Anda di halaman 1dari 15

Kebijakan ICJ Dalam Penyelesaian Sengketa

Perbatasan Kawasan Sekitar Kuil Preah Vihear Tahun


2008–2011
Ni Made Media Prabandari1), Titah Kawitri Resen2), A.A. Ayu Intan Parameswari3)
123)Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email : medya_mp@yahoo.com1), kawitriresen@gmail.com2), prameswari.intan@gmail.com3)

ABSTRACT
In supporting efforts to bring about peace, ICJ always strives to provide the best
solutions for countries that are involved in conflict. For example Thailand and Cambodia in a
territorial disputes. This research will look at how ICJ through the PDZ mechanism helped
Thailand and Cambodia to reach a point of peace after the conflict since the crowning of the
historic Preah Vihear temple in 2008 by UNESCO, in 1962 the temple was legitimately owned
by Cambodia but the ownership of the area around the temple is not yet clear. This research
uses descriptive qualitative research using the concept of the role of international organizations.
This concept analyzes ICJ policy and ASEAN's involvement as a mediator. Then it was found
that the policies of the ICJ through the formation of the PDZ were able to encourage the two
countries to stop armed clashes until finally finding a point of peace.

Keywords : Thailand-Cambodia, ICJ, ASEAN, Conflict

1. PENDAHULUAN

Konflik suatu perbatasan merupakan yang letaknya berada di puncak


konflik yang cukup sering terjadi di berbagai pegunungan Dangrek dengan ketinggian
belahan dunia, salah satuya di kawasan 657 meter diatas permukaan laut. Wilayah
Asia. Hal tersebut karena pada masa ini terletak diantara perbatasan kabupaten
terdahulu setelah masa penjajahan eropa, Kantharalak, provinsi Sisaket, timur laut
terdapat pemahaman yang berbeda Thailand dan kabupaten Choam Khasant,
terhadap batas wilayah, sehingga provinsi Preah Vihear, utara Kamboja,
menyebabkan terjadinya kerumitan antar dimana wilayah Preah Vihear merupakan
batas wilayah serta klaim suatu tempat atau lingkungan yang memiliki cukup banyak
bangunan yang menimbulkan sengketa. peninggalan sejarah yang berupa situs
Seperti negara yang berada di candi kuno yang berjumlah lebih dari 225
kawasan Asia Tenggara, yakni Kamboja candi (Cipto, 2007, hal:69).
yang bersitegang dengan Thailand Pada tahun 1953, Thailand
memperebutkan kompleks kawasan sekitar memperkuat pembelaannya di wilayah
Kuil Preah Vihear yang pertama kali terjadi perbatasan yang terletak dekat dengan kuil
pada tahun 1949. Kedua anggota negara Preah Vihear dengan dibangunnya pos
dari ASEAN tersebut memperebutkan kuil polisi di kawasan Pegunungan Dangrek,

1
peristiwa tersebut terjadi tidak lama setelah ditandai dengan adanya peristiwa baku
Kamboja meraih kemerdekaannya (Tun, tembak yang menewaskan 6 orang dan 15
2011, hal:14). Namun atas tindakan orang lainnya mengalami luka-luka, selain
Thailand, pemerintah Kamboja melakukan itu menyebabkan ribuan warga mengungsi
protes dibawah pimpinan Perdana Menteri (Pawakan, 2013, hal.126).
Sihanouk. Adapun beberapa negosiasi Adapun ketegangan yang kembali
yang dilakukan selama lima tahun, yakni memanas antara Thailand dan Kamboja
dari tahun 1953 sampai 1958 belum disebabkan pada saat Kuil Preah Vihear
mencapai hasil yang diinginkan. Pada diresmikan oleh UNESCO (The United
tahun 1959, Kamboja sempat mengajukan Nations Educational, Scientific and Cultural
permasalahan kepemilikan Kuil Preah Organization) kedalam daftar situs warisan
Vihear ke ICJ (Internasional Court of dunia pada tanggal 7 Juli 2008 dan konflik
Justice), yaitu badan pengadilan yang timbul diperburuk dengan adanya
internasional yang berpusat di Den Haag, ketidakstabilan politik domestik Thailand.
Belanda. Kemudian tujuh hari setelah peresmian
Hasil dari keputusan ICJ pada tahun tersebut, pada tanggal 15 Juli 2008, militer
1962 adalah kuil Preah Vihear tersebut Thailand melakukan intervensi ke kawasan
milik Kamboja, akan tetapi kawasan sekitar dalam Kamboja dekat dengan kuil Preah
kuil yang memiliki luas 17km2 masih belum Vihear (Dewi, 2013, hal:3-4).
jelas kepemilikannya (Tun, 2011, hal:15). Pada tanggal 17 Juli 2008, Perdana
Namun pihak Thailand ternyata tidak Menteri Kamboja Hun Sen meminta
menyetujui hasil dari keputusan ICJ, karena Perdana Menteri Thailand, Samak
mereka mengklaim terdapat alasan Sundaravej agar segera menarik mundur
nasionalisme dan kepercayaan sehingga seluruh pasukan militernya dari kawasan
kawasan kuil tersebut adalah milik tersebut supaya tidak menimbulkan
Thailand. Maka dari itu timbul konflik ketegangan di kawasan perbatasan
antara kedua negara. (Raharjo, 2013, hal:116). Kemudian
Perebutan kawasan sekitar kuil Kamboja juga meminta bantuan kepada ICJ
Preah Vihear menimbulkan konflik yang untuk mencari solusi konflik perbatasan Kuil
membuat hubungan kedua negara semakin Preah Vihear. Permintaan dari Kamboja
memburuk, karena pada saat itu baik tersebut kemudian direspon baik oleh pihak
Thailand maupun Kamboja sedang ICJ yang kemudian melakukan observasi
mengalami fase perbaikan, setelah langsung ke tempat konflik terjadi. Selain
sebelumnya terjadi konflik pada tahun 1904 itu ICJ juga merumuskan kebijakan berupa
silam, namun semakin lama berangsur pembentukan PDZ dimana solusi tersebut
membaik (Pawakapan, 2013, hal:125). juga dibantu oleh ASEAN untuk
Kemudian konflik perebutan kawasan menyelesaikan konflik perbatasan Kuil
kuil muncul kembali setelah puluhan tahun, Preah Vihear yang selanjutnya akan
dan mencapai puncaknya pada April 2011 dijelaskan pada penelitian ini.

