadikan candi tersebut kian
menarik. Selanjutnya candi yang tak boleh dilewati yaitu Bayon Temple.
Berbeda dengan candi yang identik dengan bangunan, Bayon dipenuhi
dengan pahatan berbentuk wajah. Total terdapat 54 candi berbentuk kepala
yang memiliki empat sisi wajah.
b. Istana Kerajaan
Sebelah selatan tempat wisata di kamboja ini terdapat Pusaka Kerajaan,
sebuah paviliun yang menampung barang kenangan kerajaan dan artefak,
mulai mahkota penobatan hingga berbagai barang milik raja. Pandangan
sekilas ke Istana Kerajaan Kamboja sudah cukup untuk memastikan bahwa
bangunan ini dibangun untuk para raja dan ratu. Atap yang disepuh dan
arsitektur Khmer yang sungguh menawan pada tempat wisata di kamboja
yang mendominasi Phnom Penh ini.
Istana ini telah dihuni oleh kerajaan Kamboja sejak pembangunan pada
tahun 1866, di lokasi bekas kota tua Phnom Penh. Penghuni pertama
adalah Yang Mulia Prah Bat Norodom, kakek buyut raja saat ini. Objek
paling mencolok dari istana adalah Aula Singgasana. Sebuah bangunan
megah yang digunakan untuk penobatan, pertemuan dengan para
bangsawan penting, dan tokoh resmi lain. Dengan menara yang sangat
besar, Aula Singgasana mendominasi komplek istana.
Sebelah selatan tempat wisata di kamboja ini terdapat Pusaka Kerajaan,
sebuah paviliun yang menampung barang kenangan kerajaan dan artefak,
mulai mahkota penobatan hingga berbagai barang milik raja. Terdapat juga
Paviliun Napoleon III di sebelah paviliun pusaka. Sebuah bangunan besi
yang menampilkan gaya Prancis klasik. Napoleon menghadiahkan
paviliun ini kepada Raja Norodom pada tahun 1876. Istana buka setiap
hari, kecuali saat diselenggarakan acara resmi. Karena ini Istana aktif,
kenakan pakaian Sopan, atau pengunjung akan diwajibkan untuk menyewa
pakaian yang sesuai.
c. Silver Pagoda
Silver Pagoda memiliki sesuatu yang luar biasa. Di sini tersimpan patung
Buddha yang terbuat dari sekitar 90 kg emas dan 2.086 buah batu permata.
Di dalam kompleks Istana Phnom Phen terdapat Pagoda Perak yang
mewah. Juga dikenal sebagai Wat Preah Keo atau Kuil Buddha Zamrud.
Dinamakan demikian karena lantai, yang ditutupi dengan lima ton perak
berkilau.
Walaupun ukurannya tak terlalu besar, Silver Pagoda memiliki sesuatu
yang luar biasa. Di sini tersimpan patung Buddha yang terbuat dari sekitar
90 kg emas dan 2.086 buah batu permata. Di sekitar pagoda ini juga
terdapat taman yang indah dengan bunga teratai di mana-mana. Ada
beberapa Stupa Perak di kompleks ini. Stupa pertama adalah Stupa King
Ang Doung yang menyimpan abu mendiang Raja Ang Doung. Beliu
pendiri dinasti Kamboja. Stupa berikutnya Stupa King Norodom. Di dalam
stupa ini terdapat patung Raja Norodom yang sedang menunggang kuda.
Stupa ketiga adalah Stupa of King Norodom Suramarit dan Queen
Kossomak. Norodom Suramarit adalah raja Kamboja dari tahun 1955-
1960. Raja dan ratu ini merupakan kakek dari raja Kamboja yang sekarang
Norodom Sihamoni. Stupa of Princess Kantha Bopha merupakan stupa lain
yang berada di sekitar Silver Pagoda. Kantha Bopha adalah putri dari Raja
Sihanouk yang meninggal pada tahun 1952 di usia 4 tahun.
d. Koh Ker
Tempat wisata di Kamboja berupa Kompleks Candi Koh Ker terkenal
dengan candi utamanya yang bernama Prasat Thom. Kompleks Candi Koh
Ker yang merupakan reruntuhan candi Angkor abad 10 yang terletak
sekitar 120 km timur laut Angkor (Siem Reap). Kompleks Candi yang
terpencil ini memiliki lusinan candi mempesona yang berupa reruntuhan.
