Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI AD Dikumpulkan : Senin, 6 Maret 2023

DEPARTEMEN MASALAH STRATEGI Didiskusikan : Selasa, 7 Maret 2023

TERMS OF REFERENCE (TOR) PRAKTEK/DISKUSI


MK. SEJARAH PERANG DAN BANGLINGSTRA
BK. ISU KAWASAN STRATEGIS
PB. ISU REGIONAL
PASIS DIKREG LXIII SESKOAD TA 2023

TEMA:
LAUT NATUNA/LAUT CINA SELATAN: KETEGANGAN REGIONAL

1. Pengantar.
Menjelang akhir kuartal pertama Abad ke-21, Asia berada di tengah-tengah
transformasi bersejarah, dan seluruh dunia beralih untuk melihat apa yang akan terjadi
selanjutnya. Ini sedang menuju untuk mendapatkan kembali kedudukan ekonomi
dominan yang pernah dipegangnya 300 tahun yang lalu sebelum Revolusi Industri,
sehingga memunculkan Abad ke-21 yang dikenal sebagai 'Abad Asia'. Dari 48 negara
yang termasuk dalam Asia; mulai dari Turki hingga Jepang dan dari Rusia hingga
Indonesia, hanya 19 negara yang termasuk dalam Asia Timur1 dan Asia Tenggara, 2
dan semuanya memiliki budaya, sistem politik, bahasa, dan ekonomi yang berbeda.
Bersama-sama mereka mendirikan lebih dari 47% penduduk dunia, dengan 60%
perdagangan maritim dunia melewati perairannya. Itu adalah ekonomi regional
terbesar di dunia dan Produk Domestik Brutonya sekarang melebihi negara-negara
lain di seluruh dunia, menyumbang 60% dari total pertumbuhan ekonomi global”. 3

Dalam pertumbuhan ini yang luar biasa, ada sejumlah tantangan keamanan
regional muncul yang berdampak pada semua negara-negara di seluruh wilayah ini.
Akibatnya, kebangkitan Asia masih belum terjamin.4 Pembangunan, teknologi, dan
globalisasi semakin menyatu dengan cepat, dan kesuksesan Asia yang berkelanjutan

1
Cina, Hong Kong, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Mongolia dan Taiwan
2
Brunei, Burma, Kamboja, Timor-Leste, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam
3
“In 2020 Asia Will Have the World’s Largest GDP. Here’s What That Means,” World Economic Forum, 20
Dec 2019. https://www.weforum.org/agenda/2019/12/asia-economic-growth/
4
“Asia 2050: Realizing the Asian Century Executive Summary,” Asian Development Bank, 2011, 3.
ADBhttps://www.adb.org/sites/default/files/publication/28608/asia2050-executive-summary.pdf
mengharuskan negara-negara mengadopsi pola pertumbuhan yang baru, sementara
sekaligus menyelesaikan berbagai persoalan keamanan yang sangat sulit baik dalam
sejarah maupun politis. Pertumbuhan ekonomi di Asia terus berlanjut membentuk
kembali lanskap strategis kita, dan bagaimana negara berperilaku secara global dan
bertindak untuk menemui tantangan bersama sangat penting bagi setiap negara di
wilayah ini. Sementara isu-isu seperti terorisme dan ketidakstabilan Semenanjung
Korea tetap menjadi tantangan, ada satu isu yang mendominasi sebagian besar
diskusi tentang Asia, dan itu adalah agresi Cina di Laut Natuna/Laut Cina Selatan.

Konflik Laut Natuna/Laut Cina Selatan ialah konflik yang terjadi di kawasan
Laut Natuna/Laut Cina Selatan yang disebabkan oleh klaim beberapa negara yang
berada di kawasan ini. Konflik ini semakin memburuk dengan tindakan Cina yang
mengklaim seluruh kawasan dan menyebabkan negara-negara yang merasa memiliki
hak di kawasan ini melakukan protes. Konflik ini muncul pasca perang dunia kedua
dan terus berlanjut hingga saat ini. Negara-negara yang terlibat pada konflik ini antara
lain; Cina,Taiwan dan beberapa negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Malaysia
dan Brunei Darusalam. Laut Natuna/Laut Cina Selatan telah menjadi titik penentu
dalam politik internasional, dengan enam negara bersengketa mengenai garis
perbatasan dan mempengaruhi negara-negara lain dalam kaitannya dengan
kebebasan navigasi di perairan. Selanjutnya, masuknya Amerika Serikat dalam
perdebatan tentang pengaruh Cina di wilayah tersebut dan kebebasan navigasi terus
membuat marah Cina yang melihat Amerika berusaha menghentikan kemajuan
nasional mereka.

