Sistem Manajemen Lingkungan
Sistem Manajemen Lingkungan
Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
TAHUN 2021
DOKUMEN MANUAL SISTEM
MANAJEMEN LINGKUNGAN
UNTUK PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
KEGIATAN PUSAT PERBELANJAAN ROYAL PLAZA
SURABAYA
TAHUN 2021
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
KATA PENGANTAR
Pokok – pokok Sistem Manajemen Lingkungan yang dimuat dalam manual ini disusun
berdasarkan persyaratan standar pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Lampiran VI tentang Tata Cara Penyusunan
Sistem Manajemen Lingkungan.
Tim Penyusun
i
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
DAFTAR ISI
ii
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
iii
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
1 BAB 1
UMUM
1 GM 1
2 Engineering 49
3 Operation 22
4 HRD 3
5 Legal 3
6 Marketing 6
7 Promotion 8
8 Tenant Coordinator 4
9 Collection 5
1-1
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Total 101
Berdasarkan estimasi air bersih yang direncanakan, maka dapat diperhitungkan jumlah air limbah
yang mungkin dihasilkan, dengan perhitungan sebagai berikut:
Total Air Limbah = 80% x 896.000 l/hari = 716.800 l/hari
Akan tetapi pada saat hari libur seperti hari sabtu, minggu dan hari libur nasional keadaan eksisting
dari produksi air limbah dapat mencapai ± 850 m3/ hari. Dengan melihat konidisi eksisting
1-2
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
produksi air limbah dan penggunaan air di tiap jenis kegiatan maka didapatkan neraca air seperti
yang ditunjukkan pada diagram yang dapat dilihat pada Gambar 1.1.
PENGGUNAAN AIR
PRODUKSI AIR LIMBAH
BERSIH
Restaurant Restaurant
75 m3/hari 71.2 m3/hari
Retail Retail
176 m3/hari 167 m3/hari
Masjid P8 Masjid P8
38 m3/hari 36 m3/hari
Suplai PDAM WWTP
896 m3/hari 850 m3/hari
Management Office Management Office
2 m3/hari 1.9 m3/hari
Carpark Carpark
67 m3/hari 63.6 m3/hari
1-3
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
1-4
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
2 BAB 2
KAJIAN LINGKUNGAN AWAL
Dampak merugikan yang dimaksud disini meliputi semua kejadian yang tidak diinginkan, misal:
pencemaran terhadap lingkungan, perubahan ekosistem yang membawa dampak buruk bagi
perusahaan dan masyarakat sekitar, dan rusaknya keseimbangan alam. Dalam mengidentifikasi
aspek lingkungan untuk pengendalian pencemaran air perusahaan mempertimbangkan buangan
ke badan air maupun buangan ke tanah.
Proses identifikasi aspek-aspek lingkungan ini dilakukan untuk memperoleh aspek lingkungan
yang signifikan. Proses ini dilakukan terhadap pembangunan dan pengembangan fasilitas
baru dan perubahan terhadap fasilitas dan operasi yang telah ada sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Dimana setelah didapatkan aspek lingkungan yang signifikan maka
dapat dilakukan proses penetapan pemecahan masalah untuk menangani dampak lingkungan
yang merugikan yang ada. Upaya yang semaksimal mungkin dilakukan untuk yang pertama kali
adalah langkah- langkah yang bersifat pencegahan, yaitu dengan cara menurunkan atau
menghilangkan potensi terjadinya dampak lingkungan tersebut. Sedangkan upaya pengendalian
yang bersifat mengurangi dampak lingkungan akan dipilih sebagai langkah pengendalian yang
terakhir. Untuk menindaki penerapan upaya-upaya tersebut dalam rangka melindungi lingkungan
maka akan ditetapkan dalam kebijakan lingkungan perusahaan. Dimana nantinya akan seluruh
elemen perusahaan akan terfokus untuk melaksanakannya. Identifikasi terhadap aspek-aspek
lingkungan potensial yang dapat menyebabkan dampak lingkungan merugikan yang
disebabkan oleh: aktifitas pengunjung dan karyawan, kondisi operasi perusahaan baik normal
ataupun abnormal, dan situasi darurat yang mungkin terjadi. Identifikasi aspek lingkungan dapat
2-1
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
dilakukan dengan cara mengenali dan mengevaluasi setiap kegiatan ataupun produk perusahaan
maupun dengan cara yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya proses identifikasi dan evaluasi aspek lingkungan dapat dilihat pada diagram
alir di bawah ini:
2-2
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Aspek-aspek lingkungan yang telah diidentifikasi seperti di atas akan dikaji ulang setiap semester,
apabila diperlukan, sesuai dengan kebutuhan misalnya penerapan kegiatan baru atau pergantian
kegiatan dan lain-lain yang menyebabkan penurunan atau peningkatan dampak lingkungan.
2-3
No. Dokumen : 008/ENG/SK/VIII/2021
No. Terbit : -
DOKUMEN MANUAL SISTEM No. Revisi : -
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tanggal : 13-08-2021
2-4
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya tersebut harus relevan terhadap kegiatan operasi
perusahaan, baik terhadap aktivitas produk maupun jasa yang dihasilkan perusahaan. Usaha
pemenuhan terhadap penyesuaian persyaratan tersebut dilakukan sesuai dengan prioritas dan
ketersediaan dari perusahaan. Persyaratan tersebut juga diperhitungkan dalam menetapkan,
melaksanakan, dan memelihara Sistem Manajemen Lingkungan.
Peraturan perundangan yang seharusnya dipatuhi oleh PT Dwijaya Manunggal antara lain:
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan
Menteri, Surat Keputusan Dirjen, Surat Keputusan Gubernur, Peraturan Daerah dan lain-
lain yang dikeluarkan oleh pejabat yang terkait atau setingkat. Sedangkan persyaratan lainnya
dapat meliputi: persetujuan dengan publik, persetujuan dengan konsumen, peraturan
perusahaan, perturan yang bukan dikeluarkan untuk pemerintah, persyaratan yang bersifat
sukarela dan lain- lain.
Proses identifikasi dan akses terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya beserta
langkah-langkah untuk mengevaluasi kesesuaiannya telah diatur dalam prosedur di bawah ini :
2-5
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang diacu oleh PT Dwijaya Manunggal ialah
seperti tertera padaTabel 2.3.
2-6
No. Dokumen : 008/ENG/SK/VIII/2021
No. Terbit : -
DOKUMEN MANUAL SISTEM No. Revisi : -
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tanggal : 13-08-2021
Halaman : -
2-7
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Halaman : -
Untuk menetapkan aspek dan dampak lingkungan penting harus berdasarkan pada peraturan
perundangan yang berlaku dan beberapa kriteria aspek penting yang mendasari terjadinya dampak
lingkungan. Beberapa kriteria aspek penting tersebut diantaranya adalah :
Aspek dan dampak lingkungan yang ada selanjutnya diberikan penilaian secara kuantitatif
berdasarkan kriteria aspek penting dan perundangan yang ada untuk mendapatkan aspek dan
dampak lingkungan yang sangat penting. Dimana aspek dan dampak lingkungan yang sangat
penting adalah aspek dan dampak yang membutuhkan penanganan secara cepat agar tidak
menimbulkan dampak yang lebih membahayakan dan merugikan baik bagi perusahaan maupun
lingkungan sekitarnya. Aspek dan dampak lingkungan yang sangat penting didapatkan dari kriteria
penilaian seperti pada Tabel 2.4.
Aspek dan dampak lingkungan yang sangat penting yang terpilih nantinya adalah aspek dan
dampak lingkungan yang akan ditangani lewat penetapan kebijakan lingkungan. Berikut aspek
lingkungan yang terpilih tertera pada Tabel 2.5.
2-9
No. Dokumen :
No. Terbit :
DOKUMEN MANUAL SISTEM No. Revisi :
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tanggal :
Halaman :
2-10
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
3 BAB 3
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Penerapan Sistem Manajeman Lingkungan diperlukan untuk dapat memperbaiki lagi kualitas
sebuah perusahaan dalam berproduksi dan menjaga kualitas lingkungan. Berikut penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan PT Dwijaya Manunggal dijelaskan di bawah ini:
Kebijakan yang telah dibuat akan menjadi kerangka dan pedoman dalam menetapkan dan mengkaji
ulang tujuan dan sasaran lingkungan, agar tidak terjadi pencemaran akibat kegiatan PT Dwijaya
Manunggal. Kebijakan ini akan didokumentasikan, dilaksanakan dan dipelihara serta
dikomunikasikansehingga dapat dipahami oleh setiap karyawan perusahaan dan pihak-pihak yang
terkait. Kebijakan ini terbuka untuk masyarakat umum.Kebijkan lingkungan yang telah dibuat perlu
untuk pengkajian ulang dan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Sistem
Manajemen Lingkungan perusahaan.
1. Bersedia untuk menyediakan sarana dan prasarana pengolahan air limbah di lokasi
usaha/kegiatan sesuai dengan debit dan karakteristik air limbah yang dihasilkan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah 22 tahun 2021 Pasal 130 bahwa penanggung jawab
3-1
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah wajib mengolah air limbah sebelum
dibuang ke badan air..
Disetujui oleh,
Ir. Richard Adisastra
Direktur Utama
3-2
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
4 BAB 4
PERENCANAAN
4
Perencanaan dilakukan supaya perusahaan dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kebijakan
lingkungan yang telah dibuat berdasarkan informasi atau usulan yang diterima dari internal
maupun eksternal perusahaan. Seluruh usulan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai komiten perusahaan untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan.
Kegiatan pusat perbelanjaan Royal Plaza oleh PT Dwijaya Manunggal menghasilkan air limbah
domestic sebesar ±716,8 m3/hari. Akan tetapi pada saat hari libur seperti hari sabtu, minggu dan
hari libur nasional keadaan eksisting dari produksi air limbah dapat mencapai ±850 m3/ hari. Unit
pengolahan air limbah (WWTP) perusahaan memiliki kapasitas sebesar ±950,73 m3/hari.
Berdasarkan kapasitas tersebut maka WWTP mampu mengolah air limbah domestic yang
dihasilkan.
4-1
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
1. Pembagian form Identifikasi dan Penilaian Aspek dan Dampak Lingkungan (IPADL) ke
Sub unit yang bersangkutan.
2. Pemberian bobot nilai terhadap isu lingkungan oleh Sub unit yang bersangkutan.
Beberapa aspeknya adalah :
a. Kemungkinan yang terjadi, dengan nilai 1, 3, 5
b. Standar yang diketahui, dengan nilai 1, 3, 5
c. Hasil pengaruh, dengan nilai 1, 3, 5
Penilaian aspek lingkungan merupakan hasil perkalian dari aspek pembobotan di atas,
dimana aspek lingkungan yang mempunyai nilai 27 akan masuk dalam Identifikasi Aspek
Lingkungan yang Menonjol (IALM).
4-2
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Sebuah organisasi harus menetapkan, melaksanakan dan memelihara tujuan dan sasaran
lingkungan yang terdokumentasi. Penetapan tujuan dan sasaran harus dapat terukur sesuai dengan
kebijakan lingkungan, termsuk komitmen pada pencegahan pencemaran, penataan persyaratan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lain yang diikuti organisasi, serta
perbaikan berkelanjutan.
