ABSTRAK
Pemanfaatan obat-obatan yang bersifat alami telah menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia. Berbagai jenis tanaman di Indonesia telah digunakan
secara turun menurun di masyarakat, tetapi belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada pohon ciplukan mengandung senyawa ak tif dan dapat
mengatasi berbagai penyakit seperti kanker, rematik, jantung koroner dan katarak diperlukan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan yang terdapat pada ekstrak metanol daun ciplukan. Salah satu metode pengukuran radikal bebas
oleh senyawa antioksidan dengan menggunakan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl(DPPH). Metode 2,2-diphenyl-1-
picrylhydrazyl(DPPH)merupakan suatu metode pengukuran antioksidan yang sederhana, cepat dan tidak membutuhkan banyak reagen. Tumbuhan
yang mempunyai potensi sebagai penghambat radikal bebas ialah ciplukan. Setelah diuji dari hasil penelitian pada ekstrak metanol daun ciplukan
didapatkan IC50sebesar 820,5695 ppmyang artinya sangat lemah namun masih berpotensi sebagai antioksidan.
ABSTRACT
Utilization of medicines which is natural has become the choice for the people of Indonesia. Various types of plants in Indonesia has been used
inherited in the people, but have not used optimally. On the ciplukan tree contain active compounds and have Overcoming various diseases as cancer,
rheumatism, coronary heart and cataract is required compound that has antioxidant activity. This research aims to determine the antioxidant activity
which is in methanol extract ciplukan leaves. one ofmethod free radical measurement by antioxidant compounds using the 2,2 -diphenyl-1-
picrylhydrazyl (DPPH) method. The 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) method is a method simple antioxidant measurement, fast and doesn't
need a lot of reagents. Plants that have potential as a barrier to free radicals is Ciplukan. After being tested from the results of researchin the ciplukan
leaf methanol extract obtained IC50 of 820.5695 ppm which means it's very weak but is still recommended as an antioxidant.
penyakit degeneratif. Antioksidan sintetik dapat telah dikeringkan (Sasmito, 2017). Pada bagian buah
menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kaya akan zat aktif flavonoid dengan presentase ekstrak
kesehatan pada tubuh manusia karena bersifat buah 300 µg/mL. Flavonoid merupakan salah satu
karsinogenik. Oleh karena itu, diperlukan senyawa senyawa antioksidan yang berfungsi mengatasi atau
antioksidan yang dapat meredam efek negatif dari menetralisir radikal bebas sehingga diharapkan dengan
radikal bebas(Winarsi, 2007). pemberian antioksidan tersebut kerusakan sel tubuh
Radikal bebas merupakan atom atau molekul dapat dihambat serta dapat mencegah terjadinya
yang mengandung satu atau lebih elektron tidak kerusakan tubuh dan timbulnya penyakit (Oetari,
berpasangan dan sangat reaktif sehingga untuk menjadi 2019).
stabil ia cenderung akan mengambil elektron dari Antioksidan adalah senyawa yang mampu
molekul lain yang menimbulkan tidak normalnya menghilangkan, membersihkan, dan menahan
molekul lain. Dan dapat merusak jaringan lain. pembentukan oksigen reaktif atau radikal bebas dalam
Diperlukan senyawa yang dapat meredam efek negatif tubuh. Antioksidan merupakan senyawa pemberi
dari radikal bebas yaitu antioksidan (Jami’ah dkk, elektron (electron donor) atau reduktan. Senyawa ini
2018). Salah satu metode pengukuran radikal bebas memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu
oleh senyawa antioksidan dengan menggunakan mengaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi, dengan
metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl(DPPH).Metode mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat aktif.
2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl(DPPH)merupakan suatu Akibatnya kerusakan sel akan dihambat. Fungsi utama
metode pengukuran antioksidan yang sederhana, cepat antioksidan digunakan untuk memperkecil terjadinya
dan tidak membutuhkan banyak reagen. Metode ini proses oksidasi lemak dan minyak. Memperkecil
didasarkan reduksi 2,2-diphenyl-1- terjadinya proses kerusakan dalam
picrylhydrazyl(DPPH)terhadap senyawa penghambat makanan,perpanjang masa pemakian dalam industri
radikal bebas yang menyebabkan terjadinya perubahan makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang
dari warna ungu menjadi warna terkandung dalam makanan (Winarsi, 2007).
kuning.DPPHawaldapat diukur menggunakan Pengukuran antioksidan dengan menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 520 metode penangkalan radikal bebas DPPH(2,2-diphenyl-
nm(Masrifah dkk., 2017). 1-picrylhydrazl). Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-
Menurut penelitian Permatasari dkk picrylhydrazl) merupakan metode yang sederhana,
(2018),pemberian ekstrak metanol daun ciplukan dapat cepat dan mudah untuk penapisan aktivitas penangkap
menurunkan kadar tulang mandibula pada tikus putih. radikal bebas, metode ini terbukti akurat dan praktis.