2
Rumusan Masalah Wagener kemudian mengatakan
Melalui latar belakang diatas, adapun bahwa selama masih ada patroli militer
rumusan masalah yang peneliti angkat atau tentara yang ditempatkan di daerah
adalah : Bagaimana kebijakan ICJ dalam konflik, maka konflik tersebut akan terus
upaya penyelesaian sengketa kepemilikan terjadi, dan bentrokan kecil yang akan
kawasan sekitar Kuil Preah Vihear pada berujung pada konflik besar akan terus
tahun 2008-2011? berlanjut. Jurnal ini memiliki relevansi
terhadap rumusan masalah pada penelitian
Tujuan Penelitian ini, karena menurut Wagener solusi

Tujuan dari penelitian ini adalah pengamanan daerah konflik diperlukan

untuk mengetahui kebijakan dari ICJ sebagai upaya untuk mengurangi intensitas

(International Court of Justice) dalam upaya ketegangan serta benturan-benturan yang

menyelesaikan sengketa kepemilikan akan berujung kepada konflik.

kawasan sekitar Kuil Preah Vihear antara Adapun tinjauan pustaka kedua
Kamboja dan Thailand. menggunakan penelitian berjudul “Aid,
Conflict, and Peacebuilding in Afganistan”
karya Haneef Atmar dan Jonathan
2. KAJIAN PUSTAKA Goodhand yang dipublikasikan pada tahun

Tulisan pertama oleh Martin 2002. Dari penelitian ini menjelaskan

Wagener (2011) dalam jurnalnya yang mengenai proses pemberian bantuan yang

berjudul “Lessons from Preah Vihear: dilakukan oleh aktor-aktor internasional,

Thailand, Cambodia, and the Nature of contohnya Perserikatan Bangsa-Bangsa,

Low-Intensity Border Conflicts”. Penelitian Inter-governmental organization (IGO) dan

ini membahas secara mendalam mengenai Non-governmental organization (NGO)

konflik yang terjadi pada Kuil Preah Vihear kepada Afganistan. Penelitian tersebut

yang diperebutkan dan terus menjadi dimulai dengan menjelaskan proses serta

sumber utama penyebab konflik antara dua fase-fase konflik yang terjadi di Afganistan.

negara di Asia Tenggara yaitu Kamboja Dari penelitian tersebut juga


dan Thailand. Dalam tulisannya, Wagener menjelaskan mengenai dampak dan
menjelaskan bahwa masalah konflik yang kontribusi bantuan-bantuan internasional
timbul secara terus menerus oleh kedua sebagai upaya untuk mewujudkan
negara ini disebabkan atau dilatarbelakangi peacemaking. Adapun bantuan yang
oleh kepentingan yang dimiliki oleh masing- diberikan oleh para aktor-aktor
masing pemimpin. Lebih jauh, Wagener internasional kepada Afganistan adalah
mengatakan bahwa secara tidak langsung berfokus dalam pencegahan serta
pemimpin dari kedua negara ini seolah mengurangi dampak dari konflik dalam
menoleransi konflik agar terus terjadi. pelaksanaan di setiap program untuk
mewujudkan proses conflict prevention dan

3
peacemaking. Demi mewujudkan prosedur penelitian yang menghasilkan
peacemaking, bantuan-bantuan data deskriptif berupa lisan yang dapat
internasional ditujukan untuk mengurangi diamati.
beban penderitaan masyarakat serta untuk
Jenis penelitian deskriptif digunakan
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
untuk membantu penulis dalam
Penelitian ini juga menggunakan konsep
mengeksplorasi dan menjelaskan suatu
organisasi internasional, konsep
fenomena atau kenyataan sosial, melalui
humanitarian assistance, dan juga
mendeskripsikan temuan data yang diteliti.
peacemaking.
Pada penelitian kali ini, penulis berusaha
Dalam tulisannya tersebut, penulis memahami peran ICJ melalui pembentukan
lebih menekankan pada konsep organisasi PDZ dalam penyelesaian konflik
internsional. Karena organisasi perbatasan kuil Preah Vihear tahun 2008–
internasional memiliki pengaruh yang besar 2011. Pada penelitian kali ini, peneliti
dalam terbentuknya perdamaian pada menggunakan metode penelitian
negara-negara yang berkonflik. Seperti deskriptif kualitatif yang merupakan
yang dikeketahui, Afganistan memiliki penelitian dengan penyajian data atau
konflik permasalahan perdamaian sudah gambaran dengan terperinci mengenai
sejak lama. Berbagai negosiasi sudah situasi tertentu. Peneliti menggunakan
dilakukan, dan berbagai bantuan dari pihak metode ini untuk menggambarkan peran
organisasi internasional juga sudah ICJ melalui pembentukan PDZ dalam
dilakukan. Konflik yang terjadi di Afganistan penyelesaian konflik kuil Preah Vihear
selalu menjadi sorotan dunia, maka dari itu tahun 2008-2011.
organisasi internasional, khususnya
bantuan dari aktor-aktor penting dunia
sangat dibutuhkan untuk menciptakan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
perdamaian. Isu Sengketa Kuil Preah Vihear

