Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah konflik yang terjadi antar Negara tentunya tidak dapat dipungkiri. Apalagi pada
awalnya dua atau lebih Negara yang berseteru tersebut berasal dari satu induk yang sama.
Tentunya akan menimbulkan sebuah permasalahan yang rumit setelah adanya usaha
pemisahan kekuasaan untuk mandiri atau yang lebih dikenal dengan kemerdekaan. Kita tahu
bahwa kemerdekaan sebuah bangsa merupakan tujuan utama sebuah bangsa agar tidak berada
di bawah kekuasaan bangsa lain.
Kebanyakan kasus perselisihan antar Negara ialah karena permasalahan batas wilayah. Di
Indonesia sendiri juga sering terjadi masalah yang sedemikian rupa. Dimana permasalahan
yang cukup sering ialah dengan Negara tetangga yakni Malaysia. Dimana bukan hanya
permasalahan batas wilayah namun juga menjamah masalah yang cukup luas. Tidak luput
pula permasalahan antara India-Pakistan ini.
Dalam kasus antara India-Pakistan yang berseteru dalam waktu yang panjang ini pada
dasarnya ialah perebutan kekuasaan atas wilayah yang mana wilayah tersebut sangat
kontroversial. Wilayah tersebut merupakan wilayah Kashmir. Hal tersebut diperkeruh dengan
adanya tindakan pemimpin dari wilayah Kashmir yang bergabung dengan India. Dimana dari
kedua Negara yakni India dan Pakistan memiliki basis tersendiri yang berkaitan dengan
masalah agama. Masalah Kashmir sendiri bermula ketika masyarakat Muslim di India
membangun Negara Pakistan yang lepas dari India yang didominasi Hindu(Kurniawan, 2013)
Dalam permasalahan dua Negara ini kita nantinya harus bisa bercermin mengenai masalah
toleransi dan saling menghargai satu sama lain. Karena dari permasalahan ini kita bisa
melihat kurangnya rasa toleransi pada kedua Negara yang lebih mementingkan egoisme
masing-masing.Dalam kehidupan internasional, sebuah perselisihan bahkan peperangan antar
Negara tentunya akan menjadi sorotan dunia. Karena meupakan sebuah permasalahan yang
fatal jika tidak segera diatasi. Permasalahan yang demikian inilah yang nantinya akan
membutuhkan lembaga internasional yang memberikan naungan kepada Negara-negara di
dunia.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Asia ?
b) Siapa Saja Pihak Yang Terlibat Konflik Di Asia ?
c) Kapan Waktu dan Tempat Konflik Di Asia ?
d) Bagaimana Jalan Konflik Di Asia
e) Apa Saja Upaya Penyelesaian Konflik Di Asia ?
f) Bagaimana Akhir Konflik Di Asia ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Asia


A. Konflik Perbatasan Di Asia Tenggara
1. Konflik Pulau Sipadan dan Ligitan
Konflik Indonesia dengan Malaysia ini berawal pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan
teknis hukum laut antara kedua negara , yang secara bersamaan memasukkan pulau Sipadan
dan Ligitan dalam batas – batas wilayahnya.

2. Konflik Laut China Selatan Dan Kepulauan Spratly


Konflik Laut China Selatan memanas pada 1947. Tiongkok, Malaysia, Filipina, Vietnam,
Brunei Darussalam, dan Taiwan menjadi pihak yang bersengketa atas masalah ini. Akibat
perebutan klaim wilayah atas Laut China Selatan berserta Kepulauan Spratly antara Tiongkok
dan negara – negara lain yang bersengketa.

3. Konflik Thailand Dan Kamboja


Pada Bulan Juli 2008 Kuil Preah Vihear yang telah berumur 900 tahun di masukkan dalam
daftar warisan Budaya Dunia (Word Heritage List) oleh UNESCO. hal ini disambut gembira
oleh pemerintah Kamboja, namun memicu masalah di Thailand.