Terdapat hubungan antara ekstrak metanol daun Uji DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazl) berperan
ciplukan dengan penurunan kadar MDA tulang sebagai radikal bebas yang mengandung senyawa
mandibula tikus. Pemberian ekstrak metanol daun nitrogen yang tidak stabil dan berwarna ungu gelap.
ciplukan dosis 1.500mg/kg dapat memperbaiki Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan,DPPH
Minimum Descent Altitude (MDA) tulang mandibula (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazl) tersebut tereduksi dan
tikus seperti keadaan normal. Dalam daun ciplukan warna akan berubah menjadi kuning.Perubahan warna
mengandung physalin sebagai alternatif untuk tersebut akan diukur dengan spektrofotometer,
menurunkan jumlah radikal bebas pada tulang penurunan intensitas warna yang terjadi disebabkan
manndibula tikus.Hasil penelitian Aldi dkk oleh kekurangan ikatan rangkap terkongjungsi pada
(2014),didapatkan ekstrak etanol daun ciplukan DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazl) hal ini terjadi
memiliki aktivitas antioksidan dan kapasitas fagositosis apabila adanya penangkapan satu elekron oleh zat
makrofag yang signifikanpada dosis100 mg/kg antara antioksidan, menyebabkan tidak adanya kesempatan
kontrol positifnya.pada tikus putih dimana bobot limfa elekron tersebut untuk beresonasi(Masrifah dkk.,
relatif berbeda jika dibandingkan dengan kelompok 2017).Metode ini sangat cocok untuk skrining awal
kontrol. berbagai sampel, terutama ekstrak tumbuhan (Octavia,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 2010). Interpretasi hasil pengujian antioksidan dengan
kemampuan dari ekstrak metanol daun ciplukan dalam motode DPPH dilakukan dengan variabel kapasitas
menghambat radikal bebas dengan menggunakan antioksidan dan presentase penghambat. Kapasitas
metode DPPH dan menentukan nilai IC50 pada uji penghambat dihitung berdasarkan nilai Inhibitor
aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun ciplukan. Consentration (IC50), yaitu konsentrasi senyawa
Ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai anti antioksidan yang memberi penghambatan sebesar 50%.
hiperglikemik, antibakteri, antivirus, imunostimulan Nilai IC50 berbanding terbalik dengan kapasitas
dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, artinya semakin kecil nilai IC50 maka
antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Buah ciplukan semakin tinggi kapasitas antioksidan sampel tersebut
sendiri sering dimakan langsung untuk mengobati (Susanto, 2019).
epilepsi, sulit buang air kecil dan penyakit kuning.
Bagian tanaman ciplukan yang digunakan sebagai obat
adalah seluruh bagian tanaman, baik segar maupun
32
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520
33
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diantaranya karena metode ekstraksi yang digunakan
aktivitas antioksidan dengan menggunakan pelarut kemungkinan tidak cukup menarik komponen kimia
metanol pada estrak daun ciplukan dan menggunakan yang bersifat antioksidan. Selain itu karena asam
metode 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH). Pada aksorbat merupakan senyawa murni sedangkan ekstrak
perlakuan pertama aktivitas antioksidan menggunakan metanol daun ciplukan masih senyawa campuran dan
sampel daun ciplukan yang diiris tipis, sampel yang belum diketahui kandungan senyawanya yang bersifat
telah diiris tipit memiliki ukuran yang kecil sehingga antioksidan, dimana senyawanya kemungkinan bisa
memudahkan metabolit sekunder pada sampel tersebut mempengaruhi aktivitas antioksidan ekstrak metanol
tertarik dan memudahkan pada saat proses maserasi. daun ciplukan.
Pembuatan ekstrak diawali dengan menimbang ekstrak
sebanyak 10 gram lalu dilakukan perendaman dengan SIMPULAN
pelarut metanol. Hasil maserasi sampel daun ciplukan
berupa padatan. Pelarut yang digunakan untuk
melakukan maserasi adalah metanol karena memiliki Ekstrak metanol daun ciplukan memiliki aktivitas
sifat yang lebih polar dibandingkan dengan pelarut antioksidan tetapi sangat lemah dikarenakan nilai IC50
organik lainnya dan memiliki jumlah atom C yang didapatkan hasil sebesar 820,5695 ppm. Pada
lebih sedikit, sehingga memudahkan senyawa organik konsentrasi tertentu ekstrak metanol daun ciplukan
yang bersifat polar lebih cepat terikat(Satria dkk, tidak mempunyai aktivitas antioksidan yang sebanding
2013). dengan asam askorbat bila dilihat dari nilai IC50.