Tempat wisata di Kamboja berupa Kompleks Candi Koh Ker terkenal
dengan candi utamanya yang bernama Prasat Thom. Selain candi-candi
kecil atau reruntuhan batuan lainnya yang disakralkan seperti beberapa
Lingga dan Yoni dalam ukuran sangat besar.
Banyak candi dibangun dengan menggunakan batu bata yang direkati
dengan getah pohon. Dan dengan teknologi seperti itu, banyak candi di
wilayah Koh Ker ini masih dengan gagahnya berdiri mencoba
mengalahkan sang waktu.
Di bagian selatan tengah dari kelompok candi ini adalah yang disebut
dengan Rahal, yakni sebuah kolam buatan dengan ukuran cukup besar
sekitar 1200 meter kali 500 meter. Kolam berfungsi sebagai reservoir dan
menampung air sungai dari Stung Sen untuk kebutuhan irigasi tanah
pertanian.
Dekorasi Candi pada bagian ambang pintu, tiang, kolom, bentuk
makhluk penjaga dan lain-lain dilakukan dengan teknik luar biasa indah
dan berbeda dari umumnya. Dekorasi dewata atau bentukan para
pahlawan tidak hanya dilakukan di dinding berupa relief, tetapi juga
berwujud 3 dimensi yang memiliki ekspresi dinamis.
e. Kuil Bayon
Patung-patung wajah di tempat wisata di Kamboja ini ditempatkan di
masing- masing titik mata angin. Walau bangunannya sendiri telah berdiri
sejak abad ke-12, tapi rupa asli kuil tempat wisata di Kamboja ini masih
kokoh hingga sekarang. Sebagai candi utama dari kota kuno Angkor
Thom, Kuil Bayon atau Bayon Temple sesungguhnya adalah kuil untuk
umat Buddha.
Ada tangga dengan anak tangga tak seberapa yang akan mengantarkan
pengunjung ke bagian lain dari kuil. Walau ada sekat-sekat batu dan lorong
yang mesti ditembus untuk memasuki bagian dalam kuil, namun patung-
patung kepala yang kondang itu masih bisa dilihat dari luar. Patung-patung
wajah di tempat wisata di Kamboja ini ditempatkan di masing- masing titik
mata angin. Patung kepala ini sebenarnya adalah Bodhisattva
Avalokiteshvara. Ekspresi patungnya seakan tersenyum, lantas membuat
orang- orang berasumsi bahwa itu adalah gambaran si raja sendiri.
Menurut catatan peneliti, ada sekitar 11.000 relief di dinding sepanjang
1,2 km. Proses pembuatan sendiri dengan dilukis kemudian disepuh.
Dengan usia ratusan tahun, tak heran kalau beberapa relief mulai
memudar.nTicket masuk candi ini dijadikan 1 dengan angkor wat, disebut
sebagai tiket Angkor Archeological Park . Tiket dibagi dalam 3 type : 1
hari (20 dolar), 3 hari (40 dolar), serta 1 minggu (60 dolar).
f. Preah Vihear
Tidak seperti kuil pada umumnya yang dibangun menghadapi ke timur,
kuil untuk memuja Dewa Siwa ini justru membentang dari utara ke selatan.
Candi Preah Vihear adalah candi Khmer yang terletak di bukit setinggi 525
meter, di Pegunungan Dângrêk, di Provinsi Preah Vihear, Kamboja. Pada
tahun 1962, candi di dipersengketakan. Mahkamah Internasional
menyerahkan kepemilikan candi ini kepada Kamboja.
