KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Sejarah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan Tentang Konflik Di Asia. Semoga
Makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun Makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Asia
2.2 Pihak Yang Terlibat Konflik Di Asia
2.3 Waktu dan Tempat Konflik Di Asia
2.4 Jalan Konflik Di Asia
2.5 Upaya Penyelesaian Konflik Di Asia
2.6 Akhir Konflik Di Asia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kebanyakan kasus perselisihan antar Negara ialah karena permasalahan batas wilayah. Di
Indonesia sendiri juga sering terjadi masalah yang sedemikian rupa. Dimana permasalahan yang
cukup sering ialah dengan Negara tetangga yakni Malaysia. Dimana bukan hanya permasalahan
batas wilayah namun juga menjamah masalah yang cukup luas. Tidak luput pula permasalahan
antara India-Pakistan ini.
Dalam kasus antara India-Pakistan yang berseteru dalam waktu yang panjang ini pada
dasarnya ialah perebutan kekuasaan atas wilayah yang mana wilayah tersebut sangat
kontroversial. Wilayah tersebut merupakan wilayah Kashmir. Hal tersebut diperkeruh dengan
adanya tindakan pemimpin dari wilayah Kashmir yang bergabung dengan India. Dimana dari
kedua Negara yakni India dan Pakistan memiliki basis tersendiri yang berkaitan dengan masalah
agama. Masalah Kashmir sendiri bermula ketika masyarakat Muslim di India membangun
Negara Pakistan yang lepas dari India yang didominasi Hindu(Kurniawan, 2013: 3).
Dalam permasalahan dua Negara ini kita nantinya harus bisa bercermin mengenai masalah
toleransi dan saling menghargai satu sama lain. Karena dari permasalahan ini kita bisa melihat
kurangnya rasa toleransi pada kedua Negara yang lebih mementingkan egoisme masing-
masing.Dalam kehidupan internasional, sebuah perselisihan bahkan peperangan antar Negara
tentunya akan menjadi sorotan dunia. Karena meupakan sebuah permasalahan yang fatal jika
tidak segera diatasi. Permasalahan yang demikian inilah yang nantinya akan membutuhkan
lembaga internasional yang memberikan naungan kepada Negara-negara di dunia.
Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN namun
akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui ICJ (Internasional Court Of
Justice). Namun dalam sidang di Mahkamah Internasional pada tahun 2002, bukti – bukti yang
diajukan Malaysia lebih memperkuat kedudukannya. bukti yang diajukan Malaysia adalah
persyaratan bahwa sejak tahun 1971, Malaysia telah membuktikan pemberian perlindungan
terhadap kedua wilayah tersebut seperti mengeluarkan perlindungan Penyu, adanya
pembangunan mercusuar di Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan pada tahun 1962. Atas bukti
tersebut akhirnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan resmi menjadi milik Malaysia.
Konflik Laut China Selatan memanas pada 1947. Tiongkok, Malaysia, Filipina, Vietnam,
Brunei Darussalam, dan Taiwan menjadi pihak yang bersengketa atas masalah ini. Akibat
perebutan klaim wilayah atas Laut China Selatan berserta Kepulauan Spratly antara Tiongkok
dan negara – negara lain yang bersengketa, terjadi insiden antara Angkatan Laut China dan
Angkatan Laut Vietnam pada sekitar tahun 1988 yang mengakibatkan putusnya hubungan
diplomatik antara kedua negara tersebut.
Proses damai di Laut China Selatan yang di prakarsai ASEAN tidak hanya di mulai dari
Pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) dari tahun ke tahun, tetapi juga dari prakarsa
Indonesia sejak 1990-an melalui lokakarya Laut China Selatan sejak 1980-an. Hingga di
sepakatilah Declaration On Conduct Of The Parties In South China Sea (DOC) antara Tiongkok
dengan ASEAN di Kamboja, pada 4 November 2002. Namun pada saat ini, Upaya yang di
lakukan ASEAN belum dapat menjadi Solusi bagi penyelesaian Konflik Laut China Selatan.