Dalam penetapan dan pengkajian tujuan dan sasaran, sebuah organisasi harus memperhitungkan
persayaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang diikuti organisasi serta
mempertimbangkan aspek lingkungan penting, pilihan teknologi, keuangan, persyaratan
operasional dan bisnis, serta pandangan pihak yang berkepentingan. Adapun tujuan dan sasaran
lingkungan tersebut terdapat pada Tabel 4.1. Di dalam menetapkan tujuan dan sasaran
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
4-3
No. Dokumen : 008/ENG/SK/VIII/2021
No. Terbit : -
DOKUMEN MANUAL SISTEM No. Revisi : -
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tanggal : 13-08-2021
1 Pencemaran Mengembangkan IPAL untuk Memenuhi baku mutu kualitas Melakukan uji kualitas effluent Melakukan uji kualitas
air mengelola hasil kegiatan air limbah domestik sesuai IPAL secara berkala dengan sistem effluent IPAL setiap
operasional peraturan yang berlaku evaluasi setiap tahun bulan
4-4
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
4.4 Program
Dalam mencapai tujuan dan sasaran tersebut, organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara program. Kriteria program harus mencakup:
a. Pemberian tanggungjawab yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pada
fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut.
b. Cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut
No Program Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan tes kualitas effluent IPAL setiap
bulan
2 Evaluasi kinerja setiap 2 bulan sekali
3 Pembersihan bangunan IPAL dua kali dalam
setahun
4.5 Pembiayaan
Pembiayaan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pengendalian pencemaran air PT Dwijaya
Manunggal telah menyediakan alokasi pembiayaan untuk penyediaan sarana dan prasarana serta
untuk pelaksnaan kegiatan operasional kegiatan pengendalian pencemaran air. pembiayaan
tersebut tergbagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu biaya penyediaan WWTP biaya operasional WWTP
sebagia berikut:
No Item Biaya
1 Pekerjaan Persiapan Rp 45,000,000
Pengukuran & mobilisasi peralatan material)
2 Pembuatan dan Pemasangan IPAL Rp 189,382,000
Pabrikasi IPAL fiber, media & unit filtrasi
3 Biaya Elektrikal Pompa dan Blower Rp 1,037,607,000
Pompa, blower, diffuser, kabel & panel listrik
4 Biaya Perpipaan Rp 73,992,000
Pipa PVC, knee, stop kran, water meter
Total Biaya Pembuatan IPAL Rp 1,345,981,000
4-5
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
4-6
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
5 BAB 5
PELAKSANAAN DAN OPERASI
PT Dwijaya Manunggal telah menetapkan Manajer Representatif (MR) yang akan melakukan
pengelolaan terhadap lingkungan agar mempermudah pelaksanaan Sistem Manajemen
Lingkungan. Pembentukan MR tidak dimaksudkan untuk mengambil alih tanggung jawab dan
wewenang dari setiap karyawan tersebut, akan tetapi berfungsi untuk mempermudah koordinasi
dalam pelaksanaan SML Dwijaya Manunggal. Selain itu, manajemen PT Dwijaya Manunggal
juga akan menentukan dan menyediakan sumberdaya yang memadai untuk menyusun,
5-1
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
5-2
No. Dokumen : 008/ENG/SK/VIII/2021
No. Terbit : -
DOKUMEN MANUAL SISTEM No. Revisi : -
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tanggal : 13-08-2021
Halaman : -
DIREKTUR DOC
SP
Chief
SUPERVISOR Civil Power Plant Control Room Elektrik HVAC Plumbing Chief Safety Chief Security Chief Gudang Chief Carpark Legal SPV Promosi Spv Fit Out Spv Casual & Leasing
Housekeeping
Vacant Moch. Oky Edi Muryanto Budi Santoso Vacant Herry CM Agung R Eko Pujianto (Pjs) Vivi Andriana Imam Supardi Edi Priyono Vacant Ficha Yoyok S. Devina Chandra
Tenan Relation
STAFF Leader Leader Leader Leader Leader Leader Adm. Kasie Security Adm. Security Gudang Leader Adm Operation Legal Design Fit Out Staff Leasing Casual
Staff
Achier Achzani Sugiharto (plt) Samsul M Andrian Heldi Sirojudin Suwarno(plt) Sugiharto(plt) Sudarsono Ilham S Aan M. Suryono Cahyo S Shirly Made Gede Ignasius Kevin Latifa Nanda A. Clarins Meyer Fossetta
Gunadi Vacant Eva K. Sunardi Vacant Ami Sri W Christian Event Vacant Dini Chyntia Meryna Debby
Jouvies C Faisal Devi N Adm. Adm. Adm.
Ludya Vacant Listiani Vacant
Media Relation
Vacant
Adm.
Dwi Anik
Elektrik, Autowalk
CREW Civil Genset,Panel MV&LV BAS & ME CHILLER & AC PLUMBING & STP Safety CCTV Outsource Outsource Timsus Outsource Information Girl
& FA
Mulyono Yogo Faries Aris Widodo Dadang P. Ahmad Sigit Sugianto Kriswanto Candra N Rudiono Eva
Ali Suryadi Yudi Widya N Moch. Basri Muif Kariri Budiman Wadi Rio Desy K Ella
Abdul Hanan Ferry M. Arief Marley Ameru Syaifudin Ahmad Dikki Liandik Vacant Arif Abdur Vacant
Mas'ud Choirul S. Dwi Dermawan Dhani Ahmad Salis Vacant
Vacant Andy Nurkolis Nazhilul On Site
Vacant Hermanto Zainal
Iwan Herwanto Vacant
Adhi Yudistira
Firman
Abdul Muis
M. Faisal A.M
Alfan Dikky
Dimas
Vacant
5-3
No. Dokumen : 008/ENG/SK/VIII/2021
No. Terbit : -
DOKUMEN MANUAL SISTEM No. Revisi : -
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tanggal : 13-08-2021
Halaman : -
EKTUR DOC
SP
NERAL MANAGER GM
Vicky Ratih
Amin Ponco
Achier Achzani Sugiharto (plt) Samsul M Andrian Heldi Sirojudin Suwarno(plt) Sugiharto(plt)
Gunadi Vacant Eva K.
Jouvies C
Elektrik, Autowalk
CREW Civil Genset,Panel MV&LV BAS & ME CHILLER & AC PLUMBING & STP
& FA
Alfan Dikky
Dimas
Vacant
5-4
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Bentuk organisasi perusahaan di PT Dwijaya Manunggal adalah bentuk piramida. Bentuk ini
banyak diterapkan dalam perusahaan, terlebih dalam perusahaan perusahaan milik Negara
(BUMN). Bentuk ini cocok untuk lingkungan birokratis dimana pengambilan keputusan dipegang
oleh setiap orang diatasnya. Semakin ke atas semakin sedikit jumlah personelnya tetapi semakin
besar tanggungjawabnya. Kedudukan tertinggi berada di Direktur yang membawahi General
Manager. General Manager membawahi Manager. Manager membawahi Senior Supervisor. Senior
Supervisor membawahi Supervisor. Supervisor membawahi Staff. Staff membawahi Crew. Dari
susunan organisasi tersebut, masing-masing komponen bertanggungjawab terhadap tugas dan
wewenang yang diberikan. Apabila salah satu komponen tidak melaksanakan tugas dan
wewenangnya dengan baik, maka akan mengakibatkan tidak sehatnya suatu organisasi. Penjelasan
tugas dan wewenang tiap-tiap komponen yang bertanggungjawab dalam stuktur organisasi pada
PT Dwijaya Manunggal sebagai berikut :
5-5
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
5-6
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Kompetensi seseorang dalam bertugas pada suatu organisasi harus dipastikan memadai untuk
bidang yang dibutuhkan. Kompetensi seseorang ditentukan dari pelatihan atau pengalaman dan
5-7
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait dengan kompetensi tersebut. Organisasi harus
mengidentifikasi keperluan pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungandan sistem manajemen
lingkungan. Organisasi harus memberikan pelatihan atau cara lain untuk memenuhi keperluan
tersebut dan menyimpan rekaman yang terkait. Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan
memelihara prosedur untuk memastikan orang yang bekerja untuk atau atas nama organisasi
memahami tentang:
5-8
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Pimpinan puncak memiliki tanggung jawab kunci untuk membangun kesadaran dan motivasi para
pegawainya melalui penjelasan mengenai nilai-nilai lingkungan dari organisasi, pengkomunikasian
komitmen terhadap kebijakan lingkungan, dan mendorong setiap orang yang bekerja untuk atau
atas nama organisasi untuk memahami pentingnya mencapai tujuan dan sasaran lingkungan yang
menjadi tanggung jawab mereka. Komitmen dari setiap orang yang dijiwai nilai-nilai lingkungan
yang disepakati bersama adalah kunci dalam melaksananakan suatu sistem manajemen lingkungan
dari kertas kerja menjadi suatu proses yang efektif.
Organisasi harus memastikan bahwa semua pegawai yang bekerja untuk dan atas nama organisasi
menyadari pentingnya kesesuaian terhadap kebijakan lingkungan dengan persyaratan sistem
manajemen lingkungan, peran dan tanggung jawab mereka dalam sistem manajemen lingkungan,
aspek lingkungan penting yang potensial atau nyata dan dampak yang terkait dari pekerjaan mereka,
manfaat perbaikan kinerja dan konsekuensinya apabila melanggar ketentuan sistem manajemen
lingkungan yang berlaku. Selain itu, Personal yang menjalankan tugas yang dapat menyebabkan
dampak penting terhadap lingkungan haruslah orang yang kompeten atas dasar pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang memadai.
Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan perusahaan kepedulian dan kompetensi setiap
pimpinan dan karyawan sangat diperlukan. Setiap pimpinan dan karyawan PT Dwijaya Manunggal
seharusnya memiliki kepedulian terhadap Sistem Manajemen Lingkungan perusahaan dan memiliki
kompetensi untuk melaksanakan program lingkungan perusahaan dan mampu menyelesaikan
permasalahan yang muncul terkait dengan aspek lingkungan di setiap lokasi kerja masing-masing.
Untuk meningkatkan kepedulian dan kompetensi pimpinan dan karyawan, maka diadakan berbagai
pelatihan yang menunjang dan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab manajemen dan karyawan,
kebutuhan operasional perusahaan, dan persyaratan dari peraturan perundangan atau persyaratan
lainnya yang diacu oleh perusahaan.Prosedur penentuan kebutuhan dan pelaksanaan pelatihan
pada PT Dwijaya Manunggal dapat dilihat pada Gambar 5.3.
5-9
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Kekurangan kebutuhan
kompetensi karyawan
Melaksanakan pelatihan
PT Dwijaya Manunggal telah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi karyawan yang sesuai
dengan QP-622 tentang pelatihan, kepedulian dan kompetensi. Pelaksanaan pelatihan ini
merupakan tanggung jawab Unit Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang berada di bawah Human
Capital Department (Departemen Sumber Daya Manusia). Jenis pelatihan yang diadakan oleh
Dwijaya Manunggal terdapat pada Tabel 5.1.
5-10
No. Dokumen : 01-SML-Royal Plaza
No. Terbit : -
DOKUMEN MANUAL SISTEM No. Revisi : -
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tanggal : 13-08-2021
Untuk setiap pelatihan diatas, Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap pelatihan yang direncanakan berdasarkan pada program yang memiliki aspek dan
dampak lingkungan penting. Dari RAB ini nantinya akan dipilih pelatihan yang akan dijalankan pada semester ini berdasarkan kemampuan perusahaan
dalam hal urgenitas dan financial. RAB tiap rencana pelatihan dapat dilihat pada Tabel 5.2.
5-11
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Dari uraian tabel RAB di atas, PT Dwijaya Tunggal menetapkan bahwa kegiatan pelatihan yang
akan dijalankan pada semester ini sesuai dengan kemampuan perusahaan adalah Pelatihan SML
5-12
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
dan pelatihan monitoring dan perawatan IPAL. Dari pelaksanaan pelatihan tersebut, diperlukan
pengelolaan yang baik agar kompetensi, pelatihan dan kepedulian karyawan terhadap Manajemen
Lingkungan PT Dwijaya Manunggal dapat terbentuk. Untuk itu, perlu diberlakukan beberapa
ketentuan dan acuan pelaksanaan yaitu sebagai berikut :
1. Pelatihan lingkungan dapat berupa pelatihan formal (kelas dan pelatihan informal
(briefing).
2. Semua karyawan (karyawan baru dan lama) harus mendapat pelatihan yang memadai sesuai
peran, tanggung jawab dan kewenangannya dalam melaksanakan dan memelihara
berjalannya Sistem Manajemen Lingkungan.