Perekonomian Cina adalah terbesar kedua di dunia dan adalah mitra dagang
terpenting untuk sebagian besar ekonomi kawasan dan investor besar, termasuk
dalam infrastruktur. Modernisasi militer Cina dengan cepat meningkatkan kemampuan
kekuatan militer dan tujuan strategisnya adalah reunifikasi Cina dengan Taiwan dan
mengamankan rantai pasok globalnya. Cina memiliki kekuatan angkatan laut dan
udara terbesar di Asia dan penjaga pantai terbesar di dunia. Selanjutnya, Cina
memiliki dua kapal induk, kemampuan ruang angkasa dan masih menjadi kekuatan
nuklir. Cina akan mencari cara untuk mempengaruhi wilayah agar sesuai dengan
kepentingan wilayahnya, mengakibatkan sejumlah faktor yang kini memaksa negara-
negara menghadapi kawasan yang semakin kompleks dan semakin diperebutkan.
Itu efek majemuk dari pertumbuhan Cina yang mempercepat pergeseran
keseimbangan bobot ekonomi dan strategis. Di beberapa wilayah Asia, termasuk di
Asia Tenggara, kekuatan dan pengaruh Cina tumbuh untuk menyamai, dan dalam
banyak kasus melebihi, dari Amerika Serikat. Perselisihan perbatasan laut dan darat
akan terus berlanjut membuat gesekan karena wilayah laut dan udara ini menjadi lebih
diperebutkan. Kebebasan navigasi adalah juga tantangan di beberapa wilayah dan
kekuatan ekonomi juga digunakan sebagai tujuan strategis. Isu Laut Natuna / Laut
Cina Selatan berpotensi tinggi untuk meningkat cepat menjadi perang regional atau
global, seolah-olah Amerika Serikat tetap yang paling negara kuat tetapi dominasinya
yang lama atas tatanan internasional kini ditantang langsung oleh Cina.
Keseimbangan kekuatan masa depan di Asia akan sangat tergantung pada tindakan
Amerika Serikat, Cina, dan kekuatan utama yang lain seperti Jepang dan India, yang
ekonomi utama dan kekuatan militernya juga semakin memainkan peran yang lebih
kuat dalam masalah keamanan dan politik Asia dan berupaya mempengaruhi
keseimbangan tatanan regional. Tanggapan dari negara-negara besar di Asia
Tenggara, juga akan menjadi sangat penting, termasuk baik ASEAN maupun
Indonesia sebagai mitra terbesarnya yang juga terlibat langsung dalam isu ini,
khususnya karena perairan Pulau Natuna juga diklaimkan oleh Cina. Ini adalah
masalah multilateral yang ditolak oleh Cina. Alih-alih Cina lebih memilih untuk
berurusan dengan masing-masing negara secara sepihak, dan dengan demikian,
menjadi semakin agresif karena negara lain menolak klaim mereka dan sekaligus
bersaing juga untuk melindungi kedaulatan nasional negara mereka masing-masing.
Selanjutnya, pada tahun 2024 ada dua pemilu yang penting dan mungkin akan
mempengaruhi langkah berikut Cina yang mana ada pemilu baik Amerika Serikat
maupun Taiwan. Dalam lingkungan yang dinamis ini, persaingan lebih intensif, kerja
sama menurun, dan dunia semakin dekat dengan konflik.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa isu agresi Cina di Laut Natuna/ Laut Cina
Selatan merupakan masalah regional dan global. Perang mungkin terjadi dan
kedaulatan nasional semua negara di sekitar Laut Natuna/Laut Cina Selatan terancam
oleh tindakan Cina. Oleh karena itu, penting untuk memahami asal-usul masalah, apa
yang dapat dilakukan oleh negara-negara untuk menyelesaikan masalah, dan apa
skenario-skenario yang mungkin untuk penyelesaian akhir masalah ini.
2. Penugasan.

a. Agar Pasis membentuk beberapa kelompok diskusi dan setiap


kelompok kecil ditunjuk untuk perwakilan menyajikan salah satu dari persoalan
yang ada dalam TOR yang telah ditentukan.

b. Tema yang didiskusikan adalah mengenai Laut Natuna/Laut Cina


Selatan Ketegangan Regional :

1) Jelaskan asal-usul konflik Laut Natuna / Laut Cina Selatan,


keadaan saat ini, kegiatan lain yang dilakukan Cina untuk memperluas
pengaruh regional dan global mereka dan dampaknya terhadap
keamanan baik regional maupun global?