Pada Bulan Juli 2008 Kuil Preah Vihear yang telah berumur 900 tahun di masukkan dalam
daftar warisan Budaya Dunia (Word Heritage List) oleh UNESCO. hal ini disambut gembira
oleh Pemerintah Kamboja, namun memicu masalah di Thailand. Akibatnya, terjadilah kontak
senjata antara tentara militer Kamboja dengan Thailand di perbatasan dekat Kuil Preah Vihear
yang menjadi jantung sengketa antara kedua negara. Baku tembak yang pecah antara tentara
militer kedua negara terjadi pada tanggal 15 Oktober 2008 dan 3 April 2009 yang mengakibatkan
jatuhnya korban dari kedua anggota militer.
Perebutan wilayah Kashmir menjadi konflik terlama yang dihadapi oleh kedua negara.
Perselisihan atas wilayah Kashmir menyangkut persoalan agama dan politik. india di Dominasi
oleh penganut agama hindu sementara Kashmir dan Pakistan didominasi oleh orang islam.
konflik semakin kuat dengan munculnya kelompok militan Kashmir yang menentang segala
keputusan pemerintah hindu india yang tidak berpihak pada rakyat Kashmir. Belasan kelompok
Gerilyawan berjuang melawan pasukan di Kashmir wilayah India. mereka menghendaki
kemerdekaan Kashmir dari india atau bergabung dengan Pakistan.
Pada Tanggal 5 Januari 2004, dimulainya usaha perdamaian yang dilakukan oleh Perdana
Menteri Vajpayee dan Presiden Pakistan Pervez Musharraf yaitu berupa kesepakatan di antara
kedua pemimpin untuk memulai dialog menyeluruh yang pada akhirnya akan menyelesaikan
Konflik Kashmir. Namun, ketengangan antara India dan Pakistan kembali meruncing pada 27
Desember 2008 hingga sekarang.
Pada Tahun 1970-an, muncul pergerakan separatisme Tamil, salah satunya adalah gerakan
Pejuang Pembebasan Macan Tamil atau Liberation Tigers Of Tamil Eelam ( LTTE) yang di
pimpin oleh Velupillai Prabhakaran. tujuan dari gerakan separatis ini adalah untuk
pembentukan sebuah negara merdeka. LTTE berkembang menjadi kelompok militer yang kuat
dan memperburuk konflik. Konflik Etnis dan politik ini telah menewaskan puluhan ribu
penduduk Sri Lanka dan hampir setengah juga di antaranya mengungsi, merusak bisnis, merusak
kekayaan dalam skala masif dan menghabiskan banyak anggaran.
Situasi Berlansung hampir sepanjang 30 tahun hingga LTTE bersedia menyerah pada 17 Mei
2009 akibat keputusan mangakhiri operasi militer oleh Presiden Rajapakse.
C. Konflik Di Asia Timur
Asia Timur meupakan wilayah yang sejak lama penuh dengan dinamika dalam hal hubungan
antarnegara didalamnya. Dibalik potensi ekonomi yang besar dan derasnya arus perdagangan di
kawasan Asia Timur, ternyata kawasan ini memiliki tingkat kerawanan dalam hubungannya satu
sama lain.
Konflik antara keduanya disebebkan karena Korea Selatan bersikeras melakukan latihan
militer di wilayah sengketa, sekitar puluhan kilometer dari pulau Yeonpyeong dan Korea Utara
tanpa peringatan meluncurkan Roket ke arah Korea Selatan dan di balas kembali oleh Korea
Selatan. Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih berperang karena perang periode
1950 – 1953 diakhiri dengan gancatan senjata bukan dengan perjanjian damai.
Ketika Presiden Korea Selatan, Kim Dae Jung mulai berkuasa pada tahun 1998 ia
mengumumkan “Sunshine Policy”, sebuah kebijakan yang bertujuan meningkatkan interaksi
antara kedua negara. akan tetapi pada November 2010 Korea Utara Terus melakukan terus
melakukan uji coba Nuklir, dan peluncuran Artileri dari Korea Utara yang menyebabkan
kematian dua warga sipil dan dua anggota militer Korea Selatan. Akibatnya, Konflik keduanya
berlanjut hingga sekarang.
