2.1 Laporan Program Sekolah Sesuai Prinsip Smart
2.1 Laporan Program Sekolah Sesuai Prinsip Smart
Disusun oleh :
Penanggung Jawab Program Metode SMART
SD IT ANIC
1 17 5
Presentase 29.4%
Berdasarkan data pada tabel di atas, terlihat bahwa hasil belajar Matematika yang
diperoleh siswa masih tergolong rendah. Menurut pengajar di SD IT ANIC apabila bahan
pelajaran yang diajarkan kurang dari 55% dikuasai siswa maka presentase keberhasilan
siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.
Pembelajaran Matematika di SD IT ANIC masih menggunakan metode kovensional.
Pada pembelajaran langsung, guru menyampaikan materi secara langsung kepada siswa
dengan harapan siswa dapat mengerti dan memahami materi yang telah disampaikan oleh
guru. Dalam pembelajaran langsung, sumber belajar yang digunakan terfokus hanya kepada
guru, sehingga siswa kurang kreatif dan cenderung pasif dalam pembelajaran. Hal ini
disebabkan karena pembelajaran dimonopoli oleh guru, tugas siswa hanya menerima yang
disampaikan oleh guru. Situasi seperti ini tentunya sangat berpengaruh dalam proses
pembelajaran, situasi seperti ini akan menimbulkan kebosanan bagi siswa sehingga akan
mempengaruhi hasil belajarnya. Salah satu permasalahan pokok dalam proses pembelajaran
saat ini yaitu kesulitan siswa dalam menerima, merespon, serta mengembangkan materi
yang diberikan oleh guru. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila di
dalamnya terdapat kesiapan antara Guru dengan peserta didik. Guru sebagai fasilitator
dituntut untuk bisa membawa siswanya ke dalam pembelajaran yang aktif, inovatif dan
menyenangkan, sehingga siswa dapat menikmati pembelajaran dan dapat menjangkau semua
sudut kelas. Bukan merupakan pembelajaran konvensional yang selama ini berpusat pada
guru, akan terkesan merugikan siswa, terutama siswa yang berkemampuan rendah siswa
terlihat cenderung jenuh dalam pembelajaran.
Inovasi yang dilakukan oleh guru dalam memperbaiki keadaan siswanya sehingga
tercapai tujuan pembelajaran dimulai dari digunakannya metode, pendekatan atau bahkan
model yang dapat membangkitkan siswanya untuk memotivasi belajar, berusaha
menghadirkan pembelajaran yang menarik dan diminati oleh siswa, sehingga hasil belajar
siswa bukan lagi menjadi masalah yang besar. Metode yang bisa digunakan di SMART.
Smart adalah metode pembelajaran yang mengacu pada inovasi guru untuk
menyederhanakan materi agar mudah untuk diserap oleh siswa tanpa menghilangkan inti dari
materi pelajaran. Metode ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar
siswa serta mengembangkan kemampuan mengajar guru.
Upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang kemudian
akan berdampak pada pencapaian hasil belajar ekonomi yang lebih baik adalah dengan
menerapkan pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Dalam pembelajaran kooperatif,
setiap anggota sama-sama berusaha mencapai hasil yang nantinya dapat dirasakan oleh semua
anggota kelompok. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari
tiga sampai lima siswa dengan kemampuan akademis, jenis kelamin, serta suku dan ras yang
berbeda beda jika memungkinkan.
Makin tingginya tuntutan lembaga pendidikan di dunia kerja saat ini menimbulkan
adanya persaingan yang ketat diantara sesama pegawai, baik untuk pegawai baru maupun
pegawai lama. Dampak dari meningkatnya tuntutan dalam dunia kerja tersebut menciptakan
sebuah paradigma baru diantara para pekerja, yaitu dimulainya era pemecatan masal.
Pemecatan masal ini banyak terjadi dikarenakan adanya penurunan motivasi dari para
pekerja untuk bekerja sesuai dengan tuntutan yayasan. Dengan makin meningkatnya tingkat
pemecatan, semakin tinggi pula tuntutan yang diinginkan oleh yayasan untuk pegawai
patuhi, diantaranya adalah visi dan misi yang tinggi.
Dalam usaha meningkatkan visi dan misi untuk dapat bekerja sesuai dengan tuntutan
yayasan, maka sebagian besar sekolah melakukan usaha untuk meningkatkan kualitas kerja
guru/pegawai agar sekolah dapat berkembang positif. Kualitas kerja guru/pegawai dinilai
dengan melakukan perankingan tingkat prestasi. Penentuan perankingan tingkat prestasi
dilihat dari kriteria-kriteria pada sekolah seperti absensi, sasaran sekolah, sasaran individu,
feedback, penilaian kepala madrasah, waktu realisasi, target dan perkiraan output target.