Candi ini dibangun pada abad kedelapan pada masa pemerintahan
Jayawarman I dan baru selesai pada abad kesebelas di bawah pemerintahan
Jayawarman II. Sejarah menyebutkan ada tujuh kali penggantian raja yang
terjadi di Kerajaan Khmer pada masa pembangunan kuil ini. Tidak seperti
kuil pada umumnya yang dibangun menghadapi ke timur, kuil untuk
memuja Dewa Siwa ini justru membentang dari utara ke selatan. Dibangun
di atas pegunungan Dangrek untuk melambangkan Gunung Meru, gunung
tempat tinggal para dewa.
Letak Candi Preah Vihear yang berada di ketinggian 525 meter di
Pegunungan Dangrek membuat pengunjung dapat menikmati
pemandangan alam Kamboja, Thailand, dan Laos yang membentang. Di
belakang Gopura V, yang adalah bangunan utama dari Candi Preah Vihear.
Tidak ada biaya tiket masuk yang dikenakan untuk masuk ke kawasan ini
alias gratis. Namun, untuk naik ke atas, setiap wisatawan diharuskan
menyewa ojek atau truk pick-up yang disediakan oleh warga lokal.
Biayanya adalah USD 5 untuk ojek pulang pergi dan USD 25 untuk naik
truk pick-up.
g. Sihanoukville
Dengan panjang sampai 5km, pantai berpasir putih dengan ombak yang
sangat tenang ini sangat cocok buat berenang atau sekedar leyeh-leyeh di
pinggir pantai. Terletak sekitar 6-7 jam naik bus dari ibukota Kamboja,
Phom Penh, saya menjumpai sebuah kota kecil di pinggir pantai dengan
wisata baharinya yang sangat sayang jika dilewatkan yakni kota
Sihanoukville.
Untuk eksplore pantai tempat wisata di Kamboja di sekitaran
Sihanoukville tidak ada pilihan lain selain harus sewa tuk-tuk. Tawarlah
saat menyewa tuktuk dan pastikan tujuan. Seperti pantai otres yang
berjarak sekitar 1 jam dari pusat kota Sihanoukville. Suasana kota
Sihanoukvillenya sendiri sebetulnya cukup sepi. Hanya ada satu buah
sueprmarket yang lumayan besar. Patung Singa emas (golden lion) yang
merupakan ikon kota Sihanoukville yang terletak di pusat kota pun cukup
sepi.
Dengan panjang sampai 5km, pantai berpasir putih dengan ombak yang
sangat tenang ini sangat cocok buat berenang atau sekedar leyeh-leyeh di
pinggir pantai. Apalagi masih banyak beberapa sudut pantai otres yang
masih sepi pengunjung. Untuk pengunjung yang ingin mencari tempat
menyendiri, cukup berjalan ke Selatan. Menjelang akhir pantai, ada banyak
bar dan restoran bersama-sama sepanjang lebih dari 1 km di pantai. Selain
itu ada beberapa guesthouse dan Bungalow dibangun sekitar 20 m dari air
di pantai.
h. Cardamom Mountain
Salah satu objek menarik di tempat wisata di Kamboka ini adalah
Cardamom Tented Camp. Kamboja juga menyimpan pesona alam yang
mempesona, salah satunya bisa pengunjung temui di destinasi wisata
Cardomom Mountain. Mencakup lebih dari 4,4 juta hektar hutan hujan di
barat daya Kamboja.
Pegunungan Cardamom tetap menjadi hutan hujan terbesar yang tersisa
di Asia Tenggara. Dihuni oleh serumpun satwa liar yang terancam punah,
kawasan hutan yang luas ini juga dihuni oleh sekitar 25.000 orang, banyak
di antaranya adalah etnis minoritas.
Lanskapnya yang berbatu, yang mengambil gunung, rawa-rawa, dataran,
dan sungai yang mengalir deras, menjadikannya tempat menginjak yang
sempurna untuk koleksi besar spesies langka dan terancam punah yang
menyebutnya rumah. Ini termasuk gajah, harimau, beruang madu, buaya
siam, siamang dan macan tutul berawan. Salah satu objek menarik di
tempat wisata di Kamboka ini adalah Cardamom Tented Camp. Lokasi ini
berada dalam Taman Nasional Botum Sakor dan merupakan gagasan dari
The Minor Group, YAANA Ventures and Wildlife Alliance, yang
khawatir konsesi lahan seluas 18.000 hektar akan jatuh ke mengganggu
hutan.
Sebagai gantinya, mereka mengklaim lahan itu dan menciptakan
wonderland glamping ideal, bagi mereka yang ingin membuat perbedaan.
Kegiatannya termasuk menemani seorang ranger di patroli hutan,
memeriksa kamera tersembunyi untuk melihat-lihat binatang, berkayak
dan hiking.
i. Tonle Sap
Danau Tonle Sap adalah salah satu tempat wisata di Kamboja yang
menarik selain candi-candi di kota Siem Reap. Pengunjung biasanya
terlihat di sekitar danau ini untuk mengunjungi kampung desa terapung. Di
perairan danau ada rumah-rumah terapung, restoran, gereja, pasar, rumah
billiard, sekolah, toko cinderamata, kantor polisi terapung, penangkaran
buaya terapung, atau bahkan kandang hewan peliharaan juga terapung.
Setiap rumah kapal terapung, dapat menjadi obyek wisata menarik untuk
dilihat selama berwisata sekeliling danau. Rumah-rumah ini dapat
mengakomodasi lebih dari 12 orang. Lebih dari 10.000 orang Kamboja
tinggal di danau ini serta hidup berdampingan dengan lebih dari 100.000
orang Vietnam.
Pengunjung tempat wisata di Kamboja ini dapat membeli tiket terlebih
dahulu jika mereka ingin melakukan tur keliling Danau Tonle Sap seharga
US$ 25 per orang. Selama tur, pengunjung juga akan ditemani seorang
pemandu wisata. Perjalanan tur ini akan memakan waktu sekitar 1,5 jam,
yang biasanya terdiri dari mengunjungi danau, “berlayar” di sepanjang
rumah-rumah terapung, berhenti di rumah makan atau toko cinderamata
terapung dan mungkin termasuk kunjungan singkat di sebuah sekolah
terapung.
j. Kratie
Kota tua tempat wisata di Kamboja ini diramaikan bangunan-bangunan
Kuno yang dahulu dibangun oleh Bangsa Perancis saat menjajah Kamboja.
Berada di tepian Sungai Mekong, Pengunjung bisa menyusuri objek wisata
kota Tua Kratie. Kota tua tempat wisata di Kamboja ini diramaikan
bangunan- bangunan Kuno yang dahulu dibangun oleh Bangsa Perancis
saat menjajah Kamboja.
Selain keindahan arsitektur kuno tersebut, pengunjung juga bisa
berwisata di Sungai Mekong dan jika beruntung bisa melihat Lumba-
Lumba Krawaddy, species Lumba-Lumba air tawar langka yang hanya
hidup dan ditemukan di Sungai Mekong.Di salah satu kawasan dalam
provinsi ini ada kawasan perlindungan kura kura. Tepatnya di Kuil
Sombor. DI sana ada puluhan kura kura dengan berbagai usia dan berat.
Konon ada yang mencapai 50 Kg. Biaya untuk melihat objek ini sebesar
$4.
Untuk pengunjung yang tertarik dengan burung, ketika berada di atas
kapal, pergilah ke hulu ke pulau-pulau untuk mencari Mekong Wagtail
Motacilla samveasnae. Ini adalah spesies endemik Kamboja yang dapat
ditemukan di bentangan sungai ini. Pada dini hari mungkin menemukan
mereka melompat di atas batu di dekat area lumba-lumba.
k. Angkor Night Market
Tempat wisata di Kamboja ini juga dekat dengan spot favorit
pengunjung, yaitu Pub street dimana banyak berderet bar-bar dan juga
restoran. Angkor Night Market. Image via: reehotel.com Simak juga:
tempat wisata di Paris. Lokasinya Angkor night market berdekatan dengan
Siem reap art center yang menjual pernik-pernik lucu yang bisa dijadikan
buah dada tangan. Tempat wisata di Kamboja ini juga dekat dengan spot
favorit pengunjung, yaitu Pub street dimana banyak berderet bar-bar dan
juga restoran.
Di Siem reap art market terdapat banyak sekali pernak – pernik
semacam pashmina bermotif Angkor wat dan gajah harganya seiktar US$
2, Taplak meja US$ 2.5, Magnet kulkas 3 buah harganya US$ 2, Bed
cover, Tas selempang dan Perhiasan yang terbuat dari perak.
F. Keadaan Sosial Kamboja
Mayoritas penduduk Kamboja adalah penganut Buddha, kemudian di susul oleh
agama minoritas lain seperti Islam, Agama Tradisional (agama rakyat), kekristenan,
dan lainnya:
1. Etnis di Kamboja
Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja adalah dari etnik
Khmer, sekitar 85 % dari jumlah keseluruhan penduduk kamboja. Sisanya
adalah orang dari etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang dari etnik Cina,
dan sekitar 100.000 muslim Cham, serta yang terakhir adalah beberapa dari
suku primitive
2. Suku Bangsa
Kamboja adalah negara yang mayoritas penduduknya berasal dari kelompok
etnis Khmer, sehingga kelompok etnis utama di Kamboja adalah orang Khmer.
Kelompok etnis Khmer ini mencakup sebagian besar populasi Kamboja,
dengan perkiraan mencapai sekitar 90-95% dari total populasi negara ini.
Bahasa utama yang digunakan oleh kelompok ini adalah Bahasa Khmer, yang
juga menjadi bahasa resmi Kamboja.
Selain kelompok etnis Khmer, terdapat beberapa kelompok etnis minoritas
yang tinggal di Kamboja. Beberapa di antaranya termasuk:
a) Suku Cham: Suku Cham adalah kelompok etnis yang umumnya beragama
Islam. Mereka tinggal di beberapa bagian Kamboja, terutama di wilayah-
wilayah seperti Kampong Cham dan Kampong Chhnang. Mereka memiliki
bahasa, budaya, dan sejarah yang berbeda dari kelompok etnis Khmer.
b) Suku Tionghoa: Komunitas Tionghoa di Kamboja juga merupakan
kelompok etnis minoritas yang signifikan. Mereka telah lama tinggal di
Kamboja dan memiliki pengaruh yang kuat dalam bidang bisnis,
perdagangan, dan budaya.
c) Suku Vietnam: Suku Vietnam, atau sering disebut "Khmer Krom," adalah
kelompok etnis Vietnam yang tinggal di wilayah perbatasan Kamboja
dengan Vietnam. Mereka memiliki bahasa dan budaya yang berbeda dari
mayoritas penduduk Kamboja.
d) Suku Montagnard: Beberapa kelompok etnis suku Montagnard, seperti
Bunong dan Jarai, tinggal di wilayah pegunungan Timur Laut Kamboja.
Mereka memiliki budaya dan bahasa mereka sendiri.
Suku-suku minoritas lainnya: Selain kelompok-kelompok di atas, terdapat
kelompok etnis minoritas lainnya yang tinggal di Kamboja, seperti etnis Lao,
etnis Thai, dan lain sebagainya, meskipun jumlah mereka relatif kecil.
3. Bahasa
Bahasa Khmer atau Bahasa Kamboja adalah bahasa anggota cabang
Mon- Khmer dalam rumpun bahasa Austro-Asiatik, diucapkan oleh sekitar 8
juta orang di Kamboja, Vietnam, Laos, Thailand, Tiongkok, Prancis dan
Amerika Serikat. Bahasa Khmer menerima banyak bentuk dan kosakata dengan
bahasa Thai sebagai akibat berabad-abad keduanya saling pinjam kata. Ada
pula kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, Pali, Prancis, dan China dalam
bahasa Khmer
4. Agama dan Kepercayaan
Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan
jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di
kamboja. Agama terbesar kedua adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan
Melayu. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham. Terdapat
300.000 warga Muslim di negara ini. Satu persen penduduk Kamboja memeluk
agama Kristen, dengan yang terbesar adalah Kristen Katolik diikuti dengan
Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di
Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk Kamboja. Agama
Buddha Mahayana adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh warga
Tionghoa dan orang Vietnam di Kamboja.