B. Konflik Di Asia Selatan


1. Konflik Kashmir Antara India dan Pakistan
Faktor yang melatarbelakangi persengketaan adalah faktor agama dimana terjadi konflik
antara penduduk beragama islam dengan penduduk beragama Hindu.

2. Perang Saudara Di Sri Lanka


Sejak kemerdekaan, negara ini menghadapai konflik etnis internal yang terjadi antara
mayoritas Sinhala dan Minoritas Tamil. dalam situasi pasca kemerdekaan, Tamin tergeser
oleh dominasi mayoritas Sinhala dalam bidang pemerintahan dan kebijakan.

C. Konflik Di Asia Timur


1. Konflik Korea Utara Dan Korea Selatan
Korea Selatan bersikeras melakukan latihan militer di wilayah sengketa, sekitar puluhan
kilometer dari pulau Yeonpyeong dan Korea Utara tanpa peringatan meluncurkan Roket ke
arah Korea Selatan dan di balas kembali oleh Korea Selatan

2. Konflik Tiongkok Dan Jepang


Saat itu Menteri Dalam Negeri Jepang, Aritomo Yamagata, mengajukan permintaan resmi
agar pulau di masukkan ke Jepang.Pada tahun 1969, PBB mengumumkan bahwa di
Kepulauan Senkaku banyak Sumber Alam Mineral dengan nilai satu triliun dolar AS.
Akibatnya, Pulau Senkaku menarik perhatian dunia, terutama Tiongkok.

2
2.2 Pihak Yang Terlibat Konflik Di Asia
A. Konflik Perbatasan Di Asia Tenggara
1. Konflik Pulau Sipadan dan Ligitan
2. Konflik Laut China Selatan Dan Kepulauan Spratly
3. Konflik Thailand Dan Kamboja
B. Konflik Di Asia Selatan
1. Konflik Kashmir Antara India dan Pakistan
2. Perang Saudara Di Sri Lanka
C. Konflik Di Asia Timur
1. Konflik Korea Utara Dan Korea Selatan
2. Konflik Tiongkok Dan Jepang

2.3 Waktu dan Tempat Konflik Di Asia


A. Konflik Perbatasan Di Asia Tenggara
1. Konflik Pulau Sipadan dan Ligitan
Konflik Indonesia dengan Malaysia ini berawal pada tahun 1967.

2. Konflik Laut China Selatan Dan Kepulauan Spratly


Konflik Laut China Selatan memanas pada 1947.

3. Konflik Thailand Dan Kamboja


Baku tembak yang pecah antara tentara militer kedua negara terjadi pada tanggal 15
Oktober 2008 dan 3 April 2009 yang mengakibatkan jatuhnya korban dari kedua anggota
militer.

B. Konflik Di Asia Selatan


1. Konflik Kashmir Antara India dan Pakistan
Perang awal berlansung 1947 – 1948.

2. Perang Saudara Di Sri Lanka


Pada Tahun 1970-an.

C. Konflik Di Asia Timur


1. Konflik Korea Utara Dan Korea Selatan
Perang Periode 1950 – 1953.

2. Konflik Tiongkok Dan Jepang


Pada 1997, di Laut Cina Timur terjadi baku hantam antara penjaga pantai Jepang dengan
para demonstran dari Hongkong yang membawa dua puluh kapal berupaya untuk mencapai
kepulauan Senkaku.

2.4 Jalan Konflik Di Asia

3
A. Konflik Perbatasan Di Asia Tenggara
Salah satu persoalan yang paling mendasar dan krusial yang dapat memicu konflik
antarnegara adalah masalah perbatasan. Asia Tenggara merupakan area yang dalam konteks
abad 20 ditenggarai sebagai salah satu pusaran konflik dunia. Berikut adalah contoh konflik
yang terjadi di Asia Tenggara.

1. Konflik Pulau Sipadan dan Ligitan


Konflik Sipadan dan Ligitan adalah persengketaan Indonesia dan Malaysia atas
kepemilikan terhadap kedua pulau yang berada di Selat Makassar yaitu Pulau Sipadan (Luas :
50.000 Meter 2) dan Pulau Ligitan (Luas : 18.000 Meter 2). Konflik Indonesia dengan
Malaysia ini berawal pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara
kedua negara , yang secara bersamaan memasukkan pulau Sipadan dan Ligitan dalam batas –
batas wilayahnya.
Pada pertemuan selanjutnya, tanggal 22 September 1969, keduanya menyetujui
Memorandum Of Understanding (MoU) yang menetapkan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan
dalam Status Quo yang bearti tidak boleh ditempati. diduduki maupun di manfaatkan baik
oleh indonesia maupun malaysia. Akan tetapi Malaysia memanfaatkan kesempatan ini untuk
membangun fasilitas pariwisata di kedua pulau tersebut.
Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN
namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui ICJ (Internasional Court
Of Justice). Namun dalam sidang di Mahkamah Internasional pada tahun 2002, bukti – bukti
yang diajukan Malaysia lebih memperkuat kedudukannya. bukti yang diajukan Malaysia
adalah persyaratan bahwa sejak tahun 1971, Malaysia telah membuktikan pemberian
perlindungan terhadap kedua wilayah tersebut seperti mengeluarkan perlindungan Penyu,
adanya pembangunan mercusuar di Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan pada tahun 1962. Atas
bukti tersebut akhirnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan resmi menjadi milik Malaysia.

2. Konflik Laut China Selatan Dan Kepulauan Spratly


Kepulauan Spratly dikelilingin oleh beberapa negara yaitu : Indonesia, Malaysia, Vietnam,
Brunei Darussalam, Tionkok, Taiwan. dan Filipina. Kepulauan Spratly pada awalnya
merupakan sebuah pulau yang tidak layak huni. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
pulau ini berupa gugusan karang laut. Namun Klaim wilayah kepemilikan terhadap
Kepulauan Spratly mulai bermunculan setelah banyak ditemukan potensi keuntungan sumber
daya alam, seperti kandungan minyak yang melimpah. Selain itu, di Kepulauan Spratly
terdapat pula kandungan gas alam dan mempunyai letak yang strategis keran berada di lintas
layar dan perdaganggan antar negara.
Konflik Laut China Selatan memanas pada 1947. Tiongkok, Malaysia, Filipina, Vietnam,
Brunei Darussalam, dan Taiwan menjadi pihak yang bersengketa atas masalah ini. Akibat
perebutan klaim wilayah atas Laut China Selatan berserta Kepulauan Spratly antara Tiongkok
dan negara – negara lain yang bersengketa, terjadi insiden antara Angkatan Laut China dan
Angkatan Laut Vietnam pada sekitar tahun 1988 yang mengakibatkan putusnya hubungan
diplomatik antara kedua negara tersebut.

4
Proses damai di Laut China Selatan yang di prakarsai ASEAN tidak hanya di mulai dari
Pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) dari tahun ke tahun, tetapi juga dari prakarsa
Indonesia sejak 1990-an melalui lokakarya Laut China Selatan sejak 1980-an. Hingga di
sepakatilah Declaration On Conduct Of The Parties In South China Sea (DOC) antara
Tiongkok dengan ASEAN di Kamboja, pada 4 November 2002. Namun pada saat ini, Upaya
yang di lakukan ASEAN belum dapat menjadi Solusi bagi penyelesaian Konflik Laut China
Selatan.

3. Konflik Thailand Dan Kamboja


Konflik antara Thailand dan Kamboja terjadi terkait kepemilikan Kuil Preah Vihear, yang
termasuk daftar warisan sejarah Dunia oleh UNESCO. Kuil Abad XI, Preah Vihear, terletak
di Antara distrik Choam Khsant di Provinsi PreahVihear, Kamboja dan Distrik Kantharalak
di Provinsi Sisaket, Thailand.
Pada Bulan Juli 2008 Kuil Preah Vihear yang telah berumur 900 tahun di masukkan dalam
daftar warisan Budaya Dunia (Word Heritage List) oleh UNESCO. hal ini disambut gembira
oleh Pemerintah Kamboja, namun memicu masalah di Thailand. Akibatnya, terjadilah kontak
senjata antara tentara militer Kamboja dengan Thailand di perbatasan dekat Kuil Preah
Vihear yang menjadi jantung sengketa antara kedua negara. Baku tembak yang pecah antara
tentara militer kedua negara terjadi pada tanggal 15 Oktober 2008 dan 3 April 2009 yang
mengakibatkan jatuhnya korban dari kedua anggota militer.
Thailand kemudian meminta dewan keamanan (DK) PBB untuk mengerahkan pasukan
pemelihara perdamaian PBB ke perbatasan itu, Akan tetapi PBB memutuskan akan
mengadakan perundingan di New York yang akan di hadiri Menlu Thailand Kasit Piromya,
Hun Sen, dan Menlu Marthy Natalegawa dari Indonesia sebagai ketua ASEAN pada 14
Februari 2011.
Pertemuan Trilateral antara Menlu Indonesia Marthy Natalegawa, Menlu Thailand Kasit
Piromya dan Menlu Kamboja Hor Namhong memastikan untuk tetap menyelesaikan masalah
konflik mereka dengan cara damai.

B. Konflik Di Asia Selatan


Kawasan Asia Selatan membentang mulai dari Afghanistan, memotong Pakistan, India,
Nepal, Bhutan, Bangladesh, dan Sri Lanka, Negara – negara di wilayah tersebut menghadapi
berbagai problema yang menyangkut Rasial – Etnis, Agama, Ekonomi yang pada akhirnya
memengaruhi Stabilitas Politik Interns negara – negara di wilayah tersebut.

1. Konflik Kashmir Antara India dan Pakistan


Konflik India – Pakistan merupakan konflik yang sangat berpengaruh dan menggangu di
Kawasan Asia Selatan di samping konflik – konflik lainnya, karena konflik tersebut
melibatkan dua negara besar sekaligus dominan dalam SAARC (South Asian Associations Of
Regional Cooperation). faktor yang melatarbelakangi persengketaan adalah faktor agama
dimana terjadi konflik antara penduduk beragama islam dengan penduduk beragama

5
Hindu.Pembagian wilayah Kashmir, masalah terorisme, dan nuklir juga menjadi persoalan
lain antara india dan pakistan yang bersumber dari Aspek Agama.
Perebutan wilayah Kashmir menjadi konflik terlama yang dihadapi oleh kedua negara.
Perselisihan atas wilayah Kashmir menyangkut persoalan agama dan politik. india di
Dominasi oleh penganut agama hindu sementara Kashmir dan Pakistan didominasi oleh
orang islam. konflik semakin kuat dengan munculnya kelompok militan Kashmir yang
menentang segala keputusan pemerintah hindu india yang tidak berpihak pada rakyat
Kashmir. Belasan kelompok Gerilyawan berjuang melawan pasukan di Kashmir wilayah
India. mereka menghendaki kemerdekaan Kashmir dari india atau bergabung dengan
Pakistan.
Pada Tanggal 5 Januari 2004, dimulainya usaha perdamaian yang dilakukan oleh Perdana
Menteri Vajpayee dan Presiden Pakistan Pervez Musharraf yaitu berupa kesepakatan di
antara kedua pemimpin untuk memulai dialog menyeluruh yang pada akhirnya akan
menyelesaikan Konflik Kashmir. Namun, ketengangan antara India dan Pakistan kembali
meruncing pada 27 Desember 2008 hingga sekarang.

2. Perang Saudara Di Sri Lanka


Sri Lanka merupakan bekas koloni inggris dan memperoleh kemerdekaan tahun 1948.
Hampir  74% penduduk menganut Agama Hindu. Sejak kemerdekaan, negara ini
menghadapai konflik etnis internal yang terjadi antara mayoritas Sinhala dan Minoritas
Tamil. dalam situasi pasca kemerdekaan, Tamin tergeser oleh dominasi mayoritas Sinhala
dalam bidang pemerintahan dan kebijakan.
Pada Tahun 1970-an, muncul pergerakan separatisme Tamil, salah satunya adalah gerakan
Pejuang Pembebasan Macan Tamil atau Liberation Tigers Of Tamil Eelam ( LTTE) yang di
pimpin oleh Velupillai  Prabhakaran. tujuan dari gerakan separatis ini adalah  untuk
pembentukan sebuah negara merdeka. LTTE berkembang menjadi kelompok militer yang
kuat dan memperburuk konflik. Konflik Etnis dan politik ini telah menewaskan puluhan ribu
penduduk Sri Lanka dan hampir setengah juga di antaranya mengungsi, merusak bisnis,
merusak kekayaan dalam skala masif dan menghabiskan banyak anggaran.
Situasi Berlansung hampir sepanjang 30 tahun hingga LTTE bersedia menyerah pada 17
Mei 2009 akibat keputusan mangakhiri operasi militer oleh Presiden Rajapakse.

C. Konflik Di Asia Timur


Asia Timur meupakan wilayah yang sejak lama penuh dengan dinamika dalam hal
hubungan antarnegara didalamnya. Dibalik potensi ekonomi yang besar dan derasnya arus
perdagangan di kawasan Asia Timur, ternyata kawasan ini memiliki tingkat kerawanan dalam
hubungannya satu sama lain.

1. Konflik Korea Utara Dan Korea Selatan

6
Konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan terjadi sejak berakhirnya Perang Dunia II.
Perang Dunia II yang merupakan persaingan antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat
ternyata membawa dampak bagi Korea hingga saat ini.

Konflik antara keduanya disebebkan karena Korea Selatan bersikeras melakukan latihan
militer di wilayah sengketa, sekitar puluhan kilometer dari pulau Yeonpyeong dan Korea
Utara tanpa peringatan meluncurkan Roket ke arah Korea Selatan dan di balas kembali oleh
Korea Selatan. Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih berperang karena perang
periode 1950 – 1953 diakhiri dengan gancatan senjata bukan dengan perjanjian damai.

Ketika Presiden Korea Selatan, Kim Dae Jung mulai berkuasa pada tahun 1998 ia
mengumumkan “Sunshine Policy”, sebuah kebijakan yang bertujuan meningkatkan interaksi
antara kedua negara. akan tetapi pada November 2010 Korea Utara Terus melakukan terus
melakukan uji coba Nuklir, dan peluncuran Artileri dari Korea Utara yang menyebabkan
kematian dua warga sipil dan dua anggota militer Korea Selatan. Akibatnya, Konflik
keduanya berlanjut hingga sekarang.

2. Konflik Tiongkok Dan Jepang


Konflik antara Tiongkok dan Jepang terjadi akibat perebutan Kepulauan Senkaku.
Kepulauan Senkaku terdiri dari lima pulau, yang teridiri dari Pulau Uotsuri (Diaoyu Dao),
Pulau Taisho (Chiwei Yu), Kubajima (Huangwei Yu), Pulai Kita Kojima (Bei Xiandao) dan
Pulau Minami Kojima (Nan Xiaodo).

Pada awalnya, Kepulauan Senkaku adalah pulau tak bertuan dan tak berpenghuni . Pada
Zaman Restorasi Meiji Tahun 1885, pemerintah Jepang melakukan Survei yang hasilnya,
pulau tersebut tidak ada pemiliknya . saat itu Menteri Dalam Negeri Jepang, Aritomo
Yamagata, mengajukan permintaan resmi agar pulau di masukkan ke Jepang.

Pada tahun 1969, PBB mengumumkan bahwa di Kepulauan Senkaku banyak Sumber
Alam Mineral dengan nilai satu triliun dolar AS. Akibatnya, Pulau Senkaku menarik
perhatian dunia, terutama Tiongkok. Sidang Keamanan PBB tanggal 20 Mei 1972
memutuskan Amerika Serikat mengembalikan Okinawa termasuk pulau Senkaku (Tiongkok
menyebut pulau Diaoyu) kepada Jepang. Sejak lepas dari Amerika, hingga kini banyak kasus
terjadi persengketaan antara Tiongkok dan Jepang. Tiongkok tak mengakui Kepulauan
Senkaku milik jepang. Persengketaan internasional tak terhindari , muncul penembakan kapal
laut antara kedua negara berulang kali.

2.5 Upaya Penyelesaian Konflik Di Asia

7
A. Konflik Perbatasan Di Asia Tenggara
1. Konflik Pulau Sipadan dan Ligitan
Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN
namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui ICJ (Internasional Court
Of Justice). Namun dalam sidang di Mahkamah Internasional pada tahun 2002, bukti – bukti
yang diajukan Malaysia lebih memperkuat kedudukannya.

Malaysia telah membuktikan pemberian perlindungan terhadap kedua wilayah tersebut


seperti mengeluarkan perlindungan Penyu, adanya pembangunan mercusuar di Pulau Sipadan
dan Pulau Ligitan pada tahun 1962. Atas bukti tersebut akhirnya Pulau Sipadan dan Pulau
Ligitan resmi menjadi milik Malaysia.

2. Konflik Laut China Selatan Dan Kepulauan Spratly


Proses damai di Laut China Selatan yang di prakarsai ASEAN tidak hanya di mulai dari
Pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) dari tahun ke tahun, tetapi juga dari prakarsa
Indonesia sejak 1990-an melalui lokakarya Laut China Selatan sejak 1980-an. Hingga di
sepakatilah Declaration On Conduct Of The Parties In South China Sea (DOC) antara
Tiongkok dengan ASEAN di Kamboja, pada 4 November 2002. Namun pada saat ini, Upaya
yang di lakukan ASEAN belum dapat menjadi Solusi bagi penyelesaian Konflik Laut China
Selatan.

3. Konflik Thailand Dan Kamboja


PBB memutuskan akan mengadakan perundingan di New York yang akan di hadiri Menlu
Thailand Kasit Piromya, Hun Sen, dan Menlu Marthy Natalegawa dari Indonesia sebagai
ketua ASEAN pada 14 Februari 2011.Pertemuan Trilateral antara Menlu Indonesia Marthy
Natalegawa, Menlu Thailand Kasit Piromya dan Menlu Kamboja Hor Namhong memastikan
untuk tetap menyelesaikan masalah konflik mereka dengan cara damai.

B. Konflik Di Asia Selatan


1. Konflik Kashmir Antara India dan Pakistan
Pada Tanggal 5 Januari 2004, dimulainya usaha perdamaian yang dilakukan oleh Perdana
Menteri Vajpayee dan Presiden Pakistan Pervez Musharraf yaitu berupa kesepakatan di
antara kedua pemimpin untuk memulai dialog menyeluruh yang pada akhirnya akan
menyelesaikan Konflik Kashmir. Namun, ketengangan antara India dan Pakistan kembali
meruncing pada 27 Desember 2008 hingga sekarang.

2. Perang Saudara Di Sri Lanka


Situasi Berlansung hampir sepanjang 30 tahun hingga LTTE bersedia menyerah pada 17
Mei 2009 akibat keputusan mangakhiri operasi militer oleh Presiden Rajapakse.

C. Konflik Di Asia Timur

8
1. Konflik Korea Utara Dan Korea Selatan
Ketika Presiden Korea Selatan, Kim Dae Jung mulai berkuasa pada tahun 1998 ia
mengumumkan “Sunshine Policy”, sebuah kebijakan yang bertujuan meningkatkan interaksi
antara kedua negara. akan tetapi pada November 2010 Korea Utara Terus melakukan terus
melakukan uji coba Nuklir, dan peluncuran Artileri dari Korea Utara yang menyebabkan
kematian dua warga sipil dan dua anggota militer Korea Selatan. Akibatnya, Konflik
keduanya berlanjut hingga sekarang.