Konflik perebutan kepemilikan kuil


Preah Vihear antara Thailand dan Kamboja
3. METODOLOGI PENELITIAN
sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, dan
Dalam penelitian ini penulis belum menemukan titik terang yang jelas.
menggunakan metode penelitian kualitatif Pada tahun 1962 ICJ sudah menetapkan
dengan jenis penelitian deskriptif. Metode bahwa kepemilikan kuil Preah Vihear telah
ini adalah sebuah metode penelitian yang sah dimiliki oleh Kamboja. Namun ICJ tidak
bertujuan untuk memahami realitas atau menjelaskan secara detail untuk
fenomena sosial yang terjadi lebih kepemilikan kawasan sekitar kuil Preah
mendalam. Menurut Bogdan dan Taylor Vihear. Kedua negara berkonflik tersebut
(1975) dalam buku Moleong (2004, hal:3) merupakan negara anggota dari ASEAN.
mengemukakan metode kualitatif sebagai

4
Lokasi kuil Preah Vihear memang karena dilihat dari segi ilmu
sangat tepat berada ditengah-tengah pengetahuannya, walaupun tidak
perbatasan negara Thailand dan Kamboja. mengalami kemajuan seperti negara lain
Hal itu yang menimbulkan konflik dari misalnya negara barat tetapi Thailand
kedua negara (bbc, 2008). Hal lainnya yang mampu mengimbangi kemajuan dalam
juga dapat menimbulkan konflik adalah dunia pendidikan.
dikawasan kuil Preah Vihear terdapat
Secara geografis, Thailand memiliki
sumber-sumber mineral bumi yang
luas 510.000 km2, dan lebih dari sembilan
berharga seperti adanya minyak bumi, batu
puluh persennya berupa daratan. Adapun
bara, dan lainnya. Sumber daya alam
batas - batas wilayah negara Thailand yaitu
tersebut dapat menjadi daya tarik masing-
sebelah utaranya adalah negara Laos, dan
masing negara untuk memanfaatkan
Myanmar, sebelah timur terdapat Laos dan
sumber daya itu untuk dimiliki.
Kamboja, sebelah selatan terdapat negara
4.1 Sejarah Dan Letak Geografis Malaysia dan Teluk Siam, dan sebelah
Thailand, Kamboja Dan Kuil Preah barat terdapat negara Myanmar dan Laut

Vihear Andaman.

Sejarah negara Kamboja yang


Sejarah Thailand dimulai dari
merupakan penerus Kekaisaran Khmer,
bentuk pemerintahannya yang berupa
merdeka pada 17 April 1953. Dalam
kerajaan, kepala negaranya dipimpin oleh
sejarahnya Kamboja menguasai wilayah
seorang raja dan kepala pemerintahannya
seluruh Semenanjung Indochina yang
adalah Perdana Menteri. Negara Thailand
berlangsung antara abad ke – 11 dan 14.
adalah negara yang dikenal dengan
Adapun letak geografis dari Kamboja ialah
sebutan Muang Thai yang artinya tahan
disebelah utaranya berbatasan dengan
kebebasan atau negeri yang merdeka,
negara Laos dan Thailand, sebelah timur
karena Thailand merupakan negara yang
berbatasan langsung dengan Vietnam,
tidak pernah dijajah oleh bangsa lain.
sebelah selatan berbatasan dengan teluk
Alasan mengapa Thailand tidak pernah
Thailand, dan sebelah barat berbatasan
dijajah oleh bangsa lain karena Thailand
langsung dengan Thailand. Dari kondisi
dijadikan sebagai zona netral antara dua
geografis tersebut, Thailand bertetangga
negara koloni terbesar yaitu Inggris dan
dengan Kamboja, dimana letak kuil dan
juga Prancis, dan perbatasan antara dua
candi Preah Vihear pun terletak diantara
negara koloni tersebut yaitu menyangkut
perbatasan kedua negara tersebut.
kekuasaan Inggris di wilayah Kamboja dan
India, begitu pun kekuasaan Prancis di Kompleks Kuil ini berlokasi di
daratan Indo-China. Hal tersebut Pegunungan Dangrek yakni diantara
merupakan sebagai alasan untuk menjaga Provinsi Preah Vihear (Kamboja) dan
kestabilan di kedua negara. Adapun alasan Provinsi Sisaket distrik Kantharalak
lain Thailand tidak dijajah oleh bangsa lain
5
(Thailand), dengan luas keseluruhan penduduk-penduduk yang tinggal
kompleks kuil 4,6 km2. Menurut Kamboja, dikawasan perbatasan demi keselamatan.
candi Preah Vihear tersebut di bangun oleh
Pada awal bulan agustus 2008 untuk
Raja Kamboja dari suku Khmer, namun
pertama kalinya setelah penobatan kuil
menurut Thailand, sebenarnya wilayah di
Preah Vihear, pasukan Kamboja dan
sekitar Candi Preah Vihear bukan milik
Thailand melakukan kontak senjata. Namun
siapapun, karena daerah perbatasan
kedua negara berkonflik mulai berinisiatif
tersebut dibuat secara tidak sengaja pada
untuk menghentikan ketegangan guna
zaman kolonial Prancis. Letak candi Preah
mencegah jatuhnya korban. Kemudian
Vihear sesungguhnya sangat menarik,
pada tanggal 16 Agustus 2008 kedua
karena berada ditengah-tengah perbatasan
negara sepakat untuk menarik sebagian
antara Thailand dengan Kamboja. Namun
dari pasukannya di perbatasan, yakni
apabila dilihat dari segi arsitektur,
hanya tersisa 40 tentara dari masing-
bangunan ini memiliki karakter bangunan
masing perwakilan negara untuk berjaga-
khas Kamboja (kompas, 2019).
jaga diwilayah perbatasan. Konflik pun
4.2 Asal Mula Dan Rangkaian Konflik sempat meredam selama kurang dari dua

Thailand-Kamboja bulan.

