Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI KLINIK

Dosen Pengampu:
apt. Lina Aliyani Mardiana, M.Farm

Hari, Jam ke Apotek : Sabtu, 10.00 WIB


Tanggal ke Apotek : 08 Oktober 2022

Disusun oleh:
Wanda Indriyani
19416248201096
FM 19B

LABORATORIUM FARMASI KLINIK


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2022
DR. OSCAR YONATHAN

APOTIK MAHKOTA
JL. JEND. SUDIRMAN NO. 87
TELP. (0264) 209003
PURWAKARTA

KLINIK KARYA MEDIKA


JL. A. YANI NO. 59
TELP. (0264) 205082
PURWAKARTA

R/
Moprin
S 3 dd1
Trichodazole
S 3 dd1
Valisanbe
S 3 dd1
Gitas Plus
S 3 dd1
Biothicol caps
S 3 dd1
Biothicol syr
S 3 dd1

Pro : Angkasa
Umur : 3 tahun 4 bulan
Alamat : Kp. Bojong
Kajian Resep Degeneratif
Drugs Related Problem
Kriteria Penerimaan Check (DRP)/Medication error
list
1. Nama Dokter V Metronidazol +
2. SIP V Diazepam
3. Alamat Dokter V Metronidazol akan
4. Tanggal Penulisan Resep X meningkatkan kadar
5. Tanda tangan/Paraf Dokter X atau efek diazepam
6. Nama, Alamat, Umur, V dengan mempengaruhi
Berat Badan dan Jenis metabolisme enzim
Kelamin Pasien CYP3A4 di hati/usus.
7. Nama Obat, Potensi, Dosis V Gunakan
Jumlah yang diminta Perhatian/Monitor
Persyaratan Administrasi

8. Cara Pemakaian yang jelas X Diazepam +


Keansahan Resep

Asetaminofen
diazepam menurunkan
kadar asetaminofen
dengan meningkatkan
metabolisme. Kecil/
Signifikansi Tidak
Diketahui. Peningkatan
metabolisme termasuk
tingkat metabolit
hepatotoksik.
Metronidazol +
Asetaminofen
metronidazol akan
meningkatkan kadar
atau efek asetaminofen
dengan mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP2E1 hati. Kecil/
Signifikansi Tidak
Diketahui.
Informasi tambahan :
Tidak boleh disatukan ;
dapat mengurangi
ketersediaan obat.
Ambil Ciprofloxacin
setidaknya 2 jam
sebelum atau 6 jam
setelah menggunakan
produk ini. Gunakan
alternatif jika tersedia.
1. Bentuk Sediaan V Saran/Tindakan
Kesesuaian Farmasetik

2. Dosis Obat V 1. Monitor


3. Potensi Obat V pengobatan
4. Stabilitas X 2. Beri jeda waktu
5. Inkompabilitas X 1-2 jam untuk
6. Cara dan Lama Pemberian X pemakaian
1. Adanya Alergi X valisanbe
2. Efek Samping V (diazepam)
Pertimbangan Klinis

3. Interaksi
v

4. Kesesuaian (Dosis, Durasi,


Jumlah obat, dll) v

Kajian Subjek
Nama : Angkasa
Umur : 3 tahun 4 bulan
Alamat : Kp. Bojong
Telepon :-
Prognosis : Asma, Tukak Lambung (Maag)
Dokter : dr. Oscar Yonathan
Alamat Dokter : Jl. A. Yani No. 59

Kajian Obat
1. Nama Obat Morfin
Dosis :
Dewasa & anak >5 thn 50 mg/kg BB/hr. Dapat ditingkatkan hingga 60
mg/kg setiap hari. Bagi dosis menjadi 4-6 kali sehari
Indikasi :
Penyakit virus pada saluran pernapasan, penyakit eksantema, hepatitis
menular & beberapa penyakit virus pada sistem saraf. Influenza dewasa &
anak, bronkiolitis, rinofaringitis, varisela, campak, herpes simpleks &
herpes zoster, parotitis.
Kontraindikasi :
Trimester pertama kelahiran dan kehamilan
Cara kerja :
Methisoprinol memiliki tindakan imunofarmakologis yang meningkatkan
sistem respon imun terhadap virus dan infeksi lainnya.
Telah diamati bahwa penyakit virus dapat menyebabkan kerusakan sistem
kekebalan tubuh. Mekanisme methisoprinol dalam pengobatan penyakit
virus mungkin melibatkan pemulihan fungsi kekebalan
Cara penyimpanan :
Suhu di bawah 30° C
2. Nama Obat Trichonazole (Metronidazol)
Dosis :
Amubiasis intestinal invasif, Anak 1-3 tahun, 200 mg tiap 8 jam; 3-7 tahun,
200 mg tiap 6 jam; 7-10 tahun, 200-400 mg tiap 8 jam. Amubiasis ekstra
intestinal (termasuk abses hepar) Anak 1-3 tahun, 100-200 mg tiap 8 jam;
3-7 tahun, 100-200 mg tiap 6 jam. Trikomoniasis urogenital, Anak 1-3
tahun, 50 mg tiap 8 jam selama 7 hari. Giardiasis, ANAK 1-3 tahun, 500
mg/hari selama 3 hari. Infeksi gigi akut, 200 mg tiap 8 jam selama 3-7 hari.
Indikasi :
Uretritis dan vaginitis karena Trichomonas vaginalis, amoebiasis intestinal
dan hepar, pencegahan infeksi anaerob pasca operasi, giardiasis karena
Giardia lambliasis.
Cara pemberian :
Diminum, sesudah makan.
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas, kehamilan trimester pertama.
Interaksi :
Keadaan bingung atau psikosis akut dengan disulfiram. Dapat
mempotensiasi efek antikoagulan warfarin. Dapat mempertahankan kadar
serum lithium yang meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Penurunan
konsentrasi serum dengan fenobarbital atau fenitoin. Dapat meningkatkan
konsentrasi serum siklosporin dan busulfan. Dapat mengurangi
pembersihan ginjal dari 5-fluorouracil.
Cara penyimpanan :
Wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Cara kerja :
Metronidazol berinteraksi dengan DNA mikroba untuk memecahkan untai
dan struktur heliksnya yang menyebabkan penghambatan sintesis protein,
degradasi, dan kematian sel.
3. Nama Obat Valisanbe (Diazepam)
Dosis :
Oral: ansietas 2 mg 3 kali/hari, dinaikkan bila perlu sampai 15-30 mg/hari
dalam dosis terbagi. Insomnia yang disertai ansietas 5-15 mg sebelum tidur.
Indikasi :
Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada
putus alkohol akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot.
Cara pemberian :
Diminum, sesudah makan
Kontraindikasi :
Depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi
pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut
sempit akut, serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, bayi
prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada depresi atau ansietas
dengan depresi.
Interaksi : Interaksi obat
Potensi efek dengan agen kerja sentral lainnya (misalnya antipsikotik,
ansiolitik, antikonvulsan, antihistamin, inhibitor MAO, anestesi, barbiturat).
Efek sedatif ditingkatkan dengan obat lain seperti lofexidine, nabilone, dan
disulfiram. Kurangi pembersihan dan potensiasi aksi dengan inhibitor
CYP3A4 (misalnya cimetidine, isoniazid, erythromycin, omeprazole,
ketoconazole). Peningkatan metabolisme dan pembersihan dengan
penginduksi CYP3A4 (misalnya rifampisin, karbamazepin, fenitoin). Efek
antagonis dengan teofilin. Penyerapan tertunda dengan antasida.
Cara penyimpanan :
Wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Cara kerja :
Diazepam bekerja dengan cara mengikat reseptor benzodiazepin
stereospesifik pada neuron postsynaptic gamma-aminobutyric acid (GABA)
di berbagai wilayah sistem saraf pusat, mis. otak dan sumsum tulang
belakang dengan demikian, meningkatkan efek penghambatan GABA yang
terlibat dalam induksi tidur, kontrol hipnosis, memori, kecemasan, epilepsi
dan rangsangan saraf.
4. Nama Obat : Gitas Plus ( Hyoscine N butylbromide + parasetamol)
HYOSCINE :
Dosis :
Oral (namun absorpsinya buruk, lihat keterangan di atas), 20 mg 4 kali
sehari; Anak 6-12 tahun: 10 mg 3 kali sehari. Injeksi intramuskuler atau
intravena lambat (spasme akut dan spasme pada prosedur diagnostik) 20
mg, bila perlu diulang setelah 30 menit (dapat diulang lebih sering pada
