Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

“SISTEM PEREKONOMIAN MASA KEKUASAAN VERENIGDE

OOST COMPAGNIE (VOC)”

Di Susun Oleh :

Wetika Yulisa 352020003

Nur Halimah 352020006

Ruslan 352020015

Dosen Pengampuh:

Dewi,Setyawati, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2022/2023

i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan penulis
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah “Sejarah Perekonomian Indonesia ".
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada
mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi
agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan

dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini penulis sangat berharap perbaikan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Palembang, 1 Desember 2022

Pemakalah

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... iii


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iv
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................................. 1
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................... 2
A. Runtuhnya VOC ............................................................................................................................ 2
B. VOC Resmi Dibubarkan................................................................................................................ 4
C. Faktor Penyebab Kemunduran VOC ......................................................................................... 6
BAB III......................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................ 9

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie (perserikatan perusahaan Hindia
timur atau perusahaan India timur Belanda) didirikan pertama kali pada 20 Maret 1602
oleh perusahaan Belanda VOC memiliki tujuan yaitu untuk memonopoli perdagangan di
wilayah Hindia timur.
VOC merupakan perusahaan multinasional yang pertama di dunia yang tersebar di
banyak negara dan dalam melaksanakan kegiatan perdagangannya tidak segan-segan
melakukan tindakan-tindakan yang tidak beradab termasuk pembunuhan terhadap
penduduk asli sebagai budak tanpa rasa perikemanusiaan khususnya di Indonesia.
VOC dibentuk untuk menghilangkan persaingan para pengusaha yang
mengakibatkan jatuhnya harga rempah-rempah di Belanda (R.Z. Leirissa,2012:21).
Kegiatan utamanya adalah mengusahakan monopoli perdagangan rempah-rempah (lada
hitam, pala dan cengkih). Perusahaan dagang ini di Belanda dipimpin oleh 17 orang
direktur yang dikenal sebagai "Heereen XVII"

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan runtuh nya VOC?
2. Kapan VOC resmi di bubarkan?
3. Faktor runtuhnya VOC?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui runtuh nya VOC
2. Untuk Mengetahui kapan resmi nya VOC dibubarkan
3. Untuk mengetahui apa saja faktor runtuhnya VOC

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Runtuhnya VOC
Berawal dari adanya Patih Natakusumah (1733-1742) yang membentuk suatu
kelompok anti VOC dan mempengaruhi raja-raja di daerah pesisir timur laut. VOC sendiri
waktu itu masih mengalami krisis tentang Batavia dengan rumah-rumah belandanya yang
masih sempit, kanal-kanalnya kotor dan terserang wabah penyakit yang berat. Ekspornya
kecil dan perhitungan-perhitungan pasarnya yang keliru misalnya tahun 1738 gula yang
dikirim ke Belanda sangat banyak sedangkan kopinya sedikit. Pemberontak dari golongan
orang-orang Cina yang melarikan diri dari pembantaian di Batavia berhasil merebut pos
VOC yang ada di Juana pada bulan Mei 1741. Juni 1741 VOC berusaha mengosongkan
posnya yang ada di daerah Rembang. Tetapi usaha VOC itu gagal sebab mereka dibantai
di sana pada bulan Juli.
Masih ada penyebab keruntuhan VOC lainnya antara lain:
1. Perdagangan gelap merajalela dan menerobos dagang monopoli VOC pegawai-pegawai
VOC yang sangat kecil gajinya mengadakan korupsi dan kecurangan lainnya.
2. Penduduk Indonesia terutama di Jawa telah menjadi miskin sehingga tidak mampu
membeli barang-barang yang dijual oleh VOC
3. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari
Gowa
4. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai
yang banyak
5. Pembayaran devident(keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah
pemasukan VOC kekurangan.
a. Tidak Sukses di Bidang Militer
Dikutip dari Kepulauan Rempah-Rempah oleh M. Adnan Amal, kesuksesan VOC di
bidang niaga tidak berbanding lurus dengan kesuksesan di bidang militer terhadap bangsa
lain. Pasal 34 dan 35 hak oktroi menyatakan bahwa siapa pun kecuali VOC dilarang
melayari lautan antara Tanjung Harapan sampai Selat Magellan. Tetapi kenyataannya,
kapal-kapal Inggris, Portugis, dan Spanyol masih leluasa berlayar di perairan tanpa kontak
senjata berarti. Kesuksesan militer VOC menghadapi bangsa Eropa pesaing di antaranya