5. Pendidikan
Pendidikan di Kamboja dikendalikan oleh negara melalui Kementerian
Pendidikan di tingkat nasional dan oleh Departemen Pendidikan di tingkat
provinsi. Konstitusi Kamboja menetapkan bahwa negara harus melindungi dan
meningkatkan hak-hak warga negara untuk pendidikan berkualitas di semua
tingkatan, menjamin bahwa semua warga negara memiliki kesempatan yang
sama untuk mendapatkan penghasilan.
Sistem pendidikan Kamboja mencakup pra-sekolah , sekolah dasar ,
sekolah menengah umum , pendidikan tinggi , dan pendidikan non-formal.
Sistem pendidikan meliputi pengembangan olahraga, pendidikan teknologi
informasi , pengembangan penelitian dan pendidikan teknis. Pendaftaran
sekolah telah meningkat selama tahun 2000-an di Kamboja. Data USAID
menunjukkan bahwa pada tahun 2011 pendaftaran sekolah dasar mencapai 96%
dari populasi anak, sekolah menengah pertama 34% dan sekolah menengah
atas 21%.
6. Budaya
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada.
Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi
budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu
nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai
sepak bola.
7. Politik
Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) and 4 kota praja (krong). Daerah
Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik(srok), komunion (khum), distrik
besar (khett), and kepulauan(koh).
 Kota Praja (Krong):
- Phnom Penh
- Sihanoukville (Kampong Som)
- Pailin
- Kep
 Provinsi (Khett):
Banteay Meanchey, Battambang, Kampong Cham, Kampong Chhnang,
Kampong Speu, Kampong Thom, Kampot, Kandal, Koh Kong, Kratié,
Mondulkiri, Oddar Meancheay, Pursat, Preah Vihear, Prey Veng,
Ratanakiri, Siem Reap, Stung Treng, Svay Rieng and Takéo
 Kepulauan (Koh):
- Koh Sess
- Koh Polaway
- Koh Rong
- Koh Thass
- Koh Treas
- Koh Traolach
- Koh Tral
- Koh Tang
8. Transportasi
Transportasi di Kamboja terdiri dari berbagai jenis mode transportasi yang
mencakup darat, air, dan udara. Namun, infrastruktur transportasi di Kamboja
masih menghadapi beberapa tantangan, dan kualitas jalan dan layanan
transportasi mungkin berbeda di berbagai bagian negara. Berikut adalah
beberapa mode transportasi yang umum digunakan di Kamboja:
a) Angkutan Darat:
- Kereta: Kamboja memiliki jaringan kereta api yang terbatas. Kereta api
menghubungkan kota-kota utama seperti Phnom Penh, Sihanoukville,
dan Poipet. Perjalanan dengan kereta mungkin lebih lambat dibandingkan
dengan bus atau mobil, tetapi menawarkan pengalaman unik.
- Bus: Bus adalah mode transportasi darat yang paling umum digunakan di
Kamboja. Terdapat berbagai perusahaan bus yang menghubungkan kota-
kota besar di seluruh negara. Bus ini dapat menjadi pilihan yang
ekonomis untuk perjalanan antarkota.
- Mobil dan Sepeda Motor: Kendaraan pribadi dan sepeda motor sangat
umum di Kamboja. Namun, lalu lintas di beberapa kota, terutama di
Phnom Penh, bisa sangat padat.
b) Angkutan Air:
- Perahu: Kamboja memiliki banyak sungai dan danau, dan perahu sering
digunakan sebagai mode transportasi di wilayah-wilayah air. Di beberapa
daerah seperti Tonle Sap, perahu adalah sarana transportasi utama.
- Perjalanan Laut: Sihanoukville adalah opularn utama Kamboja dan
merupakan pintu gerbang ke pulau-pulau di Teluk Thailand. Terdapat feri
dan kapal pesiar yang menghubungkan Sihanoukville dengan pulau-pulau
opular seperti Koh Rong.
c) Angkutan Udara:
- Bandara Internasional: Bandara internasional utama Kamboja adalah
Bandara Internasional Phnom Penh, Bandara Internasional Siem Reap,
dan Bandara Internasional Sihanoukville. Bandara-bandara ini melayani
penerbangan internasional dan domestik.
- Penerbangan Domestik: Kamboja memiliki beberapa maskapai
penerbangan domestik yang menghubungkan berbagai kota di negara ini.
Penerbangan domestik bisa menjadi pilihan cepat jika Anda ingin
mencapai tujuan jarak jauh.

G. Hubungan Indonesia-Kamboja
Hubungan Indonesia dengan Kamboja mengacu pada hubungan bilateral
Kerajaan Kamboja dan Republik Indonesia. Kamboja memiliki kedutaan besar di
Jakarta, sementara Indonesia memiliki kedutaan besar di Phnom Penh. Sejak
hubungan diplomatik dirintis pada tahun 1960-an. Indonesia selalu mendukung
perdamaian dan stabilitas di Kamboja. Indonesia menyediakan pasukan untuk
Otoritas Transisi PBB di Kamboja pada tahun 1992, dan pada tahun 1999
Indonesia mendukung keanggotaan Kamboja di ASEAN. Kamboja menghargai
Indonesia yang secara konsisten telah membantu Kamboja, terutama dalam
peningkatan kapasitas.Kedua negara adalah anggota Gerakan Non-Blok dan
ASEAN

H. Sejarah Kamboja
Perkembangan peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama abad
ke-3,4 dan 5 Masehi, negara Funan dan Chenla bersatu untuk membangun daerah
Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan dekat dengan China dan India.
Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer dibangun dan berkuasa
pada abad ke-9 sampai abad ke-13.
Kerajaan Khmer masih bertahan hingga abad ke-15. Ibukota Kerajaan Khmer
terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangun pada masa kejayaan
Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi simbol bagi
kekuasaan Khmer. Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan
Kerajaan Khmer memindahkan ibukota dari Angkor ke Lovek, dimana Kerajaan
mendapat keuntungan besar karena Lovek adalah bandar pelabuhan. Pertahanan
Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam, dan juga berakibat
pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594.
Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam
secara bergilir.
Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari perlindungan
kepada Perancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom menandatangani perjanjian
dengan pihak Perancis yang isinya memberikan hak kontrol provinsi Battambang
dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Akhirnya, kedua daerah ini diberikan
pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Perancis dan Thai.
Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863 sampai dengan
1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Kamboja Perancis merupakan bagian
dari colonial potektorat Kekaisaran Perancis di Asia Tenggara. Didirikan pada
tahun 1863 ketika Raja Kamboja Norodom meminta Perancis agar Kamboja
dijadikan sebagai protektoratnya. Pada tahun 1867, Siam (Thailand) meninggalkan
kedaulatan atas Kamboja dan protektorat Perancis secara resmi diakui di Kamboja.
Kemudian Kamboja diintegerasikan ke dalam Indochina Perancis pada tahun 1887
bersama dengan protektorat koloni Perancis di Vietnam
(Cochinchina, Annam dan Tonkin). Pada tahun 1946, Kamboja diberikan
pemerintahan sendiri oleh Uni Perancis dan statusnya sebagai protektorat dihapus
pada tahun 1949. Kamboja kemudian meraih kemerdekaan pada
tahun 1953 melalui Persetujuan Jenewa setelah penjajahan Jepang pada 1940-an,
akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Perancis pada 9 November 1953.
Kamboja menjadi sebuah kerajaan konstitusional dibawah kepemimpinan
Raja Norodom Sihanouk.
Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk
netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jendral Lon Nol dan
Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk menyingkirkan
Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom Sihanouk
memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, yang bertujuan
untuk menguasai kembali tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang
memicu perang saudara timbul di Kamboja.
Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan mengubah
format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin
oleh Pol Pot. Mereka dengan segera memindahkan masyarakat perkotaan ke
wilayah pedesaan untuk dipekerjakan di pertanian kolektif. Pemerintah yang baru
ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan yang terjadi pada abad 11.
Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja kelaparan dan
tidak ada obat sama sekali di Kamboja.
Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk
menghentikan genosidabesar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya, pada
tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di
Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak
Norodom Sihanouk dan Lon Nol. Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat
bantuan dari banyak pihak asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini
kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997.

BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Kamboja yang mempunyai nama lain Kampuchea (bahasa Khmer), Cambodge
(bahasa Perancis), Cambodia (bahasa Inggris), merupakan suatu negara yang
terletak di Semenanjung Indocina bagian barat daya. Secara geografis, Negara yang
mempunyai luas wilayah 181.035 kilometer ini terletak diantara 10-150 LU dan
102-1070 BT.
Di sebelah barat berbatasan dengan Thailand, di sebelahtimur berbatasan
dengan Vietnam, di sebelah utara berbatasan dengan Laos, dan di sebelah selatan
berbatasan dengan Teluk Siam. Dari segi etnik, wilayah Kamboja dihuni oleh
keturunan bangsa Khmer, Etnis Cina, Vietnam, Champa, dan Suku Leon. Ditinjau
dari segi ekonomi, Kamboja termasuk negara agraris dengan beras sebagai
komoditas utamanya. Dari segi sejarah, Kamboja sebenarnya memiliki petualangan
sejarah, Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863
sampai dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Kamboja
Perancis merupakan bagian dari kolonial potektorat Kekaisaran Perancis di Asia
Tenggara. Didirikan pada tahun 1863 ketika Raja Kamboja Norodom meminta
Perancis agar Kamboja dijadikan sebagai protektoratnya. Pada tahun 1946,
Kamboja diberikan pemerintahan sendiri oleh Uni Perancis dan statusnya
sebagai protektorat dihapus pada tahun 1949. Kamboja kemudian meraih
kemerdekaan pada tahun 1953 melalui Persetujuan Jenewa setelah penjajahan
Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Perancis
pada 9 November 1953. Situasi politik Kamboja sebelum pemerintahan Pol Pot
selalu diwarnai dengan pergeseran kekuasan yang ilegal atau disebut kudeta.
Peristiwa pergeseran kekuasan dari Pangeran Sihanouk ke Jenderal Lon Nol
didukung oleh Amerika Serikat. Pemerintahan Lon Nol yang mempunyai kebijakan
membasmi gerakan komunis Kamboja, dibantu Amerika Serikat yang juga
mempunyai kepentingan mencegah meluasnya paham komunis di Indocina. Khmer
Merah dan pendukung Sihanouk yang dibantu Cina dan Vietnam untuk menarik
simpati rakyat menggeser pemerintahan Lon Nol. Phnom penh jatuh ke tangan
Khmer merah pada tanggal 17 April 1975. Pol Pot menjadi pemimpin Kamboja
yang mempunyai kebijakan yang sangat ekstrim dan mengakibatkan jutaan rakyat
Kamboja meninggal dunia. Hadirnya Vietnam, yang ikut campur terhadap urusan
dalam negeri Kamboja. Karena konflik yang berkepanjangan ini, berbagai simpati
dating dari negara-negara lain untuk berperan dalam upaya penyelesaian konflik
yang terjadi, misalnya: JIM I, JIM II,.

3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Hatmosuprobo Suhardjo, Sejarah Asia Tenggara. Yogyakarta : IKIP Sanata Dharma,


1983.
Hall, D.G.E, Sejarah Asia Tenggara. diterjemahkan oleh I.P. Soewarsha. Usaha
Nasional, 1988.
Budiono Kuusumohamidjojo, Asia Tenggara dalam Perspektif Netralitas dan
Netralisme. Gramedia, 1985.
Cipto Bambang, Hubungan internasional di Asia Tenggara : teropong terhadap
dinamika, realitas, dan masa depan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.
Santoso, Imam. 2013. Kamboja Geografi Asia Tenggara. (Online) Tersedia:
http://imam2992.blogspot.com/2013/10/kamboja-geografi-asia-
tenggara_5721.html (diakses 06 September 2023)

Anda mungkin juga menyukai