endoskopi) maksimal 100 mg sehari; Anak: tidak disarankan.
Indikasi :
Terapi tambahan gangguan saluran cerna dan saluran kemih yang ditandai
dengan spasmus otot polos, dismenore.
Cara pemberian :
Kontraindikasi :
Antimuskarinik dikontraindikasikan pada angle-closure glaucoma,
miastenia gravis (namun dapat digunakan untuk menurunkan efek samping
muskarinik dari antikolinesterase), ileus paralitik, stenosis pilorik dan
pembesaran prostat.
Interaksi : Dapat menurunkan absorpsi obat oral karena penurunan
motilitas lambung dan penundaan pengosongan lambung. Efek sedatif dari
hyoscine dapat ditingkatkan oleh depresan SSP lainnya. Obat lain dengan
sifat antikolinergik (misalnya amantadine, antihistamin) dapat
meningkatkan efek hyoscine
Cara penyimpanan :
Wadah tertutup baik.
Cara kerja:
Hyoscine bekerja dengan memblokir aksi asetilkolin di otot polos saluran
pencernaan, empedu dan saluran kemih, di kelenjar sekretori dan di SSP,
sehingga menunjukkan tindakan spasmolitik pada otot polos dan
menghambat sekresi. Hyoscine juga memblokir transmisi impuls kolinergik
dari inti vestibular ke SSP, sehingga mencegah mual dan muntah yang
diinduksi gerakan.
5. Nama Obat Parasetamol
Dosis :
Anak 1-5 tahun 120–250 mg
Indikasi :
Nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi, pireksia.
Cara pemberian :
Diminum, sesudah makan.
Kontraindikasi :
Gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas.
Interaksi :
Mengurangi tingkat penyerapan dengan colestyramine. Peningkatan
penyerapan dengan metoclopramide dan domperidone. Penggunaan
parasetamol dalam waktu lama dapat meningkatkan efek antikoagulan
warfarin dan kumarin lainnya, sehingga meningkatkan risiko perdarahan.
Penggunaan bersamaan dengan obat lain yang berpotensi hepatotoksik atau
obat yang menginduksi enzim mikrosomal hati (misalnya barbiturat) dapat
meningkatkan risiko toksisitas parasetamol. Mengurangi pembersihan
dengan probenesid dan isoniazid. Waktu paruh eliminasi dapat
diperpanjang dengan salisilamid. Mengurangi bioavailabilitas dan
kemanjuran lamotrigin. Dapat meningkatkan konsentrasi plasma
kloramfenikol dan busulfan. Peningkatan risiko asidosis metabolik gap
anion tinggi dengan flukloksasilin.
Cara penyimpanan :
Wadah tertutup baik, terhindar dari cahaya.
Cara kerja : Parasetamol adalah turunan para-aminofenol yang
menunjukkan tindakan analgesik dan antipiretik dan aktivitas anti-inflamasi
yang lemah. Mekanisme efek analgesiknya belum sepenuhnya ditentukan
tetapi mungkin terkait dengan penghambatan sintesis prostaglandin di SSP
dan pada tingkat yang lebih rendah, melalui penyumbatan perifer dari
pembangkitan impuls nyeri. Ini menghasilkan antipiresis dengan
menghambat pusat pengatur panas hipotalamus.
6. Nama obat : Biothicol (Thiamphenicol)
Dosis :
Dewasa, anak-anak, dan bayi berusia di atas 2 minggu, 50 mg/kg bb sehari
dalam dosis terbagi 3-4 kali sehari.Bayi prematur, 25 mg/kg bb sehari dalam
dosis terbagi 4 kali sehari. Bayi berusia di bawah 2 minggu, 25 mg/kg bb
sehari dalam dosis terbagi 4 kali sehari.
Indikasi:
Infeksi yang disebabkan oleh Salmonella sp., Hemophilus influenzae
(terutama infeksi meningeal), Rickettsia, lyphogranuloma-psittacosis, dan
bakteri Gram negatif penyebab bakterimiameningitis; tidak digunakan
untuk hepatobilier dan gonore.
Cara pemberian :
Diminum, sesudah makan
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap tiamfenikol; gangguan fungsi hati dan ginjal yang
berat; tindakan pencegahan infeksi bakteri dan pengobatan infeksi trivial,
infeksi tenggorokan dan influenza.
Interaksi :
Obat yang menekan fungsi sumsum tulang.
Cara penyimpanan :
Wadah tertutup baik, terhindar dari cahaya.
Cara kerja :
Thiamphenicol memiliki spektrum aktivitas yang luas mirip dengan
kloramfenikol. Ini kurang aktif dibandingkan kloramfenikol tetapi sama-
sama efektif dan lebih aktif bakterisida terhadap Haemophilus dan Neisseria
spp. Ini secara reversibel mengikat subunit 50-an ribosom bakteri yang
menghalangi transpeptidasi dan menghambat sintesis protein bakteri yang
rentan, sehingga menghambat pertumbuhan sel.
Laporan Kegiatan di Apotek
No. Pelayanan yang Dilakukan Realisasi Kerja
1 PIO (Pelayanan Informasi Obat) Melakukan PIO kepada pasien yang
membeli obat asma dan kandidiasis.
Obat tersebut merupakan moprin,
trichodazole, valisanbe, gitas plus,
biothicol capsul dan biothicol syirup
.Maing – masing obat diminum 3 X
sehari sesudah makan.

Anda mungkin juga menyukai