2. Konflik Tiongkok Dan Jepang


Sidang Keamanan PBB tanggal 20 Mei 1972 memutuskan Amerika Serikat
mengembalikan Okinawa termasuk pulau Senkaku (Tiongkok menyebut pulau Diaoyu)
kepada Jepang. Sejak lepas dari Amerika, hingga kini banyak kasus terjadi persengketaan
antara Tiongkok dan Jepang. Tiongkok tak mengakui Kepulauan Senkaku milik jepang.
Persengketaan internasional tak terhindari , muncul penembakan kapal laut antara kedua
negara berulang kali.

2.6 Akhir Konflik Di Asia


A. Konflik Perbatasan Di Asia Tenggara
1. Konflik Pulau Sipadan dan Ligitan
Malaysia telah membuktikan pemberian perlindungan terhadap kedua wilayah tersebut
seperti mengeluarkan perlindungan Penyu, adanya pembangunan mercusuar di Pulau Sipadan
dan Pulau Ligitan pada tahun 1962. Atas bukti tersebut akhirnya Pulau Sipadan dan Pulau
Ligitan resmi menjadi milik Malaysia.

2. Konflik Laut China Selatan Dan Kepulauan Spratly


Hingga di sepakatilah Declaration On Conduct Of The Parties In South China Sea (DOC)
antara Tiongkok dengan ASEAN di Kamboja, pada 4 November 2002. Namun pada saat ini,
Upaya yang di lakukan ASEAN belum dapat menjadi Solusi bagi penyelesaian Konflik Laut
China Selatan.

3. Konflik Thailand Dan Kamboja


Trilateral antara Menlu Indonesia Marthy Natalegawa, Menlu Thailand Kasit Piromya dan
Menlu Kamboja Hor Namhong memastikan untuk tetap menyelesaikan masalah konflik
mereka dengan cara damai.

B. Konflik Di Asia Selatan


1. Konflik Kashmir Antara India dan Pakistan
Dimulainya usaha perdamaian yang dilakukan oleh Perdana Menteri Vajpayee dan
Presiden Pakistan Pervez Musharraf yaitu berupa kesepakatan di antara kedua pemimpin
untuk memulai dialog menyeluruh yang pada akhirnya akan menyelesaikan Konflik Kashmir.
Namun, ketengangan antara India dan Pakistan kembali meruncing pada 27 Desember 2008
hingga sekarang.

9
2. Perang Saudara Di Sri Lanka
LTTE bersedia menyerah pada 17 Mei 2009 akibat keputusan mangakhiri operasi militer
oleh Presiden Rajapakse.

C. Konflik Di Asia Timur


1. Konflik Korea Utara Dan Korea Selatan
Akan tetapi pada November 2010 Korea Utara Terus melakukan terus melakukan uji coba
Nuklir, dan peluncuran Artileri dari Korea Utara yang menyebabkan kematian dua warga
sipil dan dua anggota militer Korea Selatan. Akibatnya, Konflik keduanya berlanjut hingga
sekarang.

2. Konflik Tiongkok Dan Jepang
Sejak lepas dari Amerika, hingga kini banyak kasus terjadi persengketaan antara Tiongkok
dan Jepang. Tiongkok tak mengakui Kepulauan Senkaku milik jepang. Persengketaan
internasional tak terhindari , muncul penembakan kapal laut antara kedua negara berulang
kali.