3. Pelatihan bagi karyawan baru akan diberikan pada setiap ada penerimaan karyawan, dengan
memasukkan materi pengenalan terhadap Sistem Manajemen Lingkungan, antara lain:
prinsip SML, kebijakan lingkungan, aspek lingkungan, tujuan dansasaran, serta program
manajemen lingkungan.
4. Karyawan yang tempat bekerjanya menjadi aspek dan dampak lingkungan penting, akan
memperoleh pelatihan khusus dan spesifik, dimana jenis pelatihan yang diberikan didasari
oleh penilaian terhadap pendidikan formal, pengalaman, pelatihan yang pernah diterima,
tugas, tanggung jawab, dan kewenangannya.
5. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan
1. Paling sedikit 1 tahun sekali masing-masing bagian/bidang yang menimbulkan dampak
lingkungan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan lingkungan bagi karyawan yang
bekerja di bagian atau bidangnya.
2. Identifikasi kebutuhan pelatihan harus mencakup satu atau lebih topik sebagai berikut:
▪ Masalah-masalah lingkungan;
▪ Pencegahan dan pengendalian dampak lingkungan penting;
▪ Elemen-elemen kunci Sistem Manajemen Lingkungan; Kebijakan lingkungan,
aspek lingkungan, peraturan hukum dan persyaratan lainnya, tujuan dan sasaran,
program manajemen lingkungan;
3. Hasil identifikasi kebutuhan pelatihan lingkungan didokumentasikan dan diserahkan
kepada Legal Manager.
5-13
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
6. Perencanaan Pelatihan
1. Legal Manager mengevaluasi kebutuhan pelatihan lingkungan seluruh bagian/bidang,
mengidentifikasi tipe pelatihan (internal atau ekstemal), memilih dan menetapkan
instruktur, menyusun jadwal dan rencana pelatihan (biaya, tempat, waktu, kegiatan).
2. Rencana pelaksanaan pelatihan lingkungan perusahaan didokumentasikan pada formulir
yang disiapkan oleh Legal Manager dan disahkan oleh General Manager.
3. Rencana pelaksanaan pelatihan lingkungan yang telah disahkan oleh General Manager
diinformasikan dan dikomunikasikan kepada masing-masing Manager. Atas dasar
informasi jumlah peserta, instruktur, lembaga pelaksanaan, fasilitas yang diperlukan,
kegiatan yang dilakukan, maka Legal Manager membuat rencana anggaran pelaksanaan
pelatihan untuk mendapatkan persetujuan General Manager.
7. Pelaksanaan Pelatihan
1. Pelaksanaan pelatihan terdiri dari dua jenis, yaitu: pelatihan inhouse (internal) dan
pelatihan exhouse (eksternal)
2. Pelatihan eksternal dilaksanakan berdasarkan persetujuan General Manager atas:
▪ Usulan Departemen Legal atas dasar rencana kerja
▪ Usu;an bagian/bidang
▪ lnstruksi/arahan General Manager.
▪ Atas dasar persetujuan General Manager, Departemen Legal melakukan
pendaftaran peserta ke lembaga Pelatihan Pelaksanaan. Pelatihan internal
dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari General Manager.
3. Pelaksanaan pelatihan intemal menghubungi bagian/ bidang yang terkait sebagai
peserta pelatihan untuk memberikan daftar peserta.
4. Mempersiapkan bahan dan peralatan pelatihan, antara lain: ruangan, materi dan
perlengkapan pelatihan, dan kesediaan instruktur pelatihan.
5. Evaluasi pelaksanaan pelatihan di akhir pelatihan dengan menyebarkan kuesioner
yang diisi oleh peserta pelatihan.
6. Pelatihan yang dilakukan di luar rencana yang telah ditetapkan harus mendapat
persetujuan General Manager.
8. Rekaman Pelatihan
5-14
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Dalam hal aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungannya organisasi harus membuat dan
memelihara prosedur untuk :
Komunikasi merupakan salah satu penunjang jalannya sebuah Sistem Manajemen Lingkungan
yang baik di sebuah perusahaan. Komunikasi antar elemen dalam perusahaan maupun dengan
pihak-pihak terkait di luar perusahaan sangat diperlukan. Prosedur komunikasi Sistem Manajemen
Lingkungan pada PT Dwjaya Manunggal dibagi menjadi komunikasi terhadap pihak internal dan
eksternal.PT Dwjaya Manunggal telah menetapkan prosedur komunikasi dengan pihak internal,
yaitu manajemen dan karyawan dalam PT Dwjaya Manunggal, maupun dengan pihak eksternal
yaitu pihak-pihak yang terkait dengan PT Dwjaya Manunggal. Di PT Dwjaya Manunggal sudah
terdapat komunikasi internal dan ekstemal sebagai kebutuhan Sistem Manajeman Lingkungan.
Komunikasi merupakan salah satu bagian yang dapat menunjang sebuah Sistem Manajemen
Lingkungan dalam sebuah perusahaan.
Komunikasi internal penting untuk memastikan penerapan sistem manajemen lingungan secara
efektif. Metode komunikasi internal dapat mencakup pertemuan tim kerja secara teratur, edaran
berita, buletin, papan pengumuman dan intranet.Prosedur komunikasi internal terdiri dari
mekanisme informasi dari manajemen puncak kepada karyawan dan mekanisme informasi dari
5-15
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
karyawan kepada manajemen puncak. Oleh sebab itu, komunikasi internal karyawan merupakan
hal yang penting karena karyawan ialah pekerja lini depan sehingga mereka seringkali merupakan
sumber informasi dan ide yang brilian bagi perusahaan. Berikut ini adalah prosedur komunikasi
internal pada PT Dwjaya Manunggal dari manajemen puncak kepada karyawan:
Topik utama dari komunikasi internal Manajemen puncak ke karyawan meliputi Kebijakan
lingkungan, tujuan, dan target, Peran dan tanggung jawab manajemen lingkungan, Evaluasi
kinerja lingkungan perusahaan supaya sesuai dengan tujuan dan target lingkungan, Kebijakan dan
prosedur lingkungan, serta situasi bahaya dan keadaan darurat.
5-16
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Disamping itu, prosedur yang dimiliki PT Dwjaya Manunggal untuk komunikasi internal dari
karyawan kepada manajemen puncak ialah sebagai berikut :
1. Semua karyawan bertanggung jawab untuk melaporkan keadaan lingkungan yang berbahaya
dan darurat sesegera mungkin setelah terjadi. Hal-hal tersebut dilaporkan kepada kepala
bagian, kepala departemen dan kemudian disampaikan pada manajer lingkungan.
2. Manajer lingkungan perusahaan berkewajiban menyusun dan memelihara laporan
mengenai kinerja lingkungan. Manajer lingkungan melaksanakan investigasi dan koreksi
terhadap laporan tersebut. Hal ini dilakukan selama enam bulan sekali.
3. Pengkomunikasian hasil dari investigasi atau perbaikan terhadap laporan kinerja
lingkungan tersebut merupakan tanggung jawab dari manajer departemen. Hal ini
dilakukan selama enam bulan sekali.
Komunikasi ekternal dengan pihak-pihak berkepentingan dapat menjadi alat yang penting dan
efektif untuk manajemen lingkungan. Metode proaktif dapat meningkatkan keefektifan
komunikasi eksternal. Organisasi sebaiknya mempertimbangkan biaya dan manfaat yang potensial
dari berbagai pendekatan yang berbeda dalam mengembangkan rencana komunikasi yang tepat
untuk keadaan tertentu. Organisasi sebaiknya juga mempertimbangkan apakah akan
melaksanakan komunikasi secara eksternal kepada pihak-pihak berkepentingan tentang aspek-
aspek lingkungannya termasuk yang terkait dengan rantai pasokan bahan baku dan rantai
produknya. Metode komunikasi eksternal dapat mencakup laporan tahunan, edaran berita, website
dan pertemuan dengan masyarakat.
Metode komunikasi dengan pihak luar pada Dwjaya Manunggal meliputi prosedur untuk
menerima, mendokumentasikan, dan menanggapi kritik dan saran dari pihak-pihak yang
berkepentingan. PT Dwjaya Manunggal menggunakan beberapa metode dalam menerapkan
komunikasi eksternal yang efektif. Metode tersebut meliputi open house, media massa, diskusi
formal dengan Bapedal/Departemen LH, komunitas representatif, dan pemimpin bisnis lokal.
Sedangkan untuk mengetahui pandangan dari pihak-pihak terkait lainnya, Dwjaya Manunggal
menggunakan beberapa metode yatu melalui surat kabar, survei, dan pertemuan formal dengan
5-17
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
manajemen representatif dari pihak luar, pertemuan informal dengan masyarakat sekitar
perusahaan. Berikut ini ialah prosedur untuk mengelola komunikasi dari pihak luar PT Dwjaya
Manunggal:
1. Pertanyaan, kritik atau saran dan komunikasi dari pihak luar (yang diterima lewat surat, fax,
telepon atau personal) mengenai Sistem Manajemen Lingkungan perusahaan atau kinerja
lingkungannya dapat diterima oleh Manajemen Representatif termasuk General Manager
maupun Manager. Komunikasi tersebut dikaji ulang dan ditanggapi oleh Manager
Departemen atau Manajer Representatif Lingkungan.
2. Komunikasi dengan badan perundangan ditangani oleh manajer lingkungan organisasi yang
memelihara rekaman dan data-data kinerja lingkungan perusahaan. Hal ini dilakukan selama
enam bulan sekali.
3. Pendokumentasian dari komunikasi tertulis dalam permasalahan lingkungan dikelola oleh
Legal Manager, sedangkan komunikasi dari pihak luar yang tidak tertulis didokumentasikan
lewat rekaman telepon.
4. Rekaman dari tanggapan semua komunikasi eksternal dikelola oleh Manajer Legal. Hal ini
dilakukan selama enam bulan sekali. Selain itu, PT Dwjaya Manunggal juga memiliki prosedur
untuk mengkomunikasikan kinerja
Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam media cetak atau elektronik untuk
menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan interaksinya sertamemberikan petunjuk
dokumentasi yang terkait.Tujuan dokumentasi adalah untuk menyediakan informasi penting bagi
5-18
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
para pegawai dan pihak-pihak berkepentingan. Sesuai dengan perencanaan awal untuk menjaga
Sistem Manajemen Lingkungan perusahaan dapat dilaksanakan dan dipelihara dengan baik, maka
diperlukan sebuah metode yang menyediakan informasi mengenai Sistem Manajemen
Lingkungan ini secara terperinci dan spesifik kapanpun dibutuhkan perusahaan. Oleh sebab itu,
proses pendokumentasian diperlukan dalam proses pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan.
Proses dokumentasi dari Sistem Manajemen Lingkungan ini meliputi: kebijakan lingkungan, tujuan
dan target, penjabaran ruang lingkup Sistem Manajemen Lingkungan, dan elemen utama beserta
interaksinya dan dokumen keefektifan Sistem Manajemen Lingkungan. Berbagai dokumen dapat
disimpan dalam beberapa media (kertas, elektronik, foto-foto, poster) yang bermanfaat, mudah
dibaca dan dimengerti serta dapat diakses oleh semua orang yang perlu informasi yang terkandung
di dalamnya. Keuntungan yang didapat dengan penyimpanan dokumen secara elektronik,
diantaranya adalah kemudahan untuk pemutahiran data/informasi, pengendalian akses kontrol,
dan memastikan bahwa semua pengguna menggunakan dokumen-dokumen yang paling sahih
(valid). Contoh dari dokumen PT Dwijaya Manunggal yang dikelola, dikaji ulang, dan diperbaharui
setiap tahun ialah SOP dan instruksi kerja WWTP. Tingkatan dokumen dalam Sistem Manajemen
Lingkungan dapat dilihat pada Gambar 5.4. Struktur dokumen dari Sistem Manajemen Lingkungan
PT Dwijaya Manunggal sebagai berikut:
5-19
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Merupakan dokumen yang berisi tentang komitmen perusahaan dalam mengurangi dampak
lingkungan terutama dampak lingkungan penting, dan meningkatkan kinerja lingkungan
perusahaan.
Merupakan manual yang berisi tentang uraian dari Sistem Manajemen Lingkungan yang
ditetapkan oleh PT Dwijaya Manunggal yang mencakup elemen-elemen Sistem Manajemen
Lingkungan mulai dari perencanaan hingga pengkajian ulang manajemen. Manual ini merupakan
panduan dan kerangka kerja dalam pelaksanaan program yang mendukung pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan.
Merupakan prosedur yang berhubungan dengan Sistem Manajemen Lingkungan dan merupakan
penjelasan lebih rinci terhadap sub elemen dari Sistem Manajemen Lingkungan. Fungsinya adalah
untuk menjadi acuan dan mempermudah pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan.
Merupakan langkah-langkah kerja yang dilaksanakan oleh seluruh pekerja dalam perusahaan.
Petunjuk kerja ini merupakan penjabaran dari prosedur kerja. Beberapa petunjuk juga mengacu
pada berbagai bahan rujukan yang digunakan di PT Dwijaya Manunggal, seperti informasi
teknik pengoperasian produksi, spesifikasi bahan baku, dan lain-lain.
Formulir merupakan penetapan format, pencatatan data Sistem Manajemen Lingkungan yang
diperlukan, sedangkan catatan Sistem Manajemen Lingkungan berisi informasi dan data yang
merupakan bukti obyektif suatu kegiatan, pelaksanaan tugas atau hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan.
Prinsip dasar pengendalian dokumen adalah memastikan bahwa informasi yang tepat tersedia di
tempat yang benar, di waktu yang tepat, dan revisi yang sesuai. Suatu hal yang nampaknya remeh
5-20
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
dalam bekerja tetapi pada kenyataannya sering ditemui adalah masalah ketika berusaha
menemukan suatu dokumen/ informasi, khususnya pada saat paling dibutuhkan.
Pengendalian dokumen sistem manajemen lingkungan adalah penting untuk memastikan bahwa:
Fungsi lain pengendalian dokumen adalah menciptakan konsistensi dalam bekerja melalui
penetapan standar-standar kerja (spesifikasi, urutan kerja, dlsb) dan penggunaan dokumen resmi
terakhir yang diakui oleh perusahaan tersebut. Sebagian perusahaan mengakui keuntungan
5-21
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
mekanisma pengendalian semacam demikian dan menyatakan bahwa cara kerja mereka lebih rapi
dan sistematik. Tetapi di lain pihak, pengendalian dokuman ini juga disalahkan sebagai penyebab
tersitanya waktu dan tenaga untuk membuat, merevisi, menarik kembali dan memusnahkan
dokumen-dokumen tersebut. Banyak perusahaan bahkan terjebak pada kenyataannya Sistem
Manajemen Lingkungan mereka semata-mata didominasi oleh kegiatan administrasi semata dari
pengendalian dokumen dan catatan-catatan lingkungan. Di dalam proses pengendalian dokumen,
PT Dwijaya Manunggal membuat dan memelihara prosedur untuk dijadikan pedoman mengenai
pengendalian dokuman yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
Dokumen yang dikelola dalam pengendalian dokumen antara lain Manual Sistem Manajemen
Lingkungan, Prosedur lingkungan pada setiap fasilitas di perusahaan, Proses/aktivitas dari
prosedur yang spesifik dan instruksi kerja, Formulir dan data yang digunakan untuk tujuan Sistem
Manajemen Lingkungan. Secara umum, Prosedur pengendalian dokumen yang dilakukan PT
Dwijaya Manunggal antara lain:
5-22
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
2. Penggandaan Dokumen
a) Setiap dokumen setelah disahkan selalu digandakan terlebih dahulu agar jumlahnya sesuai
dengan prosedur
3. Penerbitan Dokumen
a) Setiap penerbitan dokumen selalu dibubuhi dengan identifikasi yang meliputi nama
dokumen, nomor dokumen, nomor revisi, tanggal penerbitan, dan pengesahan.
b) Semua dokumen yang didistribusikan harus dikembalikan dan cetak dalam daftar induk
dokumen atau agenda pengiriman/penerimaan.
4. Pemakaian dan Keberadaan Dokumen
a) Semua kegiatan produksi dan pengendalian lingkungan mengacu pada dokumen yang sah.
b) Dokumen yang digunakan selalu dokumen yang jelas, yang mudah dibaca dalam proses
pengendalian lingkungan.
c) Dokumen yang dipakai sebagai acuan kerja berada di tempat kerja.
5. Penyimpanan dan Perawatan dokume
a) Penyimpanan dokumen diletakkan bersama daftar induk dokumen
b) Semua dokumen disimpan dan diraat unuk keamanan, kemudahan dan kecepatan dalam
penangannya.
c) Secara berkala dokumen yang disimpan diperiksa dan dokumen yang tidak terpakai harus
disingkirkan dari file.
6. Perubahan dokumen
a) Setiap perubahan dokumen dicatat dan disesuaikan dengan kesepakatan prosedur kerja
tentang pengendalian dokumen
b) Perubahan dokumen dan data harus diidentifikasi secara jelas dan tercatat di dalam buku
induk perubahan dokumen
7. Pemusnahan Dokumen
a) Dokumen yang sudah dinyatakan tidak berlaku segera dimusnahkan
8. Revisi Dokumen
Revisi dokumen adalah tanda atau keterangan pada dokumen yang menunjukkan bahwa yang
sedang dihadapi adalah dokumen yang telah mengalami revisi (perubahan) sekian kali PT Dwijaya
Manunggal menulis seratus revisi ini dengan pernyataan : Revisi Ao, Revisi A1, Revisi A2, dan
5-23
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
seterusnya. Daftar induk dokumen adalah daftar yang memuat nomor/judul dokumen/identifikasi
lainnya, status revisi dokumen. Di dalam daftar induk itu dicatat informasi yang penting mengenai
Suatu dokumen, misalnyaPihak yang membuat dokumen, Pihak yang menyetujui pemberlakuan
dokumen, Nomor dokumen dan pihak-pihak yang menerima salinan dokumen
A. Umum
a) Daftar distribusi dokumen dikelola oleh Manajemen Representatif. Salinan dokumen yang
diatur diidentifikasi oleh stempel dan tanda tangan, tergantung dari tipe dokumennya.
b) Distribusi dokumen dapat dikendalikan atau tidak tergantung kepada jenis dokumen.
c) Salinan dokumen yang tidak dikendalikan hanya untuk tujuan ilustratif, instruksional dan
distribusi eksternal saja. Sedangkan semua dokumen yang dikendalikan ditandai dengan
nomor dan tanggal revisi.
d) Manajemen Representatif bertanggung jawab untuk penyisihan dokumen yang kadaluarsa
supaya tidak dipergunakan kembali.
e) Manajemen Representatif bertanggung jawab atas penyisihan dokumen yang telah
kadaluarsa dari dokumen lainnya. Manajemen Representatif juga bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa perubahan terhadap dokumen yang dikembalikan telah
dimengerti, didistribusikan dan dikomunikasikan kepada unit departemen perusahaan
yang terkait.
f) Semua dokumen yang dikendalikan telah terdaftar dalam daftar dokumen Sistem
Manajemen Lingkungan. Daftar tersebut menunjukkan tanggal revisi dan orang-orang yang
merevisinya.
B. Manual Sistem Manajemen Lingkungan
a) Salinan dari manual Sistem Manajemen Lingkungan telah diberi nomor secara urut.
5-24
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
b) Distribusi dari salinan yang dikendalikan merupakan tanggung jawab dari Manajemen
Representatif. Salinan yang dikendalikan penyebarannya di cap dengan stempel
“Controlled” dengan tanggal distribusinya. Sedangkan salinan yang tidak dikontrol telah
dicap dengan stempel “ Uncontrolled-For Reference Only”.
c) Daftar pendistribusian dokumen yang dikendalikan dipelihara oleh Manajemen
Representatif. Setiap pihak yang menggunakan salinan yang dikendalikan bertanggung
jawab atas salinan tersebut.
d) Salinan dari manual Sistem Manajemen Lingkungan yang tidak dikontrol dapat
didistribusikan di luar perusahaan (misalnya pada konsumen) dan telah dicap dengan
stempel “ Uncontrolled-For Reference Only”.
C. Prosedur Kerja Pada Fasilitas Kegiatan
a) Setiap pengkajian ulang dari prosedur kerja pada fasilitas kegiatan telah dikendalikan pada
setiap dokumen dan merupakan tanggung jawab dari Manajemen Representatif.
b) Prosedur kerja pada fasilitas kegiatan telah dispesifikasikan pada daftar distribusi.
c) Manajemen Representatif bertanggung jawab atas distribusi dari prosedur yang baru dan
telah direvisi. Salinan dari daftar distribusi ini telah ditandatangani dan diberi tanggal oleh
Manajemen Representatif dan telah ditandatangani juga oleh setiap penerima dan pemakai
prosedur tersebut.
d) Saat seorang individu yang baru telah ditambahkan pada distribusi prosedur yang
e) dikendalikan maka individu tersebut diharapkan memberitahu Manajemen Representatif.
Manajemen Representatif bertanggung jawab untuk memperbaharui daftar distribusi
tersebut.
f) Manajemen Representatif bertanggung jawab untuk mengkoordinasi pelaksanaan
g) prosedur kerja pada fasilitas kegiatan, seperti pada pendokumentasian hasil-hasil pelatihan.
Bukti dari terpeliharanya pelatihan tersebut terdapat dalam rekaman pelatihan karyawan.
h) Pengendalian dari formulir, daftar pertanyaan dan data yang digunakan untuk tujuan Sistem
Manajemen Lingkungan memiliki proses yang sama seperti di atas yaitu langkah (a) hingga
(e).
D. Prosedur Spesifik atau Instruksi Kerja pada Proses atau Aktivitas Kegiatan
5-25
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
a) Pengkajian ulang prosedur spesifik pada aktivitas perusahaan dikendalikan pada setiap
prosedur dan merupakan tanggung jawab Manajemen Representatif
b) Distribusi dari prosedur spesifik pada aktivitas perusahaan telah dispesifikasi pada daftar
distribusi dan salinan yang dikendalikan telah dicap dengan stempel “Controlled” dengan
tanggal distribusinya.
c) Manajemen Representatif bertanggung jawab atas distribusi dari prosedur spesifik pada
aktivitas perusahaan. Salinan dari daftar distribusi ini telah ditandatangani dan diberi
tanggal oleh Manajemen Representatif dan telah ditandatangani juga oleh setiap penerima
dan pemakai prosedur tersebut.
d) Manajer departemen atau manajer fungsional bertangung jawab untuk mengkoordinasi
pelaksanaan prosedur spesifik pada aktivitas perusahaan, seperti pada pendokumentasian
hasil-hasil pelatihan. Bukti dari terpeliharanya pelatihan tersebut tedapat dalam rekaman
pelatihan karyawan.
Operasi dan aktivitas perusahaan memerlukan pengendalian untuk memastikan bahwa kebijakan
lingkungan telah dilakukan dan tujuan serta target lingkungan telah tercapai. Karena operasi dan
aktivitas perusahaan merupakan proses yang kompleks dan aspek lingkungan merupakan hal yang
signifikan maka pengendalian ini memerlukan sebuah prosedur. Prosedur ini dapat membantu
organisasi untuk memastikan kesesuaian dengan perundangan dan memiliki kinerja lingkungan
yang konsisten. Prosedur ini juga dapat mengendalikan kemungkinan terjadinya penyimpangan
kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan. Prosedur tersebut juga berfungsi untuk
mengidentifikasikan aspek lingkungan dari barang dan jasa yang digunakan oleh organisasi.
