Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

DIBIMBING OLEH:

RIKA PRISTIAN FITRI ASTUTI, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

1. ERIKA WARDATUS SHOFIFAH (22210008)


2. IDA FITRI WULANDARI (22210047)

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

IKIP PGRI BOJONEGORO

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: SEJARAH
PEREKONOMIAN INDONESIA”.Makalah ini disusunsebagai tugas kelompok Ekonomi
Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu. Dan dalam penyusunan makalah ini,kami
menyadari terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak
sengaja,dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dari
kami.Untuk itu kami mohon saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif.
Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi kita semua,serta dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi pembacanya.
Amin,amin yarobbal`alamin.

Bojonegoro,05 Maret 2024

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB 1.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................2

BAB ll........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

2.1 Sejarah perkembangan perekonomian di Indonesia.........................................................3

2.2 Sejarah Perekonomian Indonesia Sebelum Kemerdekaan...............................................3

2.3 Perkembangan sejarah Perekonomian Pada Masa Orde Lama........................................5

2.4 Perkembangan Sejarah Perekonomian Pada Masa Orde Baru.........................................7

2.5 Perkembangan Sejarah Perekonomin Pada Masa Reformasi...........................................7

BAB 3.........................................................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9

3.2 Saran.................................................................................................................................9

Daftar pustaka..........................................................................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era reformasi saat ini memberikan peluang bagi perubahan paradigma pembangunan
nasional, dari paradigma pertumbuhan menuju paradigma pemerataan pembangunan secara
lebih adil dan berimbang. Pertumbuhan ekonomi di era reformasi saat ini sering sekali
mengalami kegoncangan. Terlebih lagi rencana kenaikan BBM yang baru ini membuat
masyarakat menjadi gempar dan geram terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah itu.

Munculnya reformasi di bidang ekonomi disebabkan oleh adanya sistem monopoli di


bidang perdagangan, jasa, dan usaha. Pada masa orde baru, orang-orang yang dekat dengan
pemerintah akan mudah mendapatkan fasilitas dan kesempatan, bahkan mampu berbuat apa
saja demi keberhasilan usahanya.

Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta samudra Pasifik
dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Salah satu
jalan sutra laut, ialah dari Tiongkok dan Indonesia, melalui selat Malaka ke India. Dari sini
ada yang ke teluk Persia, melalui Suriah ke laut tengah, ada yang ke laut Merah melalui
Mesir dan sampai juga ke laut tengah (Van Leur).

Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama
sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat
(kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van
Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan itu
sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa sejarah perekonomian Indonesia?
2. Bagaimana sejarah perkembangan perekonomian Indonesia sebelum kemerdekaan?
3. Bagaimana perkembangan perekonomian pada masa Orde Lama?
4. Bagaimana perkembangan perekonomian pada masa Orde Baru?
5. Bagaimana perkembangan perekonomian pada masa Reformasi?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui sejarah perekonomian Indonesia.
2. Mengetahui sejarah perkembangan perekonomian Indonesia sebelum kemerdekaan.
3. Mengetahui perkembangan perekonomian pada masa Orde Lama.
4. Mengetahui perkembangan perekonomian pada masa Orde Baru.
5. Mengetahui perkembangan perekonomian pada masa Reformasi.

2
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah perkembangan perekonomian di Indonesia
Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta samudra Pasifik
dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Salah satu
jalan sutra laut, ialah dari Tiongkok dan Indonesia, melalui selat Malaka ke India. Dari sini
ada yang ke teluk Persia, melalui Suriah ke laut tengah, ada yang ke laut Merah melalui
Mesir dan sampai juga ke laut tengah.

Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak.
Tak ada proteksi terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh
banyaknya kapal yang “mampir”. Penggunaan uang yang berupa koin emas dan koin perak
sudah dikenal di masa itu, namun pemakaian uang baru mulai dikenal dimasa kerajaan islam,
misalnya picis yang terbuat dari timah di Cirebon. Namun penggunaan uang masih terbatas,
karena perdagangan barter banyak berlangsung dalam sistem perdagangan Internasional.
Karenanya, tidak terjadi surplus atau defisit yang harus di imbangi dengan ekspor atau impor
logam mulia.