Pada awalnya, Kepulauan Senkaku adalah pulau tak bertuan dan tak berpenghuni . Pada
Zaman Restorasi Meiji Tahun 1885, pemerintah Jepang melakukan Survei yang hasilnya, pulau
tersebut tidak ada pemiliknya . saat itu Menteri Dalam Negeri Jepang, Aritomo Yamagata,
mengajukan permintaan resmi agar pulau di masukkan ke Jepang.
Pada tahun 1969, PBB mengumumkan bahwa di Kepulauan Senkaku banyak Sumber Alam
Mineral dengan nilai satu triliun dolar AS. Akibatnya, Pulau Senkaku menarik perhatian dunia,
terutama Tiongkok. Sidang Keamanan PBB tanggal 20 Mei 1972 memutuskan Amerika Serikat
mengembalikan Okinawa termasuk pulau Senkaku (Tiongkok menyebut pulau Diaoyu) kepada
Jepang. Sejak lepas dari Amerika, hingga kini banyak kasus terjadi persengketaan antara
Tiongkok dan Jepang. Tiongkok tak mengakui Kepulauan Senkaku milik jepang. Persengketaan
internasional tak terhindari , muncul penembakan kapal laut antara kedua negara berulang kali.
Malaysia telah membuktikan pemberian perlindungan terhadap kedua wilayah tersebut seperti
mengeluarkan perlindungan Penyu, adanya pembangunan mercusuar di Pulau Sipadan dan Pulau
Ligitan pada tahun 1962. Atas bukti tersebut akhirnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan resmi
menjadi milik Malaysia.
2. Konflik Tiongkok Dan Jepang
Sejak lepas dari Amerika, hingga kini banyak kasus terjadi persengketaan antara Tiongkok
dan Jepang. Tiongkok tak mengakui Kepulauan Senkaku milik jepang. Persengketaan
internasional tak terhindari , muncul penembakan kapal laut antara kedua negara berulang kali.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inti dari permasalahan India-Pakistan adalah masalah Kashmir yang bermula karena masalah
agama. Yakni pertentangan antara agama minoritas melawan agama mayoritas yang kemudian
merambah pada masalah politik kepetingan. Dalam hal masalah kepentingan, kedua Negara tidak
bisa menahan egoisme mereka masing-masing sehingga menimbulkan peperangan. Selain
masalah agama, konflik ini juga berkaitan dengan masalah geopolitik. Berkaitan dengan letak
Kashmir yang sangat strategis dan oleh India maupun Pakistan dianggap sangat berperan penting
bagi kehidupan Negara.
Peperangan atau perseteruan antara India-Pakistan bukanlah terjadi pada waktu yang singkat,
melainkan terjadi pada waktu yang cukup lama. Dari tahun 1947-1999. Bahkan bisa dikatakan
akar dari permasalahan itu sudah ada sejak sebelum tahun 1947.Banyak jalan yang dilakukan
oleh PBB baik jalan diplomatis maupun membuat basis pertahanan militer. Namun yang terjadi
ialah nihil tanpa hasil.
Hal tersebut terjadi karena masing-masing Negara yakni India-Pakistan bersikeras untuk
menguasai Kashmir yang menurut mereka adalah bagian penting dari wilayah kekuasaan
negaranya. Selain PBB yang juga ingin membantu menyelsaikan permasalahan antara India-
Pakistan juga ada SAARC yang beranggotakan Negara-negara di Asia Selatan. Dimana
organisasi ini memiliki agenda yang penting yakni menyelesaikan permasalahan India-Pakistan
dengan jalan Damai meskipun pada akhirnya usaha yang dilakukan tidak membuahkan hasil.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini belum lengkap dan masih jauh dari pengharapan,
Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan literatur yang penulis miliki pada saat ini.
Penulis sangat mengharapkan kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman. Adanya
kritikan yang membangun yang bisa melengkapi makalah ini di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
D
I
S
U
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA:DANIEL M SIMBOLON
KELAS:XII-IS-2
B.STUDY:SEJARAH PEMINATAN
GURU PEMBIMBING:GULTOM