2
hanya terjadi saat mengusir orang Portugis dari Maluku pada 1605. Tetapi keberhasilan ini
sebagian besar dipengaruhi kekuatan pribumi di sana
b. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Praktik korupsi jamak dilakukan pejabat rendah bergaji sekitar 16-24 gulden hingga
pejabat puncak seperti gubernur jenderal yang bergaji sekitar 700 gulden. Sebagian besar
gubernur jenderal menjadi orang kaya setelah berhenti dari VOC.Contoh, Gubernur
Jenderal Van Hoorn melakukan praktik nepotisme dengan menggantikan mertuanya,
mantan Gubernur Jenderal Willem van Outhoorn pada 1794. Ia kembali ke Belanda sebagai
jutawan dengan membawa lebih dari 10 juta gulden, kendati bergaji resmi sebagai gubernur
jenderal 700 gulden per bulan.Gubernur Kepulauan Ambon Alexander Cornabe juga
melakukan praktik korupsi saat menjabat pada 1780-1793. Ia dinyatakan bersalah di
Batavia atas ketekoran pemeriksaan kas daerah. Saat menyerahkan kekuasaan kepada
Inggris pada 1796, Cornabe juga mengambil uang pemerintahan sebesar 25.000
gulden.Praktik korupsi di VOC juga mencakup penyelundupan barang ekspor, mark up
nota pembelian, sogokan penerimaan pegawai, dan pembuatan laporan keuangan palsu.
Praktik ini memicu istilah keruntuhan VOC sebagai Veergan Onder Coruptie (VOC), yang
artinya "rontok karena korupsi".

c. Masalah Keuangan dan Kekuasaan

VOC harus mengalami banyak pengeluaran untuk biaya peperangan yang berlangsung
lama, seperti perang melawan Sultan Hasanuddin dan pasukan Gowa. Perang dapat
berlangsung bertahun-tahun karena terus mendapat perlawanan dari pribumi dan ulama.
Peperangan tersebut, di samping soal komoditas rempah-rempah, juga terkait dengan
kekuasaan wilayah dan orang pribumi yang dapat dipekerjakan dan dijadikan pasukan
tambahan.

Daerah kekuasaan VOC yang luas juga berbuntut pada besarnya biaya gaji yang harus
dibayar pada banyak karyawan di berbagai daerah jajahan. Sementara itu, pembayaran
dividen bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC berkurang dari
perdagangan sejak sekitar tahun 1780-an.

d. Persaingan Dagang

3
VOC juga kesulitan mempertahankan hegemoni dengan bertambahnya saingan dagang di
Asia. Dua bangsa pesaing terbesar VOC saat itu adalah Inggris dengan East Indian
Company dan Prancis.

e. Perubahan Politik di Belanda

Sistem monopoli yang dijalankan VOC sudah tidak sesuai dengan keadaan Hindia Belanda
pada masa itu. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf (1795)
yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas. Kerugian VOC dari usaha
dagang juga diperparah dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di kalangan
pejabatnya. Contoh, residen-residen Belanda memaksa rakyat untuk menyerahkan hasil
produksi dengan harga rendah dan dijual pada VOC dengan harga tinggi. Kerugian yang
dialami menyebabkan VOC tidak dapat lagi menyetor ke kas negeri Belanda.

Pemerintah kerajaan di bawah King William V kelak menilai VOC tidak perlu
dipertahankan lagi. Berdasarkan Grondwet (UUD Republik Bataaf) pasal 249, tanggal 17
Maret 1799, dibentuk Dewan Penyantun Hak Milik Belanda di Asia untuk mengambil alih
semua tanggung jawab dan utang VOC. Pengambilalihan VOC oleh kerajaan Belanda
diumumkan secara resmi di Batavia, 8 Agustus 1799. Pada 31 Desember 1799, VOC
dinyatakan bangkrut dan dibubarkan, serta hak miliknya berada di bawah penguasaan
kerajaan Belanda di Nederland. VOC bangkrut dengan utang 136,7 juta Gulden dan
kekayaan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal, serta daerah kekuasaan di
Indonesia.