Pada tahun 2008 yaitu awal mula Pada pertengahan bulan Oktober

konflik kembali bangkit setelah puluhan 2008, masing-masing Perdana Menteri

tahun tanpa kepastian dari kepemilikan sah Thailand Somchai Wongsawat dan

kawasan sekitar kuil seluas 4,6 kilometer. Kamboja Hun Sen berencana melakukan

Kejadian awal bermula ketika Kamboja pertemuan bilateral di Beijing-China dalam

mengajukan kepemilikan wilayah sekitar agenda pertemuan Asia-Europe Meeting

kuil Preah Vihear agar menjadi bagian dari (ASEM), keduanya akan membicarakan

kawasan teriorial Kamboja secara sah dan sengketa perbatasan yang semakin

menjadikan kawasan tersebut sebagai meruncing serta untuk menghindari dan

bagian dari warisan dunia pada UNESCO memutus bentrokan bersenjata yang akan

pada 7 juli 2008. Penobatan tersebut juga terjadi di masa mendatang (Kompas, 2008).

tidak disambut baik oleh kaum nasionalis Kemudian pada bulan april 2009

Thailand, sehingga menyebabkan ketegangan sempat kembali terjadi, namun

terjadinya konflik. Thailand mulai tidak menimbulkan korban jiwa, pada saat

mendirikan pos-pos penjagaan di wilayah itu sempat terjadi kesalahpahaman dan

perbatasan, kemudian pos-pos tersebut tuduhan oleh Kamboja jika sekitar 100

juga dijaga oleh belasan bahkan mencapai serdadu Thailand mulai menyebrangi

puluhan tentara-tentara. Begitu pun dengan perbatasan dekat kuil Preah Vihear

Kamboja juga turut melakukan langkah- (Kompas, 2008).

langkah perlindungan seperti mengerahkan


anggota militernya, serta mengungsikan

6
Pada tahun 2010 konflik antara sebelumnya Kamboja meminta bantuan
Thailand dan Kamboja semakin sering untuk segera menghentikan konflik
terjadi, beberapa kali penyerangan dan (kompas, 2011). Demi menghentikan
bentrokan di wilayah perbatasan. Konflik segala konflik yang telah terjadi maupun
terjadi pada bulan Januari, April dan Juni yang akan terjadi, pada bulan juli 2011 ICJ
yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. kemudian membacakan putusan mengenai
Atas konflik yang terjadi secara bertahap kebijakan yang harus diterapkan oleh
pada tahun 2010, para perdana menteri Thailand maupun Kamboja yang bertujuan
baik Thailand maupun Kamboja selalu untuk segera menghentikan penyerangan
berupaya untuk mengusahakan oleh masing-masing pasukan militernya.
perdamaian. Hal tersebut juga didukung Pada saat itu putusan dibacakan oleh
oleh negara-negara anggota ASEAN hakim Owada di Den Haag, yang
lainnya seperti Indonesia. Indonesia yang mengharuskan agar Thailand maupun
pada saat itu menjadi ketua ASEAN turut Kamboja untuk segera menarik
memfasilitasi pertemuan-pertemuan baik pasukannya dari wilayah perbatasan, dan
secara formal maupun informal. diperintahkan untuk menghentikan baku
tembak dikawasn tersebut.
Konflik kemudian berlanjut hingga
tahun 2011, pada awal tahun sempat terjadi 4.3 Mekanisme Internasional – Upaya
pertempuran besar dan membuat Dewan Perdamaian Thailand-Kamboja
Keamanan-PBB melakukan rapat darurat
Bagaimana proses perdamaian
yang dihadiri oleh para negara anggota
antara Thailand dan Kamboja menarik
PBB untuk membahas permasalahan
untuk ditelusuri. Konflik yang terjadi antara
kedua negara. Dalam rapat itu ASEAN
Thailand dan Kamboja kembali ke
diwakili Indonesia membacakan pidato
permukaan ketika penobatan kuil Preah
yang disampaikan oleh menlu indonesia Dr.
Vihear oleh UNESCO tahun 2008. Sebelum
Marty Natalegawa mengenai kondisi terkini
konflik muncul ke permukaan kedua negara
dikawasan bersengketa. Hasil dari rapat
sedang bekerjasama dalam bidang
tersebut yaitu untuk menghimbau kedua
perekonomian, namun berbagai upaya
negara agar melakukan pendekekatan
perdamaian tetap dijalankan oleh kedua
untuk memulihkan kondisi perbatasan dan
negara. Mekanisme yang dipilih juga cukup
mulai membangun kesepakatan.
beragam karena masing-masing pemimpin
Kemudian pada bulan juni 2011, negara memiliki keinginan yang berbeda
dikatakan sebagai konflik terakhir yang untuk mencapai titik perdamaian. Pertama,
terjadi pada tahun 2011, karena para secara Bilateral : adalah cara paling
petinggi Mahkamah Internasional sudah sederhana yang biasa dilakukan oleh dua
mulai memberikan instruksi kepada negara ketika sedang mengalami konflik
Thailand dan Kamboja agar segera atau sengketa. Langkah ini hanya
menemukan jalan perdamaian, setelah melibatkan dua pihak terkait sehingga

