Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020

ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAUN


CIPLUKAN MENGGUNAKAN METODE
2,2-DIPHENYL 1-PICRILHIDRAZYL
(DPPH)

Rosa Devitria1*, Harni Sepriyani2, Seftika Sari3


1* Universitas Abdurrab, Jalan Riau Ujung No. 73 Pekanbaru
2Universitas Abdurrab, Jalan Riau Ujung No. 73 Pekanbaru
3Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau,
e-mail: 1* rosa.devitria@univrab.ac.id, harni.sepriyani@univrab.ac.id, 3seftika1987.apt@gmail.com
2

ABSTRAK
Pemanfaatan obat-obatan yang bersifat alami telah menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia. Berbagai jenis tanaman di Indonesia telah digunakan
secara turun menurun di masyarakat, tetapi belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada pohon ciplukan mengandung senyawa ak tif dan dapat
mengatasi berbagai penyakit seperti kanker, rematik, jantung koroner dan katarak diperlukan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan yang terdapat pada ekstrak metanol daun ciplukan. Salah satu metode pengukuran radikal bebas
oleh senyawa antioksidan dengan menggunakan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl(DPPH). Metode 2,2-diphenyl-1-
picrylhydrazyl(DPPH)merupakan suatu metode pengukuran antioksidan yang sederhana, cepat dan tidak membutuhkan banyak reagen. Tumbuhan
yang mempunyai potensi sebagai penghambat radikal bebas ialah ciplukan. Setelah diuji dari hasil penelitian pada ekstrak metanol daun ciplukan
didapatkan IC50sebesar 820,5695 ppmyang artinya sangat lemah namun masih berpotensi sebagai antioksidan.

Kata kunci : Antioksidan, Daun Ciplukan, DPPH

ABSTRACT
Utilization of medicines which is natural has become the choice for the people of Indonesia. Various types of plants in Indonesia has been used
inherited in the people, but have not used optimally. On the ciplukan tree contain active compounds and have Overcoming various diseases as cancer,
rheumatism, coronary heart and cataract is required compound that has antioxidant activity. This research aims to determine the antioxidant activity
which is in methanol extract ciplukan leaves. one ofmethod free radical measurement by antioxidant compounds using the 2,2 -diphenyl-1-
picrylhydrazyl (DPPH) method. The 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) method is a method simple antioxidant measurement, fast and doesn't
need a lot of reagents. Plants that have potential as a barrier to free radicals is Ciplukan. After being tested from the results of researchin the ciplukan
leaf methanol extract obtained IC50 of 820.5695 ppm which means it's very weak but is still recommended as an antioxidant.

Keywords : Antioxidants, Ciplukan Leaf, DPPH

PENDAHULUAN tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan (Luliana


dkk, 2018).
Indonesia memiliki keanekaragaman tanaman
Antioksidan merupakan molekul stabil yang
yang melimpah termasuk tanaman yang memiliki
dapat menghambat reaksi oksidasi yang akan
khasiat sebagai obat.Pemanfaatan obat-obatan yang
menyumbangkan elektron ke radikal bebas kemudian
bersifat alami telah menjadi pilihan bagi masyarakat
menetralkannya dan molekul yang sangat reaktif akibat
Indonesia. Berbagai jenis tanaman di Indonesia telah
kerusakan sel, asam lemak tak jenuh, membran dinding
digunakan secara turun temurun di masyarakat, tetapi
sel, pembuluh darah, asam deoksiribonukleat dan
belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
jaringan lipid sehingga menimbulkan penyakit di
mengatasi berbagai penyakit seperti kanker, rematik,
dalam tubuh (Niah dan Helda, 2016). Berdasarkan
jantung koroner dan katarak (Satria, 2013). Tanaman
sumbernya antioksidan dapat berupa antioksidan alami
ciplukan merupakan salah satu tanaman herbal yang
dan antioksidan sintetik. Antioksidan alami mampu
mampu menginduksi sel kanker pada payudara dengan
melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan
nilai IC50sebesar 187 ppm, dan merupakan salah satu
senyawa oksigen reaktif, menghambat terjadinya
31
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520

penyakit degeneratif. Antioksidan sintetik dapat telah dikeringkan (Sasmito, 2017). Pada bagian buah
menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kaya akan zat aktif flavonoid dengan presentase ekstrak
kesehatan pada tubuh manusia karena bersifat buah 300 µg/mL. Flavonoid merupakan salah satu
karsinogenik. Oleh karena itu, diperlukan senyawa senyawa antioksidan yang berfungsi mengatasi atau
antioksidan yang dapat meredam efek negatif dari menetralisir radikal bebas sehingga diharapkan dengan
radikal bebas(Winarsi, 2007). pemberian antioksidan tersebut kerusakan sel tubuh
Radikal bebas merupakan atom atau molekul dapat dihambat serta dapat mencegah terjadinya
yang mengandung satu atau lebih elektron tidak kerusakan tubuh dan timbulnya penyakit (Oetari,
berpasangan dan sangat reaktif sehingga untuk menjadi 2019).
stabil ia cenderung akan mengambil elektron dari Antioksidan adalah senyawa yang mampu
molekul lain yang menimbulkan tidak normalnya menghilangkan, membersihkan, dan menahan
molekul lain. Dan dapat merusak jaringan lain. pembentukan oksigen reaktif atau radikal bebas dalam
Diperlukan senyawa yang dapat meredam efek negatif tubuh. Antioksidan merupakan senyawa pemberi
dari radikal bebas yaitu antioksidan (Jami’ah dkk, elektron (electron donor) atau reduktan. Senyawa ini
2018). Salah satu metode pengukuran radikal bebas memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu
oleh senyawa antioksidan dengan menggunakan mengaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi, dengan
metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl(DPPH).Metode mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat aktif.
2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl(DPPH)merupakan suatu Akibatnya kerusakan sel akan dihambat. Fungsi utama
metode pengukuran antioksidan yang sederhana, cepat antioksidan digunakan untuk memperkecil terjadinya
dan tidak membutuhkan banyak reagen. Metode ini proses oksidasi lemak dan minyak. Memperkecil
didasarkan reduksi 2,2-diphenyl-1- terjadinya proses kerusakan dalam
picrylhydrazyl(DPPH)terhadap senyawa penghambat makanan,perpanjang masa pemakian dalam industri
radikal bebas yang menyebabkan terjadinya perubahan makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang
dari warna ungu menjadi warna terkandung dalam makanan (Winarsi, 2007).
kuning.DPPHawaldapat diukur menggunakan Pengukuran antioksidan dengan menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 520 metode penangkalan radikal bebas DPPH(2,2-diphenyl-
nm(Masrifah dkk., 2017). 1-picrylhydrazl). Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-
Menurut penelitian Permatasari dkk picrylhydrazl) merupakan metode yang sederhana,
(2018),pemberian ekstrak metanol daun ciplukan dapat cepat dan mudah untuk penapisan aktivitas penangkap
menurunkan kadar tulang mandibula pada tikus putih. radikal bebas, metode ini terbukti akurat dan praktis.
Terdapat hubungan antara ekstrak metanol daun Uji DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazl) berperan
ciplukan dengan penurunan kadar MDA tulang sebagai radikal bebas yang mengandung senyawa
mandibula tikus. Pemberian ekstrak metanol daun nitrogen yang tidak stabil dan berwarna ungu gelap.
ciplukan dosis 1.500mg/kg dapat memperbaiki Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan,DPPH
Minimum Descent Altitude (MDA) tulang mandibula (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazl) tersebut tereduksi dan
tikus seperti keadaan normal. Dalam daun ciplukan warna akan berubah menjadi kuning.Perubahan warna
mengandung physalin sebagai alternatif untuk tersebut akan diukur dengan spektrofotometer,
menurunkan jumlah radikal bebas pada tulang penurunan intensitas warna yang terjadi disebabkan
manndibula tikus.Hasil penelitian Aldi dkk oleh kekurangan ikatan rangkap terkongjungsi pada
(2014),didapatkan ekstrak etanol daun ciplukan DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazl) hal ini terjadi
memiliki aktivitas antioksidan dan kapasitas fagositosis apabila adanya penangkapan satu elekron oleh zat
makrofag yang signifikanpada dosis100 mg/kg antara antioksidan, menyebabkan tidak adanya kesempatan
kontrol positifnya.pada tikus putih dimana bobot limfa elekron tersebut untuk beresonasi(Masrifah dkk.,
relatif berbeda jika dibandingkan dengan kelompok 2017).Metode ini sangat cocok untuk skrining awal
kontrol. berbagai sampel, terutama ekstrak tumbuhan (Octavia,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 2010). Interpretasi hasil pengujian antioksidan dengan
kemampuan dari ekstrak metanol daun ciplukan dalam motode DPPH dilakukan dengan variabel kapasitas
menghambat radikal bebas dengan menggunakan antioksidan dan presentase penghambat. Kapasitas
metode DPPH dan menentukan nilai IC50 pada uji penghambat dihitung berdasarkan nilai Inhibitor
aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun ciplukan. Consentration (IC50), yaitu konsentrasi senyawa
Ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai anti antioksidan yang memberi penghambatan sebesar 50%.
hiperglikemik, antibakteri, antivirus, imunostimulan Nilai IC50 berbanding terbalik dengan kapasitas
dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, artinya semakin kecil nilai IC50 maka
antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Buah ciplukan semakin tinggi kapasitas antioksidan sampel tersebut
sendiri sering dimakan langsung untuk mengobati (Susanto, 2019).
epilepsi, sulit buang air kecil dan penyakit kuning.
Bagian tanaman ciplukan yang digunakan sebagai obat
adalah seluruh bagian tanaman, baik segar maupun
32
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520

METODE PENELITIAN 2.3. Analisis Data


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
Analisis data dilakukan dengan pengukuran
adalah neraca analitik, vial, mikropipet reader berthold
absorbansi sampel dan menggunakan rumus % inhibisi.
model LB-941, dan peralatan gelas yang umum
Data dianalisis dengan cara membuat kurva kalibrasi
digunakan dilaboratorium. Bahan yang digunakan
kemudian memasukan kedalam persamaan regresi
dalam penelitian ini yaitu daun ciplukan, alumunium
linier dari konsentrasi larutan dengan % inhibisi dan
foil, metanol, aquadest, kertas saring, DPPH (2,2-
selanjutnya dihitung nilai IC50.
Diphenyil-1-picrylhidrazil).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis aktivitas antioksidan dilakukan dengan
2.1. Ekstraksi sampel secara maserasi menggunakan microplate reader two fold delution.
Daun ciplukan dicuci bersih dan diiris, Metode yang digunakan yaitu metode DPPH pada
ditimbang sebanyak 100 gram, lalu dikeringkan pada panjang gelombang 520 nm. Dari hasil penelitian
suhu ruangan kemudian ditimbang sampai beratnya didapatkan nilai IC50 seperti terlihat pada Tabel 1 dan
konstan. Setelah kering dan didapatkan berat 2.
konstannya, sebanyak 10 gram daun ciplukan Tabel 1. Persen inhibisi terhadap konsentrasi
dimasukan ke dalam botol penampung. Lalu masukan sampel ekstrak daun ciplukan
metanol sampai sampel terendam dan kemudian
diamkan 3x24 jam. Kemudian hasil maserasi sampel No. Konsentrasi % Inhibisi IC50 (ppm)
disaring menggunakan kertas saring dimasukan ke (ppm)
dalam botol vial dan diuapkan dengan cara dianginkan 1. 1000 55,3359
pada suhu ruangan hingga kering, kemudian dilakukan
2. 500
uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan. 40,7114
2.2. Analisis aktivitas antioksidan 3. 250 31,3570 820,5695
Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan
menggunakan microplatet reader two fold delution 4. 125 20,9486
dengan menggukan metode 2,2diphenyl-1- 5. 62,5 11,4624
picrylhydrazyl (DPPH)panjang gelombang 520 nm.
Baris A dimasukkan sampel sebanhak 100 µL. Plate 6. 31,25 2,37154
terdiri dari baris A-H (masing-masing berjumlah 12
sumur). Sebanyak 50µL metanol dimasukkan pada Berdasarkan tabel 1. diatas diketahui bahwa
masing-masing sumur pada baris B-F. Baris A pipet aktivitas antioksidan daun ciplukan pada konsentrasi
sebanyak 50 µL masukkan kebaris B, baris B dipipet tertinggi didapatkan persen inhibisi sebesar 55,3359 %,
50 µL dimasukkan kebaris C dan dilakukan sampai pada konsentrasi terendah didapatkan persen inhibisi
baris F, baris F dipipet 50 µL lalu dibuang, sedangkan sebesar 2,37153 %. Maka didapatkan hasil uji aktivitas
baris G-F diisi dengan metanol 50 µL, khusus pada antioksidan ekstrak daun ciplukan yaitu 820,5695 ppm.
baris H diisi hanya sumur 1-6. Baris A-G ditambahkan
DPPH sebanyak 80 µL, dengan konsentrasi 80 µg/mL. Tabel 2. Persen inhibisi terhadap konsentrasi
kemudian diinkubasi selama 30 menit. Aktivitas sampel asam askorbat
penangkal radikal diukur sebagai penurunan absorbansi
DPPH dengan microplate reader dan oleh data. No. Konsntrasi (ppm) % Inhibisi IC50
Kontrol positif yang digunakan sebagai (ppm)
pembanding adalah larutan asam askorbat dengan 1. 100 98,809
konsentrasi 50 ppm. Nilai inhibisi % dihitung dengan 2. 50 84,126
rumus sebagai berikut: 3. 25 72,222
(𝐴 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−𝐴𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)
7,328
% Inhibisi= × 100% 4. 125 60,317
𝐴𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 5. 6,25 48,412
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak 6. 3,125 33,333
mengandung sampel
: Asampel = Absorbansi sampel
Berdasarkan tabel 2. diatas diketahui aktivitas
Adapun rumus persamaan linier sebagai berikut:
antioksidan asam askorbat pada konsetrasi tertinggi
Y=aX+b
didapatkan % inhibisi sebesar 98, 809 %, pada
Keterangan: Y = Absorbansi sampel konsetrasi terendah didapatkan % inhibisi sebesar
X = Konsentrasi sampel 33,333 %. Maka didapatkan hasil uji aktivitas
antioksidan asam askorbat yaitu 7,328 ppm.

33
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diantaranya karena metode ekstraksi yang digunakan
aktivitas antioksidan dengan menggunakan pelarut kemungkinan tidak cukup menarik komponen kimia
metanol pada estrak daun ciplukan dan menggunakan yang bersifat antioksidan. Selain itu karena asam
metode 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH). Pada aksorbat merupakan senyawa murni sedangkan ekstrak
perlakuan pertama aktivitas antioksidan menggunakan metanol daun ciplukan masih senyawa campuran dan
sampel daun ciplukan yang diiris tipis, sampel yang belum diketahui kandungan senyawanya yang bersifat
telah diiris tipit memiliki ukuran yang kecil sehingga antioksidan, dimana senyawanya kemungkinan bisa
memudahkan metabolit sekunder pada sampel tersebut mempengaruhi aktivitas antioksidan ekstrak metanol
tertarik dan memudahkan pada saat proses maserasi. daun ciplukan.
Pembuatan ekstrak diawali dengan menimbang ekstrak
sebanyak 10 gram lalu dilakukan perendaman dengan SIMPULAN
pelarut metanol. Hasil maserasi sampel daun ciplukan
berupa padatan. Pelarut yang digunakan untuk
melakukan maserasi adalah metanol karena memiliki Ekstrak metanol daun ciplukan memiliki aktivitas
sifat yang lebih polar dibandingkan dengan pelarut antioksidan tetapi sangat lemah dikarenakan nilai IC50
organik lainnya dan memiliki jumlah atom C yang didapatkan hasil sebesar 820,5695 ppm. Pada
lebih sedikit, sehingga memudahkan senyawa organik konsentrasi tertentu ekstrak metanol daun ciplukan
yang bersifat polar lebih cepat terikat(Satria dkk, tidak mempunyai aktivitas antioksidan yang sebanding
2013). dengan asam askorbat bila dilihat dari nilai IC50.
Metode yang digunakan dalam pengujian
aktivitas antioksidan adalah metode serapan radikal UCAPAN TERIMA KASIH
DPPH karena merupakan metode yang sederhana, Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
cepat dan mudah untuk penapisan aktivitas penangkap pihak yang telah memberi dukungan terhadap
radikal bebas, metode ini terbukti akurat dan praktis. penelitian ini.
Pengukuran aktivitas antioksidan metode DDPH
menggunakan spektrofotometer pada panjang DAFTAR PUSTAKA
gelombang 520 nm. Konsentrasi sampel yang
digunakan dilihat dalam beberapa konsentrasi yaitu Satria, M. D., Sari, R., dan Wahdaningsih, S. 2013. Uji Aktivitas
1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 62,5 ppm dan Antioksidan Ekstrak n-Heksan Buah Lakum (Cayratia
31,25 ppm. Aktivitas antioksidan sampel ditentukan trofolia) dengan Metode DPPH. Jurnal ilmiah, Volume 5(3):
oleh besarnya daya hambat radikal DPPH hingga Halaman 7.
didapatkannya nilai IC50 (Masrifah, 2017). Luliana, S., Riza, H., dan Iswahyudi, I. (2018). Pengaruh Metode
Nilai IC50 merupakan senyawa antioksidan yang Pengerimgan Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
memberikan inhibisi sebesar 50% yang artinya pada Daun Physalis angulata L. Jurnal Farmasains. Volume 5(1):
konsentrasi tersebut antioksidan dapat menghambat Halaman 15-19
radikal bebas sebesar 50%. Nilai IC50 pada Asam Niah, Rdan Helda. 2016. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit
askorbat sebagai kontrol psitif adalah sebesar 7,328 Buah Naga Merah Daerah Pelaihari Kalimantan Selatan
ppm (Tabel 2.), aktivitas antioksidannya merupakan dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Jurnal
golongan sangat kuat karena Asam Askorbat Pharmascience. Volume 03: Halaman 36-42.
merupakan senyawa yang sudah murni. Sedangkan Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas Potensi dan
pada sampel ekstrak daun ciplukan didapatkan nilai Aplikasinya dalam Kesehatan.Kanisius.Yogyakarta.
IC50sebesar 820,5695 ppm (Tabel 1). Suatu zat
mempunyai sifat antioksidan bila nilai IC50kurang dari Jami’ah, S. R., Ifaya, M., Pusmarani, J., & Nurhikma, E. (2018). Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja
50 ppm, antioksidan dikategorikan kuat jika (Musa Paradisiaca sapientum) Dengan Metode DPPH (2,2-
IC50bernilai 50-100 ppm, antioksidan dikategorikan Difenil-1-Pikrilhidrazil). Jurnal Mandala Pharmacon
sedang jika IC50 bernilai 100-150 ppm, dan Indonesia, 4(1), 33–38
antioksidan dikategorikan lemah jika IC50bernilai lebih
Masrifah.Rahma, N. dan Abram, H, P. 2017.Uji Aktivitas Ekstrak
dari 150 ppm. Semakin besar nilai IC50maka dapat Daun dan Kulit Labu Air (Lagennaria siceruruai (Molina)
dikatakan zat tersebut aktivitas antioksidannya sangat Standl).Jurnal Akad.Kim. Volume 6 (2) : Halaman 96-106.
lemah(Sarfina, 2017).
Suatu zat mempunyai sifat antioksidan yang Permatasari, N., Kumala, Y. R., dan Tito, S. (2018). Efek Ekstrak
Daun Ciplukan (Physalis minima L.) Terhadap Kadar
sangat baik bila nilai IC50 kurang dari 200 ppm. Bila Malondialdehid Tulang Mandibula Tikus Wistar. Abstrak.
nilai IC50 antara 200-1000 ppm zat tersebut kurang 2(1)
aktif namun masih berpotensi sebagai Aldi, Y., Aria, M., dan Erman, L. (2014). Uji Efek Stimulasi Ekstrak
antioksidan(Satria., dkk (2013).Penelitian yang Etanol Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap
Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Sel Magrofag Pada
dilakukan oleh Amanda dkk., (2019) menyatakan Mencit Putih Betina. Scintia. Volume 4(8): Halaman 38-41.
bahwa rendahnya aktivitas antioksidan ini
kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor, Sasmito, E. 2017. Imunomodulator Bahan Alami. (T. A. Prabawati,
34
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520

Ed.). Yogyakarta: Rapha Publishing.

Oetari, S. U. 2019. Khasiat Obat Tradisional sebagai Antiksidan


Diabetes. Yogyakarta:Rapha Publishing.

Octavia, D. R. 2009. Uji Aktivitas Penangkapan Ekstrak Petroleum


Eter, Etil Asetal Dan Etanol Daun Binahong (Anreder
Acordifolia (Tenote) Steen) Dengan Metode DPPH (2,2 -
Dipenil - 1 - Pikrilhidrazil). Skripsi. Universitas
muhammadiyah Surakarta.

Susanto, E. 2019. Peptida Boiaktif Sebagai Antioksidan Eksplorasi


Pada Ceker Ayam. Deepublish. Yogyakarta.

Satria, M. D., Sari, R., dan Wahdaningsih, S. 2013. Uji Aktivitas


Antioksidan Ekstrak n-Heksan Buah Lakum (Cayratia
trofolia) dengan Metode DPPH. Jurnal ilmiah, Volume 5(3):
Halaman 7.

Sarfina, J., Nurhamidah., dan Handayani, D. 2017. Uji Aktivitas


Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Daun Ricinus commnis
L (Jarak Kepyar). Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia. 1(1):
66-71.

Amanda, T. T. M., Wewenkang, D. S., dan Yudistira, A. (2019). Uji


Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Mahoni
Menggunakan metode DPPH. Jurnal Ilmiah
Farmasi.Volume 8(3): Halaman 132-139.

35
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520

36

Anda mungkin juga menyukai