BAB III
PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan
Inti dari permasalahan India-Pakistan adalah masalah Kashmir yang bermula karena
masalah agama. Yakni pertentangan antara agama minoritas melawan agama mayoritas yang
kemudian merambah pada masalah politik kepetingan. Dalam hal masalah kepentingan,
kedua Negara tidak bisa menahan egoisme mereka masing-masing sehingga menimbulkan
peperangan. Selain masalah agama, konflik ini juga berkaitan dengan masalah geopolitik.
Berkaitan dengan letak Kashmir yang sangat strategis dan oleh India maupun Pakistan
dianggap sangat berperan penting bagi kehidupan Negara.
Peperangan atau perseteruan antara India-Pakistan bukanlah terjadi pada waktu yang
singkat, melainkan terjadi pada waktu yang cukup lama. Dari tahun 1947-1999. Bahkan bisa
dikatakan akar dari permasalahan itu sudah ada sejak sebelum tahun 1947.Banyak jalan yang
dilakukan oleh PBB baik jalan diplomatis maupun membuat basis pertahanan militer. Namun
yang terjadi ialah nihil tanpa hasil.
Hal tersebut terjadi karena masing-masing Negara yakni India-Pakistan bersikeras untuk
menguasai Kashmir yang menurut mereka adalah bagian penting dari wilayah kekuasaan
negaranya. Selain PBB yang juga ingin membantu menyelsaikan permasalahan antara India-
Pakistan juga ada SAARC yang beranggotakan Negara-negara di Asia Selatan. Dimana
organisasi ini memiliki agenda yang penting yakni menyelesaikan permasalahan India-
Pakistan dengan jalan Damai meskipun pada akhirnya usaha yang dilakukan tidak
membuahkan hasil.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa  hasil makalah ini belum lengkap dan masih jauh dari
pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan literatur yang penulis miliki
pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman.
Adanya kritikan  yang membangun  yang bisa melengkapi makalah ini di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

11
Aftah, Chairul. 2005.  Studi Tentang Posisi Kashmir Dalam Hubungan India-Pakistan. Jurnal
Sosial-Politika, (6): 15, (Online),
Alhayyan, Riadhi. Sengketa perbatasan Wilayah Kashmir Dalam Perspektif Hukum
Internasional. Skripsi tidak diterbitkan. Sumatera Utara: Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, (Online),
Bowers, Paul. 2004. Kashmir, (Online),
Dewi, I.M. 2006. Dilema Masalah Kashmir Dalam Kerangka Hubungan India-
Pakistan. Mozaik, (1): 5, (Online),
Indurthy, Rathnam. Kashmir Between India and Pakistan: An Intractable Conflict, 1947 to
Present, (Online),
Kurniawan, Heri. 2013. Konflik India-Pakistan Pasca kemerdekaan (Studi Kasus Kashmir
1947-2012 M). Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
UIN Sunan Kalijaga, (Online),
Mashad, Durorudin. Komoditi Politik & Konflik antar Elite Problema Kashmir dalam Politik
India-Pakistan, (Online), (http://pustaka2.ristek.go.id/), diakses tanggal 24 September 2013.
Sihbudi, R.M. Minoritas Muslim di India dan Cina: Dimensi Internasional Problematika
Minoritas Muslim di India, (http://pustaka2.ristek.go.id/), diakses tanggal 24 September
2013.
Suwarno. 2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta: Ombak.
Wikipedia.tahun berapa. Perang dan Konflik India-Pakistan, (Online),

KATA PENGANTAR

12
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Sejarah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Tugas ini kami buat untuk memberikan  penjelasan Tentang Konflik Di Asia. Semoga
Makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas
lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  Makalah ini. Oleh
karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terima kasih.

                                                                                    Martapura, Januari 2022

                                                                                                 Penyusun

DAFTAR ISI
i

13
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN  
2.1 Sebab Terjadi / Latar Belakang Konflik Di Asia .................................................. 2
2.2 Pihak Yang Terlibat Konflik Di Asia ................................................................. 3
2.3 Waktu dan Tempat Konflik Di Asia ................................................................... 3
2.4 Jalan Konflik Di Asia ..........................................................................................
4
2.5 Upaya Penyelesaian Konflik Di Asia ................................................................ 8
2.6 Akhir Konflik Di Asia ........................................................................................ 9

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

14
ii

Anda mungkin juga menyukai