7
kasus tidak perlu melebar ke tingkat memiliki pengaruh besar terhadap
internasional. . Namun dalam kasus ini perdamaian dunia. Sehingga dengan
ternyata sulit diterima untuk Thailand keputusan dari ICJ yaitu dengan
maupun Kamboja, mekanisme ini hanya menjadikan kawasan bersengketa sebagai
menjadi rencana bagi kedua negara zona demiliterisasi sementara atau PDZ
bersengketa. Karena hanya pihak Thailand (Provisional Demiliterized Zone) yang
yang menyetujui mekanisme tersebut, dan kemudian mampu membuat kedua negara
tidak memberikan keuntungan yang sama untuk memerintahkan para pasukan
kepada Kamboja. militernya agar meninggalkan kawasan
tersebut sebagai zona steril.
Kedua, secara Regional : cara ini
melibatkan ASEAN sebagai badan regional 4.4 Mekanisme Multilateral Sebagai
dikawasan asia tenggara. ASEAN adalah Langkah Perdamaian Melalui PDZ
wadah bagi negara anggotanya untuk
Multilateral merupakan proses
menengahi berbagai bentuk permasalahan
perdamaian yang melibatkan negara
yang sedang dihadapi. Adapaun hal yang
bersengketa Thailand-Kamboja, serta
melatarbelakangi dibentuknya ASEAN
organisasi internasional seperti ASEAN dan
adalah karena negara-negara di Asia
ICJ. Dalam hal ini ICJ melalui kebijakannya
Tenggara terdiri dari banyaknya pulau yang
dalam sidang yang dilakukan di Den Haag
rentan akan adanya permasalahan
Belanda pada 18 Juli 2011 memerintahkan
sengketa kepemilikan pulau, sengketa
agar Kamboja dan Thailand untuk segera
batas wilayah, maupun kepemilikan situs-
menarik masing-masing pasukan militernya
situs bersejarah (Nesadurai, 2008).
dari kawasan bersengketa. Penarikan
Ketiga secara Multilateral : cara ini pasukan dari kawasan bersengketa disebut
melibatkan lebih dari dua pihak. Dalam dengan PDZ atau Provisional Demiliterized
kasus ini, ICJ dan ASEAN turut membantu Zone. Dalam kasus ini dapat dilihat jika
Thailand dan Kamboja. Dari mekanisme ini organisasi internasional memegang
ICJ memiliki peran besar dalam upaya peranan penting untuk upaya perdamaian
kedua negara dalam menempuh dua negara.
perdamaian. Karena ICJ yang memberikan
PDZ (Provisional Demiliterized
usulan agar Thailand dan Kamboja segera
Zone) berasal dari kata DMZ atau DZ yang
merealisasikan kesepakatan damai dalam
artinya Demiliterized Zone atau Zona
sidang yang dilakukan di Den Haag
Demiliterisasi. Zona ini adalah zona yang
Belanda. Selain itu ICJ juga melibatkan
dijadikan sebagai batas wilayah netral, atau
ASEAN sebagai mediator karena ASEAN
perbatasan negara satu dengan negara
merupakan organisasi regional dimana
lainnya yang bersebelahan tanpa ditempati
Thailand dan Kamboja adalah bagian dari
oleh penduduk. Zona ini biasanya
anggota organisasi tersebut. ICJ yang
digunakan sebagai zona yang perbatasan
merupakan organisasi internasional

8
wilayah antara kedua negara yang sedang internasional kemudian mampu
mengalami sengketa sehingga zona ini mempengaruhi pembuatan hukum
biasanya dikosongkan atau dinetralkan dari internasional (Karl Dutch, 1966). Dalam
area yang diduduki oleh pasukan militer. kasus ini ICJ mendukung seluruh pihak
Biasanya zona ini menjadi sengketa karena yang turut dalam upaya perdamaian
adanya ketidakpastian batas wilayah Thailand-Kamboja, termasuk Indonesia
sehingga menjadi perebutan kedua negara. yang pada saat itu menjabat sebaga ketua
Zona Demiliterisasi juga bisa dijadikan ASEAN.
untuk membentuk batas internasional
4.5.1 Informasi
secara de facto seperti yang terdapat
dalam perbatasan Korea Utara dan Korea 1. Peran Pemerintah Kamboja dan
Selatan. Batas secara de facto ini dapat Thailand Dalam Menangani Sengketa
bersifat sementara maupun tetap. Contoh Kawasan Perbatasan
zona demiliterisasi lainnya seperti batas
Konflik antara Thailand dan
yang terdapat di Iran dan Kuwait selebar
Kamboja merupakan konflik perbatasan
190 kilometer (ACSA, 2012).
dua negara yang sangat rumit dan hampir
4.5 Kebijakan ICJ Dalam tidak memiliki keputusan akhir selama

Menyelesaikan Sengketa Kawasan puluhan tahun. Awal mulanya, pendaftaran


kuil sebagai situs warisan dunia dilakukan
Sekitar Kuil Preah Vihear Thailand-
diskusi terlebih dahulu dengan Thailand.
Kamboja Melalui PDZ
Pada saat itu Perdana Menteri Thailand
Dalam menjalankan perannya untuk Samak Sundarajev sempat menyetujui
memberikan kebijakan pada pihak keputusan Kamboja, namun kemudian
bersengketa yaitu Thailand dan Kamboja, dengan adanya situasi politik yang kurang
ICJ melalui PDZ memposisikan diri sebagai kondusif di Thailand dan adanya pergantian
aktor yang independen. Sifat independen perdana menteri setelah lengsernya Samak
ICJ ini sejalan dengan salah satu peran Sundrajev lalu digantikan oleh Somachai
organisasi internasional seperti pada yang Wongsawat, kemudian digantikan lagi oleh
telah disebutkan Archer (2001) dalam Abhisit Vejjajjiva, dan berdampak pada
bukunya berjudul International perubahan keputusan oleh pihak Thailand
Organization. Organisasi internasional (Chachavalpongpun, 2013, hal: 68).
sebagai aktor bertindak dalam
Selanjutnya, ketika itu kepemilikan
kapasitasnya dan bukan sebagai sekedar
sah wilayah sekitar kuil belum ditentukan,
pelaksana kepentingan para anggotanya.
sehingga menyebabkan penolakan oleh
Organisasi internasional memiliki
pemerintah maupun rakyat Thailand.
kekuasaan dalam badan organisasinya
Namun disisi lain, kedua pihak merasa
sendiri, yaitu sebagai pembuat kebijakan
mengklaim kepemilikan dari kawasan
dan juga peradilan. Power dari organisasi
maupun kuil Preah Vihear. Kondisi itu