Kejayaan suatu negeri dinilai dari luasnya wilayah, penghasilan per tahun, dan ramainya
pelabuhan. Hal itu disebabkan, kekuasaan dan kekayaan kerajaan-kerjaan di Sumatera
bersumber dari perniagaan, sedangkan di jawa, kedua hal itu bersumber dari pertanian dan
perniagaan. Dimasa pra kolonial, pelayaran niagalah yang cenderung lebih dominan.

Dapat dikatakan bahwa di Indonesia secara keseluruhan, pertanian dan perniagaan sangat
berpengaruh dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bahkan hingga saat ini. Sesuai
masa kerjaan-kerajaan islam, pembabakan perjalanan perekonomian Indonesia dapat dibagi
dalam empat masa yaitu masa sebelum kemerdekaan, orde lama, 2orde baru, dan masa
reformasi.

2.2 Sejarah Perekonomian Indonesia Sebelum Kemerdekaan


Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam
beberapa periode. Ada 4 negara yang pernah menduduki Indonesia, yaitu portugis,
Belanda,Inggris, dan jepang. Portugis tidak meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia
karena keburu diusir oleh Belanda, tapi belanda yang kemudian berkuasa selama sekitar 350
tahun, sudah menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini. Untuk menganalisa

3
sejarah perekonomian Indonesia perlu membagi masa pendudukan Belanda menjadi beberapa
periode, Berdasarkan perubahan-perubahan kebijakan yang mereka berlakukan di Hindia
Belanda.

1) Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)


Belanda saat itu menganut paham Merkantilis benar-benar menancapkan kukunya di
Hindia Belanda melimpahkan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda kepada
VOC, sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan
antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis
lain seperti EIC.
2) Pendudukan Inggris (1811-1816)
Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad
diterapkan oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Sistem ini
sudah berhasil di India dan Thomas Stamford Raffles mengira sistem ini akan berhasil
juga di Hindia-Belanda. Selain itu dengan larndrent, maka penduduk pribumi akan
memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India.
3) Sistem Tanam Paksa
Cultuurstelstel mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den Bosch.
Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di
pasaran dunia. Sistem ini merupakan penggantian sistem landrent dalam
memperkenalkan penggunaan uang pada masyarakat pribumi. Cultuurstelstel
melibatkan para bangsawan dalam pengumpulannya antara lain dengan
memanfaatkan tatanan politik Mataram yaitu kewajiban rakyat untuk melakukan
berbagai tugas dengan tidak mendapat imbalan dan memotivasi para pejabat belanda
dengan cultuurprocenten (imbalan yang diterima sesuai dengan hasil produksi yang
masuk Gudang).
4) Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal)
Adanya desakan dari kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib
warga pribumi ke arah yang lebih mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk
mengubah kebijakan ekonominya. Dibuatlah peraturan agrarian yang baru antara lain
mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun dan
aturan tentang yang boleh disewakan dan yang tidak boleh.

4
5) Penduduk Jepang (1942-1945)
Pemerintah militer jepang menerapkan suatu kebijakan pengerahan sumber daya
ekonomi mendukung gerak maju pasukan dalam perang pasifik. Sebagai akibatnya,
terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan
masyarakat merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi
bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk
pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet,
sehingga terjadi kelangkaan tekstil yang sebelumnya didapat dengan jalan impor.
Segala hal diatur 2oleh pusat guna mencapai kesejahreraan bersama yang diharapkan
akan tercapai seusai memenangkan perang Pasifik.

2.3 Perkembangan sejarah Perekonomian Pada Masa Orde Lama


1) Masa pasca kemerdekaan (1945-1950). Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal
kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh:
Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata
uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku diwilayah RI yaitu mata uang De Javasc.he
Bank mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang penduduk Jepang.
Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk
menutup pintu perdagangan luar negeri RI. Kas negara kosong, eksploitas besar-
besaran di masa penjajahan. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan
ekonomi antara lain: program pinjaman nasional dilaksanakan oleh Menteri keuangan
Ir.Surachman dengan persetujuan BP-KNIP dilakukan pada bulan juli 1946
Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh
kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi mendesak
yaitu: masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan
administrasi perkebunan.
2) Masa Demokrasi liberal (1950-1957)
Masa ini disebut liberal karena dalam politik maupun sistem ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai
teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Usaha yang
dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi antara lain:

5
a) Gunting Syariffudin yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 maret 1950
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
b) Program Benteng (Kabinet Natsir) yaitu upaya menumbuhkan wiraswastawan
pribumi dan mendorong importif nasional agar bisa bersaing dengan
perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan
memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta memberikan
kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi
dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal karena sifat
pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan
perusahaan non-pribumi.
c) Nasionalisme De Javasche Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU
No.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasic.
d) Sistem ekonomi Ali-Baba (Kabinet Ali Satroamijoyo I) yang diprakarsai Mr
Iskak Cokrohadisuryo yaitu penggalangan kerja sama antara pengusaha cina
dan pengusaha pribumi.
e) Pembatalan sepihak atas hasil KMB termasuk pembubaran Uni Indonesia-
Belanda. Akibatnya banyak pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih
perusahaan tersebut.
3) Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1976)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 juli 1959 maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme
(segalanya diatur oleh pemerintah). Kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di
masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia antara lain:
a) Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang
sebagai berikut: Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas
pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi
25.000 dibekukan.
b) Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi
sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaanya justru
mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesiac. Bahkan pada 1961-
1962 harga barang nail 400%.
c) Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan mata uang
senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai

6
1000 kali lipat uang rupiah lama tapi dimasyarakat uang rupiah baru hanya
dihargai 10 kali lipat lebih tinggi.

2.4 Perkembangan Sejarah Perekonomian Pada Masa Orde Baru


Pada awal orde baru stabilisasi ekonomi dan stabilitas politik menjadi prioritas utama.
Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamat keuangan
negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan
karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650%per tahun.

Kebijakan ekonomi diarahkan pada pembangunan disegala bidang tercemin dalam 8


jalur pemerataan: kebutuhan pokok, Pendidikan, dan Kesehatan, pembagian pendapatan,
kesempatan kerja,kesempatan berusaha, partisipasi wanita, dan generasi muda, penyebaran
pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum
pembangunan jangka Panjang (25-30 tahun) secara periodik 5 tahunan yang disebut pelita
(pembangunan lima tahun). Hasilnya pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras,
penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka
partisipasi Pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang
meningkat pesat.

2.5 Perkembangan Sejarah Perekonomin Pada Masa Reformasi


Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan
manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakannya diutamakan untuk
mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid
pun belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan.
Padahal ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi antara
lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN,
pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah.

Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri masalah yang mendesak untuk


dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan yang ditempuh
untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain:

1) Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan paris
club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116,3 triliun.
2) Kebijakan privatisasi BUMN. Pravitasi adalah menjual perusahaan negara didalam
periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara di dalam periode krisis
dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan politik dan

7
mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia menjadi 4,1%. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi,
karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Menurut Keynes, investasi merupakan faktor utama untuk menentukan
kesempatan kerja. Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu ditujukan
untuk memberi kemudahan bagi investor, terutama investor asing, yang salah satunya
adalah revisi undang-undang ketenaga kerjaan. Jika semakin banyak investasi asing di
Indonesia diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.

8
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebelum merdeka Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam
beberapa periode. Ada empat negara yang pernah menduduki Indonesia yaitu Portugis,
Belanda, Inggris, dan Jepang. Portugis tidak meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia
karena keburu diusir oleh Belanda tapi Belanda yang kemudian berkuasa selama sekitar 350
tahun, sudah menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini.

Pada awal 2orde baru stabilitas ekonomi dan stabilitas politik menjadi prioritas utama.
Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi penyelamatan keuangan
negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan
karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650% per tahun.

3.2 Saran
Alhamdulilah dengan selesainya makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi
pembaca. Makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu kami sebagai penyusun makalah
berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat memotivasi kita semua untuk mempelajari tentang Sejarah
Perekonomian Indonesia. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/91766894/Makalah-Perekonomian-Indonesia.

https://id.scribd.com/document/389247581/Makalah-Sejarah-Perekonomian-Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai