Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

NEGARA KAMBOJA

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS


Dosen Pengampu: Rizki Ananda, M.Pd.

Nama: Ega Assidiqie MB


Nim: 2286206061
Kelas: 1 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Kemudian shalawat besertakan salam kita
sampaikan buat junjungan alam kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari
alam kebodohan kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti apa yang telah kita
rasakan pada saat sekarang ini, penulis juga berterima kasih kepada bapak Rizki Ananda,
M.Pd. sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
bertemakan “Negara Kamboja”.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
dengan hati terbuka penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak dengan harapan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kapada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas ini.

Bangkinang, Desember 2022

Ega Assidiqie MB

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................3

A. Sejarah Negara Kamboja..............................................................................................................3

B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Sensus Penduduk Dunia (UNESCO) Tahun 2022.......................5

C. Sistem Ekonomi yang Dianut Negara Kamboja............................................................................7

D. Pertumbuhan Ekonomi Negara Kamboja......................................................................................8

E. Pendapatan Perkapita Negara Kamboja.......................................................................................10

F. Mata Pencaharian Utama Penduduk Negara Kamboja................................................................10

G. Inflasi Negara Kamboja..............................................................................................................11

H. Deflasi Negara Kamboja.............................................................................................................11

I. Jumlah Devisa Negara Kamboja..................................................................................................11

J. Barang Ekspor Negara Kamboja..................................................................................................12

K. Barang Impor Negara Kamboja..................................................................................................12

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................................................13

B. Saran...........................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kamboja merupakan sebuah negara monarki konstitusional di Asia
Tenggara, dan merupakan penerus dari Kekaisaran Khmer.
Kamboja berbatasan dengan Thailand (barat), Laos (utara), Vietnam (timur),
dan Teluk Thailand (selatan). Negara ini dilewati oleh Sungai Mekong dan
Danau Tonle Sap.

Kamboja yang mempunyai nama lain Kampuchea (bahasa Khmer),


Cambodge (bahasa Perancis), Cambodia (bahasa Inggris), merupakan
suatunegara yang terletak di Semenanjung Indocina bagian barat daya. Pada
masa pra kolonial, Kamboja merupakan suatu kerajaan yang besardengan
wilayah yang membentang dari laut Cina Selatan sampai perbatasan Birma,
tetapi sekarang Kamboja hanyalah sebuah negara kecil di Asia Tenggara
dengan luas sekitar 181.035 kilometer persegi.

Lima puluh persen dari wilayah tersebut berupa hutan belantara yang
masih perawan sehingga sangat bermanfaat bagi tempat persembunyian para
gerilyawan dari pengejaran pihak lawan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah dari negara kamboja?

2. Jumlah penduduk berdasarkan sensus penduduk dunia (UNESCO) tahun


2020?

3. Sistem ekonomi yang dianut negara kamboja?

4. Pertumbuhan ekonomi di negara kamboja?

1
5. Pendapatan perkapita dari negara kamboja?

6. Apa saja mata pencaharian utama penduduk negara kamboja?

7. Inflasi negara kamboja?

8. Deflasi negara kamboja?

9. Jumlah devisa negara kamboja?

10. Apa saja barang ekspor negara Kamboja?

11. Apa saja barang impor negara Kamboja?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan tersebut sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejarah negara kamboja

2. Untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan sensus penduduk dunia


(UNESCO) tahun 2020

3. Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut negara kamboja

4. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di negara kamboja

5. Untuk mengetahui pendapatan perkapita dari negara kamboja

6. Untuk mengetahui mata pencaharian utama penduduk negara kamboja

7. Untuk mengetahui inflasi negara kamboja

8. Untuk mengetahui deflasi negara kamboja

9. Untuk mengetahui jumlah devisa negara kamboja

10. Untuk mengetahui barang ekspor negara Kamboja

11. Untuk mengetahui barang impor negara Kamboja

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Negara Kamboja


Perkembangan peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama
abad ke-3,4 dan 5 Masehi, negara Funan dan Chenla bersatu untuk membangun
daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan dekat dengan China
dan India. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer dibangun
dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad ke-13.

Kerajaan Khmer masih bertahan hingga abad ke-15. Ibu kota Kerajaan
Khmer terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangun pada masa kejayaan
Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi simbol bagi
kekuasaan Khmer.

Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan


Khmer memindahkan ibu kota dari Angkor ke Lovek, dimana Kerajaan
mendapat keuntungan besar karena Lovek adalah bandar pelabuhan.
Pertahanan Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam, dan
juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini
terjadi pada tahun 1594. Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-
raja dari Thai dan Vietnam secara bergilir.

Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari
perlindungan kepada Perancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom
menandatangani perjanjian dengan pihak Perancis yang isinya memberikan hak
kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai.
Akhirnya, kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada
perjanjian perbatasan oleh Perancis dan Thai.

3
Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863
sampai dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Kamboja
Perancis merupakan bagian dari kolonial potektorat Kekaisaran
Perancis di Asia Tenggara. Didirikan pada tahun 1863 ketika Raja
Kamboja Norodom meminta Perancis agar Kamboja dijadikan sebagai
protektoratnya. Pada tahun 1867, Siam (Thailand) meninggalkan kedaulatan
atas Kamboja dan protektorat Perancis secara resmi diakui di Kamboja.
Kemudian Kamboja diintegerasikan ke dalam Indochina Perancis pada tahun
1887 bersama dengan protektorat koloni Perancis di Vietnam
(Cochinchina, Annam dan Tonkin). Pada tahun 1946, Kamboja diberikan
pemerintahan sendiri oleh Uni Perancis dan statusnya sebagai protektorat
dihapus pada tahun 1949. Kamboja kemudian meraih kemerdekaan pada
tahun 1953 melalui Persetujuan Jenewa setelah penjajahan Jepang pada 1940-
an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Perancis pada 9
November 1953. Kamboja menjadi sebuah kerajaan konstitusional dibawah
kepemimpinan Raja Norodom Sihanouk.

Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih


untuk netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jendral Lon
Nol dan Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk
menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom
Sihanouk memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah,
yang bertujuan untuk menguasai kembali tahtanya yang direbut oleh Lon Nol.
Hal inilah yang memicu perang saudara timbul di Kamboja.

Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan
mengubah format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja
yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka dengan segera memindahkan masyarakat
perkotaan ke wilayah pedesaan untuk dipekerjakan di pertanian kolektif.
Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan
yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat
rakyat Kamboja kelaparan dan tidak ada obat sama sekali di Kamboja.

4
Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk
menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya, pada
tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai
ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara
pihak Norodom Sihanouk dan Lon Nol.

Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak


asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang
setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997.

B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Sensus Penduduk Dunia (UNESCO)


Tahun 2022
Kamboja merupakan negara yang berpenduduk nomor dua terkecil di
Asia Tenggara dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Mayoritas
negara-negara lainnya di Asia Tenggara memiliki jumlah penduduk yang jauh
lebih banyak dari pada Kamboja.

Pada tahun 1975,  Selama empat tahun masa kekuasaan dari Khmer


merah, jumlah penduduk menurun drastis menjadi hanya 6 juta jiwa, banyak
dari mereka yang di bunuh oleh khmer merah tetapi ada juga yang kelaparan
dan ada pula yang bermigrasi dalam jumlah yang cukup besar, terutama orang-
orang dari etnik Vietnam. Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja
adalah dari etnik Khmer, sekitar 85% dari jumlah keseluruhan penduduk
kamboja. Sisanya adalah orang dari etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-
orang dari etnikCina, dan sekitar 100.000 muslim Cham, serta yang terakhir
adalah beberapa dari suku primitive.

Berikut ini grafik jumlah populasi negara Kamboja terbaru berdasarkan


sumber situs worldomaters :

5
Berdasarkan gambar diatas, dapat kita ketahui bahwa di tahun 2022
populasi jumlah penduduk Kamboja mencapai kurang lebih 16.718.965 jiwa.
Kemudian angka persentase pertumbuhannya di tahun 2021-2022 mencapai
sebesar 1.41% atau jika dihitung bertambah sebanyak 232.423 jiwa.

Perkembangan penduduk Kamboja dari tahun ke tahun :

1. Tahun 1950 : 5,045,288 jiwa

2. Tahun 1960 : 5,722,370 jiwa

3. Tahun 1970 : 6,996,576 jiwa

4. Tahun 1980 : 6,693,764 jiwa

5. Tahun 1990 : 8,975,597 jiwa

6. Tahun 2000 : 12,155,239 jiwa

7. Tahun 2010 : 14,312,212 jiwa

8. Tahun 2019 : 16,486,542 jiwa

9. Tahun 2022 : 16.718.965 jiwa

Jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, total


populasi Kamboja menempati urutan ke 7. Tepatnya berada di bawah
Myanmar (54,4 juta jiwa), dan Malaysia (32,3 juta jiwa). Sedangkan dua
negara dibawah Kamboja yaitu Laos (7,2 juta jiwa) dan Singapura (5,8 juta
jiwa).

6
Kemudian di lingkup yang lebih luas, dilihat dari populasi penduduk
negara-negara di dunia, Kamboja menempati urutan ke 71. Tepatnya berada di
bawah Belanda (16,1 juta jiwa) dan Senegal (16,7 juta jiwa). Kemudian dua
negara dibawah Kamboja yakni Chad (16,4 juta jiwa) dan Somalia (16,7 juta
jiwa).

Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Bahasa lain


yang digunakan adalah bahasa Prancis, sebagian besar penduduk beragama
Buddha. Sebagian besar penghidupan penduduknya di sektor pertanian. Hasil
pertanian di Kamboja adalah beras, jagung, merica, tembakau, kapas, gula
aren, dan lain sebagainya. Sedangkan hasil tambangnya adalah besi, tembaga,
mangan, dan emas. Hasil industri Kamboja adalah tekstil, kertas, plywood, dan
minyak.

Sekitar 85% penduduk Kamboja merupakan penganut agama Buddha


yang telah diresmikan menjadi agama nasional sejak abad ke-15. Tidak hanya
Buddha, beberapa masyarakat Kamboja juga ada yang menganut agama
Kristen, Islam, dan aliran kepercayaan lainnya.

C. Sistem Ekonomi yang Dianut Negara Kamboja


Kamboja menganut sistem perekonomian pasar bebas/terbuka dan
pemerintah berperan penting dalam memastikan pertumbuhan ekonomi yang
stabil. Dalam rangka menerakan sistem perekonomian pasar bebas tersebut,
Pemerintah Kamboja mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan yang
mendukung liberalisasi ekonomi. Kebaijakan tersebut berhasil membawa
Kamboja maju sebagai salah satu negara di Asia dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Kamboja
secara sektor berasal dari jasa, industri, pertanian, dan lainnya.

Kebijakan terkait perdagangan dan investasi Kamboja dituangkan dalam


berbagai peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum berbagai
kegiatan bisnis:

1. Kebijakan terkait perusahaan komersil

7
2. Kebijakan kepabeanan/bea cukai

3. Kebijakan pembatasan/pelarangan impor

4. Kebijakan standar teknis

5. Kebijakan sanitary dan phytosanitary (SPS)

6. Ketentuan terkait trademarks, trade names dan persaingan tidak sehat

7. Ketentuan labelling/marking

8. Anti-dumping, countervailing and safeguard measures

9. Penyelesaian sengketa dagang

10. Special Economic Zones

11. Kebijakan investasi.

D. Pertumbuhan Ekonomi Negara Kamboja


Ekonomi Kamboja menunjukkan laju pertumbuhan yang sangat pesat
dalam satu dekade terakhir, meskipun pendapatan per kapita menunjukkan
peningkatan namun angka ini masih jauh berada di bawah negara-negara
tetangga yang berada di dalam satu wilayah Asia Tenggara. Pertanian menjadi
bidang utama ekonomi di Kamboja. Ekonomi Kamboja juga didukung oleh
kegiatan pariwisata dan industri tekstil. Perlambatan ekonomi pernah terjadi di
Kamboja ketika Krisis finansial Asia 1997. Perlambatan ekonomi dipercepat
oleh keadaan politik Kamboja yang tidak stabil akibat terjadinya beragam
konflik dalam masyarakat di Kamboja.

Pertumbuhan ekonomi Kamboja didukung oleh empat sektor utama yaitu,


pertanian, pariwisata, garmen dan properti.  Pendapatan per kapita di
Kamboja adalah 1.266 Dollar AS per tahun. Jumlah ini di dapat
berdasarkan sistem pengukuran baru, yang digunakan oleh organisasi-
organisasi internasional seperti Bank Dunia.

8
Perekonomian Kamboja sempat turun pada masa Republik Demokratik
berkuasa. Tapi, pada tahun 1990-an, Kamboja menunjukkan kemajuan
ekonomi yang membanggakan. Pendapatan perkapita Kamboja meningkat
drastis, namun peningkatan ini tergolong rendah bila dibandingkan dengan
negara - negara lain di kawasan ASEAN. PDB bertumbuh 5.0% pada tahun
2000 dan 6.3 % pada tahun 2001. Agrikultur masih menjadi andalan utama
kehidupan ekonomi masyarakat terutama bagi masyarakat desa, selain itu
bidang pariwisata dan tekstil juga menjadi bidang andalan dalam
perekonomian di Kamboja.

Setelah beberapa dekade terbelit perang dan konflik, kini Kamboja


menikmati pertumbuhan ekonomi yang mencapai 10 persen pertahun selama
lima tahun terakhir. Namun, pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kamboja
turun drastis menjadi 0.1%. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah
menurunkan tingkat kemiskinan dari 47% pada tahun 1994 menjadi sekitar
30% pada tahun 2009. Dengan demikian Kamboja telah berhasil menurunkan
tingkat kemiskinan sebesar 1% setiap tahunnya. GDP per kapita meningkat
dari US$ 247 pada tahun 1994 menjadi US$ 693 (2009) dan diprediksikan
sebesar US$735 (2010).

Produk utama sektor pertanian Kamboja adalah padi. Pemerintah


Kamboja telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi padi sebanyak 2,6 ton
per hektar selama tahun 2005-2008. Pada tahun 2008, Kamboja berhasil
memproduksi 7,17 juta ton padi. Pada tahun 2009 Kamboja dapat
memproduksi 8 juta ton beras.

Pemerintah Kamboja akan terus mendorong peningkatan produktivitas


tanaman dari 2,6 ton per hektar menjadi 3 ton per hektar. Pemerintah juga akan
melakukan diversifikasi pangan dengan mendorong peningkatan produksi
maizena, kacang-kacangan, singkong, kentang, sayur-sayuran, soya bean dan
tebu.

Guna mendukung trend peningkatan sektor pertanian, pada bulan April


2010, PM Hun Sen mencanangkan kebijakan pertanian baru yang dimaksudkan
9
untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya padi, antara lain
dengan meniadakan lisensi ekspor untuk beras serta berbagai insentif investasi
bagi sektor pertanian.

Sektor garmen merupakan salah satu sektor unggulan yang selama


ini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Kamboja.  Pada tahun
2008, sektor garmen menyumbangkan 15 persen dari GDP Kamboja dan 65
persen dari total ekspor Kamboja. Neraca perdagangan Kamboja sampai
dengan tahun 2008 masih didominasi ekspor sektor garmen Kamboja yang
tercatat mencapai USD 2,9 milyar, sedangkan impor garmen Kamboja sebesar
USD 1,298 milyar.  Pasar utama bagi garmen kamboja adalah Amerika Serikat
dan Uni Eropa dengan 90% dari produknya diekspor ke kedua wilayah
ekonomi tersebut. 

E. Pendapatan Perkapita Negara Kamboja


Negara kamboja memiliki pendapatan Perkapita Pada tahun 2011 sekitar
$2.470 sampai $1.040. Pendapatan per kapita di Kamboja terus meningkat
tetapi termasuk rendah dibandingkan negara lain di sekitarnya. Masyarakat
kebanyakan bergantung kepada pertanian dan beberapa sektor lainnya. Nasi,
ikan, kayu, tekstil, dan karet adalah ekspor utama Kamboja.

Pendapatan per kapita Kamboja meningkat drastis, namun peningkatan


ini tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara - negara lain di kawasan
ASEAN. PDB bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3 % pada tahun
2001.Perlambatan ekonomi pernah terjadi pada masa Krisis Finansial Asia
1997. Investasi asing dan turisme turun dengan sangat drastis, kekacauan
ekonomi mendorong terjadinya kekerasan dan kerusuhan di Kamboja.Industri
pariwisata adalah penghasilan terbesar kedua di Kamboja setelah industri
tekstil. Antara Januari dan Desember 2007, terdapat sekitar 2 juta wisatawan
asing, meningkat 18,5% dari tahun 2006.

F. Mata Pencaharian Utama Penduduk Negara Kamboja


Mata pencaharian sebagian besar penduduk Kamboja bertani, buruh, dan
mencari ikan. Penghasilan rata-rata masyarakat Kamboja, di luar Phnom Penh,
10
$20 atau 82.000 Riel (mata uang Kamboja), setara dengan Rp 190.000 per
bulan. Namun, di desa dan kampung-kampung, masyarakat amat menggemari
transaksi menggunakan Dollar. Terlebih dengan para pendatang.

Mata pencaharian utama penduduk Kamboja berada di sektor pertanian,


perkebunan, dan perikanan. Komoditas panen yang dihasilkan antara lain umbi-
umbian, jagung, sayuran, padi, karet, tembakau, dan lain-lain.

Selain bertani, masyarakat Kamboja juga menghasilkan uang di bidang


pertambangan dan industri yang mendukung pengolahan hasil pertanian, salah
satunya adalah industri rokok dengan produk tembakau setempat.

G. Inflasi Negara Kamboja

H. Deflasi Negara Kamboja

11
I. Jumlah Devisa Negara Kamboja

J. Barang Ekspor Negara Kamboja


Dalam bidang ekonomi, Kamboja mengekspor komoditinya ke Amerika
Serikat, Cina, negara Uni Eropa, Vietnam dan Thailand. Komoditas ekspor
utama negara Kamboja adalah pakaian jadi, sepatu, karet, beras, kedelai,
tembakau, serta berbagai produk tani.

K. Barang Impor Negara Kamboja


Untuk barang impor, Kamboja sering mengimpor barang dari Thailand,
Hong Kong, Cina, Singapura, Vietnam, Taiwan, India, Prancis, Malaysia serta
Korea Selatan. Komoditi impornya adalah produk petrolium, rokok, kertas,
emas, kendaraan, textil, bahan bangunan, alat pertanian, MSG, farmasi dan
pupuk.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kamboja yang mempunyai nama lain Kampuchea (bahasa Khmer),
Cambodge (bahasa Perancis), Cambodia (bahasa Inggris), merupakan suatu
negara yang terletak di Semenanjung Indocina bagian barat daya. Secara
geografis, Negara yang mempunyai luas wilayah 181.035 kilometer ini terletak
diantara 10-150 LU dan 102-1070 BT.

Di sebelah barat berbatasan dengan Thailand, di sebelah timur berbatasan


dengan Vietnam, di sebelah utara berbatasan dengan Laos, dan di sebelah
selatan berbatasan dengan Teluk Siam. Dari segi etnik, wilayah Kamboja
dihuni oleh keturunan bangsa Khmer, Etnis Cina, Vietnam, Champa, dan Suku
Leon.

Ditinjau dari segi ekonomi, Kamboja termasuk negara agraris dengan


beras sebagai komoditas utamanya. Dari segi sejarah, Kamboja sebenarnya
memiliki petualangan sejarah, Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh
Perancis dari tahun 1863 sampai dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni
Indochina. Kamboja Perancis merupakan bagian dari kolonial

13
potektorat Kekaisaran Perancis di Asia Tenggara. Didirikan pada tahun 1863
ketika Raja Kamboja Norodom meminta Perancis agar Kamboja dijadikan
sebagai protektoratnya.

Pada tahun 1946, Kamboja diberikan pemerintahan sendiri oleh Uni


Perancis dan statusnya sebagai protektorat dihapus pada tahun 1949. Kamboja
kemudian meraih kemerdekaan pada tahun 1953 melalui Persetujuan
Jenewa setelah penjajahan Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih
kemerdekaannya dari Perancis pada 9 November 1953. Situasi politik Kamboja
sebelum pemerintahan Pol Pot selalu diwarnai dengan pergeseran kekuasan
yang ilegal atau disebut kudeta.

Peristiwa pergeseran kekuasan dari Pangeran Sihanouk ke Jenderal Lon


Nol didukung oleh Amerika Serikat. Pemerintahan Lon Nol yang mempunyai
kebijakan membasmi gerakan komunis Kamboja, dibantu Amerika Serikat
yang juga mempunyai kepentingan mencegah meluasnya paham komunis di
Indocina. Khmer Merah dan pendukung Sihanouk yang dibantu Cina dan
Vietnam untuk menarik simpati rakyat menggeser pemerintahan Lon Nol.

Phnom penh jatuh ke tangan Khmer merah pada tanggal 17 April 1975.
Pol Pot menjadi pemimpin Kamboja yang mempunyai kebijakan yang sangat
ekstrim dan mengakibatkan jutaan rakyat Kamboja meninggal dunia. Hadirnya
Vietnam, yang ikut campur terhadap urusan dalam negeri Kamboja. Karena
konflik yang berkepanjangan ini, berbagai simpati dating dari negara-negara
lain untuk berperan dalam upaya penyelesaian konflik yang terjadi, misalnya:
JIM I, JIM II.

B. Saran
Bagi masyarakat Indonesia, sewajarnya dapat mengambil pelajaran dari
adanya konflik politik di Kamboja yaitu bahwa siapapun yang menjadi
pemimpin seharusnya bisa menunjukkan sikap kooperatif dan juga hendaknya
dapat mengambil pelajaran dari konflik politik di Kamboja yaitu bahwa dalam
menyelesaikan masalah tidak harus menggunakan kekuatan fisik tetapi sebisa
mungkin diusahakan dengan cara diplomatik, salah satunya dengan cara
14
musyawarah guna menghindari jatuhnya korban dan kerugian lain yang lebih
besar.

Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam penulis
maupun penyampaiannya, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca. Atas kritikan dan saran dari pembaca saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Erawardani, Laura.  Kamboja. (Online) Tersedia:


http://lauraerawardani.blogspot.com/2013/10/kamboja.html (diakses 28 Desember
2022)

Justnan. 2012. Kamboja. (Online) Tersedia:


http://justnangeografi.blogspot.com/2012/05/kamboja.html (diakses 28 Desember
2022)

Purnama, Ahmadsyarif. 2015. Konflik Saudara di Kampuchea Kamboja. (Online)


Tersedia: http://ahmadsyarifpurnama.blogspot.com/2015/02/konflik-saudara-di-
kampuchea-kamboja.html (diakses 28 Desember 2022)

Santoso, Imam. 2013. Kamboja Geografi Asia Tenggara. (Online) Tersedia:


http://imam2992.blogspot.com/2013/10/kamboja-geografi-asia-
tenggara_5721.html (diakses 28 Desember 2022)

Sujatmoko, Ivan. 2012. Penyelesaian Masalah Kamboja. (Online) Tersedia:


http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/03/penyelesaian-masalah-
kamboja.html (diakses 28 Desember 2022)

15
Wikipedia.2015. Kamboja.(Online)Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja (diakses 28 Desember 2022)

16

Anda mungkin juga menyukai