9
mengharuskan kedua pemerintah masing- proses negosiasi keduanya dapat berjalan
masing negara harus bertindak tegas dengan baik, maka dari itu dibutuhkan
dalam kepemilikan situs warisan tersebut. dukungan baik secara bilateral, regional
Sehingga baik Thailand maupun Kamboja maupun internasional untuk saling
melakukan berbagai upaya untuk menguatkan.
mempertahankan warisan tersebut.
Hal lainnya keterlibatan ASEAN
Berbagai upaya seperti melakukan
dalam upaya perdamaian ini adalah seperti
pembicaraan secara bilateral dan
memfasilitasi pertemuan informal rapat
perundingan dengan pihak ketiga.
Informal ASEAN Foreign Minister’s
2. Keterlibatan ASEAN Dalam Upaya Meeting, dan KTT ASEAN yang
Perdamaian Thailand-Kamboja dilaksanakan di Jakarta. Namun hasil dari
pertemuan-pertemuan tersebut masih
Demi mempercepat perdamaian
membutuhkan waktu untuk kedua negara,
antara Thailand dan Kamboja serta
karena terdapat perbedaan prinsip yang
permintaan khusus dari Kamboja, Dewan
tidak sesuai dengan kebijakan kedua
Keamanan PBB menggelar rapat darurat
negara.
untuk segera membahas konflik tersebut di
New York, Amerika Serikat. Pembahasan 4.5.2 Upaya Politik International
itu dilakukan atas permintaan Kamboja Court of Justice
terkait perbatasan antar negara. Indonesia
Seperti yang telah disebutkan
pada saat itu menjabat sebagai ketua
sebelumnya, pada tahun 1962 ICJ sudah
ASEAN dan dipimpin oleh Menlu Indonesia
sepakat untuk memutuskan kepemilikan
Dr. R.M Marty M. Natalegawa. Kemudian
kuil Preah Vihear telah jatuh kepada
pada tanggal 14 februari 2011, Menlu
Kamboja. Namun untuk kepemilikan
Indonesia membacakan pidatonya yang
wilayah sekitar kuil kuno tersebut masih
membahas tentang konflik dan sengketa
belum menemukan titik terang, dan
yang sedang dihadapi oleh Thailand dan
dibiarkan hingga puluhan tahun tidak
Kamboja. Thailand dan Kamboja turut hadir
memperoleh kejelasan, sampai akhirnya
dalam rapat tersebut dan diwakilkan oleh
pada tahun 2008.
masing-masing perdana menteri luar negeri
(kemlu.go.id, 2018). Rapat tersebut Dalam usahanya menuju
menghasilkan tiga hal yaitu, Kerjasama perdamaian, konflik kedua negara masih
atau Treaty of Amity and Cooperation berlanjut selama tiga tahun lamanya dari
(TAC). Kedua, pihak bersengketa turut tahun 2008-2011. Pada saat itu Kamboja
mengakui adanya kebutuhan untuk sempat melaporkan Thailand kepada
menstabilkan situasi di wilayah perbatasan badan peradilan internasional mengenai
untuk menjamin gencatan senjata usaha perdamaian yang ingin dilakukan,
dilaksanakan. Ketiga, kedua pihak namun oleh Thailand laporan tersebut
menginginkan kondisi yang kondusif agar dipandang sebagai upaya sepihak tanpa

10
adanya konfirmasi. Kemudian upaya itu yang dibuat pada 15 juni 1962 (ICJ.org,
menuai protes oleh Kementrian Pertahanan 2013).
Thailand (Irewati, 2015). Akibatnya, negara
Hakim Owada juga memutuskan
Kamboja menarik duta besar yang berada
kompleks kuil Preah Vihear sebagai zona
di Thailand, begitu juga dengan Thailand
steril, karena setelah sebelumnya telah
yang menarik duta besarnya di Kamboja.
terjadi baku tembak tentara Thailand dan
Thailand juga sempat mengancam akan
Kamboja. Keputusan tersebut dapat
melakukan pemutusan hubungan
dilakukan ICJ sesuai dengan ketentuan
diplomatik dengan Kamboja. Sebelumnya,
yang berdasarkan pada Pasal 41 Statuta
kasus ini sudah sempat dirundingkan oleh
dan Pasal 73 dalam pengaturan pengadilan
masing-masing negara secara bilateral,
dan mengindikasikan langkah-langkah
namun titik kesepakatan belum dapat
sementara yang mengisyaratkan agar
diperoleh (irewati, 2015).
kedua pihak bersengketa untuk menarik
Dalam kasus ini ICJ memerintahkan pasukan militernya dari zona demiliterisasi
Thailand dan Kamboja untuk melakukan sementara (PDZ) dikawasan sekitar kuil
gerakan perdamaian dengan jalan agar sebagaimana yang telah didefinisikan
kedua negara menarik pasukan militernya dalam pasal 41 statuta (ICJ.org, 2013).
dengan meninggalkan kawasan
Himbauan lainnya, kedua negara
perbatasan. Selain itu ICJ juga
juga tidak diizinkan untuk melakukan
memerintahkan agar kedua negara
pendekatan persuasif kepada negara-
melanjutkan kerjasama didalam kerangka
negara ASEAN lain. Maka dengan
ASEAN serta memberikan akses kepada
diterapkannya hal tersebut, ASEAN dapat
Indonesia sebagai pengamat yang ditunjuk
berkonsentrasi penuh dan secara netral
oleh Mahkamah Internasional untuk
dalam menyelidiki sengketa, karena
melakukan pemantauan di area PDZ.
tujuannya adalah agar dapat memberikan
4.5.3 Keputusan Final ICJ masukan yang berimbang pada PBB,
Thailand dan Kamboja juga dihimbau untuk
Setelah bertahun-tahun menjadi
tidak saling melakukan aksi provokasi
sengketa wilayah yang berkepanjangan,
maupun melakukan aksi penyerangan
akhirnya pada tanggal 18 juli 2011 ICJ
secara fisik (ICJ.org, 2013).
memerintahkan Thailand dan Kamboja
untuk segera menarik pasukan mereka dari Segala keputusan disambut dengan
kawasan perbatasan sekitar kuil Preah baik oleh Thailand dan Kamboja.
Vihear. Setelah Kamboja mengajukan Pemerintahan Thailand yang baru setelah
perkara tersebut pada ICJ, dengan lengsernya perdana menteri Abhisit
melakukan permohonan untuk Vejjajiva, diyakini akan memberikan
menginterpretasi keputusan sebelumnya pandangan-pandangan baru mengenai
usaha perdamaian kedua negara. Menurut

11
Menteri Pertahanan Thailand Pravit 5 KESIMPULAN
Wongsuwan, dengan rezim barunya
Konflik yang terjadi antara Thailand
Thailand akan bersikap lebih terbuka
dan Kamboja pasca dinobatkannya kuil
dengan Kamboja baik dalam hal diskusi
Preah Vihear oleh UNESCO menjadi salah
mengenai rencana perdamaian maupun
satu situs warisan dunia menyebabkan
dengan hasil akhir kebijakan dari keputusan
retaknya hubungan kedua negara tersebut.
kepemilikan kawasan sekitar kuil (jpnn,
2011). Peran ICJ yang bersifat independen
tidak terlepas dari adanya power yang
Pada 19 juli 2011 dilakukan
dimiliki, dan sesuai dengan ketentuan
pertemuan para menteri se-Asia Tenggara
berdasarkan Pasal 41 Statuta dan pasal 73
AMM (ASEAN Ministers Meeting) ke-44
tentang pengaturan pengadilan dan
yang dilaksanakan di Nusa Dua Bali.
mengindikasikan langkah-langkah untuk
Beberapa permasalahan seperti stabilitas
menghentikan konflik (ICJ.org, 2013). ICJ
keamanan ASEAN termasuk konflik antara
sebagai organisasi internasional yang
Thailand dan Kamboja. Dalam pertemuan
memiliki fungsi untuk mengadili dan
ini menghasilkan beberapa kesepakatan
membantu menyelesaikan permasalahan
penting terkait dengan konflik perbatasan
atau sengketa antar negara anggota ikut
Thailand dan Kamboja. Kedua negara
turun tangan membantu Thailand dan
sepakat untuk menarik masing-masing
Kamboja demi mencapai perdamaian. Hak
pasukan militernya dari wilayah kompleks
lain dari ICJ untuk para anggotnya adalah
kuil Preah Vihear dan mematuhi keputusan
berhak untuk memberikan pendapat serta
dari ICJ yang telah disidangkan beberapa
kebijakan-kebijakan yang bersifat nasihat
hari lalu di Belanda (kompas, 2011).
baik kepada organisasi-organisasi resmi
Beberapa tanda-tanda kemajuan maupun badan khusus dibawah naungan
dalam usaha perdamaian Thailand dan PBB.
Kamboja sudah mulai terlihat. Ketika
Dalam kasus ini, ICJ sesungguhnya
perdana menteri baru Yingluck Shinawatra
sudah membantu kejelasan kepemilikan
memulai rezim Thailand yang baru,
kuil Preah Vihear pada tahun 1962 silam,
terdapat banyak perubahan-perubahan
namun disisi lain terdapat kawasan sekitar
yang terjadi pada Thailand. PM Yingluck
kuil yang masih ambigu kepemilikannya
sangat mendukung segala keputusan ICJ,
karena letaknya yang memang sangat tepat
termasuk mendukung pengiriman tim
berada ditengah-tengah perbatasan kedua
observer Indonesia untuk membantu
negara. Dalam konflik ini, ASEAN juga
proses perdamaian kedua negara. Dimana
memiliki peran yang cukup penting dalam
Indonesia diperintahkan agar menempati
usaha kedua negara memperoleh
kawasan seluas 17 km2 kawasan
perdamaian. Karena ASEAN sudah
perbatasan Thailand dan Kamboja.
beberapa kali memfasilitasi, memberikan

12
ruang kepada kedua negara berkonflik perdamaian. ASEAN juga menerapkan
untuk berdiskusi, baik diwakilkan oleh sistem ASEAN Way dalam keputusannya
perdana menteri maupun dari masing- yaitu dengan mengupayakan cara damai,
masing menteri luar negeri. seperti memfasilitasi pertemuan secara
bilateral dan multilateral.
Inilah pentingya fungsi dari
organisasi internasional dalam kondisi 6 DAFTAR PUSTAKA
darurat seperti yang dialami oleh Thailand
Buku
dan Kamboja. Salah satu kebijakan dari ICJ
untuk jalan perdamaian Thailand dan Archer, Clive. (2001). International
Kamboja adalah dengan mempercayakan Organizations. Inggris:Routledge
ASEAN sebagai organisasi regional yang
Barkin, Samuel J. (2006). International
tepat dan layak untuk membimbing kedua
Organizations: Theories and
negara bersengketa.
Institutions. New York: Palgrave
Selain itu power yang dimiliki oleh Macmillan
ICJ juga dianggap tepat dalam memberikan
Bennet, A.Le Roy (1995). International
kebijakan bagi kedua negara pada saat ICJ
Organizations: Principle and Issues.
memerintahkan pada masing-masing
University of Delaware. Englewood
pasukan militer kedua negara untuk saling
cliffs, New Jersey-Pretince Hall
meninggalkan kawasan berkonflik dan
menjadikan zona tersebut sebagai zona Burton, John. (1990). Conflict : Resolution
demiliterisasi sementara atau zona steril & Provention. New York : St. Martin’s
sepanjang 17KM2 tanpa adanya pihak Press.
bersenjata yang menempati wilayah
Cipto, B (2007). Hubungan Internasional di
tersebut.
Asia Tenggara, Teropong Terhadap
Dengan menjalankan kebijakan dari Dinamika, Realitas, dan Masa
ICJ melalui ASEAN sebagai mediator, Depan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
keputusan tersebut dianggap berhasil
Tun. (2011). (Case:Disputover Preah
sehingga kedua negara mampu mencapai
Vihear Temple). 7th Berlin
perdamaian. Dan dalam kasus sengketa
conference on Asian Security
antara Thailand dan Kamboja, Indonesia
(BCAS) Territorial Issues in Asia
sebagai ketua ASEAN saat itu dapat
Drivers, Instruments, Ways Forward,
dikatakan berperan aktif dalam mendukung
Sriftung Wissenschaft tun Politik
dan turut memfasilitasi kedua negara untuk
German Institute for International and
melakukan pertemuan maupun
Scurity Affairs (hal: 3 – 4). Berlin:
memberikan masukan-masukan yang layak
Sriftung Wissenschaft and Politik.
dijadikan sebagai solusi kedua negara
berkonflik demi menemukan titik

13
Mauna, Boer. (2000). Hukum Internasional Puangthong Pawakapan (2013) hal. 125.
(Pengertian Peranan & Fungsi dalam State and Uncivil Society in Thailand
Era Dinamika Global). Bandung : at the Temple of Preah Vihear,
Alumni. Singapore: Institute of Southeast
Asia Studies.
Moleong, Lexy. J. (2004). Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung: Raharjo, S. N. (2013). Tantangan Konflik
Remaja Rosdakarya perbatasan Thailand-Kamboja bagi
stabilitas ASEAN, Jurnal Kajian
Oliver Ramsbotham, op cit., hal.8.
Wilayah Vol.4 No.1, hal;112.
JURNAL
Snyder, R. C. (1962). Foreign Policy
Andriani, R. (2018). Efektifitas Asean Decision-making: An Approach to the
Dalam Penyelesaian Konflik Thailand Study of International Politics. New
dan Kamboja. hal; 145. York:Glencoe.

Chachavalpongpun, P. (2009). “Diplomacy Sugiyono. (2009). Metode Penelitian


under Siege: Thailand’s Political Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Crisis and The Impact on Foreign Bandung:Alfabeta
Policy”, on Contemporary Southeast
Wagener, M. (2011). Lessons From Preah
Asia, Vol 31, No. 3 (2009). hal:447-
Vihear: Thailand, Cambodia and the
67.
Nature of Low-Intensity. Journal of
Chachavalpongpun, P. (2013). Thai- Current Southeast Asian Affairs,
Cambodia Conflict : The Failure of vol.30 no.3, hal;32.
ASEAN’s Dispute Settlement
SITUS ONLINE
Mechanism, Asian Journal of
Peacebuilding vol. 1 no. 1, hal 70. ACSA. (2012). “The Demilitarized Zone :
Redrawing the 151-Mile Border Between
Irewati, A. (2014). “Meninjau Mekanisme
North and South Korea”. Diakses pada
Penyelesaian Sengketa Perbatasan
tanggal 18 Maret 2020 di https://www.acsa-
di ASEAN”, Jurnal Penelitian Politik
arch.org/proceedings/Annual%20Meeting%
Vol. 11, 2014, hal; 44
20Proceedings/ACSA.AM.101/ACSA.AM.1
Irewati, A, (2015). Sengketa wilayah 01.73.pdf
Perbatasan Thailand-Kamboja.
Ali. (2013). “Sengketa Kuil, Kamboja
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Kalahkan Thailand di Mahkamah
Johan Galtung dan Charles Webel. (2007). Internasional”. Diakses pada tanggal 27
Handbook on Peace and Conflict Desember 2019 di
Studies. USA: Routledge. http://www.hukumonline.com/berita/baca/It5
283964a53cf7//sengketa-kuil--kamboja-

14
kalahkan-thailand-di-mahkamah- ketua-asean-di-dk-pbb-new-york-14-
internasional. februari-2011/324/important-information

ASEAN. (2011). “Historic Firsts : ASEAN Kompas. (2008). “Kamboja-Thailand


Efforts on Cambodian-Thai Conflict Lanjutkan Perundingan”. Diakses pada 3
Endorsed by UNSC”. Diakses pada 7 Januari di
januari 2020 di https://asean.org/historic- https://internasional.kompas.com/read/2008
firsts-asean-efforts-on-cambodian-thai- /11/11/11281919/Kamboja-
conflict-endorsed-by- Thailand.Lanjutkan.Perundingan
unsc/?highlight=preah%20vihear
Kompas. (2011). “Kamboja dan Thailand
ASEAN. (2012). “Declaration of ASEAN Sepakat Patuhi Mahkamah Internasional”.
Concord II (Bali Concord II)”. Diakses pada Diakses pada 11 Januari 2020 di
7 Januari 2020 di https://internasional.kompas.com/read/2011
https://asean.org/?static_post=declaration- /07/24/01451129/.kamboja.dan.thailand.sep
of-asean-concord-ii-bali-concord-ii akat.patuhi.mahkamah.internasional

ICJ. (2013). “Request For Interpretation Of SETNAS ASEAN. (2019). “Tujuan ASEAN,
The Judgement Of 15 June 1962 In The Lengkap dengan Sejarah Berdirinya dan
Case Concerning The Temple Of Preah Pembentukan Komunitas ASEAN”. Diakses
Vihear (Cambodia v. Thailand”. Diakses pada 7 Januari 2020 di http://setnas-
pada 10 Juni 2020 di https://www.icj- asean.id/news/read/tujuan-asean-lengkap-
cij.org/files/case-related/151/151- dengan-sejarah-berdirinya-dan-
20131111-JUD-01-00-EN.pdf pembentukan-komunitas-asean

ICJ. (2017). “Interntional Court of Justice”. SETNEG. (2008). “Presiden Tiba Di


Diakses pada 7 Januari 2020 di Beijing”. Diakses pada 3 Januari 2020 di
https://www.icj-cij.org/en/court https://www.setneg.go.id/baca/index/presid
en_tiba_di_beijing
KEMLU. (2015). “Masyarakat Politik-
Keamanan ASEAN”. Diakses pada 10
Januari 2020
dihttps://kemlu.go.id/portal/id/read/121/hala
man_list_lainnya/masyarakat-politik-
keamanan-asean

KEMLU. (2018). “Pidato Dr. R.M Marty M.


Natalegawa, Menlu RI Selaku Ketua
ASEAN di DK-PBB, New York, 14 Februari
2011”. Diakses pada 7 Januari 2020 di
https://kemlu.go.id/canberra/id/read/pidato-
dr-rm-marty-m-natalegawa-menlu-ri-selaku-

15

Anda mungkin juga menyukai