B. VOC Resmi Dibubarkan


Pada 1795 pemerintah Belanda menghentikan pemberian hutang dan menyatakan
VOC failed. Selanjutnya pemerintah mengambil alih urusan VOC dari tangan "heeren
XVII" . Suatu panitia dibentuk untuk melikuidasi perusahaan itu dan pada 31 Desember
1799 secara resmi VOC dibubarkan dengan hutang 136, 7 juta golden dan kekayaan yang
ditinggalkan berupa kantor dagang gudang benteng kapal serta daerah kekuasaan di
Indonesia. Pemerintah Belanda kemudian menyita semua aset VOC sebagai pembayaran
utang utangnya termasuk wilayah-wilayah yang dikuasainya di Indonesia seperti kota-kota
pelabuhan penting dan pantai utara pulau Jawa

4
Penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya kongsi dagang VOC
pada 1602. Selama satu abad lebih, VOC menikmati kejayaan setelah berhasil memegang
hegemoni perdagangan di Indonesia. Namun, pada akhir abad ke-18, VOC terus menerus
merugi dan mulai memupuk utang kepada negara karena tidak sanggup membayar dividen
dari saham yang dibeli rakyat. Pada 1795, perubahan pemerintah di negeri Belanda
berpengaruh besar dalam perubahan VOC. Pada waktu itu Kerajaan Belanda berubah
menjadi Republik Bataaf. Peristiwa itu bermula dari serangan Perancis ke Belanda, yang
membuat Raja Willem V melarikan diri ke Inggris. Setelah itu, di negeri Belanda dibentuk
pemerintahan baru sebagai vasal Perancis dengan nama Republik Bataaf (1795-1806).
Negara kemudian memutuskan untuk mengambil alih seluruh kekayaan VOC sebagai
pelunasan utang-utangnya. Hal itu membuat daerah kekuasaan VOC, termasuk Indonesia,
berada di bawah kekuasaan Republik Bataaf. Setelah mengambil alih VOC dan menghapus
hak-hak istimewanya atau hak oktroi, Republik Bataaf membentuk panitia. Pada akhirnya,
panitia ini menyatakan bahwa VOC tidak dapat dipertahankan lagi. VOC resmi dibubarkan
pada 31 Desember 1799 dan harta kekayaannya yang tidak bergerak, misalnya daerah
jajahan seperti Indonesia, diambil alih oleh pemerintah, yakni Republik Bataaf.

a. Pengelolaan Indonesia setelah VOC dibubarkan

Setelah VOC dibubarkan dan semua asetnya diambil alih oleh Pemerintah Belanda yang
baru, yakni Republik Bataaf, tanah jajahan diurus oleh suatu badan yang disebut Aziatisce
Raad (Dewan Asia). Antara 1801-1804, kekuasaan pemerintah kolonial Belanda di
Indonesia dipegang oleh Gubernur Jenderal Johannes Siberg, yang menggantikan
Gubernur Jenderal VOC yang terakhir, Pieter Gerardus van Overstraten (1796-1801).
Johannes Siberg seharusnya mencerminkan sifat dari Republik Bataaf yang liberal. Akan
tetapi, sebelum resmi berkuasa di Nusantara, ada dua komisaris yang dikirim, yakni
Nederburg dan Van Hogendorp. Dua komisaris ini memiliki pandangan tentang politik
kolonial yang berseberangan. Nederburg, yang berpandangan konservatif, ingin sistem
perekonomian VOC kembali diterapkan. Sedangkan Hogendorp, yang sangat liberal, ingin
agar masalah pemerintahan dipisahkan dengan masalah ekonomi. Perbedaan pandangan
dua tokoh ini akhirnya dapat diselesaikan melalui Charter 1804, yang berisi kompromi dari
keduanya. Namun, saat itu Republik Bataaf lebih disibukkan dengan upaya

5
mempertahankan wilayah Indonesia dari Inggris. Sehingga, Johannes Siberg dan
penggantinya, Gubernur Jenderal Wiesel (1804-1808), hanya melanjutkan politik lama
VOC. Pada 1806, masa pemerintahan Republik Bataaf di Indonesia berakhir.Hal ini terjadi
setelah Napoleon Bonaparte membentuk Kerajaan Belanda dan mengangkat saudaranya,
Louis Napoleon, sebagai Raja Belanda yang baru.Dengan demikian, secara tidak langsung,
mulai 1806, Indonesia berada di bawah imperium Perancis, hingga akhirnya diserahkan
kepada Inggris pada 1811.