2) Jelaskan sikap masing-masing negara anggota ASEAN,


khususnya Indonesia, dan negara-nagara atau blok lain yang
berkepentingan terhadap konflik Laut Natuna/Laut Cina Selatan!
Kenapa saat ini tidak ada kemajuan menuju resolusi dan apa peran
ASEAN, dalam menyelesaikan konflik ini?

3) Apa yang Anda lihat terjadi dalam 5 tahun ke depan sehubungan


dengan masalah Laut Natuna/Laut Cina Selatan? Apa tindakan dan
tanggapan yang paling mungkin dilakukan oleh pemangku kepentingan
utama. Apa saja yang menjadi pemicu-pemicu tindakan dan apa garis
merah untuk tanggapan masing-masing negara?

c. Metode, Alokasi Waktu Praktek/Diskusi.

1) Metode : Diskusi
2) Alokasi waktu :

a) Diskusi. Dilaksanakanpada hari Selasa, tanggal 7 Maret


2023 JP 3 s.d 5 di satuan masing-masing yang telah ditentukan,
dengan alokasi waktu sebagai berikut :

(1) - Waktu : 08.50 WIB s.d 09.40 WIB Pembahasan


persoalan pertama.
- Waktu : 09.50 WITA s.d 10.40 WITA Pembahasan
persoalan pertama.
- Waktu : 10.50 WIT s.d 11.40 WIT Pembahasan
persoalan pertama.
Istirahat 10’
(2) - Waktu : 09.50 WIB s.d 10.40 WIB Pembahasan
persoalan kedua.
- Waktu : 10.50 WITA s.d 11.40 WITA Pembahasan
persoalan kedua.
- Waktu : 11.50 WIT s.d 12.40 WIT Pembahasan
persoalan kedua.

(3) - Waktu : 10.40 WIB s.d 11.30 WIB Pembahasan


persoalan ketiga.
- Waktu : 11.40 WITA s.d 12.30 WITA Pembahasan
persoalan ketiga.
- Waktu : 12.40 WIT s.d 13.30 WIT Pembahasan
persoalan ketiga.

b) Tempat praktik. Diskusi disatuan masing-masing.

d. Ketentuan menjawab persoalan. Jawaban persoalan dibuat perorangan


dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jawaban diketik menggunakan kertas A4 dengan jenis huruf


Arial ukuran 12 (dua belas).
2) Jarak spasi 1,5 (satu setengah)
3) Ukuran margin sebagai berikut :
a) Tepi atas 0,8 inci atau 2,03 cm ;
b) Tepi bawah 0,5 inci atau 1,27 cm;
c) Tepi kiri 1 inci atau 2,54 cm ; dan
d) Tepi kanan 5 0,6 inci atau 1, 52 cm.

4) Jawaban persoalan dikirim dalam format PDF melaui LMS


Seskoad dengan nama File JAWABAN TOR/KAK BK. ISU KAWASAN
STRATEGIS PB. ISU REGIONAL paling lambat pada hari Senin, 6
Maret 2023 pukul 06.00 sekaligus sebagai bahan paparan saat diskusi.
3. Referensi.
a. Wajib.
1) Naskah Departemen tentang Sejarah Perang dan Perkembangan
Lingkungan Strategis Nomor : Masalah Strategi-01; disahkan dengan
Keputusan Danseskoad Nomor Kep/223/XII/2022 tanggal 30 Desember
2022.
2) Permenhan RI No. 23 TH 2015 tentang Buku Putih Pertahanan
Indonesia.
3) Permenhan RI No. 24 TH 2015 tentang Strategi Pertahanan
Negara.
4) Perkiraan Intelijen Jangka Menengah Th.2020-2024, BAIS TNI.

b. Tambahan. Pasis dapat membaca referensi lain sesuai Bahan Kajian


Isu Kawasan Strategis pokok bahasan Isu Regional (buku, majalah, artikel,
jurnal ilmiah dan internet).

4. Penutup. Demikian Term Of Reference (TOR) ini dibuat untuk dijadikan


pedoman bagi Pasis Dikreg LXIII Seskoad TA 2023 dalam menjawab persoalan dalam
pelaksanaan diskusi.

Mengetahui Bandung, Februari 2023


Kadep Masstra Seskoad, Dosen Pengampu Materi,

A.T Chrishardjoko Djoko Sulistyono P.Y.W., S.I.P., M.Si.


Kolonel Inf NRP 11930084121271 Kolonel Inf NRP 1920023680668

Anda mungkin juga menyukai