Tujuan dibuatnya perankingan ini adalah untuk memperlihatkan seberapa besarkah tingkat
prestasi kerja guru/pegawai dan secara tidak langsung akan menimbulkan suatu motivasi
bagi para guru/pegawai tersendiri untuk dapat bekerja lebih giat dan dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan tuntutan madrasah. Perkembangannya kemudian akan dicatat dan
dimasukan ke dalam database yang telah dibuat dan pada akhirnya nanti akan terlihat
ranking tingkat prestasi kerja dari para guru/pegawai dalam satu bagian sekolah di bawah
naungan yayasan.
Metode SMART merupakan suatu metode dalam penetapan tujuan agar sebuah
objektif dianggap valid berupa syarat-syarat yang harus dipenuhi. Metode SMART
membantu guru untuk memanfaatkan waktu dan energi yang lebih efektif dalam mencapai
tujuan.
B. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh guru SD IT ANIC
C. Tujuan
Meningkatkan kinerja atau abillity guru agar mampu meningkatkan hasil belajar siswa
Waktu dan energi menjadi lebih efektif sehingga tujuan sekolah dapat didapat dengan
cepat dan tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Metode SMART
Metode SMART terdiri dari lima kriteria yang menentukan tepat atau tidaknya
tujua yang telah dibuat. Memiliki tujuan SMART adalah langkah awal menuju
kesuksesan program yang sesuai visi dan misi sekolah.
Adapun lima kriteria tersebut:
S adalah Specific (spesifik)
Spesifik maksudnya memiliki tujuan yang jelas dan haruslah rinci. Trik untuk
membuat tujuan yang rinci adalah memulai tujuan dengan kata kerja. Membantu
mengingat hal yang harus dilakukan.
M adalah Measurable (dapat diukur)
Mengetahui waktu pencapaian, perkembangan, dan kemajuan yang dibuat dalam
proses pencapaian tujuan tersebut. Misal berpaa banyak kemajuan yang dibuat.
A adalah Achievable (dapat dicapai)
Tujuan yang dibuat haruslah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Lihat
kembali tujuan yang telah dibuat dan bandingkan dengan keahlian yang dimiliki
dengan keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Buatlah rencana yang
terdiri dari langkah – langkah nyata yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
dan cari tahu dimana dan bagaimana dapat memilikinya.
R adalah Realistic (realistis)
Adakan penelitian tentang fakta orang yang berhubungan dengan tujuan yang
dimiliki. Lalu, carilah sumber untuk memperolehnya, misal biaya yang
dibutuhkan, jangka waktu yang diperlukan, atau bantuan yang diperlukan. Lihat
apakah tujuan tersebut cocok dengan situasi saat ini.
T adalah Time-bound (memiliki batasan waktu)
Buat batasan waktu untuk memotivasi menyelesaikan dan jadwal agar tetap berada
di jalur yang seharusnya. Ingat durasi waktu yang dimiliki saat ini untuk target
harian atau mingguan.
B. Langkah – Langkah Pemecahan Masalah dengan Metode SMART
1. Membuat prioritas dari tugas, perkiraan waktu dan upaya yang dibutuhkan untuk
penyelesaian (Spesifik)
Tujuan yang hendak dicapai yaitu mengatasi hasil belajar siswa yang masih
rendah dan mencapai di atas KKM sebanyak 50%
Tugas : memberikan pembelajaran matematika berulang dna sampai siswa
memahami lebih dari 50% siswa di kelas, guru dapat memberikan tes dan
menyuruh siswa untuk maju ke depan kelas sambil dibimbing oleh guru dalam
pengerjaan tes tersebut. Bagi siswa yang sudah di atas KKM, mencoba untuk
membantu temannya yang belum memahami materi matematika yang tengah
diajarkan (peer teaching) teman sebaya.
Waktu : waktu penyelesaian satu materi matematik dalam waktu satu bulan atau
30 hari minimal 50% siswa di kelas V mendapatkan nilai di atas KKM.
Upaya : guru upgrade skill seperti mengikuti pelatihan – pelatihan atau mengganti
metode pembelajaran konvensional menjadi kooperatif atau discovery learning.
Sering meminta pendapat kepada siswa pembelajaran seperti apa yang mereka
inginkan dan membuat mereka senang.
Kepala SD IT ANIC
Haina, S.Pd
NIPY. 19930226 201304 2 004