C. Faktor Penyebab Kemunduran VOC


Pemerintah Belanda di Eropa terjadi perubahan yang diakibatkan adanya Revolusi
Perancis (1789 – 1799) dan membuat Republik Btaaf pada tahun 1795. Hutang VOC pada
saat itu mencapai 136,7 juta gulden dan tak lagi tertolong. Pemerintah Belanda akhirnya
memutuskan untuk membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember 1799. Semua hutang-
hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda.

Runtuhnya disebabkan oleh hal-hal berikut :

1. Banyak pegawai VOC yang korupsi


2. VOC terjerat banyak hutang
3. Pengeluaran VOC yang semakin besar akibat intervensi politik
4. Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa
5. Penggunaan tentara sewaan yang membebani kas VOC
6. Menejemen yang jelek
7. Mutu pegawai yang merosot
8. Sistem monopoli yang sudah tidak sesuai lagi

VOC kemudian diambil alih oleh Belanda (repubik Bataaf / Bataafche Republiek).
Pada awal pemerintahannya, Belanda menghadapi permasalahan yang kacau balau akibat
dari sistem VOC yang kurang baik. Selain adanya perang yang berkepanjangan di Eropa,
Belanda juga ketergantungan terhadap pemasukan berupa impor perak dari VOC yang pada
saat itu terhambat oleh blokade yang dilakukan Inggris di Eropa.

Pada perkembangannya, hegemoni perebutan wilayah serta akibat pergolakan


politik di Eropa berupa perluasan Revolusi Perancis oleh Napoleon Bonaparte

6
menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis. Hal ini menyebabkan tanah jajahan
Belanda diambil alih oleh Prancis.

a. Praktik korupsi yang merajalela

Menurut Eva Nur Eviyana, dkk dalam buku Pancasila dan Tokoh Pahlawan
Indonesia (2020), salah satu faktor penyebab kemunduran VOC ialah krisis keuangan.

Ini terjadi karena banyaknya praktik korupsi yang dilakukan oleh pegawai VOC. Selain itu,
besarnya dana perang yang dibutuhkan untuk melawan perjuangan masyarakat Indonesia juga
menjadi salah satu penyebab utama keruntuhan VOC.

b. Munculnya pesaing baru

VOC harus berhadapan dengan banyak pesaing baru, seperti East Indian Company (EIC) dan
kongsi dagang lainnya. Hal ini membuat VOC kesulitan untuk mempertahankan eksistensi dan
kekuasaannya di wilayah Indonesia yang sangat luas.

c. Perubahan sistem politik

Sistem monopoli yang digunakan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) ternyata sudah tak
sesuai dengan keadaan Hindia Belanda, kala itu. Ditandai dengan terbentuknya Republik Bataaf
(Batavia) pada 1795 yang mengusung konsep demokratis liberal, dan diperbolehkannya sistem
perdagangan bebas

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai pendapat saya simpulkan bahwa sebab keruntuhan VOC itu adalah:

1. Korupsi merajalela di kalangan pegawai pejabat Dan hampir semua lini pemerintahan
VOC di Nusantara
2. Banyaknya pengeluaran yang terjadi pada masa itu. Ini adalah dampak dari peperangan
melawan Inggris
3. Adanya saingan baru di daerah nusantara seperti Inggris dan Perancis
4. Perubahan politik di Belanda juga menyebabkan keruntuhannya
5. Hutang VOC sangatlah besar
6. Lemahnya pasukan militer atau perang VOC
7. Mulai tumbuhnya rasa nasionalisme di daerah nusantara akibatnya VOC resmi
dibubarkan pada 31 Desember 1799.

8
Daftar Pustaka
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional
Indonesia Jilid IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Leirissa, R.Z. 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah IV : Kolonialisasi dan Perlawanan Jakarta:
Ichtiar Baru Van Hoeve.

Ricklefts,M.C,2011. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sumber lain :

Http://ngeblogbersama.wordpress.com/2012/03/13/sebab-sebab-runtuhnya-voc

(Selasa,30 Desember 2014 pukul 11.34 WIV)

Http://id.wikipedia/org/wiki/Vereenigde_Ootstindische_Compagnie#pembubaran_VOC

(Selasa,30 Desember 2014 pukul 11.40 WIB

Anda mungkin juga menyukai