Kegiatan operasi yang terdapat dalam prosedur telah diidentifikasikan dan direncanakan sesuai
dengan aspek penting lingkungan. Kegiatan operasi tersebut seharusnya konsisten dengan
kebijakan, tujuan, dan target lingkungan. Pengendalian operasional dapat mengambil berbagai
bentuk, seperti prosedur, instruksikerja, pengendalian secara fisik, penggunaan tenaga-tenaga
terlatih atau kombinasi darisemua itu. Pilihan metode pengendalian spesifik tersebut tergantung
dari berbagai faktor,seperti keterampilan dan pengalaman dari orang yang melakukan operasi
5-26
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Selain prosedur, instruksi kerja, dan mekanisme pengendalian lainnya, pengendalian operasional
termasuk ketentuan untuk pengukuran dan evaluasi serta untuk penentuan apakah kriteria operasi
dipenuhi. Organisasi dapat memilih prosedur untuk meningkatkan kemampuannya untuk
melaksanakan pengendalian secara konsisten. Pengendalian operasional dapat menjadi komponen
yang penting dari program lingkungan organisasi. Pengendalian operasional sebaiknya
disampaikan dalam pelatihan kepada orang-orang yang telibat dalam fungsi pengendalian untuk
memastikan bahwa pengendalian operasional sesuai yang direncanakan.Diagram pengendalian
operasional pada PT Dwijaya Maunggal terdapat pada Gambar 5.5:
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun prosedur untuk mengendalikan operasi
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan proses yang dapat menimbulkan aspek lingkungan yang memiliki dampak
signifikan pada lingkungan dan kemudian mempertimbangkan tipe dan metode pengendalian
yang dibutuhkan untuk mencegah atau mengelola dampak tersebut.
2. Menyiapkan sketsa prosedur dan mengkaji ulang prosedur tersebut dengan beberapa
orang yang akan melaksanakan prosedur tersebut. Hal ini untuk memastikan bahwa prosedur
akurat dan dapat diterapkan. Gambar 5.5 Diagram pengendalian operasional pada PT Dwijaya
Maunggal
5-27
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Proses :
1. Siapkan bahan kimia penunjang proses pengoperasian unit STP, sesuai dengan
WI/ROYAL/STP/02
2. Lakukan Pembersihan Grit Chamber, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/03
3. Lakukan Pengoperasian FOG Trap, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/04
4. Lakukan Pengoperasian Unit Biological treatment, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/05
5. Lakukan Perawatan equipment STP, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/06
Akhir :
5-28
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Kesiagaan dan tanggap darurat adalah tanggung jawab setiap organisasi untuk menetapkannya yang
sesuai untuk kebutuhan organisasi. Dalam penetapan prosedurnya, organisasi tersebut sebaiknya
memasukkan pertimbangan sebagai berikut:
Persiapan terhadap situasi bahaya atau bencana perlu ditetapkan untuk menanggapi kejadian yang
tidak direncanakan. PT Dwijaya Manunggal memiliki prosedur untuk mengidentifikasi potensi
situasi darurat dan kecelakaan, yang dapat menimbulkan dampak lingkungan, serta bagaimana
5-29
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
organisasi akan bertindak dalam situasi tersebut, seperti yang disyaratkan oleh elemen SML. Usaha
penanggulangan keadaan darurat tersebut bertujuan untuk meminimalkan cidera dan korban jiwa,
kerusakan harta benda dan pencemaran terhadap lingkungan. Prosedur menghadapi keadaan
darurat dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Oleh karenanya, kesiagaan terhadap situasi darurat hanya dapat dilakukan dengan pelatihan terus
menerus, simulasi-simulai di lapangan, pemeliharaan alat-alat secara prima, dan uji coba alat-alat
secara periodik.
Suatu kondisi darurat adalah keadaan yang belum terjadi dan diharapkan tidak terjadi tetapi jika
tidak ada persiapan yang memadai dalam arti tata cara, peralatan, manusia maka dalam banyak
kasus keadaan darurat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Pengetahuan dan
ketrampilan dalam menghadapi suatu jenis kondisi darurat harus dikuasai walaupun hal tersebut
tidak pernah terjadi.Dengan daftar potensi darurat, perusahaan mengetahui jenis-jenis dampak dan
sumbernya sehingga dapat dibuat skenario penangananannya jika hal itu terjadi.
Latihan dan gladi resik secara berkala akan dilakukan untuk memastikan bahwa prosedur
kesiagaan dan ketanggapan darurat yang dibuat tersebut telah sesuai dengan kebutuhan terhadap
penaggulangan potensi keadaan darurat yang mungkin terjadi. Prosedur tersebut memuat
tindakan pencegahan pencemaran dan usaha mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.
Prosedur kesiagaan dan ketanggapan darurat ini akan ditinjau ulang dan diperbaiki secara berkala.
Prosedur ini juga telah diuji coba dengan cara dipratekkan. Perbaikan prosedur tersebut dilakukan
setelah kecelakaan atau kejadian darurat sesungguhnya. Untuk menghindari terjadinya resiko atau
keadaan yang tidak berkaitan terkait kondisi operasional perusahaan, PT Dwijaya Manunggal telah
5-30
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
membuat beberapa petunjuk manual mengenai penggunaan alat kerja maupun prosedur–prosedur
kerja.
Elemen SML mengharuskan organisasi mempunyai suatu prosedur yang digunakan sebagai
menghadapi bahaya darurat yang efektif pelaksanaannya dan dapat meminimisasi dampak
lingkungan yang ditimbulkan pada saat terjadi keadaan darurat dan setelah kedaan darurat terjadi.
Di bawah ini adalah prosedur menghadapi keadaan darurat dan model daftar peralatan
pencegahan dan pengelolaan kedaruratan. Uraian prosedur kesiapsagaan dan ketanggapan
darurat di PT Dwijaya Manunggal sebagai berikut:
1. Apabila terjadi keadaan darurat di suatu tempat keria, Supervisor membunyikan alarm atau
isyarat lainnya agar diketahui oleh karyawan dan menghubungi lembaga atau petugas keadaan
darurat terkait sesuai dengan jenis keadaan darurat yang terjadi.
2. Penanggung jawab keadaan darurat memberi petunjuk, instruksi sesuai jenis keadaan
darurat yang perlu diambil dalam penanggulirrgan keadaan darurat termasuk evakuasi bila
diperlukan.
3. Sebelum pemulihan dilakukan, koordinasikan terlebih dahulu dengan Tim Tanggap
Darurat (Tim Komunikasi) apakah pemulihan sudah dapat dilaksanakan.
4. Apabila pemulihan telah disetujui untuk dilaksanakan, maka lakukan pemulihan keadaan
sebagaimana mestinya.
5-31
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
6 BAB 6
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN
Pemantauan dan pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan atau target yang
dicanangkan sebelumnya oleh perusahaan telah tercapai. Suatu Sistem Manajemen Lingkungan
(SML) harus memiliki prosedur untuk memastikan tercapainya tujuan lingkungan dan program-
program yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya akan digunakan untuk melakukan pemantauan
kinerja SML sebagai bagian yang terkait dengan keseluruhan proses produksi barang dan jasa.
Melalui hasil pemantauan tersebut selanjutnya dilakukan analisis mengenai efisiensi kinerja
lingkungan yang telah dilakukan dan menggali inti permasalahannya untuk mencegah timbulnya
dampak negatif terhadap lingkungan ataupun kerugian pada pihak perusahaan. Untuk melakukan
pengukuran dan pemantauan secara tepat, diperlukan sebuah prosedur untuk:
▪ Memantau karateristik kunci dari aktivitas pusat perbelanjaan yang memiliki dampak
lingkungan, yaitu dihasilkannya air limbah domestik.
▪ Mengetahui kondisi kinerja lingkungan perusahaan (termasuk bagaimana mencapai tujuan
dan target dengan baik)
▪ Mengkalibrasi dan memelihara peralatan pemantauan, dan
▪ Mengevaluasi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
melalui audit internal
1. Melakukan pemantauan terhadap karateristik kunci dalam proses produksi. Beberapa teori
manajemen mengeluarkan konsep “ Vital Few ” yang merupakan sejumlah faktor terukur
untuk menentukan keluaran proses. Karateristik kunci berfungsi untuk menemukan
faktor – faktor tersebut dan bagaimana melakukan pengukuran terhadap tersebut. Sistem
pengukuran yang paling efektif menggunakan kombinasi dari pengukuran proses dan
pengukuran output atau keluaran. Pengukuran pada output hanya melihat pada hasil dari
6-1
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
sebuah aktivitas atau proses misalnya : kuantitas air limbah yang dihasilkan atau jumlah
kejadian tumpahan material.
2. Kalibrasi peralatan merupakan pengidentifikasian peralatan dan aktivitas yang langsung
berdampak pada kinerja lingkungan. Sebagai langkah awal, terlebih dahulu harus
menentukan karateristik kunci suatu proses yang telah ditentukan sebelumnya, beberapa
kalibrasi khusus dan pencegahan serta perbaikan. Hal ini dapat membantu untuk
memastikan keakuratan program pengamatan dan menjadikan karyawan mengetahui
peralatan yang harus digunakan untuk melakukan pemantauan lingkungan.
3. Penilaian kesesuaian dengan peraturan
Menentukan kesesuaian PT Dwijaya Manunggal dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Proses ini terdiri dari pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan pelanggaran.
4. Mengevaluasi kinerja lingkungan
Memperhatikan aspek-aspek lingkungan yang telah teridentifikasi dan kesesuaian tujuan
dan target dengan aspek lingkungan tersebut, dengan cara mencari informasi yang
dibutuhkan untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan dan target PT Dwijaya
Manunggal.
Prosedur yang digunakan untuk mengevaluasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
merupakan prosedur evaluasi kesesuaian kegiatan operasional yang mencakup keseluruhan
evaluasi ketaatan. Perusahaan menyimpan hasil evaluasi ketaatan yang telah dilakukan sebagai
bahan pertimbangan untuk evaluasi berikutnya. Prosedur evaluasi ketaatan PT Dwijaya Manunggal
adalah sebagai berikut :
6-2
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
PT Dwijaya Manunggal menetapkan dan memelihara prosedur untuk menentukan tanggung jawab
dalam hal pengidentifikasian ketidaksesuaian dalam aktivitas perusahaan. Ketidaksesuaian dengan
SML perlu ditangani lebih lanjut dan dilakukan penyelidikan serta ditetapkan tindakan yang perlu
diambil untuk memperbaiki dampak lingkungan yang terjadi apabila persyaratan SML tidak
terpenuhi. Setiap langkah perbaikan yang diambil dalam hal ini harus sesuai dengan permasahan
dan risiko yang terjadi sehingga tindakan yang diambil efektif.
6-3
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Laporan pertanggung jawaban atas tindakan perbaikan yang telah dilakukan harus disampaikan
dengan baik dan jelas. Dengan melakukan pengkajian ulang terhadap keefektifan dan tiap langkah
perbaikan serta pencegahan yang dilakukan, maka akan tercipta perbaikan yang berkelanjutan
dalam SML Dwijaya Manunggal yang juga menjadi komitmen perusahaan dan kebijakan
lingkungan. Adapun prosedur untuk menangani ketidaksesuaian tindakan perbaikan dan
pencegahan adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Menemukan permasalahan utama dalam ketidaksesuaian pelaksanaan SML.
Pengidentifikasian masalah juga dititikberatkan dalam usaha pengurangan sumber-sumber
pencemar yang berdampak pada lingkungan.
2. Identifikasi Penyebab Masalah
Menemukan sumber permasalahan melalui proses investigasi. Penyebab permasalahan
ketidaksesuaian, dapat berasal dari kelalaian manusia, kesalahan prosedur, kerusakan
peralatan disebabkan kondisi peralatan yang sudah tidak layak pakai atau kesalahan pada
desain SML itu sendiri.
3. Menentukan Alternatif-Alternatif Solusi yang Dapat Digunakan
Alternatif solusi dikembangkan oleh manajer masing – masing departemen terkait yang
bermasalah dengan ketidaksesuaian SML. Karena pihak yang melakukan tindakan
perbaikan adalah departemen itu sendiri, alternatif solusi yang diambil sebaiknya
merupakan tindakan yang bertujuan untuk mencegah hal yang sama terulang kembali
4. Melaksanakan Solusi yang Telah Ditetapkan
Solusi yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan menjadi tanggung jawab setiap karyawan
dalam departemen terkait. Salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah tindakan
perbaikan adalah sikap masing-masing individu atau karyawan dalam departemen
tersebut. Sedangkan yang memegang peran dan tanggung jawab untuk melakukan
pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan perbaikan adalah manajer dari departemen
yang memiliki masalah akan ketidaksesuaian.
5. Mendokumentasikan Solusi yang Diambil
Pendokumentasian ini bertujuan untuk mempermudah melakukan pengkajian ulang dan
meningkatkan keefektifan tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil. Selain itu,
6-4
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
setiap perubahan SML yang menjadi dasar pengambilan tindakan dan pencegahan juga
dicatat dan didokumentasikan.
6. Mengkomunikasikan Solusi
Tindakan perbaikan yang telah ditetapkan harus dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan, sebab merupakan tanggung jawab bersama untuk berperan aktif melaksanakan
SML.
Dalam hal ini, PT Dwijaya Manunggal telah melakukan semua kebijakan lingkungan sesuai
dengan prosedur yang telah dibuat. Sehingga tidak ada kebijakan dan program yang tidak sesuai.
Prosedur pengendalian rekaman dibuat dan ditetapkan oleh PT Dwijaya Manunggal yang memuat
tata cara pengidentifikasian, penempatan, perlindungan, perbaikan, penyimpanan, dan
pemusnahan rekaman. Prosedur pengendalian rekaman PT Dwijaya Manunggal adalah sebagai
berikut :
1. Rekaman yang harus disimpan adalah rekaman yang menjadi bukti dari pelaksanaan SML
yang efektif. Bukti rekaman ini harus ditunjukkan kepada pihak auditor. Rekaman ini juga
meliputi prosedur yang telah dihilangkan sebagian dari sejarah operasional.
2. Rekaman dapat dikelola seperti pengelolaan dokumen, dapat disimpan dalam bentuk kertas
ataupun elektronik. PT Dwijaya Manunggal menggunakan kedua metode penyimpanan
rekaman ini. Dalam bentuk elektronik, daftar file yang disimpan, mempertimbangkan
format rekaman dan batasan masa berlaku rekaman. Bagi rekaman yang dibuat dalam
bentuk kertas, ditetapkan langkah – langkah untuk melindungi rekaman ini, misalnya:
menyimpan rekaman yang bersifat rahasia ke dalam lemari api. Daftar utama dari rekaman
yang disimpan memenuhi : nama rekaman, alasan penyimpanan, tempat penyimpanan,
6-5
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
format penyimpanan (kertas atau elektronik), masa berlaku, dan tanggal pemusnahan
rekaman. Merupakan hal yang penting untuk mengelola daftar rekaman yang disimpan.
Keseluruhan rekaman yang dimusnahkan harus berada di bawah pengawasan dan tangung
jawab seseorang.
Program-program SML yang telah dijalankan oleh PT Dwijaya Manunggal, harus terus dipantau
keefektifannya. Untuk mengetahui kinerja lingkungan perusahaan maka PT Dwijaya Manunggal
menetapkan dan mengembangkan prosedur untuk melaksanakan audit secara informal. Audit yang
dilaksanakan mencakup audit ketaatan terhadap peraturan, audit penggunaan energi, semua elemen
SML dan fungsi tiap unit. Program audit internal mencakup jadwal, pelaksanaan dan pelaporan
audit SML.
Audit internal membantu perusahaan untuk melaksanakan dan memperbaiki SML dengan tepat.
Audit internal dilakukan oleh auditor yang memiliki kompetensi mengenai Sistem Manajeman
Linkungan. Audit ini dilaksanakan oleh sebuah tim audit yang dipimpin oleh pimpinan auditor
yang bertugas mempersiapkan evaluasi dan kinerja auditor terkait dengan proses audit, laporan
audit, dan memberikan masukan kepada unit-unit perusahaan yang telah diaudit.
Rekaman hasil audit menjadi tanggung jawab Manajemen Representatif, termasuk daftar auditor
yang telah terlatih, rekaman pelatihan auditor, jadwal audit, dan laporan audit. Audit internal ini
dilakukan pada setiap akhir tahun.Prosedur pelaksanaan audit internal adalah sebagai berikut :
6-6
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
6-7
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
6-8
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
7 BAB 7
TINJAUAN ULANG MANAJEMEN
Tinjauan manajemen (TM) merupakan komponen terakhir dalam standar manajemen lingkungan
yang memiliki peranan penting dalam menjamin adanya suatu komitmen yang dapat diterapkan
sebagai upaya peningkatan berkelanjutan. Dalam standar Sistem Manajemen Lingkungan, adanya
kegiatan pemantauan/pengukuran, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan (TPP) dan audit internal
memberikan analisa terhadap sistem secara mendalam/rinci tetapi juga masih secara parsial
sehingga butuh adanya suatu tinjauan manajemen untuk melihat kondisi sistem secara
keseluruhan dalam menentukan keselarasan/ kesesuaian antara sistem manajemen lingkungan
dengan kebijakan lingkungan dan menilai tingkat efektifitas dari penerapan sistem tersebut
dengan berdasarkan pada dokumen-dokumen hasil-hasil pemantauan dan pengukuran, tindakan
perbaikan dan pencegahan, dan internal audit sebagai bahan pembahasan. Proses tinjauan
manajemen diharuskan dapat menjamin bahwa informasi yang dihasilkan/ terkumpul dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap sistem manajemen tersebut.
Setelah keseluruhan tahapan dari sistem manajemen lingkungan, yaitu P-D-C (Perencanaan-
Pelaksanaan-Pemeriksaan) selesai dilaksanakan dalam satu siklus, maka selanjutnya yaitu
dilakukan pelaporan mengenai pencapaian kinerja lingkungan terutama pemenuhan-pemenuhan
kebijakan lingkungan dari penerapan sistem tersebut kepada manajemen puncak. Manajemen
sebagai penanggung jawab memiliki wewenang untuk memberikan penilaian terhadap pencapaian
kinerja lingkungan dari penerapan sistem manajemen lingkungan tersebut dalam konteks evaluasi
ketaatan terhadap peraturan dan perundangan tentang lingkungan yang berlaku, penerapan
tindakan perbaikan dan pencegahan pencemaran, dan pelaksanaan peningkatan berkelanjutan
melalui pencapaian tujuan dan sasaran. Dalam upaya untuk mencapai penerapan tinjauan
manajemen yang efektif, maka perusahaan harus periode tinjauan yang dilakukan secara berkala
dan rutin.
7-1
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
Apabila penerapan sistem manajemen tersebut berdasarkan hasil audit ternyata masih belum
efektif, diperlukan adanya tindakan-tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap hal-hal yang
tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran, dan hal tersebut menjadi wewenang dari manajemen
puncak. Sebaliknya, apabila penerapan sistem manajemen tersebut dinilai telah sesuai dengan
kebijakan lingkungan dan berjalan secara efektif karena telah tercapainya rencana, prosedur dan
program, maka tinjauan manajemen selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam memutuskan dan
mencari area-area dalam perusahaan yang masih membutuhkan upaya peningkatan pada siklus
berikutnya. Hal ini dapat mengubah kebijakan, tujuan dan elemen-elemen SML lainnya
sebagaimana yang disebutkan dalam standar.
Tinjauan manajemen harus membahas mengenai hal-hal yang dibutuhkan terkait perubahan
kebijakan lingkungan, tujuan dan elemen-elemen lain SML apabila dilakukan suatu perubahan
berdasarkan hasil audit SML, perubahan keadaan dan komitmen terhadap peningkatan
berkelanjutan. Perubahan-perubahan tersebut dibuat oleh tinjauan manajemen setelah
mendapatkan umpan balik (feedback) dari hasil audit internal yang memberikan penilaian terakhir
terhadap hasil pencapaian kinerja lingkungan sistem manajemen sehingga informasi yang diterima
sangat faktual. Adanya peraturan yang semakin ketat dan keluhan dari masyarakat, maka
7-2
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
persyaratan lingkungan dari pihak eksternal harus dijadikan dasar menetapkan ulang kebijakan
lingkungan, orientasi SML dan sampai sejauh mana upaya peningkatan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan.
SML merupakan suatu sistem manajemen yang dinamis sehingga apabila berdasarkan hasil dari
tinjauan manajemen tersebut perlu dilakukan perubahan terhadap kebijakan lingkungan yang telah
dibuat, maka standar menyarankan untuk dilakukan. Suatu komitmen formal tidak akan berarti
apabila kenyataan yang terjadi dilapangan berbeda dengan kebijakan lingkungan yang ditetapkan
dan diterapkan. Apabila didapatkan permasalahan, maka diperlukan usaha penekanan untuk
perbaikan dan pencegahan pada tahun berjalan yang mana tinjauan manajemen memberikan
suatu pertimbangan secara mendalam terhadap permasalahan tersebut yang sejalan dengan
kebijakan lingkungan yang diterapkan dan menentukan sasaran lingkungan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi permasalahn tersebut untuk periode penerapan berikutnya.
7-3
No. Dokumen :
008/ENG/SK/VIII/2021
DOKUMEN MANUAL
No. Terbit : -
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUK No. Revisi : -
PENGENDALIAN
Tanggal : 13-08-2021
PENCEMARAN AIR
LAMPIRAN
iv
PROJECT OWNER CONTRACTOR
RETROFIT ROYAL
PLAZA
P3 Royal Plaza PT. Kalam Leverage Mulia
I. PROSES DIAGRAM
Pump
BAR SCREEN
GRIT CHAMBER
Overflow
Pump
MBG System FOG TRAP
Overflow
EQUALIZATION TANK
Pump
Overflow
FLOW BOX
Overflow
Overflow
ANAEROBIC TANK
Overflow
EFFLUENT TANK
Pump
Pump
Effluent
Effluent Quality:
BOD : < 30 ppm
COD : < 50 ppm
PROJECT OWNER CONTRACTOR
RETROFIT ROYAL
PLAZA
P3 Royal Plaza PT. Kalam Leverage Mulia
No Proses Deskripsi
1 SUMP PIT Sump pit berfungsi sebagai bak pengumpul sementara air limbah yang dihasilkan sebelum
dipompa menuju IPAL terpusat.
2 BAR SCREEN Bar screen adalah screen yang berfungsi untuk menangkap atau menyaring sampah padat
yang berukuran besar plastik, tisu, kain dan lainnya. Jika tidak ditangkap, maka sampah
tersebut dapat menyumbat pipa atau merusak mesin mekanik selanjutnya.
3 GRIT CHAMBER Grit chamber berfungsi untuk memisahkan partikel anorganik seperti pasir, batu kecil atau
pecahan kaca yang dapat mengganggu proses selanjutnya.
4 FOG TRAP FOG trap berfungsi untuk memisahkan fat, oil dan grease (minyak dan lemak) dari air limbah
berdasarkan densitasnya. Alat micro-bubble generator (MBG) dipasang di FOG trap untuk
menyuplai gelembung udara mikro yang dapat memisahkan konten minyak dan lemak
terlarut dari air limbah. Minyak dan lemak akan terperangkap di atas permukaan dan air
limbah yang berada di bawah akan mengalir menuju proses selanjutnya.
5 EQUALIZATION Equalization tank berfungsi untuk menghomogenkan aliran dan kualitas air limbah sebelum
TANK masuk ke proses biologi. Bak ini diaerasi oleh diffuser dan blower untuk mengaduk air limbah
sehingga menjadi homogen.
6 FLOW BOX Flow box befungsi untuk mengatur stabilisasi aliran air/flow rate sebelum masuk ke sistem
biologi: anaerobic dan aerobic tank. Flow box dilengkapi oleh V-notch sebagai alat ukur flow
rate.
7 ANAEROBIC TANK Proses anaerobik memanfaatkan mikroorganisme dalam kondisi tanpa oksigen (moleculer
oxygen/anaerobik). Air limbah akan berkontak langsung dengan mikroorganisme anaerob
yang berfungsi untuk menurunkan kadar organik terlarut atau BOD. Sistem Anaerobic ini
dilengkapi oleh biomedia:bioball sebagai tempat menempelnya mikroorganisme. Adanya
biomedia dapat meningkatkan jumlah mikroba anaerobic yang ada dan meningkatkan
kapasitas/BOD load yang bisa diolah.
8 MBBR - AEROBIC MBBR-Aerobic tank memanfaatkan aerobic mikroorganisme (dengan oksigen) untuk
TANK mengurai organik konten/BOD. MBBR memanfaatkan biomedia-kaldness sebagai tempat
menempelnya biofilm mikroorganisme untuk meningkatkan kapasitas pengolahan tangki.
Dengan bantuan blower dan diffuser, udara akan disuplai ke dalam tank untuk mencitakan
kondisi aerobic. Screen ditambahkan di jalur aliran untuk mencegah biomedia terbawa keluar.
9 CLARIFIER Clarifier adalah sistem untuk pengendapan partikel flok (Activated Sludge/lumpur aktif).
Clarifier dilengkapi dengan scrapper untuk mengikis lumpur aktif yang mengendap di dasar
bak ke lubang lumpur. Sebagian lumpur aktif akan dikembalikan ke dalam bak aerasi dan
sebagian lagi akan di buang ke bak penampung lumpur (sludge tank).
10 SLUDGE TANK Sludge tank merupakan bak penampung lumpur sementara sebelum di buang oleh mobil tinja.
11 CHLORINATOR Chlorinator tank berfungsi sebagai bak disinfektasi. Air limbah olahan akan didisenfektasi
TANK dengan larutan kaporit untuk membutuh bakteri patogen seperti E. coli dan lainnya.
12 EFFLUENT TANK Bak proses akhir dengan bantuan pompa submersible, air hasil pengolahan sebagian akan di
alirkan kedalam saluran pembuangan. Sebelum dibuang, flow meter (mechanical water meter
analog) dipasang untuk mengetahui jumlah aliran effluent yang dibuang setiap harinya.
P3 Royal Plaza SEWAGE TREATMENT PLANT
(STP)
TAHUN 2021
P3 Royal Plaza SEWAGE TREATMENT PLANT
(STP)
DAFTAR ISI
NO DISKRIPSI SHEET
1 DAFTAR ISI i
2 DISKRIPSI PROSES 01
HAL. i
P3 Royal Plaza SEWAGE TREATMENT PLANT
(STP)
DISKRIPSI PROSES
SHEET. 01
DISKRIPSI PROSES
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Penjelasan mengenai proses dan fungsi equipment yang terpasang.
DIAGRAM ALIR Note : Lihat Dwg. PFD Sumber Limbah pada ukuran A3
01/08
DISKRIPSI PROSES
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Penjelasan mengenai proses dan fungsi equipment yang terpasang.
URAIAN PROSES :
- Terdapat 2 tahap proses, yaitu :
Tahap 1, merupakan proses Pretreatment,
Tahap 2, merupakan proses Biological Treatment.
TAHAP 1:
1. Limbah cair dari Sump Pit-Sump Pit Mal dipompa menuju Grit Chamber,
3. Selanjutnya limbah cair setelah melalui Grit Chamber dan screening, maka limbah cair dialirkan
menuju FOG Trap secara gravitasi. Pada proses ini berfungsi untuk memisahkan lemak & minyak
dari air limbah berdasarkan densitasnya.
Pada unit ini dipasang lat micro-bubble generator (MBG) untuk menyuplai gelembung udara mikro
yang dapat memisahkan konten minyak dan lemak terlarut dari air limbah. Minyak dan lemak akan
terperangkap di atas permukaan dan air limbah yang berada di bawah akan mengalir menuju
Equalization Tank dan untuk dilakukan proses Biological treatment.
02/08
DISKRIPSI PROSES
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Penjelasan mengenai proses dan fungsi equipment yang terpasang.
TAHAP 2:
Limbah cair setelah proses Pretreatment, selanjutnya dilakukan proses Biological Treament, untuk
menurunkan beban organik terlarut dengan bantun mikro organisme anaerob dan aerob.
1. Limbah cair setelah mengalami proses pretreatment, di tampung pada unit Equalization Tank,
berfungsi untuk menghomogenkan aliran dan kualitas air limbah sebelum masuk ke proses biologi.
Bak ini diaerasi oleh diffuser dan blower untuk mengaduk air limbah sehingga menjadi homogen.
2. Dari unit Equalization Tank, limbah cair dipompa dengan Equalization Pump menuju flow
distribution box, berfungsi untuk mengatur stabilisasi aliran air/flow rate sebelum masuk ke sistem
biologi : anaerobic dan aerobic tank. Flow box dilengkapi oleh V-notch sebagai alat ukur flow rate.
3. Setelah melalui Flow ditribution box, limbah cair mengalir menuju Anaerobic tank,
Pada proses ini terdiri dari 3 bak, yaitu 1(satu) bak pertama sebagai anoxic tank atau sebagai bak
perantara, sedangkan bak kedua dan ketiga sebagai anaerob tank.
4. Dari proses anaerobic dilanjutkan ke proses aerobic dengan metode MBBR (Moving Bed Bio
Reactor). MBBR-Aerobic tank memanfaatkan aerobic mikroorganisme (dengan oksigen) untuk
mengurai organik konten/BOD. MBBR memanfaatkan biomedia-kaldness sebagai tempat
menempelnya biofilm mikroorganisme untuk meningkatkan kapasitas pengolahan tangki.
Dengan bantuan blower dan diffuser, udara akan disuplai ke dalam tank untuk mencitakan kondisi
aerobic. Screen ditambahkan di jalur aliran untuk mencegah biomedia terbawa keluar.
5. Dari proses aerobic ini, limbah cair secara gravitasi dialirkan menuju Clarifier.
Clarifier adalah sistem untuk pengendapan partikel flok (Activated Sludge/lumpur aktif).
Clarifier dilengkapi dengan scrapper untuk mengikis lumpur aktif yang mengendap di dasar bak ke
lubang lumpur. Sebagian lumpur aktif akan dikembalikan ke dalam bak aerasi dan sebagian lagi
03/08
DISKRIPSI PROSES
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Penjelasan mengenai proses dan fungsi equipment yang terpasang.
5. Filtrat dari clarifier dialirkan secara gravitasi menuju defoamer tank, yang berfungsi sebagai bak
perantara untuk penyediaan air shower/spray pada aerobic tank, untuk mencegah atau
menghilangkan foam/busa pada proses aerasi.
6. Selanjutnya dialirkan menuju chlorinator tank, yang berfungsi sebagai bak disinfektasi.
Air limbah olahan akan didisenfektasi dengan larutan kaporit untuk membunuh bakteri patogen
seperti E. coli dan lainnya.
7. Setelah dari chlorinator tank, limbah cair dialirkan menuju Effluent tank, yang merupakan bak
penampungan hasil proses akhir sebelum dibuang ke badan air penerima (saluran pembuangan).
Didalam pembuangan limbah cair hasil pengolahan ke badan air enerima (saluran pembuangan)
dilakukan dengan bantuan pompa submersible, melalui pipa pembuangan.
Untuk mengetahui besaran limbah cair yang dibuang setiap harinya ke badan air ppeneria tersebut,
pada pipa saluran dipasang flow meter (mechanical water meter analog).
04/08
DISKRIPSI PROSES
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Penjelasan mengenai proses dan fungsi equipment yang terpasang.
2 Bar Screen & Fine Screen 1 Merupakan unit yang berfungsi untuk
menangkap atau menyaring sampah padat yang
berukuran besar plastik, tisu, kain dan lainnya.
Jika tidak ditangkap, maka sampah tersebut
dapat menyumbat pipa atau merusak mesin
mekanik selanjutnya.
05/08
DISKRIPSI PROSES
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Penjelasan mengenai proses dan fungsi equipment yang terpasang.
06/08
DISKRIPSI PROSES
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Penjelasan mengenai proses dan fungsi equipment yang terpasang.
13 Blower Aeration (B-01 A/B/C) 1 Merupakan unit untuk mensuplai udara aerasi
pada MBBR Tank, untuk menambahkan oksigen
dalam proses penurunan bahan organik secara
aerob.
07/08
DISKRIPSI PROSES
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Penjelasan mengenai proses dan fungsi equipment yang terpasang.
08/08
P3 Royal Plaza SEWAGE TREATMENT PLANT
(STP)
SHEET. 02
PROSEDUR
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Sebagai Pedoman umum dalam mengoperasikan Intalasi Sewage Treatment Plant sehingga buangan akhir
ke badan air penerima memenuhi baku mutu kualitas limbah cair sesuai Per-Men-LH No. 05 tahun 2014
(terlampir ST/ROYAL/STP/01).
RUANG LINGKUP :
Mulai terima limbah cair dari Sump Pit Mall sampai dengan pembuangan ke badan air penerima.
TANGGUNG JAWAB :
Petugas (Operator) WWTP bertanggung jawab terhadap kelancaran proses STP.
DEFINISI :
URAIAN PROSEDUR :
Diagram Alir (Flow chart)
LAMPIRAN :
Form dan Catatan Mutu terkait.
01/05
PROSEDUR
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
RUANG LINGKUP :
Mulai terima limbah cair dari area Sump Pit Mal sampai dengan pembuangan ke badan air penerima.
MULAI
STP WI/ROYAL/STP/03 :
WI/ROYAL/STP/03
Pengoperasian Grit Pengoperasian Grit Chamber,
Chamber Yaitu proses pemisahan padatan
berdensitas tinggi dan proses
screening padatan yang terbawa
dalam limbah cair.
A3 SELESAI
02/05
PROSEDUR
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
RUANG LINGKUP :
Mulai terima limbah cair dari area Sump Pit Mal sampai dengan pembuangan ke badan air penerima.
SELESAI
STP WI/ROYAL/STP/02 =
WI/ROYAL/STP/02
Menampung di Persiapan bahan kimia,
Equalization Tank yaitu menyiapkan bahan kimia
yang dipakai didalam
pengoperasian STP.
B4
03-05
PROSEDUR
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
RUANG LINGKUP :
Mulai terima limbah cair dari area Sump Pit Mal sampai dengan pembuangan ke badan air penerima.
B3
STP WI/ROYAL/STP/05 :
WI/ROYAL/STP/05
Menurunkan Work Instruction Bological
COD dan BOD Pretreament,
STP
Padatan yang dimaksud adalah
Ya
Padatan?
sludge aktif yang mengendap
Mengembalikan ke Bak
Aerasi
atau dipisahkan pada unit
secondary clarifier.
04-05
PROSEDUR
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
RUANG LINGKUP :
Mulai terima limbah cair dari area Sump Pit Mal sampai dengan pembuangan ke badan air penerima.
C4
WI/ROYAL/STP/06 =
STP WI/ROYAL/STP/06
Cara melakukan perawatan
Menampung filtrat pada
terhadap equipment STP.
Effluent Tank
SELESAI
05-05
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT STP
P3 Royal Plaza
PENGERTIAN :
Keadaan Darurat adalah : suatu kejadian, kondisi, atau peristiwa yang akan membahayakan kesehatan/
keselamatan karyawan, dan atau mengganggu keberlangsungan operasional kerja, dimana bila terjadi
keadaan tersebut harus dilakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan sesegera mungkin.
KEBIJAKAN :
Mencegah terjadinya suatu keadaan darurat yang dapat menyebabkan mengganggunya keberlangsungan
operasional kerja dan terganggunya kesehatan atau keselamatan pekerja.
PROSEDUR :
1. Apabila hasil analisa air limbah effluent melebihi standard baku mutu :
a. Periksa air limbah yang masuk ke STP,
Lakukan penanganan sesuai dengan penyimpangan yang ditemukan,
Lihat SOP pengoperasian STP & Work Instruction (WI) atau
Instruksi kerja terkait.
01/02
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT STP
P3 Royal Plaza
PROSEDUR :
2. Apabila sumber arus listrik utama di unit STP padam lebih dari 2 jam,
Supervisor Tanggap Darurat / Operator STP agar segera menghubungi pihak
engineering untuk segera menyalakan Genset Pabrik.
3. Apabila terjadi kebocoran/keretakan bak atau kolam STP akibat gempa bumi, dll. maka :
a. Proses STP dihentikan sementara,
b. Selanjutnya lakukan pemeriksaan dan perbaikan setelah kondisi dinilai aman.
02/02
P3 Royal Plaza SEWAGE TREATMENT PLANT
(STP)
STATEMENT
SHEET. 03
STATEMENT
BAKU MUTU EFFLUENT
P3 Royal Plaza
Tujuan :
Menentukan Baku Mutu Kualitas air buangan STP ke Badan Air Penerima.
Diskripsi :
Bahwa setiap badan usaha yang menghasilkan Non Product Output (NPO), dalam hal ini adalah berupa
limbah, baik berupa limbah cair, Udara, maupun padat, maka harus melakukan pengolahan terhadap
sumber buangan tersebut.
Khusus pada limbah Cair Domestik, akan dilakukan pengolahannya pada Unit Instalasi Pengolahan Air
Limbah Domestik (IPALD), atau STP (Sewage Treatment Plant).
01-01
P3 Royal Plaza SEWAGE TREATMENT PLANT
(STP)
WORK INSTRUCTION
SHEET. 04
WORK INSTRUCTION
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara Pengoperasian Sewage Treatment Plant (STP).
Alir Proses :
01/05
WORK INSTRUCTION
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara Pengoperasian Sewage Treatment Plant (sTP).
Persiapan Kerja :
1. Pastikan sumber listrik sudah masuk pada control panel STP,
Proses :
1. Siapkan bahan kimia penunjang proses pengoperasian unit STP, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/02,
02/05
WORK INSTRUCTION
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara Pengoperasian Sewage Treatment Plant (sTP).
Proses :
2. Lakukan Pembersihan Grit Chamber, sesuai dengan WI/ROYAL/STP/03
03/05
WORK INSTRUCTION
PENGOPERASIAN STP
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara Pengoperasian Waste Water Treatment Plant (WWTP).
Proses :
Akhir :
1. Lakukan pembersihan area kerja,
2. Catat kegiatan kerja pada form Pencatatan Monitoring Operasional STP (FM/ROYAL/STP/01),
3. Jika terjadi kerusakan alat kerja, agar menghubungi bagian terkait untuk segera dilakukan perbaikan.
04/05
WORK INSTRUCTION
PERSIAPAN BAHAN KIMIA
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan penyiapan bahan kimia penunjang proses Pengoperasian STP
Persiapan Kerja :
1. Siapkan alat kerja operator, seperti :
- Sepatu karet
- Sarung tangan
- Kaca mata plastic
- Masker dan,
- Selang air bersih dan sumber air bersih
2. Periksa ketersediaan bahan kimia di lokasi Equalization Room & Aeration Room, seperti :
- NaOCl
- Nutrisi
- Bakteri starter
3. Pastikan bahan kimia-bahan kimia tersebut cukup untuk 24 jam operasional,
4. Pastikan sumber listrik untuk menggerakkan mixer flokulan dan penunjang penyediaan bahan kimia
tersebut sudah siap.
Proses :
01/02
WORK INSTRUCTION
PERSIAPAN BAHAN KIMIA
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan penyiapan bahan kimia penunjang proses Pengoperasian STP
Proses :
b. NUTRISI
Catatan :
Bahan kimia dalam bentuk cair, pemakaiannya dituangkan ke dalam bioreactor tank pada
kompartemen anaerob dan kompartemen Aerob dengan dosis sesuai kebutuhan.
c. BAKTERI STARTER
Catatan :
Bahan kimia dalam bentuk cair, pemakaiannya dituangkan ke dalam bioreactor tank pada
kompartemen anaerob dan kompartemen Aerob dengan dosis sesuai kebutuhan.
1. Persiapan Kerja :
- Pastikan power listrik dosing pump-dosing pump bahan kimia terkait
sudah masuk dalam Control Panel,
- Pastikan larutan bahan kimia masih tersedia didalam storage tank
bahan kimia terkait,
Akhir :
1. Lakukan pembersihan area kerja,
2. Catat kegiatan kerja pada form Pencatatan Monitoring Operasional STP (FM/ROYAL/STP/01),
3. Jika terjadi kerusakan alat kerja, agar menghubungi bagian terkait untuk segera dilakukan perbaikan.
02/02
WORK INSTRUCTION
PEMBERSIHAN GRIT CHAMBER
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan pembersihan material grit dan pengambilan kotoran yang menempel pada screening
yang terpasang didalam grit chamber.
Persiapan Kerja :
1. Siapkan alat kerja operator, seperti :
- Sepatu karet,
- Sarung tangan,
- Kaca mata plastic,
- Masker dan, sikat pembersih,
- Selang air bersih dan sumber air bersih
2. Siapkan pula : sekrop pengambil endapan grit dan wadah tempat menampung padatanya.
Proses :
1. Lakukan pembersihan screening yang terpasang pada grit chamber setiap 2 jam sekali,
atau sebelum 2 jam screening tersebut sudah banyak kotoran,
Akhir :
01/01
WORK INSTRUCTION
PENGOPERASIAN FOG TRAP
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan pembersihan dan pengambilan kotoran yang mengapung didalam FOG Trap.
Persiapan Kerja :
1. Siapkan alat kerja operator, seperti :
- Sepatu karet
- Sarung tangan
- Kaca mata plastic
- Masker dan,
- Selang air bersih dan sumber air bersih
2. Siapkan pula : serok pengambil lemak dan wadah tempat menampung lemak.
3. Pastikan sumber power pompa MBG yang terpasang didalam FOG Trap sudah siap,
Proses :
1. START Pompa MBG (P-01) yang terpasang didalam FOG Trap secara AUTO,
2. Lakukan pengambilan padatan yang mengapung pada permukaan FOG Trap secara intermitten,
dengan memakai serok yang tersedia.
3. Masukkan padatan lemak yang terambil dalam corong pipa saluran menuju storage lemak yang
disediakan,
4. Jika storage lemak sudah penuh informasikan ke bagian terkait agar didatangkan team penyedot
lemak ekternal, atau jika bagian terkait tersebut menginstruksikan jadwal penyedotan lemak masih
beberapa hari lagi, maka lakukanlah penuangan lemak dalam storage tersebut ke dalam timba dan
kirim ke TPS LB3,
TPS LB3
Akhir :
1. Lakukan pembersihan area kerja,
2. Catat kegiatan kerja pada form Pencatatan Monitoring Operasional STP (FM/ROYAL/STP/01),
3. Jika terjadi kerusakan alat kerja, agar menghubungi bagian terkait untuk segera dilakukan perbaikan.
Hal. Dibuat oleh Diketahui oleh Disetujui oleh
01/01
WORK INSTRUCTION
UNIT BIOLOGICAL TREATMENT
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan penurunan kandungan bahan organik yang terlarut dalam limbah cair dengan bantuan
mikro organisme anaerob dan aerob pada proses pengoperasian STP.
Persiapan Kerja :
1. Pastikan sumber listrik masuk pada Control panel-1 & 2,
2. Pastikan MCB Blower aerarion, Equalization Pump, Defoamer Pump, Effluent Pump, Drive scrapper
secondary clarifier dan NaOCl Dosing pump pada posisi ON,
Proses :
Catatan :
Pengumpanan limbah cair menuju anoxic dan MBBR Aration
tank cukup hanya 1 (satu) unit pompa saja,
01/03
WORK INSTRUCTION
UNIT BIOLOGICAL TREATMENT
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan penurunan kandungan bahan organik yang terlarut dalam limbah cari dengan bantuan
mikro organisme anaerob dan aerob pada proses pengoperasian STP.
Proses :
02/03
WORK INSTRUCTION
UNIT BIOLOGICAL TREATMENT
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan penurunan kandungan bahan organik yang terlarut dalam limbah cari dengan bantuan
mikro organisme anaerob dan aerob pada proses pengoperasian WWTP.
Proses :
Akhir :
1. Lakukan pembersihan area kerja,
2. Catat kegiatan kerja pada form Pencatatan Monitoring Operasional STP (FM/ROYAL/STP/01),
3. Jika terjadi kerusakan alat kerja, agar menghubungi bagian terkait untuk segera dilakukan perbaikan.
03/03
WORK INSTRUCTION
PEMELIHARAAN STP
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan proses perawatan dan pemeliharaan alat-alat STP.
Persiapan Kerja :
1. Siapkan alat pembersihan area STP,
2. Siapkan majun bersih,
3. Siapkan Cat untuk pengecatan body equipment,
4. Siapkan slang air bersih
Proses :
1 CONTROL PANEL-1 ; - Lakukan pembersihan bagian luar control panel
CONTROL PANEL-2 (box panel) setiap sebulan sekali,
atau ketika bagian luar box panel sangat kotor.
- Cek kekencangan baut-baut socket koneksi kabel
kontrol setiap 3 bulan sekali.
2 SUMP PIT; GRIT CHAMBER; - Lakukan pembersihan endapan 12 bulan sekali,
FOG TRAP;
EQUALIZATION TANK;
CHLORINATOR;
EFFLUENT TANK;
3 MBG PUMP FOG; - Lakukan pembersihan impeller 3 bulan sekali,
EQUALIZATION PUMP; - Lakukan pembersihan foot valve 3 bulan sekali,
EFFLUENT PUMP; - Lakukan pembersihan body pompa dengan
DEFOAMER PUMP menyemprot air memakai air bersih.,
4 GRIT CHAMBER & SCREENING - Lakukan pembersihan material yang menempel
screen dan endapan dalam grit chamber setiap hari,
5 FOG TRAP - Lakukan pembersihan material yang mengapung
SCREENING FOG TRAP setiap hari,
6 SCREENING BIO MEDIA ANAEROBIC DAN - Lakukan pembersihan screen biomedia setiap hari
MBBR AERATION sekali,
7 EQUALIZATION ROOM; - Lakukan pembersihan lantai ruangan
AERATION ROOM; setiap hari sekali dengan disemprot air bersih,
01/02
WORK INSTRUCTION
PEMELIHARAAN STP
P3 Royal Plaza
TUJUAN :
Tata cara dalam melakukan proses perawatan dan pemeliharaan alat-alat STP.
Proses :
8 BLOWER AERATION (B-01 A/B/C) - Lakukan pembersihan bagian luar alat setiap
seminggu sekali, atau ketika sangat kotor.
Akhir :
1. Lakukan pembersihan area kerja,
2. Catat kegiatan kerja pada form Pencatatan Monitoring Operasional STP (FM/ROYAL/STP/01),
3. Jika terjadi kerusakan alat kerja, agar menghubungi bagian terkait untuk segera dilakukan perbaikan.
02/02
FORM MONITORING
OPERASIONAL STP
P3 Royal Plaza
02/02
PT.TRIMATRA JAYA PERSADA
Construction Management
PT. WASKITA KARYA
PT.TRIMATRA JAYA PERSADA
Construction Management
PT. WASKITA KARYA
Lubang Plug Plate &
Tempat pemasangan plug plate
PT.TRIMATRA JAYA PERSADA
Construction Management
PT. WASKITA KARYA
2%
4%
4%
PT.TRIMATRA JAYA PERSADA
Construction Management
PT. WASKITA KARYA
4%
4%
PT.TRIMATRA JAYA PERSADA
Construction Management
PT. WASKITA KARYA
PT.TRIMATRA JAYA PERSADA
Construction Management
PT. WASKITA KARYA
4%
4%
4% PT.TRIMATRA JAYA PERSADA
Construction Management
PT. WASKITA KARYA
4%
4%
PT.TRIMATRA JAYA PERSADA
Construction Management
PT. WASKITA KARYA
SIDOARJO, JAWA TIMUR, INDONESIA
Fax/Phone : 031-8941773
Email : informasi.klm@gmail.com