Metode yang digunakan dalam pengujian
aktivitas antioksidan adalah metode serapan radikal UCAPAN TERIMA KASIH
DPPH karena merupakan metode yang sederhana, Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
cepat dan mudah untuk penapisan aktivitas penangkap pihak yang telah memberi dukungan terhadap
radikal bebas, metode ini terbukti akurat dan praktis. penelitian ini.
Pengukuran aktivitas antioksidan metode DDPH
menggunakan spektrofotometer pada panjang DAFTAR PUSTAKA
gelombang 520 nm. Konsentrasi sampel yang
digunakan dilihat dalam beberapa konsentrasi yaitu Satria, M. D., Sari, R., dan Wahdaningsih, S. 2013. Uji Aktivitas
1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 62,5 ppm dan Antioksidan Ekstrak n-Heksan Buah Lakum (Cayratia
31,25 ppm. Aktivitas antioksidan sampel ditentukan trofolia) dengan Metode DPPH. Jurnal ilmiah, Volume 5(3):
oleh besarnya daya hambat radikal DPPH hingga Halaman 7.
didapatkannya nilai IC50 (Masrifah, 2017). Luliana, S., Riza, H., dan Iswahyudi, I. (2018). Pengaruh Metode
Nilai IC50 merupakan senyawa antioksidan yang Pengerimgan Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
memberikan inhibisi sebesar 50% yang artinya pada Daun Physalis angulata L. Jurnal Farmasains. Volume 5(1):
konsentrasi tersebut antioksidan dapat menghambat Halaman 15-19
radikal bebas sebesar 50%. Nilai IC50 pada Asam Niah, Rdan Helda. 2016. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit
askorbat sebagai kontrol psitif adalah sebesar 7,328 Buah Naga Merah Daerah Pelaihari Kalimantan Selatan
ppm (Tabel 2.), aktivitas antioksidannya merupakan dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Jurnal
golongan sangat kuat karena Asam Askorbat Pharmascience. Volume 03: Halaman 36-42.
merupakan senyawa yang sudah murni. Sedangkan Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas Potensi dan
pada sampel ekstrak daun ciplukan didapatkan nilai Aplikasinya dalam Kesehatan.Kanisius.Yogyakarta.
IC50sebesar 820,5695 ppm (Tabel 1). Suatu zat
mempunyai sifat antioksidan bila nilai IC50kurang dari Jami’ah, S. R., Ifaya, M., Pusmarani, J., & Nurhikma, E. (2018). Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja
50 ppm, antioksidan dikategorikan kuat jika (Musa Paradisiaca sapientum) Dengan Metode DPPH (2,2-
IC50bernilai 50-100 ppm, antioksidan dikategorikan Difenil-1-Pikrilhidrazil). Jurnal Mandala Pharmacon
sedang jika IC50 bernilai 100-150 ppm, dan Indonesia, 4(1), 33–38
antioksidan dikategorikan lemah jika IC50bernilai lebih
Masrifah.Rahma, N. dan Abram, H, P. 2017.Uji Aktivitas Ekstrak
dari 150 ppm. Semakin besar nilai IC50maka dapat Daun dan Kulit Labu Air (Lagennaria siceruruai (Molina)
dikatakan zat tersebut aktivitas antioksidannya sangat Standl).Jurnal Akad.Kim. Volume 6 (2) : Halaman 96-106.
lemah(Sarfina, 2017).
Suatu zat mempunyai sifat antioksidan yang Permatasari, N., Kumala, Y. R., dan Tito, S. (2018). Efek Ekstrak
Daun Ciplukan (Physalis minima L.) Terhadap Kadar
sangat baik bila nilai IC50 kurang dari 200 ppm. Bila Malondialdehid Tulang Mandibula Tikus Wistar. Abstrak.
nilai IC50 antara 200-1000 ppm zat tersebut kurang 2(1)
aktif namun masih berpotensi sebagai Aldi, Y., Aria, M., dan Erman, L. (2014). Uji Efek Stimulasi Ekstrak
antioksidan(Satria., dkk (2013).Penelitian yang Etanol Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap
Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Sel Magrofag Pada
dilakukan oleh Amanda dkk., (2019) menyatakan Mencit Putih Betina. Scintia. Volume 4(8): Halaman 38-41.
bahwa rendahnya aktivitas antioksidan ini
kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor, Sasmito, E. 2017. Imunomodulator Bahan Alami. (T. A. Prabawati,
34
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520
35
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9(1), Juni 2020
ISSN : 2302-187X e-ISSN 2656-3614 ISSN: 1978-1520
36