(Dendrobium bigibbum var. schoederianum (Rchb.f. ex W.Watson) Peter
B.Adams) adalah jenis anggrek (suku Orchidaceae[1]) asli dari Pulau Larat di Kepulauan Tanimbar[2]. Nama dalam bahasa setempat (bahasa Fordata) adalah lelemuku.[3] Bunganya berwarna ungu dan tersusun rapi sehingga banyak dikoleksi oleh penangkar anggrek. Tanaman ini diangkat sebagai flora identitas Provinsi Maluku.[2] Tanaman ini berstatus rentan (vulnerable) dan dilindungi di lokasi aslinya.
Dendrobium bigibbum complex, sekelompok anggrek bermiripan yang tumbuh di pantai tepi
perairan Laut Arafuru dan Selat Torres (Tanimbar, Papua bagian selatan, serta Queensland, Australia).[4] Jenis yang tumbuh di Pulau Larat memiliki nama ilmiah Dendrobium phalaenopsis[2], sedangkan jenis serupa yang ditemukan di tempat lain dinamakan D. bigibbum. Variasi besar yang ditemukan pada kedua spesies tersebut memperlihatkan saling tumpang tindih sehingga revisi dilakukan, terutama setelah diketahui bahwa nama D. phalaenopsis didasarkan pada spesimen tipe dari Queensland (yang berakibat D. phalaenopsis adalah bagian dari D. bigibbum). Oleh karena itu, jenis anggrek larat diusulkan menjadi D. striaenopsis. Adams selanjutnya menemukan bahwa D. striaenopsis merupakan variasi dalam D. bigibbum dan mengusulkan nama Dendrobium bigibbum var. schoederianum.[5] Anggrek larat juga memiliki sinonim Vappodes phalaenopsis.[4]
Deskripsi dan habitat[sunting | sunting sumber]
Semakin sehat daun tanaman anggrek larat, maka bunganya juga akan mekar dengan baik. Daun anggrek larat berbentuk panjang dnegan daging daun yang tebal.[6] Daun anggrek larat ini memiliki tekstur kaku dengan warna mulai dari hijau muda hingga hijau tua serta mengkilat dibagian permukaan daun.[6] Daun tersusun melekat pada batang, saling melekan dengan daun lain.[6]