Oleh :
Tim 6
MUTHIARA MAY LISTA
ANGELA FARADISA
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Sengketa Batas Wilayah?
2. Akar Sejarah Sengketa Batas Wilayah antara Indonesia dan Malaysia? wa
angel
3. Mengapa terjadi Sengketa Batas Wilayah antara Indonesia dan Malaysia?
Kompas dan Nakita
4. Faktor Akar Sejarah Batas Wilayah antara Indonesia dan Malaysia? wa
angel
5. Dasar hukum penentuan Batas Wilayah darat antara Indonesia dan
Malaysia? wa mrs
6. Bagaimana cara penyelesaian sengketa Batas Wilayah darat antara
Indonesia dan Malaysia? wa mrs
C. Tujuan Penulisan
Agar dapat mengetahui Akar Sejarah Sengketa Batas Wilayah antara
Negara Indonesia dan Negara Malaysia, sehingga dapat menjadikan salah
satu bekal di masa depan apabila ada suatu urusan atau hal apapun yang
berkaitan dengan Batas Wilayah antara Indonesia dan Malaysia.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian
Persengketaan Batas Wilayah adalah pertentangan mengenai hak
kepemilikan atau hak kontrol sebidang tanah antara dua negara atau lebih,
atau mengenai hak kepemilikan atau hak kontrol sebidang tanah oleh
sebuah negara setelah ia menguasainya dari bekas negara yang kini tidak
lagi diakui oleh sang negara penguasa.
Persengketaan ini sering kali berhubungan dengan hak kepemilikan
sumber daya alam seperti laut, sungai, tanah yang subur, sumber daya
mineral atau minyak, walaupun kadang-kadang suatu pertentangan
didorong oleh faktor budaya, agama dan nasionalisme etnik. Pada
kebanyakan kasus, persengketaan wilayah berujung dari perkataan/bahasa
yang tidak jelas dalam sebuah perjanjian mengenai batas negara.
nikita:
Indonesia dan Malaysia yaitu adanya perbedaan persepsi terkait beberapa
perjanjian, antara lain perjanjian tahun 1891 dan 1915 di Sektor Timur,
serta Traktat tahun 1928 di Sektor Barat Pulau Kalimantan.
IV. Faktor Akar Sejarah Batas Wilayah antara Indonesia dan Malaysia
1. *Ketidakjelasan Garis Perbatasan*: Akar sejarah sengketa batas
wilayah antara Indonesia dan Malaysia bermula dari ketidakjelasan
garis perbatasan yang dibuat oleh Belanda dan Inggris di perairan
timur Pulau Kalimantan. Status kepemilikan Pulau Sipadan dan
Ligitan menjadi tidak jelas ketika Indonesia dan Malaysia sama-sama
sudah merdeka.
2. *Perjanjian 1981*: Indonesia mengklaim memiliki hak atas
kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan berdasarkan perjanjian antara
Inggris dan Belanda pada tahun 1981
3. *Penelitian Landas Kontinen*: Pada tahun 1969, Indonesia dan
Malaysia melakukan penelitian di dasar laut untuk mengetahui landas
kontinen dan zona ekonomi eksklusif. Kedua negara kemudian
menandatangani Perjanjian Tapal Batas Landas Kontinen Indonesia-
Malaysia pada 27 Oktober 1969 yang diratifikasi oleh masing-masing
negara pada tahun yang sama. Berdasarkan perjanjian ini, wilayah
Blok Ambalat merupakan milik Indonesia.
4. *Kepentingan dan Batas Wilayah Kelautan*: Sengketa antara
Indonesia dan Malaysia atas Blok Ambalat terjadi karena klaim
tumpang tindih atas penguasaan wilayah di antara kedua negara. Saling
klaim ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan dan belum
selesainya masalah batas-batas wilayah kelautan kedua negara.
5. *Pandangan yang Berbeda Mengenai Garis Pembatas*: Sengketa batas
wilayah umumnya muncul akibat perbedaan pandangan yang berkaitan
dengan garis pembatas teritorial masing-masing negara.